TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Terapan
OLEH
AZZAHRA NURWANDA PUTRI
NIM: 1320030
1
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN
PEMBIMBING
i
HALAMAN PENGESAHAN
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 25 Oktober 2022
Dewan Penguji
Penguji 2 Penguji 3
ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya buat dengan judul
Perancangan Sistem Informasi Layanan Servis Mobil Untuk Meningkatkan
Eksistensi Bisnis Pada PT Berlian Maju Motor:
- Dibuat dan diselesaikan sendiri dengan menggunakan literatur hasil kuliah,
survei lapangan, bimbingan dengan dosen pembimbing dan pembimbing
penelitian, melalutanya jawab maupun asistensi serta buku-buku jurnal acuan
yang tertera dalam referensi pada Tugas Akhir ini.
- Bukan merupakan duplikasi yang sudah dipublikasikan atau yang pernah
dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas/Perguruan Tinggi
lain, kecuali pada bagian-bagian tertentu digunakan referensi pendukung
untuk melengkapi informasi dan sumber informasi dengan dicantumkan
melalui referensi yang semestinya.
- Bukan merupakan karya tulis terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal
acuan yangtertera dalam referensi pada Tugas Akhir ini.
Jika terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah saya nyatakan seperti apa yang
di atas, maka Tugas Akhir saya ini dibatalkan.
Materai 10000
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
Penulisan laporan Tugas Akhir ini dilakukan sebagai salah satu syarat akademik
Program Studi Sistem Informasi Industri Otomotif pada Politeknik STMI Jakarta.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan laporan Tugas Akhir ini, sangatlah
sulit bagi kami untuk menyelesaikannya..Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya.
2. Seluruh anggota keluarga yang telah mendoakan dan mendukung Penulis
selama proses perkuliahan.
3. Dr. Mustofa, S.T., M.T., selaku Direktur Politeknik STMI Jakarta.
4. Bapak Lucky Heriyanto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Industri Otomotif di Politeknik STMI Jakarta.
5. Bapak/Ibu selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, danpikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan
Tugas Akhir ini.
6. Seluruh dosen di Politeknik STMI Jakarta yang telah memberikan ilmunya
selamaproses perkuliahan.
7. Pihak di PT Berlian Maju Motor yang telah membantu selama
berlangsungnya penelitian.
8. Seluruh teman-teman SIIO 2 Angkatan 2020 Politeknik STMI Jakarta
yang telah memberikan semangat selama proses perkuliahan.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan Tugas Akhir ini
membawa manfaatbagi pengembangan ilmu.
Terima kasih.
Azzahra Nurwanda
v
DAFTAR ISI
vi
3.3 Metode Pengumpulan Data .....................................................................31
3.4 Metode Pengembangan Sistem ...............................................................32
3.5 Kerangka Penelitian ................................................................................34
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ..............................36
4.1 Sejarah Perusahaan ..................................................................................36
4.2 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................36
4.3 Struktur Organisasi Perusahaan ...............................................................36
4.4 Analisis Dokumen ...................................................................................36
4.5 Prosedur Sistem Informasi ......................................................................36
SUMBER...............................................................................................................37
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem layanan kini sudah banyak digunakan oleh para pelaku bisnis yang
cukup besar hingga ternama, khususnya para pelaku bisnis di kota-kota besar. Para
pelaku bisnis di kota besar memanfaatkan teknologi dengan melakukan digitalisasi,
seperti adanya sistem self-order, sistem digital service, hingga sistem penjualan
online. Salah satu pelaku bisnis yang membutuhkan sistem layanan adalah bisnis
yang berada pada sektor jasa.
Pertumbuhan sektor jasa saat ini berlangsung dengan cepat dan dapat membantu
pertumbuhan ekonomi. Perkembangan dalam sektor jasa atau layanan perlu
diperhatikan oleh pihak perusahaan agar dapat bersaing dengan pihak perusahaan
dalam memberikan layanan yang lebih menarik dan terbaik kepada para
pelanggannya. Dalam hal ini perancangan dan penyampaian layanan kepada para
pelanggan perlu dilakukan secara spesifik, terutama bagi perusahaan yang bergerak
di sektor jasa.
PT Berlian Maju Motor adalah salah satu perusahaan yang juga bergerak di
sektor jasa. Perusahaan di bidang otomotif ini berperan sebagai dealer resmi
Mitsubishi yang meliputi 3S (Showroom, Service, Sparepart). Perusahaan ini
melayani kebutuhan after sales service untuk kendaraan-kendaraan Mitsubishi
yang berkembang pesat di wilayah Sumatera Selatan. Salah satu cabang bengkel ini
berada di wilayah Lubuk Linggau.
1
Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam penyediaan layanan/jasa servis di
perusahaan, diperoleh keterangan dari Servis Manager bahwa kondisi di perusahaan
saat ini adalah terdapat keluhan dari pelanggan untuk menghubungi pihak servis.
Dimana ketika ingin melakukan servis pada kendaraannya, pemilik kendaraan perlu
langsung datang ke bengkel. Dalam hal ini apabila bengkel sedang kosong pemilik
kendaraan bisa langsung melakukan servis namun jika bengkel sedang penuh
pemilik harus pulang kembali dan menunggu jatah giliran servis kendaraannya. Hal
tersebut memunculkan keluhan yang membuat pelanggan enggan melakukan servis
di bengkel karena pelanggan tidak mengetahui jadwal servis kendaraan yang pasti.
1. Tidak adanya sistem layanan yang mengatur penjadwalan servis mobil yang
membuat pelanggan tidak mengetahui jadwal servis mobil.
2. Kualitas pelayanan yang diberikan masih rendah dimana pelanggan tidak
diberikan informasi mengenai status kendaraan yang ditinggalkan sehingga
area servis kendaraan menjadi tidak teratur.
3. Tingkat kepuasan pelanggan yang rendah karena pelayanan yang kurang
maksimal mempengaruhi turunnya daya saing bisnis yang akan berdampak
pada pendapatan perusahaan.
2
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk melakukan perancangan
sistem informasi yang akan membantu perusahaan agar:
1. Bagi penulis
Penelitian ini membantu penulis agar dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh selama menjalani perkuliahan. Penulis mendapatkan pengalaman
dengan turut menangani permasalahan yang ada pada perusahaan, sehingga
3
dapat terlatih dan siap menghadapi tantangan dikemudian hari, khususnya
di bidang sistem informasi.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk dapat digunakan di perusahaan
dalam rangka mendukung kegiatan operasional perusahaan yang dapat
memudahkan perusahaan melayani pelanggan dengan maksimal.
3. Bagi pihak lain
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai saran dan
acuan yang membantu para peneliti lain untuk melakukan perancangan
sistem ataupun proyek-proyek yang serupa.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas tentang berbagai teori yang diperoleh dari
buku-buku, literatur, ataupun berbagai jenis rujukan yang
berhubungan dengan tema yang dibahas. Teori-teori yang
dipaparkan pada Tugas Akhir ini terkait dengan penerapan sistem
informasi layanan pelanggan untuk meningkatkan eksistensi bisnis.
4
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dari hasil
pengamatan selama melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT
Berlian Maju Motor yang meliputi profil perusahaan, struktur
organisasi, proses pelayanan pelanggan dan kegiatan operasional
perusahaan serta dokumen yang terlibat pada proses tersebut.
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan dari hasil studi dan
saran pada perusahaan untuk berbagai masalah yang berkaitan
dengan sistem informasi layanan pelanggan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Jurnal 1
6
Berdasarkan observasi yang dilakukan di perusahaan PT
HAG, diperoleh keterangan dari Servis Manager bahwa
masalah saat ini adalah pelanggan mengalami kendala
dalam menghubungi pihak servis. Dalam hal ini pemilik
kendaraan memiliki keluhan kurang nyaman apabila
pelanggan harus datang ke bengkel dan pulang kembali
atau harus menunggu lama saat jatah giliran servis
kendaran. Keluhan pelanggan tersebut muncul karena
pelanggan tidak mengetahui jadwal servis kendaraan.
Di lain pihak, tidak hanya bagi pengguna kendaraan
tetapi di pihak perusahaan juga mengalami kerugian
apabila pelanggan tidak mengetahui jadwal servis.
Dimana apabila pelanggan tidak mengetahui jadwal
servis, calon pelanggan enggan untuk melakukan servis
kendaraan dikarenakan jadwal servis ternyata penuh.
Selain itu, tidak ada informasi mengenai status
kendaraan yang ditinggalkan di bengkel dapat
mengakibatkan area servis kendaraan menjadi penuh.
Ditambah lagi pelanggan harus melakukan pemesanan
sebelum H-1.
Kualitas layanan yang diberikan oleh pihak perusahaan
kepada pelanggan pada umumnya sangat tergantung
kepada kualitas relasi dan kerjasama dengan pihak
internal perusahaan. Oleh sebab itu, kepuasan dan
loyalitas pelanggan mesti dapat diwujudkan secara
efektif oleh pihak perusahaan selaku pemberi
layanan/jasa
Masalah yang akan Masalah yang akan diselesaikan adalah membantu pihak
diselesaikan PT HAG selaku perusahaan penyedia layanan/jasa di
bidang otomotif agar dapat memiliki layanan yang
bersifat real-time yang dapat mengurangi waktu tunggu
untuk servis kenderaan
7
Hasil Penelitian Berdasarkan metode pengembangan yang diterapkan,
pengembangan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari
analisis kebutuhan yang menghasilkan identifikasi
terkait kebutuhan pengguna serta kebutuhan fungsional
dari sistem. Kemudian dilanjutkan pada perancangan
sistem yang menghasilkan output berupa diagram use
case dan diagram activity.
Setelah keseluruhan persiapan selesai, maka dilanjutkan
dengan implementasi sistem yang memberikan
gambaran terkait sistem yang diterapkan seperti adanya
tampilan user interface. Terakhir sebelum diterapkan
pada perusahaan, diperlukan peninjauan ulang. Aplikasi
yang telah selesai dibuat akan ditinjau prosesnya,
tujuannya untuk menilai apakah informasi yang
dihasilkan sistem merupakan informasi yang valid.
Dalam hal pengujian dilakukan dengan menggunakan
metode System Usability Scale (SUS).
8
layanan servis mobil yang lebih baik sesuai kebutuhan
pihak pelanggan.
2. Jurnal 2
Judul Sistem Informasi Pelanggan pada Bengkel Marno Jaya
Motor
Jurnal Jurnal Teknik Elektro
Volume dan Vol.19 No.01 Hal. 29 – 35
Halaman
Tahun 2019
Penulis Khilyatin Ulin Fitri, Azizah Fatmawati
Reviewer Azzahra Nurwanda Putri
Tanggal 16 Oktober 2022
9
Masalah yang akan Masalah yang akan diselesaikan adalah memperbaiki
diselesaikan keterhambatan perusahaan karena pengelolaan data
pelanggannya masih secara manual.
10
pelanggan. Berdasarkan hasil pengujian black box,
sistem dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
Sedangkan hasil rata-rata nilai dari pengujian usability
memperoleh 68,3 yang dapat disimpulkan bahwa sistem
berada pada kategori baik dan dapat diterima pengguna.
Berdasarkan literatur review yang dilakukan, terdapat dua penelitian yang selaras
dengan penelitian tugas akhir yang sedang dijalankan. Dalam hal ini layanan kepada
pelanggan menjadi permasalahan yang utama. Dimana permasalahan tersebut juga
berpengaruh pada kegiatan operasional, yaitu layanan servis mobil pada bengkel.
Oleh karena itu, dua penelitian yang sudah di review akan menjadi salah satu
referensi dalam penulisan tugas akhir ini.
11
sekolompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan (Hanif, 2007). Menurut Scot (1996) sistem terdiri dari unsur-
unsur seperti masukan (input), pegolahan (processing), keluaran (output).
12
bermanfaat atau merugikan. Energi sistem adalah lingkungan eksternal
yang menguntungkan, yang seyogianya dilindungi dan dirawat. Sedangkan
lingkungan eksternal yang tidak bersahabat semestinya diatur dan dikelola,
atau kehidupan sistem akan terancam.
4. Penghubung sistem
Penghubung adalah saluran yang menghubungkan subsistem satu sama
lain. Penghubung ini dapat memfasilitasi transfer sumber daya potensial
dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem
menjadi input untuk subsistem lain melalui penghubung. Dengan
menghubungkan berbagai subsistem, satu subsistem dapat bergabung
dengan subsistem lain untuk membentuk suatu entitas.
5. Masukkan sistem (input)
Input sistem adalah jumlah energi yang memasuki sistem. Energi
dimasukkan sehingga sistem dapat berfungsi, energi ini dapat berupa
pemeliharaan input atau input sinyal pemeliharaan. Untuk menghasilkan
output sistem, sinyal input harus merupakan energi yang diproses.
6. Keluaran sistem (output)
Energi diproses dan dikategorikan menjadi keluaran yang dapat digunakan
sebagai bagian dari keluaran sistem. Output itu dapat dijadikan input ke
dalamsubsistem lain.
7. Pengolahan sistem
Sebuah komponen pemroses atau keseluruhan sistem dapat bertindak
sebagai pengolah sistem. Pengolah adalah perangkat yang mengubah input
menjadi output.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem harus memiliki tujuan atau saran; jika tidak, sistem itu akan
berhenti. Jika suatu sistem mencapai tujuannya, maka sitem itu dianggap
berhasil. Tujuan sistem berdampak signifikan pada input dan output akhir.
13
2.4 Pengertian Informasi
Informasi adalah "tingkat ketidakpastian yang berkurang ketika pesan
diterima," menurut Weaver, dua insinyur listrik. Artinya, ketika lebih banyak
informasi tersedia, tingkat kepastian meningkat. Informasi merupakan data yang
telah diolah menjadi bentuk yang relevan bagi penerima dan berharga dalam
pengambilan keputusan saat ini atau di masa depan, menurut Davis (Kadir, 2014).
14
jenis transaksi rutin tertentu, menandakan kegiatan internal dan eksternal yang
penting, dan memberikan dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang
cerdas (Kusnendi, 2016).
1. Blok masukan
Data yang dimasukkan ke sistem informasi diwakili oleh blok masukan, yang
meliputi teknik dan media pengumpulan data yang akan diinput, seperti
dokumen dasar.
2. Blok model
Blok model terdiri dari campuran antara prosedur, logika, dan model matematis
yang akan memodifikasi data input dan data dalam database dengan cara
tertentu untuk menghasilkan output yang diinginkan.
3. Blok keluar
Produk sistem informasi adalah keluaran sistem informasi, yang mencakup data
berkualitas tinggi dan dokumentasi yang relevan untuk semua tingkat
manajemen dan pengguna sistem.
4. Blok teknologi
Teknologi adalah seperangkat alat yang digunakan dalam pengoperasian suatu
sistem informasi. Menerima input, menjalankan model, mengakses
penyimpanan data, menghasilkan dan mengkomunikasikan output, dan
membantu mengoperasikan sistem secara keseluruhan semuanya dilakukan
dengan teknologi. Ada tiga jenis teknologi: brainware, software, dan hardware.
15
5. Blok basis data
Basis data atau yang sering dikenal sebagai database, adalah kumpulan data
yang terhubung yang disimpan di perangkat keras komputer dan dikelola oleh
perangkat lunak. Data dalam database harus diatur sedemikian rupa sehingga
informasi yang dihasilkan berkualitas baik. Efisiensi penyimpanan data juga
dibantu oleh database yang terorganisir dengan baik. Untuk mengakses
database, diperlukan aplikasi perangkat lunak yang disebut sebagai Database
Management System (DBMS)
6. Blok kendali
Bencana, suhu, air, debu, penipuan, dan kegagalan sistem adalah ancaman
potensial terhadap sistem informasi. Untuk mencegah kerusakan pada sistem
informasi, blok kontrol harus dibuat dan diimplementasikan, dan kesalahan
harus segera diperbaiki jika timbul.
1. High contact service ialah sebuah klasifikasi dari sebuah pelayanan jasa
dimana kontak diantara konsumen dan juga penyedia jasa yang sangatlah tinggi,
konsumen selalu terlibat di dalam sebuah proses dari layanan jasa tersebut.
2. Low contact service ialah klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak diantara
konsumen dengan sebuah penyedia jasa tidaklah terlalu tinggi. Physical contact
dengan konsumen hanyalah terjadi di front desk yang termasuk ke dalam
klasifikasi low contact service. Misalkan ialah lembaga keuangan
16
eksistensi adalah paham yang cenderung memandang manusia sebagai objek hidup
yang memiliki taraf yang tinggi, dan keberadaan dari manusia ditentukan dengan
dirinya sendiri bukan melalui rekan atau kerabatnya, serta berpandangan bahwa
manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang dapat eksis.
17
berurutan dalam membangun sebuah perangkat lunak. Proses pembuatannya
mengikuti alur dari mulai analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.
Metode waterfall adalah salah satu jenis model pengembangan aplikasi dan
termasuk ke dalam classic life cycle (siklus hidup klasik), yang mana menekankan
pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk model pengembangannya, dapat
dianalogikan seperti air terjun, dimana setiap tahap dikerjakan secara berurutan
mulai dari atas hingga ke bawah.
1. Requirement
Tahapan metode waterfall yang pertama adalah mempersiapkan dan
menganalisa kebutuhan dari software yang akan dikerjakan. Informasi dan
insight yang diperoleh dapat berupa dari hasil wawancara, survei, studi
literatur, observasi, hingga diskusi.
2. Design
Tahap yang selanjutnya adalah pembuatan desain aplikasi sebelum masuk
pada proses coding. Tujuan dari tahap ini, supaya mempunyai gambaran
jelas mengenai tampilan dan antarmuka software yang kemudian akan
dieksekusi oleh tim programmer. Untuk proses ini, akan berfokus pada
pembangunan struktur data, arsitektur software, perancangan interface,
hingga perancangan fungsi internal dan eksternal dari setiap algoritma
prosedural.
3. Implementation
Tahapan metode waterfall yang berikutnya adalah implementasi kode
program dengan menggunakan berbagai tools dan bahasa pemrograman
sesuai dengan kebutuhan tim dan perusahaan. Jadi, pada tahap implementasi
ini lebih berfokus pada hal teknis, dimana hasil dari desain perangkat lunak
akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman melalui tim programmer
atau developer.
18
4. Integration & Testing
Tahap yang keempat, masuk dalam proses integrasi dan pengujian sistem.
Pada tahap ini, akan dilakukan penggabungan modul yang sudah dibuat
pada tahap sebelumnya. Setelah proses integrasi sistem telah selesai,
berikutnya masuk pada pengujian modul.
5. Operation & Maintenance
Tahapan metode waterfall yang terakhir adalah pengoperasian dan
perbaikan dari aplikasi. Setelah dilakukan pengujian sistem, maka akan
masuk pada tahap produk dan pemakaian perangkat lunak oleh pengguna
(user). Untuk proses pemeliharaan, memungkinkan pengembang untuk
melakukan perbaikan terhadap kesalahan yang ditemukan pada aplikasi
setelah digunakan oleh user.
19
dalam hal ini klien tidak dapat mencampuri urusan dari tim pengembang
aplikasi. Sehingga pengeluaran biaya menjadi lebih sedikit. Berbeda dengan
metode Agile, yang mana klien dapat memberikan masukan dan feedback
kepada tim developer terkait dengan perubahan atau penambahan beberapa
fitur. Sehingga perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih besar
daripada Waterfall.
4. Digunakan untuk pengembangan software berskala besar
Metode ini dinilai sangat cocok untuk menjalankan pembuatan aplikasi
berskala besar yang melibatkan banyak sumber daya manusia dan prosedur
kerja yang kompleks. Akan tetapi, Model ini juga dapat digunakan untuk
proyek berskala kecil dan menengah. Tentu saja disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan proyek yang diambil.
20
Proses pengerjaan dengan menggunakan waterfall terbilang cukup lama jika
dibandingkan dengan model SDLC yang lain. Karena, tahapan pengerjaan
aplikasi yang dilakukan satu per satu membuat waktu yang dibutuhkan
menjadi lebih lama. Sebagai contoh, tim developer tidak akan bisa
melakukan proses coding jika tim designer belum menampilkan tampilan
desain dari aplikasi.
Diagram yang termasuk dalam artifact UML versi 2.4 didefinisikan menjadi dua
macam diagram utama yaitu structure diagram dan behavior diagram. Diagram
struktur menggambarkan struktur statis sistem serta berbagai elemen tingkat
abstraksi dan implementasi dan bagaimana bagian itu saling berinteraksi. Diagram
struktur tidak menggambarkan aktivitas dinamis dan tidak menggunakan konsep
hubungan waktu. Perilaku dinamis objek dalam sistem digambarkan dalam diagram
perilaku (behavior diagram), yang dapat dicirikan sebagai serangkaian perubahan
dalam sistem seiring waktu.
21
komponen (aktor) yang terlihat secara eksternal. Tabel II.2 menunjukkan notasi
yang muncul pada diagram use case.
Use Case:
• Merepresentasikan bagian utama dari fungsionalitas
suatu sistem.
Use Case • Dapat berupa perluasan use case lain.
• Dapat termasuk di dalam use case lain.
• Diletakan di dalam batas sistem.
• Dinamakan dengan frasa kata kerja.
Boundary:
• Nama subjek.
• Merepresentasikan ruang lingkup dari subjek, sistem
atau proses bisnis.
Association:
• Menghubungkan antara aktor dengan use case.
Include:
• Menghubungkan antara use case dengan use case lain
yang arahnya mengarah dari pekerjaan utama ke
pekerjaan tambahan, dimana pekerjaan tersebut harus
dilakukan.
22
Extend:
• Menghubungkan antara use case dengan use case lain
yang arahnya mengarah dari pekerjaan tambahan yang
bersifat optional ke pekerjaan dasar.
Generalization:
• Merepresentasikan use case khusus ke satu use case
yang lebih umum.
• Disimbolkan dengan anak panah yang digambarkan
dari use case khusus ke use case umum.
23
• Menunjukkan arus dari sebuah objek dari satu
Object Flow kegiatan (atau tindakan) untuk kegiatan lain
(atau
tindakan).
• Menggambarkan awal dari serangkaian tindakan
Initial Node atau kegiatan.
24
• Digunakan untuk memecah sebuah diagram
aktivitas dalambaris dan kolom untuk menetapkan
aktivitas individu (atau tindakan) kepada individu
atau benda yang bertanggung
jawab untuk melaksanakan kegiatan (atau tindakan).
Sumber: (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2015)
2.11 PHP
25
PHP juga memiliki sejumlah fitur tambahan, seperti dukungan langsung untuk
sejumlah database utama, termasuk Oracle, PostgreSQL, dan lainnya
2.12 Laravel
Taylor Otwell merancang kerangka Laravel, dan proyek Laravel dimulai pada
April 2011. Otwell memulai proyek ini karena ia tidak dapat menemukan kerangka
kerja terbaru untuk versi PHP yang ia gunakan. Karena keterbatasan sumber daya,
mengembangkan kerangka kerja yang ada juga bukan pilihan yang cerdas. Otwell
membangun kerangka kerjanya sendiri, yaitu Laravel, sebagai tanggapan atas
beberapa kendala ini. Akibatnya, Laravel membutuhkan PHP versi 5.3 atau lebih
tinggi, (Supardi & Sulaeman, 2019).
Laravel adalah kerangka kerja PHP berdasarkan konsep MVC (Model View
Controller) dan didistribusikan di bawah lisensi MIT. Laravel adalah kerangka
kerja pengembangan situs web berbasis MVP yang dikodekan menggunakan PHP
dan berupaya untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi
biaya pengembangan dan pemeliharaan serta meningkatkan pengalaman bekerja
dengan aplikasi menggunakan sintaks yang ekspresif, jelas, dan menghemat waktu.
• Struktur data diwakili oleh model. Model sering kali menyertakan fungsi
yangmembantu administrasi basis data, seperti memasukkan data ke dalam
basis data, memperbarui data, dan sebagainya.
• View, yang sering dikenal sebagai halaman web, adalah bagian yang
mengontrol presentasi kepada pengguna.
• Controller adalah komponen yang menghubungkan model dengan view.
26
2.12.2 Fitur Laravel
Menurut (Supardi & Sulaeman, 2019), ada beberapa fitur yang terdapat
dalam framework laravel, sebagai berikut:
2.13 PostgreSQL
Menurut (Kusumawati, 2015), PostgreSQL adalah Object Relational Database
Management System (ORDBMS) yang bersifat open source, sehingga menawarkan
banyak keuntungan, seperti kode sumber dan desain yang fleksibel (tidak kaku).
Postgres mendukung bahasa SQL92 dan SQL99, serta beberapa antarmuka ke
berbagai bahasa pemrograman lain seperti C++, Java, Perl, PHP, Python, dan Tcl.
PostgreSQL adalah komunitas bisnis pengembangan dan perusahaan
pengembangan di seluruh dunia yang tidak dikendalikan oleh satu perusahaan.
27
Menurut Kementerian Riset dan Teknologi (2013), PostgreSQL memiliki beberapa
kelebihan diantaranya seperti dibawah ini:
28
yang berartibahwa siapa pun dapat menggunakan, memodifikasi, dan
mendistribusikannya untuk penggunaan pribadi, pendidikan, atau
komersial tanpa membayar biaya lisensi.
12. PostgreSQL mendukung berbagai jenis bahasa pemrograman seperti:
SQL, C. C++, Java, PHP, dan sebagainya.
13. PostgreSQL juga merupakan alternatif untuk sistem basis data.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
30
fakta yang didapatkan secara objektif.
2. Prosesnya Berkesinambungan, hasil suatu penelitian dapat selalu
disempurnakan dari waktu ke waktu melalui proses yang berjalan secara
terus-menerus.
3. Memberikan Kontribusi, maksudnya adalah suatu penelitian harus
terdapat unsur kontribusi atau nilai tambah terhadap ilmu pengetahuan
yang sudah ada sebelumnya.
4. Analitis, suatu penelitian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan
diuraikan dengan menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan sebab
akibat antar variable-variabelnya
Metode pengumpulan data adalah tahap paling penting dalam proses tersebut,
karena tujuan utama studi adalah untuk mengumpulkan data. Penelitian ini
menggunakan berbagai metode pengumpulan data, yaitu:
31
1. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah usaha melakukan pengumpulan data secara
langsung pada objek yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
2. Studi Pustaka
Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca buku dan literatur yang
berkaitan dengan topik dan masalah baik di dalam maupun di luar ruang
lingkupkuliah, sehingga dapat menunjang dalam penulisan tugas akhir
ini. Studi pustaka yang dilakukan adalah dengan menggunakan buku yang
dimiliki, bukuyang dipinjam dari perpustakaan dan mencari data yang
diperlukan melalui internet.
32
pengembangan waterfall.
1. Communication/Komunikasi
Pada tahapan ini model Waterfall guna mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang ada serta informasi lain yang diperlukan untuk
pengembangan sistem. Hal ini mempertegas bahwa perancangan suatu
sistem dengan menggunakan model Waterfall melakukan komunikasi
kepada Manager HRD, dan Staff HRD agar dapat memenuhi keinginan
dan harapan dari para pengguna.
2. Planning/Perencanaan
Pada tahapan ini dikerjakan dengan kegiatan penentuan sumberdaya,
spesifikasi untuk pengembangan berdasarkan kebutuhan sistem dan
tujuan berdasarkan pada hasil komunikasi yang dilakuakan agara
pengembangan dapat sesuai dengan yang diharapakan review
3. Modeling/Pemodelan
Pada tahapan selanjutnya ialah representasi atau menggambarkan model
sistem yang akan dikembangkan seperti proses dengan perancangan
menggunakan UML relasi antar-entitas yang diperlukan, dan perancangan
antarmuka dari sistem yang akan dikembangkan.
4. Construction/Pembentukan
Pada tahapan ini digunakan untuk membangun, menguji-coba yang
dikembangkan.Tahap pengkodean ini menggunakan bahasa
pemrograman PHP. Proses instalasi dan penyajian user-support juga
dilakukan agar sistem dapat berjalan dengan sesuai.
5. Deployment delivery & feedback
Sebelum melakukan penyerahan sistem. Sistem ini akan dilakukan
pengujian. Metode pengujian yang digunakan pada pembangunan sistem
ini yaitu dengan menggunakan metode Black-Box testing. Black-Box
testing adalah pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional
perangkat lunak. Dimana pengujian kotak hitam (Black-Box testing)
berkaitan dengan pengujian yang dilakukan pada antarmuka perangkat
lunak. Setelah pengujian selesai dilaksanakan tahap akhir dari metode
pengembangan Model air terjun (waterfall) adalah penyerahan sistem.
33
Setelah melakukan analisis, desain, pengkodean dan pengujian maka
sistem yang sudah jadi akan diserahkan untuk bisa digunakan oleh user
dan dilakukan pemeliharaan secara berkala.
34
3.1.2 Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dengan metode
wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa
terhadap proses yang sedang berjalan pada PT Berlian Maju Motor
sehingga mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh
peneliti.
3.1.3 Pembuatan Sistem
Pada tahapan ini dilakukan proses pembuatan sistem merupakan
tahapan yang dilaksanakan selanjutnya, pengkodean program dan
melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi yang dibuat untuk
memastikan bahwa sistem sesuai dengan hasil analisa dan desain pada
tahapan sebelumnya. Ketika sistem telah berjalan dengan sesuai maka
dapat diimplementasikan pada sistem yang sesungguhnya.
3.1.4 Pengujian dan Evaluasi Proses
Pengujian sistem secara internal dapat dilakukan baik itu secara
verifikasi ataupun validasi data dan disesuaikan dengan yang ada
dilakukan guna mengantisipasi seminimal mungkin pengujian yang
gagal ketika dilakukan test oleh user. Metode pengujian yang diambil
adalah metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah
pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur
logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk
mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar
35
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
36
SUMBER
Supardi, Y., & Sulaeman. (2019). Semua Bisa Menjadi Programmer Laravel
Basic. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Fitri, K., & Azizah F. (2019). Sistem Informasi Pelanggan pada Bengkel
Marno Jaya Motor. Jurnal Teknik Elektro, 19(01), 29-35.
37