Anda di halaman 1dari 8

Nama : Alvian Arga Styari

Nim : 14.20.0002

Prodi : Sistem Informasi

Matkul : TAS MPSI

1. A) Alur pada sistem lama

B) Sistem Lama
Perancangan pada sistem lama menggunakan sistem pakar terdiri dari beberapa proses,
diantaranya yaitu akuisisi pengetahuan, basis pengetahuan, mesin inferensi, perhitungan
Dempster-Shafer, dan antarmuka. Sistem pakar yang akan dibangun digunakan untuk
mendeteksi pasien HIV/AIDS. Pengambilan kesimpulan dalam sistem pakar ini
menggunakan metode Dempster-Shafer, sedangkan penulusuran jawaban mencari nilai
densitas terbesar dari hasil perhitungan metode Dempster-Shafer menggunakan metode
Forward Chaining, Perhitungan dalam Dempster-Shafer dimulai dengan memasukkan
nilai densitas tiap faktor resiko ke dalam basisdata sebagai dasar perhitungan. Kemudian
pengguna memasukkan faktor-faktor resiko yang telah dialami kedalam aplikasi sistem
pakar yang dibuat. Apabila masih terdapat masukkan baru, akan dilakukan proses
perhitungan nilai densitas baru dengan menggabungkan antara nilai densitas ketiga
dengan nilai densitas masukkan berikutnya. Proses akan terus berulang sebanyak
masukkan yang dilakukan oleh pengguna. Apabila semua resiko sudah selesai dihitung,
maka kesimpulan akan diperoleh dari hasil nilai densitas gabungan yang paling terakhir
dihitung.

C) Identifikasi Masalah
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang memperlemah
kekebalan pada tubuh manusia. HIV dan virus-virus sejenisnya pada umumnya ditularkan
melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang mengandung HIV. Cairan yang
dimaksud seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu
(Nursalam,2007). HIV/AIDS merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan
masih belum ditemukan obatnya. Penderita HIV di indonesia dianggap aib. Hal ini
menyebabkan tekanan psikologis terutama pada penderita maupun keluarga
disekelilingnya. Jika ditambah dengan stres psikososial-spiritual yang berkepanjangan
pada pasien yang terinfeksi HIV, maka akan mempercepat terjadinya AIDS bahkan dapat
meningkatkan angka kematian.
Penyebab dan cara penularan penyakit ini mengakibatkan penderita HIV terus
bertambah. Selain itu dapat juga dikarenakan keenggan untuk melakukan konsultasi
secara langsung dengan dokter karena ketakutan mereka akan dianggap sebagai seorang
penderita dan tidak ingin privasinya terganggu (Nursalam,2007).
Untuk itu perlu adanya suatu sistem yang disebut sistem pakar. Pada dasarnya sistem
pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Aktivitas pemecahan
yang dimaksud antara lain adalah pembuat keputusan, pemaduan pengetahuan,
pembuatan desain, perencanaan, prakiraan, pengaturan, pengendalian, diagnosis,
perumusan, penjelasan, pemberian nasihat, dan pelatihan. Selain itu sistem pakar juga
dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar. Sistem pakar ini
bukanlah untuk menggantikan fungsi dokter, akan tetapi hanya digunakan sebagai
pelengkap alat bantu yang masih terbatas.
Sistem pakar ini juga diharapkan dapat membantu orang awam dalam mendeteksi
penularan HIV/AIDS. Pengetahuan yang akan direpresentasikan ke dalam sistem pakar
penuh dengan unsur ketidakpastian dan kesamaran. Salah satu cara untuk mengatasi
permasalahan ketidakpastian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode
Dempster Shafer. Teori DempsterShafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian
berdasarkan belief functions & plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran
yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang
terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.
Pada penilitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fadillah Aria Digdaya yaitu
“Pemodelan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Malaria Dengan Metode Dampster Shafer”
penguji menggunakan akurasi sistem pakar dengan data uji sebanyak 20 kasus dengan
hasil pengujian menunjukkan uji akurasi sebesar 90%. Metode Damspter Shafer adalah
representasi, kombinasi dan propagasi ketidakpastian, dimana teori ini memiliki beberapa
karakteristik yang secara instutif sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun
berdasarkan matematika yang kuat (Digdaya 2016).
2. A) Desain Sistem Baru

B)

1. Login

Aksi Aktor Reaksi sistem


1. Memasukan username dan pasword
2. Memeriksa validasi data inputan sesuai
database pengguna
3. 3. Aktivitas login aplikasi ke menu utama
pengguna atau menu utama admin (bagi
admin)
4. Memeriksa validasi data inputan
sesuai database pengguna
5. Aktivitas login aplikasi ke menu
utama pengguna atau menu utama
admin (bagi admin)

2. Desain Login
3. Desain Input
4. Menu daftar
5. Desain Output

Anda mungkin juga menyukai