Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa

Volume 1, Nomor 1, Oktober 2015

PENGGUNAAN METODE KALKULATOR JARI TANGAN


UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI PERKALIAN
PADA MATERI KELILING DAN LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Rufina Agustilini Caffriyati, Yasinta Lisa


STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang, Sintang
Email: yasintalisa@gmail.com

Abstract: This study is aim to know the application of the finger calculator method in
periphery and width of a square and rectangular; how big the student’s understand
improvement and the response against the application of finger calculator method in
periphery and width of a square and rectangular. The population of this research is 15
students Class III A, State Elementary School 18 Sintang. The result of the studying
shows that: (1) the application of the method had done well, it showed by the average
learning score of the students at cycle I is 87.57 % and cycle II the average score is 100%,
(2) The students’ understanding in the application of finger calculator method in
periphery and width of a square and rectangular had been enhanced, it shown by the
average of the observation result from 76.67 with the class passing average 73.33%
in cycle I became 86 with the class passing average 86.67% in cycle II, and (3)
Students’ response against the operation of the multiplication was very strong. It’s
concluded that the calculator fingers method enhanced the understanding of the operation
of multiplication the application of finger calculator method in periphery and width of a
square and rectangular.

Keywords: finger calculator method, action research

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Kalkulator Jari
tangan pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang, seberapa besar
peningkatan pemahaman operasi perkalian menggunakan metode Kalkulator Jari Tangan
materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang, respon siswa terhadap penggunaaan
metode Kalkulator Jari Tangan pada materi Keliling dan Luas persegi dan persegi
panjang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III A SD Negeri 18 Ladang
Sintang yang berjumlah 15 siswa.Hasil penelitian menunjukkan: (1) penerapan metode
terlaksana dengan baik terlihat pada hasil observasi siswa pada siklus I rerata 87,57%
dan siklus II rerata 100%, (2) terdapat peningkatan pemahaman operasi perkalian pada
materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Ini ditunjukkan dari rerata hasil tes
siklus I 76,67 dengan ketuntasan klasikal 73,33% dan hasil siklus II 86 dengan
ketuntasan klasikal 86,67%, dan (3) respon siswaterhadap penggunaan metode
kalkulator jari tangan sangat kuat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa metode kalkulator jari tanganmeningkatkan pemahaman operasi perkalian pada
materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang.

Kata kunci: metode kalkulator jari tangan, PTK

27
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2015

Pendahuluan mengajar guru mengakibatkannya terjadi


Guru sebagai seorang pendidik interaksi belajar-mengajar.
mempunyai tugas utama, yaitu Matematika adalah salah satu
menciptakan suasana belajar yang aktif pelajaran yang penting di Sekolah Dasar
agar siswa senantiasa belajar dengan (SD). Pelajaran matematika telah
baik dan semangat. Dengan proses diperkenalkan sejak kelas 1 SD, bahkan
belajar yang demikian, diharapkan siswa di taman kanak-kanak siswa sudah
dapat berkompetisi secara sehat serta dikenalkan dengan matematika. Ismail
menumbuhkan motivasi dalam belajar. dkk (Hamzah dan Muslisrarini, 2014: 48)
Hal ini akan berdampak positif dalam menyimpulkan, “Matematika adalah ilmu
pencapaian hasil belajar yang yang membahas angka-angka dan
memuaskan. Upaya mewujudkan perhitungannya, membahas masalah-
harapan ini, sebaiknya guru masalah numerik, mengenai kuantitas
menggunakan metode/strategi dan besaran, mempelajari hubungan
pembelajaran dan media yang tepat, pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir,
sehingga proses pembelajaran dapat kumpulan sistem, struktur dan alat”.
berjalan secara optimal. Tujuan pembelajaran matematika di
Proses belajar merupakan bagian SD menurut PERMENDIKNAS nomor 22
penting lembaga formal, perlu adanya tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
pendidik dan peserta didik. Keberhasilan mata pelajaran matematika di SD adalah
dalam suatu pengajaran ditentukan oleh melatih cara berpikir dan bernalar dalam
bagaimana proses itu berlangsung. Guru menarik kesimpulan. Cara tersebut dapat
menciptakan suasana belajar, untuk dilakukan melalui kegiatan penyelidikan,
meningkatkan motivasi siswa. Menurut eksplorasi, eksperimen, menunjukkan
Sudjana (2011: 29), “Dalam proses kesamaan, perbedaan, konsistensi dan
belajar mengajar peran seorang guru inkosistensi, mengembangkan aktivitas
adalah pemimpin belajar (learning kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi
manager) dan fasilitator belajar”. dan penemuan dengan mengembangkan
Mengajar bukanlah menyampaikan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin
pelajaran, melainkan suatu proses tahu, membuat prediksi dan dugaan,
membelajarkan siswa. Keterpaduan serta mencoba-coba, mengembangkan
proses belajar siswa dengan proses kemampuan memecahkan masalah,
28
Penggunaan Metode Kalkulator Jari Tangan…

mengembangkan kemampuan berlangsungnya pengajaran”. Oleh


menyampaikan informasi atau karena itu peranan metode pembelajaran
mengkomunikasikan gagasan antara lain sebagai alat untuk menciptakan proses
melalui pembicaraan lisan, tulisan, grafik, mengajar dan belajar. Metode Kalkulator
peta dan diagram. Jari Tangan adalah cara berhitung
Kemampuan matematika matematika dengan menggunakan jari-
mencakup kemampuan standar tentang jari tangan (Hendra, 2010: 1). Metode
bilangan, kemampuan berhitung yang Kalkulator Jari Tangan tersebut terdiri
mengandung penalaran dan keterampilan dari Kejar (Kalkulator Ekonomis Jari
aljabar. Kemampuan mengopreasikan Tangan atau Kalkulator
bilangan meliputi operasi hitung Darurat/Sederhana diberikan lambang
penjumlahan, pengurangan, perkalian “K”), Opak (Operasi Antar Kejar), dan
dan pembagian. Pada hakikatnya Lijar Satang (Lima Jari Satu Tangan).
perkalian adalah penjumlahan bilangan Namun penulis mengunakan Kejar I,
yang sama sebanyak “n” kali. Yulianto dikarenakan Kejar I cukup membantu
(2012: 1) mendefinisikan, “Perkalian anak dalam operasi perkalian.
sebagai penjumlahan berulang, misalnya, Pembelajaran dengan
3 x 2 dapat di hitung dengan menggunakan teknik Jarimatika dapat
menjumlahkan 2 sebanyak 3 kali”. meningkatkan pemahaman operasi
Mengingat matematika sebagai salah perkalian pada mata pelajaran
satu mata pelajaran penting yang harus matematika bagi siswa kelas IV SD
dikuasai oleh siswa, maka fokus Negeri Kaloran 2 Kecamatan Gemolong
pelajaran yang diterangkan mengacu Kabupaten Sragen tahun ajaran
pada kemampuan pengoprasian 2011/2012 (Suparno, 2012). Hasil
bilangan. penelitian menggunakan metode
Metode pembelajaran merupakan Kalkulator Jari Tangan diperkuat oleh
suatu cara atau strategi yang dilakukan Endarsari (2011) dalam penggunaan
oleh seseorang guru agar terjadi proses metode Kalkulator Jari Tangan
belajar pada diri siswa untuk mencapai meningkatkan kemampuan berhitung
tujuan. Sudjana (2011: 76) menyatakan, perkalian mata pelajaran matematika
“Metode mengajar adalah cara yang kelas III SD O Minu Puncang Sidoarjo
dipergunakan guru dalam mengadakan tahun ajaran 2010/2011 dikarenakan
hubungan dengan siswa pada saat siswa lebih mudah menghitung

29
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2015

perkalian dengan metode Kalkulator tindakan kelas berarti penelitian yang


Jari tangan dan merasa senang dengan dilakukan pada sebuah kelas untuk
metode tersebut. mengetahui akibat tindakan yang
Berdasarkan uraian tersebut maka diterapkan pada suatu subjek penelitian
peneliti melakukan penelitian dengan pada kelas tersebut”. Pernyataan
judul “Penggunaan Metode Kalkulator tersebut mengandung makna bahwa PTK
jari Tangan untuk Meningkatkan dilakukan khusus pada kelas tertentu
Pemahaman Operasi Perkalian pada untuk mendapatkan akibat yang
Materi Keliling dan Luas Persegi dan diinginkan melalui sebuah tindakan. Hal
Persegi panjang Siswa Kelas III A SD yang sama diungkapkan oleh Suharjono
Negeri 18 Ladang Sintang Tahun (2014: 57), “Penelitian tindakan kelas
Pelajaran 2014/2015”. (classroom action research) yaitu
Fokus penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh guru,
Bagaimanakah meningkatkan bekerjasama dengan peneliti (atau
pemahaman operasi perkalian dengan dilakukan oleh guru sendiri yang juga
metode Kalkulator Jari Tangan pada bertindak sebagai peneliti) di kelas atau
materi keliling dan luas persegi dan di sekolah tempat ia mengajar dengan
persegi panjang siswa kelas III A SD penekanan pada penyempurnaan atau
Negeri 18 Ladang Sintang Tahun peningkatan proses dan praktis
Pelajaran 2014/2015? Selanjutnya tujuan pembelajaran.” Dari pengertian di atas
dari penelitian ini adalah untuk dapat disimpulkan bahwa Penelitian
mendapatkan informasi dan kejelasan Tindakan Kelas merupakan proses yang
objektif tentang pemahaman operasi mengevaluasi kegiatan, proses belajar
perkalian dengan metode Kalkulator Jari mengajar yang dilaksanakan secara
Tangan pada materi keliling dan luas sistematik dan menggunakan teknik-
persegi dan persegi panjang siswa kelas teknik yang relevan.
III A SD Negeri 18 Ladang Sintang Ruang lingkup penelitian tindakan
2014/2015. kelas pada umumnya berkaitan dengan
proses pembelajaran yang dilakukan di
Metode sekolah. Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tindakan kelas antara adanya siswa,
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). guru, media pembelajaran, metode atau
Menurut Trinanto (2011: 13), “Penelitian model pembelajaran yang digunakan

30
Penggunaan Metode Kalkulator Jari Tangan…

pada saat proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas sehingga


berlangsung. perlu diambil langkah PTK. Adapun PTK
Dalam PTK guru dapat meneliti menurut Sukardi (2007: 212) adalah
sendiri terhadap praktik pembelajaran penelitian tindakan secara garis besar,
yang ia lakukan di kelas. Dengan peneliti pada umumnya mengenal adanya
penelitian tindakan kelas, guru dapat empat langkah penting, yaitu
melakukan penelitian terhadap siswa pengembangan perencanaan, tindakan,
dilihat dari aspek interaksinya dalam observasi, dan refleksi. Keempat langkah
proses pembelajaran. Peneliti penting tersebut dapat dilihat dari
menggunakan bentuk PTK karena Gambar 1. mmmmmmmmmmmmm
masalah yang ditemukan adalah masalah

Rencana
Refleksi

Observasi

Pelaksanaan Tindakan
Rencana Tindakan
Refleksi

Observasi

Pelaksanaan Tindakan

Siklus Selanjutnya

Gambar 1.
Alur siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Berdasarkan Gambar 1. dapat serius dalam mendengarkan penjelasan


dijelaskan secara singkat bahwa sebelum dari guru, serta siswa kurang aktif dalam
tindakan penelitian dilakukan, terdapat menanggapi materi dan tampak sulit
masalah pratindakan pada siklus. Yaitu, menghubungkan pelajaran dengan
kurangnya pemahaman siswa dalam kehidupan mereka sehari-hari.
operasi perkalian pada keliling dan luas
persegi dan persegi panjang dan siswa Hasil dan Pembahasan
tampak kurang berminat dengan 1. Hasil Penelitian
pembelajaran matematika, dimana siswa Berdasarkan hasil penelitian yang
hanya melihat kedepan dan tampak tidak telah dilaksanakan terdapat peningkatan
31
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2015

hasil belajar siswa melalui penggunaan siswa terlihat takut dan siswa terlihat
metode Kalkulator Jari Tangan. Untuk kurang berani menjawab pertanyaan
lebih jelasnya, skenario tindakan pada guru. Namun, tujuan guru sering
pra siklus, siklus I dan siklus II akan melakukan tanya jawab adalah melatih
diuraikan sebagai berikut. siswa berani berbicaradi depan teman-
a. Prasiklus temannya maupun didepan guru. Pada
Berdasarkan hasil pra observasi saat pembelajaran berlangsung sebanyak
ditemukan bahwa tindakan pra siklus ini 5 siswa dari 15 siswa yang aktif berani
oleh guru mata pelajaran Matematika. menjawab walaupun tidak semuanya
Pada kegiatan pendahuluan, guru benar dalam menjawab pertanyaan guru,
mengucapkan salam disertai berdoa terdapat beberapa siswa yang diam
kemudian dilanjutkan mengabsen siswa, ketika diberi pertanyaan oleh guru. Pada
ada beberapa siswa yang kurang kegiatan akhir guru, meminta siswa untuk
bersemangat menjawab saat namanya mengerjakan 5 soal esai yang ditulis
dipanggil. Apersepsi dan pemberian dipapan tulis.
motivasi untuk siswa belajar yang b. Siklus I
diberikan guru adalah berupa nasehat 1) Perencanaan
untuk membersihkan kelas sebelum Tindakan siklus I dilakukan melalui
belajar dimulai, pada waktu itu masih ada langkah-langkah sebagai berikut.
beberapa sampah ditemukan sehingga a) Menyusun scenario tindakan,
kegiatan pendahuluan membutuhkan perangkat pembelajaran berupa
waktu yang cukup, hal ini karena guru rencana pelaksanaan pembelajaran
menunjukkan perhatian dan kepedulian (RPP), serta menyiapkan materi
terhadap kondisi kelas dan melatih dengan menggunakan metode
kedisiplinan siswa dalam kebersihan. Kalkulator Jari Tangan.
Pada kegiatan inti dalam b) Menyiapkan lembar observasi yang
pembelajaran, guru menyampaikan digunakan pada saat pelaksanaan
materi lebih berpacu pada metode pembelajaran.
ceramah dan tanya jawab. Figur guru c) Mempersiapkan soal-soal tes yang
mata pelajaran Matematika ini adalah sesuai dengan materi Keliling dan
seorang guru yang berwibawa dan suara Luas persegi dan persegi panjang.
lantang dalam berbicara yang dikenal
tegas oleh siswa sehingga beberapa

32
Penggunaan Metode Kalkulator Jari Tangan…

2) Pelaksanaan Tindakan kelamin berbeda, kemampuan berbeda-


Pada pertemuan pertama submateri beda yang bertujuan untuk saling
yang dipelajari adalah Keliling dan Luas membantu dalam memahami Keliling
persegi dan persegi panjang. Materi persegi dan persegi panjang. Setelah
dijumpai dengan melihat benda di sekitar siswa paham, guru meminta siswa untuk
yang berbentuk persegi dan persegi kembali pada bangku masing-masing
panjang, dan alat peraga guru yang telah untuk mengerjakan soal tentang Keliling
disiapkan kertas karton berbentuk persegi persegi dan persegi panjang sebagai
dan persegi panjang. Sebelum guru evaluasi dari pembelajaran. Pada saat
menyampaikan materi, guru memberikan mengerjakan soal, siswa terlihat tenang
apersepsi dengan memberi pertanyaan dan serius sehingga tepat waktu dalam
“Tahukan kalian apa saja yang ada di mengumpulkan tugas dan membahas
ruangan kelas ini berbentuk persegi dan bersama-sama tugas yang mereka
persegi panjang ?” siswa pun terlihat aktif kerjakan. Pada saat guru meminta siswa
menjawab secara bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran,
sehingga suasana kelas terlihat gaduh siswa masih malu dan takut namun guru
saat guru menanyai jawaban masing- tetap mengajak siswa menyimpulkan
masing siswa. Setelah siswa mulai bersama-sama dengan bantuan guru.
semangat mengikuti pelajaran, guru Diakhir pembelajaran guru memberikan
menyampaikan materi Keliling persegi pekerjaan rumah dan memberikan salam
dan persegi panjang dengan bantuan alat penutup dan menyuruh siswa berdoa.
peraga yang mana menjelaskan Pada pertemuan kedua, setelah
bagaimana rumus Keliling persegi dan berdoa, mengabsen, dan mengecek
persegi panjang didapatkan dan kebersihan kelas, guru mengulang
bagaimana cara menjawab soal yang sedikit materi pembelajaran tentang
berhubungan dengan materi tersebut. Keliling persegi dan persegi panjang
Dalam perhitungan perkalian, dengan bertanya sambil mengangkat
Keliling siswa belum mendapat masalah media peraga persegi dan persegi
dalam perhitungan karena perkaliannya panjang, “Kalian masih ingatkan ini
dibawah perkalian 6 namun sebagai gambar bangun apa, dan bagaimana
pengenalan. Selanjutnya guru menemukan Keliling masing-masing
membentuk siswa dalam 3 kelompok, bangun tersebut?” secara keseluruhan
yang terdiri dari 5 siswa memiliki jenis siswa bersemangat dalam menjawab

33
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2015

pertanyaan tersebut dengan berlomba- 3) Pengamatan


lomba mengacungkan tangan untuk Pengamatan terhadap pelaksanaan
menjawab, dan semangat belajar siswa pembelajaran dilakukan oleh obsever.
lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Hal yang diamati meliputi segala yang
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan ditemukan dan berhubungan dengan
pembelajaran berdasarkan kompetensi kegiatan pembelajaran menggunakan
dasar dan menjelaskan materi Luas metode Kalkulator Jari Tangan.
persegi dan persegi panjang. Pada materi Kemudian guru peneliti dan observer
ini siswa mulai mendapat masalah dalam mendiskusikan kegiatan pembelajaran
perhitungan perkalian 6-9 namun guru yang telah berlangsung guna mengatasi
mengulang kembali metode Kalkulator kelemahan-kelemahan yang terjadi.
Jari Tangan dengan memperagakan 4) Refleksi
setiap perkalian 6-9 bersama-sama Adapun tahapan refleksi pada siklus
siswa. Kemudian guru memberi latihan I sebagai berikut.
soal kepada siswa yang berhubungan a) Pengumpulan Data
dengan materi yang baru disampaikan Melakukan refleksi terhadap hasil
terutama menghitung rumus dengan pelaksanaan dan data hasil dari
perkalian 6-9 agar siswa menggunakan observasi siswa dan guru melalui
metode Kalkulator Jari Tangan yang penggunaan metode Kalkulator jari
diharapkan membantu permasalahan Tangan.
perkalian mereka. Selanjutnya guru b) Reduksi Data
bersama siswa membahas latihan soal Diketahui kelemahan pada siklus I
dan guru menanya soal mana yang antaralain: (1) Sebagian siswa belum
belum dipahami siswa dan meminta mengikuti pembelajaran dengan baik;
siswa menyimpulkan materi (2) Kerja sama dalam kelompok belum
pembelajaran walau hanya beberapa terlihat jelas karena mereka
siswa yang berani menyimpulkan namun menganggap teman kelompok mereka
lebih baik dari pertemuan kemarin. adalah saingan mereka; (3) Beberapa
Diakhir pembelajaran guru memberikan siswa masih belum paham dengan
pekerjaan rumah, memberi salam dan penggunaan metode kalkulator Jari
berdoa. Tangan yang guru bagikan dalam bentuk
gambar pada kertas.
c) Penyajian Data

34
Penggunaan Metode Kalkulator Jari Tangan…

Analisis hasil belajar pada siklus I c) Mempersiapkan soal-soal tes yang


diperoleh ketuntasan klasikal baru sesuai dengan materi Keliling dan
mencapai 73,33% atau 11 orang siswa Luas persegi dan persegi panjang.
yang tuntas. Sedangkan empat orang 2) Pelaksanaan Tindakan
lainnya masih dinyatakan tidak tuntas. Pada pertemuan pertama guru
Perolehan nilai rata-rata 76,67 hal memulai kegiatan pembelajaran dengan
tersebut menunjukan bahwa pencapaian mengecek kehadiran siswa dan
hasil belajar siswa kelas III A SD Negeri kebersihan kelas, selanjutnya guru
18 Ladang Sintang pada siklus I belum mengadakan tanya jawab mengulang
berhasil, karena belum ketentuan materi Keliling persegi dan persegi
ketuntasan klasikal, sehingga penelitian panjang yang pernah mereka terima
dilanjutkan siklus II. dengan menjelaskan materi Keliling
d) Kesimpulan persegi dan persegi panjang di depan
Berdasarkan hasil diskusi guru dan kelas dan guru meminta siswa secara
peneliti. Maka peneliti memperbaiki bergiliran mengisi soal yang ada di papan
proses pengajaran pada siklus II agar tulis. Setelah itu guru memberikan tes
siswa lebih bersemangat dalam mengikuti evaluasi kepada siswa berupa latihan
metode Kalkulator Jari Tangan dan soal.
dicapai hasil yang sesuai dengan Kriteria Pada saat mengerjakan soal, siswa
ketuntasan Maksimum (KKM). terlihat lebih baik dari pada siklus
c. Siklus II sebelumnya karena mereka
1) Perencanaan mengerjakan soal terlihat lebih serius.
Tindakan siklus II dilakukan menurut Setelah siswa selesai mengerjakan soal,
langkah-langkah sebagai berikut. guru membahas hasil latihan siswa dan
a) Menyusun skenario tindakan, menanyakan hal yang masih belum
perangkat pembelajaran berupa dipahami siswa. Selanjutnya guru
rencana pelaksanaan pembelajaran meminta siswa menyimpulkan
(RPP), serta menyiapkan submateri pembelajaran materi Keliling persegi dan
dengan menggunakan metode persegi panjang, ada beberapa siswa
Kalkulator jari Tangan. yang menyimpulkan pembelajaran
b) Menyiapkan lembar observasi yang dengan baik dengan bantuan guru.
digunakan pada saat pelaksanaan Diakhir pembelajaran guru memberikan
pembelajaran.

35
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2015

pekerjaan rumah, memberi salam dan yang berbeda dan kemampuan akademik
doa. yang berbeda. Selanjutnya guru
Pada pertemuan kedua setelah mengetes masing-masing kelompok
mengabsen siswa dan mengecek untuk mengetahui sejauh mana
kebersihan kelas, guru menanyakan pemahaman kelompok tentang metode
siswa yakni mengulang materi Luas Kalkulator Jari Tangan. Selanjutnya
persegi dan persegi panjang dan siswa kembali ke bangku mereka msing-
menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini masing untuk mengerjakan latihan soal
adalah Luas persegi dan persegi yang guru berikan. Setelah siswa selesai
panjang. Guru menjelaskan Luas persegi mengerjakan latihan soal, guru
dan persegi panjang dengan meminta membahas hal yang belum mereka
siswa mengingat kembali bagaimana pahami dan memberikan kesempatan
mencari rumus Luas persegi dan persegi kepada siswa untuk menyimpulkan
panjang dan meminta siswa secara pembelajaran. Pada pertemuan ini siswa
bergiliran mengisi soal di papan tulis yang sudah berani mengacungkan tangan dan
guru berikan. Pada saat mengerjakan di memberikan kesimpulan materi Luas
papan tulis, ada beberapa siswa yang persegi dan persegi panjang dengan
mengalami kesulitan pada perkalian 6-9 baik. Diakhir pembelajaran guru
dan untuk itu guru memberikan solusi memberikan pekerjaan rumah, kemudian
berupa metode Kalkulator Jari Tangan. memberi salam dan doa penutup.
Selanjutnya guru memperagakan terlebih 3) Pengamatan
dahulu penggunaan metode Kalkulator Pengamatan terhadap pelaksanaan
Jari Tangan di depan kelas dan siswa pembelajaran dilakukan oleh obsever.
memperhatikan cara penggunaan yang Hal-hal yang diamati meliputi segala yang
guru berikan. Setelah itu, guru ditemukan dan berhubungan dengan
membentuk siswa dalam kelompok kegiatan pembelajaran menggunakan
dengan tujuan siswa yang sudah bisa metode Kalkulator Jari Tangan.
penggunaan metode Kalkulator jari Kemudian guru dan peneliti
Tangan dapat membantu teman mendiskusikan kelemahan yang terjadi
kelompoknya hingga paham. Guru selama kegiatan pembelajaran
membagi siswa dalam lima kelompok berlangsung.
yang terdiri dari tiga orang masing-
masing kelompok dengan jenis kelamin

36
Penggunaan Metode Kalkulator Jari Tangan…

4) Refleksi ke siklus selanjutnya dan berhenti di


a) Pengumpulan Data siklus II.
Melakukan refleksi terhadap hasil 2. Pembahasan
pelaksanaan dan data hasil dari a. Penerapan Metode Kalkulator Jari
observasi siswa dan guru melalui Tangan
penggunaan metode Kalkulator jari Berdasarkan hasil pengamatan
Tangan. aktivitas guru dan siswa proses
b) Reduksi Data penerapan metode Kalkulator jari Tangan
Diketahui observasi pada siklus II pada materi Keliling dan Luas persegi
antar lain: (1) Siswa terlihat antusias, dan persegi panjang di kelas III A SD
aktif, dan senang dalam mengikuti Negeri 18 Ladang Sintang dikategorikan
pembelajaran; (2) Kerjasama dalam terlaksana dengan baik. Hasil aktivitas
kelompok telah jauh terlihat baik dari guru siklus I dan siklus II dengan
siklus sebelumnya; dan (3) Siswa sudah persentase yaitu 100%, serta aktivitas
paham penggunaan metode Kalkulator siswa siklus I yaitu 87,57% dan siklus II
Jari Tangan terlihat jelas dengan hasil tes 100%. Pada aktivitas guru tidak
yang mereka peroleh. mengalami peningkatan namun secara
c) Penyajian Data penilaian guru telah melaksanakan
Hasil belajar siklus II mengalami pembelajaran sesuai dengan rencana
peningkatan. Dibuktikan dengan hasil tes pelaksanaan pelajaran yang ada.
siklus II diperoleh nilai tertinggi 100, nilai Sedangkan aktivitas siswa siklus I
terendah 50 dan rata-rata kelas 86 tampak siswa tidak ada yang bertanya
dengan ketuntasan klasikal pada siklus II tentang tentang hal yang belum dipahami
86,67% terjadi peningkatan dari siklus I. dan tidak ada yang memberikan saran
Sehingga penelitian tidak dilanjutkan dan pendapat dalam menyimpulkan
pada siklus selanjutnya. materi dikarenakan siswa masih diam
d) Kesimpulan dan belum antusias dalam mengikuti
Berdasarkan analisis terhadap hasil pembelajaran. Namun pada aktivitas
tes siklus II, terjadi peningkatan hasil siswa siklus II siswa sudah berani
belajar dibandingkan dengan siklus I, bertanya dan memberikan saran dan
ketuntasan belajar yang dicapai telah pendapat terlihat mereka antusias dalam
sesuai dengan KKM dan Ketuntasan mengikuti pembelajaran menggunakan
Klasikal, maka peneliti tidak melanjutkan metode kalkulator Jari Tangan.

37
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2015

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil perhitungannya; (2) nyata hasilnya
penelitian sebelumnya yang dilakukan langsung bisa dilihat di jari kita; (3) tidak
Ni’mah (2012) yang membuktikan bahwa banyak menghafal rumus; (4)
ada peningkatan proses belajar siswa menggembirakan anak saat digunakan;
dalam penggunaan metode Kalkulator (5) tidak memberatkan memori otak.
Jari Tangan dalam mata pelajaran b. Peningkatan Pemahaman Operasi
matematika di siklus dan siklus II pada Perkalian
siswa kelas IV yang diukur dengan Berdasarkan hasil Penelitian
lembar observasi. Dengan hasil siklus I Tindakan Kelas pada prasiklus diperoleh
yaitu 80% dan siklus II yaitu 93%, hal ini rata-rata nilai siswa 57,33 dengan
terlihat dari antusias siswa dalam belajar, ketuntasan klasikal 53,33%. Setelah
terlihat lebih aktif dan senang menikmati diberi tindakan pada siklus I dengan
pelajaran. metode Kalkulator jari Tangan, maka
Kemudian hasil penelitian yang diadakan tes berupa soal essay dengan
dilakukan Nuris (2011) mengenai aktivitas jumlah 5 butir soal, maka di peroleh nilai
siswa terhadap metode jarimatika dapat rata-rata 76,67 dari 15 siswa. Pada siklus
dilihat hasil observasi metode jarimatika I hasil belajar siswa diperoleh ketuntasan
pada siklus II terjadi peningkatan dengan klasikal yaitu 73,33% dengan jumlah
perhitungan rata-rata 4,26 maka dapat siswa yang tuntas 11 orang sedangkan
ditarik simpulan bahwa aktivitas belajar yang tidak tuntas 4 orang. Hal ini
siswa dalam pembelajaran perkalian membuktikan bahwa pencapaian hasil
dengan metode jarimatika dikategorikan belajar Matematika siswa kelas III A SD
sangat baik. Hal ini dikarenakan Negeri 18 Ladang Sintang pada siklus I
sebanyak 40 siswa kelas II sudah dinyatakan kategori baik, namun belum
bersikap sangat antusias ketika hendak mencapai ketuntasan klasikal.
mengikuti pembelajaran, siswa yang Berdasarkan hasil pemahaman
merasa senang ketika proses siswa pada siklus II menggunakan
pembelajaran berlangsung dan siswa metode Kalkulator Jari Tangan sudah
sudah merasa senang dengan meningkat hasilnya. Hal ini menunjukkan
pembelajaran jarimatika. bahwa hasil tes siswa dari 15 orang
Dipertegas menurut pendapat Ratih subjek penelitian siklus II sudah berhasil
(2009: 2) bahwa kelebihan dari metode dengan rata-rata 86 dan sudah mencapai
kalkulator Jari Tangan yaitu: (1) cepat ketuntasan klasikal 86,67%, dengan

38
Penggunaan Metode Kalkulator Jari Tangan…

jumlah siswa yang tuntas 13 siswa, yang dilakukan Suparno (2012)


sedangkan jumlah siswa yang tidak peningkatan pemahaman operasi
tuntas 2 siswa, walaupun masih terdapat perkalian di sekolah dasar dengan
siswa yang belum tuntas tetapi sudah menggunakan metode Kalkulator Jari
jelas terjadinya peningkatan hasil belajar Tangan yang membuktikan bahwa,
siswa siklus II menggunakan metode “Perolehan nilai hasil belajar pada siklus I
Kalkulator Jari Tangan sudah mencapai yaitu siswa yang mendapat nilai di bawah
standar KKM yaitu 60 dan ketuntasan KKM sebanyak 7 siswa atau 43,75% dan
klasikal 85% dengan kategori baik, siswa yang mendapat nilai di atas KKM
sehingga peneliti tidak melanjutkan ke sebanyak 9 siswa atau 65,25%.
siklus selanjutnya. Sedangkan rata-rata kelas yaitu 66,6”.
Adanya peningkatan dari siklus I ke Masih adanya siswa yang kurang
siklus II. Pada siklus I diperoleh nilai memahami materi operasi perkalian
tertinggi 100 dan nilai terendah 40 terjadi dikarenakan keterlibatan siswa dan
peningkatan pada siklus II dengan nilai antusiasme siswa dalam pembelajaran
tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Pada masih kurang. Siklus yang ke II ini
siklus I nilai rata-rata kelas 76,67 dengan dilakukan refleksi dari pelaksanaan siklus
ketuntasan klasikal dalam belajar I, pada siklus yang II ini siswa sudah
73,33%. Siklus II rata-rata kelas lebih antusias dalam belajar, banyak
meningkat menjadi 86 dengan ketuntasan siswa yang berani maju ke depan kelas,
klasikal dalam belajar 86,67% dari hasil dan sebagian besar siswa sudah lebih
siklus, nilai rata-rata meningkat 9,33 dan aktif dalam mengikuti pelajaran. Ini
ketuntasan klasikal meningkat 13,34%. terbukti pada siklus kedua terjadi
Berdasarkan hasil penelitian di atas peningkatan nilai rata-rata operasi
diketahui bahwa adanya peningkatan perkalian siswa mengalami peningkatan
pemahaman siswa dengan metode dari 61,8 pada pratindakan menjadi 66,6
Kalkulator Jari Tangan pada materi pada siklus I, dan meningkat lagi pada
Keliling dan Luas persegi dan persegi siklus II sebesar 76,25. Dengan demikian
panjang di kelas III A SD Negeri 18 peningkatan pada siklus II sudah
Ladang Sintang, disebabkan kelebihan mencapai indikator kinerja yaitu 80%
dari tersebut relatif tidak memberatkan jumlah siswa sudah mengalami
otak saat digunakan. Hasil penelitian ini ketuntasan belajar. Maka penelitian
sejalan dengan penelitian sebelumnya dihentikan dan dinyatakan berhasil.

39
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2015

Dipertegas dengan penelitian siswa pada setiap siklus mengalami


yang dilakukan oleh Ratih (2014) pada peningkatan. Pada prasiklus ketuntasan
peningkatan kemampuan berhitung klasikal hanya sebesar 59% atau
operasi perkalian di kelas III SD Negeri 3 sebanyak 15 siswa yang tuntas. Pada
Nogosari. Dalam tindakan kelas siklus I siklus II ketuntasan klasikal mencapai
siswa yang dapat mengoperasikan 86% atau sebanyak 28 siswa yang
perhitungan pada perkalian sebanyak memenuhi criteria ketuntasan.
60%, siswa yang dapat mengenal simbol- Hal tersebut dikarenakan kelebihan
simbol dalam penggunaan jari sebesar dari metode Kalkulator Jari Tangan
66%, siswa yang mampu memecahkan menurut Tyas (2014: 3)
masalah perhitungan perkalian sebesar mengemukakan kelebihan Kalkulator Jari
59% dan siswa yang mampu Tangan antara lain: (1) dapat melatih
mempraktekkan berhitung pada perkalian menyeimbangkan otak kiri dan otak
menggunakan metode kalkulator kanan; (2) gerakan jari-jari tangan akan
jarimatika sebesar 63%. Hasil belajar menarik minat siswa; (3) jarimatika
siswa yaitu dari 32 siswa 22 siswa yang relative tidak memberatkan otak saat
tuntas dengan rata-rata 70,31%. Pada dipergunakan; (4) alatnya tidak perlu
siklus II presentase kemampuan dibeli; (5) tidak akan ketinggalan atau
berhitung siswa telah mencapai 78%. terlupa dimana menyimpannya dan tidak
Siswa yang dapat mengoperasikan akan disita oleh guru. Namun terdapat
perhitungan pada perkalian sebanyak kekurangan dalam metode ini ialah
70%, siswa yang dapat mengenal simbol- ketelitian anak dalam mengunakan jari-
simbol dalam penggunaan jari sebesar jari tangan.
77%, siswa yang mampu memecahkan c. Respon Positif Siswa terhadap
masalah perhitungan perkalian sebesar Penggunaan Metode Kalkulator Jari
68% dan siswa yang mampu Tangan
mempraktekkan berhitung pada perkalian Pemberian angket ini bertujuan
menggunakanmetode Kalkulator untuk mengetahui respon siswa kelas III
Jarimatika sebesar 81%. Sedangkan A SD Negeri 18 Ladang Sintang
hasil belajar yang dicapai siswa pada terhadap penggunaan metode Kalkulator
siklus II ini adalah 85% atau dari 32 Jari Tangan. Angket yang digunakan
siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa. dalam penelitian ini adalah angket yang
Ketuntasan klasikalyang diperoleh mangacu pada skala Guttman dalam

40
Penggunaan Metode Kalkulator Jari Tangan…

bentuk pilihan ganda dengan kriteria sangat kuat. Respon hampir seluruh
jawaban, yaitu “Ya” dan “Tidak” dengan siswa termotivasi menggunakan teknik
jumlah item 10 soal. Angket yang telah jarimatika dalam menghitung, siswa lebih
diisi oleh siswa kemudian dianalisis untuk mudah menghitung perkalian dengan
mengetahui respon siswa terhadap jarimatika, dan merasa senang bila
penggunaan metode Kalkulator Jari seandainya teknik pembelajaran
Tangan. jarimatika digunakan dalam
Berdasarkan data yang diperoleh, pembelajaran selanjutnya.
ditunjukkan bahwa jumlah rata-rata Dipertegas dengan respon positif
persentasi kriteria jawaban “Ya” seluruh peningkatan kemampuan belajar
siswa adalah 100%. Maka peneliti perkalian dengan menggunakan metode
menyimpulkan bahwa respon siswa Jarimatika pada siswa kelas II SDN
kelas III A SD Negeri 18 Ladang Sintang Temon oleh Bagiyo (2010), hasil angket
terhadap penggunaan metode Kalkulator respon positif siswa sebesar 90%
Jari Tangan menunjukkan respon positif dikategorikan sangat kuat, hal ini sejalan
dengan kriteria interprestasi angket dengan kelebihan dari penggunaan
sangat tinggi. Hasil penelitian ini juga metode Kalkulator Jari Tangan yaitu
ditunjukkan dari respon siswa yang mengembirakan anak saat digunakan.
sangat menyukai pembelajaran dengan
metode Kalkulator Jari Tangan karena Simpulan dan Saran
mengembirakan anak saat digunakan. Berdasarkan pengolahan dan
Penelitian ini sejalan dengan hasil respon analisa data dalam penelitian ini, maka
positif siswa pada penelitian penggunaan secara umum dapat ditarik kesimpulan
metode Kalkulator Jari Tangan untuk bahwa penggunaan metode Kalkulator
meningkatkan kemampuan berhitung Jari Tangan dapat meningkatkan hasil
perkalian mata pelajaran matematika belajar siswa pada kompetensi dasar
kelas III SD O Minu Puncang Sidoarjo Luas persegi dan persegi panjang di
yang dilakukan oleh Endarsari (2011) kelas III A SD Negeri 18 Ladang Sintang,
hasil angket respon siswa terhadap kemudian secara khusus dapat ditarik
penggunaan teknik jarimatika adalah kesimpulan yakni 1) penerapan metode
positif. Hasil respon positif siswa dalam Kalkulator Jari Tangan pada materi
menggunakan metode Kalkulator Jari Keliling dan Luas persegi dan persegi
Tangan sebesar 90% dengan kategori panjang siswa kelas III A SD Negeri 18

41
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2015

Ladang Sintang Tahun Pelajaran yang mana dapat membantu siswa


2014/2015 terlaksana dengan baik; 2) dalam operasi perkalian 6-9 dan
rata-rata pemahaman konsep operasi merupakan masalah siswa dalam
perkalian seluruh siswa menggunakan pembelajaran Matematika. Guru mampu
metode Kalkulator jari Tangan materi menggunakan berbagai metode
Keliling dan Luas persegi dan persegi pembelajaran Matematika seperti
panjang di kelas III A SD Negeri 18 metode kalkulator jari Tangan. 3) bagi
Ladang Sintang Tahun Pelajaran sekolah hendaknya lebih memperhatikan
2014/2015 terlihat pada hasil prasiklus lagi fasilitas-fasilitas penunjang terhadap
sebesar 57,33 dengan ketuntasan proses belajar siswa dan fasilitas tersebut
klasikal 53,33%, tes siklus I sebesar dapat digunakan dalam media
76,67 dengan ketuntasan klasikal 73.33 pembelajaran, serta 4) bagi peneliti
dan mengalami peningkatan pada Siklus selanjutnya, diharapkan agar lebih
II sebesar 86 dan ketuntasan klasikal menyempurnakan hasil penelitian ini
86,67%; 3) respon siswa terhadap sehingga dapat menemukan ide-ide baru
metode Kalkulator Jari Tangan pada sebagai metode baru yang dapat
materi Keliling dan Luas persegi dan digunakan pada guru SD pada umumnya,
persegi panjang siswa kelas III A SD dan secara khusus meningkatkan
Negeri 18 Ladang Sintang Tahun pemahaman perkalian pada mata
Pelajaran 2014/2015 dikatakan sangat pelajaran Matematika.
baik dan terbukti dari hasil angket siswa
Daftar Pustaka
memberikan persetujuan sebesar 100%.
Selanjutnya berdasarkan kegiatan Endarsari, E. (2011). Penggunaan Teknik
Jarimatika untuk Meningkatkan
penelitian yang dialami oleh peneliti maka
Kemampuan Berhitung Perkalian
beberapa saran adapat diajukan yaitu 1) Mata Pelajaran Matematika Siswa
Kelas II O Minu Puncung Sidoarjo.
diharapkan bahwa lebih memahami dan
Vol 1 (1), 73 halaman. Tersedia:
lebih sungguh-sungguh dalam belajar http://library.unisby.ac.id.pdf. [26
Juni 2015].
mata pelajaran Matematika dan tidak
menganggap remeh mata pelajaran Hamzah, A. dan Muhlisrarini.(2014).
Perencanaan dan Strategi
Matematika karena merupakan mata
Pembelajaran Matematika. Depok:
pelajaran yang sangat penting.2) bagi Kharisma Putra Utama Offset.
guru metode Kalkulator Jari Tangan
berpengaruh pada hasil perkalian siswa

42
Penggunaan Metode Kalkulator Jari Tangan…

Hendra. (2010). Simulasi Berhitung Suparno, dkk. (2012). Peningkatan


Cepat, Cermat, Singkat dan Tepat. Pemahaman Operasi Perkalian di
Cianjur: Aneka Berhitung Cepat. Sekolah Dasar dengan
Menggunakan Teknik Jarimatika.
Ni’mah, Z. (2012). Peningkatan Motivasi Jurnal Pendidikan (online). vol 1
Belajar Siswa dalam Pelajaran (1), 80 halaman. Tersedia:
Matematika Melalui arimatika Kelas http://www.eprints.uns.ac.id/11380/1
IV MI Manbaut Tholibin Kerjen- /366-940-1-PB.pdf . [26 Juni
Sragat-Blitar. Jurnal Pendidikan 2015].
(online), vol 1 (1), 70 halaman. Trinanto. (2011). Penelitian Tindakan
Tersedia: http://repo.iain- Kelas. Jakarta: Prestasi
tulungagung.ac.id/1108/pdf.[26 Juni Pustakaraya.
2015].
Tyas, N.H. (2014). Metode Jarimatika
Ratih. (2009). Perkalian dengan Jari Terhadap Kemampuan Matematika
Tangan. Jurnal Pendidikan (online), dalam Operasi Perkalian pada
vol 1 (1), 65 halaman. Tersedia: Siswa Kelas VI. Jurnal Pendidikan
http://lib.uin- (online), vol 3 (3), 7 halaman.
malang.ac.id/files/thesis/chapter_ii/0 Tersedia:
7140078.pdf.[28 April 2015]. http://www.scribd.com/doc/1995359
31/METODE-JARIMATIKA-
Sudjana, N. (2011). Penelitian dan TERHADAP-KEMAMPUAN-
Penilaian Pendidikan. Bandung: MATEMATIKA-DALAM-OPERASI-
Sinar Baru Algesindo. PERKALIAN-PADA-SISWA-KELAS-
IV#scribd. [4 Febuari 2015].
Suharjono. (2014). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Yulianto, H.S. (2012). Cara Cepat
Menyelesaikan Perkalian. Jakarta:
Media Pusindo. Cetakan ke-2.

43

Anda mungkin juga menyukai