BAB III KA ANDAL PT GON METODE STUDI Revisi II
BAB III KA ANDAL PT GON METODE STUDI Revisi II
c) Curah hujan
METODE STUDI III - 2
KERANGKA ACUAN ANDAL PENGEMBANGAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
PT GOLDEN OILINDO NUSANTARA
H
1
METODE STUDI G
III - 3
KERANGKA ACUAN ANDAL PENGEMBANGAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
PT GOLDEN OILINDO NUSANTARA
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah rata-rata bulan basah
Gambar 3.1. Grafik penentuan tipe hujan Schmidt dan Ferguson (1951)
(b) Kebisingan
(a) Hidrologi
Lingkup studi komponen lingkungan hidrologi meliputi komponen-komponen
sebagai berikut:
i. Hidrologi/air permukaan
(1) Karakteristik fisik sungai: kedalaman, lebar sungai, debit.
(2) Rata-rata debit harian
(3) Kondisi fisik daerah resapan air permukaan dan air tanah
(4) Kualitas fisik, kimia air
ii. Tingkat penyediaan dan kebutuhan/pemanfaatan air.
Masing-masing komponen dan parameter lingkungan yang
diprakirakan terkena dampak tersebut akan dikumpulkan baik dari lapangan
maupun instansi terkait, dengan rencana lokasi pengambilan contoh
disajikan pada Peta Rencana Lokasi Pengambilan Contoh, yang selanjutnya
akan dianalisis.
(c) Ketata-ruangan
Khusus data tata ruang diambil dari Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Ogan Ilir yang sedang berlaku dan menyelaraskan
peruntukannya sehubungan dengan lokasi kegiatan pabrik kelapa sawit
PT. Golden Oilindo Nusantara.
(d.2) Plankton
(d.2.1) Metode Pengumpulan Data
Kerapatan Plankton :
( a.1000 ) c
N = -----------------
L
Indeks Keanekaragaman :
H’ = - pi log pi
Catatan : pi = n/N
METODE STUDI III - 9
KERANGKA ACUAN ANDAL PENGEMBANGAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
PT GOLDEN OILINDO NUSANTARA
(d.3) Benthos
(d.3.1) Metode Pengumpulan Data
Benthos yang akan diambil adalah di lokasi pengambilan contoh
air sungai dengan tujuan mencari keselarasan antara kualitas air sungai
secara fisik dan kimiawi dikaitkan dengan kelimpahan benthos.
Pengambilan contoh menggunakan Eikman Grab sesuai prosedur
standar. Benthos yang telah diambil dari badan air, selanjutnya
dipisahkan dari tanah dengan cara menyaringnya agar bebas dari
kotoran dan lumpur atau pasir. Setelah benthos dipisahkan dari tanah,
selanjutnya dimasukkan dalam botol koleksi dan diawetkan dengan
formalin 4% untuk diidentifikasi di laboratorium terakreditasi.
(d.4) Nekton
(d.4.1) Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data ikan didasarkan pada pengamatan langsung
terhadap hasil tangkapan pencari ikan atau nelayan dan melakukan
wawancara langsung dengan masyarakat setempat. Selain itu dilengkapi
dengan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Ilir. Pengamatan
nekton ditetapkan terhadap masyarakat responden saat pengisian
kuesioner untuk sosekbud-kesmas.
(d.5) Vegetasi
(d.5.1) Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan metode kuadrat
yang ditempatkan pada setiap tipe vegetasi, dengan ukuran petak, untuk
tipe vegetasi berupa:
- Hutan/hutan sekunder (didominasi oleh pohon), ukuran petak 10
x 10 meter;
- Belukar (didominasi oleh semak/perdu) dan herba, ukuran petak
5 x 5 meter.
- Nilai
ekonomis
(d.6) Fauna
(d.6.1) Metode Pengumpulan Data
Fauna darat yang diamati terdiri atas kelompok Mammalia, Aves,
Reptilia dan Amphibia. Jenis-jenis yang dicatat berdasarkan hasil
pengamatan langsung, jejak, suara dan tanda-tanda lain (misalnya
kotoran, kulit, dan lain-lain). Selain itu dilakukan pula wawancara
dengan penduduk atau petani di sekitar lokasi pengamatan.
pedagang.
Kesempatan Desa Sungai Umumnya kesempatan usaha
berusaha Rambutan banyak berkembang di lokasi-
lokasi strategis
Pendapatan Desa Sungai Desa-desa di sekitar tapak
penduduk Rambutan proyek yang akan terkena
dampak langsung dari kegiatan
pabrik.
Mata pencaharian penduduk
umumnya sebagai petani dan
pedagang.
Perekonomian Desa Sungai Sumber data aktivitas ekonomi
lokal Rambutan tingkat kecamatan dan
kabupaten.
3. Sosial Budaya Desa Sungai Total 25 Desa-desa di sekitar tapak
Proses sosial Rambutan responden proyek yang akan terkena
(interaksi sosial, dampak langsung dari kegiatan
adat istiadat, pabrik.
pranata/ Mata pencaharian penduduk
kelembagaan umumnya sebagai petani dan
sosial, pedagang.
pendidikan,
agama, warisan
budaya, pelapisan
masyarakat dan
dan
kepemimpinan)
Sikap dan Desa Sungai Desa-desa di sekitar tapak
persepsi Rambutan proyek yang akan terkena
masyarakat dampak langsung dari kegiatan
pabrik.
Mata pencaharian penduduk
umumnya sebagai petani dan
pedagang.
3.1.1.3.3. Demografi
Data kependudukan meliputi data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh melalui wawancara langsung kepada masyarakat yang diprakirakan
terkena dampak kegiatan. Data sekunder diperoleh melalui data statistik di
kecamatan dan kabupaten yang menjadi lokasi rencana kegiatan. Adapun
parameter kependudukan yang diteliti meliputi:
Struktur penduduk (kelompok umur menurut jenis kelamin, mata
pencaharian dan tingkat pendidikan) serta kepadatan penduduk.
METODE STUDI III - 14
KERANGKA ACUAN ANDAL PENGEMBANGAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
PT GOLDEN OILINDO NUSANTARA
Pt = Po (l + r)t
Dimana:
Po = jumlah penduduk tahun ke-0/awal perhitungan (jiwa)
Pt = jumlah penduduk tahun ke-t/akhir perhitungan (jiwa)
t = jangka waktu antara Po dan Pt (tahun)
r = rata-rata pertumbuhan penduduk setiap tahun selama t tahun
(%)
Dimana :
DR = angka beban tanggungan (%)
P15- = jumlah penduduk usia 0 – 14 tahun
P65+ = jumlah penduduk usia 65 tahun keatas
P15-64 = jumlah penduduk usia 15 – 64 tahun
K = konstanta (100)
Angkatan kerja
= --------------------------------------- x 100
Penduduk berumur 15 th+
(3) Pendapatan
Dimana:
I = pendapatan (income)
TR = penerimaan total (total revenue)
I = C + S + i................................ (dari sudut pengeluaran)
Dimana:
I = penerimaan (income)
C = konsumsi (consumption)
S = tabungan (saving)
i = investasi
Spectrometer
PM10 GC
H2 S
Hidrokarbon
2 Kualitas air Sifat fisik air Pengukuran langsung di Botol sampel, pH 2 titik Hulu dan hilir
sungai lapangan paper, GPS Sungai
Simpang
Sifat kimia air Pengambilan sampel
langsung dan analisis
laboratorium
3 Biota air Nekton Wawancara langsung Plankton Net, 2 titik Hulu dan hilir
dengan masyarakat, data ember plastik, contoh Sungai
dinas terkait (Dinas botol sampel, Simpang
Perikanan) pengawet
4 Biota darat Vegetasi alami Pengamatan/pengukuran Peta kerja, GPS, 2 titk contoh Prinsip
dan budaya metode kuadrat/jalur tambang berskala, keterwakilan
berpetak pada transek parang, counter ekosistem di
lokasi contoh & tally sheet area sekitar
tapak
kegiatan
Kriteria P apabila luas dampak 0,25 kali luas wilayah studi, karena setidak-
tidaknya di daerah tersebut dalam luasan 0,25 dari luas wilayah studi
pemanfaatan ruang cukup beragam sehingga tingkat kepentingannya tinggi,
sehingga dampaknya sudah dianggap penting.
Kriteria TP apabila luas dampak 0,25 kali luas wilayah studi.
bagan alir. Adapun keputusan tentang jenis dampak hipotetik yang akan
dikelola adalah jenis dampak yeng termasuk kategori Dampak Penting yang
dikelola (PK) yang ditetapkan berdasarkan kriteria sederhana berikut:
3.4.1. Pada parameter lingkungan yang memiliki Baku Mutu Lingkungan
tertentu, dan dampak negatif yang diprakirakan akan terjadi
menyebabkan perubahan nilai pada parameter tertentu sehingga nilai itu
akan melebihi baku mutu yang berlaku, maka kesimpulan dampaknya
termasuk kategori dampak penting yang dikelola.
3.4.2. Pada parameter lingkungan yang tidak memiliki Baku Mutu Lingkungan
dengan kesimpulan dampaknya masuk kategori Dampak Penting yang
dikelola (PK).
3.4.3. Di luar kedua kriteria tersebut di atas masuk dalam kategori Dampak
Tidak Penting dan Tidak dikelola (TPK).
Di luar kriteria di atas, kesimpulan hasil evaluasi adalah dampak Tidak
Penting dan Tidak dikelola (TPK). Bila dampak yang disimpulkan merupakan
Dampak Penting yang dikelola (PK), maka dampak-dampak itulah yang akan
dijadikan dasar untuk menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan dan
Rencana Pemantauan Lingkungan.
Jenis dampak penting tersebut kemudian di telaah secara holistik yang
dibantu dengan Bagan Alir Dampak untuk mengetahui kecenderungan dengan
menyajikan nilai kuantitatif dan kualitatif dari setiap besaran dan sifat
kepentingan dalam bentuk uraian deskriptif secara satu kesatuan, yang
dikelompokkan ke dalam tiga kajian, yaitu:
Kelestarian fungsi ekologis, merupakan hasil pengkajian dari parameter
fisik-kimia dan biologi yang terkena dampak besar dan penting;
Peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, merupakan hasil
pengkajian dari parameter sosial ekonomi, budaya dan kesehatan
masyarakat;
Kontribusi terhadap pembangunan daerah, merupakan kajian secara
makro dimana konstribusi perusahaan terhadap pembangunan daerah
sebagai konsekuensi dari diperolehnya izin produksi pabrik, yaitu
bersumber dari pembayaran pajak, pelaksanaan CSR, dan perimbangan
METODE STUDI III - 28
KERANGKA ACUAN ANDAL PENGEMBANGAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
PT GOLDEN OILINDO NUSANTARA