2 (Juni, 2021)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti
ABSTRAK
Berdasarkan hasil data inspeksi jaringan yang dilaksanakan oleh Bidang Irigasi DPUPR Kabupaten Serang
Tahun 2019, didapatkan data sebanyak 258 Daerah Irigasi dengan kondisi 14% (B) Baik, 36% (RR) Rusak
Ringan, 36% (RS) Rusak Sedang dan 14% (RB) Rusak Berat. Pelayanan irigasi di Kabupaten Serang
masih rendah dan belum optimal karena lemahnya pengelolaan dan pengembangan kelembagaan pada
institusai pengelola irigasi, infrastruktur sarana-prasarna dan pelaksanaan O & P. Tujuan penulisan
penelitian ini ialah untuk menganalisis dan menentukan faktor – faktor apa saja yang_berpengaruh
terhadap ”Penyebab Rendahnya Kinerja-Jaringan Irigasi Pada D.I Cipaseh, D.I Kaducayut, D.I Cikuray
Kewenangan Kabupaten Serang”. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Daerah Irigasi yang menjadi
penelitian, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Nilai Indeks Kinerja Sistem Irigasi pada Daerah
Irigasi yang dilakukan penelitian, yakni: IKSI Daerah Irigasi (D.I) Kaducayut 26,35% dengan Kriteria Indeks
Kinerja Sistem Irigasi dalam kategori Kinerja Jelek; IKSI Daerah Irigasi (D.I) Cipaseh 50,18% dengan
Kriteria Indeks Kinerja Indeks Sistem Irigasi dalam kategori Kinerja Jelek; dan IKSI Daerah Irigasi (D.I)
Cikuray 52,11% dengan Kriteria Indeks Kinerja Sistem Irigasi dalam kategori Kinerja Jelek. Adapun
berdasarkan hasil responder pengaruh rendahnya Nilai Indeks Kinerja Sistem Daerah Irigasi yang
dilakukan penelitian dipengaruhi oleh Rendahnya peran masyarakat dalam pengawasan dan kedisiplinan
terhadap pengambilan air atau irigasi secara legal pada musim kemarau, mejaga pola operasi bukaan pintu
dan kepatuhan akan membayar IPAIR serta kepedulian penggunaan air dari bagian hulu sampai hilir pada
musim kemarau; Rendahnya pelayanan air irigasi dipengaruhi oleh belum optimalnya penyusunan rencana
operasi air irigasi pada musim kemarau, distribusi air pada jaringan saluran primer dan sekunder serta
ktersediaan air irigasi pada musim kemarau; Rendahnya kondisi fisik jaringan irigasi dipengaruhi oleh
belum optimalnya fungsi – fungsi pada sistem irigasi dikarenaka minimnya pemeriksaan rutin terhadap
saluran dan bangunan irigasi; Rendahnya partispasi pengelolaan irigasi dipengaruhi oleh belum optimal
dan terlaksananya operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi; Rendahnya pengelolaan jaringan irigasi
dipengaruhi oleh rendahnya tingkata kepedulian masyarakat khusunya petani dalam keterlibatan pada
pengelolaan dan keberlanjutan sistem irigasi.
ABSTRACT
Based on the results of network inspection data carried out by the Irrigation Sector of the DPUPR Serang
Regency in 2019, data were obtained for 258 Irrigation Areas with 14% (B) Good, 36% (RR) Light Damage,
36% (RS) Moderate Damage and 14% (RS) Moderate Damage. RB) Heavy Damage. Irrigation services in
Serang Regency are still low and not optimal due to weak management and institutional development in
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 56
ISSN : 2655-4453 Vol. 3 No. 2 (Juni, 2021)
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 57
ISSN : 2655-4453 Vol. 3 No. 2 (Juni, 2021)
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 58
ISSN : 2655-4453 Vol. 3 No. 2 (Juni, 2021)
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 59
ISSN : 2655-4453 Vol. 3 No. 2 (Juni, 2021)
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 60
ISSN : 2655-4453 Vol. 3 No. 2 (Juni, 2021)
dalam hal ini Pelayanan Air Irigasi (PAI) terhadap Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) dari 41
Analisis Penyebab Rendahnya Kinerja Jaringan responden tampak bahwa secara keseluruhan
Irigasi dengan kategori cukup. Klasifikasi Hasil mempunyai rata – rata 2,898 sehingga analisis
jawaban responden sebagai berikut: deksriptif data dalam hal ini Kondisi Fisik Jaringan
a. Hasil jawaban reponden point 1 yang Irigasi (KFJ) terhadap Analisis Penyebab
berkaitan dengan Penyusunan rencana Rendahnya Kinerja Jaringan Irigasi dengan
pola operasi air irigasi dimusim kemarau, kategori cukup. Klasifikasi Hasil jawaban
yang menyatakan buruk 12 responden responden sebagai berikut:
(29,3%), cukup 28 responden (68,3%) dan a. Hasil jawaban reponden point 1 yang
baik 1 responden (2,4%). berkaitan dengan Penanganan kebocoran
b. Hasil jawaban reponden point 2 yang air pada saluran dan bangunan irigasi,
berkaitan dengan Distribusi air pada yang menyatakan buruk 8 responden
saluran primer dan sekunder dimusim (19,5%), cukup 24 responden (58,5%) dan
kemarau, yang menyatakan buruk 10 baik 9 responden (22%).
responden (24,4%), cukup 26 responden b. Hasil jawaban reponden point 2 yang
(63,4%) dan baik 5 responden (12,2%). berkaitan dengan Pengamanan saluran
c. Hasil jawaban reponden point 3 yang dan bangunan irigasi, yang menyatakan
berkaitan dengan Pemberian air irigasi buruk 8 responden (19,5%), cukup 21
dari saluran tersier ke petak – petak responden (51,2%) dan baik 12
sawah dimusim kemarau, yang responden (29,3%).
menyatakan bu ruk 15 responden c. Hasil jawaban reponden point 3 yang
(36,6%), cukup 25 responden (61%) dan berkaitan dengan Pemeliharan fisik
baik 1 responden (2,4%). jaringan irigasi yang dilaksanakan, yang
d. Hasil jawaban reponden point 4 yang menyatakan buruk 9 responden (22%),
berkaitan dengan Sistem giliran / gilir cukup 23 responden (56,1%) dan baik 9
giring pada saat ketersediaan air irigasi responden (22%).
terbatas dimusim kemarau, yang d. Hasil jawaban reponden point 4 yang
menyatakan buruk berkaitan dengan Fungsi saluran dan
e. sekali 6 responden (14,6%), buruk 13 bangunan irigasi, yang menyatakan buruk
responden (31,7%), cukup 19 responden 19 responden (46,3%), dan cukup 22
(46,3%) dan baik 3 responden (7,3%). responden (53,7%).
e. Hasil jawaban reponden point 5 yang
f. Hasil jawaban reponden point 5 yang
berkaitan dengan Pemeriksaan rutin pada
berkaitan dengan Penanganan keluhan saluran dan ba ngunan irigasi, yang
dan konflik pengaturan air irigasi menyatakan buruk 12 responden (29,3%),
dilapangan, yang menyatakan buruk 6 cukup 24 responden (58,5%) dan baik 5
responden (14,6%), cukup 27 responden responden (12,2%).
(65,9%) dan baik 8 responden (19,5%). Analisis Responden: Partisipasi Pengelolaan
Irigasi (PPI)
Analisis Responden: Kondisi Fisik Jaringan Tabel 4.8 Analisis : Partisipasi Pengelolaan Irigasi
Irigasi (KFJ) (PPI)
Tabel 4.7 Analisis : Kondisi Fisik Jaringan (KFJ)
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 61
ISSN : 2655-4453 Vol. 3 No. 2 (Juni, 2021)
mempunyai rata – rata 2,94 sehingga analisis dalam pengelolaan irigasi, yang
deksriptif data dalam hal ini Partisipasi menyatakan buruk sekali 5 responden
Pengelolaan Irigasi (PPI) terhadap Analisis (12,2%), buruk 12 responden (29,3%),
Penyebab Rendahnya Kinerja Jaringan Irigasi cukup 21 responden (51,2%) dan baik 3
dengan kategori cukup. Klasifikasi Hasil jawaban responden (7,3%).
responden sebagai berikut: b. Hasil jawaban reponden point 2 yang
a. Hasil jawaban reponden point 1 yang berkaitan dengan Profesionalisme tenaga
berkaitan dengan Pelaksanaan operasi pengelola irigasi, yang menyatakan buruk
jaringan irigasi, yang menyatakan buruk sekali 2 responden (4,9%), buruk 34
sekali 3 responden (7,3%), buruk 18 responden (82,9%), dan cukup 5
responden (43,9%) dan cukup 20 responden (12,2%).
responden (48,8%). c. Hasil jawaban reponden point 3 yang
b. Hasil jawaban reponden point 2 yang berkaitan dengan Mempertahankan
berkaitan dengan Pelaksanaan keberlanjutan sistem irigasi, yang
pemeliharaan jaringan irigasi, yang menyatakan buruk sekali 7 responden
menyatakan buruk 9 responden (22%) (17,1%), buruk 29 responden (70,7%),
dan cukup 32 responden (78,8%). dan cukup 5 responden (12,2%).
c. Hasil jawaban reponden point 3 yang d. Hasil jawaban reponden point 4 yang
berkaitan dengan Pelaksanaan berkaitan dengan Kejelasan tugas pokok
pembangunan jaringan irigasi, yang dan fungsi organisasi pengelolaan irigasi,
menyatakan buruk 31 responden (75,6%) yang menyatakan buruk sekali 1
dan cukup 10 responden (24,4%). responden (2,4%), buruk 34 responden
d. Hasil jawaban reponden point 4 yang (82,9%), dan cukup 6 responden (14,6%).
berkaitan dengan Pelaksanaan e. Hasil jawaban reponden point 5 yang
peningkatan dan pengembangan jaringan berkaitan dengan Tersedianya dana
irigasi, yang menyatakan buruk 2 operasi dan pemeliharaan irigasi yang
responden (4,9%), cukup 33 responden memadai, yang menyatakan buruk sekali
(80,5%) dan baik 6 responden (14,6%). 7 responden (17,1%), buruk 29 responden
e. Hasil jawaban reponden point 5 yang (70,7%), dan cukup 5 responden (12,2%).
berkaitan dengan Pelaksanaan rehabilitasi
jaringan irigasi, yang menyatakan cukup KESIMPULAN
34 responden (82,9%) dan baik 7
responden (17,1%). Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Daerah
Irigasi yang menjadi penelitian, maka didapatkan
Analisis Responden: Pengelolaan Jaringan kesimpulan sebagai berikut:
Irigasi (PJI)
Analisis : Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) 1. Nilai Indeks Kinerja Sistem Irigasi pada
Daerah Irigasi yang dilakukan penelitian,
yakni: IKSI Daerah Irigasi (D.I) Kaducayut
26,35% dengan Kriteria Indeks Kinerja
Sistem Irigasi dalam kategori Kinerja
Berdasarkan jawaban responden untuk variabel Jelek; IKSI Daerah Irigasi (D.I) Cipaseh
Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) dari 41 50,18% dengan Kriteria Indeks Kinerja
responden tampak bahwa secara keseluruhan Indeks Sistem Irigasi dalam kategori
mempunyai rata – rata 2,926 sehingga analisis Kinerja Jelek; dan IKSI Daerah Irigasi (D.I)
deksriptif data dalam hal ini Pengelolaan Jaringan Cikuray 52,11% dengan Kriteria Indeks
Irigasi (PJI) terhadap Analisis Penyebab Kinerja Sistem Irigasi dalam kategori
Rendahnya Kinerja Jaringan Irigasi dengan
Kinerja Jelek.
kategori cukup. Klasifikasi Hasil jawaban
responden sebagai berikut: 2. Faktor – faktor penyebab rendahnya
a. Hasil jawaban reponden point 1 yang kinerja jaringan irigasi menurut peraturan
berkaitan dengan Kepedulian masyarakat – peraturan yang berkaitan dengan
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 62
ISSN : 2655-4453 Vol. 3 No. 2 (Juni, 2021)
journal.umbjm.ac.id/index.php/density 63