Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga mobil garis bilangan
terhadap hasil belajar operasi hitung bilangan bulat peserta didik. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode pra eksperimen dengan desain penelitian One Shot Case Study Design.
Data menunjukkan rata-rata skor observasi guru (peneliti) dan peserta didik sebesar 100% dengan
kriteria sangat baik. Hasil analisis ketuntasan belajar pada nilai rata – rata posttest 69,13. Uji
normalitas hasil belajar postest peserta didik memiliki taraf signifikansi 0,200 > 0,05. Uji hipotesis
diperoleh thitung sebesar 3,712 dengan dk = n – 1 (23-1=22) diperoleh ttabel sebesar 1.717. Berdasarkan
hasil analisi data nilai yaitu thitung > ttabel (3.712 > 1.717), dengan besarnya taraf signifikansi 0,05, yakni
(0,001 < 0,05) maka Hipotesis diterima, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
alat peraga mobil garis bilangan terhadap hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan bulat
pada peserta didik kelas VI SD Negeri 6 Klablim Kota Sorong.
Abstract
This study aims to determine the effect of the use of the car line props to the learning outcomes of
students' integer operations. The method used in this study is the pre-experimental method with the
One Shot Case Study Design research design. The data shows the average observation score of
teachers (researchers) and students by 100% with very good criteria. The results of the analysis of
mastery learning at posttest mean value of 69.13. Test the normality of students' posttest learning
outcomes has a significance level of 0.200> 0.05. Hypothesis testing obtained t value of 3,712 with dk =
n - 1 (23-1 = 22) obtained ttable of 1,717. Based on the results of the analysis of the value of data that
is tvalue> ttable (3,712> 1,717), with a significance level of 0.05, namely (0.001 <0.05), the hypothesis is
accepted, thus it can be concluded that there is the influence of the car number line props on learning
outcomes Mathematics of arithmetic operations of integers in grade VI students of SD Negeri 6
Klablim Sorong City.
122
Alman, Julisa Palaribato Pulung & Heny Sri Astutik / JPAPEDA (2) (2) (2020) : 122 - 128
123
Alman, Julisa Palaribato Pulung & Heny Sri Astutik / JPAPEDA (2) (2) (2020) : 122 - 128
bilangan yang bisa dibuat sendiri oleh guru, model pembelajaran, kurikulum, perlengkapan
bahan-bahannya sangat sederhana, mudah di sekolah/ alat pelajaran, keadaan ruangan,
didapat, dan harga terjangkau. Melalui jumlah murid per kelas dan pelaksanaan tata
penggunaan alat peraga mobil garis tertib sekolah Dalyono (Yuliastuti, 2014: 28-
bilangan menjadikan peserta didik akan 30).
mampu memecahkan masalah sehingga Alat peraga adalah benda konkret yang
konsep operasi hitung bilangan bulat mudah dibuat dengan sengaja untuk menerangkan
diselesaikan oleh peserta didik, di samping atau mewujudkan konsep matematika dan
itu peserta didik akan lebih aktif dalam dapat merangsang pikiran dan perhatian
pembelajaran bukan hanya sekedar peserta didik sehingga dapat mendorong
mendengarkan penjelasan dari guru. Sifat proses belajar peserta didik. Dengan alat
alat peraga ini membantu memperjelas peraga, konsep matematika yang semulanya
konsep-konsep operasi hitung bilangan abstrak dapat dilihat melalui benda konkret
bulat yang abstrak menjadi konkret. oleh peserta didik, sehingga peserta didik
Hasil belajar adalah suatu penilaian dapat melihat dan terlibat secara langsung,
akhir dari proses dan pengenalan yang telah tidak hanya mengangan-angan atau
dilakukan berulang-ulang, serta akan membayangkannya saja (Septiyana, 2017: 17).
tersimpan dalam jangka waktu lama atau Penggunaan alat peraga dalam proses
bahkan tidak akan hilang selama-lamanya pembelajaran memiliki tujuan-tujuan yang
karena hasil belajar turut serta dalam hendak dicapai agar proses pembelajaran
membentuk pribadi individu yang selalu sehingga proses pembelejaran menjadi
ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi berkualitas. Alat peraga berfungsi untuk
sehingga akan merubah cara berpikir serta menerangkan atau memperagakan suatu mata
menghasilkan prilaku yang lebih baik pelajaran dalam proses belajar mengajar.
(Yunani, 2015: 13). Domain hasil belajar Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus
adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang mampu menjelaskan konsep kepada siswanya
akan dirubah dalam proses pendidikan (Suwardi, Masni, E.F., Rohayati, 2014). Alat
Purwanto (Juwariyah, 2015: 24). Perilaku peraga mampu menyajikan fenomena
kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain: fenomena yang bersifat abstrak ke dalam
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil bentuk konkrit yang bisa dilihat, dipegang,
belajar kognitif adalah perubahan tingkah atau diubah-ubah sehingga materi abstrak
laku yang terjadi dalam kawasan kognisi mudah dipahami. Alat peraga merupakan salah
yaitu kemampuan menghafal, pemahaman, satu media yang dapat digunakan untuk
penerapan, analisis, sintesisdan evaluasi. melatihkan keterampilan proses sains dan
Hasil belajar afektif meliputi level: sikap ilmiah siswa (Meyrika Maharani,
penerimaan, partisipasi, penilaian, Mustika Wati, Sri Hartini, 2017). Penggunaan
organisasi dan karakterisasi. Hasil belajar alat peraga dapat membantu mewujudkan
psikomotorik meliputi level: persepsi, situasi belajarpembelajaran yang efektif,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan mempercepat proses belajar-pembelajaran dan
terbiasa, gerakan komplek dan kreatifitas. membantu siswa dalam menangkap pengertian
Domain hasil belajar dalam penelitian ini, yang diberikan guru, serta dapat mempertinggi
dibatasi oleh peneliti dalam aspek kognitif. mutu belajar-pembelajaran Nana Sudjana (St.
faktor sekolah yang mempengaruhi hasil Hasmiah Mustamin, 2018). Adapun beberapa
belajar mencakup : metode mengajar, tujuan penggunaan alat peraga menurut
124
Alman, Julisa Palaribato Pulung & Heny Sri Astutik / JPAPEDA (2) (2) (2020) : 122 - 128
Purwanto (2014: 24-25) sebagai berikut: Sorong. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memberikan kemampuan berpikir mengetahui apakah terdapat pengaruh alat
matematika secara kreatif, mengembangkan peraga mobil garis bilangan terhadap hasil
sikap yang menguntungkan ke arah berpikir belajar matematika materi operasi hitung
matematika, menunjang matematika di luar bilangan bulat pada peserta didik kelas VI SD
kelas, yang menunjukkan penerapan Negeri 6 Klablim Kota Sorong.
matematika dalam keadaan sebenarnya dan
memberikan motivasi dan memudahkan METODE PENELITIAN
abstraksi. Jenis penelitian yang digunakan peneliti
Alat peraga mobil garis bilangan yang yaitu penelitian pra-eksperimen dengan desain
dimaksud di sini adalah alat peraga yang One-Shot Case Study. Dalam penelitian ini
dibuat penulis sendiri dalam proses belajar peneliti memberikan perlakuan alat peraga
di kelas IV dalam materi “operasi hitung mobil garis bilangan lalu memberikan posttest.
bilangan bulat”. Alat peraga mobil garis Posttest ini digunakan untuk melihat pengaruh
bilangan yang berbentuk persegi panjang alat peraga mobil garis bilangan terhadap hasil
yang terdapat bilangan positif, nol dan belajar mateatika materi operasi hitung
negatif. Pada bagian atas permukaan bilangan bulat. Posttes terdiri dari 20 soal
terdapat mobil mainan yang bisa berjalan pilihan ganda (PG) materi operasi hitung
maju dan mundur. Pembuatan alat peraga bilangan bulat, (b) Observasi.
mobil garis bilangan diperlukan bahan- Observasi atau pengamatan dalam
bahan seperti tripleks, kayu, kertas origami, penelitian ini dilakukan pada saat proses
kertas cover dan lem. pembelajaran berlangsung dan juga
keterlaksanaan pembelajaran dengan
penggunaan alat peraga mobil garis bilangan.
Observasi dilakukan oleh guru kelas dengan
Gambar 1. Alat Peraga Mobil Garis cara pengamatan mengenai pelaksanaan
Peserta didik diberi panduan bahwa pembelajaran di dalam kelas yang melibatkan
posisi awal mobil berada di angka 0 dan aktivitas guru dalam mengajar dengan
menghadap ke arah kanan. Operasi menggunakan alat peraga mobil garis bilangan
penjumlahan berarti mobil bergerak maju, dalam proses pembelajaran serta observasi
dan operasi pengurangan berarti mobil aktivitas belajar peserta didik selama proses
bergerak mundur, jika melibatkan bilangan pembelajaran berlangsung, (c) Dokumentasi.
negatif (-) berarti mobil berbalik arah. Fajar Dokumentasi yang dibutuhkan berupa
Triyanto dan Joko Rofian (2018), media keterangan dan hal-hal yang membuktikan
pembelajaran mogabil (mobil garis bila- adanya suatu kegiatan yang didokumentasikan.
ngan) efektif terhadap hasil belajar Data didokumentasikan dengan
matematika materi operasi hitung bilangan menggunakan kamera Handphone.
bulat peserta didik kelas. Pendokumentasian dilakukan tidak hanya
Dari uraian yang telah dijabarkan di proses pembelajaran saja, melainkan juga
atas, maka perlu suatu penelitian tentang sikap peserta didik dalam mengikuti
Pengaruh Alat Peraga Mobil Garis Bilangan pembelajaran dan guru yang sedang
Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi melakukan pembelajaran.
Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Peserta Sebelum melakukan analisis data dengan
didik Kelas VI SD Negeri 6 Klablim Kota analisis deskriptif kuantitatif ada beberapa uji
125
Alman, Julisa Palaribato Pulung & Heny Sri Astutik / JPAPEDA (2) (2) (2020) : 122 - 128
prasyarat yang harus dilakukan terlebih yaitu sebesar 4% (1 peserta didik dari 23
dahulu, yaitu: (a) Uji Normalitas bertujuan peserta didik). Nilai rata-rata diperoleh untuk
untuk mengetahui apakah data yang nilai postest ini adalah 69.13. lebih lengkap
terjaring dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 2, berikut;
berdistribusi normal atau tidak. Uji Tabel 2. Tabel Distribusi Frekuensi Soal
normalitas ini menggunakan metode Postest
Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S.), (b) Uji Nilai Frekuensi
Absolut Kumulatif Relatif %
Hipotesis yang digunakan Uji one sample t
35 – 44 1 1 4
test merupakan uji yang untuk satu sample 45 – 54 2 3 9
data. Hasil dari satu sample tersebut 55 – 64 4 7 17
dibandingkan dengan suatu value atau nilai 65 – 74 5 12 22
konstanta tertentu. Sehingga dari 75 – 84 6 18 26
85 – 94 5 23 22
perbandingan tersebut dapat diketahui
Uji normalitas digunakan untuk menguji
apakah sample data yang kita punya lebih data apakah berdistribusi normal atau tidak.
tinggi atau lebih rendah dari value yang Untuk menguji normalitas peneliti
telah ditetapkan. Syaratnya dalam uji ini menggunakan rumus kolmogorov-smirnov.
adalah data yang digunakan merupakan Pengujian normalitas dilakukan terhadap hasil
data kuantitatif dan berdistribusi normal. belajar peserta didik dan diperoleh dari
perhitungan dengan menggunakan software
HASIL DAN PEMBAHASAN
statistik diketahui hasil belajar posttest peserta
Hasil observasi aktifitas guru (peneliti)
didik kelas VI memiliki taraf signifikansi
dan peserta didik dalam pembelajaran
0,200 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
dengan menggunakan alat peraga mobil
bahwa kelas VI sebagai kelas berdistribusi
garis bilangan yang di observasi oleh guru
normal. Hal ini menunjukkan bahwa data
kelas sebagai berikut
dalam penelitian memiliki varian yang sama,
Tabel 1. Rekpitulasi Hasil Observasi
Aktivitas Guru dan Siswa
dan data layak digunakan untuk uji
No Langkah– langkah Guru Siswa selanjutnya, yaitu uji hipotesis. Lebih jelas
Ya Tidak Ya Tidak dapat dilihat pada tabel 3.
1 Kegiatan Pendahuluan
Tabel 3. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
2 Kegiatan Inti
3 Kegiatan Akhir Jenis Tes Asymp. Sig A Keterangan
Dari tabel 1 menunjukkan bahwa guru Posttest 0,200 0,05 0.200 > 0,05
dan siswa dapat melaksanakan Setelah uji prasyarat (uji normalitas)
pembelajaran dengan SANGAT BAIK terpenuhi, maka selanjutnya adalah uji
mengingat setiap poin pengajaran (100%) hipotesis. Dalam penelitian ini untuk
penilaian telah terpenuhi. pengujian hipotesis peneliti menggunakan uji t
Data hasil postest menunjukkan bahwa atau biasa disebut t- test. Uji hipotesis
banyaknya kelas ada 6 dengan panjang tiap dilakukan dengan cara yaitu menggunakan
interval kelas adalah 10. Nilai yang paling software statistik.
banyak diperoleh peserta didik terletak pada Pada pengujian hipotesis digunakan uji -t
interval 75 - 84 yaitu sebesar 26% (6 test one sample test karena hanya terdapat satu
peserta didik dari 23 peserta didik). varian dimana data yang diuji yaitu hasil
Sedangkan nilai yang paling sedikit posttest berdasarkan hasil perhitungan maka
diperoleh terletak pada interval 35 – 44 diperoleh thitung sebesar 3.712 dengan dk = n
126
Alman, Julisa Palaribato Pulung & Heny Sri Astutik / JPAPEDA (2) (2) (2020) : 122 - 128
127
Alman, Julisa Palaribato Pulung & Heny Sri Astutik / JPAPEDA (2) (2) (2020) : 122 - 128
IV Sekolah Dasar Islam Daru Suwardi, Masni, E.F., Rohayati. (2014) Pengaruh
Mu’minin Larangan. Skripsi Sarjana, Penggunaan Alat Peraga terhadap Hasil
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Pembelajaran Matematika pada Anak Usia
Universitas Islam Negeri Syarif Dini Suwardi, Masni Erika Firmiana,
Hidayatullah, Jakarta, 2014. Rohayati. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri
Humaniora, Vo. 2, No.4, September 2014. hal
Septiyana, Dwi. (2017). Penggunaan Alat 297-305.
Peraga Dakota untuk Meningkatkan Yuliastuti, H. (2014). Meningkatkan Hasil
Prestasi Belajar FPB dan KPK pada Belajar Matematika pada Materi
Siswa Kelas IV SDN Kalitengkek. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Skripsi Sarjana, Fakultas Keguruan Bulat dengan Model Pembelajaran
dan Ilmu Pendidikan Universitas Kooperatif tipe STAD. Skripsi Sarjana,
Muhammadiyah Purworejo, Purworejo. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
St. Hasmiah Mustamin (2018). Penggunaan
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Alat Peraga Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Matematika Materi Pecahan Pada Yunani. (2015). Upaya Meningkatan Hasil
Siswa Kelas V. Jurnal Pendidikan Dasar Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI
Islam, Vol. 5 No. 2, Desember 2018, pp. dalam Mengenal Malaikat dan Tugasnya
170-18. Melalui Metode Make a Match di Kelas
Hendrayana, S. (2017). Meningkatkan IV SD Negeri 103 Palembang. Skripsi
Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Sarjana, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Melalui Model Sains Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
Masyarakat pada Konsep Sumber Daya Patah, Palembang.
Alam. Pendas: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar, 2(1), 73-98
128