Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan


Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a. Khasanah, Siti Karimatul (2017), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Metode
Perkalian Bersusun Ringkas Terhadap Peningkatan Penguasaan Materi Perkalian Mata
Pelajaran Matematika” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode
perkalian bersusun ringkas terhadap peningkatan penguasaan materi perkalian siswa kelas IV
SD Negeri Pasuruhan 1. Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat memberikan informasi
terkait pengaruh metode perkalian bersusun ringkas terhadap peningkatan penguasaan materi
perkalian siswa kelas IV. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
eksperimen dengan jenis Control Group Pretest Postest Design dengan memberikan pretes
dan postes. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 45 siswa yang terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen 23
siswa dan kelompok kontrol 22 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah total
sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes yang berupa soal
uraian dan lembar observasi aktivitas siswa dalam penggunaan metode perkalian bersusun
ringkas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis N – Gain, lilliefors dan
Homogenity of Variance. Pengujian hipotesis menggunakan uji t. Kesimpulan hasil
penelitian ini adalah metode perkalian bersusun ringkas berpengaruh secara positif terhadap
peningkatan penguasaan materi perkalian siswa kelas IV SD Negeri Pasuruhan 1. Hal ini
dapat dibuktikan dengan hasil penghitungan uji t yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi
kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan
penguasaan materi perkalian siswa sebelum dan sesudah perlakuan dan terdapat perbedaan
penguasaan materi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dilihat dari nilai
rata – rata postes, rata – rata postes kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan
kelompok kontrol, yaitu 84,70 > 69,45. Maka hipotesis yang dirumuskan bahwa metode
perkalian bersusun ringkas berpengaruh secara positif terhadap peningkatan penguasaan
materi perkalian kelas IV diterima dan terbukti kebenarannya.

8
2.2 Kajian Teori
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), matematika adalah hubungan antara
angka dan alur kerja yang digunakan untuk menyelesaikannya. Matematika menurut Ahmad
Susanto (2013: 185) termasuk bidang yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan
bernalar, memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemecahan masalah sehari-hari dan
dunia kerja, serta mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut para ahli pendidikan matematika, matematika adalah ilmu yang membahas pola
atau keteraturan (pattern) dan tingkatan (order). Sekali lagi hal ini menunjukkan bahwa
pendamping matematika harus memfassilitasi siswanya untuk belajar berpikir melalui
keteraturan (pattern) yang ada (Shadiq, 2014:12).
Metode perkalian bersusun adalah pendekatan matematika yang telah berkembang
sepanjang sejarah, dan berbagai ahli matematika memiliki kontribusi mereka dalam
pengembangan teknik-teknik ini.

2.2.1 Pembelajaran perkalian bersusun


2.2.1.1 Pengertian Perkalian Bersusun
Perkalian bersusun adalah operasi matematika yang melibatkan perkalian beberapa
bilangan atau faktor secara berurutan. Dalam perkalian bersusun, Anda mengalikan
bilangan-bilangan ini satu per satu, mengambil hasil perkalian dari satu faktor dan
menggunakannya sebagai faktor untuk perkalian berikutnya. Ini sering digunakan dalam
perhitungan yang melibatkan beberapa langkah, seperti dalam perhitungan ekspresi
matematika yang lebih kompleks. Perkalian bersusun umumnya dilakukan sesuai dengan
aturan perkalian yang mendasari matematika. Misalnya, jika Anda memiliki tiga faktor, A,
B, dan C, maka perkalian bersusun dari ketiga faktor tersebut dapat diwakili sebagai:
A*B*C
Anda mengalikan A dengan B terlebih dahulu, kemudian hasilnya dikalikan dengan
C. Dengan kata lain, perkalian bersusun ini dilakukan dari kiri ke kanan. Hasil akhirnya
adalah produk dari semua faktor yang terlibat.

9
Perkalian bersusun ini bisa lebih kompleks dengan lebih banyak faktor, tetapi prinsip
dasarnya tetap sama: mengalikan faktor-faktor tersebut satu per satu, berurutan.

2.2.1.2 Tujuan Perkalian Bersusun


a. Tujuan perkalian bersusun adalah untuk menghitung hasil perkalian dari sejumlah
faktor atau angka yang diberikan. Prinsip dasar perkalian bersusun adalah mengalikan
faktor-faktor ini satu per satu, berurutan, hingga Anda mencapai hasil akhir. Beberapa
tujuan utama dari perkalian bersusun termasuk:
b. Perhitungan hasil perkalian: Tujuan utama perkalian bersusun adalah menghitung hasil
perkalian dari sejumlah faktor. Ini sangat penting dalam matematika, sains, ekonomi,
dan banyak bidang lainnya di mana perhitungan perkalian diperlukan.
c. Meningkatkan efisiensi perhitungan: Perkalian bersusun memungkinkan kita untuk
mengurai perhitungan yang kompleks menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana,
yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan efisiensi perhitungan.
d. Memecahkan masalah matematika: Dalam pemecahan masalah matematika, perkalian
bersusun sering digunakan untuk menghitung hasil yang diperlukan, terutama ketika
masalah melibatkan beberapa faktor atau langkah
e. Aplikasi di dunia nyata: Perkalian bersusun digunakan dalam berbagai situasi sehari-
hari, seperti perhitungan harga total pembelanjaan di toko, menghitung luas area tanah,
dan dalam ilmu ekonomi untuk menghitung keuntungan dan kerugian.
f. Dengan demikian, perkalian bersusun adalah konsep matematika dasar yang memiliki
banyak aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai disiplin ilmu. Dalam
beberapa kasus, perkalian bersusun digunakan untuk:
g. Menghitung perkembangan dalam berbagai bidang, seperti dalam pertumbuhan
populasi, perkembangan ekonomi, atau perkiraan hasil investasi.

Perkalian bersusun adalah konsep matematika yang sangat penting dan memiliki
banyak aplikasi dalam berbagai bidang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Dengan

10
memahami dan menggunakan perkalian bersusun, kita dapat melakukan berbagai
perhitungan dan analisis yang relevan dalam berbagai konteks.

2.2.1.3 Kelebihan Dan Kelemahan Perkalian Bersusun


1. Kelebihan Perkalian Bersusun:
a. Keterselesaian Langkah demi Langkah: Perkalian bersusun memecah perhitungan
perkalian menjadi langkah-langkah sederhana, sehingga mudah dipecahkan dan
diselesaikan satu per satu.
b. Fleksibilitas: Metode ini memungkinkan Anda untuk mengalikan faktor-faktor
dalam berbagai urutan, tergantung pada situasi yang diberikan, sehingga dapat
diadaptasi untuk berbagai masalah.
c. Aplikasi yang Luas: Dengan banyak bidang yang bergantung pada perkalian,
seperti sains, ekonomi, dan teknik, perkalian bersusun memiliki banyak aplikasi
praktis.

2. Kelemahan Perkalian Bersusun:


a. Ketidakefisienan dengan Banyak Faktor: Ketika ada banyak faktor yang harus
dikalikan bersamaan, metode ini dapat menjadi tidak efisien karena Anda harus
melibatkan banyak langkah, yang membutuhkan waktu dan upaya.
b. Kemungkinan Kesalahan Manusia: Semakin banyak langkah yang terlibat dalam
perkalian bersusun, semakin besar kemungkinan terjadinya kesalahan manusia,
seperti salah mengalikan atau salah mengurutkan faktor.
c. Tidak Efektif dalam Perhitungan Besar: Untuk perhitungan yang melibatkan
bilangan sangat besar, perkalian bersusun dapat menjadi sulit dan memakan
waktu. Dalam kasus ini, metode perhitungan matematis yang lebih canggih
mungkin lebih efektif.

11
d. Tidak Cocok untuk Semua Konteks: Terkadang, perkalian bersusun mungkin
tidak cocok untuk beberapa situasi yang lebih kompleks, seperti dalam
perhitungan matematis yang melibatkan eksponen atau integral.
e. Meskipun perkalian bersusun adalah metode perkalian yang sederhana dan umum
digunakan, penting untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakannya
dengan bijak, terutama dalam konteks yang relevan.

2.3 Kerangka Konseptual


Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan di sd inpres taipa ginggiri diperoleh
bahwa proses pembelajarannya kurang menarik. guru hanya menggunakan metode ceramah
sehingga minat dan ketertarikan siswa untuk mengikuti pembelajaran menjadi rendah. guru kelas
4b sd inpres taipa ginggiri kurang menggunakan metode yang bervariatif untuk meningkatkan
kemampuan pembelajaran matematika.pembelajaran dikelas hendaknya bersikap aktif dan
menyenangkan agar siswa lebih berminat lagi dalam mengikuti proses pembelajaran. oleh karena
itu, peneliti mencoba menerapkan metode pembelajaran untuk siswa yang kurang minat dalam
mengikuti
Pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode perkalian bersusun yang dimana. model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses belajar siswa. model pembelajaran perkalian
bersusun mengembangkan keterampilan berfikir secara kritis dan kreatif sekaligus melatih
keterampilan berkolaborasi secara terbuka bagi peserta didik.
Untuk memudahkan dalam memahami maksud dan pelaksanaan penelitian, penulis membuat
kerangka pikir sebagai berikut :

Pembelajaran matematika
dalam perkalian bersusun

Metode perkalian bersusun

Hasil belajar
12
Meningkatkan hasil belajar
siswa dalam metode perkalian
bersusun

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

2.4 Hipotesis
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika terhadap konsep
perkalian dengan menggunakan Metode perkalian bersusun akan meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika di kelas 4B SD Inpres 4 Taipa Ginggiri

13

Anda mungkin juga menyukai