Anda di halaman 1dari 14

TUGAS AKHIR MODUL 6

PEMODELAN MATEMATIKA DAN METODE


NUMERIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : SRI MELPA YANI BOANGMANALU, S.Pd

USERNAME : 19071818010074
SEKOLAH ASAL : SMA N 1 STTU JEHE SIGUNUNG
KABUPATEN PAKPAK BHARAT

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


ANGKATAN 4
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
TUGAS AKHIR MODUL 6

Nama Peserta : SRI MELPA YANI BOANG MANALU S.Pd


Nomor Peserta PPG : 19071818010074
Prodi PPG : MATEMATIKA
Sekolah Asal : SMA Negeri 1 STTU JEHE
KABUPATEN PAKPAK BHARAT

1. Carilah sebuah artikel jurnal imternasional (3 tahun terakhir) yang menggunakan pemodelan
matematika. Buatlah resume artikel tersebut dengan menyebutkan langkah-langkah
pemodelan sesuai yang telah Anda pelajari.

Jawab

Judul artikel: Optimizing Profit in Lace Baking Industry Lafia With Linear Programming
Model International Journal of Statistics and Applications
p-ISSN: 2168-5193 e-ISSN: 2168-5215
2018; 8(1): 18-22
doi:10.5923/j.statistics.20180801.03
Titilayo Dorcas Ailobhio 1 , Alhaji Ismaila Sulaiman 2 , Imam Akeyede 1
1
Department of Mathematics, Federal University Lafia, Nigeria
2
Department of Statistics, Nasarawa State University Keffi, Nigeria
Sumber: http://article.sapub.org/10.5923.j.statistics.20180801.03.html

Resume artikel: Pada artikel jurnal ini dibahas tentang pemodelan matematika yang
digunakan untuk menentukan laba atau keuntungan maksimum pada sebuah perusahaan roti
dengan menggunakan model program linier.
Langkah-langkah pemodelan yang dibahas dalam artikel jurnal ini adalah sebagai berikut
:
 Mengidentifikasi variabel yang terlibat dan hal-hal yang diketahui Perusahaan roti tersebut
memproduksi 6 jenis roti, yaitu Family loaf, Fancy bread, Mini loaf, Banana bread, Coconut
bread, Fruit bread yang berturut-turut disebutkan sebagai variabel 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, 𝑥4, 𝑥5, dan 𝑥6.
Tabel berikut merupakan tabel jenis roti yang diproduksi berikut harga produksi dan harga
jual per unit beserta profit/labanya

Tabel berikut merupakan tabel kebutuhan bahan baku untuk masing-masing jenis roti yang
diproduksi

 Mendefinisikan secara matematis (menyusun model matematika) Menentukan fungsi tujuan


(fungsi objektif)
Menentukan fungsi tujuan :

Menentukan fungsi kendala

Menentukan batasan non negative


𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, 𝑥4, 𝑥5,6 ≥ 0
 Menyelesaikan model secara matematis
Model program linier di atas diselesaikan dengan menggunakan metode simpleks. Untuk
mengubah tanda pertidaksamaan menjadi tanda persamaan maka perlu didefinisikan variabel
slack 𝑆1, 𝑆2, 𝑆3, 𝑆4, 𝑆5, 𝑆6 sehingga diperoleh persamaan baru sebagai berikut Fungsi objektif
dan fungsi kendala

Program linier diatas diselesaikan dengan metode simpleks menggunakan perangkan lunak R
statistik “IpSolve” library. Diperoleh P = 558.000, 𝑥1 = 1550, 𝑥3 = 4650
 Menginterpretasikan hasil sebagai solusi dari masalah nyata Hasil dari analisis yang
dilakukan memperkirakan nilai fungsi tujuan menjadi P558000. Kontribusi dari Enam
variabel keputusan ke fungsi tujuan adalah 1550, 0, 4650, 0, 0 dan 0 masing-masing. Ini
hanya menunjukkan bahwa hanya dua variabel (Family bread dan Mini loaf) yang
memberikan kontribusi bermakna untuk meningkatkan nilai fungsi obyektif dari model
tersebut.
Dengan ini, total penjualan sekitar 1550 Family bread dan 4650 Mini loaf akan dijual oleh
perusahaan per bulan. Ini akan mengambil keuntungan optimal perusahaan sekitar 558.000
per bulan berdasarkan biaya bahan baku dan kapasitas oven saja. Oleh karena itu diharapkan
LRC untuk menghasilkan setidaknya 1550 Family bread dan 4650 Mini loaf per hari. Hasil
dari model yang dipasang pada data yang dikumpulkan dari LRC hanya didasarkan pada
biaya bahan baku dan kapasitas oven untuk produksi roti. Oleh karena itu, perlu dicatat
bahwa jika informasi tentang unsur-unsur lain biaya produksi seperti tenaga kerja dan waktu
proses dan biaya lainnya tersedia dan dimasukkan ke dalam formulasi dan analisis model LP,
hasil yang dilaporkan di sini mungkin sangat berbeda. Meskipun demikian, temuan dari
pekerjaan ini masih bisa berfungsi sebagai panduan yang berguna untuk pengelolaan LRC
dalam perumusan strategi produksi dan pemasaran untuk produk mereka.
2. Lingkungan sekitar dapat menjadi inspirasi dalam mendesain soal matematika, termasuk
lingkungan sekolah. a. Dengan mengacu pada kriteria yang telah dibahas pada modul 6.2,
buatlah sebuah soal bertipe pemodelan matematika sederhana untuk pembelajaran
matematika di sekolah. b. Dengan mengikuti model siklus pemodelan matematika yang
telah dibahas dalam modul, selesaikan soal yang telah didesain pada poin a. c. Masing-
masing siswa mungkin akan memberikan jawaban yang bermacammacam dan perlu
diprediksi sebelum menggunakan soal tersebut dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu, berikan beberapa alternatif lain cara menyelesaikan soal tersebut, gunakan juga
software matematis jika memungkinkan.
Jawaban :
Soal
Untuk membentuk perangkatkelas XI-IPA1 yang terdiridari 36 orang siswa, ada2 orang
calon ketuakelasyaitu Muhammad FikridanAbdiParasianSimamora, 3 orang calon
sekretarisyaituArisyaFikriyahNasution, NurmainiTobingdanSalsabila Germania
Tanjung,dan 2 orang calon bendaharayaitu Ade FachizadanYutheperdanaLubis. Jika
perangkatkelas terdiri dari 1 orang
Ketuakelas, 1 sekretaris, dan 1 bendahara, makaada berapa cara susunan
perangkatkelastersebutdapat dibentuk?
Penyelesaian :
Berdasarkanlangkah-langkahpemodelanmatematikasecarasederhanadarisoal di atasadalah
:
1. Memahami Masalah
Proses ini dimulai dengan menyatakan masalah dunia nyata dan diharapkan untuk
menemukan solusi dunia nyata untuk masalah ini. Ini mungkin sulit dicapai secara
langsung di dunia nyata. Langkah ini meliputi mengidentifikasi variabel dalam masalah
dan membangun hubungan antar variabel.
Untukhalinimenyatakanmana yang diketahuidanmana yang ditanya
Diketahui :
Jumlahsiswa = 36
Calonketuakelas = 2 orang
Calonsekretaris = 3 orang
CalonBendahara = 2 orang
Posisiketuakelas yang akandipilih = 1 orang
Posisisekretaris yang akandipilih = 1 orang
PosisiBendahara yang akandipilih = 1 orang
Ditanya :Banyaksusunanperangkatkelas yang dapatdibentuk
b. Membuat Asumsi Selanjutnya adalah membuat kerangka dasar untuk model
matematika. Asumsi ini menggambarkan bagaimana kita berpikir tentang pemodelan
yang dibuat. Disini asumsi tentang model mungkin perlu dilakukan untuk menjaga
masalah mudah diselesaikan dan sederhana sehingga kita mampu menyelesaikan model
menggunakan metode yang dikenal
Padatahapinikitasudahdapatmengasumsikanmetode yang akandigunakan
Penyelesaian:
MisalkanKetuakelas → K
MisalkanSekretaris→ S
MisalkanBendahara→ B
Calonketuakelas = 2 orang →nK
Calonsekretaris = 3 orang →nS
CalonBendahara = 2 orang →nB
Posisiketuakelas yang akandipilih = 1 orang →rK
Posisisekretaris yang akandipilih = 1 orang →rS
PosisiBendahara yang akandipilih = 1 orang →Rb
Banyaksusunanperangkatkelas yang dapatdibentuk (P(K,S,B))

c. Merumuskan Persamaan Ini adalah tahap yang paling penting di mana satu biasanya
akan membenarkan perumusan model berdasarkan mana fisik yang nyata dari variabel
dalam masalah.
Dalamhalini yang dilakukanadalahmerumuskan/ membuatformulasi
Banyaksusunanperangkatkelas yang dapatdibentuk (P(K,S,B)) adalahdenganpermutasi.
Kenapapermutasi?
Karena yang akandisusunadalahperangkatkelasmakaurutandiperhatikan
𝑛𝐾 𝑛𝑆 𝑛𝐵
P((K,B,S)) = 𝑃𝑟𝐾 + 𝑃𝑟𝑆 + 𝑃𝑟𝐵 , dengan P adalahpermutasi

d. Menyelesaikan persamaan Setelah model dibangun, tahap selanjutnya adalah


menemukan cara untuk menyelesaikan model menggunakan berbagai teknik matematika
dan alat-alat. Sering sekali, kecuali model sangat sederhana, semacam teknologi
komputasi atau alat akan diperlukan.
Dalamhaliniformulasi yang telahdibuatdiselesaikan
𝑛𝐾 𝑛𝑆 𝑛𝐵
P((K,B,S)) = 𝑃𝑟𝐾 . 𝑃𝑟𝑆 . 𝑃𝑟𝐵
= 𝑃12 . 𝑃13 . 𝑃12
2! 3! 2!
= (2−1)! . (3−2)! . (2−1)!
2! 3! 2!
= 1! . 2! . 1!
2𝑥1 3𝑥2! 2𝑥1
= 1 . 2! . 1
= 2x3x2
= 12
Makabanyaksusunanperangkatkelas yang dapatdibentukadalah 12 susunan
e. Menginterpretasikan penyelesaian Setelah mendapatkan solusi siswa diarahkan
kembali ke masalah. Siswa kemudian menginterpretasikan hasil atau solusi dari model
dalam konteks masalah dunia nyata.
Dalamhalini, hasil yang diperolehakandisesuaikandenganhasil yang
diperolehsecaranyata.
f. Memverifikasi model Dalam langkah ini kekuatan dan kelemahan dari model dibahas,
membuat upaya untuk membandingkan solusi model dan data yang dikumpulkan atau
dikenal. Kadangkadang, model ingin diperbaiki dengan meninjau kembali dan merevisi
asumsi.
Dalamhalini, jikahasiljawabansiswalebihbanyakmemakaiaturanperkalian,
makapemodelan yang telahkitaformulakandapatdigantidenganaturanperkalian.
Kemungkinanjawabansiswasebagaiberikut:

Kemungkinan I
Kemungkinan II

Kemungkinan III
3. Nilai Viskositas air dapat ditentukan dengan menggunakan tabel berikut ini:

T(ºC) (10-3 Ns/m2)


0 1,792
10 1,308
30 0,801
50 0,549
70 0,406
90 0,317
100 0,284

Perkirakan harga viskositas air  pada temperatur 40o menggunakan polinom Newton,

Jawab
Solusi ST-1

𝑓(𝑥1 ) − 𝑓(𝑥0 ) 1,308 − 1,792


𝑓(𝑥1 , 𝑥0 ) = = = −0,04840
𝑥1 − 𝑥0 10 − 0

𝑓(𝑥2 ) − 𝑓(𝑥1 ) 0,801 − 1,308


𝑓(𝑥2 , 𝑥1 ) = = = −0,02535
𝑥2 − 𝑥1 30 − 10

𝑓(𝑥3 ) − 𝑓(𝑥2 ) 0,549 − 0,801


𝑓(𝑥3 , 𝑥2 ) = = = −0,01260
𝑥3 − 𝑥2 50 − 30

𝑓(𝑥4 ) − 𝑓(𝑥3 ) 0,406 − 0,549


𝑓(𝑥4 , 𝑥3 ) = = = −0,00715
𝑥4 − 𝑥3 70 − 50

𝑓(𝑥5 ) − 𝑓(𝑥4 ) 0,317 − 0,406


𝑓(𝑥5 , 𝑥4 ) = = = −0,00445
𝑥5 − 𝑥4 90 − 70

𝑓(𝑥6 ) − 𝑓(𝑥5 ) 0,284 − 0,317


𝑓(𝑥6 , 𝑥5 ) = = = −0,00330
𝑥6 − 𝑥5 100 − 90

Iterasi X f(x) ST-1


0 0 1,792 -0,04840
1 10 1,308 -0,02535
2 30 0,801 -0,01260
3 50 0,549 -0,00715
4 70 0,406 -0,00445
5 90 0,317 -0,00330
6 100 0,284
Solusi ST-2

𝑓(𝑥2 , 𝑥1 ) − 𝑓(𝑥1 , 𝑥0 ) −0,02535 − (−0,04840)


𝑓(𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ) = = = 7,68 𝑥 10−4
𝑥2 − 𝑥0 30 − 0

𝑓(𝑥3 , 𝑥2 ) − 𝑓(𝑥2 , 𝑥1 ) −0,01260 − (−0,02535)


𝑓(𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 ) = = = 3,19 𝑥 10−4
𝑥3 − 𝑥1 50 − 10

𝑓(𝑥4 , 𝑥3 ) − 𝑓(𝑥3 , 𝑥2 ) −0,00715 − (−0,01260)


𝑓(𝑥4 , 𝑥3 , 𝑥2 ) = = = 1,36 𝑥 10−4
𝑥4 − 𝑥2 70 − 30

𝑓(𝑥5 , 𝑥4 ) − 𝑓(𝑥4 , 𝑥3 ) −0,00445 − (−0,00715)


𝑓(𝑥5 , 𝑥4 , 𝑥3 ) = = = 6,75 𝑥 10−5
𝑥5 − 𝑥3 90 − 50

𝑓(𝑥6 , 𝑥5 ) − 𝑓(𝑥5 , 𝑥4 ) −0,00330 − (−0,00445)


𝑓(𝑥6 , 𝑥5 , 𝑥4 ) = = = 3,83 𝑥 10−5
𝑥6 − 𝑥4 100 − 70

Iterasi X f(x) ST-1 ST-2


0 0 1,792 -0,04840 7,68E-04
1 10 1,308 -0,02535 3,19E-04
2 30 0,801 -0,01260 1,36E-04
3 50 0,549 -0,00715 6,75E-05
4 70 0,406 -0,00445 3,83E-05
5 90 0,317 -0,00330
6 100 0,284

Solusi ST-3

𝑓(𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 ) − 𝑓(𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ) 3,19 𝑥 10−4 − (7,68 𝑥 10−4 )


𝑓(𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ) = =
𝑥3 − 𝑥0 50 − 0
= −8,99 𝑥 10−6

𝑓(𝑥4 , 𝑥3 , 𝑥2 ) − 𝑓(𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 ) 1,36 𝑥 10−4 − 3,19 𝑥 10−4


𝑓(𝑥4, 𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 ) = = = −3,04 𝑥 10−6
𝑥4 − 𝑥1 70 − 10

𝑓(𝑥5 , 𝑥4 , 𝑥3 ) − 𝑓(𝑥4 , 𝑥3 , 𝑥2 ) 6,75 𝑥 10−5 − 1,36 𝑥 10−4


𝑓(𝑥5, 𝑥4 , 𝑥3 , 𝑥2 ) = = = −1,15 𝑥 10−6
𝑥5 − 𝑥2 90 − 30

𝑓(𝑥6 , 𝑥5 , 𝑥4 ) − 𝑓(𝑥5 , 𝑥4 , 𝑥3 ) 3,83 𝑥 10−5 − 6,75 𝑥 10−5


𝑓(𝑥6, 𝑥5 , 𝑥4 , 𝑥3 ) = = = −5,83 𝑥 10−7
𝑥6 − 𝑥3 100 − 50

Iterasi X f(x) ST-1 ST-2 ST-3


0 0 1,792 -0,04840 7,68E-04 -8,99E-06
1 10 1,308 -0,02535 3,19E-04 -3,04E-06
2 30 0,801 -0,01260 1,36E-04 -1,15E-06
3 50 0,549 -0,00715 6,75E-05 -5,83E-07
4 70 0,406 -0,00445 3,83E-05
5 90 0,317 -0,00330
6 100 0,284

Solusi ST-4

𝑓(𝑥4 , 𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 ) − 𝑓(𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ) −3,04 𝑥 10−6 − (−8,99 𝑥 10−6 )


𝑓(𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ) = =
𝑥4 − 𝑥0 70 − 0
= 8,50 𝑥 10−8

𝑓(𝑥5 , 𝑥4 , 𝑥3 , 𝑥2 ) − 𝑓(𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 ) −1,15 𝑥 10−6 − (−3,04 𝑥 10−6 )


𝑓(𝑥5, 𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 ) = =
𝑥5 − 𝑥1 90 − 10
= 2,37 𝑥 10−8

𝑓(𝑥6 , 𝑥5 , 𝑥4 , 𝑥3 ) − 𝑓(𝑥5, 𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 ) −5,83 𝑥 10−7 − (−1,15 𝑥 10−6 )


𝑓(𝑥6, 𝑥5, 𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 ) = =
𝑥6 − 𝑥2 100 − 30
= 8,04 𝑥 10−9

Iterasi X f(x) ST-1 ST-2 ST-3 ST-4


0 0 1,792 -0,04840 7,68E-04 -8,99E-06 8,50E-08
1 10 1,308 -0,02535 3,19E-04 -3,04E-06 2,37E-08
2 30 0,801 -0,01260 1,36E-04 -1,15E-06 8,04E-09
3 50 0,549 -0,00715 6,75E-05 -5,83E-07
4 70 0,406 -0,00445 3,83E-05
5 90 0,317 -0,00330
6 100 0,284

Solusi ST-5

𝑓(𝑥5 , 𝑥4 , 𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 ) − 𝑓(𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ) 2,37 𝑥 10−8 − 8,50 𝑥 10−8


𝑓(𝑥5, 𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ) = =
𝑥5 − 𝑥0 90 − 0
= −6,81 𝑥 10−10
𝑓(𝑥6 , 𝑥5 , 𝑥4 , 𝑥3 , 𝑥2 ) − 𝑓(𝑥5 , 𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 ) 8,04 𝑥 10−9 − 2,37 𝑥 10−8
𝑓(𝑥6, 𝑥5, 𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 ) = =
𝑥6 − 𝑥1 100 − 10
= −1,74 𝑥 10−10

Iterasi X f(x) ST-1 ST-2 ST-3 ST-4 ST-5


0 0 1,792 -0,04840 7,68E-04 -8,99E-06 8,50E-08 -6,81E-10
1 10 1,308 -0,02535 3,19E-04 -3,04E-06 2,37E-08 -1,74E-10
2 30 0,801 -0,01260 1,36E-04 -1,15E-06 8,04E-09
3 50 0,549 -0,00715 6,75E-05 -5,83E-07
4 70 0,406 -0,00445 3,83E-05
5 90 0,317 -0,00330
6 100 0,284

Solusi ST-6

𝑓(𝑥6, 𝑥5 , 𝑥4 , 𝑥3 , 𝑥2 , 𝑥1 ) − 𝑓(𝑥5, 𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 )


𝑓(𝑥6, 𝑥5, 𝑥4, 𝑥3, 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ) =
𝑥6 − 𝑥0
−1,74 𝑥 10−10 − 6,81 𝑥 10−10
= = 5,07 𝑥 10−12
100 − 0

Iterasi X f(x) ST-1 ST-2 ST-3 ST-4 ST-5 ST-6


0 0 1,792 -0,04840 7,68E-04 -8,99E-06 8,50E-08 -6,81E-10 5,07E-12
1 10 1,308 -0,02535 3,19E-04 -3,04E-06 2,37E-08 -1,74E-10
2 30 0,801 -0,01260 1,36E-04 -1,15E-06 8,04E-09
3 50 0,549 -0,00715 6,75E-05 -5,83E-07
4 70 0,406 -0,00445 3,83E-05
5 90 0,317 -0,00330
6 100 0,284

Dengandemikianpersamaanpolinomnyaadalah:

𝑝6 (𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 (𝑥 − 𝑥0 )+𝑎2 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑎3 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )


+ 𝑎4 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )(𝑥 − 𝑥3 )
+ 𝑎5 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )(𝑥 − 𝑥3 )(𝑥 − 𝑥4 )(𝑥 − 𝑥4 )
+ 𝑎6 (𝑥 − 𝑥0 )(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )(𝑥 − 𝑥3 )(𝑥 − 𝑥4 ) + (𝑥 − 𝑥5 )

Untuk x = 40 maka
𝑝6 (40) = 1,792 − 0,04840(40 − 0) + 7,68 𝑥 10−4 (40 − 0)(40 − 10)
− 8,99 𝑥 10−6 (40 − 0)(40 − 10)(4 − 30)
+ 8,50 𝑥 10−8 (40 − 0)(40 − 10)(40 − 30)(40 − 50)
− 6,81 𝑥 10−10 (40 − 0)(40 − 10)(40 − 30)(40 − 50)(40 − 70)
+ 5,07 𝑥 10−12 (40 − 0)(40 − 10)(40 − 30)(40 − 50)(40 − 70)(40 − 90)

𝑝6 (40) = 1,79200 − 1,93600 + 0,92200 − 0,10790 − 0,01020 − 0,00245 − 0,00091

𝑝6 (40) = 0,657

Jadiperkirakanhargaviskositas air padatemperatur40o adalah 0,657 (10-3 Ns/m2)

Anda mungkin juga menyukai