MAKALAH Swanson
MAKALAH Swanson
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana pengertian keperawatan menurut Kristen M Swanson?
3. Apa Sumber teori yang digunakan oleh Kristen M. Swanson ?
4. Apa saja konsep utama teori keperawatan Kristen M. Swanson ?
5. Apa bukti empiris yang digunakan oleh Kristen M Swanson ?
6. Bagaimana meta paradigma dari teori Kristen M. Swanson ?
7. Bagaimana pendekatan aplikatif teori Kristen M. Swanson dalam
asuhan keperawatan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Menjelaskan biografi Kristen M Swanson
2. Menjelaskan pengertian keperawatan menurut Kristen M Swanson
3. Menjelaskan sumber teori apa yang digunakan Kristen M Swanson
4. Menjelaskan konsep utama “Theory of Caring” Swanson
5. Menjeaskan bukti empiris teori keperawatan yang dikemukakan
Swanson
6. Menjelaskan metaparadigma keperawatan dalam pandangan “Theory
of Caring” Swanson
7. Menjelaskan pendekatan aplikatif teori Kristen M Swanson dalam
asuhan keperawatan.
1.4 Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
saat kehilangan kehamilan mereka. Sejak hari itu, Swanson memutuskan untuk
belajar lebih banyak tentang pengalaman dan tanggapan manusia terhadap
keguguran. Perhatian pada kasus keguguran menjadi fokus disertasi doktoralnya
serta sebagai program penelitiannya.
Sebagai penghargaan atas banyak kontribusi yang luar biasa yang telah
dilakukan terhadap pengembangan disiplin ilmu keperawatan, Swanson dilantik
sebagai dekan di American Academy of Nursing (1991) dan menerima
Distinguished Alumnus Award dari University of Rhode Island (2002).
4
argumen bahwa pasien seharusnya tidak hanya dilihat sebagai individu yang
terpisah, melainkan sebagai manusia seutuhnya, yang saat ia menulis "berada di
tengah-tengah dan yang menjadi keutuhan dibuat nyata dalam pikiran, perasaan
dan perilaku "(Swanson, 1993). Hal yang menarik tentang pengertian pasien ini
adalah bahwa Swanson selalu menempatkan peran perawat dalam proses
becoming tersebut. Jadi dalam aspek kesehatan becoming tersebut, perawat tidak
hanya menjadi dispenser pengobatan medis, tetapi juga merupakan mitra dalam
membantu pasien lebih dekat dengan tujuannya (well-being).
5
Swanson tersentuh ketika mengamati dukungan anggota keluarga sebelum operasi
tersebut. Hal ini sangat istimewa ketika pasien dan keluarga bertahan dalam
transisi mereka melalui penyakit, pemulihan, dan, dalam beberapa kasus,
kematian.
Swanson juga memilih Dr. Jean Watson sebagai mentor selama studi
doktoralnya. Dia mengaitkan penekanan pada eksplorasi konsep keperawatan
akan pemberian dokumenternya terhadap pengaruh Dr. Watson. Namun, terlepas
dari hubungan kerja yang erat dan penekanan pada mobil dalam karya disertasi
Swanson, Swanson maupun Watson tidak pernah melihat program penelitian
Swanson sebagai penerapan Watson's Theory of Human Caring (Watson, 1979,
1988, 1999). Sebaliknya, keduanya Swanson dan Watson menegaskan bahwa
kompatibilitas temuan mengenai kepedulian pada program penelitian individual
mereka menambahkan kredibilitas pada teori penduga (Swanson, 2001).
6
1. Maintaining Belief
Yaitu menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melalui setiap peristiwa
hidup dan masa-masa transisi dalam hidupnya serta menghadapi masa depan
dengan penuh keyakinan, meyakini kemampuan orang lain, menumbuhkan sikap
optimis, membantu menemukan arti atau mengambil hikmah dari setiap peristiwa,
dan selalu ada untuk orang lain dalam situasi apa pun. Tujuannya adalah untuk
memungkinkan orang lain terbantu dalam batas-batas kehidupannya sehingga
mampu menemukan makna dan mempertahankan sikap yang penuh harapan.
Memelihara dan mempertahankan keyakinan nilai hidup seseorang adalah dasar
dari caring dalam praktik keperawatan.
Subdimensi:
a. Believing in
Perawat menanggapi apa yang klien rasakan dan percaya bahwa perasaan –
perasaan tersebut bisa terjadi dan wajar terjadi pada siapapun yang sedang dalam
masa transisi.
b. Offering a hope-filled attitude
Menunjukkan perilaku bahwa perawat sepenuhnya peduli/care terhadap masalah
yang dialami dengan sikap tubuh, kontak mata dan intonasi bicara perawat.
c. Maintaining realistic optimism
Menjaga dan menunjukan optimisme perawat dan harapan terhadap apa yang
menimpa klien secara realistis dan berusaha mempengaruhi agar klien mempunyai
optimisme dan harapan yang sama.
7
d. Helping to find meaning
Membantu klien menemukan makna akan masalah yang terjadi sehingga klien
perlahan - lahan menerima bahwa setiap orang dapat mengalami apa yang dialami
klien.
e. Going the distance (menjaga jarak)
Semakin jauh menjalin/menyelami hubungan dengan tetap menjaga hubungan
sebagai perawat-klien yang tujuan akhir dalam tahap ini adalah kepercayaan klien
sepenuhnya terhadap perawat dan responsibility serta caring secara total oleh
perawat kepada klien.
2. Knowing
Knowing adalah berjuang untuk memahami peristiwa yang memiliki
makna dalam kehidupan klien. Mempertahankan kepercayaan adalah dasar dari
caring keperawatan, knowing adalah memahami pengalaman hidup klien dengan
mengesampingkan asumsi perawat mengetahui kebutuhan klien,
menggali/menyelami informasi klien secara detail, sensitive terhadap petunjuk
verbal dan non verbal, fokus kepada satu tujuan keperawatan, serta melibatkan
orang yang memberi asuhan dan orang yang diberi asuhan dan menyamakan
persepsi antara perawat dan klien. Knowing adalah penghubung dari keyakinan
keperawatan terhadap realita kehidupan.
Subdimensi:
a. Avoiding assumptions : menghindari asumsi-asumsi
b. Assessing thoroughly : melakukan pengkajian menyeluruh
meliputi bio psiko sosial spitual dan kultural
c. Seeking clues : perawat menggali informasi -
informasi secara mendalam
d. Centering on the one cared for : perawat berfokus pada klien dalam
melakukan asuhan keperawatan
e. Engaging the self of both : melibatkan diri sebagai perawat
secara utuh dan bekerja sama dengan klien dalam melakukan asuhan
keperawatan yang efektif.
8
3. Being With
Being with maksudnya tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga
komunikasi, berbagi perasaan tanpa beban dan secara emosional bersama – sama
klien dengan maksud menawarkan kepada klien dukungan, kenyamanan,
pemantauan dan mengurangi intensitas perasaan yang tidak diinginkan.
Subdimensi:
a. Non-burdening
Perawat bekerjasama dengan klien tanpa memaksa kehendak kepada klien
dalam melakukan tindakan keperawatan
b. Convering availability
Menunjukan kesediaan perawat dalam membantu klien dan memfasilitasi
klien untuk mencapai tahap kesejahteraan / well being.
c. Enduring with
Bersama-sama berkomitmen dengan klien berusaha dalam meningkatkan
kesehatan klien
d. Sharing feelings
Berbagi pengalaman bersama klien yang berkaitan dengan usaha
peningkatan kesehatan klien. Dengan “Being with” perawat dapat menunjukkan
dengan cara kontak mata, bahasa tubuh, nada suara, mendengarkan serta memiliki
sikap positif dan bersemangat yang dilakukan perawat, akan membentuk sesuatu
suasana keterbukaan dan saling mengerti.
4. Doing For
Doing for berarti bersama – sama melakukan sesuatu tindakan yang bisa
dilakukan, mengantisipasi kebutuhan yang diperlukan, kenyamanan, menjaga
privasi dan martabat klien.
Subdimensi:
a. Comforting ( memberikan kenyamanan)
Dalam melakukan tindakan keperawatan dilakukan dengan memberikan
kenyamanan pada klien dan menjaga privasi klien.
b. Performing competently ( menunjukkan ketrampilan)
9
Tidak hanya berkomunikasi dan memberikan kenyaman dalam
tindakannya, perawat juga menunjukkan kompetensi atau skill sebagai perawat
professional
c. Preserving dignity (menjaga martabat klien)
Menjaga martabat klien sebagai individu atau memanusiakan manusia.
d. Anticipating ( mengatisipasi )
Perawat dalam melakukan tindakan selalu meminta persetujuan klien dan
keluarga
e. Protecting (melindungi)
Melindungi hak-hak pasien dalam memberikan asuhan keperawatan dan
tindakan medis
5. Enablings
Enabling adalah memampukan atau memberdayakan klien, memfasilitasi
klien untuk melewati masa transisi dalam hidupnya dan melewati setiap peristiwa
dalam hidupnya yang belum pernah dialami dengan memberi informasi,
menjelaskan, mendukung dengan focus masalah yang relevan, berfikir melalui
masalah dan menghasilkan alternative pemecahan masalah sehingga
meningkatkan penyembuhan klien atau klien mampu melakukan tindakan yang
tidak biasa dia lakukan dengan cara memberikan dukungan, memvalidasi perasaan
dan memberikan umpan balik / feedback.
Subdimensi:
a. Validating (memvalidasi)
Memvalidasi semua tindakan yang telah dilakukan
b. Informing( memberikan informasi)
Memberikan informasi yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan
klien dalam rangka memberdayakan klien dan keluarga klien.
c. Supporting (mendukung)
Memberikan dukungan kepada klien dalam mencapai kesejahteraan /
well being sesuai kapasitas sebagai perawat
d. Feedback (memberikan umpan balik)
10
Memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan oleh klien dalam
usahanya mencapai kesembuhan / well being
e. Helping patients to focus generate alternatives (membantu pasien untuk
focus dan membuat alternative)
Menolong pasien untuk selalu fokus dan terlibat dalam program
peningkatan kesehatannya baik tindakan keperawatan maupun tindakan
medis. (Potter & Perry, 2009).
2.5 Penggunaan Bukti Empiris
l. Model Caring
11
mengelola tanggung jawab (ditugaskan oleh diri sendiri, orang lain, dan
masyarakat), dan menghindari hasil buruk (Swanson, 1990)
2. Sebelum setiap sesi caring, konselor melengkapi Profil Mood Amerika dari
McNair, Lorr, dan Droppleman (1981) untuk memantau seperti apa suasana hati
konselor dikaitkan dengan penilaian wanita terhadap perawatan setelah setiap sesi,
dengan menggunakan Skala Profesional Peduli yang diselidiki oleh peneliti.
12
3. Setelah setiap sesi, konselor menyelesaikan Skala Penasihat yang
dikembangkan oleh peneliti dan mengambil catatan naratif tentang konseling
sendiri.
1. Keperawatan
13
disiplin terkait lainnya, serta "pengetahuan etis, pribadi dan estetika yang berasal
dari humaniora, pengalaman klinis, dan nilai dan harapan pribadi dan masyarakat"
(Swanson, 1993). , hal 352)
2. Manusia
3. Kesehatan
14
Aspek yang ada mencakup banyak diri yang menjadikan kita manusia:
spiritualitas, pikiran, perasaan, kecerdasan, kreativitas, keterkaitan, feminitas,
maskulinitas, dan seksual kita "(hal 353 ). Dengan demikian, Swanson melihat
membangun kembali kesejahteraan sebagai proses penyembuhan yang kompleks,
termasuk melepaskan rasa sakit, membangun makna baru, mengembalikan
integrasi, dan muncul ke dalam pengertian keutuhan baru "(Swanson, 1993, hal
353)
4. Lingkungan
15
Contohnya:
Sekolah Keperawatan Universitas Dalhousie di Halifax, Nova Scotia,
Kanada yang memilih Teori Pemeliharaan swanson untuk memandu
pengembangan generasi perawat masa depan yang merawat profesional.
Demikian juga, perawat di Pusat Kesehatan IwK (Izaak Walton Killam),
sebuah rumah sakit tersier untuk wanita, anak-anak, dan keluarga di
Halifax, Nova Scotia, mengakui warisan tradisional keperawatan sebagai
disiplin penyembuhan dan konsep-konsep dalam teori Swanson
sebagaimana yang berlaku dalam praktek.
Jadi, sejak tahun 1998, Dewan Praktik Keperawatan di TwK
menggunakan Teori Keperawatan Swanson sebagai kerangka kerja praktik
keperawatan profesional. Reynolds (1971) telah mengusulkan agar teori
memberikan pemahaman dan penerapan dalam praktik. Misalnya, dalam
konteks pasca persalinan, menunjukkan bagaimana melakukan mandi bayi
ke orang tua baru dengan ketenangan dan kepekaan mencakup kelima
proses perawatan. Tindakan tersebut melibatkan melakukan (untuk
menunjukkan kepada bayi yang baru lahir sebagai orang tua jika orang
lain bijak melakukannya jika mereka memiliki keterampilan itu): waktu
mandi yang tidak beraturan untuk memastikan bahwa bayi dalam keadaan
terjaga dan orang tua hadir menyampaikan keinginan untuk bersama dan
melibatkan orang tua dalam tugas tersebut melibatkan mereka dalam
perawatan bayi mereka sendiri (memungkinkan) sambil mengakui bahwa
mereka benar-benar mampu merawat anak baru mereka dan bahwa
preferensi mereka penting (kepercayaan dan pengetahuan yang utama).
Dalam menjalankan tindakan yang tampaknya sederhana ini, perawat
dapat menciptakan lingkungan yang optimal untuk belajar dan
memungkinkan orang tua baru membuat keputusan tentang perawatan
bayi, sekaligus memanfaatkan tugas tersebut sebagai kesempatan untuk
terlibat dalam pertemuan sosial yang bermakna dan mengembangkan
hubungan saling percaya.
16
2. Edukasi
Caring adalah konsep yang sulit merangkul tanpa pengertian.
Perawatan manusiawi dan altruistik yang terjadi saat teori digunakan
dalam rentang praktek dari kesederhanaan memberi makan atau merawat
pesien yang sedang bertikai, dengan kompleksitas pemantauan dan
pengelolaan pemulihan pasien yang menderita stroke, untuk meningkatkan
keterampilan merawat bayi dari orang tua baru. Perawatan perawat, seperti
yang ditunjukkan oleh Swanson dalam pencarian kembali dengan wanita
yang mengalami keguguran, pengasuh di NICU, dan ibu yang berisiko
secara sosial, menyadari pentingnya memperhatikan keutuhan manusia
dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan demikian, rekomendasi
Swanson's menawarkan kepada para guru tentang keperawatan modern
dengan cara sederhana untuk memprakarsai siswa ke dalam profesi dengan
menambahkannya ke dalam bahasa apa artinya peduli dan peduli untuk
mempromosikan, memulihkan, atau menjaga kesehatan individu yang
optimal.
3. Penelitian
Swanson telah bertahan dalam pengembangan teorinya, dari
mendeskripsikan dan mendefinisikan konsep proses kepedulian dan
perawatan dasar, untuk pengembangan instrumen dan pengujian dalam
penelitian intervensi dengan wanita dan pria yang mengalami kehilangan
kehamilan tak terduga. Tinjauan terbaru atas basis data terkomputerisasi
(MEDLINE, CINHAL, dan Digital Disserta tions) menunjukkan bahwa
karya Swanson tentang perawatan dan keguguran telah dikutip atau
digunakan di lebih dari 160 publikasi berbasis data.
17
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Teori ini ini masih belum dapat digunakan untuk melakukan praktik
keperawatan. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila para perawat mempelajari
lebih lanjut teori caring milik Kristen M Swanson ini, karena teori ini masi dapat
dikembangkan lagi menjadi teori yang dapat dipraktikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://galih-priambodo.blogspot.co.id/2013/02/teori-keperawatan-kristen-swanson.html
dibuka pada 20 November 2017 pukul 13.45
19