Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGERTIAN PENGOLAHAN DATA STATISTIK MATEMATIKA


KELAS 6 SD

Mata Kuliah:
Dosen Pengampu:

Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian,
yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami
jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul ini (PENGERTIAN PENGOLAHAN DATA
STATISTIK MATEMATIKA KELAS 6 SD) sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada.

, 9 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengolahan Data........................................................................................3
B. Rata-Rata, Modus, Median........................................................................4
C. Median.....................................................................................................10
D. Modus......................................................................................................15
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
A. Kesimpulan..............................................................................................18
B. Saran........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika tidak asing lagi bagi kita, dimana matematika merupakan
salah satu mata pelajaran yang diajarkan di semua jenjang pendidikan mulai
dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), maupun di Perguruan Tinggi yang memiliki peran
sangat penting dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Dalam salah satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
diberikan kepada siswa mulai dari SD diharapkan dapat membekali siswa
dengan kemampuan berfikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis.
Kompetensi tersebut sangat diperlukan agar siswa dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengolah, dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup. Untuk mempelajari matematika diperlukan suatu kecerdasan
dan keuletan, karena mata pelajaran ini dianggap sulit oleh sebagian besar
orang. Hal ini sangat mengganggu siswa dan siswapun beranggapan bahwa
Matematika adalah mata pelajaran yang sulit, sehingga siswa menjadi malas
untuk mempelajarinya (Haines et al et al., 2019).
Pembelajaran Matematika di SD perlu mendapatkan perhatian khusus
atau serius dari berbagai pihak seperti, pendidik, orang tua, maupun
masyarakat, karena pembelajaran matematika di SD merupakan landasan
untuk belajar pada jenjang berikutnya, selain itu penguasaan materi sejak dini
juga diperlukan untuk penguasaan lebih lanjut di jenjang berikutnya. Siswa
sebagai subjek sekaligus objek dari kegiatan pengajaran untuk mencapai
suatu tujuan (Suwarno, 2018). Materi matematika yang terdapat dalam
makalah ini adalah pengolahan data. Dimana kami dituntut agar terampil
dalam melaksanakan pembelajaran pengolahan data, serta kami juga harus

1
mempelajari dan menyajikannya dengan baik agar siswa dapat memahami,
serta tujuan pembelajaran dapat tercapai (Setiawan, 2020). Tercapainya
tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil yang telah diperoleh siswa setelah
proses pembelajaran selesai.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan data?
2. Bagaimana cara penyelesaian pengolah data?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengolahan data.
2. Untuk mengetahui cara penyelesaian pengolah data.

2
BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Pengolahan Data
Pengolahan data yang dipelajari pada bab ini antara lain (Fitri, 2011) :
1. Nilai tertinggi dan nilai terendah.
2. Rata-rata yaitu nilai rata-rata dari seluruh data hitung, dapat ditentukan
dengan rumus berikut:

Jumlah
Rata-rata = data
Banyak data

3. Modus yaitu nilai yang sering banyak muncul.


4. Median yaitu nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan dari
yang terkecil hingga terbesar.
Contoh.
1.      Berikut ini adalah nilai ulangan Matematika dari lima siswa di kelas VI.
10     8      8      9       7
6       5      7      8       9
10     8      9      8       8
8       8      7      7       6
Berdasarkan  nilai tersebut tentukan: 
(a)  Nilai tertinggih dan terendah
(b)   Modus, dan
(c)    Rata-rata hitung

Penyelesaiannya:
Untuk mempermudah dalam pengolahan nilai, nilai dari kelima siswa kita
urutkan terlebih dahulu.

3
5          6          6          7          7
7          7          8          8          8
8          8          8          8          8
9          9          9          10        10

a. Berdasarkan nilai ulangan dari kelima siswa tersebut, nilai tertinggih =


10, dan nilai terendah = 5
b. Rata-rata hitung = 7,8
c. Modus = 8, karena 8 merupakan nilai yang paling banyak muncul yaitu 8
kali.
d. Median = (8 + 8)/2 = 8
B. Rata-Rata, Modus, Median
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kumpulan data,
masih diperlukan ukuran-ukuran yang merupakan wakil dari kumpulan data
tersebut. Beberapa ukuran yang akan dibahas dalam kegiatan belajar ini yaitu
rata-rata, modus, median. Rata-rata dan modus biasa disebut sebagai gejala
pusat, sedangkan median biasa disebut dengan ukuran letak.
1.    Rata-rata
Rata-rata atau yang sering disebut dengan mean merupakan nilai rata-rata
dari sekumpulan data. Sebagai contoh mungkin anda pernah mendengar
kalimat berikut ini:
a. “Di desa Kalimasada rata-rata warganya memelihara dua ekor burung”
b. “Orang tua murid kelas 6 rata-rata mempunyai sebuah sepeda motor”
c. “Anton minum air putih rata-rata satu gelas dalam sehari”
Kalimat pertama contoh di atas tentunya tidak berarti bahwa masing-
masing penduduk mempunyai dua ekor burung. Tidak menutup kemungkinan
bahwa ada warga yang tidak memelihara burung dan ada warga yang
memelihara burung lebih dari dua ekor. Adapun arti dari kalimat tersebut jika
semua burung dikumpulkan kemudian dibagikan kepada masing-masing

4
warga, maka masing-masing warga akan memelihara dua ekor burung
(Rahmawati & Suhendri, 2016).
Proses yang terjadi di atas adalah menjumlahkan semua burung
kemudian dibagi dengan banyak warga. Jika banyak burung yang dipelihara
masing-masing warga dipandang sebagai nilai data, maka nilai rata-rata warga
memelihara burung dapat dipandang sebagai rata-rata dari kumpulan data atau
secara sederhana disebut rata-rata. Kegiatan di bawah ini dapat dijadikan
pertimbangan dalam mengajarkan konsep rata-rata kepada siswa:
1. Mintalah beberapa siswa, misalnya 5 siswa untuk membawa kelereng
masing-masing 6, 4, 8, 9, dan 3 kelereng (anggap sebagai data).
2. Kumpulkan semua kelereng.
3. Mintalah salah satu siswa membagikan kelereng-kelereng itu, sehingga
masing-masing siswa yang membawa kelereng tersebut mendapat bagian
sama banyak.
4. Hal yang terjadi pada kegiatan diatas adalah masing-masing siswa
mendapat bagian 6 kelereng.
5. Jelaskan pada siswa bahwa 6 kelereng yang diperoleh itu merupakan rata-
rata kelereng yang dibawa siswa, atau rata-rata data.
Rata-rata dihitung dengan jalan membagi jumlah semua nilai data oleh
banyak data. Jika rata-rata data diberi simbol Re, maka rerata dapat
dirumuskan sebagai:
Re = Sifat-sifat mean :
1. Mean merupakan wakil dari keseluruhan nilai.
2. Mean sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrim.
3. Nilai mean berasal dari semua nilai pengamatan.
Soal Latihan!
1. Hasil ujian pelajaran matematika 5 siswa adalah: 70, 69, 45, 80, dan 56.
Berapakah rata-rata hasil ujian 5 siswa tersebut?
Jawab:

5
Jumlah nilai ujian kelima siswa itu adalah 70 + 69 + 45 + 80 + 56,
dan banyaknya data adalah 5. Oleh karena itu rata-rata hasil ujian kelima
siswa tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
R =  64
2. Nilai hasil ulangan matematika 20 siswa kelas VI MI Al Falahiyah adalah
sebagai berikut: 6, 7, 8, 6, 8, 9, 5, 7, 8, 8, 6, 8, 9, 7, 6, 8, 6, 6, 9,
8. Berapakah rata-rata nilai dari 20 siswa tersebut ?
Jawab:
           R =  7,25

5  x  1  =  5
6  x  6  =  36
7  x  3  =  21
8  x  7  =  56
9  x  3  =  27  + 20  =  145

bisa juga diatur seperti ini:


Disamping harus menghitung seluruh jumlah nilai 145, harus diteliti
juga bahwa jumlah siswa dalam perkalian juga 20 >> 145 : 20 = 7,25 atau
lebih baik lagi bila data tersebut dibuat dalam bentuk tabel terlebih dahulu,
seperti ini:
Frekuensi 
No Nilai ( x ) F ● x
(f)

1 5 1 5
2 6 6 36
3 7 3 21
4 8 7 56
5 9 3 27

Jumlah ( ∑ ) 20 145

6
R =  7,25
3. Setelah tujuh kali mengikuti ulangan matematika, Rio mendapatkan nilai
sebagai berikut: 8, 9, 7, 10, 9, 10, dan 7. Agar Rio mendapat nilai rata-rata
ulangannya 8,5 maka nilai yang harus diperoleh Rio pada ulangan yang
kedelapan adalah...
Jawab:
Misalkan nilai ulangan kedelapan adalah x. Agar rata-rata ulangannya 8,5
maka:
Jadi, agar Rio mendapatkan nilai rata-rata ulangannya 8,5 maka nilai
yang harus diproleh Rio pada ulangan yang ke delapan adalah 8.
4. Tabel data berat badan siswa kelas VI disajikan dalam tabel berikut:
Berat Badan (kg) Banyak Siswa
34 2
32 4
30 10
28 8
25 6
Tentukan nilai rata-rata dari data tersebut!
Jawab:
Tambahkan satu kolom di sebelah kanan, selanjutnya diisi dengan
hasil perkalian antara berat badan dan banyak siswa.
Berat Badan Banyak Siswa Berat Badan x Banyak Siswa
(x) (f) (f.x)
34 2 68
32 4 128
30 10 300
28 8 224
25 6 150
Jumlah ( ∑ ) 30 870

Rata-rata dapat dihitung dengan rumus:

7
R = 29
Jadi, nilai rata-rata berat badan siswa kelas VI adalah 29 kg.
5. Diketahui nilai ulangan Bahasa Indonesia sebagai berikut.

Nilai Banyak siswa


50 5
60 4
70 3
80 ?
90 6

Jika rata-rata dari tabel di atas adalah 72. Tentukan banyak siswa yang
memperoleh nilai 80!
Jawab:
Misalkan yang mendapat nilai 80 sejumlah x orang. Tambahkan satu kolom
di sebelah kanan, selajnutnya diisi dengan hasil perkalian antara nilai dan
banyak siswa.
Nilai ( x ) Banyak Siswa  Nilai x Banyak Siswa     
(f) (f.x)
50 5 250
60 4 240
70 3 210
80 A 80x
90 6 540
Jumlah ( ∑ ) 18 + a 1240 + 80a
Rata-rata dapat dihitung dengan rumus: Jadi, banyak siswa yang
memperoleh nilai 80 adalah 7 orang.

6. Perhatikan data berikut!

8
Nilai Banyak Siswa
3 3
4 5
5 12
6 17
7 13
8 6
9 3

Tambahkan satu kolom di sebelah kanan, selanjutnya diisi dengan


hasil perkalian antara nilai dan banyak siswa.
Nilai x Banyak Siswa
Nilai ( x ) Banyak Siswa ( f )
(f.x)
3 3 9
4 6 24
5 12 60
6 17 102
7 13 91
8 7 56
9 2 18
Jumlah ( ∑ ) 60 360
Rata-rata dapat dihitung dengan rumus: Syarat lulus adalah nilai lebih
tinggi dari
Jadi, banyak siswa yang lulus: 7 +2 = 9 anak.
7. Perhatikan diagram pengunjung warung selama enam hari di bawah!
Tentukan rata-rata pengunjung harian warung!
Jawab:
Langkah-langkah mencari rata-rata jika data disajikan dalam diagram batang
adalah:
1. Membaca frekuensi tiap kategori

9
Perhatikan garis-garis yang menghubungkan antara banyak
pengunjung dengan hari yang ada pada sumbu tegak. Garis tersebut
menunjukkan banyak banyak pengunjung pada diagram batang. Apabila
banyak pengunjung berada diantara dua satuan skala, kita bisa
memperkirakan berapa angka pada skala.
2. Mencari rata-rata dari banyak pengunjung
Rata-rata dihitung dengan menggunakan:
Penyelesaian:
  Jadi, rata-rata pengunjung harian warung adalah 40 orang.
C. Median
Median atau nilai tengah merupakan nilai tengah dari sekumpulan data
yang telah diurutkan dari yang terkecil ke terbesar. Oleh karena itu saat akan
mengerjakan soal median, diharapkan untuk mengurutkan datanya terlebih
dahulu. Median dilambangkan dengan Me atau Md. Kegiatan berikut ini
dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menanamkan konsep median
untuk siswa (Sawen & Setiawan, 2020).
a. Mintalah dua orang siswa untuk maju.
b. Mintalah salah seorang siswa untuk mengetes sebuah dadu sebanyak 7 kali,
dan siswa yang lain mencatat hasilnya di papan tulis.
c. Siswa dipersilahkan duduk ke kursi kembali. Mintalah siswa yang lainnya
lagi untuk maju dan mengurutkan data.
d. Tanyakanlah pada siswa nilai data yang mana yang letaknya di tengah.
e. Berilah penjelasan pada siswa bahwa nilai data yang letaknya di tengah itu
disebut sebagai median.
Untuk menentukan median, dapat digunakan tiga cara sebagai berikut:
1. Menggunakan letak data
a. Urutkan terlebih dahulu data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b. Perhatikan jumlah data
1) Data ganjil
Median terletak pada data ke-

10
Ketika banyaknya data adalah ganjil, maka nilai median bisa langsung
dipastikan yaitu angka yang terletak di tengah. Misalnya, jumlah data 15,
maka angka yang mediannya merupakan data ke -8 setelah data diurutkan.
Tabel Median Data Ganjil
NO Banyak Data Letak Median Hub. Letak Median Dg Banyak Data

1. 3 2 2=

2. 5 3 3=

3. 7 4 4=
4. N m m=
2) Data genap
Median terletak diantara data ke-  dan data ke-  
Misalnya, banyaknya data adalah 10. Maka urutkan data tersebut dan
jumlahkan data kelima dan keenam kemudian dibagi dengan angka 2.
Contoh: 2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10
Maka mediannya adalah 8 + 8 dibagi 2 yang hasilnya adalah 8.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Median data genap =
Tabel Median Data Genap
Letak
Banyak Cara Menentukan
No Median Rumus Nilai Median
Siswa Letak
diantara
Letak =
1 2 1,2 Me =
=

Letak =
2 4 2,3 Me =
=

Letak =
3 6 3,4 Me =
=
● ● ● ●
4 ● ● ● ●
● ● ● ●
Letak =
5 Me =
=

11
2. Menggunakan Pasangan
a. Urutkan terlebih dahulu data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b. Buatlah pasangan bilangan pertama dan terakhir. Bilangan pertama
berjalan dari depan dan bilangan kedua berjalan dari belakang.
c. Perhatikan banyaknya data (Surya et al., 2017).

1) Data ganjil
5666666777888888999
Jika banyaknya data adalah ganjil, maka median adalah bilangan yang
tidak memiliki pasangan. Pada contoh diatas, mediannya adalah 7.
2) Data genap
566666677888888999
Jika, banyaknya data adalah genap, maka median adalah jumlah
pasangan yang paling tengah kemudian dibagi 2. Pada contoh diatas
mediannya adalah:
3. Menggunakan Pencoretan
a. Urutkan terlebih dahulu data dari yang terkecil ke yang terbesar.
b. Lakukan pencoretan data dari kiri dan dari kanan dengan tanda coretan
yang berbeda dan jumlah coretan yang sama.
c. Perhatikan banyaknya data.
1) Data ganjil
0, 1, 2, 4, 4, 4, 6, 6, 7, 7, 9
Jika banyaknya data adalah ganjil, maka mediannya adalah nilai data yang
tidak dicoret. Pada contoh diatas mediannya adalah 4.
2) Data genap
60, 60, 70, 70, 75, 80, 85, 90, 90, 95
Jika banyaknya data adalah genap, maka mediannya adalah jumlah dua
data yang tercoret terakhir kemudian dibagi 2. Pada contoh di atas mediannya
adalah:
Soal Latihan!

12
1. Hasil ulangan susulan Matematika dari 10 siswa adalah sebagai berikut:
70, 60, 80, 90, 60, 80, 60, 50, 30, 70. Tentukan median dari ulangan
susulan Matematika tersebut!
Jawab:
Data diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 30, 50, 60,
60, 60, 70, 70, 80, 80, 90. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikannya
dengan cara pencoretan:
30, 50, 60, 60, 60, 70, 70, 80, 80, 90
Data diatas merupakan data genap, sehingga mediannya adalah jumlah
dari dua data yang tercoret terakhir yaitu data ke-5 dan data ke-6 kemudian
dibagi 2.
Me =  = 65.
Jadi, median dari data diatas adalah 65.
2. Disajikan data berikut: 7, 7, 6, 8, 8, 6, 7, 5, 7, 6, 9, 8, 6, 7, 9. Tentukan
median dari data tersebut!
Jawab:
Data diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 5, 6, 6, 6, 6,
7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan
cara pencoretan:
5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9
Data diatas merupakan data ganjil, sehingga mediannya adalah nilai
data yang tidak tercoret yaitu terletak pada data ke-8 adalah 7. Jadi median
dari data di atas adalah 7.
3. Berikut ini terdapat data nilai matematika siswa kelas VIIA sebagai
berikut: 85, 60, 90, 75, 68, 70, 80, 75, 65. Tentukan median dari data
tersebut!
Jawab:
Data diatas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 60, 65, 68,
70, 75, 75, 80, 85, 90. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan
menggunakan cara pasangan:
60, 65, 68, 70, 75, 75, 80, 85, 90

13
Data di atas merupakan data ganjil, sehingga mediannya adalah
bilangan yang tidak memiliki pasangan yaitu terletak pada data ke-5 adalah
75. Jadi median dari data di atas adalah 75.
4. Disajikan data berat badan 10 siswa kelas 6 SD sebagai berikut: 25, 40, 33,
27, 45, 35, 30, 35, 27, 30. Tentukan median dari data tersebut!
Jawab:
Data di atas diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil: 25, 27, 27, 30, 30,
33, 35, 35, 40, 45. Setelah diurutkan kita bisa menyelesaikan dengan
menggunakan cara pasangan:
25, 27, 27, 30, 30, 33, 35, 35, 40, 45
Data di atas merupakan data genap, sehingga mediannya adalah jumlah
pasangan yang paling tengah kemudian dibagi 2. Sehingga :  = 31,5 Jadi,
median dari data di atas adalah 31,5.
5. Hasil penjualan buku tulis di sebuah toko (dalam lusin) sebagai berikut:
23, 25, 34, 19, 20, 35, 40, 27, dan 29. Tentukan median penjualan buku
tulis tersebut!
Jawab:
Jika data diurutkan dari kecil ke besar, maka akan diperoleh susunan
sebagai berikut:
Hari ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai 19 20 23 25 27 29 34 35 40
Karena jumlah harinya ganjil (n = 9), maka median terletak pada
hari ke-
Hari ke-5 pada tabel diatas bernilai 27.
Jadi, Median dari tabel diatas adalah 27.
6. Jumlah korban kecelakaan lalu lintas di kota X dalam satu tahun sebagai
berikut: 8, 8, 5, 6, 7, 8, 5, 6, 8, 10, 4, dan 7. Tentukan median dari jumlah
korban kecelakaan lalu lintas tersebut!
Jawab:
Jika diurutkan dari kecil ke besar maka akan diperoleh susunan sebagai
berikut:

14
Bulan ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nilai 4 5 5 6 6 7 7 8 8 8 8 10

Karena jumlahnya genap (n = 12), maka median terletak diantara data


ke  dan data ke  +1, atau terletak diantara data  =  = 6, dan data ke  +1 = + 1 = 7
data ke-6 pada data di atas bernilai 7 dan data ke-7 pada data di atas bernilai 7.
Jadi, median dari data di atas adalah:  = 7.
D. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul, atau data yang mempunyai
frekuensi terbesar. Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau
paling banyak terdapat digunakan ukuran modus. Contohnya kalimat berikut:
a. “Kebanyakan kematian di Indonesia disebabkan penyakit demam berdarah”.
b. Pada umumnya penyebab kecelakaan lalu lintas adalah faktor kecerobohan.
c. Di kelas kebanyakan siswa membawa kendaraan sendiri.
Istilah kebanyakan, pada umumnya menyatakan modus yaitu modus dari
penyebab kematian-kematian di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas dan
cara siswa sampai di sekolah. Kegiatan berikut ini dapat dijadikan pertimbangan
dalam mengajarkan konsep modus kepada siswa (Maryati, 2017) :
a. Mintalah masing-masing siswa untuk membawa sebuah dadu.
b. Mintalah siswa mengetes (melempar) dadunya masing-masing 10 kali dan
mencatat hasil-hasil yang muncul. Anggap sebagai data.
c. Bertanyalah pada siswa angka berapa yang paling sering muncul.
d. Jelaskan pada siswa bahwa angka yang paling sering muncul itu disebut
modus data, dalam hal ini merupakan modus dari pengetesan 10 kali dadu.
Beberapa kemungkinan tentang modus suatu gugus data:
a. Apabila pada sekumpulan data terdapat satu modus, maka gugus data
tersebut dikatakan unimodus.
b. Apabila pada sekumpulan data terdapat dua modus, maka gugus data
tersebut dikatakan bimodus.
c. Apabila pada sekumpulan data terdapat lebih dari dua modus, maka gugus
data tersebut dikatakan multimodus.

15
d. Apabila pada sekumpulan data tidak terdapat modus, maka gugus data
tersebut dikatakan tidak mempunyai modus.
Soal Latihan!
1. Berapa modus dari nilai ujian matematika kelas 6 SD berikut ini:
a. 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
b. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.  
c. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9.
d. 2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9.
e. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
Jawab:
a. 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 7 (frekuensi terbanyak = 3),
sehingga Modus (M) = 7. Gugus data tersebut dikatakan unimodus karena
mempunyai satu modus.
b. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 6 dan 7 (masing-masing muncul 3
kali), sehingga Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 7. Gugus data tersebut
dikatakan bimodus karena mempunyai dua modus. Karena ke-2 modus tersebut
nilainya berurutan, modus sering dihitung dengan menghitung nilai rata-rata
keduanya, ½ (6+7) = 6,5.
c. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 6 dan 8 (masing-masing muncul 3
kali), sehingga Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 8. Gugus data tersebut
dikatakan bimodus karena mempunyai dua modus. Nilai modus tunggal tidak
dapat dihitung karena ke-2 modus tersebut tidak berurutan.
d. 2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9.
Nilai yang sering muncul adalah angka 5, 7 dan 8 (masing-masing
muncul 2 kali), sehingga Modusnya ada tiga, yaitu 5, 7 dan 8. Gugus data
tersebut dikatakan multimodus karena modusnya lebih dari dua.
e. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.

16
Pada gugus data tersebut, semua frekuensi data sama, masing-masing
muncul satu kali, sehingga gugus data tersebut dikatakan tidak mempunyai
modusnya.
2. Hasil nilai ulangan matematika 20 siswa kelas enam MI Al Falahiyah adalah
sebagai berikut: 6, 7, 8, 6, 8, 9, 5, 7, 8, 8, 6, 8, 9, 7, 6, 8, 6, 6, 9, 8. Tentukan
modus dari perolehan nilai tersebut!
Jawab:
Cari saja obyek nilai yang paling banyak atau cari saja angka yang
paling banyak muncul:
Nilai 5 ada 1 siswa
Nilai 6 ada 6 siswa
Nilai 7 ada 3 siswa
Nilai 8 ada 7 siswa
Nilai 9 ada 3 siswa atau dibuat sebuah tabel :
Perolehan Nilai yang paling banyak adalah nilai 8, yaitu ada 7 siswa, berarti
Modus dari 6, 7, 8, 6, 8, 9, 5, 7, 8, 8, 6, 8, 9, 7, 6, 8, 6, 6, 9, 8 adalah 8.
3. Tetukan modus dari data berikut: 2, 4, 6, 8, 8, 8, 9, 10.
Jawab:
Angka yang sering muncul adalah angka 8 dan angka 8 merupakan nilai
modus. Sebab angka 8 keluar sebanyak 3 kali dibandingkan data yang lainnya
yang hanya keluar 1 kali.
4. Terdapat 10 nilai data berikut ini: 70, 65, 80, 60, 75, 65, 65, 50, 65, 70.
Tentukan modusnya!
Jawab:
Nilai data yang paling sering muncul adalah 65 yang muncul sebanyak 4
kali. Jadi, modus data tersebut adalah 65.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun ringkasan yang berhasil dihimpun dari penjelasan dan
pembahasan diatas maka dapat diketahui bahwa Pengolahan data yang
dipelajari pada bab ini adalah nilai tertinggi dan terendah, rata-rata, median,
dan modus. Dimana rata-rata yang sering disebut dengan mean dan
merupakan nilai rata-rata dari sekumpulan data. Modus merupakan nilai yang
sering atau paling banyak muncul. Median merupakan nilai tengah dari
sekumpulan data yang telah diurutkan dari data yang terkecil hingga terbesar.
Sedangkan untuk menentukan modus yaitu dengan mencari data yang
sering muncul. Modus dibedakan menjadi unimodus, bimodus, multimodus,
dan data yang tidak mempunyai modus.
E. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah hendaknya makalah ini
dijadikan pengetahuan tambahan yang dapat memotivasi dan memberikan
informasi tambahan tentang pembelajaran statistik di sekolah. Apapun
alasannya pembelajaran statistik di sekolah sangat bermanfaat dalam segala
hal termasuk untuk diri sendiri pembelajaran statistik di sekolah sangat
bermanfaat dalam mencapai tujuan tertentu. Itulah makalah pembelajaran
statistik di sekolah yang membahas dan memaparkan secara sederhana
tentang pembelajaran statistik di sekolah dan proses perkembangannya.
Tanpa disadari dengan mengetahui informasi tentang manajemen maka
seseorang dapat mempelajari sendiri tentang pembelajaran statistik di sekolah
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Makalah pembelajaran
statistik di sekolah ini sangat bermanfaat bagi lembaga pendidikan. Dengan
makalah ini dapat diketahui tentang suatu hal dan cara efektif merencanakan
suatu teknik untuk mencapai suatu tujuan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, A. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Statistika Dasar


Bermuatan Pendidikan Karakter dengan Metode Problem Based Learning.
Jpp, 1(2), 159–165.
Haines et al, 2019, goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A., Haines et al,
2019, goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A., Haines et al, 2019, &
goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). Pengertian
Pembelajaran Matematika di SD/MI. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Maryati, I. (2017). Analisis Kesulitan Dalam Materi Statistika Ditinjau Dari
Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Statistis. Prisma, 6(2), 173–179.
https://doi.org/10.35194/jp.v6i2.209
Rahmawati, E., & Suhendri, H. (2016). Pengembangan Desain Pembelajaran
Matematika Siswa Sekolah Dasar Kelas 6. Formatif: Jurnal Ilmiah
Pendidikan MIPA, 6(3), 184–196. https://doi.org/10.30998/formatif.v6i3.991
Sawen, J. D., & Setiawan, Y. (2020). Pengembangan Buku Mathlite Seri Statistik
untuk Meningkatkan Minat Matematika Siswa Kelas 4 SD. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 4, 1164–1175.
https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/579
Setiawan, Y. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika SD
Berbasis Permainan Tradisional Indonesia dan Pendekatan Matematika
Realistik. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(1), 12–21.
https://doi.org/10.24246/j.js.2020.v10.i1.p12-21
Surya, A., Zulkardi, Z., & Somakim, S. (2017). Desain Pembelajaran Statistika
Menggunakan Konteks Mal di Kelas V. Jurnal Elemen, 3(2), 149.
https://doi.org/10.29408/jel.v3i2.344
Suwarno, S. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sd Negeri 22
Kepahiang Dalam Menentukan Volume Bangun Ruang Melalui Penggunaan

19
Alat Praga Kubus Satuan. Jurnal PGSD, 9(2), 267–276.
https://doi.org/10.33369/pgsd.9.2.267-276

20

Anda mungkin juga menyukai