Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIK PENGINDERAAN JAUH

ACARA III
PENGENALAN FORMAT PENYIMPANAN DATA CITRA DIGITAL
PENGINDERAAN JAUH

Dibuat Oleh:

Nurhidayah Sudirman

22314163

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
YOGYAKARTA
2023
I. TUJUAN

1. Memberikan pemahaman tentang format penyimpanan data citra digital

2. Tarua/i STPN Yogyakarta semester 2 mampu mengisi format isian penyimpanan data
citra digital, baik dalam format BSQ, format BIL, maupun format BIP

II. ALAT DAN BAHAN

1. Format isian

2. Laptop/ Komputer

III. LANGKAH KERJA

3.1. Data Citra Digital

Citra digital diperoleh melalui proses peniruan atas penampakan nyata.


Informasi nyata dapat berupa kenampakan di permukaan bumi, dapat pula berupa
gambar atau citra yang diperoleh melalui proses lain, misalnya peta hasil
penggambaran tangan. Alat yang paling umum mengubah kenampakan bukan digital
menjadi digital adalah skaner. Skaner adalah alat optik elektronik yang digunakan
untuk menangkap informasi pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik dari
suatu permukaan secara tidak serentak. Tidak serentak maksudnya bagian demi

bagian yang direkam oleh sensor secara berurutan sebagai fungsi waktu dan
informasi pantulan tiap bagian tersebut dicatat oleh komputer. Misalkan proses
perekaman adalah dari sudut kiri atas objek ke sudut kanan, sudut kanan, dan kembali
ke kiri dengan garis baru. Setiap pita (array) dalam gambar yang dihasilkan terdiri dari
sel yang membentuk gambar, yang disebut piksel (piksel, kependekan dari elemen
gambar). Setiap piksel mewakili area tertentu, dan setiap piksel memiliki nilai
reflektansi tertentu. Jadi, piksel adalah data yang memiliki aspek spasial dan aspek
spektral.
Kemampuan komputer dalam mengubah informasi pantulan atau pancaran

elektromagnetik berbeda-beda. Sensor bekerja dalam satuan bit (Binary digit). Bit
adalah satuan terkecil informasi yang mengekspresikan ada tidaknya arus yang
masuk (Muhsoni, F. F., & Pi, S., 2015) . Mengingat komputer marupakan media
elektronik yang bekerja dengan arus listrik, maka basis bilangan yang dipakai adalah
basis biner (0 dan 1). Nol dapat berarti 'mati', tidak ada arus masuk, atau dapat
dikatakan ''tidak” , dan 1 dapat berarti 'hidup', atau ada arus, atau 'ya'. Dalam sistem 2
bit, komputer dapat memperoleh 4 kemungkinan (22 = 4; sedangkan pada sistem 1 bit,
21 = 2). Ilustrasi dibawah dapat memperjelas uraian ini:

Sistem 1 bit

0 = mati (hitam)

1 = hidup (putih)

Sistem 2 bit
0 0 =0 (hitam)
0 1 =1 (abu-abu gelap)
1 0 =2 (abu-abu terang)
1 1 =3 (putih)

Sistem 4 bit
0 0 0 0 = 0 (hitam)
0 0 0 1 = 1
0 0 1 0 = 2
0 0 1 1 = 3
0 1 0 0 = 4
0 1 0 1 = 5
0 1 1 0 = 6
0 1 1 1 = 7
1 0 0 0 = 8
1 0 0 1 = 9
1 0 1 0 = 10
1 0 1 1 = 11
1 1 0 0 = 12
1 1 0 1 = 13
1 1 1 0 = 14
1 1 1 1 (putih)
= 15

3.2. Penyimpanan Data Citra Digital


Saluran 1

Saluran 2

Saluran 3
Format BSQ
Data Saluran 1
1 11 0 1 0 1 2 4 0 0 15 14 1 0 1 1 4 3 1 0
12 15 1 0 1 4 5 5 0 1 13 15 2 0 0 8 7 9 1 5
13 12 2 2 0 0 8 8 5 4 2 15 3 2 1 0 0 8 4 6
3 2 2 7 2 1 0 1 5 1 7 7 7 7 10 10 1 0 3 3
9 6 8 9 10 11 15 14 0 1 5 4 4 11 10 11 14 13 1 1
Data Saluran 2
1 14 0 0 0 0 2 2 2 0 15 15 1 0 0 1 2 2 0 1
15 12 1 0 0 2 3 3 0 2 14 13 1 0 0 6 6 4 0 2
1 13 0 1 1 9 6 7 0 4 0 1 0 1 12 1 0 6 3 2
0 10 0 7 13 0 1 2 2 3 6 3 5 8 15 0 1 1 3 2
7 2 5 8 12 12 12 14 0 1 3 2 3 12 13 13 14 15 0 1

Data Saluran 3
1 15 1 0 0 14 7 8 9 10 15 14 0 0 0 11 7 8 11 11
15 15 0 0 0 15 8 8 13 10 12 14 0 0 15 13 9 8 15 9
11 13 0 1 1 0 10 11 12 9 1 13 0 1 1 10 12 15 12 9
0 0 0 1 15 11 14 11 12 8 9 8 8 7 14 12 11 12 13 7
8 11 7 11 13 13 12 14 13 7 12 15 15 14 12 13 12 13 12 6

Format BIL
1 11 0 1 0 1 2 4 0 0 1 14 0 0 0 0 2 2 2 0
1 15 1 0 0 14 7 8 9 10 15 14 1 0 1 1 4 3 1 0
15 15 1 0 0 1 2 2 0 1 15 14 0 0 0 11 7 8 11 11
12 15 1 0 1 4 5 5 0 1 15 12 1 0 0 2 3 3 0 2
15 15 0 0 0 15 8 8 13 10 13 12 2 2 0 0 8 8 5 4
14 13 1 0 0 6 6 4 0 2 12 14 0 0 15 13 9 8 15 9
13 12 2 2 0 0 8 8 5 4 1 13 0 1 1 9 6 7 0 4
11 13 0 1 1 0 10 11 12 9 2 15 3 2 1 0 0 8 4 6
0 1 0 1 12 1 0 6 3 2 1 13 0 1 1 10 12 15 12 8
3 2 2 7 2 1 0 1 5 1 0 10 0 7 13 0 1 2 2 3
0 0 0 1 15 11 14 11 12 8 7 7 7 7 10 10 1 0 3 3
6 3 5 8 15 0 1 1 3 2 9 8 8 7 14 12 11 12 13 7
9 6 8 9 10 11 15 14 0 1 7 2 5 8 12 12 12 14 0 1
8 11 7 11 13 13 12 14 13 7 5 4 4 11 10 11 14 13 1 1
3 2 3 12 13 13 14 15 0 1 12 15 15 14 12 13 12 13 12 6

Format BIP
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 2 2
1 4 5 4
7 4 2 8 0 2 9 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
0 5 5 5 4 5 4
0 0 1 0 0 1 1 1 4 2 7 3 2 8 1 0 1 0 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 2 1 5 3
2 5 5 5 2 5 5
8 5 3 8 0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0
3 0 3 4 2 5 3 4
0 0 0 0 1 8 6 1 7 6 9 9 4 8 1 0 1 5 2 9
5 3 5
1 0 1 1 1 1 2 0 0 2 0 1 0 1 1 0 9 0 8 6
3 1 2 3 3
1 8 7 1 5 0 1 4 4 9 2 0 1 15 1 1 3 0 0 2
0 1 2 3
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 8 6 1 4 3 1 6 2 8
2 5 0 2 5 2
3 0 0 2 1 0 2 0 0 7 7 1 2 1 1 1 0 1 0 1
0 3 5 1
1 1 2 1 5 2 1 1 3 8 7 6 9 7 3 8 7 5 8 7
4 1 2
8 7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 3 3 1 3 2 7
0 5 4 0 2 1 2 3
9 7 8 6 2 1 8 5 7 9 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 2 3 1 2 3 5 2
1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 5 3 1 4 2 1 4 3 1 1
2 4 4 4 3 2 5 5 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 6
2 4 0 3 2 1 3 3 4 4 2 3 5 3 2

IV. PEMBAHASAN
Citra merupakan gambaran kenampakan permukaan bumi, kemiripan, atau
visualisasinya. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik
berupa foto, bersifat analog berupa sinyal – sinyal video seperti gambar pada monitor
televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media
penyimpanan (Raharja & Harsadi, 2018). Citra merupakan kenampakan diatas bidang dua
dimensi hasil dari gambar analog yang sifatnya berkelanjutan menjadi diskrit melalui
proses sampling gambarnya yang dibagi menjadi suatu baris dan kolom. Format
penyimpanan citra digital dikategorikan menjadi tiga, yaitu :

a. Generik, tak terkompresi, misalnya :


1) Band sequential (BSQ).
Pada Format BSQ citra yang dihasilkan dari setiap saluran disimpan sebagai
berkas atau file yang terpisah. Danoedoro (2012) menjelaskan penyimpanan pada
format BSQ, citra yang dihasilkan dari setiap saluran disimpan sebagai file yang
terpisah. Urutan penyimpanan data pun dilakukan dengan mulai dari baris pertama
saluran 1, baris kedua, baris ketiga, ... baris terakhir. Data ini disimpan sebagai berkas
saluran 1. Kemudian mulai lagi dari bans pertama saluran 2, sampai dengan baris
terakhir. Jadi, pada sistem 4 saluran, dihasilkan 4 berkas citra.

2) Band interleaved by line (BIL).


Penyimpanan dilakukan mulai dari baris pertama saluran 1, kemudian dilanjutkan
dengan baris pertama saluran 2, … . baris pertama saluran n. Format BIL penyimpanan
dilakukan mulai dari baris pertama saluran 1, kemudian baris pertama saluran 2, …
baris pertama saluran n. Setelah itu, dilanjutkan dengan baris kedua saluran 1, baris
kedua saluran 2,… baris kedua saluran n. Begitu seterusnya, sampai baris terakhir
saluran n selesai disimpan. Dengan format BIL, seluruh data citra pada n saluran akan
disimpan sebagai satu berkas. Format BIL untuk saluran tunggal (n=l), dengan
demikian, akan sama dengan format BSQ (Danoedoro, 2012).

3) Band intreleaved by pixel (BIP)


Penyimpanan dilakukan mulai dari baris pertama saluran 1, kemudian dilanjutkan
dengan baris pertama saluran 2, .... baris pertama saluran n. Format BIP ini mirip
dengan format BIL. Hanya selangselingnya bukan lagi per baris melainkan per piksel.
Penyimpanan dimulai dari piksel pertama (pojok kiri atas) baris pertama saluran 1,
piksel pertama baris pertama saluran 2, ..., piksel pertama baris pertama saluran n.
Begitu seterusnya, sampai pada piksel terakhir baris terakhir saluran 1, piksel terakhir
baris terakhir saluran 2,..., piksel baris terakhir saluran n. Sama halnya dengan BIL, di
sini seluruh data citra pada n saluran disimpan sebagai satu berkas (Danoedoro, 2012).

b. Generik, terkompresi, misalnya : Run-Length Encoding (RLE) dan JPG.


JPEG (.jpg) Merupakan format yang sangat umum digunakan saat ini
khususnya untuk transmisi citra. Format ini digunakan untuk menyimpan citra hasil
kompresi dengan metode JPEG.

c. Format perangkat lunak, misalnya : *.TIFF, *.BMP, *.GIF, *.IMG, *.LAN, *.ECW, dsb.
1) Tagged Image Format (.tif,.tiff)
Merupakan format penyimpanan citra yang dapat digunakan untuk
menyimpan citra bitmap hingga citra dengan warna palet terkompresi (Junianto &
Zuhdi, 2018). Format ini dapat digunakan untuk menyimpan citra yang tidak
terkompresi dan juga citra terkompresi.

2) Bitmap (.bmp)
Merupakan format penyimpanan standar tanpa kompresi yang umum dapat
digunakan untuk menyimpan citra biner hingga citra warna. Format ini terdiri dari
beberapa jenis yang setiap jenisnya ditentukan dengan jumlah bit yang digunakan
untuk menyimpan sebuah nilai pixel.

3) Graphics Interchange Format (.gif)


Format ini dapat digunakan pada citra warna dengan palet 8 bit. Penggunaan
umumnya pada aplikasi web. Kualitas yang rendah menyebabkan format ini tidak
terlalu popular di kalangan peneliti pengolahan citra digital

V. Daftar Pustaka
Junianto, E., & Zuhdi, M. Z. (2018). Penerapan Metode Palette untuk Menentukan Warna
Dominan dari Sebuah Gambar Berbasis Android. Jurnal Informatika, 5(1), 61– 72.
https://doi.org/10.31311/ji.v5i1.2740

Raharja, B. D., & Harsadi, P. (2018). Implementasi Kompresi Citra Digital Dengan Mengatur
Kualitas Citra Digital. Jurnal Ilmiah SINUS, 16(2), 71– 77.
https://doi.org/10.30646/sinus.v16i2.363

Muhsoni, F. F., & Pi, S. (2015), PENGINDERAAN JAUH (REMOTE SENSING).

Danoedoro, P. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Andi. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai