Anda di halaman 1dari 3

NASKAH PELANTIKAN SIAGA MULA

Waktu Pelaksanaan
Pelantikan kenaikan tingkat dari calon siaga ke siaga mula, dari siaga mula ke siaga bantu dari
siaga bantu ke siaga tata selalu dilakukan pada akhir upacara pembukaan.

Pelaksanaan
Pada upacara pembukaan setelah Pemimpin Upacara selesai membacakan Dwi Dharma siaga,
dan setelah pemimpin upacara kembali ke barungnya,Yanda mengumumkan adanya kawan
calon Siaga yang akan dilantik menjadi Siaga Mula.
 Yanda memberi pengantar : "Anak-anak Siap, Hari ini adalah hari yang berbahagia
karena minggu yang lalu di antara kawanmu ada yang telah menyelesaikan SKU-
nya dan hari ini siap untuk dilantik".
 Pak Cik masuk membawa penampan berisi kelengkapan pelantikan.
 Yanda lalu minta kepada pemimpin barung (Pinrung) yang anggotanya ada yang
dilantik: "Pemimpin barung………. (nama barung) harap siaga yang akan dilantik
diantar ke hadapan Yanda”.
 Pemimpin barung, mengantar anggotanya yang akan dilantik ke dekat Pusaka
Perindukan berhadapan dengan Yanda, dan menyerahkan kepada Yanda.
 Pinrung: "Saya hadapkan Calon Siaga ....... (nama) siap untuk dilantik.
 Yanda: ….. (nama calon) masih ingatkah engkau akan lagu kebangsaan Indonesia
Raya?”
 Calon: “Masih ingat, Yanda”.
 Yanda: “Masih ingatkah engkau kepada siapa Siaga memberi hormat/salam?”
 Calon: “Masih, Yanda”
 Yanda: “Sudah hafal benarkah engkau akan Dwi Dharma?”
 Calon: “Sudah, Yanda”
 Yanda: ”Coba engkau lisankan!”
 Calon: “Dwi Dharma :
1. Siaga itu menurut Ayah dan lbundanya.
2. Siaga itu berani dan tidak putus asa".

Setelah calon selesai mengucapkan Dwi Dharma, Yanda menekankan kembali arti Dwi Dharma
secara singkat, untuk mengingatkan kembali kewajiban para Siaga maupun calon Siaga.Yanda
lalu mengajak anggota Perindukan untuk berdo'a bersama bagi calon Siaga yang akan dilantik,
sederhana, pendek dan mudah dimengerti.
 Yanda: "Putra-putriku, Marilah kita berdiam sejenak dan menundukkan kepala
kita dan berdoa khusus untuk……… (nama calon) yang sebentar lagi akan dilantik
dan mengucapkan Dwi Satya".
 Setelah anak-anak Siaga menundukkan kepalanya semua, Yanda melanjutkan : “Ya
Tuhan Kami, Yang detik ini ikut mendengar dan menyaksikan upacara pelantikan
yang segera kami laksanakan, Berilah kekuatan agar. . . . . . .(calon) setelah
mengucapkan janiinya benar-benar melaksanakan janji kami sebagai kewajiban
kami. Ya Tuhan kami, berilah keselamatan dan kesejahteraan kepada kami di
dunia maupun di akhirat nanti. Aamiin.”

 Setelah berdoa Yanda minta calon untuk maju selangkah mendekati Pusaka Perindukan
(Sang Merah Putih) dan minta juga kepada para calon Siaga yang belum dilantik untuk
mundur selangkah, dan tidak memberi hormat ketika calon Siaga mengucapkan janji,
tetapi harus tetap bersikap sempurna.Yanda mengadakan dialoog lagi dengan calon
mengenai kesukarelaannya.
 Yanda: “… (nama calon) Adakah yang memaksamu untuk menjadi Siaga ? ".
 Calon: “Tidak ada yang memaksa, Yanda "
 Yanda: “Sanggupkah engkau secara sukarela mengucapkan janji, yang disaksikan
oleh kawan-kawanmu, Yanda, Pak Cik, Bu Cik dan orang tuamu?”.
 Calon: “Sanggup Yanda”.
 Selanjutnya Yanda mengambil ujung Pusaka Perindukan (Sang Merah Putih) dengan
tangan kanannya dan berkata: “Putraku,… (nama calon) letakkan tangan kananmu
di atas tangan tangan Yanda! Kuterima engkau secara resmi kedalam keluarga
besar Perindukan Siaga”.
 Setelah berkata demikian Yanda membalikkan tangannya, sehingga posisi nenjadi
sebaliknya, tangan Yanda di atas tangan calon di bawah.Selaniutnya Yanda mengatakan:
"Setelah engkau menjadi anggota keluarga besar Perindukan Siaga nanti, engkau
dalam naungan Pusaka Perindukan, dalam naungan Yanda, Pak Cik dan Bu Cik
dan seluruh anggota Perindukan".
 Yanda: “ ….( nama calon), kini ikuti ucapan Yanda! “.
 Calon: “Siap, Yanda".
 Semua Siaga memberikan hormat kecuali yang belum dilantik mundur selangkah.
 Yanda: “Aku berjanji“.
 Calon: ”Aku berjanji”.
 Yanda: “Akan bersungguh-sungguh”
 Calon: "Akan bersungguh-sungguh…….."
 Yanda: menjalankan kewajibanku……..
 Calon: menjalankan kewajibanku……..
 Yanda: terhadap Tuhan (berhenti sejenak untuk diresapkan ke dalam jiwa calon)
………
 Calon: terhadap Tuhan (berhenti sejenak untuk diresapkan ke dalam jiwa calon)
………
 Yanda: dan Negara Kesatuan Republik lndonesia………
 Calon: dan Negara Kesatuan Republik lndonesia………
 Yanda: Menurut Aturan Keluarga……….
 Calon: Menurut Aturan Keluarga……….
 Yanda: Setiap hari berbuat kebaikan ………."
 Calon: Setiap hari berbuat kebaikan ………."

 Selesai pengucapan janji, Yanda melepaskan tangan yang baru dilantik, dan masing-
masing mundur selangkah. Yang memberikan hormat kemudian menurunkan
tangannya.Yanda mengambil tanda pelantikan berupa setangan leher dari nampan yang
telah disiapkan oleh Pak Cik/Bu Cik dan mengkalungkannya ke leher Siaga baru, seraya
mengucapkan kata-kata pesan (misal): ". . . . . .(nama Siaga baru), Engkau baru saja
mengucapkan Dwi Satya dengan
memegang Pusaka Perindukan Siaga, yang berarti, engkau telah dilantik sebagai
Siaga Mula. Sebagai tanda, pada seragammu dikalungkan warna Pusaka
Perindukan, agar engkau selalu menjunjung tinggi Pusaka Perindukan yang
menjadi Pusaka seluruh Bangsa lndonesia. Berusahalah untuk selalu memenuhi
janjimu".

 Berikutnya Pak Cik memasang lambang Gerakan Pramuka (Tunas Kelapa) di dada
kirinya (bertepatan dengan letak jantung) disertai pesan-pesannya (misal): "Kupasang
Lambang Gerakan Pramuka di dada kirimu, tepat di jantungmu berdetak.
Gantungkan cita-citamu seperti menjulangnya pohon kelapa, dan jadilah manusia
yang serbaguna seperti kelapa. lngatlah setiap jantungmu berdetak, bahwa engkau
adalah seorang Siaga yang selalu berusaha untuk menjadi Siaga yang baik dan
terus maju ".
 Selanjutnya Bu Cik/Pak Cik mengenakan tutup kepala (baret yang sudah ada lambang
pramukanya dengan pesan-pesannya (misal) : “………… (nama Siaga) Ku kenakan
baret Siaga di atas kepala mu. Tutup kepala ini bukan sekedar melindungimu dari
panas matahari tetapi sejak engkau dilantik tadi, berusahalah untuk dapat
melindungi adik-adikmu, orang-orang yang lemah maupun makhluk lainnya”.
 Selanjutnya orang tuanya yang diundang untuk mengunjungi pelantikan itu, diminta
untuk memasang “Tanda Siaga Mula” dengan pesannya (misal) : “Anakku, lbu bangga
bahwa engkau telah dilantik sebagai Siaga Mula dan engkau berjanii akan selalu
menurut aturan keluarga dan selalu berbuat kebaikan. Tepatilah dan
laksanakanlah janjimu itu sebaik-baiknya, Anakku . . .!
 ”Terakhir pemimpin barung diminta Yanda untuk menyematkan Tanda Barung kepada
anggota barungnya yang baru dilantik. Selanjutnya penghormatan umum kepada Siaga
baru, yang dimulai dari Siaga yang di mukanya dan ia berputar sarnpai kembali ke arah
semula.
 Ucapan do'a sebelum dibawa kembali ke dalam barungnya oleh pinrung. Yanda, Pak
Cik, Bu cik dan orang tuanya memberi selamat. Ketika Siaga baru dibawa pulang ke
dalam barungnya serentak seruruh perindukan Siaga menyanyikan lagu: “Alangkah
gagahnya………”
 Selesai pelantikan Pak Cik/Bu Cik memanggil Siaga dengan panggilan "Siaga" untuk
melanjutkan acara latihan hari itu.

Anda mungkin juga menyukai