Anda di halaman 1dari 45

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN SERVIS

MOBIL UNTUK MENINGKATKAN EKSISTENSI BISNIS


PADA PT BERLIAN MAJU MOTOR

TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Terapan

OLEH
AZZAHRA NURWANDA PUTRI
NIM: 1320030

PRODI SISTEM INFORMASI INDUSTRI OTOMOTIF


POLITEKNIK STMI JAKARTA
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
2022

1
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN
PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAYANAN SERVIS


MOBIL UNTUK MENINGKATKAN EKSISTENSI BISNIS
PADA
PT BERLIAN MAJU MOTOR

Azzahra Nurwanda Putri


NIM: 1320030
Program Studi Sistem Informasi Industri Otomotif

Politeknik STMI Jakarta

Jakarta, 25 Oktober 2022


Menyetujui
Ketua Program Studi Dosen
Pembimbing Sistem Informasi Industri Otomotif

Lucky Heriyanto, ST., M.T.I. (Nama Pembimbing)


NIP: 197908202009011009 NIP: …………………

i
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir (TA) yang diajukan oleh:


Nama : Azzahra Nurwanda Putri
NIM : 1320030
Program Studi : Sistem Informasi Industri Otomotif
Judul TA : Perancangan Sistem Informasi Layanan Servis Mobil
Untuk Meningkatkan Eksistensi Bisnis Pada PT Berlian
Maju Motor

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan pada
program studi Sistem Informasi Industri Otomotif di Politeknik STMI
Jakarta

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 25 Oktober 2022

Dewan Penguji

Dosen Pembimbing Penguji 1

(Nama Dosen Pembimbing) (Nama Dosen Penguji 1)


NIP…………………… NIP……………………

Penguji 2 Penguji 3

(Nama Dosen Penguji 2) (Nama Dosen Penguji 3)


NIP……..…………… NIP………....…………

ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Saya mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Industri Otomotif,


Politeknik STMI Jakarta, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia:
Nama : Azzahra Nurwanda Putri
NIM : 1320030
Program Studi : Sistem Informasi Industri Otomotif

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya buat dengan judul
Perancangan Sistem Informasi Layanan Servis Mobil Untuk Meningkatkan
Eksistensi Bisnis Pada PT Berlian Maju Motor:
- Dibuat dan diselesaikan sendiri dengan menggunakan literatur hasil kuliah,
survei lapangan, bimbingan dengan dosen pembimbing dan pembimbing
penelitian, melalutanya jawab maupun asistensi serta buku-buku jurnal acuan
yang tertera dalam referensi pada Tugas Akhir ini.
- Bukan merupakan duplikasi yang sudah dipublikasikan atau yang pernah
dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas/Perguruan Tinggi
lain, kecuali pada bagian-bagian tertentu digunakan referensi pendukung
untuk melengkapi informasi dan sumber informasi dengan dicantumkan
melalui referensi yang semestinya.
- Bukan merupakan karya tulis terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal
acuan yangtertera dalam referensi pada Tugas Akhir ini.
Jika terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah saya nyatakan seperti apa yang
di atas, maka Tugas Akhir saya ini dibatalkan.

Jakarta, 25 Oktober 2022

Materai 10000

Azzahra Nurwanda Putri

iii
ABSTRAK

iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
Penulisan laporan Tugas Akhir ini dilakukan sebagai salah satu syarat akademik
Program Studi Sistem Informasi Industri Otomotif pada Politeknik STMI Jakarta.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan laporan Tugas Akhir ini, sangatlah
sulit bagi kami untuk menyelesaikannya..Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya.
2. Seluruh anggota keluarga yang telah mendoakan dan mendukung Penulis
selama proses perkuliahan.
3. Dr. Mustofa, S.T., M.T., selaku Direktur Politeknik STMI Jakarta.
4. Bapak Lucky Heriyanto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Industri Otomotif di Politeknik STMI Jakarta.
5. Bapak/Ibu selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, danpikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan
Tugas Akhir ini.
6. Seluruh dosen di Politeknik STMI Jakarta yang telah memberikan ilmunya
selamaproses perkuliahan.
7. Pihak di PT Berlian Maju Motor yang telah membantu selama
berlangsungnya penelitian.
8. Seluruh teman-teman SIIO 2 Angkatan 2020 Politeknik STMI Jakarta
yang telah memberikan semangat selama proses perkuliahan.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan Tugas Akhir ini
membawa manfaatbagi pengembangan ilmu.
Terima kasih.

Jakarta, 25 Oktober 2022

Azzahra Nurwanda

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................3
1.4 Batasan Masalah ........................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian .....................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................6
2.1 Literatur Review ........................................................................................6
2.2 Konsep Dasar Perancangan .....................................................................11
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ..............................................................11
2.4 Pengertian Informasi ...............................................................................14
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ..............................................................14
2.6 Pengertian Layanan .................................................................................16
2.7 Pengertian Eksistensi ...............................................................................16
2.8 System Development Life Cycle (SDLC) ...............................................17
2.9 Pengertian Model Waterfall ....................................................................17
2.10 Unified Modelling Languange (UML) ....................................................21
2.11 PHP ..........................................................................................................25
2.12 Laravel .....................................................................................................26
2.13 PostgreSQL .............................................................................................27
2.14 Blackbox Testing .....................................................................................29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................30
3.1 Metodologi Penelitian .............................................................................30
3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................31

vi
3.3 Metode Pengumpulan Data .....................................................................31
3.4 Metode Pengembangan Sistem ...............................................................32
3.5 Kerangka Penelitian ................................................................................34
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ..............................36
4.1 Sejarah Perusahaan ..................................................................................36
4.2 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................36
4.3 Struktur Organisasi Perusahaan ...............................................................36
4.4 Analisis Dokumen ...................................................................................36
4.5 Prosedur Sistem Informasi ......................................................................36
SUMBER...............................................................................................................37

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan sistem informasi dan teknologi saat ini terus meningkat dengan
pesat mengikuti perubahan zaman. Hal tersebut membuat berbagai pihak kini
bergantung pada teknologi, seperti para pelaku bisnis. Sejalan perkembangan
teknologi, beberapa dari pelaku bisnis memanfaatkan teknologi sebagai sarana
untuk membangun serta meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, seperti membuat
sistem layanan pelanggan untuk memudahkan berjalannya proses bisnis.

Sistem layanan kini sudah banyak digunakan oleh para pelaku bisnis yang
cukup besar hingga ternama, khususnya para pelaku bisnis di kota-kota besar. Para
pelaku bisnis di kota besar memanfaatkan teknologi dengan melakukan digitalisasi,
seperti adanya sistem self-order, sistem digital service, hingga sistem penjualan
online. Salah satu pelaku bisnis yang membutuhkan sistem layanan adalah bisnis
yang berada pada sektor jasa.

Pertumbuhan sektor jasa saat ini berlangsung dengan cepat dan dapat membantu
pertumbuhan ekonomi. Perkembangan dalam sektor jasa atau layanan perlu
diperhatikan oleh pihak perusahaan agar dapat bersaing dengan pihak perusahaan
dalam memberikan layanan yang lebih menarik dan terbaik kepada para
pelanggannya. Dalam hal ini perancangan dan penyampaian layanan kepada para
pelanggan perlu dilakukan secara spesifik, terutama bagi perusahaan yang bergerak
di sektor jasa.

PT Berlian Maju Motor adalah salah satu perusahaan yang juga bergerak di
sektor jasa. Perusahaan di bidang otomotif ini berperan sebagai dealer resmi
Mitsubishi yang meliputi 3S (Showroom, Service, Sparepart). Perusahaan ini
melayani kebutuhan after sales service untuk kendaraan-kendaraan Mitsubishi
yang berkembang pesat di wilayah Sumatera Selatan. Salah satu cabang bengkel ini
berada di wilayah Lubuk Linggau.

1
Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam penyediaan layanan/jasa servis di
perusahaan, diperoleh keterangan dari Servis Manager bahwa kondisi di perusahaan
saat ini adalah terdapat keluhan dari pelanggan untuk menghubungi pihak servis.
Dimana ketika ingin melakukan servis pada kendaraannya, pemilik kendaraan perlu
langsung datang ke bengkel. Dalam hal ini apabila bengkel sedang kosong pemilik
kendaraan bisa langsung melakukan servis namun jika bengkel sedang penuh
pemilik harus pulang kembali dan menunggu jatah giliran servis kendaraannya. Hal
tersebut memunculkan keluhan yang membuat pelanggan enggan melakukan servis
di bengkel karena pelanggan tidak mengetahui jadwal servis kendaraan yang pasti.

Keluhan pelanggan juga berdampak pada perusahaan yang mana perusahaan


mengalami kerugian dari pelanggan yang enggan melakukan servis karena tidak
mengetahui jadwal yang pasti. Tidak hanya jadwal servis kendaraan, ketika
melakukan servis pelanggan juga tidak mengetahui status kendaraan yang
ditinggalkan di bengkel. Hal tersebut membuat area servis kendaraan menjadi
penuh sebab tidak ada kontrol terhadap jadwal servis kendaraan.

Berdasarkan uraian diatas, perusahaan perlu memperbaiki kualitas pelayanan


agar dapat meningkatkan daya saing bisnis. Judul Tugas Akhir ini adalah
“Perancangan Sistem Informasi Layanan Servis Mobil untuk Meningkatkan
Eksistensi Bisnis pada PT Berlian Maju Motor”.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai uraian pada latar belakang terdapat beberapa permasalahan yang muncul
di PT Berlian Maju Motor, antara lain:

1. Tidak adanya sistem layanan yang mengatur penjadwalan servis mobil yang
membuat pelanggan tidak mengetahui jadwal servis mobil.
2. Kualitas pelayanan yang diberikan masih rendah dimana pelanggan tidak
diberikan informasi mengenai status kendaraan yang ditinggalkan sehingga
area servis kendaraan menjadi tidak teratur.
3. Tingkat kepuasan pelanggan yang rendah karena pelayanan yang kurang
maksimal mempengaruhi turunnya daya saing bisnis yang akan berdampak
pada pendapatan perusahaan.

2
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk melakukan perancangan
sistem informasi yang akan membantu perusahaan agar:

1. Tersedianya sistem informasi layanan servis mobil yang memudahkan


kegiatan operasional pada bengkel sehingga dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan dalam hal pelayanan.
2. Meningkatnya eksistensi bisnis sehingga dapat membuat perusahaan terus
tumbuh dan berkembang serta memperbaiki pendapatan perusahaan.

1.4 Batasan Masalah


Agar penulisan Tugas Akhir ini lebih fokus, maka diperlukannya penerapan
batasan-batasan sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di PT Berlian Maju Motor yang berada di Jl. Sultan


Mahmud Badaruddin II No. 1-3, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Divisi
yang diteliti adalah divisi After Sales Service.
2. Penelitian ini berlangsung selama satu tahun, dari bulan Februari 2023
hingga Januari 2024.
3. Ruang lingkup pada perancangan ini hanya sebatas meningkatkan proses
kegiatan operasional yang dapat berpengaruh pada daya saing bisnis dengan
membuat sistem informasi layanan yang berfokus pada pelanggan untuk
melayani keperluan servis mobil.

1.5 Manfaat Penelitian


Berikut merupakan beberapa manfaat yang didapatkan dari penelitian untuk
Tugas Akhir ini:

1. Bagi penulis
Penelitian ini membantu penulis agar dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh selama menjalani perkuliahan. Penulis mendapatkan pengalaman
dengan turut menangani permasalahan yang ada pada perusahaan, sehingga

3
dapat terlatih dan siap menghadapi tantangan dikemudian hari, khususnya
di bidang sistem informasi.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk dapat digunakan di perusahaan
dalam rangka mendukung kegiatan operasional perusahaan yang dapat
memudahkan perusahaan melayani pelanggan dengan maksimal.
3. Bagi pihak lain
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai saran dan
acuan yang membantu para peneliti lain untuk melakukan perancangan
sistem ataupun proyek-proyek yang serupa.

1.6 Sistematika Penulisan


Tugas Akhir ini disusun secara sistematis agar dapat memberikan gambaran
yang jelas terkait topik dan pembahasan. Sistematika penulisan Tugas Akhir ini
terdiri dari enam bab, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang, pokok permasalahan, tujuan


penelitian, batasan masalah, manfaat tugas akhir, dan sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas tentang berbagai teori yang diperoleh dari
buku-buku, literatur, ataupun berbagai jenis rujukan yang
berhubungan dengan tema yang dibahas. Teori-teori yang
dipaparkan pada Tugas Akhir ini terkait dengan penerapan sistem
informasi layanan pelanggan untuk meningkatkan eksistensi bisnis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisikan metode pengumpulan data, serta tahap-tahap


yang akan dilakukan dalam perumusan dan pemecahan masalah
termasuk metodologi pengembangan sistem yang digunakan.

4
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dari hasil
pengamatan selama melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT
Berlian Maju Motor yang meliputi profil perusahaan, struktur
organisasi, proses pelayanan pelanggan dan kegiatan operasional
perusahaan serta dokumen yang terlibat pada proses tersebut.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap


pengolahan data yang telah dilakukan. Pembahasan meliputi
interpretasi hasil analisis yang diperoleh dan temuan-temuan yang
terkait dengan permasalahan penelitian.

BAB VI PENUTUP
Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari hasil studi dan
saran pada perusahaan untuk berbagai masalah yang berkaitan
dengan sistem informasi layanan pelanggan.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Literatur Review


Literatur review adalah sebuah metode yang sistematis, eksplisit dan
reprodusibel untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap karya-
karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para peneliti
dan praktisi. Literatur review bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis
terhadap pengetahuan yang sudah ada terkait topik yang akan diteliti untuk
menemukan ruang kosong bagi penelitian yang akan dilakukan. Tujuan yang lebih
rinci dijelaskan oleh Okoli & Schabram (2010), yaitu (1) menyediakan latar/basis
teori untuk penelitian yang akan dilakukan, (2) mempelajari kedalaman atau
keluasan penelitian yang sudah ada terkait topik yang akan diteliti dan (3)
menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis dengan pemahaman terhadap apa yang
sudah dihasilkan oleh penelitian terdahulu. Berikut merupakan beberapa penelitian
terdahulu yang telah dikaji untuk digunakan sebagai referensi dalam pengerjaan
tugas akhir ini.

1. Jurnal 1

Judul Pengembangan Sistem Informasi Layanan Servis Mobil


Berbasis Android
Jurnal Jambura Journal of Informatics
Volume dan Vol.2 No.2, Hal 73 – 85
Halaman
Tahun 2020
Penulis Putri Agisti Patila, Muhammad Rifai Katili, Salahuddin
Oli
Reviewer Azzahra Nurwanda Putri
Tanggal 16 Oktober 2022

Latar Belakang Sektor jasa kini dipandang mampu menjadi mesin


pendorong pertumbuhan ekonomi, salah satu yang
termasuk dalam sektor jasa adalah jasa layanan servis
mobil. Pihak perusahaan perlu memberikan layanan
menarik dan terbaik kepada para pelanggannya.

6
Berdasarkan observasi yang dilakukan di perusahaan PT
HAG, diperoleh keterangan dari Servis Manager bahwa
masalah saat ini adalah pelanggan mengalami kendala
dalam menghubungi pihak servis. Dalam hal ini pemilik
kendaraan memiliki keluhan kurang nyaman apabila
pelanggan harus datang ke bengkel dan pulang kembali
atau harus menunggu lama saat jatah giliran servis
kendaran. Keluhan pelanggan tersebut muncul karena
pelanggan tidak mengetahui jadwal servis kendaraan.
Di lain pihak, tidak hanya bagi pengguna kendaraan
tetapi di pihak perusahaan juga mengalami kerugian
apabila pelanggan tidak mengetahui jadwal servis.
Dimana apabila pelanggan tidak mengetahui jadwal
servis, calon pelanggan enggan untuk melakukan servis
kendaraan dikarenakan jadwal servis ternyata penuh.
Selain itu, tidak ada informasi mengenai status
kendaraan yang ditinggalkan di bengkel dapat
mengakibatkan area servis kendaraan menjadi penuh.
Ditambah lagi pelanggan harus melakukan pemesanan
sebelum H-1.
Kualitas layanan yang diberikan oleh pihak perusahaan
kepada pelanggan pada umumnya sangat tergantung
kepada kualitas relasi dan kerjasama dengan pihak
internal perusahaan. Oleh sebab itu, kepuasan dan
loyalitas pelanggan mesti dapat diwujudkan secara
efektif oleh pihak perusahaan selaku pemberi
layanan/jasa

Masalah yang akan Masalah yang akan diselesaikan adalah membantu pihak
diselesaikan PT HAG selaku perusahaan penyedia layanan/jasa di
bidang otomotif agar dapat memiliki layanan yang
bersifat real-time yang dapat mengurangi waktu tunggu
untuk servis kenderaan

Tujuan Penelitian Mengembangkan suatu sistem informasi menggunakan


platform berbasis Android untuk mengelola layanan
servis mobil di PT HAG

Metode Penelitian Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah


model Waterfall. Metode ini terdiri dari enam tahapan,
yaitu studi kelayakan, penyelidikan sistem, analisis
sistem, perancangan sistem, penerapan sistem, dan
peninjauan.

7
Hasil Penelitian Berdasarkan metode pengembangan yang diterapkan,
pengembangan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari
analisis kebutuhan yang menghasilkan identifikasi
terkait kebutuhan pengguna serta kebutuhan fungsional
dari sistem. Kemudian dilanjutkan pada perancangan
sistem yang menghasilkan output berupa diagram use
case dan diagram activity.
Setelah keseluruhan persiapan selesai, maka dilanjutkan
dengan implementasi sistem yang memberikan
gambaran terkait sistem yang diterapkan seperti adanya
tampilan user interface. Terakhir sebelum diterapkan
pada perusahaan, diperlukan peninjauan ulang. Aplikasi
yang telah selesai dibuat akan ditinjau prosesnya,
tujuannya untuk menilai apakah informasi yang
dihasilkan sistem merupakan informasi yang valid.
Dalam hal pengujian dilakukan dengan menggunakan
metode System Usability Scale (SUS).

Melalui penggunaan aplikasi ini, pelanggan dapat


membuat pesanan baru dengan memilih jenis servis yang
digunakan setelah membuat pesanan baru, admin
menerima pesanan yang dikirimkan dari pelanggan.
Kemudian pelanggan menunggu notifikasi bahwa
pesanan telah diterima, setelah pesanan diterima
kemudian teknisi menentukan sparepart atau item servis
sesuai jenis servis yang dipilih. Setelah itu pelanggan
dapat melihat daftar servis yang ditentukan teknisi,
pelanggan juga bisa memilih dan menolak item servis
sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian teknisi dapat
melihat daftar item servis yang dipilih oleh pelanggan
dan menerima item servis yang pilih. Setelah selesai
pengerjaan teknisi bisa mengirim notifikasi ke
pelanggan bahwa pengerjaan telah selesai. Setelah itu
pelanggan bisa langsung menjemput kendaraan yang
telah selesai di servis, pelanggan juga bisa melihat di
riwayat servis berapa jumlah biaya servis yang
dibayarkan ke dealer tersebut

Kesimpulan Penelitian ini menghasilkan sistem aplikasi servis mobil


berbasis android di PT. HAG yang dapat memberikan
informasi layanan servis mobil yang tersedia dan
diperlukan oleh pihak pelanggan secara real-time.
Sistem aplikasi layanan servis mobil yang
dikembangkan berbasis Android juga dapat memberikan
output/keluaran informasi jenis servis dan kebutuhan
yang diperlukan pelanggan yang dapat dijadikan sebagai
input kepada pihak dealer untuk menyusun strategi

8
layanan servis mobil yang lebih baik sesuai kebutuhan
pihak pelanggan.

2. Jurnal 2
Judul Sistem Informasi Pelanggan pada Bengkel Marno Jaya
Motor
Jurnal Jurnal Teknik Elektro
Volume dan Vol.19 No.01 Hal. 29 – 35
Halaman
Tahun 2019
Penulis Khilyatin Ulin Fitri, Azizah Fatmawati
Reviewer Azzahra Nurwanda Putri
Tanggal 16 Oktober 2022

Latar Belakang Sistem informasi pelanggan merupakan sistem yang


digunakan untuk membantu perusahaan dalam
mengelola data setiap pelanggan yang ada baik itu yang
baru ataupun lama. Perlunya sistem yang baik agar
kegiatan operasional perusahaan juga dapat berjalan
baik. Namun terdapat kendala yang dialami oleh Marno
Jaya Motor, yaitu terhambatnya proses mengelola data
setiap pelanggannya.
Marno Jaya Motor merupakan bengkel khusus mobil
yang memiliki spesifikasi Electronic Fuel Injection
(EFI) dengan semua jenis mobil. Marno Jaya Motor
sendiri bergerak pada bidang jasa baik itu memberikan
pelayanan maupun menjual sparepart dan oli.
Proses mengelola data pada bengkel masih mengerjakan
secara manual dengan media kertas meskipun sudah
menggunakan bantuan aplikasi yaitu Microsoft Word
dan Microsoft Excel. Terkadang banyaknya data yang
disimpan menyebabkan terjadinya penumpukan
sehingga ada beberapa data yang rangkap bahkan hilang
dan memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses
pencarian datanya.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi
yang dapat membantu kinerja dari Marno Jaya Motor
dalam mengelola data setiap pelanggannya.

9
Masalah yang akan Masalah yang akan diselesaikan adalah memperbaiki
diselesaikan keterhambatan perusahaan karena pengelolaan data
pelanggannya masih secara manual.

Tujuan Penelitian Mengembangkan sistem informasi pelanggan yang akan


membantu kinerja Marno Jaya Motor dalam mengelola
data setiap pelanggannya.

Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem


informasi ini adalah metode wawancara, metode
observasi, metode dokumentasi dan metode waterfall
yang meliputi analisis kebutuhan, desain, pemrograman,
uji coba, dan implementasi.

Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini merupakan suatu sistem


informasi pelanggan berbasis website yang dapat
digunakan dalam mengelola data pelanggan pada
bengkel Marno Jaya Motor dan mencetak laporan
berdasarkan periode tertentu. Sistem informasi
pelanggan ini dikembangkan menggunakan bahasa
pemograman PHP dan MySQL sebagai database.
Sistem Informasi yang dirancang terdiri dari halaman
login, halaman utama, halaman data pelanggan, halaman
cetak laporan, halaman pengguna, serta halaman
bantuan. Pada halaman cetak laporan, hasil laporan yang
dihasilkan berupa file format pdf atau dapat langsung di
cetak jika terkoneksi dengan mesin cetak.
Sebelum website dipergunakan, perlunya melewati
tahap pengujian. Pada penelitian ini menggunakan
pengujian blackbox yang bertujuan agar dapat
mengetahui apakah sistem yang telah dikembangkan
sudah berjalan dengan baik atau gagal dalam
menjalankan fungsinya. Berdasarkan hasil dari
pengujian usability diperoleh rata-rata nilai sebesar 68,3
yang dapat disimpulkan bahwa nilai sistem berada pada
kategori baik dan dapat diterima pengguna serta
memenuhi karakteristik usability.

Kesimpulan Aplikasi sistem informasi pelanggan pada bengkel


Marno Jaya Motor telah berhasil dan selesai
dikembangkan. Aplikasi ini dinyatakan mampu
membantu kinerja karyawan dalam mengelola data

10
pelanggan. Berdasarkan hasil pengujian black box,
sistem dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
Sedangkan hasil rata-rata nilai dari pengujian usability
memperoleh 68,3 yang dapat disimpulkan bahwa sistem
berada pada kategori baik dan dapat diterima pengguna.

Berdasarkan literatur review yang dilakukan, terdapat dua penelitian yang selaras
dengan penelitian tugas akhir yang sedang dijalankan. Dalam hal ini layanan kepada
pelanggan menjadi permasalahan yang utama. Dimana permasalahan tersebut juga
berpengaruh pada kegiatan operasional, yaitu layanan servis mobil pada bengkel.
Oleh karena itu, dua penelitian yang sudah di review akan menjadi salah satu
referensi dalam penulisan tugas akhir ini.

2.2 Konsep Dasar Perancangan


Perancangan atau yang sering dikenal sebagai desain adalah seperangkat
prosedur untuk menggambarkan implementasi rinci komponen sistem dengan
mengubah analisis dan temuan sistem menjadi bahasa pemrograman (Zulfiandri &
Anas, 2014). Perancangan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan situasi secara
jelas dan menyeluruh kepada programmer dan engineer yang bersangkutan.
Perancangan harus praktis dan mudah dipahami supaya mudah digunakan. .

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi


Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedure-prosedure dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal
yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan
yang cerdik (Jogiyanto, 2003)

2.3.1 Pengertian Sistem


Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling
berinteraksi, dan saling bergantung sama lain (Hanif, 2007). Sistem merupakan

11
sekolompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan (Hanif, 2007). Menurut Scot (1996) sistem terdiri dari unsur-
unsur seperti masukan (input), pegolahan (processing), keluaran (output).

2.3.2 Klasifikasi Sistem


Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya
adalah sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2003).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem


fisik (pysical system).
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system).
5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probalistic system).
6. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system).

2.3.3 Karakteristik Sistem


Jika sesuatu memiliki sifat-sifat berikut, maka itu dapat dianggap
sebagai sistem (Kusnendi, 2016):
1. Mempunyai komponen
Suatu sistem tersusun dari beberapa komponen yang bekerja bersama untuk
menghasilkan suatu kesatuan. Komponen sistem atau elemen dari sistem
bisa dianggap sebagai subsistem atau bagian sistem. Setiap subsistem
memiliki serangkaian fiturnya sendiri yang memengaruhi proses sistem
secara keseluruhan dan memungkinkannya menjalankan peran tertentu.
2. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem adalah garis yang memisahkan sistem dari sistem lain atau
dunia luar. Batas sistem ini mendefinisikan ruang lingkup suatu sistem dan
memungkinkannya untuk dilihat sebagai satu kesatuan.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan eksternal suatu sistem adalah segala hal yang ada di luar batas
sistem dan berdampak pada operasinya. Lingkungan eksternal sistem dapat

12
bermanfaat atau merugikan. Energi sistem adalah lingkungan eksternal
yang menguntungkan, yang seyogianya dilindungi dan dirawat. Sedangkan
lingkungan eksternal yang tidak bersahabat semestinya diatur dan dikelola,
atau kehidupan sistem akan terancam.
4. Penghubung sistem
Penghubung adalah saluran yang menghubungkan subsistem satu sama
lain. Penghubung ini dapat memfasilitasi transfer sumber daya potensial
dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem
menjadi input untuk subsistem lain melalui penghubung. Dengan
menghubungkan berbagai subsistem, satu subsistem dapat bergabung
dengan subsistem lain untuk membentuk suatu entitas.
5. Masukkan sistem (input)
Input sistem adalah jumlah energi yang memasuki sistem. Energi
dimasukkan sehingga sistem dapat berfungsi, energi ini dapat berupa
pemeliharaan input atau input sinyal pemeliharaan. Untuk menghasilkan
output sistem, sinyal input harus merupakan energi yang diproses.
6. Keluaran sistem (output)
Energi diproses dan dikategorikan menjadi keluaran yang dapat digunakan
sebagai bagian dari keluaran sistem. Output itu dapat dijadikan input ke
dalamsubsistem lain.
7. Pengolahan sistem
Sebuah komponen pemroses atau keseluruhan sistem dapat bertindak
sebagai pengolah sistem. Pengolah adalah perangkat yang mengubah input
menjadi output.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem harus memiliki tujuan atau saran; jika tidak, sistem itu akan
berhenti. Jika suatu sistem mencapai tujuannya, maka sitem itu dianggap
berhasil. Tujuan sistem berdampak signifikan pada input dan output akhir.

13
2.4 Pengertian Informasi
Informasi adalah "tingkat ketidakpastian yang berkurang ketika pesan
diterima," menurut Weaver, dua insinyur listrik. Artinya, ketika lebih banyak
informasi tersedia, tingkat kepastian meningkat. Informasi merupakan data yang
telah diolah menjadi bentuk yang relevan bagi penerima dan berharga dalam
pengambilan keputusan saat ini atau di masa depan, menurut Davis (Kadir, 2014).

2.4.1 Kualitas Informasi


Ungkapan "kualitas informasi" sering digunakan secara bergantian
dengan "informasi yang baik." Kriteria berikut sering digunakan untuk
menilai kualitas informasi:
1. Relevansi
Relevansi memiliki arti bahwa informasi benar-benar memberikan keuntungan
bagi pengguna. Relevansi informasi untuk setiap pemakai berbeda-beda.
Informasi mengenai penyebab kebakaran, misalnya, mungkin sedikit atau tidak
menarik bagi departemen akuntansi perusahaan asuransi, tetapi mungkin
sangat penting bagi tim investigasi.
2. Ketepatan waktu
Istilah "ketepatan waktu" mengacu pada usia data dalam kaitannya dengan
kegiatan pengambilan keputusan. Hal ini berarti bahwa ketika informasi
mencapai penerima, informasi itu tidak ketinggalan zaman atau kadaluarsa dan
dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
3. Akurasi
Akurasi mengungkapkan mengenai sejauh mana informasi itu benar dan
mendefinisikan reliabilitas informasi. Istilah "sangat akurat" mengacu pada
informasi yang benar-benar tanpa kesalahan. Presisi yang lebih tinggi dalam
pengumpulan dan pemrosesan data dapat berguna dalam meningkatkan
akurasi.

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi


Sistem informasi menurut Jogiyanto adalah suatu sistem dalam suatu organisasi
yang terdiri dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur, dan
pengendalian dengan tujuan memperoleh jalur komunikasi penting, memproses

14
jenis transaksi rutin tertentu, menandakan kegiatan internal dan eksternal yang
penting, dan memberikan dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang
cerdas (Kusnendi, 2016).

2.5.1 Komponen Sistem Informasi


Sistem informasi saat ini lebih menitikberatkan pada sistem informasi
berbasis komputer dengan harapan dapat mempercepat, lebih akurat, dan lebih
berkualitas sehingga dapat dicapai pengambilan keputusan yang lebih efisien dan
efektif. Sistem informasi atau pengambilan keputusan berbasis komputer, di sisi
lain, tidak menunjukkan otomatisasi total, karena sistem manusia atau mesin
menyarankan bahwa aktivitas tertentu memang harus dilakukan oleh manusia
sementara yang lain harus dilakukan oleh mesin untuk menghasilkan sistem hybrid.
Berikut ini adalah komponen-komponen sistem informasi yang disebut sebagai
building block (Kusnendi, 2016):

1. Blok masukan
Data yang dimasukkan ke sistem informasi diwakili oleh blok masukan, yang
meliputi teknik dan media pengumpulan data yang akan diinput, seperti
dokumen dasar.
2. Blok model
Blok model terdiri dari campuran antara prosedur, logika, dan model matematis
yang akan memodifikasi data input dan data dalam database dengan cara
tertentu untuk menghasilkan output yang diinginkan.
3. Blok keluar
Produk sistem informasi adalah keluaran sistem informasi, yang mencakup data
berkualitas tinggi dan dokumentasi yang relevan untuk semua tingkat
manajemen dan pengguna sistem.
4. Blok teknologi
Teknologi adalah seperangkat alat yang digunakan dalam pengoperasian suatu
sistem informasi. Menerima input, menjalankan model, mengakses
penyimpanan data, menghasilkan dan mengkomunikasikan output, dan
membantu mengoperasikan sistem secara keseluruhan semuanya dilakukan
dengan teknologi. Ada tiga jenis teknologi: brainware, software, dan hardware.

15
5. Blok basis data
Basis data atau yang sering dikenal sebagai database, adalah kumpulan data
yang terhubung yang disimpan di perangkat keras komputer dan dikelola oleh
perangkat lunak. Data dalam database harus diatur sedemikian rupa sehingga
informasi yang dihasilkan berkualitas baik. Efisiensi penyimpanan data juga
dibantu oleh database yang terorganisir dengan baik. Untuk mengakses
database, diperlukan aplikasi perangkat lunak yang disebut sebagai Database
Management System (DBMS)
6. Blok kendali
Bencana, suhu, air, debu, penipuan, dan kegagalan sistem adalah ancaman
potensial terhadap sistem informasi. Untuk mencegah kerusakan pada sistem
informasi, blok kontrol harus dibuat dan diimplementasikan, dan kesalahan
harus segera diperbaiki jika timbul.

2.6 Pengertian Layanan


Menurut Sampara dalam Sinambela (2011:5) pelayanan adalah suatu kegiatan
atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan
orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.
Menurut Kotler (2003:464) pelayanan (Service) ialah sebagai suatu tindakan
ataupun kinerja yang bisa diberikan pada orang lain. Pelayanan atau juga lebih
dikenal dengan service bisa di klasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. High contact service ialah sebuah klasifikasi dari sebuah pelayanan jasa
dimana kontak diantara konsumen dan juga penyedia jasa yang sangatlah tinggi,
konsumen selalu terlibat di dalam sebuah proses dari layanan jasa tersebut.
2. Low contact service ialah klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak diantara
konsumen dengan sebuah penyedia jasa tidaklah terlalu tinggi. Physical contact
dengan konsumen hanyalah terjadi di front desk yang termasuk ke dalam
klasifikasi low contact service. Misalkan ialah lembaga keuangan

2.7 Pengertian Eksistensi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian eksistensi
adalah keberadaan atau ada. Sedangkan menurut Sjafirah dan Prasanti, pengertian
eksistensi adalah keberadaan. Di mana keberadaan yang dimaksud adalah adanya
pengaruh atas ada atau tidaknya kita. Sementara itu, menurut Alfianto, pengertian

16
eksistensi adalah paham yang cenderung memandang manusia sebagai objek hidup
yang memiliki taraf yang tinggi, dan keberadaan dari manusia ditentukan dengan
dirinya sendiri bukan melalui rekan atau kerabatnya, serta berpandangan bahwa
manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang dapat eksis.

2.8 System Development Life Cycle (SDLC)


SDLC (System Development Life Cycle) adalah proses yang dikenal untuk
mengembangkan, mengelola, dan menyebarkan sistem informasi. Metode ini terdiri
dari beberapa tahapan atau fase. SDLC mengacu pada proses mengembangkan dan
memodifikasi sistem, serta model dan teknik yang digunakan untuk mencapainya.
Beberapa tahapan SDLC tercantum dalam Tabel II.1.

Tabel II.1 Tahapan dalam SDLC


Sumber Tahapan-tahapan dalam SDLC
Alter (1992) Inisiasi, pengembangan, implementasi, operasi, dan
pemeliharaan.
Fabbri dan Studi kelayakan, perencanaan awal, analisis sistem, desain
Schwab (1992) sistem, dan implementasi sistem.
Hoffer, George, Identifikasi dan seleksi proyek, inisiasi dan perencanaan
dan Valacich proyek, analisis, desain logis, desain fisik, eksekusi, dan
(1998) pemeliharaan.
McLeod (1998) Perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi.

Turban, Inisiasi proyek, analisis sistem dan studi kelayakan, analisis


McLeod, dan dan desain logis, pengembangan atau akuisisi, implementasi,
Wetherbe (1999) operasi, evaluasi, dan pemeliharaan.
Sumber : (Kadir, 2014)

Meskipun langkah-langkah SDLC berbeda dalam berbagai literatur, tetapi secara


keseluruhan prinsip dalam menjalankan prosesnya sama.

2.9 Pengertian Model Waterfall


Menurut Pressman (2012) Model Waterfall (model air terjun) merupakan suatu
model pengembangan secara sekuensial. Model Waterfall bersifat sistematis dan

17
berurutan dalam membangun sebuah perangkat lunak. Proses pembuatannya
mengikuti alur dari mulai analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.

Metode waterfall adalah salah satu jenis model pengembangan aplikasi dan
termasuk ke dalam classic life cycle (siklus hidup klasik), yang mana menekankan
pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk model pengembangannya, dapat
dianalogikan seperti air terjun, dimana setiap tahap dikerjakan secara berurutan
mulai dari atas hingga ke bawah.

2.9.1 Tahapan Model Waterfall


Berikut merupakan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam metode
waterfall:

1. Requirement
Tahapan metode waterfall yang pertama adalah mempersiapkan dan
menganalisa kebutuhan dari software yang akan dikerjakan. Informasi dan
insight yang diperoleh dapat berupa dari hasil wawancara, survei, studi
literatur, observasi, hingga diskusi.
2. Design
Tahap yang selanjutnya adalah pembuatan desain aplikasi sebelum masuk
pada proses coding. Tujuan dari tahap ini, supaya mempunyai gambaran
jelas mengenai tampilan dan antarmuka software yang kemudian akan
dieksekusi oleh tim programmer. Untuk proses ini, akan berfokus pada
pembangunan struktur data, arsitektur software, perancangan interface,
hingga perancangan fungsi internal dan eksternal dari setiap algoritma
prosedural.
3. Implementation
Tahapan metode waterfall yang berikutnya adalah implementasi kode
program dengan menggunakan berbagai tools dan bahasa pemrograman
sesuai dengan kebutuhan tim dan perusahaan. Jadi, pada tahap implementasi
ini lebih berfokus pada hal teknis, dimana hasil dari desain perangkat lunak
akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman melalui tim programmer
atau developer.

18
4. Integration & Testing
Tahap yang keempat, masuk dalam proses integrasi dan pengujian sistem.
Pada tahap ini, akan dilakukan penggabungan modul yang sudah dibuat
pada tahap sebelumnya. Setelah proses integrasi sistem telah selesai,
berikutnya masuk pada pengujian modul.
5. Operation & Maintenance
Tahapan metode waterfall yang terakhir adalah pengoperasian dan
perbaikan dari aplikasi. Setelah dilakukan pengujian sistem, maka akan
masuk pada tahap produk dan pemakaian perangkat lunak oleh pengguna
(user). Untuk proses pemeliharaan, memungkinkan pengembang untuk
melakukan perbaikan terhadap kesalahan yang ditemukan pada aplikasi
setelah digunakan oleh user.

2.9.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Waterfall


Berikut ini merupakan beberapa kelebihan yang dimiliki oleh metode waterfall,
antara lain:

1. Workflow yang jelas


Dengan menggunakan model SDLC jenis ini, mempunyai rangkaian alur
kerja sistem yang jelas dan terukur. Masing – masing tim, memiliki tugas
dan tanggung jawab sesuai dengan bidang keahliannya. Serta dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
2. Hasil dokumentasi yang baik
Waterfall merupakan pendekatan yang sangat metodis, dimana setiap
informasi akan tercatat dengan baik dan terdistribusi kepada setiap anggota
tim secara cepat dan akurat. Dengan adanya dokumen, maka pekerjaan dari
setiap tim akan menjadi lebih mudah, serta mengikuti setiap arahan dari
dokumen tersebut.
3. Dapat menghemat biaya
Kelebihan yang selanjutnya tentu saja dari segi resource dan biaya yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan dengan menggunakan model ini. Jadi,

19
dalam hal ini klien tidak dapat mencampuri urusan dari tim pengembang
aplikasi. Sehingga pengeluaran biaya menjadi lebih sedikit. Berbeda dengan
metode Agile, yang mana klien dapat memberikan masukan dan feedback
kepada tim developer terkait dengan perubahan atau penambahan beberapa
fitur. Sehingga perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih besar
daripada Waterfall.
4. Digunakan untuk pengembangan software berskala besar
Metode ini dinilai sangat cocok untuk menjalankan pembuatan aplikasi
berskala besar yang melibatkan banyak sumber daya manusia dan prosedur
kerja yang kompleks. Akan tetapi, Model ini juga dapat digunakan untuk
proyek berskala kecil dan menengah. Tentu saja disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan proyek yang diambil.

Berikut ini terdapat beberapa kelemahan dari metode waterfall, diantaranya


adalah sebagai berikut:

1. Membutuhkan tim yang solid


Untuk menggunakan model SDLC ini, tentu saja membutuhkan dukungan
dari setiap stakeholders yang ada. Setiap tim harus mempunyai kerja sama
dan koordinasi yang baik. Dikarenakan, apabila salah satu tim tidak dapat
menjalankan tugas dengan semestinya, maka akan sangat berpengaruh
terhadap alur kerja tim yang lain.
2. Masih kurangnya fleksibilitas
Semua tim dituntut untuk bekerja sesuai dengan arahan dan petunjuk yang
telah ditetapkan di awal. Sehingga, klien tidak dapat mengeluarkan
pendapat dan feedback kepada tim pengembang. Klien hanya dapat
memberikan masukan pada tahap awal perancangan sistem perangkat lunak
saja.
3. Tidak dapat melihat gambaran sistem dengan jelas
Dengan model waterfall, customer tidak dapat melihat gambaran sistem
secara jelas. Berbeda dengan model agile yang dapat terlihat dengan baik
meskipun masih dalam proses pengembangan.
4. Membutuhkan waktu yang lebih lama

20
Proses pengerjaan dengan menggunakan waterfall terbilang cukup lama jika
dibandingkan dengan model SDLC yang lain. Karena, tahapan pengerjaan
aplikasi yang dilakukan satu per satu membuat waktu yang dibutuhkan
menjadi lebih lama. Sebagai contoh, tim developer tidak akan bisa
melakukan proses coding jika tim designer belum menampilkan tampilan
desain dari aplikasi.

2.10 Unified Modelling Languange (UML)


Unified Modelling Language (UML) adalah "bahasa" untukmemvisualisasikan,
membuat, dan merekam sistem software yang telah menjadi standar industri. UML
adalah bahasa berbasis model untuk membuat model sistem (Dharwiyanti, 2014).
UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau
perangkat lunak dengan paradigma “berorientasi objek”, Nugroho (2010).
Pemodelan adalah teknik untuk mengurangi kompleksitas suatu masalah sehingga
lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Diagram yang termasuk dalam artifact UML versi 2.4 didefinisikan menjadi dua
macam diagram utama yaitu structure diagram dan behavior diagram. Diagram
struktur menggambarkan struktur statis sistem serta berbagai elemen tingkat
abstraksi dan implementasi dan bagaimana bagian itu saling berinteraksi. Diagram
struktur tidak menggambarkan aktivitas dinamis dan tidak menggunakan konsep
hubungan waktu. Perilaku dinamis objek dalam sistem digambarkan dalam diagram
perilaku (behavior diagram), yang dapat dicirikan sebagai serangkaian perubahan
dalam sistem seiring waktu.

2.10.1 Use Case Diagram


Use case diagram menggambarkan kemampuan sistem yang diharapkan.
Fokusnya adalah pada “apa” yang dicapai sistem, bukan pada "bagaimana".
Interaksi antara aktor dan sistem diwakili oleh use case. Use case dapat
digambarkan pada tugas tertentu, seperti masuk ke sistem atau membuat daftar
belanja. Seseorang, kadang-kadang dikenal sebagai aktor, adalah entitas manusia
atau komputer yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan tugas tertentu.
Use case diagram menggambarkan perilaku sistem, subsistem, kelas, atau

21
komponen (aktor) yang terlihat secara eksternal. Tabel II.2 menunjukkan notasi
yang muncul pada diagram use case.

Tabel II.2 Notasi Use Case Diagram


Simbol Deskripsi
• Seseorang atau sistem yang mendapatkan keuntungan
dari sistem dan merupakan pihak eksternal ke subjek.
• Digambarkan dalam bentuk stik orang (default) atau
jika aktor bukan merupakan orang, disimbolkan dengan
persegi panjang dengan <<actor>> didalamnya.
• Dilabelkan dengan role atau peran.
Aktor • Dapat diasosiasi dengan aktor lain menggunakan
assosiasi spesialisasi atau superclass.
• Ditempatkan di luar boundary

Use Case:
• Merepresentasikan bagian utama dari fungsionalitas
suatu sistem.
Use Case • Dapat berupa perluasan use case lain.
• Dapat termasuk di dalam use case lain.
• Diletakan di dalam batas sistem.
• Dinamakan dengan frasa kata kerja.
Boundary:
• Nama subjek.
• Merepresentasikan ruang lingkup dari subjek, sistem
atau proses bisnis.
Association:
• Menghubungkan antara aktor dengan use case.
Include:
• Menghubungkan antara use case dengan use case lain
yang arahnya mengarah dari pekerjaan utama ke
pekerjaan tambahan, dimana pekerjaan tersebut harus
dilakukan.

22
Extend:
• Menghubungkan antara use case dengan use case lain
yang arahnya mengarah dari pekerjaan tambahan yang
bersifat optional ke pekerjaan dasar.
Generalization:
• Merepresentasikan use case khusus ke satu use case
yang lebih umum.
• Disimbolkan dengan anak panah yang digambarkan
dari use case khusus ke use case umum.

Sumber: (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2015

2.10.2 Activity Diagram


Activity diagram digunakan untuk menggambarkan urutan arus
aktivitas, termasuk proses bisnis dan kasus penggunaan, secara grafis.
Activity diagram juga dapat digunakan untuk memodelkan aktivitas yang
akan diambil saat operasi dilakukan, serta hasil dari tindakan tersebut.

Activity diagram, seperti yang didefinisikan oleh (Dennis, Wixom, &


Tegarden, 2015), adalah diagram yang menggambarkan proses bisnis otonom
dari sebuah kelas, aliran aktivitas dalam use case, atau desain metode yang
menyeluruh.

Tabel II.3 Simbol-Simbol Activity Diagram


Simbol Deskrips
i
• Digunakan untuk melakukan tindakan
Action
yangsederhana tanpa adanya kompilasi.

Activity • Digunakan untuk mewakili serangkaian tindakan.

• Digunakan untuk mewakili suatu objek yang


Class Name
terhubung ke satu set arus objek.

Object Node • Menunjukkan urutan eksekusi.

23
• Menunjukkan arus dari sebuah objek dari satu
Object Flow kegiatan (atau tindakan) untuk kegiatan lain
(atau
tindakan).
• Menggambarkan awal dari serangkaian tindakan
Initial Node atau kegiatan.

• Digunakan untuk menghentikan semua arus


Final-Activity kontroldan arus objek dalam suatu kegiatan (atau
Node tindakan).

• Digunakan untuk menghentikan aliran


kontroltertentu atau aliran objek.
Final-Flow Node
Sumber: (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2015)

Tabel II.3 Simbol-Simbol Activity Diagram (Lanjutan)


Simbol Deskripsi

• Digunakan untuk menyatukan kembali jalur


keputusanberbeda yang dibuat menggunakan
Merge Node
simpul keputusan.
• Digunakan untuk mewakili kondisi tes untuk
memastikanbahwa aliran kontrol atau aliran
objek hanya turun satu jalur.
Decision Node

• Node kontrol yang memiliki satu dan dua atau


lebih alirankeluar.
Fork Node

• Node gabungan dari satu atau lebih activity aliran


masuk.
Join Node

24
• Digunakan untuk memecah sebuah diagram
aktivitas dalambaris dan kolom untuk menetapkan
aktivitas individu (atau tindakan) kepada individu
atau benda yang bertanggung
jawab untuk melaksanakan kegiatan (atau tindakan).
Sumber: (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2015)

2.11 PHP

PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor, yaitu sebuah bahasa


pemrograman open source dari suatu web server, (Anhar, 2010). Bahasa
pemograman ini merupakan jenis perangkat lunak server-side yang bekerja bersama
dengan HTML (server side HTML embedded scripting). PHP adalah perangkat lunak
yang memungkinkan Anda membuat halaman web dinamis. Istilah “dinamis”
mengacu pada fakta bahwa halaman yang akan ditampilkan dibuat sesuaipermintaan
klien. Teknik ini memastikan bahwa klien menerima informasi terbaru atau terkini.
Seluruh script PHP dijalankan di server tempat script tersebut dieksekusi. Kode PHP
mengikuti seperangkat aturan yang dimulai dengan <?php dan ditutup dengan ?>.
Titik koma harus disertakan di akhir setiap baris (;). PHP bersifat case sensitive, yang
berarti penulisan huruf kapital dan kecil dalam PHP memiliki pengaruh yang besar.
Menurut (Anhar, 2010), PHP memiliki keunggulan dibandingkan bahasa
pemrograman lainnya, yaitu:
1. PHP adalah bahasa pemrograman dengan banyak referensi dan cukup mudah
untuk dipelajari.
2. Web server yang mendukung PHP tersedia secara luas, mulai dari Apache, IIS,
Lighttpd, dan Xitami, yang semuanya sangat mudah dikonfigurasi.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis dan
pengembang yang bersedia membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa pemrograman yang paling
sederhana untuk dipelajari karena memiliki banyak referensi.
5. PHP adalah bahasa open source yang dapat dieksekusi pada saat runtime
melalui konsol dan dapat mengeksekusi instruksi sistem pada berbagai
komputer termasuk Linux, Unix, Macintosh, dan Windows.

25
PHP juga memiliki sejumlah fitur tambahan, seperti dukungan langsung untuk
sejumlah database utama, termasuk Oracle, PostgreSQL, dan lainnya

2.12 Laravel
Taylor Otwell merancang kerangka Laravel, dan proyek Laravel dimulai pada
April 2011. Otwell memulai proyek ini karena ia tidak dapat menemukan kerangka
kerja terbaru untuk versi PHP yang ia gunakan. Karena keterbatasan sumber daya,
mengembangkan kerangka kerja yang ada juga bukan pilihan yang cerdas. Otwell
membangun kerangka kerjanya sendiri, yaitu Laravel, sebagai tanggapan atas
beberapa kendala ini. Akibatnya, Laravel membutuhkan PHP versi 5.3 atau lebih
tinggi, (Supardi & Sulaeman, 2019).

Laravel adalah kerangka kerja PHP berdasarkan konsep MVC (Model View
Controller) dan didistribusikan di bawah lisensi MIT. Laravel adalah kerangka
kerja pengembangan situs web berbasis MVP yang dikodekan menggunakan PHP
dan berupaya untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi
biaya pengembangan dan pemeliharaan serta meningkatkan pengalaman bekerja
dengan aplikasi menggunakan sintaks yang ekspresif, jelas, dan menghemat waktu.

2.12.1 MVC (Model View Controller)


MVC adalah pola desain perangkat lunak yang memisahkan fungsionalitasaplikasi
dari antarmuka pengguna. Manipulasi data, controller, dan user interface adalah
contoh komponen aplikasi yang dipisahkan oleh MVC, (Supardi & Sulaeman,
2019). Berikut ini merupakan penjelasan dari komponen MVC, sebagai berikut:

• Struktur data diwakili oleh model. Model sering kali menyertakan fungsi
yangmembantu administrasi basis data, seperti memasukkan data ke dalam
basis data, memperbarui data, dan sebagainya.
• View, yang sering dikenal sebagai halaman web, adalah bagian yang
mengontrol presentasi kepada pengguna.
• Controller adalah komponen yang menghubungkan model dengan view.

26
2.12.2 Fitur Laravel
Menurut (Supardi & Sulaeman, 2019), ada beberapa fitur yang terdapat
dalam framework laravel, sebagai berikut:

1. Bundles adalah fitur dari sistem pengemasan modular yang dapat


digunakandalam berbagai aplikasi.
2. Eloquent ORM adalah ekstensi PHP yang mengimplementasikan metode
internal dari pola record aktif untuk menangani relasi objek database.
3. Application Logic adalah komponen aplikasi yang menggunakan
controller atau merupakan komponen Route.
4. Reverse Routing mendefinisikan hubungan antara Link dengan Route.
5. Restful controllers memisahkan logika dalam mengatur HTTP GET dan
POST.
6. Class Auto Loading menyediakan loading otomatis untuk class PHP.
7. View Composer merupakan kode unit logikal yang dapat dijalankan saat
view sedang loading.
8. loC Container dapat membalikkan controller sehingga menghasilkan
objekbaru.
9. Migration merupakan penyedia sistem kontrol untuk skema basis data.
10. Unit Testing, ada banyak tes untuk mengidentifikasi dan menghindari
regresi.
11. Automatic Pagination, membuat proses menyusun halaman menjadi
lebihmudah

2.13 PostgreSQL
Menurut (Kusumawati, 2015), PostgreSQL adalah Object Relational Database
Management System (ORDBMS) yang bersifat open source, sehingga menawarkan
banyak keuntungan, seperti kode sumber dan desain yang fleksibel (tidak kaku).
Postgres mendukung bahasa SQL92 dan SQL99, serta beberapa antarmuka ke
berbagai bahasa pemrograman lain seperti C++, Java, Perl, PHP, Python, dan Tcl.
PostgreSQL adalah komunitas bisnis pengembangan dan perusahaan
pengembangan di seluruh dunia yang tidak dikendalikan oleh satu perusahaan.

27
Menurut Kementerian Riset dan Teknologi (2013), PostgreSQL memiliki beberapa
kelebihan diantaranya seperti dibawah ini:

1. PostgreSQL memiliki desain multiprosesor (forking), yang berarti


lebih stabil karena jika salah satu proses anak mati, seluruh daemon
tidak mati, meskipun faktanya ini sering terjadi.
2. Untuk kueri dengan klausa JOIN yang rumit, PostgreSQL biasanya
mengungguli MySQL dalam situasi beban tinggi (sejumlah besar
koneksi simultan), karena PostgreSQL menyediakan penguncian
tingkat baris.
3. PostgreSQL berisi kemampuan berorientasi objek termasuk pewarisan
tabel dan tipe data, serta tipe data array, yang dapat berguna untuk
menyimpan banyak elemen data dalam satu record. Di PostgreSQL,
tabel dapat dibuat dengan mewarisi definisi tabel lain menggunakan
fitur OO ini.
4. PostgreSQL mencakup hampir semua fungsionalitas database yang
tersediadalam sistem database komersial.
5. Tipe data geometris (seperti titik, garis, lingkaran, dan poligon)
tersedia di PostgreSQL dan mungkin bermanfaat dalam beberapa
aplikasi ilmiah.
6. PostgreSQL dapat mendefinisikan field sebagai Array.
7. View (tabel virtual), trigger, subselect, stored procedure (dalam
bahasatertentu), dan foreign key constraint adalah semua fitur standar
di PostgreSQL.
8. PostgreSQL juga menyertakan aturan, yaitu tindakan kustom yang
dilakukan saat tabel melakukan perintah INSERT, UPDATE, atau
DELETE.
9. PostgreSQL dapat terhubung ke database lain seperti pgdump,
interbase, dan pgaccess, serta hampir semua database di Linux.
10. Kemampuannya untuk menangani data geografis, memungkinkan
PostgreSQL digunakan untuk membangun situs Web berbasis GIS
untuk pemetaan dan tujuan lainnya.
11. PostgreSQL dilisensikan di bawah GPL (General Public License),

28
yang berartibahwa siapa pun dapat menggunakan, memodifikasi, dan
mendistribusikannya untuk penggunaan pribadi, pendidikan, atau
komersial tanpa membayar biaya lisensi.
12. PostgreSQL mendukung berbagai jenis bahasa pemrograman seperti:
SQL, C. C++, Java, PHP, dan sebagainya.
13. PostgreSQL juga merupakan alternatif untuk sistem basis data.

2.14 Blackbox Testing

Menurut (Rizky, 2011), Black Box Testing adalah sejenis pengujian


perangkat lunak di mana fungsi internal perangkat lunak tidak diketahui. Sehingga
tester menganggap program sebagai “kotak hitam” di mana tidak perlu memeriksa
isinya tetapi cukup untuk diekspos ke prosedur pengujian eksternal. Bentuk
pengujian ini semata-mata mempertimbangkan program dalam hal standar dan
persyaratan yang ditetapkan pada awal proses desain. Berikut ini adalah beberapa
keuntungan yang diperoleh (Rizky, 2011):
1. Anggota tim tester tidak harus memiliki pengalaman pemrograman.

2. Tester komponen dapat menemukan masalah atau cacat perangkat


lunak dari pengguna.
3. Temuan black box testing dapat membantu mengklarifikasi setiap
inkonsistensi atau keracunan yang mungkin terjadi selama eksekusi
program.
4. Prosedur pengujian dapat diselesaikan lebih cepat, jika dibandingkan
dengan white box testing.

29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian


Secara umum, metodologi penelitian diartikan sebagai proses atau cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian.
Metodologi berisi tentang metode – metode ilmiah, langkahnya, jenis – jenisnya
sampai kepada batas – batas dari metode ilmiah. Sedangkah penelitian merupakan
suatu usaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui bukti – bukti fakta
dengan tata cara kerja ilmiah tertentu yang krisis dan terkendali (Alfandi, 2001).
Menurut Sugiyono (2017), yang dimksud dengan metodologi penelitian adalah cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan dari
penelitian itu sendiri, antara lain:
a. Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
b. Untuk membuktikan atau menguji kebenaran dari pengetahuan yang
sudah ada.
c. Untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
Adapun fungsi Penelitian adalah :
a. Menyediakan fakta berdasarkan pendekatan bidang ilmu yang hendak
diteliti.
b. Memperoleh jawaban atas pertanyaan atau memberikan pemecahan
masalah (problem solution).
c. Mengembangkan bidang ilmu serta penjelasan yang lebih lanjut dari suatu
bidang ilmu.
d. Pengujian dari kebenaran dan tolak ukur dari penelitian.
e. Mencari hubungan sebab akibat dan merumuskan prinsip – prinsip umum
dan mendapatkan makna dari suatu masalah yang hendak dipecahkan.
f. Mencari serta memberikan kebijakan ataupun saran.
Kegiatan penelitian harus memiliki beberapa karakteristik tertentu. Adapun ciri-ciri
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bersifat Ilmiah, maksudnya adalah penelitian dilakukan sesuai dengan
prosedur dan menggunakan bukti-bukti yang meyakinkan dalam bentuk

30
fakta yang didapatkan secara objektif.
2. Prosesnya Berkesinambungan, hasil suatu penelitian dapat selalu
disempurnakan dari waktu ke waktu melalui proses yang berjalan secara
terus-menerus.
3. Memberikan Kontribusi, maksudnya adalah suatu penelitian harus
terdapat unsur kontribusi atau nilai tambah terhadap ilmu pengetahuan
yang sudah ada sebelumnya.
4. Analitis, suatu penelitian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan
diuraikan dengan menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan sebab
akibat antar variable-variabelnya

3.2 Jenis dan Sumber Data


Data yang diperlukan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data primer dan
sekunder. Sumber dari data-data ini berasal dari tempat yang diamati pada PT
Berlian Maju Motor:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari PT Berlian
Maju Motor, baik melalui pengamatan maupun wawancara dengan
karyawan dari Divisi After Sales Services. Data dikumpulkan dalam bentuk
formulir pendaftaran servis mobil pelanggan, analisis dokumen yang ada
serta proses pengolahan data servis yang berjalan pada bengkel.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah informasi yang diperoleh dari data yang dapat diakses
publik yang telah dikumpulkan dan diterbitkan oleh orang lain, seperti buku
dan studi ilmiah dari berbagai sumber. Informasi tersebut meliputi informasi
umum perusahaan, biografi perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah tahap paling penting dalam proses tersebut,
karena tujuan utama studi adalah untuk mengumpulkan data. Penelitian ini
menggunakan berbagai metode pengumpulan data, yaitu:

31
1. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah usaha melakukan pengumpulan data secara
langsung pada objek yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Pengamatan, tahap ini dilakukan secara langsung pada Divisi After


Sales Services di PT Berlian Maju Motor dengan mengamati proses
kegiatan servis kendaraan dan pengolahan data dari servis kendaraan.

b. Wawancara, yaitu mencari data yang dibutuhkan secara langsung


dengan memberikan pertanyaan yang ingin ditanyakan terhadap
segala hal yang diperlukan pada penyusunan Tugas Akhir ini.
Wawancara ini dilakukan kepada Divisi After Sales Services di PT
Berlian Maju Motor

c. Analisis Dokumen, yaitu menganalisis dokumen-dokumen yang


berkaitan dengan pencatatan kegiatan servis kendaraan di PT Berlian
Maju Motor

2. Studi Pustaka
Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca buku dan literatur yang
berkaitan dengan topik dan masalah baik di dalam maupun di luar ruang
lingkupkuliah, sehingga dapat menunjang dalam penulisan tugas akhir
ini. Studi pustaka yang dilakukan adalah dengan menggunakan buku yang
dimiliki, bukuyang dipinjam dari perpustakaan dan mencari data yang
diperlukan melalui internet.

3.4 Metode Pengembangan Sistem


Metode yang digunakan pengembangan sistem ini adalah model waterfall.
Menurut Roger S. Pressman (2010: 46) Model air terjun (waterfall) kadang
dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan
pendekatan yang sistemastis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan
perangkat lunak, yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna dan
berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan, pemodelan, konstruksi, serta
penyerahan sistem/perangkat lunak. Berikut merupakan tahapan dari metode

32
pengembangan waterfall.
1. Communication/Komunikasi
Pada tahapan ini model Waterfall guna mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang ada serta informasi lain yang diperlukan untuk
pengembangan sistem. Hal ini mempertegas bahwa perancangan suatu
sistem dengan menggunakan model Waterfall melakukan komunikasi
kepada Manager HRD, dan Staff HRD agar dapat memenuhi keinginan
dan harapan dari para pengguna.
2. Planning/Perencanaan
Pada tahapan ini dikerjakan dengan kegiatan penentuan sumberdaya,
spesifikasi untuk pengembangan berdasarkan kebutuhan sistem dan
tujuan berdasarkan pada hasil komunikasi yang dilakuakan agara
pengembangan dapat sesuai dengan yang diharapakan review
3. Modeling/Pemodelan
Pada tahapan selanjutnya ialah representasi atau menggambarkan model
sistem yang akan dikembangkan seperti proses dengan perancangan
menggunakan UML relasi antar-entitas yang diperlukan, dan perancangan
antarmuka dari sistem yang akan dikembangkan.
4. Construction/Pembentukan
Pada tahapan ini digunakan untuk membangun, menguji-coba yang
dikembangkan.Tahap pengkodean ini menggunakan bahasa
pemrograman PHP. Proses instalasi dan penyajian user-support juga
dilakukan agar sistem dapat berjalan dengan sesuai.
5. Deployment delivery & feedback
Sebelum melakukan penyerahan sistem. Sistem ini akan dilakukan
pengujian. Metode pengujian yang digunakan pada pembangunan sistem
ini yaitu dengan menggunakan metode Black-Box testing. Black-Box
testing adalah pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak. Dimana pengujian kotak hitam (Black-Box testing)
berkaitan dengan pengujian yang dilakukan pada antarmuka perangkat
lunak. Setelah pengujian selesai dilaksanakan tahap akhir dari metode
pengembangan Model air terjun (waterfall) adalah penyerahan sistem.

33
Setelah melakukan analisis, desain, pengkodean dan pengujian maka
sistem yang sudah jadi akan diserahkan untuk bisa digunakan oleh user
dan dilakukan pemeliharaan secara berkala.

3.5 Kerangka Penelitian


Kerangka penelitian merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat
digunakan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah. Agar Penelitian ini
berjalan sesuai dengan yang direncanakan, perlu adanya kerangka penelitian. Pada
penelitian ini penulis menggunakan tahapan pada model waterfall
3.1.1 Identifikasi Masalah
Pada tahapan ini akan diidentifikasi beberapa permasalahan yang ada
pada bagian divisi after sales services dan identifikasi kebutuhan
informasi mendukung yang dilakukan menggunakan wawancara kepada
pihak perusahaan yang nantinya akan terlibat didalam sistem hal ini
dilakukan agar mendapat gambaran umum dalam pembuatan sistem
berdasarkan wawancara yang dilakukan pada pihak PT Berlian Maju
Motor saat ini memiliki permasalahan diantaranya adalah terdapat
keluhan dari pelanggan untuk menghubungi pihak servis. Dimana ketika
ingin melakukan servis pada kendaraannya, pemilik kendaraan perlu
langsung datang ke bengkel. Dalam hal ini apabila bengkel sedang
kosong pemilik kendaraan bisa langsung melakukan servis namun jika
bengkel sedang penuh pemilik harus pulang kembali dan menunggu
jatah giliran servis kendaraannya. Hal tersebut memunculkan keluhan
yang membuat pelanggan enggan melakukan servis di bengkel karena
pelanggan tidak mengetahui jadwal servis kendaraan yang pasti.
Keluhan pelanggan juga berdampak pada perusahaan yang mana
perusahaan mengalami kerugian dari pelanggan yang enggan
melakukan servis karena tidak mengetahui jadwal yang pasti. Tidak
hanya jadwal servis kendaraan, ketika melakukan servis pelanggan juga
tidak mengetahui status kendaraan yang ditinggalkan di bengkel. Hal
tersebut membuat area servis kendaraan menjadi penuh sebab tidak ada
kontrol terhadap jadwal servis kendaraan.

34
3.1.2 Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dengan metode
wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa
terhadap proses yang sedang berjalan pada PT Berlian Maju Motor
sehingga mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh
peneliti.
3.1.3 Pembuatan Sistem
Pada tahapan ini dilakukan proses pembuatan sistem merupakan
tahapan yang dilaksanakan selanjutnya, pengkodean program dan
melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi yang dibuat untuk
memastikan bahwa sistem sesuai dengan hasil analisa dan desain pada
tahapan sebelumnya. Ketika sistem telah berjalan dengan sesuai maka
dapat diimplementasikan pada sistem yang sesungguhnya.
3.1.4 Pengujian dan Evaluasi Proses
Pengujian sistem secara internal dapat dilakukan baik itu secara
verifikasi ataupun validasi data dan disesuaikan dengan yang ada
dilakukan guna mengantisipasi seminimal mungkin pengujian yang
gagal ketika dilakukan test oleh user. Metode pengujian yang diambil
adalah metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah
pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur
logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk
mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar

35
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Sejarah Perusahaan


PT Berlian Maju Motor adalah dealer resmi Mitsubishi yang meliputi 3S (
Showroom, Service, Sparepart ) beralamat di Jl. KH.Wahid Hasyim No.1053
Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang – Sumatera Selatan.
Mulai berdiri sejak tahun 1999. Dalam menunjang kebutuhan layanan after sales
service untuk kendaraan-kendaraan Mitsubishi yang berkembang pesat diwilayah
Sumatera Selatan. Sebagai bengkel resmi dari Mitsubishi, bengkel Berlian Maju
Motor memiliki fasilitas -fasilitas yang lengkap mulai dari area parkir yang
luas,service office dengan service advisor yang ramah, ruang tunggu nyaman, area
bengkel luas dengan peralatan yang lengkap dan didukung mobile workshop yang
selalu siap menangani masalah kendaraan pelanggan di jalan.

4.2 Visi dan Misi Perusahaan


4.3 Struktur Organisasi Perusahaan
4.4 Analisis Dokumen
4.5 Prosedur Sistem Informasi

36
SUMBER

Maniah, & Hamidin, D. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem


Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Akil, I. (2018). Referensi Dan Panduan UML 2.4 Singkat Tepat Jelas.
Surabaya:Garuda Mas Sejahtera.

Supardi, Y., & Sulaeman. (2019). Semua Bisa Menjadi Programmer Laravel
Basic. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Prabowo, M. (2020). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Salatiga:


LP2MIAIN Salatiga

Patila, P., M. Rifai, & Salahuddin. (2020). Pengembangan Sistem Informasi


Layanan Servis Mobil Berbasis Android. Jambura Journal of Informatics,
2(2), 73-85.

Fitri, K., & Azizah F. (2019). Sistem Informasi Pelanggan pada Bengkel
Marno Jaya Motor. Jurnal Teknik Elektro, 19(01), 29-35.

37

Anda mungkin juga menyukai