Anda di halaman 1dari 12

MATRIKS

A. Konsep Matriks
Matriks adalah susunan bilangan berbentuk persegi panjang yang diatur berdasarkan
baris dan kolom yang ditulis diantara tanda kurung ( ) atau [ ].
Susunan horizontal disebut dengan baris sedangkan susunan vertikal disebut dengan
kolom.

1. Bentuk Umum Matriks :

Keterangan dari bentuk umum matriks di atas sebagai berikut.

a. Matriks A berordo m × n dan ditulis


Am×n

b.
a
Elemen matriks A pada baris ke- i dan kolom ke- j ditulis i j

Nama matriks ditulis dengan menggunakan huruf besar A,B, P, Q, dsb . Sedangkan
Unsur/elemen-elemen suatu matriks dengan huruf kecil sesuai nama matriks dengan
indeks sesuai letak elemennya, sepertia11, a12, …, dst.

Contoh soal.
Perhatikan daftar nilai tiga anak dalam 4 mata pelajaran berikut ini.
Nama Mata Pelajaran
Matematik Bahasa Indonesia IPA IPS
a
Afgan 75 60 90 80
Claresta 80 90 70 60
Raisa 70 85 65 75

Berdasarkan data pada tabel di atas, tentukan bentuk matriks dan ordonya.

Penyelesaian :
Bentuk matriksnya adalah sebagai berikut.

[75 60 90 80¿][80 90 70 60¿]¿¿¿


¿
Berdasarkan bentuk matriks di atas, maka matriks mempunyai ordo 3 × 4 .

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


2. Jenis-jenis Matriks

1. Matriks Nol
Yaitu matriks yang setiap elemennya nol.

[ ]
0 0 0

Contoh :
A=
[ ]
0 0
0 0 ,
B=
0 0 0 [
0 0 0 C= 0 0 0
0 0 0 ]
2. Matriks Baris
Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu baris
A=[ 3 −2 4 ] , B=[ −1 0 2 3 ]
Contoh :

3. Matriks Kolom
Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu kolom.

[]
−1

[]
4 0
Q=
P= −5 6
:
8 3

Contoh
4. Matriks Bujur sangkar/Matriks Persegi
Yaitu suatu matriks yang jumlah baris dan kolomnya sama.Ordo matriks n x n
sering disingkat dengan n saja.

[ ]
1 2 4 6

[ ]
1 2 3 5 7 −3 2
M=

Contoh :
K=
[
2 −3
5 4 ,
L=
]0 2 1
−2 3 0 ,
0
−6
9 4 9
2 5 6
5. Matriks Diagonal
Yaitu matriks persegi yang semua elemennya nol, kecuali elemen-elemen
diagonal utamanya.

[ ]
−2 0 0 0

[ ]
−1 0 0 0 1 0 0
F=
E= 0 2 0 0 0 5 0
Contoh :
0 0 5 0 0 0 4
6. Matriks Satuan /MatriksIdentitas (I)
Yaitu matriks persegi yang semua elemen diagonal utamanya satu, dan elemen
lainnya nol.

[ ]
1 0 0 0

[ ]
1 0 0 0 1 0 0
I 4=

Contoh :
I 2=
0 1[ ]
I =
1 0 3 0 1 0
0 0 1
0
0
0
0
1
0
0
1
7. Matriks Skalar

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


Yaitu matriks persegi yang semua elemen pada diagonal utamanya sama, tetapi
bukan nol dan semua elemen lainnya nol.

[ ][ ][ ]
3 0 0 −2 0 0 5 0 0
A= 0 3 0 B= 0 −2 0 C= 0 5 0
Contoh : 0 0 3 0 0 −2 0 0 5

8. Matriks Segitiga Atas


Yaitu matriks yang semua elemen di bawah diagonal utamanya nol.

[ ]
5 7 9 4

[ ]
2 1 −3 0 −1 1 6
B=
A= 0 1 4 0 0 4 8
Contoh :
0 0 5 0 0 0 3

9. Matriks Segitiga Bawah


Yaitu matriks yang semua elemen di atas diagonal utamanya nol.

[ ]
5 0 0 0

[ ]
3 0 0 0 −1 0 0
B=
K= 4 4 0 9 3 4 0
Contoh :
1 −3 2 8 2 6 7
10. Matriks Koefisien
Yaitu matriks yang semua elemennya merupakan koefisien-keofisien dari suatu
sistem persamaan linear.

B. Transpose Matriks
Transpose (putaran) matriks A yaitu matriks yang diperoleh dari matriks A dengan
menukarkan elemen-elemen pada baris menjadi kolom dan sebaliknya elemen-elemen
T
pada kolom menjadi baris. Transpose matriks A dinyatakan dengan A atau A’.
Contoh soal.
Diketahui matriks-matriks di bawah ini.

B=¿[3 −5 0¿] [2 1 6¿]¿¿


A = [ 0 −1 1 ] ¿
Tentukan transpose dari masing-masing matriks di atas dengan tepat.

Penyelesaian :

A = [ 0 −1 1 ] ⇒ A = ¿ [ 0¿] [−1¿] ¿ ¿ B = ¿ [ 3 −5 0 ¿ ][2 1 6 ¿ ] ¿ ¿


t
¿ , ¿

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


C. Kesamaan Dua Matriks
Dua matriks dikatakan sama jika ordo dan elemen-elemen yang seletak sama.
Contoh soal.
Tentukanlah nilai a, b, c, dan d yang memenuhi matriks P t = Q dengan

P=¿[2a−4 3b¿] [d +2a 2c¿]¿¿ Q = ¿ [ b − 5 3a − c 4 ¿ ] ¿ ¿


¿ dan ¿ .
Penyelesaian:

P = ¿ [ 2a − 4 3b ¿ ][ d + 2a 2c ¿ ] ¿ ¿
¿
Pt = Q
= ¿[2a − 4 d + 2a 4 ¿]¿¿
¿
2a − 4 = b − 5
2a − 4 = 1 − 5
2a − 4 = −4
2a = −4 + 4 d + 2a = 3a − c
3b = 3 ⇒ b = 1 2a = 0 d + 2( 0) = 3 ( 0 ) − 3
 2c = 6 ⇒ c = 3 * a=0 * d = −3
Dari kesamaan di atas, diperoleh nilai a = 0 , b = 1 , c = 3 , dan d = −3 .

D. Operasi Matriks
a. Penjumlahan Matriks

Dua matriks dapat dijumlahkan jika ordonya sama. Yang dijumlahkan yaitu elemen-

[ ac bd ]+ [ pr qs ] [ a+c+rp
=
b +q
d +s ]
elemen yang seletak.
Contoh:

A=
[ 13 24 ] ,B =
[−22 −11 ]
Maka A + B =
[ 13 24 ] [−22 −11 ] [
+
1+2 2+1 3 3
= 3+(−2) 4+(−1) = 1 3
][ ]
Sifat-sifat Penjumlahan Matriks:
1. A + B = B + A (bersifat komutatif)
2. A + (B + C) = (A + B) + C (bersifat asosiatif)
3. A + O = O + A = A (O matriks identitas dari penjumlahan)
4. A + (-A) = (-A) + A = O (-A matriks invers penjumlahan)
PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


b. Pengurangan Matriks

Dua matriks dapat dikurangkan jika ordonya sama. Yang dikurangkan elemen-

[ ac bd ]− [ pr qs ] [ a−p
c−r=
b−q
d −s ]
elemen yang seletak.

Contoh : Jika
A=
[ 2 −3
−1 4 dan
B=
]4 −1
[ ]
3 −5 , maka tentukan : A – B
Penyelesaian:

A–B= −1 4[−
][
3 −5 −1 − 3 4 − (−5 ) ][
2 −3 4 −1 = 2 − 4 −3 − (−1 ) = ¿ [ −2 −2 ¿ ] ¿ ¿
¿ ]
Sifat-sifat Pengurangan Matriks :
1. A – B ¿ B – A (tidak komutatif)
2. A – (B – C) = (A – B) – C (asosiatif)

c. Perkalian Matriks
1. Perkalian Matriks Dengan Bilangan Real (Skalar)
Hasil perkalian skalar k dengan sebuah matriks A yang berordo m x n adalah
sebuah matriks yang berordo m x n dengan elemen-elemennya adalah hasil kali
skalar k dengan setiap elemen matriks A.

Contoh: Jika
A=
[ 2 −1
]
3 −5 maka tentukan : a. 2A
1
− A
b. 2
Penyelesaian:

a. 2A =
2
[ =
][
2 −1 4 −2
3 −5 6 −10 ]
[ ]
1
1

[ ]
2
1 −1 2 −1 =
− A . −
3 5
b. 2 = 2 3 −5 2 2

2. Perkalian Matriks Dengan Matriks


Dua matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks A (matriks kiri)
sama dengan jumlah baris matriks B (matriks kanan). Ordo hasil perkalian
A
matriks mxn dengan
Bnxp , misalnya matriks C yang akan berordo mxp (seperti
permainan domino).

Am x n . B n x p = C m x p

Cara mengalikan matriks A dan B yaitu dengan menjumlahkan setiap perkalian


elemen pada baris matriks A dengan elemen kolom matriks B dan hasilnya
diletakkan sesuai dengan baris dan kolom pada matriks C (matriks hasil
perkalian).

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


Misal :
[ ] [
A=
a b
c d dan
B=
p r t
q s u maka: ]
[ ][ ] [
a b p r t
c d q s u =
ap+bq ar +bs at +bu
cp +dq cr +ds ct+du ]
AB =

Diketahui
A=
[ ] []
3 2
1 4
5
, B= , C=[ 7 9 ]
6
Contoh:
Tentukan: a. AB dan b. AC

Penyelesaian:

a. AB =
[ 31 24 ][ 56 ]=[15+12
5+24 ] =
[ 29 ]
27

b. AC tidak dapat dikalikan, karena banyaknya kolom matriks A ≠ banyaknya


baris matriks

Sifat-sifat Perkalian Matriks :


1. Umumnya tidak komutatif (AB ¿ BA)
2. Asosiatif : (AB)C = A(BC)
3. Distributif kiri : A(B + C) = AB + AC
Distributif kanan : (B + C)A = BA + CA
4. Identitas : IA = AI = A
5. k(AB) = (kA)B

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS BERORDO 2×2 DAN 3×3

1. Determinan Matriks Berordo 2 x 2 dan 3×3


 Determinan Matriks Berordo 2 x 2
Determinan suatu matriks diperoleh dengan mengalikan elemen-elemennya,
kemudian mengurangkannya.

A = ¿ ( a b¿ ) ¿ ¿
Jika matriks ¿ , maka determinan matriks A ditentukan sebagai

det A = ¿|a b ¿|¿ ¿


berikut: ¿
A = ¿ ( 5 2¿ ) ¿ ¿
Contoh soal: Diketahui matriks ¿ , maka
det A = ¿|5 2 ¿|¿ ¿
¿
 Determinan Determinan Matriks Berordo 3×3
Untuk mencari nilai determinan matriks berordo 3 x 3 digunakan Metode Sarrus

Contoh Soal:

A=¿(2 3 4¿)(5 4 3¿) ¿¿


Hitunglah nilai determinan dari matriks ¿ .
Penyelesaian:

A = ¿ ( 2 3 4 ¿ )( 5 4 3 ¿ ) ¿ ¿
¿
det A = ( 2⋅ 4⋅1 ) + ( 3⋅ 3⋅7 ) + ( 4⋅5⋅0 ) − (7.4.4) − ( 0⋅3⋅2 ) − ( 1⋅5⋅3 )
= 8 + 63 + 0 − 112 − 0 − 15 = −56

 Sifat-sifat Determinan
1. Misalkan matriks A dan B berordo m × m dengan m ∈ N .

Jika det A = |A| dan det B = |B| , maka |AB|= |A|⋅|B|


2. Misalkan matriks A dan B berordo m × m dengan m ∈ N .

Jika det A = |A| dan det A t = |A t| , maka |A| = |A t|


PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


3. Misalkan matriks A dan B berordo m × m dengan m ∈ N .
−1
−1 −1 |A −1| =
Jika det A = |A| dan det A =|A | , maka |A|

2. Invers Matriks Berordo 2 x 2 dan 3×3


 Invers Matriks Berordo 2 x 2
Untuk menentukan rumus invers suatu matriks berordo 2 x 2 sebagai berikut.

A = ¿ ( a b¿ ) ¿ ¿
Jika, ¿ maka invers dari matriks A adalah
1 1
A −1 = Adj ( A ) = ¿ ( d −b ¿ ) ¿ ¿
ad − bc ad − bc ¿
Dengan ad − bc ≠ 0 , jika ad − bc = 0 matriks tersebut tidak memiliki invers.
Contoh soal:

A = ¿ ( 2 1¿ ) ¿ ¿
Tentukan invers dari matriks ¿ !
Penyelesaian:

A = ¿ ( 2 1¿ ) ¿ ¿
¿
1 1
A −1 = Adj ( A ) = ¿ ( 6 −1 ¿ ) ¿ ¿
ad − bc ( 2⋅6 ) − ( 4⋅1 ) ¿

−1 1 ( 6 −1 ¿ ) ¿
A = ¿ ¿
8 ¿

A = ¿ ( 2 1¿ ) ¿ ¿
A = ¿
2 1
3
− ¿ ¿¿
8
−1
( )
Jadi, Invers dari matriks ¿ adalah ¿
 Invers matriks ordo 3 x 3
Ada beberapa cara untuk mencari invers dari matriks berordo 3 x 3, yaitu:
1. Metode Kofaktor
a
Jika A adalah sebuah matriks persegi berordo n × n , maka minor entry i j

yang dinotasikan dengan


M i j , didefinisikan sebagai determinan dari
submatriks A berorde ( n − 1 ) × ( n − 1 ) setelah baris ke- i dan kolom ke- j
dihilangkan.

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


A=¿[ 11 12 13 ¿][ 21 22 23 ¿] ¿
aaa aaa¿
Misalkan matriks ¿
a
Minor entry 11 adalah determinan
|a a |¿
M 11 = ¿ 22 23 ¿ ¿
Sehingga ¿
Dan merupakan submatriks hasil ekspansi baris ke- 1 dari matriks A.
Kofaktor suatu enty baris ke- i dan kolom ke- j dari matriks A
k i j = (−1 ) i + j |M i j| = (−1 ) i j det ( M i j )
dilambangkan:

Diperoleh matriks kofaktor A dengan menggunakan rumus:

¿
K (A) = ¿¿¿
Matriks adjoin dari matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor
Adj ( A ) = ( k i j ) t
matriks tersebut, dilambangkan dengan , yaitu:

Adj ( A ) =¿ ( 11 12 13 ¿ )( 21 22 23 ¿) ¿
kkk kkk ¿
¿ , diperoleh invers matriks A dengan rumus
1
A−1 = adj ( A )
det A .

Sifat – sifat Invers Matriks


Tidak semua matriks memiliki invers. Matriks yang memiliki invers
dinamakan matriks nonsingular. Sedangkan matriks yang tidak memiliki
invers dinamakan matriks singular.

 ( A⋅B ) −1 = B −1⋅ A −1
 ( B⋅ A ) −1 = A −1 ⋅B −1
 A ⋅X = B ⇒ X = A −1 ⋅B
 X ⋅ A = B ⇒ X = B ⋅ A −1

Contoh Soal.

A=¿( 3 −2 −1¿) (−4 1 −1¿) ¿¿


Diketahui matriks ¿ . Carilah invers matriks A.
PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


Penyelesaian:

A = ¿ ( 3 −2 −1 ¿ )(−4 1 −1 ¿ ) ¿ ¿
¿
C 11 = (−1 ) 1 + 1 ¿|1 −1¿|¿ ¿ C 21 = (−1 ) 2+1 ¿|−2 −1 ¿|¿ ¿ C 31 = (−1 ) 3 + 1 ¿|−2 −1 ¿|¿ ¿
¿ ¿ ¿
C 12 = (−1 ) 1+ 2 ¿|−4 −1 ¿|¿ ¿ C 22 = (−1 ) 2 + 2 ¿|3 −1 ¿|¿ ¿ C 32 = (−1 ) 3 + 2 ¿| 3 −1 ¿|¿ ¿
¿ ¿ ¿
C 13 = (− 1 ) 1 + 3 ¿|−4 1 ¿|¿ ¿ C 23 = (−1 ) 2 + 3 ¿|3 −2¿|¿ ¿C 33 = (−1 ) 3 + 3 ¿| 3 −2¿|¿ ¿
¿ ¿ ¿
1 1
A −1 = adj A = ¿ ( 1 2 3¿)( 2 5 7¿ ) ¿ ¿
det A 1 ¿
Penggunaan Matriks dalam Persamaan Linear

Penyelesaian sistem persamaan linear dengan matriks dapat dilakukan dengan dua metode.
1. Metode Persamaan Matriks
Metode persamaan matriks dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan
sistem linear dengan n persamaan dalam n variabel. Persamaan linear dua variabel
secara umum dapat berbentuk

{a 1 x + b 1 y = c 1 ¿ ¿¿¿
Bentuk umum ini dapat kita nyatakan dalam bentuk matriks sebagai berikut.

(a1 x + b 1 y ¿) ¿
¿¿
¿
A = ¿(
a 1 b 1 ¿) ¿
B = ¿ ( 1 ¿) ¿
c ¿
¿ X = ¿ ( x ¿) ¿ ¿
Misalkan ¿ , ¿ , dan ¿ . Sehingga persamaan matriks dapat

kita tulis sebagai


A X = B ⇒ X = A −1 B =
( 1
|A| )
× adj A × B
.
2. Metode Cramer

Perhatikan sistem persamaan linear dua variabel berikut.


{a 1 x + b 1 y = c 1 ¿ ¿¿¿
Dengan menggunakan aturan cramer, untuk memperoleh penyelesaian persamaan
tersebut dengan cara menentukan nilai variabel x dan variabel y.

|c 1 b 1¿|¿ |a1 c 1 ¿|¿


x= ¿¿¿¿ y= ¿¿¿¿
¿ ¿ dan

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


Perhatikan sistem persamaan linear tiga variabel berikut.
{a1 x+b1 y+c1 z=d1 ¿{a2 x+b2 y+c2z=d2 ¿ ¿
Dengan menggunakan aturan cramer, untuk memperoleh penyelesaian persamaan
tersebut dengan cara menentukan nilai variabel x , variabel y , dan variabel z.

|d1 b1 c1¿|d2 b2 c2 |¿ |a1 d1 c1¿|a2 d2 c2 |¿ |a1 b1 d1¿|a2 b2 d2 |¿


x= ¿ ¿ y= ¿ ¿ z= ¿ ¿
Contoh soal.
¿ , ¿ , dan¿
Siti dan teman-temannya makan di kantin sekolah. Mereka memesan 3 ayam penyet dan 2
gelas es jeruk di kantin sekolah. Tak lama kemudian, Beni dan teman-temannya datang
memesan 5 porsi ayam penyet dan 3 gelas es jeruk. Siti harus membayar Rp. 70.000,00
untuk semua pesanannya dan Beni harus membayar Rp 115.000,00 untuk semua
pesanannya. Berapa harga satu porsi ayam penyet dan harga es jeruk per gelas?

Penyelesaian:
Dengan menggunakan metode Cramer.
3 x + 2 y = 70.000
Sistem persamaan linearnya: 5 x + 3 y = 115.000
Dalam bentuk matriks sebagai berikut.
[3 2¿]¿¿¿
¿
Maka,

x = | 70. 000 2 ¿|¿ ¿¿¿¿


¿
y = |3 70 .000 ¿|¿ ¿¿¿¿
¿
Jadi, harga ayam penyet satu porsi adalah Rp 20.000 dan harga es jeruk Rp 5.000.

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu


PAGE \* MERGEFORMAT 1

Selamat Belajar, Gbu

Anda mungkin juga menyukai