Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PRAKTIKUM STATISTIKA KOMPUTASI

“Disusun untuk memenuhi penilaian modul 3 praktikum Statistika komputasi”

DOSEN :

Dr. MAIYASTRI, M.Si

ASISTEN PEMERIKSA:

RIDHO SAPUTRA

DISUSUN OLEH :

NAMA : Alya Ramadhani

NIM : 2210433031

SHIFT : II (dua)

HARI, TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 28 September 2023

WAKTU PRAKTIKUM : 16.15 - 17.55 WIB

LABORATORIUM KOMPUTASI MATEMATIKA DAN SAINS DATA

DEPARTEMEN MATEMATIKA DAN SAINS DATA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum, perubahan iklim di seluruh dunia terutama
disebabkan oleh aktivitas manusia yang mempengaruhi tingkat emisi gas
rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen
oksida (N2O). Emisi ini berasal dari sektor energi, industri, transportasi,
pertanian, dan deforestasi. Indonesia merupakan negara dengan kekayaan
alam yang melimpah, termasuk lahan gambut dan hutan tropis yang luas.
Namun, penggunaan lahan yang tidak berkelanjutan, deforestasi, dan
degradasi lahan menjadi penyebab utama perubahan iklim di Indonesia.
Semua faktor penyebab ini berkontribusi pada perubahan iklim dan
pemanasan global di Indonesia, yang pada gilirannya dapat memiliki
dampak yang merugikan bagi kehidupan manusia dan alaminya. Oleh
karena itu, perlindungan lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca
merupakan langkah penting yang harus diambil untuk mengatasi perubahan
iklim di Indonesia dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup bagi
generasi mendatang. Dengan menggunakan analisis statistik deskriptif,
dapat dilakukan pengumpulan dan pengolahan data agar dapat mengetahui
perbandingan suhu atau temperatur di negara Indonesia setiap tahunnya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari kasus ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tampilan statistika deskriptif dari suhu maksimum pada
tahun 2018, 2019, dan 2020?
2. Bagaimana perbandingan grafik suhu maksimum setiap harinya pada
tahun 2018, 2019, dan 2020?
3. Apakah rata-rata suhu maksimum pada tahun 2019 sama dengan rata-
rata suhu maksimum pada tahun 2020?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tampilan statistika deskriptif dari suhu maksimum pada
tahun 2018, 2019, dan 2020.
2. Mengidentifikasi perbandingan grafik suhu maksimum setiap harinya
pada tahun 2018, 2019, dan 2020.
3. Mengetahui apakah rata-rata suhu maksimum pada tahun 2019 sama
atau tidak dengan rata-rata suhu maksimum pada tahun 2020.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Statistika deskriptif dari suhu maksimum pada tahun 2018, 2019, dan 2020
2.1.1 Statistika Deskriptif suhu maksimum pada tahun 2018
 Rata-rata (Mean)
∑𝑛𝑖=1 𝑋𝑖 𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + ⋯ + 𝑋𝑛
̅
𝑋= =
𝑛 𝑛
Keterangan :
𝑋̅ ∶ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑋𝑖 ∶ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑛 ∶ 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎

∑𝑛𝑖=1 𝑋𝑖 29,4 + 30,4 + 32,6 + ⋯ + 29,2


𝑋̅ = =
58332 58332

𝑋̅ = 31530
 Max : 334
 Min : 1,2

 Bahasa Program
Descriptive Statistics: Suhu Max 2018

Total
Variable Count Mean Minimum Maximum
Suhu Max 2018 58332 31.530 1.200 334.000

2.1.2 Statistika Deskriptif suhu maksimum pada tahun 2019


 Rata-rata (Mean)
∑𝑛𝑖=1 𝑋𝑖 30,6 + 31,0 + 32,4 + ⋯ + 35,0
𝑋̅ = =
58096 58096

𝑋̅ = 31829
 Max : 294
 Min : 19,4

 Bahasa Program
Descriptive Statistics: Suhu Max 2019

Total
Variable Count Mean Minimum Maximum
Suhu Max 2019 58096 31.829 19.400 294.000
2.1.3 Statistika Deskriptif suhu maksimum pada tahun 2020
 Rata-rata (Mean)
∑𝑛𝑖=1 𝑋𝑖 31,0 + 31,5 + 33,2 + ⋯ + 32,0
̅
𝑋= =
56274 56274

𝑋̅ = 31642
 Max : 330
 Min : 18.6

 Bahasa Program
Descriptive Statistics: Suhu Max 2020

Total
Variable Count Mean Minimum Maximum
Suhu Max 2020 56274 31.642 18.600 330.000

2.2 Grafik perbandingan suhu maksimum setiap harinya pada tahun 2018, 2019,
dan 2020

Gambar 2.1 Grafik perbandingan suhu maksimum pada tahun 2018


Gambar 2.2 Grafik perbandingan suhu maksimum pada tahun 2019

Gambar 2.3 Grafik perbandingan suhu maksimum pada tahun 2020

Gambar 2.4 Grafik time series perbandingan suhu maksimum pada


tahun 2018, 2019 dan 2020
2.3 Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis apakah rata-rata suhu maksimum pada tahun 2019
sama atau tidak dengan suhu maksimum pada tahun 2020, maka harus diuji
terlebih dahulu kesamaan ragam antara tahun 2019 dan tahun 2020.

 Uji hipotesis kesamaan ragam/varian rata-rata suhu maksimum pada tahun


2019 dan tahun 2020
𝐻0 ∶ 𝜎1 2 = 𝜎2 2 𝑣𝑠
𝐻1 ∶ 𝜎1 2 ≠ 𝜎2 2

 Pengujian ini menggunakan tarif nyata 5% (𝛼 = 0,05)


Tolak 𝐻0 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑃 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 𝛼
Terima 𝐻0 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑃 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 > 𝛼

 Bahasa Program
Test and CI for Two Variances: Suhu Max 2019, Suhu Max 2020

Method

Null hypothesis Variance(Suhu Max 2019) / Variance(Suhu


Max 2020) = 1
Alternative hypothesis Variance(Suhu Max 2019) / Variance(Suhu
Max 2020) ≠ 1
Significance level α = 0.05

F method was used. This method is accurate for normal data only.

Statistics

95% CI for
Variable N StDev Variance Variances
Suhu Max 2019 54707 2.410 5.810 (5.741, 5.879)
Suhu Max 2020 52320 2.467 6.086 (6.013, 6.160)

Ratio of standard deviations = 0.977


Ratio of variances = 0.955

95% Confidence Intervals

CI for
CI for StDev Variance
Method Ratio Ratio
F (0.969, 0.985) (0.939, 0.971)

Tests

Test
Method DF1 DF2 Statistic P-Value
F 54706 52319 0.95 0.000

Karena 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,000 < 0,95 maka tolak 𝐻0 . Ragam suhu


maksimum pada kedua tahun tidak sama.
 Selanjutnya, akan dilakukan pengujian rata-rata suhu maksimum antara
tahun 2019 dan tahun 2020
𝐻0 ∶ 𝜇1 − 𝜇2 = 0 𝑣𝑠
𝐻1 ∶ 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 0
𝛼 = 0,05

 Bahasa Program
Two-Sample T-Test and CI: Suhu Max 2019, Suhu Max 2020

Two-sample T for Suhu Max 2019 vs Suhu Max 2020

N Mean StDev SE Mean


Suhu Max 2019 54707 31.83 2.41 0.010
Suhu Max 2020 52320 31.64 2.47 0.011

Difference = μ (Suhu Max 2019) - μ (Suhu Max 2020)


Estimate for difference: 0.1875
95% CI for difference: (0.1582, 0.2167)
T-Test of difference = 0 (vs ≠): T-Value = 12.57 P-Value = 0.000
DF = 107025
Both use Pooled StDev = 2.4382

 Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa rata-rata suhu maksimum


pada tahun 2019 dan tahun 2020 berbeda atau tidak sama, karena
𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,000 < 𝛼 = 0,05.
BAB III
KESIMPULAN

Iklim, cuaca, dan suhu terus berubah seiring waktu, sehingga untuk dapat
mengidentifikasi dan mengetahui perubahan yang terjadi, dapat dilakukan dengan
mengumpulkan dan mengolah data perubahan iklim dari setiap tahun di negara
Indonesia. Pada kasus ini, dengan analisis statistik deskriptif dan pengujian
hipotesis, kita dapat memberikan beberapa interpretasi hasil mengenai kasus
perubahan iklim di Indonesia pada tahun 2018, 2019, dan 2020. Agar data yang
diinginkan diperoleh dengan mudah, dapat digunakan statistika deskriptif pada
aplikasi minitab, sehingga diperoleh suhu maksimum setiap tahunnya yaitu 334˚C
pada tahun 2018, 294˚C tahun 2019, dan 330˚C pada tahun 2020.

Berdasarkan gambar 2.1, dapat dilihat bahwa grafik suhu maksimum tiap
harinya pada tahun 2018 tidak stabil atau dimana terjadi perubahan naik turun suhu
pada setiap harinya. Akan tetapi perubahan tersebut hanya terjadi pada selang 4000-
5000 yang mana angka tersebut merupakan jumlah dari perubahan suhu per harinya,
contohnya untuk data suhu maksimum pada tahun 2018 pada tanggal 18/08/2018
terjadi perubahan iklim dengan total suhu 4965,4˚C untuk satu hari tersebut. Begitu
juga dengan gambar 2.2, dapat dilihat bahwa grafik suhu maksimum tiap harinya
pada tahun 2019 tidak stabil dan terjadi perubahan naik turun suhu pada setiap
harinya. Namun, perubahan tersebut terjadi pada selang total suhu per harinya yaitu
>4000˚C dan suhu maksimum pada tahun 2019 ini mencapai total suhu >5000˚C
satu harinya.

Pada gambar 2.3, grafik suhu maksimum pada tahun 2020 sangat tidak stabil
setiap harinya, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dan penurunan suhu yang
drastis dari hari yang memiliki total suhu yang tinggi ke hari selanjutnya yang
memiliki total suhu yang rendah, tidak seperti tahun sebelumnya. Dan pada tahun
ini total suhu setiap harinya terjadi pada selang 0˚C hingga >5000˚C. Dari ketiga
tahun yang berbeda tersebut, menurut gambar 2.4, dapat dilihat bahwa grafik
perbandingan pada tahun 2018, 2019, dan 2020 tiap harinya kurang stabil, namun
perubahan yang terjadi kebanyakan berada pada selang tertentu 0-50˚C.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan pada pembahasan di


atas, menunjukkan bahwa rata-rata suhu maksimum pada tahun 2019 sebesar
31,83˚C dengan standar deviasi 2,41. Sedangkan, pada tahun 2020 sebesar 31,64˚C
dengan standar deviasi 2,47. Maka, rata-rata suhu maksimum pada tahun 2019 lebih
tinggi dari rata-rata suhu maksimum pada tahun 2020 dengan selisih 0,19˚C. Karena
𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,000 < 𝛼, maka hipotesis awal (𝐻0 ) ditolak. Artinya, terdapat cukup
bukti dengan taraf nyata pengujian 0,05 bahwa rata-rata suhu maksimum pada tahun
2019 dengan suhu maksimum pada tahun 2020 berbeda atau tidak sama.

Anda mungkin juga menyukai