Anda di halaman 1dari 38

NB.

Apakah masih tetap menggunakan sistem layanan di tempat? atau khusus online saja?

SISTEM PELAYANAN ORDER ONLINE DI QTE-NET KAFE


BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

O l e h:
SYAFIK MAULA FAIZ
2001092066

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2023
SISTEM PELAYANAN ORDER ONLINE DI QTE-NET KAFE
BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya pada
jurusan Teknologi Informasi Program Studi D3 (Manajemen Informatika):
tidak pakai tanda
kurung.

SYAFIK MAULA FAIZ


2001092066

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2023

i
SISTEM PELAYANAN ORDER ONLINE DI QTE-NET KAFE
BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya pada
jurusan Teknologi Informasi Program Studi D3 (Manajemen Informatika):

Oleh:
SYAFIK MAULA FAIZ
2001092066

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Rita Afyenni, S.Kom., M.Kom. NAMAPEMBIMBINGII


NIP. 19700718 200801 2 010 NIP. 1234567890

Disahkan oleh:

Ketua Jurusan Koordinator Program Studi


Teknologi Informasi Manajemen Informatika

Ronal Hadi, S.T., M.Kom. Roni Putra,S.Kom., M.T.


NIP. 19760129 200212 1 001 NIP. 19860722 200912 1 004

ii
SISTEM PELAYANAN ORDER ONLINE DI QTE-NET KAFE
BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
sidang Tugas Akhir Diploma III Politeknik Negeri Padang
Pada hari ……. Tanggal ………..

Tim Penguji,

Ketua Sekretaris

NAMAKETUA NAMASEKRETARIS
NIP. 1234567890 NIP. 1234567890

Anggota Anggota

NAMAANGGOTA NAMAANGGOTA
NIP. 1234567890 NIP. 1234567890

iii
IDENTITAS MAHASISWA

NAMA : Syafik Maula Faiz


NO BP : 2001092066
ALAMAT : JL.Merpati II No. 24 Perumnas Air Tawar Barat
Padang Utara

NO TELEPON : 085263330353
INDEKS PRESTASI
SEMESTER 1 = ...
SEMESTER 2 = ...
SEMESTER 3 = ...
SEMESTER 4 = ...
SEMESTER 5 = ....

USULAN JUDUL : Sistem Pelayanan Order Online di Qte-net kafe


TUGAS AKHIR Berbasis Web

LOKASI : Jl. Belitung No.2 A, Ulak Karang Utara, Kec.


IMPLEMENTASI Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat
25133
TARGET SELESAI : 4 BULAN

iv
KATA PENGATAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu WaTa’ala yang
telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga laporan
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Penulisan laporan Tugas Akhir dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma Tiga
Politeknik. Penulis menyadari bahwa, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan laporan Tugas Akhir tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak dalam proses pelaksanaannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Orang tua, keluarga, sahabat yang selalu memberikan dukungan, do’a dan
rapikan
semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ronal Hadi, ST.,M.Kom, selaku ketua jurusan Teknologi Informasi


Politeknik Negeri Padang

3. Bapak RITAAFYENI, S.Kom., M.Kom selaku dosen pembimbing I yang


telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Dr. Ir. YUHEFIZAR, S.Kom., M.Kom. selaku dosen pembimbing


II yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan serta melimpahkan


rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
sesuaikan saja, untuk tahun 2023

Padang, November 2022

Syafik Maula Faiz

v
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ............................................................................................................. v


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................3
1.3 Tujuan .............................................................................................................3
1.4 Manfaat ...........................................................................................................3
1.5 Batasan Masalah..............................................................................................4
1.6 Metodologi ......................................................................................................4
1.6.1 Pengumpulan Data ...................................................................................4
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................8
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................8
2.1.1 Hasil Penelitian Slamet Handoko, dkk. [3]. ................................................8
2.1.2 Hasil Penelitian Tuti Handayani, dkk. [4]. ..................................................8
2.1.3 Hasil Penelitian Sukardi, dkk. [5]. ..............................................................9
2.1.4 Hasil Penelitian Anzani Nur Oktavia, dkk. [6]. ...........................................9
2.1.5 Hasil Penelitian Dzakaul Malik, dkk. [7]. .................................................. 10
2.2 Konsep Sistem yang Dibuat ............................................................................ 10
2.2.1 Sistem Pelayanan ................................................................................... 10
2.2.2 Kafe ....................................................................................................... 11
2.3 Unsur-Unsur Dalam Perancangan Aplikasi...................................................... 11
2.3.1 PHP ........................................................................................................ 11
2.3.2 XAMPP ................................................................................................... 11
2.3.3 Framework Laravel................................................................................. 12
2.3.4 Database ................................................................................................ 12
2.3.5 Flowchart ............................................................................................... 13
2.3.6 ERD (Entity Relationship Diagram) .......................................................... 14
2.3.7 UML (Unified Modeling Language) ......................................................... 15
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM .............................................................. 21
3.1 Analisis Sistem ............................................................................................... 21
2.3.1 Aliran Sistem yang Sedang Berjalan ........................................................ 21
2.3.2 Aliran Sistem yang Diusulkan .................................................................. 22

vi
3.2 Rancangan Sistem .......................................................................................... 24
2.3.1 Rancangan Arsitektur ............................................................................. 24
2.3.2 Use Case Diagram .................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 30

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat. Oleh karena itu owner

dapat memanfaatkan teknologi dalam mempermudah proses bisnis.

Perencanaan serta pengelolaan antar divisi harus dipertimbangkan dengan

baik. Salah satu hal yang dapat mempermudah proses bisnis yaitu dengan

menggunakan sistem informasi. Dengan adanya Sistem informasi berguna

untuk manajemen yang menyediakan informasi dalam mengambil keputusan

dan berguna untuk manusia berinteraksi dengan data, informasi, dan teknologi

[1].

Kafe merupakan suatu tempat berbincang sembari menikmati makanan

dan minuman yang telah disediakan kafe tersebut. Dan kafe memiliki sifat

santai atau non formal, kafe itu sendiri memiliki ciri khas dalam setiap

tempatnya, seperti penyediaan tempat duduk, pelayanan, dan menu spesifik

yang menjadikan kafe tersebut lebih dikenal dari kafe yang lain.

Banyaknya kafe yang bermunculan mengakibatkan para owner berpikir

lebih kreatif untuk menciptakan konsep yang berbeda dari kafe yang sudah

ada, hal ini sudah tentu untuk mempermudah pelanggan untuk mendapatkan

usahakan tdk pelayanan dengan baik. Pada umumnya, para ownerkafe terlebih dahulu
menggunakan
kata tanya jika mensurvei apa yang menjadi tren dimasyakat saat ini. Oleh karena itu
tdk bermaksud
bertanya. kesempatan inilah yang harus ditangkap dari masyarakat modern seperti kota-

kota besar yang kini gaya hidupnya lebih menyukai yang serba praktis. Dari

1
sisi budaya, kafe telah tersebar luas untuk menjadi pusat interaksi

sosial, berkumpul, berbicara, menulis, membaca, bersenda gurau, atau

sekedar mengisi waktu[2].

Saat ini di kota Padang banyak bermunculan kafe, salah satunya Qte-net

kafe berdiri pada tahun 2008 yang terletak di Jl. Belitung Ulak Karang Utara,

Qte-net kafe memiliki konsep non formal, tamu dapat menikmati aneka

hidangan makanan dan minuman praktis. Untuk desain ruangan kafe ini cukup

membuat pengunjung merasa betah, karena kafe ini memiliki suasana pantai.

Qte-net kafe memiliki fasilitas yang terbilang lengkap dari segi tempat duduk,

memiliki beberapa variasi dan menyediakan proyektor untuk melakukan

nonton bareng (NOBAR) pada hari tertentu.

Qte-net kafe pada saat ini hanya menerapkan pemesanan secara offline

dengan menggunakan nota, mulai dari waktu pemesanan kemudian diberikan

kepada waters dan pesanan diberikan ke pelanggan sampai waktu

pembayaran. Karena hal tersebut sering terjadi kekurangan tempat

dikarenakan tempat yang disediakan sudah penuh. Oleh karena itu, diperlukan

untuk pemesanan secara online supaya pelanggan tetap dapat menikmati

makanan dan minuman yang ada di Qte-net kafe. Dengan adanya sistem

komputerisasi maka kebutuhan pekerjaan di Qte-net kafe akan semakin

mudah untuk dilakukan.

Berdasarkan hal di atas, maka direncanakan untuk membangun sebuah

sistem informasi untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pemesanan

secara online yaitu dengan Sistem Pelayanan Order Online Berbasis Web di

2
Qte- net kafe. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat membantu

masyarakat dan owner dalam melakukan transaksi di Qte- net kafe.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang muncul antara lain:

1. Bagaimana membangun sistem pelayanan online berbasis web di Qte-net

kafe untuk mempermudah masyarakat menikmati pesanan secara online?

2. Bagaimana mengimplementasikan pelayanan online berbasis web Qte-net

kafe?

1.3 Tujuan
di atas
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diidentifikasikan beberapa

tujuan yang muncul antara lain:

1. Membangun sistem pelayanan online berbasis web di Qte-net kafe untuk

mempermudah masyarakat menikmati pesanan secara online.

2. Mengimplementasikan pelayanan online berbasis web Qte-net kafe.

1.4 Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas dapat diidentifikasikan beberapa tujuan yang

muncul antara lain:

3
1. Memudahkan pelanggan untuk melakukan transaksi di Qte-net kafe.

2. Memudahkan manager untuk mendapatkan informasi tentang laporan

pemesanan di Qte-net kafe.

1.5 Batasan Masalah

Agar tujuan utama dan pembahasan tidak meluas serta tidak menjadikan

adanya penyimpangan permasalahan, maka dapat dibatasi masalah yang akan

dibahas sebagai berikut:

1. Sistem pelayanan yang akan dibangun merupakan sistem berbasis web,

tidak mengakomodir yang berbasis mobile.

2. Sistem terfokus pada layanan pemesanan dan menampilkan informasi

tentang Qte-net kafe.

3. Sistem pelayanan Qte-net kafe tidak membahas di luar dari layanan

pemesanan, dan pencetakan struk pembayaran, dan pembuatan laporan

pemesanan.

1.6 Metodologi

Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian tugas ini

sebagai berikut :

1.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian, Jenis-

jenis metode penelitian dapat dilihat sebagai berikut.

4
1. Pengamatan (Observation)

Merupakan proses melakukan pengamatan langsung

terhadap objek yang diteliti untuk mengetahui kondisi yang

sebenarnya. Teknik ini hanya digunakan pada pengamatan awal.

Dalam hal ini, pengamatan dilakukan pada Qte-Net Kafe.

2. Wawancara

Merupakan pengumpulan data dengan cara tanya jawab

langsung dengan pihak yang bersangkutan guna memperoleh

informasi yang akurat. Adapun narasumber yang akan peneliti

wawancara adalah owner dari Qte-Net Kafe.

3. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pencarian landasan-landasan teori

yang diperoleh dari berbagai jurnal, referensi dan juga internet

untuk melengkapi perbendaharaan konsep dan teori, sehingga

memiliki landasan dan keilmuan yang baik dan sesuai.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang dilakukan

mengggunakan metode waterfall. Metode pengembangan ini

merupakan metode yang paling sederhana, dan tesusun secara

berurutan. Tahapan metode waterfall sebagai berikut :

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

5
Pada tahapan ini perancang melakukan analisis kebutuhan

perangkat lunak agar dapat memahami kebutuhan yang diinginkan

oleh user.

2. Desain Arsitektur

Tahapan ini murupakan tahap untuk mendesain software,

dan merancang database. Mendesain software menggunakan UML

(Unified Modelling Langguage) yang terdiri atas use case diagram,

class diagram, activity diagram, dan sequence diagram. Tahapan

ini menggambarkan kebutuhuan sistem dari tahapan analisis

kebutuhan dan representasi desain untuk diimplementasikan ke

dalam tahap berikutnya. Sedangkan merancang database kita

menggunakan ERD.

3. Pembuatan Kode Program

Pembuatan kode program digunakan sebagai penerjemah

desain sistem kedalam bahasa pemrograman. Tahapan ini

menggunakan PHP sebagai Bahasa pemrograman , menggunakan

flowchart untuk dasar pembuatan kode program,dan menggunakan

MySQL sebagai DBMS.

4. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian pada software dari segi

logik dan fungsionalitas dengan memastikan semua elemen telah

diuji. Pengujian dilakukan untuk mengantisipasi adanya kesalahan

pada sistem dan melihat keluaran yang dihasilkan telah sesuai

dengan yang diinginkan dan dirancang pada tahap sebelumnya.

6
5. Implementasi

Untuk menilai kelayakan software dan kesesuaian dalam

menjalankan basis data maka software diimplementasikan

langsung selama dua minggu untuk melihat apakah masih ada bug

pada software atau tidak. Selama implementasi apabila terdapat

bug program, maka akan disempurnakan kembali dan akan terus

disesuaikan dengan kebutuhan di Qte-Net Kafe.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan perbandingan

dan acuan. Selain itu, untuk menghindari aggapan kesamaan dengan

penelitian ini. Maka dalam landasan teori ini dicantumkanlah penelitian-

penelitiann terdahulu sebagai berikut:

2.1.1 Hasil Penelitian Slamet Handoko, dkk. [3].

Penelitian Slamet Handoko, dkk. [3], berjudul Sistem

Informasi Manajemen untuk Pengelolaan Kafe. Penelitian ini

bertujuan untuk mempermudah rekap data transaksi keluar dan

masuk yang dilakukan oleh pegawai, otomatisasi proses absensi

karyawan dengan menggunakan id karyawan pada barcode

sehingga hanya perlu membaca barcode untuk dapat absen

pegawai.

2.1.2 Hasil Penelitian Tuti Handayani, dkk. [4].

Penelitian Tuti Handayani, dkk. [4], berjudul Rancang

Bangun Sistem Informasi Pemesanan Menu Makanan Berbasis

Web. Penelitian ini bertujuan membantu memberikan informasi ke

customer sehingga customer luas dapat mendapat informasi yang

update. Dengan adanya sistem ini dapat menjadi salah satu solusi

8
bagi customer yang ingin membeli makanan tanpa harus

mengantri, mempermudah pengusaha restoran untuk mendapatkan

customer dan memanjakan customer. Komputerisasi sistem

bukanlah suatu jaminan bagi keberhasilan suatu tujuan, hal ini

dikarenakan komputer hanyalah suatu sarana pendukung.

2.1.3 Hasil Penelitian Sukardi, dkk. [5].

Penelitian Sukardi, dkk. [5], berjudul Sistem Informasi E-

Menu Pada Kafe Raego Berbasis Web Mobile. Penelitian ini

bertujuan menguji yang dilakukan dengan metode uji Skala Likert

dengan hasil 80.5%, total skor tersebut termasuk dalam kategori

Sangat Layak, dari hasil pengukuran yang dilakukan menunjukan

bahwa sistem informasi e-menu berbasis web-mobile pada Cafe

Raego dapat mempermudah pelanggan dalam melakukan

pemesanan makanan dan minuman.

2.1.4 Hasil Penelitian Anzani Nur Oktavia, dkk. [6].

Penelitian Anzani Nur Oktavia, dkk. [6], berjudul Rancang

Bangun Sistem Informasi Pemesanan Makanan Berbasis Web

Pada Kafe Surabiku. Bertujuan mempermudah antara pihak

pembeli dan pihak petugas. Sistem ini mempunyai jenis

pelayanan diantaranya pemesanan makanan dan minuman

melalui Web yang sudah disediakan. Hal ini akan membantu

9
efektifitas waktu pekerja menjadi lebih cepat dan efisien.

Serta dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan

akurat karena menggunakan sistem database Mysql, sehingga

data dapat terhubung satu dengan yang lain.

2.1.5 Hasil Penelitian Dzakaul Malik, dkk. [7].

Penelitian Dzakaul Malik, dkk. [7], berjudul Sistem

Pemesanan Makanan Tradisional Berbasis Android Menggunakan

Metode Haversine Formula. Bertujuan mempermudah calon

pembeli dengan memberikan informasi penjual makanan

tradisional di Kabupaten Pandeglang, aplikasi ini dapat

mempromosikan makanan tradisional di kabupaten Pandeglang

kepada calon pelanggan, perancangan sistem dibuat menggunakan

metode pengembangan waterfall dan metode Haversine Formulla,

sehingga aplikasi dapat menghitung jarak dan tibanya makanan

ketika pemesanan sedang berlangsung.

2.2 Konsep Sistem yang Dibuat

2.2.1 Sistem Pelayanan

Sistem pelayanan merupakan suatu kegiatan atau urutan

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang

pada suatu organisasi perusahaan atau badan usaha untuk

memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat yang

mempunyai kepentingan dalam organisasi itu dalam rangka

10
mencapai tujuan sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang

telah ditetapkan.

2.2.2 Kafe

Kafe adalah suatu usaha di bidang makanan yang dikelola

secara komersial yang menawarkan pada para tamu makanan atau

makanan kecil dengan pelayanan dalam suasana tidak formal tanpa

diikuti suatu aturan, jenis-jenis makanan atau harganya lebih

murah karena biasanya beroperasi selama 24 jam [8].

2.3 Unsur-Unsur Dalam Perancangan Aplikasi

Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan sebagai

berikut:

2.3.1 PHP

PHP adalah akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor.

PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang banyak digunakan

dalam pembuatan website yang bersifat server side yang disimpan

dalam HTML. Artinya dalam suatu dokumen HTML dapat

dimasukkan skrip PHP.

2.3.2 XAMPP

Xampp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri

dari apache, mysql, phpmyadmin, php, Perl, Freetype2. Xampp

11
berfungsi untuk memudahkan instalasi lingkungan php, di mana

biasanya lingkungan pengembangan web memerlukan php, apache,

mysql dan phpmyadmin serta software-software yang terkait

dengan pengembangan web. Dengan menggunakan xampp, maka

tidak perlu menginstal aplikasi-aplikasi tersebut satu persatu.

2.3.3 Framework Laravel

Metode MVC adalah suatu metode aplikasi dengan

memisahkan data dari tampilan berdasarkan komponen-komponen

aplikasi, seperti : manipulasi data, controller, dan user interface.

Dalam Laravel sendiri terdapat routing yang menjadi jembatan

antara request dari user dan juga controller.

2.3.4 Database

Database adalah himpunan kelompok data yang saling

terhubung dan diorganisasi sedemikian rupa supaya kelak dapat

dimanfaatkan kembali secara dan mudah. Kumpulan data dalam

bentuk file, tabel, arsip yang saling berhubungan dan tersimpan

dalam media penyimpanan elektronis, untuk kemudahan dalam

pengaturan, pemilahan, pengelompokan dan pengorganisasian data

sesuai tujuan.

12
2.3.5 Flowchart

Flowchart atau sering disebut dengan diagram alir

merupakan suatu jenis diagram yang merepresentasikan algoritma

atau langkah-langkah instruksi yang berurutan dalam sistem.

seorang analis sistem menggunakan flowchart sebagai bukti

dokumentasi untuk menjelaskan gambaran logis sebuah sistem

yang akan dibangun kepada programmer. Dengan begitu,

flowchart dapat membantu untuk memberikan solusi terhadap

masalah yang bisa saja terjadi dalam membangun sistem. Pada

dasarnya, flowchart digambarkan dengan menggunakan simbol-

simbol. Setiap simbol mewakili suatu proses tertentu. Sedangkan

untuk menghubungkan satu proses ke proses selanjutnya

digambarkan dengan menggunakan garis penghubung Dengan

adanya flowchart, setiap urutan proses dapat digambarkan menjadi

lebih jelas. Selain itu, ketika ada penambahan proses baru dapat

dilakukan dengan mudah menggunakan flowchart ini. Setelah

proses membuat flowchart selesai, maka giliran programmer yang

akan menerjemahkan desain logis tersebut ke dalam bentuk

program dengan berbagai bahasa pemrograman yang telah

disepakati. Berikut adalah simbol-simbol yang ada di dalam

flowchart terdapat pada Gambar 2.1

13
G

2.1 Simbol-simbol flowchart

2.3.6 ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD atau Entity Relationship Diagram adalah suatu bentuk

diagram yang menjelaskan hubungan antar objek-objek data yang

mempunyai hubungan antar relasi. ERD digunakan untuk

menyusun struktur data dan hubungan antar data, dan untuk

menggambarkannya digunakan notasi, simbol, bagan, dan lain

14
sebagainya. Simbol-simbol yang ada pada ERD terdapat pada

Gambar 2.2

Gambar 2.2 Simbol-simbol ERD

2.3.7 UML (Unified Modeling Language)

UML adalah salah satu tool/model untuk merancang

pengembangan software yang berbasis object-oriented. UML

memberikan standar penulisan sebuah sistem blueprint, yang meliputi

konsep proses bisnis, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang

spesifik, skema database, dan komponen yang diperlukan dalam sistem

software.

15
1. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)

sistem informasi yang akan dibuat. Simbol-simbol yang ada pada use case

diagram terdapat pada Gambar 2.3

jangan terlalu banyak kosong.

16
Gambar 2.3 Simbol-simbol use case diagram

pengetikannya dimiringkan.
2. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang

17
ada pada perangkat lunak. Simbol-simbol yang ada pada activity diagram

terdapat pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Simbol-simbol activity diagram

3. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem

dari segini pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun

sistem. Simbol-simbol yang ada pada class diagram terdapat pada Gambar

2.5

18
Gambar 2.5 Simbol-simbol class diagram

4. Sequence diagram

Sequence diagram merupakan UML yang menggambarkan

interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem, termasuk pengguna,

display, dan sebagainya berupa pesan yang digambarkan terhadap waktu.

Simbol-simbol yang ada pada sequence diagram terdapat pada Gambar 2.6

19
Gambar 2. Simbol-simbol sequence diagram

20
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Tahap pertama yang harus dilakukan dalam merancang sebuah

sistem informasi yaitu melakukan analisis terhadap sistem yang sedang

berjalan. Analisis sistem bertujuan untuk melihat, mengetahui serta

memahami permasalahan yang dihadapi oleh Qte-net kafe. Analisis sistem

juga bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan dari sistem

sehingga dapat menghasilkan perancangan untuk terciptanya sistem yang

baik.

2.3.1 Aliran Sistem yang Sedang Berjalan


Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan serta

kelemahan dari prosedur kerja yang sudah ada saat ini, sehingga

perencanaan yang akan dibuat dapat menjadi lebih baik dari sistem

sebelumnya. Prosedur yang terjadi di Qte-net kafe saat ini yaitu:

a. Pelayan mencatat pesanan menu pengunjung ke kertas.

b. Pelayan mengirimkan catatan menu tersebut ke juru masak di

dapur.

c. Juru masak didapur membuat menu tersebut sesuai yang

dipesan oleh pengunjung.

d. Setelah pesanan siap, juru masak memberikan informasi

kepada pelayan.

21
e. Pelayan mengantarkan pesanan yang telah selesai ke

pengunjung.

f. Pengunjung melakukan pembayaran ke kasir.

g. Kasir menghitung total pembayaran yang akan dibayar oleh

pengunjung, dan kasir menerima pembayaran dari pengunjung.

h. Kasir mengarsipkan bon pembayaran pengunjung.

i. Kasir melakukan pengolahan data pembayaran untuk dijadikan

laporan(pembukuan).

j. Kegiatan ini dilakukan setiap hari.

k. Kasir memberikan laporan tersebut ke manajer.

Berikut merupakan analisis prosedur yang sedang berjalan yang

terdapat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Aliran Yang Sedang Berjalan

2.3.2 Aliran Sistem yang Diusulkan


Pada tahapan ini bertujuan untuk lebih memahami dan

mengetahui kekurangan dan kelemahan dari sistem yang sedang

22
berjalan saat ini. Agar nantinya tercipta sistem yang lebih baik dari

sebelumnya.

Berikut adalah contoh pelaksanaan pelayanan di Qte-net kafe :

a. Untuk menginputkan pesanan pelanggan harus melakukan login

terlebih dahulu.

b. Kasir memeriksa pesanan dan menginformasikan kepada juru

masak.
di dapur
c. Juru masak didapur membuat menu tersebut sesuai yang dipesan

oleh pelanggan.

d. Setelah pesanan siap, juru masak memberikan informasi kepada

pelanggan.

e. Pelanggan mengambil pesanan yang telah selesai.

f. Pelanggan melakukan pembayaran ke kasir.

g. Kasir menghitung total pembayaran yang akan dibayar oleh

pelanggan, dan kasir menerima pembayaran dari pelanggan.

h. Kasir mencetak struk pembayaran dan memberikan kepada

pelanggan.

i. Kasir melakukan pengolahan data pembayaran untuk dijadikan

laporan (dokumen).

j. Kegiatan ini dilakukan setiap hari.

k. Kasir melakukan pengolahan data pembayaran untuk dijadikan

laporan (dokumen) perbulannya.

Berikut merupakan aliran sistem yang diajukan yang terdapat

pada Gambar 3.2

23
Gambar 3.2 Flowchart Analisis yang akan diajukan

3.2 Rancangan Sistem

Rancangan sistem adalah proses perancangan dan desain dari sistem

yang menggambarkan alur kerja dari proses sistem di Qte net kafe. Sistem

dirancang menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai

arsitektur untuk menggambarkan rancangan sistem menggunakan

beberapa diagram diantaranya yaitu use case diagram, class diagram,

activity diagram dan sequence diagram.

2.3.1 Rancangan Arsitektur

Sistem yang akan dibangun memiliki tiga level pengguna

dengan masing-masing pengguna memiliki akses yang berbeda-

beda, pengguna tersebut adalah :

24
a. Kasir

Pada sistem ini kasir merupakan user yang dapat

melakukan pengelolaan data pelanggan seperti memeriksa

pesanan pelanggan. Kasir dapat mengolah data pembayaran

pelanggan, mencetak struk pembayaran pelanggan, dan

membuat laporan pembayaran.

b. Pelanggan

Pelanggan merupakan user yang melakukan pemesanan di

Qte-net kafe. Pelanggan terhubung ke sistem dengan

memasukkan email dan password. User akan melakukan

pendaftaran pada halaman registrasi dan lansung otomatis

masuk ke beranda. Pelanggan hanya dapat melakukan

pemesanan dan mengedit pemesanan sebelum ditekan tombol

submit karena jika telah disubmit maka informasi pesanan

lansung diterima oleh kasir kemudian akan diteruskan kepada

juru masak, dan pesanan langsung disiapkan. Pelanggan juga

akan menerima struk sebagai bukti pembayaran.

c. Manajer

Manajer merupakan pemilik yang dapat melakukan

aktivitas seperti melihat laporan yang diberikan oleh kasir.

Rancangan arsitektur sistem yang akan dibangun dapat

dilihat lebih rinci pada gambar 3.3

25
Gambar 3.3 Rancangan Arsitektur

2.3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.4 Use Case Diagram

26
Use case diagram menerangkan urutan interaksi antara aktor dengan

sistem yang akan dibagun. Gambar 3.4 menunjukkan use case diagram

Sistem Pelayanan di Qte-net kafe yang memiliki tiga level aktor yaitu

kasir, pelanggan, dan manajer.

Berikut deskripsi aktor yang terlibat pada use case diagram terdapat

pada Tabel 1
penomoran tabel: formatnya adalah NomorBAB.NmrTabelPadaBAB

Tabel 1 .Deskripsi Aktor

No Aktor Deskripsi

1. Kasir Kasir akan berperan sebagai admin yang akan

memiliki hak akses penuh untuk melakukan

pengelolaan data seperti menambahkan,

mengubah, menghapus ataupun mencari seperti

melihat data pesanan . Admin juga dapat

mencetak laporan–laporan yang dibutuhkan

seperti laporan pembayaran pelanggan.

2. Pelanggan Pelanggan memiliki hak akses untuk membuat

pesanan, mengedit pesanan, dan melihat pesanan.

3. Manajer Manajer memiliki hak akses untuk melihat laporan

pembayaran yang diberikan oleh kasir.

Tabel 2 mendeskripsikan use case dalam perancangan Sistem

Pelayanan di Qte-net kafe :

27
Tabel 2 . Deskripsi pada use case diagram

No Use case Deskripsi Aktor

1 Login Proses untuk melakukan akses Pelanggan,

kehalaman dashboard Pelanggan dan Kasir,

kasir dengan memasukkan email dan Manajer

password.

2 Melakukan Proses untuk menginputkan data Pelanggan

registrasi supaya bisa terdaftar kedalam sistem.

3 Menginputkan Proses untuk menginputkan pesanan Pelanggan

pesanan supaya bisa tersimpan kedalam

system

4 Mengedit / Proses untuk melakukan pengeditan Pelanggan

Melihat atau melihat pesanan sebelum

pesanan dikirimkan kepada kasir.

5 Memeriksa Proses dalam menambahkan seluruh Kasir

data pesanan data pesanan dan untuk dijadikan

sebuah laporan pembayaran.

6 Mengelola Proses dalam menambahkan, Kasir

data pesanan mengubah, menghapus, mencari, serta

melihat data pesanan pelanggan.

7 Mencetak Proses melakukan mencetak struk Kasir

struk pembayaran.

pembayaran

8 Melihat Proses melihat laporan yang dikirim Manajer

28
laporan oleh kasir.

pembayaran

29
DAFTAR PUSTAKA

[1] Utami, S. S. (2010). PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM


PERKEMBANGAN BISNIS. jurnal akuntansi dan sistem teknologi , 61-
67.
[2] Nirawati, G. S. (2016). KONTRIBUSI HUMAN CAPITAL dan CUSTOMER
CAPITAL DALAM MENGGAPAI KINERJA CAFE' dan RESTO di
SURABAYA. Jurnal. ILMU Sosial, 2.
[3] Slamet Handoko, d. (2012). SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK
PENGELOLAAN KAFE. Jurnal INFORMATIKA, 1.
[4] Tuti Handayani, d. (2020). RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PEMESANAN MENU MAKANAN BERBASIS WEB(STUDI KASUS:
RESTAURANT BUKIT RANDU BANDARA). Jurnal SISTEM
INFORMASI DAN TEKNOLOGI, 1.
[5] Sukardi, d. (2020). SISTEM INFORMASI E-MENU PADA CAFE RAEGO
BERBASIS WEB MOBILE. Jurnal SISTEM INFORMASI DAN
TEKNOLOGI INFORMASI, 1.
[6] Anzani Nur Oktavia, d. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM
INFORMASI PEMESANAN MAKANAN BERBASIS WEB PADA
CAFE SURABIKU. Jurnal TEKNOLOGI dan INFORMASI, 1.
[7] Dzakaul Malik, d. (2019). SISTEM PEMESANAN MAKANAN
TRADISIONAL BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE
HAVERSINE FORMULA. Jurnal SISTEM INFORMASI, 12-19.
[8] Sugiarto, I. (1996). PENGANTAR AKOMODASI dan RESTORAN . Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.

[9] S.Kom, T. R. (2020). SISTEM BASIS DATA. TIGA Ebook.

30

Anda mungkin juga menyukai