Anda di halaman 1dari 49

PERENCANAAN,

PERMINTAAN DAN
PENERIMAAN OBAT DI
PUSKESMAS
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
PERENCANAAN

• Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi


Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai untuk
menentukan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dalam
rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.
• Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai di Puskesmas setiap periode
dilaksanakan oleh Ruang Farmasi di Puskesmas
A = Rencana pengadaan
B = Pemakaian rata-rata . x bulan
C = Stok Pengaman 10% - 20%
D = Waktu tunggu
E = Sisa stok
CONTOH:
Apoteker di apotek melakukan perhitungan keutuhan obat Ambroxol syr untuk
tahun 2022. Diketahui pengunaan Ambroxol perbulan adalah 100 botol, waktu
tunggu 3 hari dengan safety stock 10%. Sisa stock tahun 2021 adalah 50 botol.
Hitung kebutuhan obat untuk tahun depan !

Jawaban :
A=B+C+D–E
B = 12 x 100 = 1200
C = 10% x 1200 = 120
D = 3/30 x 100 = 10
E = 50
Sehinga : A = 1200 + 120 + 10 – 50
A = 1280 botol
LATIHAN:

Apoteker di apotek melakukan perhitungan kebutuhan obat Lansoprazole


kapsul untuk tahun 2022. Sisa stok tahun 2021 sebanyak 100 kapsul. Diketahui
menggunakan obat tahun 2021 sebanyak1200 kapsul, safety stock = 20%, waktu
tunggu 15 hari. Hitung kebutuhan obat untuk tahun 2022 !
Jawaban :

A=B+C+D–E
B = 1200
C = 20% x 1200 = 240
D = 15/30 x 100 = 50
E = 100
Sehinga : A = 1200 + 240 + 50 – 100
A = 1390 kapsul
Tahap
4.Tahap Proyeksi kebutuhan
Company Logo

ww
w.t
he
me
gall
ery.
co
m
Company Logo

ww
w.t
he
me
gall
ery.
co
m
Company Logo

ww
w.t
he
me
gall
ery.
co
m
PERMINTAAN

• Permintaan merupakan proses pengajuan kebutuhan Sediaan


Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah
daerah setempat
PENERIMAAN

• Suatu kegiatan dalam menerima Sediaan Farmasi dan


Bahan Medis Habis Pakai dari Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan Puskesmas secara
mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan.
• Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan
terhadap Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis
dan jumlah Sediaan Farmasi, bentuk Sediaan Farmasi
sesuai dengan isi dokumen LPLPO, ditandatangani oleh
Tenaga Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala
Puskesmas. Bila tidak memenuhi syarat, maka Tenaga
Kefarmasian dapat mengajukan keberatan.
TERIMA KASIH
PENYIMPANAN PENDISTRIBUSIAN
OBAT, PEMUSNAHAN DAN
PENARIKAN, PENGENDALIAN,
ADMINISTRASI DAN EVALUASI DI
PUSKESMAS
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
PERENCANAAN

PEMANTAUAN DAN
EVALUASI PENGELOLAAN
PERMINTAAN

PENCATATAN,
PELAPORAN DAN
PENGARSIPAN
PENERIMAAN

PENGENDALIAN PENYIMPANAN

PENDISTRIBUSIAN
PENYIMPANAN
◦ Penyimpanan merupakan aktivitas menyimpan dan memelihara sedemikian rupa agar barang atau
persediaan framasi yang diterima, ditempatkan pada tempat yang aman, terhindar dari gangguan
fisik, yang dapat merusak mutu obat, pencurian ataupun kebakaran
Penyimpanan
1. Dalam gudang yang baik
2. Ada pencatatan/ administrasi penyimpanan
3. Ada pengawasan
4. Petugas Gudang
1. Gudang yang Baik
a. Pengaturan Tata ruang
◦ Kemudahan Bergerak
◦ Sirkulasi Udara
b. Penyusunan Obat
◦ FIFO dan FEFO
◦ Kemasan besar dan berat ditaruh diats palet
◦ Obat dari anggaran berbeda tetap pada satu lokasi
◦ Jenis sediaan/ kelas terapi dan alfabetis
c. Peralatan
◦ Rak, palet, troli, pengangkat beban dan lain-lain
◦ AC, refrigerator, lemari narkotika, alat pemadam kebakaran

d. Kondisi Penyimpanan
◦ Obat termolabil dalam lemari pendingin
◦ Bahan mudah terbakar dalam ruang tahan api
◦ Narkotika dan bahan berbahaya dalam wadah terkunci
2. Pencatatan
1. Kartu stok
◦ Mencatat secra langsung penerimaan, pengeluaran, hilang,
rusak, kadaluarsa obat
◦ Penerimaan, pengeluaran dicatat pada akhir bulan
◦ Diletakkan bersamaan/berdekatan obat
◦ Setiap obat memiliki kartu stok
2. Buku induk
◦ Mencatat barang masuk
3. Laporan Mutasi
◦ Laporan periodik untuk mengetahui kekayaan
3. Pengawasan
a. Pengawasan Mutu Obat
Rusak, kadaluarsa
b. Stok opname
Mengetahui kekayaan
c. Insidentil
Pemeriksaan sewaktu-waktu
4. Petugas Gudang
a. Profesional
b. Terlatih
c. Kejujuran
d. Tanggung jawab
Tujuan Penyimpanan
1. Memelihara Mutu Persediaan Farmasi

2. Menjaga Ketersediaan Setiap diperlukan


.

3. Memudahkan pencarian dan pengawasan

4. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung


jawab
Pengaturan Penyimpanan Obat
◦ Bentuk dan jenis • mudah atau
sediaan tidaknya
meledak/terbakar;

• tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak


dipergunakan untuk penyimpanan barang
lainnya yang menyebabkan kontaminasi.

• kondisi yang dipersyaratkan dalam • narkotika dan psikotropika


penandaan di kemasan Sediaan disimpan sesuai dengan
Farmasi, seperti suhu penyimpanan, ketentuan peraturan
cahaya, dan kelembaban; perundang-undangan;
PENDISTRIBUSIAN
◦ Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai secara merata dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan sub unit/satelit farmasi Puskesmas
dan jaringannya.
◦ Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi
sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat.
Metode Pendistribusian ke Sub unit
◦ Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain-lain)
dilakukan dengan cara pemberian Obat sesuai resep yang
diterima (floor stock), pemberian Obat per sekali minum
(dispensing dosis unit) atau kombinasi, sedangkan pendistribusian
ke jaringan Puskesmas dilakukan dengan cara penyerahan Obat
sesuai dengan kebutuhan (floor stock)
PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN
Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar/ketentuan
peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar
berdasarkan perintah penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau
berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall)
dengan tetap memberikan laporan kepada Kepala BPOM.
Penarikan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan terhadap produk yang izin
edarnya dicabut oleh Menteri.

Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi dan


Bahan Medis Habis Pakai bila:
1.produk tidak memenuhi persyaratan mutu;
2.telah kadaluwarsa;
3.tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam
pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu
pengetahuan; dan/atau
Company Logo 4.dicabut izin edarnya. www.themegallery.
com
Tahapan pemusnahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
terdiri dari:

1.membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang akan
dimusnahkan;
2.menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
3.mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak
terkait;
4.menyiapkan tempat pemusnahan; dan
5.melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan
serta peraturan yang berlaku.
www.themegallery.
Company Logo com
PENGENDALIAN

Suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang


diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah
ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan Obat di unit pelayanan kesehatan
dasar.
Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat
di unit pelayanan kesehatan dasar.

Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari:


1. Pengendalian persediaan;
2. Pengendalian penggunaan; dan
3. Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa. www.themegallery.
Company Logo com
ADMINISTRASI
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap
seluruh rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai, baik Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai yang diterima, disimpan,
didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit
pelayanan lainnya.

Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:


1. Bukti bahwa pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai telah
dilakukan;
2. Sumber data untuk melakukan pengaturan
dan pengendalian; dan
Company Logo
3. Sumber data untuk pembuatan laporan. www.themegallery.
com
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan
Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Tujuan
1. mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga
dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
2. memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai; dan
3. memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan.
Setiap kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan
BMHP, harus dilaksanakan sesuai standar prosedur
operasional. Standar Prosedur Operasional (SPO)
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. SPO tersebut
diletakkan di tempat yang mudah dilihat. www.themegallery.
Company Logo com

Anda mungkin juga menyukai