Anda di halaman 1dari 6

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI

HITUNG PENGURANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN


HITUNG PENGURANGAN BAGI PESERTA DIDIK TUNARUNGU
(Penelitian Tindakan Kelas Peserta Didik Tunarungu Kelas V di SLB BC
Dian Kahuripan Jakarta Timur)

Intan Puspitaningrum
Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Jakarta
intanahza@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung
pengurangan menggunakan media papan hitung pengurangan bagi peserta didik
tunarungu kelas V di SLB BC Dian Kahuripan Jakarta Timur. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Juli sampai Desember 2015. Subjek penelitian adalah peserta didik tunarungu
kelas V di SLB BC Dian Kahuripan yang berjumlah tiga peserta didik. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus, yang pada setiap siklusnya menggunakan desain
penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan, tindakan
dan pengamatan, serta refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
instrument tes dan pedoman observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa media papan
hitung pengurangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung
pengurangan pada peserta didik tunarungu kelas V di SLB BC Dian Kahuripan. Peserta
didik menjadi lebih bersemangat dan tertarik belajar matematika, suasana selama proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Diharapkan pendidik dapat melakukan
peningkatan hasil belajar matematika menggunakan media papan hitung pengurangan,
dan media lainnya yang lebih variatif.

Kata kunci: Media papan hitung pengurangan, matematika, tunarungu.

Pendahuluan untuk memecahkan masalah dalam


Setiap anak yang terlahir ke dunia kehidupan sehari-hari.
ini berhak mendapatkan pendidikan yang Berdasarkan pengamatan yang
layak termasuk anak berkebutuhan dilakukan peneliti di SLB BC Dian
khusus. Anak berkebutuhan khusus Kahuripan, ditemukan bahwa ketiga
termasuk tunarungu berhak menerima peserta didik tunarunggu memiliki
pembelajaran. Matematika termasuk kemampuan berbahasa bahasa reseptif
salah satu bidang studi yang dipelajari di maupun bahasa ekspresif yang sudah
sekolah. Di Indonesia matapelajaran bagus, yang diperkuat dengan informasi
matematika dipelajari oleh semua peserta yang diberikan oleh pendidik. Selama
didik dari jenjang Sekolah Dasar hingga proses pembelajaran matematika
Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir, bahkan diperoleh informasi bahwa peserta didik
dipelajari sampai jenjang Perguruan mengalami kesulitan dalam mempelajari
Tinggi. Hal ini menunjukkan betapa operasi hitung pengurangan. Kesulitan
pentingnya matematika karena terlihat ketika peserta didik mengerjakan
matematika selalu berkaitan dengan soal operasi hitung pengurangan bilangan
kehidupan sehari-hari. Ada banyak alasan bulat dengan bilangan lebih dari 10 dan
tentang perlunya peserta didik belajar operasi hitung pengurangan yang disertai
matematika, diantaranya sebagai sarana dengan teknik meminjam.
bagi peserta didik untuk berpikir yang Selama pengamatan terhadap
logis, dan rasional serta menjadi sarana ketiga peserta didik tunarungu kelas V di

1
SLB BC Dian Kahuripan Jakarta Timur, meminjam dari bilangan yang ada di
peneliti menemukan bahwa peserta didik depannya. Media pembelajaran sangat
tunarungu tidak bersemangat dan tertarik dibutuhkan oleh peserta didik tunarungu
saat pembelajaran matematika operasi yang pada umumnya belum mampu
hitung pengurangan. Peserta didik tidak berpikir abstrak tentang matematika dan
aktif selama proses pembelajaran. Susana karakteristik peserta didik tunarungu
pembelajaran di kelas pada saat yang pemata. Maka dibutuhkan media
pembelajaran matematika terlihat pembelajaran yang tepat, dan menarik
menegangkan karena pendidik hanya yang membantu peserta didik tunarungu
memberikan soal di papan tulis memperoleh informasi pembelajaran
menjelaskan sebentar kemudian meminta yang diberikan, sehingga peserta didik
peserta didik mengerjakan soal di buku menjadi bersemangat dan termotivasi
latihan masing-masing. belajar matematika operasi hitung
Berdasarkan penjelasan pendidik, pengurangan.
mengajarkan operasi hitung pengurangan Penggunaan media pembelajaran
memang lebih sulit dari pada dalam proses pembelajaran diharapkan
mengajarkan operasi hitung dapat membantu peserta didik tunarungu
penjumlahan. Mengajarkan operasi yang belum mampu untuk berpikir
hitung pengurang membutuhkan cara abstrak sehingga peserta didik tunarungu
berpikir abstrak ketika menghitung mampu mengikuti proses pembelajaran
pengurangan yang harus meminjam. matematika dengan baik. Ada banyak
Untuk operasi hitung pengurangan 1 digit media pembelajaran yang dapat
dengan 1 digit dengan bilangan kurang digunakan untuk membantu peserta didik
dari 9, peserta didik mampu mengerjakan soal operasi hitung
mengerjakannya, namun ketika pengurangan, namun peneliti bersama
pengurangan 2 digit dengan 1 digit yang pendidik sepakat untuk menggunakan
disertai dengan teknik meminjam peserta media papan hitung pengurangan. Media
didik mulai mengalami kesulitan dalam papan hitung pengurangan ini
mengerjakannya. menekankan pada operasi hitung
Proses pembelajaran matematika pengurangan susun ke bawah, dengan
bagi peserta didik tunarungu di SLB BC warna sedotan yang berbeda antara
Dian Kahuripan Jakarta Timur masih puluhan dan satuan. Warna sedotan yang
dirasakan kurang memenuhi harapan. Hal berbeda untuk mempermudah peserta
tersebut disebabkan karena selama ini didik tunarungu untuk membedakan nilai
pendidik hanya menggunakan papan tulis tempat satuan dan puluhan.
dan tidak menggunakan media Media papan hitung pengurangan
pembelajaran yang menarik minat peserta diasumsikan dapat membuat peserta
didik tunarungu untuk belajar didik tunarungu lebih bersemangat,
matematika. Selama ini pendidik dan menambah minat belajar dan lebih
peserta didik lebih sering menggunakan tertarik untuk belajar matematika,
jumlah kedua jari tangannya untuk sehingga dapat meningkatkan hasil
menghitung. Ketika materi pembelajaran belajar matematika pada peserta didik
bertambah ketingkatan yang lebih sulit tunarungu. Media ini diasumsikan dapat
seperti operasi hitung pengurangan 2 membantu mengatasi hambatan dan
digit dengan 1 digit, peserta didik kesulitan yang terjadi selama
meminta temannya menunjukan jari pembelajaran matematika operasi hitung
kedua tangannya untuk menghitung. pengurangan, dengan media papan hitung
Ketika materi operasi hitung pengurangan peserta didik tunarungu
pengurangan dengan teknik meminjam, dapat terlibat langsung dalam
pendidik hanya memberitahu harus pembelajaran, karena peserta didik akan

2
berperan aktif dalam proses Matematika merupakan bahasa
pembelajaran. Peserta didik dapat simbolis dan ciri utamanya adalah
mengetahui proses pengurangan bilangan penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi
dan menemukan hasil langsung sehingga juga tidak melupakan cara bernalar
pembelajaran matematika dapat lebih induktif. (Kline dalam Abdurrahman,
bermakna, dan membuat suasana 2012: 203)
pembelajaran matematika menjadi lebih Pengurangan berarti operasi antara
menarik serta menyenangkan. dua unsur yang merupakan kebalikan dari
Maka rumusan masalah penelitian operasi penambahan; pengurangan b dari
ini adalah “Bagaimana cara a disimbolkan dengan a – b, a–b = c
meningkatkan hasil belajar matematika apabila a = b+c, unsur b disebut
operasi hitung pengurangan dengan pengurangan dan unsur a disebut yang
menggunakan media papan hitung dikurangi. maupun kurung. (Djati, 2003:
pengurangan bagi peserta didik 139)
tunarungu kelas V di SLB BC Dian Secara umum media meliputi
Kahuripan Jakarta Timur?” orang, bahan, peralatan, atau kegiatan
yang menciptakan kondisi yang
Kajian Teori memungkinkan siswa memperoleh
Hasil belajar merupakan hasil dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
suatu interaksi tindak belajar dan tindak (Gerlach dalam Sanjaya, 2006: 163).
mengajar. Dari sisi guru, mengajar Secara lebih khusus pegertian media
diakhiri dengan proses evaluasi hasil dalam proses belajar mengajar cenderung
belajar. Dari sisi siswa hasil belajar diartikan sebagai alat-alat grafis,
merupakan berakhirnya penggal dan fotografis, atau elektronis untuk
puncak proses belajar (Dimyati dan menangkap, memproses, dan menyusun
Mudjiono, 2010: 3-4). Pendapat lain kembali informasi visual dan verbal
mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan wahana penyalur informasi
adalah perubahan yang mengakibatkan belajar atau penyalur pesan (Rostina,
manusia berubah dalam sikap dan 2013: 4)
tingkah lakunya. Aspek perubahan itu Media papan hitung pengurangan
mengacu pada taksonomi tujuan adalah media yang digunakan untuk
pengajaran yang dikembangkan oleh meningkatkan keterampilan operasi
Bloom, Simpson dan Harrow mencakup hitung pengurangan yang bersusun ke
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. bawah tanpa teknik meminjam dan
(Winkel dalam Purwanto, 2010:45) Pada dengan teknik meminjam. Bilangan yang
aspek kognitif berkenaan dengan hasil dimaksud adalah bilangan bulat
belajar intelektual, dalam ranah kognitif pengurang dan yang dikurang masing-
terdapat enam jenjang proses berpikir masing maksimal sampai 50.
mulai dari jenjang pengetahuan, Adapun manfaat media papan
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, hitung pengurangan sebagai berikut. (1)
dan evaluasi. Semua yang menyangkut Meningkatkan minat dan mendorong
aktivitas otak peserta didik. Pada aspek peserta didik untuk lebih memperhatikan
afektif berkenaan dengan perubahan pelajaran; (2) Mempermudah peserta
sikap dan nilai seperti penerimaan, didik mengerjakan operas hitung
tanggapan, penghargaan, pengurangan susun ke bawah; (3)
pengorganisasian, dan karakteristik Memindahkan suatu pemikiran ke dalam
berdasarkan nilai-nilai. Pada aspek suatu situasi yang nyata atau
psikomotor berkaitan dengan sesungguhnya. Dengan menggunakan
keterampilan motorik, keterampilan alat media papan hitung pengurangan ini
intelektual, dan keterampilan sosial. yang disertai penyampaian materi yang

3
menarik dari pendidik, diharapkan (action and observating), dan (c) refleksi
peserta didik dapat lebih tertarik dan (reflecting). Adapun desain model
termotivasi belajar matematika, sehingga penelitian Kemmis dan Mc. Taggart.
mempermudah peserta didik dalam Penelitian ini dilakukan selama
penerimaan proses pembelajaran yang satu semester atau 6 bulan (Juli-
nantinya akan meningkatkan hasil belajar Desember 2015) di SLB BC Dian
matematika peserta didik tunarungu. Kahuripan, JL. Pisangan Lama III Gg.
Tunarungu dibagi menjadi dua A1 No. 4 Jakarata Timur. Subjek dalam
kelompok besar, yaitu kelompok yang penelitian ini adalah peserta didik
menderita kehilangan daya dengar tunarungu kelas V di SLB BC Dian
(hearing loss) dan kelompok yang Kahuripan Jakarta Timur yang berjumlah
tergolong mengalami gangguan proses 3 orang peserta didik laki-laki. Jenis data
pendengaran (auditory processing yang digunakan adalah data kualitatif dan
disorder). Berdasarkan seberapa jauh data kuantitatif, yaitu (a) data kualitatif,
seseorang dapat memanfaatkan sisa merupakan data proses yang diperoleh
pendengarannya maka tunarungu dapat dari pengamatan yang dilakukan peneliti,
diklasifikasikan lagi menjadi tiga besar, dengan menggunakan pedoman
yaitu: a) Kurang dengar adalah Seseorang observasi, dan pengumpulan data peserta
yang mengalami gangguan dengar namun didik selama pelaksanaan penelitian,
masih dapat menggunakannya sebagai serta (b) data kuantitatif, merupakan data
saran/ modalitas utama untuk menyimak tindakan berupa hasil tes kemampuan
suara cakapan seseorang dan pemahaman matematika operasi hitung
mengembangkan kemampuan bicaranya. pengurangan pada peserta didik dalam
b) Tuli adalah seseorang yang kegiatan pembelajaran di setiap akhir
pendengarannya sudah tidak dapat siklus I dan siklus II.
digunakan sebagai sarana utama guna
mengembangkan kemampuan bicara, Hasil dan Pembahasan
namun masih dapat difungsikan. c) Tuli Tes kemampuan awal diberikan
total adalah seseorang yang sama sekali kepada peserta didik berinisial YS, CW,
tidak memiliki pendegaran. Sehingga dan VI. Tes kemampuan awal dilakukan
tidak bisa menyimak dan pada hari Selasa, tanggal 22 September,
mengembangkan bicara (Lani dan selama 35menit dengan jumlah 10 butir
Cecilia, 2000:5). soal. Berdasarkan hasil tes kemampuan
awal, kemampuan awal peserta didik
Metode Penelitian tunarungu dalam mengerjakan butir soal
Metode yang digunakan dalam matematika operasi hitung pengurangan
penelitian ini adalah metode penelitian masih tergolong rendah. Selama peserta
tindakan kelas (Classroom Action didik mengerjakan soal, hampir seluruh
Research). (Arikunto, 2009: 3) peserta didik tidak bersemangat, masih
mengemukakan bahwa penelitian bertanya kepada pendidik dan meminta
tindakan kelas merupakan suatu bantuan dalam mengerjakan soal. Hasil
pencermatan terhadap kegiatan belajar tes kemampuan awal peserta didik YS
berupa sebuah tidakan yang sengaja sudah mampu menyelesaikan dua butir
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah soal dengan benar dengan perolehan nilai
kelas belajar bersama. Tindakan 20, peserta didik YS sudah mampu
penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan melakukan pengurangan satu digit
desain model penelitian Kemmis dan Mc. dengan satu digit. Saat mengerjakan butir
Taggart. Dimana dalam satu siklus terdiri soal selanjutnya operasi hitung
dari tiga langkah, yaitu: (a) perencanaan pengurangan dua digit dengan satu digit
(planning), (b) tindakan dan pengamatan yang diberikan oleh pendidik, peserta

4
didik YS masih mengalami kebingungan ketiga peserta didik hanya mendapatkan
dan ragu-ragu terlebih ketika nilai hasil rata-rata sekitar 30.
mengerjakan butir soal pengurangan Tes siklus I diberikan kepada
yang diseratai dengan teknik meminjam. peserta didik berinisial YS, CW, dan VI
Peserta didik YS sudah mampu yang dilakukan pada hari Jum’at 16
menguasai materi operasi hitung Oktober 2015, selama 35 menit dengan
pengurangan satu digit dengan satu digit. 10 buah butir soal. Diperoleh
Peserta didik CW sudah mampu peningkatan hasil belajar, namun hanya
menyelesaikan tiga butir soal dengan satu peserta didik yang mencapai nilai
benar, yaitu butir soal pengurangan satu target pencapaian yang diharapkan kedua
digit dengan satu digit dan dua butir soal peserta didik lainnya belum mencapai
pengurangan dua digit dengan dua digit, nilai target pencapaian yang diharapkan.
dengan perolehan nilai 30. Peserta didik Peserta didik YS dan peserta didik CW
CW terlihat ragu-ragu dalam menjawab memperoleh nilai pencapaian setelah
butir soal yang diberikan, berulang kali dilaksanakannya tindakan siklus I yaitu
peserta didik CW memanggil pendidik 50. Sedangkan peserta didik VI
untuk memastikan bahwa butir soal yang memperoleh nilai pencapaian 60. Jumlah
dijawabnya sudah benar. Peserta didik nilai rata-rata kelas 53,3. Selama proses
CW sudah mampu menguasai materi pembelajaran peserta didik masih
operasi hitung pengurangan satu digit memerlukan bantuan dan arahan yang
dengan satu digit serta pengurangan dua lebih dari pendidik, terkadang masih
digit dengan dua digit, namun masih kurang hati-hati dalam menjawab soal,
kesulitan mengerjakan butir soal memanggil pendidik untuk melihat hasil
pengurangan yang disertai dengan teknik yang sudah dijawab, dan hanya satu
meminjam. peserta didik yang bersemangat dan aktif
Peserta didik VI sudah mampu bertanya. Penguasaan materi setelah
menyelesaikan empat butir soal dengan tindakan siklus I peserta didik sudah
benar, dengan perolehan nilai 40, Peserta mampu melakukan pengurangan susun
didik VI mampu menjawab butir soal ke bawah satu digit dengan satu digit,
pengurangan satu digit dengan satu digit, dua digit dengan satu digit, dan dua digit
dua digit dengan satu digit, dan dua digit dengan dua digit. Namun untuk
dengan dua digit. Peserta didik VI juga pengurangan yang disertai dengan teknik
masih terlihat ragu-ragu dalam menjawab meminjam dua digit dengan satu digit
butir soal yang diberikan. Peserta didik hanya satu peserta didik yang
VI sudah mampu menguasai materi menguasainya.
operasi hitung pengurangan satu digit Peneliti dan pendidik mengevaluasi
dengan satu digit serta dua digit dengan hasil pengamatan pada siklus I, agar
dua digit. Ketiga peserta didik masih langkah-langkah selanjutnya
mengalami kesulitan mengerjakan butir mendapatkan hasil yang lebih baik dan
soal operasi hitung pengurangan yang memuaskan. Berdasarkan nilai yang
disertai dengan teknik meminjam. diperoleh dari kemampuan awal sampai
Berdasarkan hasil tes kemampuan siklus I adanya peningkatan pada ketiga
awal rata-rata peserta didik tunarungu peserta didik tersebut. Namun beberapa
kelas V di SLB BC Dian Kahuripan peserta didik masih kesulitan dan belum
Jakarta Timur, memiliki hasil belajar mencapai target yang diharapkan dan
matematika operasi hitung pengurangan beberapa peserta didik belum menguasai
yang rendah. Hal ini terlihat dari tes yang materi pengurangan dengan teknik
dilakukan selama 35 menit untuk meminjam. Untuk itu kegiatan
mengerjakan 10 butir soal uraian singkat pembelajaran matematika operasi hitung
tentang operasi hitung pengurangan, pengurangan susun ke bawah dengan

5
menggunakan media papan hitung dalam pelajaran matematika sehingga
pengurangan sepakat dilanjutkan pada mampu menarik minat peserta didik
tindakan siklus II. untuk belajar khususnya pada pelajaran
Tes siklus II diberikan kepada matematika. Diharapkan setelah peserta
peserta didik berinisial YS, CW, dan VI didik mendapatkan materi pembelajaran
yang dilakukan pada hari Rabu, 18 baru di sekolah, orangtua membimbing
November 2015. Selama 35 menit peserta didik di rumah untuk
dengan 10 buah butir soal. Berdasarkan membiasakan diri peserta didik
hasil tes siklus II pada peserta didik mengulang pembelajaran yang sudah
tunarungu kelas V di SLB BC Dian dipelajari di sekolah.
Kahuripan Jakarta Timur, hasil belajar
matematika operasi hitung pengurangan Daftar Pustaka
terjadi peningkatan dan sudah mencapai Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan
target yang diharapkan. Hal ini terlihat Pembelajaran. Jakarta: Rineka
pada hasil yang telah dicapai dengan nilai Cipta, 2010.
antara 60-80 dan nilai rata-rata mencapai Djati Kerami. Kamus Matematika.
70. Berdasarkan pemerolehan hasil Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
belajar ketiga peserta didik disaat Lani Bunawan dan Cecilia Susila
evaluasi siklus II yang sudah mencapai Yuwati. Penguasaan Bahasa Anak
target yang diharapkan, maka peneliti Tunarungu. Jakarta: Yayasan Santi
dan pendidik sepakat untuk Rama, 2000.
menghentikan kegiatan pembelajaran Mulyono Abdurrahman. Anak
matematika operasi hitung pengurangan Berkesulitan Belajar: Teori,
menggunakan media papan hitung Diagnosis, dan Remediasinya.
pengurangan pada siklus II. Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar.
Kesimpulan dan Saran Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Rostina Sundayana. Media Pembelajaran
terlihat adanya peningkatan pada hasil Matematika. Bandung: Alfabeta,
belajar matematika operasi hitung 2013.
pengurangan peserta didik tunarungu Suharsimi Arikunto, Suhardono, dan
kelas V di SLB BC Dian Kahuripan Supardi, Penelitian Tindakan
Jakarta Timur melalui penggunaan media Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara,
papan hitung pengurangan. Selain itu 2009.
penggunaan media papan hitung Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran
pengurangan membuat peserta didik Berorientasi Standar Proses
menjadi lebih bersemangat selama proses Pndidikan. Jakarta: Kencana
pembelajaran matematika dan Prenada Media, 2006
mengurangi kebingungan dalam
pemahaman pelajaran matematika
operasi hitung pengurangan.
Diharapkan pihak sekolah
menyiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pendidik yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran, salah
satunya adalah tersedianya media
pembelajaran Dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran pendidik
sebaiknya menggunakan media yang
tepat, bervariasi dan kreatif, khususnya

Anda mungkin juga menyukai