Anda di halaman 1dari 2

1.

Isu Hukum : Perlindungan Data Pribadi Pada Sistem Perbankan


2. Pertanyaan Penelitian :
a. Bagaimana implementasi UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data
Pribadi di Indonesia mempengaruhi hak-hak dan kewajiban individu?
b. Apa dampak pelanggaran perlindungan data pribadi terhadap individu dalam
konteks hukum perdata, dan bagaimana cara hukum perdata menangani
pelanggaran tersebut?
c. Bagaimana perbandingan antara sistem perlindungan data pribadi dalam
hukum perdata Indonesia dengan hukum perlindungan data di negara-negara
lain yang lebih maju secara hukum?
d. Apakah adanya UU No. 27 Tahun 2022 telah menciptakan perlindungan data
pribadi yang lebih kuat dalam transaksi hukum perdata, dan bagaimana hal ini
mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap perlindungan data pribadi
mereka?
3. Judul : Analisis Perlindungan Data Pribadi Pasca-Pemberlakuan UU
No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (Studi
Kasus Kebocoran Data Bank Syariah Indonesia)
4. Urgensi/Arti Penting :
a. Perlindungan Data Pribadi di Sistem Perbankan: Dalam era digital, data
pribadi telah menjadi aset yang sangat berharga, terutama dalam sektor
perbankan. Skripsi ini relevan karena membahas masalah perlindungan data
pribadi dalam konteks sistem perbankan yang secara langsung berhubungan
dengan keuangan dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan.
b. Implementasi UU No. 27 Tahun 2022: Undang-Undang No. 27 Tahun 2022
tentang Perlindungan Data Pribadi merupakan perubahan signifikan dalam
regulasi perlindungan data pribadi di Indonesia. Dengan adanya undang-undang
ini, sangat penting untuk memahami bagaimana implementasinya memengaruhi
hak-hak dan kewajiban individu.
c. Dampak Pelanggaran Perlindungan Data Pribadi: Kasus kebocoran data,
terutama dalam sektor perbankan, dapat memiliki dampak serius terhadap
individu. Penelitian ini akan membantu dalam memahami bagaimana hukum
perdata menangani pelanggaran perlindungan data pribadi dan sejauh mana
perlindungan hukum bagi individu yang terkena dampak.
d. Perbandingan dengan Negara-Negara Lain: Melakukan perbandingan antara
sistem perlindungan data pribadi di Indonesia dengan negara-negara lain yang
lebih maju secara hukum memberikan wawasan yang berharga tentang sejauh
mana Indonesia telah berkembang dalam melindungi data pribadi warganya.
5. Unsur Novelty atau Kebaruan :

Unsur kebaruan dalam rencana penelitian skripsi ini terletak pada pemahaman
mendalam tentang bagaimana Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 tentang
Perlindungan Data Pribadi memengaruhi hak-hak dan kewajiban individu dalam
konteks sistem perbankan di Indonesia. Meskipun sudah ada banyak penelitian
sebelumnya tentang perlindungan data pribadi, kebanyakan belum mempertimbangkan
perubahan hukum yang terjadi pasca-pemberlakuan undang-undang ini. Oleh karena
itu, penelitian ini akan mengisi celah pengetahuan dengan fokus pada dampak konkret
undang-undang tersebut terhadap individu, terutama dalam kerangka hukum perdata.

Selain itu, penelitian ini juga menciptakan kebaruan dengan melakukan studi
kasus konkret tentang kebocoran data pada Bank Syariah Indonesia pasca-
pemberlakuan undang-undang tersebut. Ini menjadi penting karena kebocoran data
pribadi merupakan masalah yang semakin sering terjadi, dan belum banyak penelitian
yang secara khusus mempertimbangkan kasus-kasus semacam ini di bawah kerangka
hukum perdata.

Selanjutnya, perbandingan dengan hukum perlindungan data di negara-negara


lain yang lebih maju secara hukum memberikan perspektif internasional yang kritis
dalam memahami sejauh mana Indonesia telah berkembang dalam melindungi data
pribadi warganya. Hal ini juga membuka peluang untuk mengeksplorasi praktik terbaik
dalam perlindungan data pribadi yang dapat diterapkan di Indonesia.

Dengan fokus pada implementasi undang-undang baru, dampak nyata pada


individu, dan studi kasus yang relevan, penelitian ini diharapkan akan memberikan
wawasan baru yang bernilai dalam pemahaman perlindungan data pribadi dalam
konteks hukum perdata di Indonesia, sambil mengeksplorasi tantangan dan peluang
yang dihadapi oleh lembaga perbankan dalam era digital.

Anda mungkin juga menyukai