Anda di halaman 1dari 21

ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara

PT. Baramutiara Prima

BAB IV
RUANG LINGKUP STUDI

4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH


Dampak penting yang akan ditelaah ditetapkan berdasarkan hasil
pelingkupan yang telah dilakukan. Secara singkat penentuan dampak
penting yang akan ditelaah dimulai penentuan dampak potensial, dampak
penting dan prioritas dampak penting.
Identifikasi dampak potensial diperoleh dari serangkaian aktivitas,
yaitu pemahaman komponen kegiatan, pengamatan lapangan dan
konsultasi serta diskusi dengan para pakar, pemrakarsa dan masyarakat
yang berkepentingan terutama mereka yang tinggal di kawasan rencana
pengangkutan batubara PT.BMP dan sekitarnya.
Dampak potensial yang diperkirakan berdasarkan interaksi antara
komponen kegiatan dan komponen lingkungan selanjutnya dilakukan
evaluasi dampak potensial sehingga didapatkan dampak penting. Evaluasi
dampak potensial dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah manusia
yang terkena dampak, luas wilayah persebaran dampak, lamanya dampak
berlangsung, intensitas dampak, banyaknya komponen lingkungan yang
terkena dampak, sifat kumulatif dampak dan berbalik atau tidaknya dampak.
Selanjutnya dari dampak penting tersebut dilakukan klasifikasi dan
prioritas dampak dengan metode matrik sehingga didapatkan prioritas
dampak penting. Prioritas dampak penting tersebutlah yang akan ditelaah.
Secara sederhana kronologis penentuan dampak penting yang akan
ditelaah dirangkum dalam Gambar 4.1.

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 1


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

GAMBAR 4.1
BAGAN ALIR PROSES PELINGKUPAN
Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 2
ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

Identifikasi dampak potensial dilakukan berdasarkan interaksi antar


komponen kegiatan dengan komponen yang terkena dampak pada setiap
tahap kegiatan. Interaksi antara komponen kegiatan (pada setiap tahap)
dengan komponen lingkungan dibahas pada uraian berikut :

4.1.1. Tahap Pra Konstruksi


Pada tahap pra konstruksi, kegiatan yang dapat menimbulkan dampak
potensial adalah :
4.1.1.1. Pengurusan Izin
Kegiatan pengangkutan batubara di lokasi ini diawali dengan pengurusan
izin, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah (provinsi dan
kabupaten). Kegiatan pengurusan izin ini diperkirakan tidak akan
menimbulkan dampak potensial terhadap lingkungan. Dampak positif
yang muncul dari kegiatan ini adalah penerimaan daerah. Selain itu
pengurusan izin ini dilakukan untuk memenuhi peraturan perundangan
yang berlaku dan sebagai salah satu usaha pengendalian perizinan dari
pemerintah.

4.1.1.2. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi merupakan salah satu bentuk penyampaian kepada
masyarakat mengenai rencana kegiatan pengangkutan batubara yang
akan dilakukan. Melalui sosialisasi ini diharapkan masukan dari
masyarakat tentang berbagai aspek sosial yang mendukung
penyelenggaraan proyek dengan segala konsekuensinya. Kegiatan ini
tidak akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan.

4.1.1.3. Pembebasan Lahan


Lahan yang akan digunakan untuk rencana pengangkutan batubara
PT. BMP sebagian besar merupakan milik masyarakat. Oleh sebab itu
kegiatan ini dapat menimbulkan dampak potensial berupa :
1. Konflik status lahan yang pada akhirnya akan menurunkan dampak
sekunder berupa konflik/ ketegangan dengan pihak proyek;
2. Penggunaan uang ganti rugi untuk pemenuhan kebutuhan hidup
(konsumtif), perilaku masyarakat dalam pemanfaatan uang ganti rugi

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 3


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

berbeda-beda (digunakan untuk membeli kebun, untuk pemenuhan


kebutuhan hidup sehari-hari dan lain-lain);
3. Perubahan pola subsistensi, saat ini pola subsistensi penduduk
bersumber pada sektor tradisional yang ditandai oleh ketidakpastian
akibat faktor-faktor eksternal sehingga kondisi subsistensi penduduk
pun relatif tidak menentu. Oleh sebab itu peran penghasilan dari
sektor baru sangat berarti dalam sebagian besar pola subsistensi
penduduk. Perubahan pola subsistensi ini secara langsung maupun
tidak langsung dapat membuka peluang ketergantungan kehidupan
ekonomi baru. Artinya, meskipun fluktuasi subsistensi tradisional
berubah-ubah namun sumber kebutuhan subsistensi tetap dapat
mereka peroleh.

4.1.2. Tahap Konstruksi


4.1.2.1. Penerimaan Tenaga Kerja
Pengerahan tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja pendatang dapat
menimbulkan dampak potensial berupa :
1. Peningkatan kesempatan kerja/ peluang usaha bagi tenaga kerja
lokal maupun pendatang sehingga dapat merubah pola subsistensi
masyarakat, nilai ekonomi rumah tangga serta dapat meningkatkan
atau menurunkan ekonomi rumah tangga. Perekrutan tenaga kerja
diprioritaskan memanfaatkan tenaga kerja lokal dan dikoordinasikan
dengan kelurahan/ desa setempat;
2. Perkawinan penduduk lokal dengan pendatang. Masuknya pekerja
luar di tengah-tengah kondisi ekonomi penduduk relatif statis
terutama posisi atau peran kaum perempuan dalam perekonomian
rumah tangga yang lemah, membuka peluang terjadinya perkawinan
pekerja luar dengan perempuan lokal sehingga dimungkinkan dapat
meningkatkan atau bahkan menurunkan nilai ekonomi rumah
tangga;
3. Perkembangan penduduk, penggunaan tenaga kerja luar dan tidak
terdidik serta pada umumnya pekerja harian dengan upah relatif
rendah merupakan karakteristik sosial komunitas pekerja pendatang.

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 4


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

Dengan status kerja dan kapasitas upah yang diperoleh, mereka


akan cenderung menetap di sekitar kegiatan atau perkampungan
terdekat.

4.1.2.2. Mobilisasi Peralatan dan Material


Kegiatan ini dapat menimbulkan dampak potensial berupa :
1. Penurunan kualitas udara, dengan dampak turunan berupa :
 Gangguan pada flora
 Gangguan kesehatan masyarakat
2. Peningkatan kebisingan, dengan dampak turunan berupa :
 Gangguan pada fauna
 Gangguan kesehatan masyarakat
3. Gangguan lalu lintas yang dapat menimbulkan :
 Kemacetan lalu lintas
 Kerusakan prasarana jalan
4. Penerimaan daerah : retribusi

4.1.2.3. Pembangunan Base Camp/ Kantor Lapangan


Kegiatan pembangunan base camp/ kantor lapangan dapat
menimbulkan dampak potensial berupa :
1. Peningkatan debu/ kebisingan yang menyebabkan gangguan
kesehatan;
2. Aksesibilitas, dengan adanya pembangunan base camp/ kantor
lapangan terutama jalan dari dan ke lokasi camp serta pusat sarana
dan prasarana lain akan memberikan aksesibilitas penduduk untuk
melakukan mobilisasi horisontal lebih leluasa, sehingga akan
menimbulkan peluang pembukaan lahan di sepanjang kiri-kanan
jalan;
3. Perubahan pada tata guna lahan.

4.1.2.4. Pembukaan dan Pematangan Lahan


Kegiatan pembukaan lahan berupa penebangan vegetasi dapat
menimbulkan dampak potensial, diantaranya :

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 5


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

1. Perubahan bentuk lahan yang akan menimbulkan dampak sekunder


berupa tata guna lahan;
2. Gangguan terhadap flora dan fauna;
3. Peningkatan air larian (run off) yang dapat menyebabkan :
 Peningkatan debit air sungai yang bisa menimbulkan banjir;
 Terjadinya erosi dan sedimentasi yang dapat menimbulkan
pendangkalan sungai dan juga menurunnya kualitas air sungai
sehinga dapat mengganggu biota air.
4. Penurunan kesuburan tanah;
5. Penurunan kualitas udara, dengan dampak turunan berupa :
 Perubahan iklim mikro;
 Peningkatan kadar gas dan debu yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan masyarakat.

4.1.2.5. Pembangunan Jalan


Kegiatan pembangunan jalan, yang juga meliputi pembangunan
jembatan atau terowongan (akan dipilih mana yang terbaik) pada lokasi
perlintasan dan armco culvert pada lintasan masing-masing selain itu
dibuat juga gorong-gorong untuk jalan yang melintasi sungai atau
lembah sempit, dapat menimbulkan dampak potensial, diantaranya :
1. Perubahan bentuk lahan yang akan menimbulkan dampak sekunder
berupa tata guna lahan;
2. Gangguan terhadap flora dan fauna;
3. Peningkatan air larian (run off) yang dapat menyebabkan :
 Peningkatan debit air sungai, bisa menimbulkan banjir;
 Terjadinya erosi dan sedimentasi yang dapat menimbulkan
pendangkalan sungai dan juga menurunnya kualitas air sungai
sehinga dapat mengganggu biota air.
4. Penurunan kesuburan tanah;
5. Penurunan kualitas udara, dengan dampak turunan berupa :
 Perubahan iklim mikro;
 Peningkatan kadar gas dan debu yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan masyarakat.

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 6


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

4.1.2.6. Pembangunan Dermaga dan Fasilitas Pendukung


Kegiatan pembangunan dermaga dan fasilitas pendukung dapat
menimbulkan dampak potensial, diantaranya :
1. Perubahan bentuk lahan yang akan menimbulkan dampak sekunder
berupa tata guna lahan;
2. Gangguan terhadap flora dan fauna;
3. Peningkatan air larian (run off) yang dapat menyebabkan :
 Peningkatan debit air sungai yang bisa menimbulkan banjir;
 Terjadinya erosi dan sedimentasi yang dapat menimbulkan
pendangkalan sungai dan juga menurunnya kualitas air sungai
sehinga dapat mengganggu pada biota air.
4. Penurunan kesuburan tanah;
5. Penurunan kualitas udara, dengan dampak turunan berupa :
 Perubahan iklim mikro;
 Peningkatan kadar gas dan debu yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan masyarakat.

4.1.3. Tahap Operasi


Pada tahap operasi, kegiatan yang dapat menimbulkan dampak potensial
adalah :
4.1.3.1. Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah hal yang tidak bisa dihindari
pada saat berakhirnya tahap konstruksi pembangunan jalan. PHK akan
dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan
operasional di lapangan. Pelaksanaan PHK diperkirakan akan
menimbulkan sikap dan persepsi masyarakat, namun dengan mudahnya
mobilitas penduduk, mereka akan dapat dengan mudah mendapatkan
pekerjaan baru lain atau usaha baru.
Kegiatan pemutusan hubungan kerja dapat menimbulkan :
1. Hilangnya peluang kerja/ peluang usaha yang berakibat :
 Berkurangnya pendapatan masyarakat;
 Terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat.
2. Adanya migrasi penduduk.

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 7


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

4.1.3.2. Penerimaan Tenaga Kerja


Pengerahan tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja pendatang dapat
menimbulkan dampak potensial berupa :
1. Peningkatan kesempatan kerja/ peluang usaha bagi tenaga kerja
lokal maupun pendatang sehingga dapat merubah pola subsistensi
masyarakat, nilai ekonomi rumah tangga serta dapat meningkatkan
atau menurunkan ekonomi rumah tangga. Perekrutan tenaga kerja
diprioritaskan memanfaatkan tenaga kerja lokal dan dikoordinasikan
dengan kelurahan/ desa setempat;
2. Perkawinan penduduk lokal dengan pendatang. Masuknya pekerja
luar di tengah-tengah kondisi ekonomi penduduk relatif statis
terutama posisi atau peran kaum perempuan dalam perekonomian
rumah tangga yang lemah, membuka peluang terjadinya perkawinan
pekerja luar dengan perempuan lokal sehingga dimungkinkan dapat
meningkatkan atau bahkan menurunkan nilai ekonomi rumah
tangga;
3. Perkembangan penduduk, penggunaan tenaga kerja luar dan tidak
terdidik serta pada umumnya pekerja harian dengan upah relatif
rendah merupakan karakteristik sosial komunitas pekerja pendatang.
Dengan status kerja dan kapasitas upah yang diperoleh, mereka
akan cenderung menetap di sekitar kegiatan atau perkampungan
terdekat.

4.1.3.3. Pengoperasian Jalan


Kegiatan pengoperasian jalan dapat menimbulkan dampak potensial,
diantaranya :
1. Perubahan bentuk lahan yang akan menimbulkan dampak sekunder
berupa tata guna lahan;
2. Peningkatan air larian (run off) yang dapat menyebabkan :
 Peningkatan debit air sungai yang bisa berakibat banjir;
 Terjadinya erosi dan sedimentasi yang dapat menimbulkan
pendangkalan sungai dan juga menurunnya kualitas air sungai
sehinga dapat mengganggu biota air.

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 8


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

3. Penurunan kualitas udara, dengan dampak turunan berupa :


 Perubahan iklim mikro;
 Peningkatan kadar gas dan debu yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan masyarakat.
4. Pada lintasan jalan yang memotong badan jalan yang telah ada
tanpa dibuat jembatan atau terowongan dan perpotongan lainnya
dengan jalan kebun oleh karena sebagian lahan kebun tersebut
dipakai untuk lahan jalan, dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya kecelakaan tabrakan kendaraan.
5. Konflik kepentingan penggunaan jalan antara jalan umum untuk ke
kebun dan jalan khusus angkutan batubara akibat jalan kebun yang
terpotong.
6. Kemungkinan terjadinya ledakan pipa gas dan atau pipa minyak
yang dilintasi jalan angkut batubara.

4.1.3.4. Bongkar Muat dan Pengapalan Batubara


Kegiatan ini dapat menimbulkan dampak potensial :
1. Penurunan kualitas udara, dengan dampak turunan berupa :
 Gangguan terhadap flora;
 Gangguan terhadap kesehatan masyarakat.
2. Peningkatan kebisingan yang dapat menimbulkan :
 Gangguan terhadap kesehatan masyarakat;
 Gangguan terhadap fauna.
3. Timbulnya air asam yang dapat menimbulkan :
 Penurunan kualitas air sungai yang akan menyebabkan
gangguan pada biota perairan;
 Penurunan kualitas air tanah.
4. Timbulnya peningkatan arus lalulintas kapal yang dapat
menimbulkan :
 Konflik kepentingan dalam penggunaan alur pelayaran antara
pelabuhan yang sudah ada dan dengan rencana pembangunan
dermaga batubara PT.BMP;
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan tabrakan kapal.

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 9


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

4.1.3.5. Pemeliharaan Jalan dan Dermaga


Kegiatan pemeliharaan dapat menimbulkan dampak potensial berupa :
1. Revegetasi yang dapat menimbulkan pemulihan ekosistem;
2. Rehabilitasi kondisi hidrologi yang dapat menimbulkan :
 Rehabilitasi kualitas habitat perairan;
 Perbaikan/ penurunan terjadinya erosi dan sedimentasi.
3. Perubahan iklim mikro.
4. Terganggunya arus lalu lintas pada persilangan jalan

4.1.4. Tahap Pasca Operasi


Kegiatan yang dilakukan pasca operasi adalah pemutusan hubungan kerja
serta pengelolaan fasilitas dan infrastruktur dermaga.

4.1.4.1. Pemutusan Hubungan Kerja


Kegiatan pemutusan hubungan kerja dapat menimbulkan :
1. Hilangnya peluang kerja/ peluang usaha yang berakibat :
 Berkurangnya pendapatan masyarakat;
 Terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat.
2. Adanya migrasi penduduk.

4.1.4.2. Pengelolaan Fasilitas dan Infrastruktur Dermaga


Kegiatan ini dapat menimbulkan dampak potensial berupa : adanya
peluang kerja yang dapat mengakibatkan meningkatnya pendapatan baik
masyarakat maupun daerah.

Selanjutnya dari interaksi tersebut disarikan dalam matriks interaksi


(Tabel IV.1) dan bagan alir vertikal (Gambar 4.2 sampai Gambar 4.9).
Dari hasil identifikasi dampak potensial selanjutnya dilakukan evaluasi
terhadap dampak potensial tersebut. Evaluasi dampak potensial pada setiap
tahapan kegiatan akan dibahas pada Bab V. Prakiraan Dampak Penting.
Kemudian dari hasil identifikasi dan evaluasi dampak potensial, maka
dapat dilakukan klasifikasi dan prioritas dampak penting yang
pembahasannya dilakukan pada Bab VI. Evaluasi Dampak Penting.

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 10


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

TABEL IV.1
MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL PENGANGKUTAN BATUBARA PT. BARAMUTIARA PRIMA
KOMPONEN KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
PRA PASCA
KONSTRUKSI OPERASI
KONSTRUKSI OPERASI
KOMPONEN LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
ASPEK GEOFISIKA KIMIA
a. Iklim Mikro x x x x x
b. Kualitas Udara x x x x x x x
c. Kebisingan x x x x x x x
d. Hidrologi (Run Off) x x x x x
e. Topografi dan Morfologi (Bentuk Lahan) x x x x
f. Kesuburan Tanah x x x
g. Penggunaan Lahan (Tata Guna Lahan) x x x
h. Aksesibilitas x
i. Transportasi (Lalu Lintas) x

ASPEK BIOLOGI
a. Flora x x x x x
b. Fauna x x x x x
c. Biota Akuatik x x x x x

ASPEK SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN KESMAS


a. Konflik Kepentingan dengan Industri Lainnya x x x x
b. Konflik Status Lahan x
c. Konflik dengan Proyek x
d. Penggunaan Uang Ganti Rugi x
e. Peluang Kerja dan Usaha x x x x
f. Perubahan Pola Subsistensi x x x x
g. Perubahan Nilai Ekonomi Rumah Tangga x x x x
h. Ketergantungan Sosial Ekonomi x x x
i. Perkawinan Penduduk Lokal dengan Pendatang x x
j. Perkembangan Penduduk x x
k. Kamtibmas x x
l. Perpindahan Pekerja Luar x x
m. Gangguan Kesehatan Masyarakat x x x x
n. Pendapatan Negara dan Pemkab x x x
Keterangan :
1. Pengurusan Izin 5. Pembangunan Base Camp/ Kantor Lapangan 9. Pemutusan Hubungan Kerja 13. Pemeliharaan Jalan dan Dermaga
2. Pembebasan Lahan 6. Pembukaan dan Pematangan Lahan 10. Penerimaan Tenaga Kerja 14. Pemutusan Hubungan Kerja
3. Penerimaan Tenaga Kerja 7. Pembangunan Jalan 11. Pengoperasian Jalan 15. Pengelolaan Fasilitas & Infrastruktur
4. Mobilisasi Peralatan & Material 8. Pembangunan Dermaga & Fasilitas Pendukung 12. Bongkar Muat & Pengapalan Batubara x : Dampak Potensial

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 11


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

GAMBAR 4.2
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAMPAK PENGANGKUTAN BATUBARA PT. BMP
(TAHAP PRA KONSTRUKSI)
Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 12
ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

GAMBAR 4.3
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAMPAK PENGANGKUTAN BATUBARA PT. BMP
(TAHAP KONSTRUKSI)
Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 13
ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

GAMBAR 4.4
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAMPAK PENGANGKUTAN BATUBARA PT. BMP
(TAHAP KONSTRUKSI – PEMBUKAAN DAN PEMATANGAN LAHAN)
Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 14
ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

GAMBAR 4.5
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAMPAK PENGANGKUTAN BATUBARA PT. BMP
(TAHAP KONSTRUKSI – PEMBANGUNAN JALAN)
Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 15
ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

GAMBAR 4.6
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAMPAK PENGANGKUTAN BATUBARA PT. BMP
(TAHAP KONSTRUKSI – PEMBANGUNAN DERMAGA DAN FASILITAS PENDUKUNG)
Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 16
ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

GAMBAR 4.7
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAMPAK PENGANGKUTAN BATUBARA PT. BMP
(TAHAP OPERASI)
Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 17
ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

GAMBAR 4.8
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAMPAK PENGANGKUTAN BATUBARA PT. BMP
(TAHAP OPERASI – BONGKAR MUAT DAN PENGAPALAN BATUBARA)
Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 18
ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

GAMBAR 4.9
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAMPAK PENGANGKUTAN BATUBARA PT. BMP
(TAHAP PASCA OPERASI)
Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 19
ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

4.2. WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN


4.2.1. Batas Wilayah Proyek
Batas kegiatan ini adalah batas tapak rencana kegiatan pengangkutan
batubara dan fasilitas pendukungnya, termasuk kegiatan terkait yang ada di
sekitarnya (Lampiran C1).

4.2.2. Batas Ekologis


Batas ekologis berdasarkan pada batas daerah aliran sungai sebagai batas
satuan ekologis perairan darat. Adapun sungai-sungai yang ada di dalam
maupun di sekitar wilayah studi adalah Sungai Sawo dan anak sungai
percabangannya, Sungai Batang dan anak sungai percabangannya, Sungai
Lilin dan anak sungai percabangannya, Sungai Punggur dan anak sungai
percabangannya serta Sungai Jering dan anak sungai percabangannya.
Seluruh sungai tersebut (kecuali Sungai Jering) umumnya mengalir berarah
Selatan – Tenggara dan bermuara di Sungai Dawas sebagai sungai utama
di sekitar rencana kegiatan. Sungai Jering dan percabangannya mengalir
berarah Selatan – Timur dan bermuara di Sungai Tungkal, sebagai salah
satu sungai utama lainnya di daerah rencana studi.
Selain itu juga direncanakan aktivitas pengangkutan batubara yang
merupakan salah satu komponen ekosistem turut diperhatikan, arah dan
kecepatan angin yang kaitannya dengan sebaran dampak.

4.2.3. Batas Sosial


Batas sosial merupakan batas yang menggambarkan kelompok sosial
berupa permukiman penduduk yang diperkirakan terkena pengaruh
langsung dari kegiatan pengangkutan batubara. Batas sosial ini ditetapkan
pada beberapa desa di sekitar lokasi kegiatan yang secara sosial akan
dipengaruhi rangkaian kegiatan pengangkutan batubara, yaitu Desa Suka
Damai, Desa Sumber Rezeki, Desa Srigunung dan Kelurahan Sungai Lilin
Kecamatan Sungai Lilin.

4.2.4. Batas Administratif


Secara administrastif, lokasi wilayah studi ini meliputi Desa Suka Damai,
Desa Sumber Rezeki, Desa Srigunung dan Kelurahan Sungai Lilin

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 20


ANDAL Pembangunan Jalan Angkut dan Dermaga Batubara
PT. Baramutiara Prima

Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera


Selatan.
Wilayah jalur pengangkutan batubara meliputi jalan angkutan sepanjang
25 km dan areal dermaga batubara seluas 34 hektar.

4.2.5. Batas Waktu Kajian


Batas waktu kajian terhadap lingkungan dilakukan selama kegiatan
pengangkutan batubara berlangsung.

Bab IV. Ruang Lingkup Studi IV - 21

Anda mungkin juga menyukai