Anda di halaman 1dari 27

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI

BENDUNGAN GONGSENG
BBWS BENGAWAN SOLO
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

LEMBAR PENETAPAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG


BBWS BENGAWAN SOLO

Standar Operasional Prosedur Operasi Bendungan Gongseng di tetapkan dan


menggantikan dokumen sebelumnya.

Bojonegoro, 05 April 2023


Kepala Unit Pengelola Bendungan VIII
BBWS Bengawan Solo

Hanif Aqroburrochman Al Anshori, ST


NIP. 19950823 201802 1 002
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

UMUM

1. STRUKTUR ORGANISASI UPB


Berdasarkan SK Penetapan UPB oleh Kepala BBWS Bengawan Solo

KEPALA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI


BENGAWAN SOLO
MARYADI UTAMA, ST., MSi.
NIP. 19670325 200212 1 002

KEPALA SATKER O & P SDA KEPALA BIDANG O & P SDA


BENGAWAN SOLO BENGAWAN SOLO
LALU ARDIAN BAGUS NUGROHO, ST., MM., MT. SRI WAHYU KUSUMASTUTI, ST., MSi.
NIP : 19790523 200912 1 001 NIP. 19720104 199803 2 006

KEPALA UNIT PENGELOLA BENDUNGAN VIII


HANIF AQROBURROHMAN AL ANSHORI, S.T.
NIP : 19950823 201802 1 002
HP : 081329989488

KEPALA SATUAN OPERASI KEPALA SATUAN PEMELIHARAAN


ARIS SETYO CAHYONO, S.T. ANDI IRWANTO, S.T.
NRP : C30071990092018001 NRP : C19061984092018001
HP : 082234468465 HP : 085233577784

KOORDINATOR PETUGAS
BENDUNGAN GONGSENG
HERI SAMPURNO (082234584581)

PETUGAS OPERASI PETUGAS PEMANTAUAN PETUGAS PEMELIHARAAN PETUGAS PENGAMANAN KAWASAN

DIAN KRISTIANTO (081330180495) • M. ASRORI § M. ABIDIN § HERI KUSPRIYONO


HP : 085336320143 HP : 085233481604 HP : 082302505491
• SISWANTO § M. SOKIPUL FIKRI § SYAEFUL ARIF
HP : 082244264983 HP : 085706763245 HP : 085730685209

Keterangan :
: Garis Hierarki atau Komando
: Garis Koordinasi
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

2. TUGAS DAN FUNGSI PETUGAS OPERASI


• Perencanaan Operasi :
a. Mengumpulkan data hidrologi yang terdiri atas data curah hujan, debit air, tinggi
muka air (TMA) waduk, debit outflow, dll dalam rangka membuat Rencana
Tahunan Operasi Waduk (RTOW);
b. Mengumpulkan data kebutuhan air dari para penerima manfaat (irigasi, air baku,
PLTA, dll);

• Pelaksanaan Operasi :
a. Mengendalikan dan mengatur pengoperasian waduk dalam rangka mengurangi
risiko kerusakan bendungan;
b. Melaksanakan tugas pengoperasian sehari-hari pintu/katup dan bangunan
pengatur air;
c. Mengatur pengeluaran air waduk melalui pintu/katup air sesuai dengan RTOW
yang sudah ditetapkan;

• Evaluasi Operasi :
a. Membuat grafik realisasi tinggi muka air (TMA), grafik curah hujan, serta grafik
inflow dan outflow waduk;
b. Mengumpulkan data kegiatan operasi dalam rangka penyusunan AKNOP;
c. Menyimpan semua data hasil kegiatan dan melaporkan kepada Koordinator
Petugas dan Koordinator Data dan Evaluasi Pengelola Bendungan.
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

DATA TEKNIS BENDUNGAN

Data Teknis Bendungan


1. Umum
• Lokasi
- Desa : Kedungsari
- Kecamatan : Temayang
- Kabupaten : Bojonegoro
- Provinsi : Jawa Timur
• Manfaat Irigasi : 6.191 Ha (Suplesi DI. Pacal)
• Manfaat Air Baku : 300 l/dt
• Reduksi Banjir Q100 : 313,56 menjadi 176,44 m3/dt (43,73 %)
• Potensi PLTMH : 0,70 MW
• Tahun Konstruksi : 2012 - 2021

2. Bendungan Utama
• Tipe Bendungan : Urugan Batu dengan Inti Tegak
• Panjang Puncak Bendungan : 432,00 m
• Lebar Puncak Bendungan : 9,00 m
• Elevasi Puncak Bendungan : + 98,00 m
• Tinggi Bendungan dari Dasar Pondasi : 34,00 m

3. Bendungan Pelana (Saddle Dam)


• Tipe Saddle Dam : Urugan Lempung (Clay) Homogen dengan Rip-Rap
• Panjang Saddle Dam : 89,00 m
• Lebar Puncak Saddle Dam : 5,00 m
• Elevasi Puncak Saddle Dam : + 98,00 m
• Tinggi dari Dasar Sungai : 7,00 m
• Tinggi dari Dasar Pondasi : 12,00 m

4. Waduk
• Luas Genangan : 346 Ha
• Tampungan Total : 22.346 Juta m3
• Tampungan Efektif : 14.413 Juta m3
• Tampungan Mati : 7.933 Juta m3
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

TMA Elevasi Luas Waduk (Ha) Volume Waduk (Juta m3)


+ 97,01 m (Q PMF)

Muka Air Banjir + 95,07 m (Q 1000)

+ 94, 64 m (Q 100)

Muka Air Normal / Pelimpah + 93,00 m 346,00 Ha 22.346 Juta m3

Muka Air Minimum + 86,25 m 288,00 Ha

5. Instrumentasi
Instrumen Lokasi Pemasangan Jumlah

Vibrating Wire Piezometer Ø AD 4 + 7.50 m


§ Pondasi 4 buah
§ Timbunan Inti (Core) 9 buah
§ Filter (Zone 2) 1 buah
Ø AD 9 + 0.00 m
§ Pondasi 4 buah
§ Timbunan Inti (Core) 9 buah
§ Filter (Zone 2) 1 buah
Ø AD 12 + 0.00 m
§ Pondasi 4 buah
§ Timbunan Inti (Core) 3 buah
Open Stand Pipe (OSP) Piezometer Ø Upstream dan Downstream 4 buah
Saddle Dam
Vibrating Wire Earth Pressure Cell Ø AD 4 + 7.50 1 set
Ø AD 9 1 set
Ø AD 12 1 set
Inclinometer Tubuh Bendungan (Core) 3 titik
Multilayer Settlement Tubuh Bendungan (Core) 3 set
Crest Settlement Survey Point (Patok Puncak)/ Ø Puncak Bendungan 20 buah
CSSP Ø Saddle Dam 4 buah
Surface Settlement Survey Point (Patok Geser)/ Ø Lereng Hulu Bendungan 8 buah
SSSP Ø Lereng Hilir Bendunan 13 buah
Observation Well (OW) Hilir Bendungan 11 buah
Seepage Water Measuring Device (V-Notch) Hilir Bendungan 3 buah
Strong Motion Accelerograph (SMA) Ø Tubuh Bendungan 1 set
Ø Lereng Hilir Bendungan 1 set
Ø Hilir Bendungan 1 set
Penangkal Petir dan kelengkapannya Puncak Bendungan dan 2 unit
Bangunan Fasilitas
Alat Ukur Hujan Otomatis (ARR) dan Klimatologi Bangunan Fasilitas 2 set
lengkap
Alat Ukur Tinggi Air Otomatis (AWLR) Sandaran Kiri 1 set
Alat Ukur Tinggi Air Manual (Peilscale) Spillway 1 buah
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

6. Bangunan Pengambilan (Intake)


• Tipe Intake : Di atas tanah (Menara Tenggelam) Tanpa Pintu
• Dimensi : 17,00 x 8,50 m
• Elevasi Dasar : + 70,00 m
• Elevasi Pengambilan : + 86,25 m
• Tipe Katup Outlet : Katup kupu-kupu (Butterfly Valve) diameter 1,50 m
• Tipe Katup Kontrol : Katup pancar rongga (Hollow Jet Valve),
1 x 80 cm (diameter) dan 1 x 1,20 m (diameter)
• Diameter Pipa Irigasi : 1,20 m
• Debit maks. Irigasi : 9,971 m3/dt
• Debit rata-rata Irigasi : 3,717 m3/dt
• Debit pengosongan Bendungan : 10,37 m3/dt

7. Bangunan Pelimpah
• Tipe : Pelimpah samping tanpa pintu
• Mercu : Ogee
• Elevasi Mercu : + 93,00 m
• Panjang Mercu : 55,00 m

8. Bangunan Pengelak (Konduit)


• Tipe : Konduit Beton (Permanent Building)
• Dimensi : 2 x 3,50 m x 3,50 m
• Debit Rencana : Q 25 = 319,63 m3/dt
• Elevasi Inlet Konduit : + 70,60 m
• Elevasi Outlet Konduit : + 70,00 m
• Panjang Konduit : 282,00 m

9. Hidromekanikal
a) Pintu Penutup Konduit (Closure Gate)
- Tipe : Pintu Sorong/ tegak
- Jumlah Pintu : 2 set
- Dimensi Pintu : L = 3,50 m x T = 3,50 m
- Elevasi Dasar : + 70,80 m
- Operasi : Manual
b) Katup Utama Pengambilan (Bulkhead Gate)
- Tipe : Katup kupu-kupu (Butterfly Valve)
- Jumlah Pintu : 1 set
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

- Dimensi/ Diameter : 1,50 m


- Debit Rencana : 9,971 m3/dt
- Elevasi Sumbu : + 71,40 m
- Operasi : Listrik dan Manual
c) Katup Kontrol (Guard Gate)
- Tipe Pintu : Katup kupu-kupu (Butterfly Valve)
- Jumlah Pintu : 1 set
- Dimensi/ Diameter : 1,20 m
- Elevasi Sumbu : + 71,40 m
- Operasi : Listrik dan Manual
d) Katup Pengatur (Control Valve)
- Tipe : Katup Pancar Rongga (Hollow Jet Valve)
- Jumlah Pintu : 1 set
- Dimensi/ Diameter : 1,20 m
- Elevasi Sumbu : + 71,40 m
- Operasi : Listrik dan Manual
e) Pengeluaran (Outlet) Air Baku dan Irigasi Tambahan
- Tipe Katup : Katup kupu-kupu (Butterfly Valve)
- Jumlah Pintu : 1 set
- Dimensi/ Diameter : 0,30 m
- Debit Rencana : 400 l/dt
- Elevasi Sumbu : + 74,50 m
- Operasi : Listrik dan Manual
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

PERENCANAAN OPERASI
DAFTAR DAN JADWAL KEGIATAN OPERASI

JADWAL OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

Bulan
No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pencatatan Tinggi Muka Air (TMA)

2 Pencatatan Data Curah Hujan

3 Pencatatan Data Debit Air Inflow

4 Pencatatan Data Debit Air Outflow

5 Buka Tutup Pintu Intake

6 Musyawarah GP3A

7 Monitoring Daerah Layanan Irigasi


STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

Data Sarana dan Prasarana Operasi


No Nama Jumlah Satuan

1 Alat Pelindung Diri Unit


- Rompi - Unit
- Pelampung - Unit
- Helm - Unit
- Safety Belt - Unit
- Sepatu - Unit

2 Alat tulis 2 Set


3 Tabung Oli/ Bahan Bakar 1 Set
4 Senter - Unit
5 Genset 2 Unit
6 Panel Genset 2 Unit
7 Panel Power 1 Unit
8 Panel Pintu Intake 3 Unit
9 Panel Pintu Air Baku 1 Unit
10 Alat Ukur Hujan Otomatis (ARR) dan 2 Unit
Klimatologi lengkap
11 AWLR 1 Unit
12 Peilscale 1 Unit

Prosedur Pencatatan Tinggi Muka Air (TMA)


1. Petugas menyiapkan APD, Form Pencatatan TMA,
dan Alat Tulis;
2. Petugas melakukan pencatatan TMA di peilschall
yang terletak di sillway pukul 07.00 WIB, 12.00
WIB,& 16.30 WIB;
3. Petugas Operasi menyampaikan hasil pencatatan
TMA kepada koordinator petugas bendungan.

Prosedur Pencatatan Data Hujan dan Klimatologi


1. Petugas menyiapkan APD, Form Pencatatan Hujan
& Klimatologi, dan Alat Tulis;
2. Petugas melakukan pencatatan hujan dan
klimatologi di stasiun hidrologi pada pukul 07.00
WIB, 12.00 WIB,& 16.30 WIB;
3. Petugas Operasi menyampaikan hasil pencatatan
hujan dan klimatologi kepada koordinator petugas bendungan.
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

Prosedur Pencatatan Debit Outflow


1. Petugas menyiapkan APD, Form Pencatatan debit outflow, dan Alat Tulis;
2. Petugas Melaksanakan pencatatan debit saat Hollow Jet Valve dioperasikan;
3. Cek Kondisi Hollow Jet Valve;
4. Petugas melakukan pencatatan debit outflow sesuai tabel hubungan antara bukaan
Hollow Jet Valve dan Debit. Pencatatan dilaksanakan 1x/hari selama operasi Hollow
Jet Valve berlangsung;
5. Petugas Operasi menyampaikan hasil pencatatan Debit Outflow kepada Koordinator
Petugas Bendungan.

Prosedur Operasi Generator Set


1. Melaksanakan sesuai jadwal dan arahan dari Kepala UPB/Kepala Satuan
Operasi/Koordinator;
2. Melaksanakan sesuai jadwal dan arahan dari Kepala UPB/Kepala Satuan
Operasi/Koordinator;
3. Mempersiapkan APD dan menuju ke rumah genset
4. Lakukan start genset dan tunggu selama 5 menit.

Prosedur Operasi Pintu Intake (Hollow Jet Valve)


1. Melaksanakan buka tutup pintu intake sesuai jadwal
RTOW;
2. Mempersiapkan APD dan menuju ke rumah intake;
3. Buka Bypass Valve, dan pastikan air mengalir dalam pipa
dan Hollow Jet penuh;
4. Tutup kembali Bypass Valve;
5. Buka penuh butterfly valve DN 1500 dan butterfly valve DN 1200;
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

6. Buka Hollow Jet Valve dengan menyesuaikan kebutuhan


air;
7. Catat semua kegiatan operasi, jam operasi,
besar bukaan, debit yang dikeluarkan dalam fom
pencatatan;

Prosedur Operasi Pintu Air Baku (Butterfly Valve)


1. Melaksanakan buka tutup pintu intake sesuai jadwal
RTOW;
2. Mempersiapkan APD dan menuju ke rumah intake;
3. Buka Bypass Valve, dan pastikan air mengalir dalam pipa
penuh;
4. Tutup Kembali Bypass Valve;
5. Buka Butterfly Valve dengan menyesuaikan kebutuhan air baku;
6. Catat semua kegiatan operasi, jam operasi, besar bukaan, debit yang
dikeluarkan dalam fom pencatatan;
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

OPERASI NORMAL

Kriteria Operasi Normal


Operasi Normal merupakan operasi rutin sesuai dengan RTOW untuk memenuhi
pemanfaatan air bendungan untuk irigasi suplesi DI. Pacal sebesar 6.191 Ha.
Pada kurva tampungan standar terdapat 2 (dua) jenis pola operasi dalam satu tahun
yaitu :
a) Pola operasi Bendungan musim hujan, berlaku saat pengisian Bendungan
(Nopember sampai Maret)
b) Pola operasi Bendungan musim kemarau, berlaku saat pengosongan
Bendungan (April sampai Oktober)
Waktu pengisian dan pengosongan untuk Bendungan Gongseng dapat digambarkan
sebagai pada kurva berikut :

Gambar 1.1 Kurva Kapasitas Tampungan Standar

Kurva aturan operasi Bendungan menunjukkan hubungan antara elevasi muka air
Bendungan yang menunjukkan jumlah tampungan dengan periode waktu 10 harian
selama satu tahun.
Aturan dalam Operasi Bendungan Gongseng adalah sebagai berikut :
a) Debit air yang dibutuhkan akan dipenuhi seluruhnya apabila muka air Bendungan
pada suatu periode sama atau lebih tinggi dari ”Kurva K100 (kurva standart).
b) Apabila tinggi muka air terletak lebih rendah dari Kurva-Standart pada suatu periode
10/15 harian dan terletak antara “Kurva K100 dan Kurva 90” maka debit air yang
dikeluarkan harus dikurangi dan disesuaikan dengan “Kurva 90” pada periode
tersebut.
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

c) Apabila tinggi muka air terletak antara “Kurva K90 dan Kurva 80” maka debit air yang
dikeluarkan harus dikurangi dan disesuaikan dengan “Kurva 80” pada periode
tersebut.
d) Apabila muka air Bendungan turun dibawah ketentuan pelepasan maka harus
dilakukan tindakan darurat melalui rapat koordinasi antara pihak Unit Pengelola
Bendungan Gongseng dan Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro untuk
menentukan kebijaksanaan pengaturan irigasi selanjutnya.

Tata cara pemberian air dari Bendungan Gongseng melalui beberapa tahapan yaitu :
1) Outlet Irigasi akan dibuka sesuai dengan kebutuhan air irigasi yang diinginkan
(permintaan air yang telah dirapatkan bersama dengan juru pengairan).
2) Outlet Air baku akan dibuka sesuai dengan kebutuhan air baku dengan
menggunakan valve yang ada dirumah Irigasi

Tabel 1.1 Volume tampungan Bendungan Gongseng


Elevasi Area Volume

(m) (Ha) (Juta m3)

70,00 0,39 -
71,00 1,41 0,01
72,00 2,20 0,03
73,00 3,85 0,06
74,00 6,52 0,11
75,00 10,47 0,19
76,00 16,79 0,33
77,00 23,58 0,53
78,00 33,45 0,81
79,00 43,67 1,20
80,00 53,32 1,68
81,00 66,12 2,28
82,00 83,27 3,02
83,00 98,10 3,93
84,00 113,32 4,98
85,00 127,80 6,19
86,00 143,56 7,54
87,00 163,26 9,08
88,00 180,84 10,80
89,00 196,57 12,68
90,00 218,26 14,76
91,00 240,69 17,05
92,00 263,94 19,57
93,00 288,65 22,34
94,00 313,94 25,35
95,00 335,60 28,59
96,00 362,08 32,08
97,00 390,65 35,84
98,00 419,19 39,89
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

Gambar 1.2 Kurva Kapasitas Tampungan Bendungan Gongseng

Prosedur Operasi Normal


1. Kegiatan Perencanaan
Kegiatan perencanaan operasi yang dilakukan pada Bendungan Gongseng antara
lain:
a. Mencatat Tinggi Muka Air (TMA) Waduk;
b. Mencatat data curah hujan;
c. Buka tutup pintu intake;
d. Pencatatan debit inflow waduk;
e. Pencatatan debit outflow waduk (saluran intake dan spillway);
f. Musyawarah dengan GP3A dan monitoring pemanfaatan air.
Seluruh kegiatan yang dilaksankan harus sesuai dengan jadwal sebagaimana
terlampir.

2. Pelaksanaan Kegiatan
Berikut prosedur pelaksanaan operasi pintu intake Bendungan Gongseng :
a. Petugas mempersiapkan peralatan;
b. Melakukan pengamatan TMA waduk pada jam 07.00, 12.00 dan 18.00 WIB
dengan membaca TMA peilschall;
c. Mengecek kondisi bukaan pintu dan katup;
d. Lakukan pengaturan buka/tutup pintu dan pelepasan air waduk sesuai dengan
rencana tahunan operasi waduk (RTOW) yang telah ditetapkan UPB.
e. Setiap 15 harian, melakukan ploting hasil pembacaan TMA, Inflow dan Outflow
waduk pada Grafik RTOW serta melakukan monitoring daerah layanan irigasi yang
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

terlayani oleh Bendungan Gongseng. Hasil monitoring daerah layanan dicatat


pada form monitoring daerah layanan.
f. Catat semua kegiatan operasi, jam operasi, besar bukaan, debit yang
dikeluarkan dalam fom pencatatan;

Melaksanakan Melaksanakan
Petugas
Prosedur Operasi Prosedur Operasi
mempersiapkan
Pintu Intake sesuai Butterfly Valve dan
peralatan
Pola operasi Hollow Jet Valve

Menyusun laporan
pelaksanaan bersihkan rumah Catat keseluruhan
operasi kedalam intake. kegiatan operasi
form
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

OPERASI BANJIR

Kriteria Operasi Banjir


Operasi Banjir adalah operasi dalam rangka mengatur muka air waduk agar tetap terjaga
pada elevasi yang direncanakan (aman) yang dilakukan dengan cara mengoperasikan pintu
pelimpah dan bila perlu pintu pengeluaran lainnya.

Kondisi ''banjir'' ditentukan apabila elevasi permukaan air Bendungan melebihi elevasi EL.
97.00 m. Apabila permukaan air EL. 97,00 m ditetapkan sebagai kondisi ''Normal''.

Prosedur Operasi Banjir


Apabila banjir datang maka pengukuran dan pencatatan ketinggian air pada papan duga di
intake, ditingkatkan menjadi tiap 1 jam. Apabila berdasarkan hasil pengukuran dan pencatatan
diramalkan akan datang debit banjir rancangan kala ulang 1000 th dan elevasi terus naik maka
status waduk ditingkatkan menjadi siaga banjir.
1) Apabila elevasi air Bendungan EL. 97.00 m, pengeluaran air irigasi dan air baku
tetap sesuai dengan pola pengaturan Bendungan
2) Apabila elevasi air Bendungan El. 97.00 m, maka perlu dilakukan penanganan
kondisi darurat yaitu dengan menutup semua katup air.

Pengamatan pada kondisi banjir ditentukan sebagai berikut :


a) Waktu pencatatan data setiap 15 menit.
b) Kondisi Bendungan yang harus diamati adalah :
- Tinggi permukaan air Bendungan
- Jumlah penyediaan air untuk irigasi dan air baku
- Jumlah debit yang melimpah lewat pelimpah
- Jumlah keseluruhan debit yang keluar dari Bendungan
- Jumlah debit yang masuk ke Bendungan
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

OPERASI DARURAT

Kriteria Operasi Darurat


Operasi darurat dilakukan dalam rangka merespon keadaan yang mengancam keamanan
dan/atau keutuhan bendungan, dilakukan dengan cara penurunan muka air waduk secara
cepat. Operasi kondisi darurat dilakukan pada saat terjadi kondisi yang dapat mengancam
keamanan bendungan meliputi kondisi berikut :
a. Muka air banjir mendekati elevasi banjir desain.
b. Kemacetan pada pintu intake dan pintu di outlet.
c. Terjadi kebocoran melebihi kondisi normal yang terbaca pada V-notch, atau ada tanda
kebocoran dari tubuh bendungan di tempat-tempat yang membahayakan.
d. Terjadi perlemahan di tubuh bendungan atau pelimpah, misal penurunan tiba-tiba,
terdapat retakan yang makin lama makin membesar.
e. Kerusakan berat pada instalasi pembangkit.

Prosedur Operasi Darurat


Dari batasan-batasan di atas maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pengoperasian kondisi darurat adalah sebagai berikut.
1. Kepala UPB, Kasat O, Kasat P dan Petugas OPPP berada di lapangan.
2. Memperbesar bebit keluar dengan membuka penuh semua pintu pengeluaran.
3. Pemberitahuan kepada penduduk dihilir bendungan untuk waspada dan siap untuk
melakukan evakuasi.
4. Melaksanakan prosedur sesuai dengan Rencana Tindak Darurat (RTD).
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

PELAPORAN

Formulir Pencatatan Operasi


1. Formulir Jadwal Pengoperasian Bendungan Setengah Bulanan (FORM A1)

FORM A1 - JADWAL PENGOPERASIAN BENDUNGAN SETENGAH BULANAN


Bendungan :
Bulan :

Kebutuhan Air Kondisi Waduk


Perkiraan Perkiraan Awal (Aktual) Akhir (Perkiraan)
Rencana Keterangan
No BULAN Curah Hujan Inflow Irigasi PDAM/Industri Lingkungan PLTA Total Tinggi Muka Air
Pelepasan Volume T.M.A V
Waduk
6 3 6 3 6 3 6 3 6 3 6 3 6 3 6 3 3 3
(mm) 10 m 10 m 10 m 10 m 10 m 10 m 10 m (m) m 10 m 10 m
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Mengetahui

Koordinator/Kepala Satuan Operasi/ Petugas


Kepala Pemeliharaan

( …………...…..……………………….. ) ( …..…....……………………….. )

• Tata Cara Pengisian Form A1 :


1) Bulan dan periode kegiatan (menyesuaikan jadwal tanam/RTTG)
2) Perkiraan Curah Hujan dari Analisa Hidrologi
3) Perkiraan Inflow adalah hasil perhitungan debit andalan 80%
4) Kebutuhan Irigasi dari Perhitungan Pola Tanam/RTTG
5) Rencana Pelepasan = (4)
6) TMA Awal Waduk berdasarkan pada pencatatan petugas terakhir
7) Volume Awal Waduk berdasarkan pada pencatatan petugas terakhir
8) TMA Waduk setelah dilakukan pelepasan berdasarkan lengkung kapasitas
9) Volume Waduk setelah pelepasan (7)-(5)

• Prosedur Pelaporan Form A1 :


1) Petugas menyiapkan data tinggi muka air dan volume waduk sesuai
pencatatan terakhir
2) Petugas membantu Koordinator dalam penyusunan jadwal pengoperasian
Form A1
3) Form A1 dijadikan referensi bagi petugas dalam pelaksanaan operasi
bendungan
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

2. Formulir Pencatatan Operasi Harian (FORM A2)

FORM A2 - PENCATATAN OPERASI HARIAN BENDUNGAN


Bendungan :
Bulan :
Tanggal :

Waktu Elevasi Muka Air


Tampungan ∆t ∆s Qout Qi Keterangan
No Pemantauan Waduk
hh:mm m 106m 3 (det) 106 m 3 m 3/det m 3/det
1 ….. : ……
2 ….. : ……
3 ….. : ……
4 ….. : ……
5 ….. : ……

Maksimal :
Minimal :
Jumlah :
Rata-Rata :
Keterangan :

Mengetahui
Koordinator/Kepala Satuan Operasi/
Kepala Satuan Pemeliharaan Petugas

( …………...…..……………………….. ) ( …..…....……………………….. )

• Tata Cara Pengisian Form A2 :


1) Sesuai Waktu saat Pengamatan
2) Elevasi TMA saat Pencatatan
3) Volume Tampungan berdasarkan TMA saat Pencatatan
4) Selisih waktu Pengamatan n & n-1
5) Selisih volume tampungan n & n-1
6) Debit Outflow saat pencatatan
7) Debit Inflow saat pencatatan

• Prosedur Pelaporan Form A2 :


1) Petugas menyimpan seluruh hasil pencatatan dan pengukuran pada ruang
arsip bendungan
2) Seluruh laporan harian di jadikan satu laporan menjadi sebuah laporan
mingguan dan bulanan
3) Petugas Melaporkan laporan mingguan dan bulanan kepada coordinator
bendungan
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

3. Formulir Outflow Bendungan (FORM A3)

FORM A3 - FORMULIR OUTFLOW BENDUNGAN


Bendungan :
Bulan :

Outlet Spillway Total Outflow Data Cuaca & Hidrologi


Tanggal Keterangan
No Bukaan Debit Durasi Volume TMA Spillway Debit Durasi Volume Debit Volume Suhu Penguapan Curah Hujan

(dd/mm/yy m m 3/det (det) 106m 3 (m) m 3/det (dt) 106m 3 m 3 /det 106 m 3 (C) (mm) (mm)
1 ….. : ……
2 ….. : ……
3 ….. : ……
4 ….. : ……

Maksimal :
Minimal :
Jumlah :
Rata-Rata :
Keterangan :

Mengetahui
Koordinator/Kepala Satuan
Operasi/ Petugas

( …………...…..……………………….. ) ( …..…....……………………….. )

• Tata Cara Pengisian Form A3


1) Sesuai Waktu saat Pengamatan
2) Sesuai Bukaan Pintu/Gate
3) Debit Outflow sesuai bukaan gate
4) Durasi/Waktu Bukaan Gate
5) Volume = (3) x (4)
6) Sesuai Pencatatan TAM diatas Spillway
7) Debit sesuai TMA diatas Spillway
8) Durasi/waktu Pencatatan
9) Volume = (7) x (8)
10) Pencatatan Suhu di Stasiun Hidrologi
11) Pencatatan Penguapan di stasiun hidrologi
12) Pencatatan Curah Hujan di Stasiun Hidrologi

• Prosedur Pelaporan Form A3 :


1) Petugas menyimpan seluruh hasil pencatatan dan pengukuran pada ruang
arsip bendungan
2) Seluruh laporan harian di jadikan satu laporan menjadi sebuah laporan
mingguan dan bulanan
3) Petugas Melaporkan laporan mingguan dan bulanan kepada koordinator
bendungan
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

5. Formulir Laporan Pengoperasian Bendungan Setengah Bulanan (FORM A4)

LAPORAN PENGOPERASIAN BENDUNGAN SETENGAH BULANAN


Bendungan :
Bulan :

Outflow Data Cuaca & Hidrologi


Rata-Rata TMA Inflow Keterangan
No BULAN Irigasi PDAM/Industri Lingkungan Total Suhu Penguapan Curah Hujan

(m) 106m 3 106 m 3 106m 3 106m 3 106m 3 (C) (mm) (mm)

Mengetahui

Koordinator/Kepala Satuan Operasi/ Petugas


Kepala Pemeliharaan

( …………...…..……………………….. ) ( …..…....……………………….. )

• Tata Cara Pengisian Form A4


1) Bulan Kegiatan
2) Periode Kegiatan (15 harian)
3) Rata-Rata TMA selama 15 harian
4) Debit Inflow Hasil Pencatatan
5) Debit Outflow Irigasi Hasil Pencatatan
6) Debit Total = (5)
7) Data Pencatatan Suhu dis tasiun hidrologi
8) Data pencatatan penguapan distasiun hidrologi
9) Data pencatatan curah hujan di stasiun hidrologi

• Prosedur Pelaporan Form A4 :


1) Petugas menyimpan seluruh hasil pencatatan dan pengukuran pada ruang
arsip bendungan
2) Petugas menyerahkan laporan kepada koordinator bendungan
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

LAMPIRAN

Gambar Teknis dalam Lampiran


• Denah Hidromekanikal dan Elektrikal Bendungan
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

• Gambar Teknik Pintu Intake

Hollow Jet Valve


STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

Butterfly Valve DN 1500

Butterfly Valve DN 1200


STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

• Gambar Teknik Pintu Pengelak/ Penutup Konduit (Closure Gate)


STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR OPERASI BENDUNGAN GONGSENG

Pola Operasi Waduk (POW)

Anda mungkin juga menyukai