Anda di halaman 1dari 3

SUNAN KALIJAGA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hamdan wa syukron lillah. Sholaatan wa salaaman ‘alaa Rasulillah. Para dewan juri
serta bapak ibu guru yang saya hormati. Teman-teman yang saya sayangi dan
banggakan. Saya nomer undian 7 akan menyampaikan kisah Sunan kalijaga.

Sunan Kalijaga nama aslinya adalah Raden Said. Beliau putra Adipati Tuban. Pada
saat itu penguasa Majapahit mewajibkan rakyat membayar upeti sangat tinggi.
Sehingga rakyatnya hidup sengsara dalam kemiskinan. Di saat Raden Said berjalan-
jalan di desanya, dia melihat seorang anak menangis.

Anak “huaa huaaa huaa..ibu.. aku lapar ibu.. akum au makan..” (si anak sambil jongkok
memegang perutnya)

Ibu : “tahan sampai besok yaa nak..sudah dua hari ini kita tidak punya bahan makanan..
semoga besok kita punya makanan.. sabar yaa nak..”

Melihat pemandangan ini.. Raden Said sangat sedih..

Raden Said: “Yaa Allah..sungguh kasihan masyarakat ini.. mereka semua sengsara
dan kelaparan”

Kemudian Raden Said pulang dan menghadap ayahnya

Raden Said : “Mohon maaf ayah… aku melihat masyarakat disini sangat sengsara
akibat kelaparan.. Tolong ayah bebaskan pembayaran upeti dan bagikan bahan
makanan yang ada di tempat penyimpanan..”

Adipati Tuban: “Maafkan ayah anakku.. ayahmu ini tidak punya kuasa untuk mengatur
upeti.. apalagi membagikan makanan.. karena itu semua kuasa Raja Majapahit”

Raden Said: “Baiklah ayah.. aku akan mencari cara untuk membebaskan masyarakat
dari kesengsaraan ini”
Di saat malam gelap gulita, Raden Said diam-diam mengambil bahan makanan dan
membagikannya kerumah-rumah.

(Raden Said mengenakan topeng berjalan mengendap-endap mengambil dan


memanggul bahan makanan kemudian membagikannya kepada masyarakat)

Beberapa waktu Raden Said melakukan perbuatan itu, akhirnya ketahuan oleh petugas
kerajaan. Raden Said pun diusir dari Kadipaten Tuban.

Raden Said berjalan tanpa tujuan, dia tetap melakukan perbuatan mencuri harta orang
kaya yang kikir kemudian dibagikan ke orang miskin.

Di tepi sebuah hutan, Ia melihat seorang kakek yang memegang tongkat emas.

Raden Said: “Ada tongkat emas? Akan ku tukar tongkat emas kakek itu dengan tongkat
kayu.” (sambil tersenyum, berlari merebut tongkat kakek sehingga sang Kakek terjatuh)

Raden Said: “ternyata tongkat ini bukan emas” (dengan wajah kesal, menghela nafas).
“Ini kek tongkatnya saya kembalikan.”

Kakek : “mengapa kamu ingin mengambil tongkat ini?” (sambil menunjukkan tongkat)

Raden Said: “aku kira itu emas, aku ingin memberikannya pada rakyat miskin”

Kakek: "Sungguh mulia hatimu, namun cara yang kau lakukan keliru.Jika kau mencuci
pakaianmu yang kotor dengan air kencing, apakah tindakanmu itu benar?"

Raden Said: "Tentu sebuah perbuatan bodoh. Hanya menambah kotor dan bau pakaian
saja, sepertinya kakek bukan orang biasa, ijinkan aku menjadi muridmu kek.."

Kakek : “Iya.. aku adalah Bonang.. Apabila kamu ingin menjadi muridku, maka jagalah
tongkat yang kutancapkan di sungai ini sampai tongkat ini kucabut kembali”.

Raden Said: “baiklah Sunan Bonang.. akan kujaga tongkat ini sampai engkau kembali”

Raden Said pun mulai lelah dan bosan kemudian dia berdoa kepada Allah
Raden Said: “Yaa Allah buatlah hamba tertidur layaknya pemuda di Gua Kahfi dahulu.”
(sambil duduk bersila)

3 tahun Kemudian, Sunan Bonang datang membangunkan Raden Said (sunan Bonang
mengumandangkan adzan)

Raden Said : “eeehh..” (molet dan terbangun, matanya terbelalak, dan bergegas berdiri)

Sunan Bonang : “Sudah tiba waktunya kamu belajar di pesantrenku”

Raden Said : “si si siap Terimakasih Sunan Bonang” (Bergegas berjalan )

Di kemudian hari Raden Said menjadi seorang pendakwah yang terkenal dengan
panggilan Sunan Kalijaga yang berarti orang yang menjaga sungai.

Nama Kalijaga ini disematkan karena Raden Said pernah berdiam diri menjaga tongkat
Sunan Bonang di tepi sungai.

Dari kisah Sunan Kalijaga tadi.. kita dapat mengambil pelajaran.. bahwa kita tujuan
yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik. Kalau kita ingin bersedekah harus
mempergunakan harta yang halal.

Sepakat teman – teman..?

Mohon maaf bila ada kesalahan. Terimakasih sudah didengarkan

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai