60
Jam
BUKU PANDUAN
OLEH:
H. ANAS ABDUL KARIEM, S.TP., M.Pd.I
Penerbit El Rahma
2016
1
H. Anas Abdul Kariem, S.TP., M.Pd.I.
Studi Islam Efektif 60 Jam
©2016 Kariem, Anas Abdul
Cetakan ke- 7
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, pujian hanya untuk Allah SWT dan sholawat serta salam untuk
junjungan kita Nabi Muhammad saw. dan para pejuang syariat-Nya di seluruh tempat
dan segala zaman.
Memahami Islam adalah kewajiban seorang muslim. Adanya pengajian dalam
bentuk kelompok-kelompok kecil (halaqah) menjadi alternatif jitu untuk mengejar
ketertinggalan dalam mempelajari tsaqafah. Namun terkadang sang pembimbing
memiliki kendala tersendiri untuk menyajikan urutan materi yang harusnya dipelajari.
Menggunakan kitab-kitab tsaqafah Islam berbahasa Arab memang menjadi andalan.
Namun terkadang hal itu membutuhkan waktu yang amat lama untuk mengetahui
pembahasan karena mendalamnya pembahasan. Memakai buku- buku berbahasa
Indonesia yang sudah ada juga menjadi kendala karena menimbulkan kebosanan para
mad’u (peserta didik) karena merasa tidak ada bedanya dengan membaca sendiri.
Maka penulis tergerak untuk membuat rangkaian pembahasan yang sengaja
berbentuk poin-poin penting yang masih sangat membutuhkan penjelasan para
pembimbing (musyrif).
Buku ini sangat beragam, mempelajari aqidah, syariah, dakwah dan
sebagainya dilengkapi dengan buku kecil catatan nafsiyah yang diperuntukkan bagi
mad’u yang masih sangat membutuhkan pengontrolan nafsiyah (pengamalan perilaku)
sehari-hari.
Akhirnya, besar harapan penulis agar buku ini bermanfaat dalam
meningkatkan kualitas hidup Anda, baik dalam menggapai dunia maupun akhirat.
Syukron jazakumullah penulis ucapkan bagi semua yang membantu terbitnya
buku ini. Hanya Allah SWT yang dapat membalasnya dengan balasan yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
3
4
DAFTAR ISI
STUDI ISLAM EFEKTIF 1: Aqidah
Pertemuan 1 : Amal Terbaik .......................................................... 9
Pertemuan 2 : Ciri Khas Manusia .................................................. 12
Pertemuan 3 : Pembentukan Perilaku ........................................... 15
Pertemuan 4 : Jalan Menuju Iman (Bagian 1)................................ 18
Pertemuan 5 : Jalan Menuju Iman (Bagian 2)................................ 20
Pertemuan 6 : Jalan Menuju Iman (Bagian 3)................................ 23
Pertemuan 7 : Rukun Iman ............................................................ 26
Pertemuan 8 : Permasalahan Seputar Qadha dan Qadar ............. 30
Pertemuan 9 : Qadha dan Qadar ................................................... 33
Pertemuan 10 : Petunjuk dan Kesesatan......................................... 37
Pertemuan 11 : ldeologi ................................................................... 39
Maraji’ / Sumber Rujukan SIE 1 ......................................................... 42
5
Pertemuan 3 : Hukum lkhtilath ....................................................... 81
Pertemuan 4 : Mahram .................................................................. 82
Pertemuan 5 : Khitbah dan Pernikahan ......................................... 84
Pertemuan 6 : Pernikahan ............................................................. 86
Pertemuan 7 : Sistem Pergaulan ................................................... 89
Pertemuan 8 : Perceraian .............................................................. 93
Pertemuan 9 : Sistem Ekonomi dalam Islam ................................. 95
Pertemuan 10 : Pengembangan Harta yang Batil ............................ 97
Pertemuan 11 : Zakat ...................................................................... 99
Maraji’ / Sumber Rujukan SIE 3 ......................................................... 100
6
STUDI ISLAM EFEKTIF 1
AQIDAH
20 JAM PERTAMA
11 PERTEMUAN @2 JAM
OLEH:
H. ANAS ABDUL KARIEM, S.TP., M.Pd.I
7
8
PERTEMUAN 01
احسن عمل
Amal Terbaik
Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khathab RA berkata, “Aku mendengar
Rasulullah SAW. bersabda, ‘Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Setiap
orang akan mendapatkan (pahala) apa yang diniatkannya. Barangsiapa
berhijrah (ke Madinah) untuk mencari ridha Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah untuk mencari
harta dunia atau untuk seorang perempuan yang hendak dinikahi, maka
hijrahnya hanya untuk itu (tidak mendapatkan pahala di sisi Allah).’” (Muttafaq
alaihi)
9
Cara yang benar sesuai syariat Islam
Cara yang ditempuh dalam beramal berkaitan dengan qimatul a’mal (nilai/
bentuk perbuatan).
Qimatul a’mal (nilai/ bentuk perbuatan) ada 4:
1. Qimah ibadah/ Ibadah khusus kepada Allah: sholat, shaum, jihad, dsb.
2. Qimah madiyah/ materi: mencari nafkah, menikah, makan, minum, dsb.
3. Qimah khuluqiyah/ akhlaq: jujur, lemah lembut, dsb.
4. Qimah insaniyah/ kemanusiaan: menolong orang, berbelas kasihan, dsb.
Sebelum ada agama manusia meraba-raba, mana perbuatan yang baik. Ada
manusia yang mengira nilai yang paling baik adalah ibadah dengan
mengabaikan yang lain. Ada yang mengira yang paling baik adalah nilai materi
dan mengabaikan yang lain.
Maka dengan adanya agama, Allah memberi petunjuk manusia. Bentuk
perbuatan mana yang utama dan benar, harus diserahkan pada Allah SWT
melalui syariat Islam yang dicontohkan dan disampaikan oleh Nabi Muhammad
saw.
Cara yang benar didapat dengan cara menuntut ilmu.
Macam-macam ilmu
Tsaqafah
Ilmu yang berkaitan dengan pemahaman tentang kehidupan, sebelum dan
sesudah kehidupan. Manusia sesungguhnya tidak mampu memahami ilmu
ini semata-mata menggunakan akalnya saja.
Ilmu ini bila diserahkan pada manusia akan bersifat relatif (tidak pasti).
10
2. Tsaqafah di luar Islam: hukumnya haram diamalkan, hukum
mempelajarinya terkait pengamalannya.
Contoh: demokrasl, sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis,
cara ibadah orang Kristen, dsb.
Sains
Ilmu yang berikaitan dengan hal-hal yang mampu diindera manusia.
Ilmu ini bersifat pasti selama manusia dapat menangkap fakta dengan baik.
Hukum mempelajari sains terikat dengan amal yang membutuhkan sains
tersebut.
Orang yang tidak tahu akan ditanya sejauh mana dia berusaha untuk mencari
tahu.
Allah SWT menuntut melakukan ahsanu ‘amal, walaupun kita tidak musti sama
panjang usianya. Kita tidak boleh meremehkan dosa maupun pahala dan
diperintah oleh Allah untuk bersegera dalam beramal baik.
11
PERTEMUAN 02
خاصيات الانسان
Ciri Khas Manusia
خاصيات الانسان
Kebutuhan Fisik
Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan manusia yang akan terasa bila telah
ada rangsangan dari dalam tubuh. Allah telah menciptakan kemampuan
otak bawah sadar untuk merespon suatu kebutuhan suatu bagian tubuh
manusia, dan direspon sebagai kebutuhan yang nikmat bila dipenuhi.
Kemampuan bawah sadar itulah yang dinamakan hajatul udhwiyyah.
Dengan memiliki ini manusia tanpa belajar akan mengerti kapan dia
membutuhkan minum, kapan membutuhkan buang air, bernapas,
mengantuk, dan lain-lain. Bila kebutuhan ini tidak dipenuhi akan
menyebabkan kerusakan tubuh yang bisa mengakibatkan kematian.
Gharizah
Berbeda dengan kebutuhan fisik, kebutuhan naluri/ gharizah tidak
dirangsang oleh sesuatu dari dalam. Saat organ-organ tubuh manusia telah
siap, maka tubuh akan merespon rangsangan dari luar sebagai suatu
kebutuhan.
12
Jenis rangsangan dari luar:
1. Nyata: ada fakta yang terindera
2. Dibayangkan melalui fikiran: seakan-akan indera menangkapnya
Akal
Definisi akal harus kita dapatkan secara tepat supaya kita mempunyai
batasan yang jelas hingga kita akan berfikir semaksimal mungkin bila masih
dalam batasan kinerja akal, namun tidak akan pernah memaksakan akal bila
itu di luar jangkauan akal itu sendiri.
Definisi akal: kemampuan berfikir dalam mengaitkan fakta yang terindra
dengan informasi sebelumnya di dalam otak.
13
Dari definisi tadi, dapat disimpulkan bahwa alat berfikir itu ada 4 yakni: fakfa,
indra, otak dan informasi sebelumnya.
14
PERTEMUAN 03
تشكيل السلوك
Pembentukan Perilaku
مقاييس
دعوة مقاييس تفكير
ميول
مفاهيم
قناعات سلوك
15
Jadi hati, qalbu, dan jiwa dapat dipengaruhi oleh:
1. Bayangan fakta di dalam otak
2. Fakta sebenarnya yang terindera
Yang keduanya menggerakkan gharizah yang memunculkan perasaan yang
rasanya ada di dalam dada (karena di dalam dada ada jantung)
Coba antum rasakan: sedih di dalam dada, bangga dengan menepuk dada,
lega ada di dada, cemas juga di dada, dsb.
Mengelola hati, perasaan, atau jiwa artinya mengelola akal dan fakta yang
mempengaruhinya.
Contoh: mengelola hati yang sedih dengan cara:
1. Akal: mendatangkan fikiran bahwa Allah memberi cobaan dan
pahala, jangan diingat-ingat, ingat-ingat nikmat lain yang
membuat kita gembira
2. Fakta: jauhkan fakta yang mengingatkan kembali kesedihan,
melihat orang lain yang lebih malang dari kita
Hati/perasaan/jiwa akan sulit dikelola bila sudah terpengaruh kuat
perasaannya dengan fikiran dan fakta di sekitar kita.
Mengajak gembira orang yang sedang tertimpa kemalangan lebih sulit dari
mengajak gembira orang yang biasa-biasa saja.
16
Maqayis dan Dakwah
Maqayis adalah cara mengukur sesuatu. Maqayis adalah seperti mafahim
hanya lebih ke arah eksternal/keluar dalam menilai orang lain.
Maqayis akan mendorong untuk mengajak seseorang ke arah nilai-nilai kita
(dakwah).
Qana’ah
Qana’ah adalah nilai kepuasan/kebahagiaan. Tidak semua orang yang
ikhlas itu merasa qana’ah terhadap apa yang ia lakukan. Terkadang muyul
belum begitu kuat sehingga masih terasa berat dalam beramal. Untuk
membentuk qana’ah adalah terus ditingkatkan perasaan/hati/jiwa kita
sehingga semakin tertanam kecintaan pada sesuatu yang kita perbuat.
17
PERTEMUAN 04
طريق الايمان
Jalan Menuju Iman (Bagian 1)
Dengan memadukan antara berfikir mustanir dan gharizah maka krta akan
mendapatkan kebenaran dalam iman dan rasa tenang (qana’ah) dalam beriman
dan berperilaku.
Dalil Aqli: Dalil yang didapat melalui kesimpulan sendiri menggunakan akal
yang dilakukan dengan cara berfikir secara mustanir terhadap
fakta yang ada.
Peranan akal memutuskan dan menyimpulkan fakta.
Kebenaran dengan dalil aqli ini harus mempunyai bukti yang
terindera.
Dalil Naqli: Dalil yang didapat melalui mengutip/menukil/mendengar berita
dan menerima begitu saja berita/informasi yang diterimanya tanpa
peranan akal karena objek berita tidak bisa disimpulkan oleh akal.
Kebenaran dengan dalil naqli ini harus berdasar pada sumber
yang benar/otentik yang keotentikan sumbernya dibuktikan oleh
akal berdasarkan bukti.
18
Dasar Keimana
Dasar keimanan dapat disimpulkan oleh aqal (menggunakan dalil aqli).
Dasar keimanan itu adalah:
Dasar Keimanan Aqliyah Objek Terindra yang Diamati
Al Khaliq itu ada dan bersifat azali Alam semesta yang Teratur tapi Zatnya Lemah
1. Al Qur’an yang Mutawatir
Al Qur’an itu asli dan merupakan 2. Fakta manusia membutuhkan wahyu
kalam Al Khaliq 3. Khabar mutawatir tentang sikap orang Arab
Qurays, Hadits Mutawatir
Khabar mutawatir bahwa Muhammad saw
Muhammad adalah rosul Al Khaliq
pembawa Al Qur’an
Diri sendiri
dari ada: tidak pernah tidak ada, azali
19
PERTEMUAN 05
طريق الايمان
Jalan Menuju Iman (Bagian 2)
Aturan hidup dan agama yang mempunyai konsep wahyu adalah Islam,
Nasrani (Kristen Protestan dan Katholik) dan Yahudi.
20
Kitab yang berisi wahyu yang terjaga keasliannya adalah Al-Qur’an. Ini
bukan klaim atau sekedar mengaku-ngaku, namun terdapat bukti yang tidak
terbantahkan.
Al Qur’an mutawatir dari 2 jalur: Jalur hafalan (lafadz) dan jalur tulisan
Bukti mutawatir: Seluruh hafalan dan tulisan di dunia ini sama, padahal
tidak mungkin bersepakat dusta.
Hafalan: Sejak zaman Rosul saw sudah banyak yang hafal keseluruhan
Al Qur’an 30 juz dan tidak ada hafalan Al-Qur’an yang berbeda
melainkan hanya perbedaan dialek (cara pengucapan).
Tulisan: Seluruh isi Al Qur’an sudah ditulis sejak zaman Rosul saw,
namun, tidak ada yang punya tulisan lengkap. Maka di zaman
Abu Bakar semua tulisan tersebut dikumpulkan sampal 30 juz.
SEJARAH AL-QUR’AN
Di Masa Nabi Muhammad saw (Kenablan: 610 – 632 M)
Saat itu dihafal langsung oleh beliau dan para sahabat.
Al Qur’an sering dibaca saat sholat Jamaah, dicek oleh Jibril sekali tiap
Romadhon (kecuali tahun wafat Rosul 2 kali), dibaca oleh sahabat saat
Romadhon.
Di zaman Rosul saw perselisihan Al Qur’an tidak ada sama sekali.
Di zaman Rosul Al Qur’an langsung ditulis di pelepah kurma, batu tipis,
kulit hewan dsb, oleh penulis beliau Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib,
21
Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab yang ditulis di depan
beliau. Tulisan ini ada meski belum terasa manfaatnya karena banyak
sahabat yang hafal keseluruhan Al Qur’an.
Jadi umat Islam tidak mempunyai masalah dengan teks asli wahyunya.
Sejak zaman Nabi tidak masalah dari jalur hafalan maupun tulisan, dan
tulisan tersebut dikumpulkan dan disebarkan oleh sahabat. Sampai
sekarang Al Qur’an ya itu-itu saja.
22
PERTEMUAN 06
طريق الايمان
Jalan Menuju Iman (Bagian 3)
ص ِدقِ ۡي َن
ٰ ق ُۡل فَ ۡات ُۡوا بِ َع ۡش ِر ُس َورٍ ِّم ۡثلِه ُمفۡ َت َري ٍٰت َّو ۡاد ُع ۡوا َمنِ ۡاس َت َط ۡعتُ ۡم ِّم ۡن ُد ۡو ِن اللّٰ ِه اِ ۡن ُك ۡنتُ ۡم
Katakanlah, “(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya
(Alquran) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar (QS. Huud 11: 13)
23
2. Al Qur’an mustahil karya Muhammad SAW
a. Gaya Bahasa hadist berbeda dengan gaya bahasa Al Qur’an.
b. Al Qur’an mengandung pengetahuan ilmiah yang mustahil diketahui
manusia saat itu tak terkecuali Muhammad.
c. Muhammad ummi (tidak membaca menuils) sehingga kisah-kisah
nabi terdahulu tidak mungkin dia ketahui tanpa membaca kitab
terdahulu (Injil dan taurat).
َ َو َما ُك ۡن َت تَـ ۡتلُ ۡوا ِم ۡن َق ۡبلِه ِم ۡن ِكت ٍٰب َّو َلا تَخُ طُّ ٗه بِ َي ِم ۡينِ َك اِ ًذا لَّ ۡارت
َاب ا ۡل ُم ۡب ِطلُ ۡو َن
Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum
(Alquran) dan engkau tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan
kananmu; sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis), niscaya ragu
orang-orang yang mengingkarinya (QS. Al-Ankabut 29: 48)
Kesimpulan: Al Qur’an itu adalah firman Allah SWT buktinya adalah AI-
Qur’an mustahil karya orang Arab dan mustahil ucapan
Muhammad saw.
Lalu kenapa Allah Yang Maha Tahu segala bahasa menurunkan wahyu-Nya
dalam bahasa Arab? Hal itu karena rosul-Nya adalah orang Arab yang
tentunya fasihnya adalah berbahasa Arab.
َو َم ۤا اَ ۡر َس ۡل َنا ِم ۡن َّر ُس ۡو ٍل اِلَّا بِلِ َس ِان ق َۡو ِمه لِ ُي َب ِّي َن لَ ُه ۡم
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya
agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka (QS. Ibrahim 14: 4)
24
INSTRUMEN PENGUJIAN KEBENARAN AGAMA START
Sifat Ada
AGAMA Tidak Tuhannya Ya Konsep
SALAH Azali Tuhan
? ?
Ya Tidak
Ada
Tidak Konsep AGAMA
Wahyu SALAH
AGAMA ?
MERAGUKAN
Tidak Ya
Riwayat Dengar
Tidak
Kitab Suci Langsung dari
Mutawatir Pembawa
? ?
Ya Ya
Ada
kemungkinan Ya, Ada AGAMA
saduran MERAGUKAN
?
Tidak
Ada
kemungkinan Ya, Ada
karya sendiri
?
Tidak
AGAMA BENAR SECARA PASTI &
KITAB SUCINYA BENAR SECARA PASTI
25
PERTEMUAN 07
اركان الايمان
Rukun Iman
ا ٰ َم َن ال َّر ُس ۡولُ بِ َم ۤا اُ ۡنزِلَ اِلَ ۡي ِه ِم ۡن َّربِّه َو ا ۡل ُمؤۡ ِم ُن ۡو َنؕ ُك ٌّل ا ٰ َم َن بِاللّٰ ِه َو َمل ٰٓ ٰٮِ َكتِه َو ُك ُتبِه َو ُر ُسلِه
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Alquran) dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya… (QS. Al-Baqarah 2: 285)
26
Contoh: mengapa nama-Nya adalah Allah? Maka kita terima apa adanya
dalam Al Qur’an, karena Al Qur;an sudah terbukti kebenarannya.
27
3. Iman pada Kitab-kitab Allah
Mengimani kitab-Nya bisa menggunakan dalil aqli maupun naqli.
Dalil aqli membutuhkan objek yang terindra. Untuk membuktikan suatu teks
adalah firman Allah atau bukan tentu kita membutuhkan teks asIi yang
terjaga dari campur tangan manusia-manusia yang meriwayatkan dan yang
menghafalkannya. Setelah kita cari teks yang terjaga keasliannya (karena
diriwayatkan secara mutawatir) maka hanya Al Qur’an yang asli sehingga
dapat kita cek kebenarannya.
Al Qur’an kita imani karen dia tidak mungkin kalam orang arab maupun
kalam Muhammad.
Sementara kita tahu ada kitab-kitab selai Al Qur’an (yakni Injil, Taurat, Zabur)
dari dalil naqli yakni karena disebut oleh Al Qur’an dan Hadits.
Mengimani Rosul bisa kita lakukan dengan dua cara, dengan dalil aqli
maupun naqli.
Dalil aqli bisa dilakukan bila kita bertemu muka dengan Nabi dan Rosul atau
dengan mendapati mukjizat Allah yang dibawanya. Kita tidak menemui lagi
Nabi (selain orang-orang yang mengaku nabi yang tentu tidak membawa
28
mukjizat). Maka kita bisa mencari mukjizat dan kita tidak lagl menemui
mukjizat kecuali Al Qur’an. Al Qur’an terbukti asli dan kalam Al Khaliq. Maka
yang membawanya adalah Nabi dan Rosul. Kita simpulkan bahwa
Muhammad saw adalah Nabi dan Rosul.
Maka nama-nama Nabi dan Rosul selain Nabi Muhammad saw kita imani
karena mereka semua dikhabarkan oleh Al Qur’an dan Hadits.
29
PERTEMUAN 08
مشاكل القضء والقدر
Permasalah Seputar Qadha dan Qadar
Awalnya para dai mempelajari filsafat untuk bisa berdakwah melawan metode
berfikir yang aneh ini. Namun ada sebagian yang terpengaruh, baik
pada tingkat yang sangat parah maupun tidak.
30
Akibat pengaruh filsafat Barat (Romawi yang membawa budaya Yunani)
lahirlah:
a. Filosof Muslim: orang yang berfilsafat
Tidak berhubungan sama sekali dengan keIslamannya
b. Mutakallimin
Mutakallimin: orang yang suka berdebat (kallam) yakni orang yang
menjelaskan perkara Islam dengan menggunakan ilmu kalam yakni dengan
metode filsafat (logika mantiq)
31
Ringkasan pendapatnya: perbuatan manusia adalah ciptaan Allah, tapi Allah
mencipta berdasar usaha dan pilihan manusia (kasb ilkhtiyari). Atau: Allah
telah menentukan tapi masih bisa diubah.
Pendapat ini secara fakta sulit dibuktikan kesalahannya tapi akan
bertentangan dengan dalil tentang Lauhul Mahfuzh.
32
PERTEMUAN 09
القضء والقدر
Qadha dan Qadar
Pilihan Allah maka manusia tidak akan dihisab dan Allah tidak akan
ditanya:
َلا ُي ۡسـ َــ ُل َع َّما َي ۡف َع ُل َو ُه ۡم ُي ۡس َـــلُ ۡو َن
Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan, tetapi merekalah yang akan
ditanya (QS. Al-Anbiya 21: 23)
33
Allah SWT Maha Pencipta Perbuatan:
َواللّٰ ُه خَ َل َق ُك ۡم َو َما ت َۡع َملُ ۡو َن
Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat
(QS. As-Saffat 37: 96)
Artinya: Allah yang menciptakan perbuatan manusia, manusia hanya memilih diantara
perbuatan itu. Dan ini tidak ada hubungannya bahwa Allah memaksa perbuatan
manusia baik maupun buruk.
Artinya: setiap kehendak manusia pasti dalam kehendak Allah. Dan ini tidak ada
hubungannya bahwa Allah memaksa perbuatan manusia baik maupun buruk.
Allah SWT juga Maha Mengetahui dan semua sudah tertulis dalam Lauhul
Mahfuzh:
َو ِع ۡن َد ٗه َمفَاتِ ُح ا ۡل َغ ۡيبِ َلا َي ۡع َل ُم َه ۤا اِلَّا ُه َوؕ َو َي ۡع َل ُم َما فِى ا ۡل َب ِّر َوا ۡل َب ۡح ِرؕ َو َما ت َۡسق ُُط ِم ۡن َّو َرقَ ٍة اِلَّا َي ۡع َل ُم َها
ٍس اِلَّا فِ ۡى ِكت ٰبٍ ُّمبِ ۡين
ٍ ِض َو َلا َر ۡطبٍ َّو َلا َياب ِ َو َلا َح َّب ٍة فِ ۡى ظُلُ ٰم ِت ا ۡلاَ ۡر
Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain
Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun
yang gugur yang tidak diketahui-Nya, tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan
bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam
kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (QS. Al-An’am 6: 59)
Artinya: semua yang terjadi di dunia ini sudah diketahui Allah dan sudah ditulis di Lauh
Mahfuzh. Dan ini tidak ada hubungannya bahwa Allah memaksa perbuatan manusia
baik maupun buruk. Ilmu Allah adalah ilmu Allah, BUKAN PENYEBAB DARI SUATU
KEJADIAN, TERJADI ATAU TIDAK TERJADI.
34
Jadi Lauhul Mahfuzh adalah: “kitab induk” di sisi Allah yang berisi segala sesuatu
pengetahuan Allah.
Allah berfirman:
ض َو َلا فِ ۡۤى اَ ۡنف ُِس ُك ۡم اِلَّا فِ ۡى ِكت ٰبٍ ِّم ۡن قَ ۡب ِل ا َۡن نَّ ۡبـ َراَ َها اِ َّن ٰذِ اب ِم ۡن ُّم ِص ۡي َب ٍة فِى ا ۡلاَ ۡر
َ َم ۤا ا ََص
) لِّـ َك ۡي َلا تَ ۡا َس ۡوا َعل ٰى َما فَاتَ ُك ۡم َو َلا ت َۡف َر ُح ۡوا بِ َم ۤا اٰتٰٮ ُك ۡمؕ َواللّٰ ُه َلا٢٢( لِ َك َع َلى اللّٰ ِه َي ِس ۡي ۚر
)٢٣( ِيُ ِح ُّب ُك َّل ُم ۡخ َت ٍال فَخُ ۡور
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya
telah tertulis dalam Kitab (Lauḥ Maḥfūẓ) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh,
yang demikian itu mudah bagi Allah.
Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula
terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.
(QS. Al-Hadid 57: 22-23)
Qadar/taqdir bisa berarti ilmu Allah yang tersimpan dalam Lauhul Mahfuzh.
Bila diartikan demikian berarti Qadar/Taqdir mustahil dapat berubah, karena
Maha suci Allah dari kesalahan ilmu.
35
Qadla: ketetapan Allah yang semata-mata ditetapkan Allah
Ketetapan
tanpa manusia mengetahui.
Allah
Contoh: Rizqi, Ajal, Musibah
Qadar: sifat yang ditetapkan Allah atas benda atau manusia
yang dapat diketahui manusia melalui pengamatan
berulang pada benda dan manusia
Contoh: sifat air yang akan mendidih pada suhu 100 derajat
Celcius
Manusia tidak mampu merubah Qadla maupun Qadar, manusia hanya mampu
memilih qadar yang ada dengan melakukan sababiyyah (penyebab) yang
memunculkannya, bukan merubahnya.
Contohnya: manusia tidak mampu merubah sifat air yang mendidih pada suhu 100ºc.
Bila tidak mau mendidih ya jangan dipanaskan.
Kita mengharap Qadla dengan berdoa dan mengharap Qadar dengan memilih
(ikhtiyar) sehingga kita harus tetap berusaha dan berdoa.
Tawakal
Manusia iktiar memilih Qadar Allah
HASIL
Manusia doa meminta Qadha Allah
Yang dihisab adalah usaha kita dalam
berikhtiar dan doa. Bukan hasil
36
PERTEMUAN 10
الهداية والضلالة
Petunjuk dan Kesesatan
Sehingga penciptaan Petunjuk dan Kesesatan adalah dari Allah SWT tapi Allah telah
menetapkan sebab-akibat/ Qadar siapa yang mau sesat maka sesatlah dia (QS. Al-
Kahf 18:29)
َّولٰـ ِك ۡن يُّ ِض ُّل َم ۡن يَّشَ آٰ ُء َو َي ۡه ِد ۡى َم ۡن يَّشَ آٰ ُء َولَـتُ ۡســـَلُ َّن َع َّما ُك ۡنتُ ۡم ت َۡع َملُ ۡو َن
tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada
siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah
kamu kerjakan. (QS. An-Nahl 16: 93)
37
اِن ََّك َلا ت َۡه ِد ۡى َم ۡن اَ ۡح َب ۡب َت َولٰـ ِك َّن اللّٰ َه َي ۡه ِد ۡى َم ۡن َّيشَ آٰ ُءؕ َو ُه َو اَ ۡع َل ُم بِا ۡل ُم ۡه َت ِد ۡي َن
Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang
yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia
kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk. (QS. Al Qasas 28: 56)
Konsekuensi Iman
Rukun iman bukan hanya untuk dihapal, namun rukun iman membentuk
pemahaman untuk apa kehidupan ini. Rukun iman membahas tentang visi
seorang manusia mengarungi kehidupannya. Dari visi itulah akan memberikan
pengaruh terhadap seluruh perkara di dunianya. Visi itulah yang dinamakan
aqidah.
Bila digambarkan dalam diagram maka visi hidup (aqidah) seorang muslim
adalah:
(perhatikan kata yang bergaris bawah, jadi harusnya rukun iman bukan dihafal
tapi membentuk visi kehidupan)
38
PERTEMUAN 11
المبدا
Ideologi
Seperti yang diterapkan pada bab sebelumnya, aqidah adalah visi kehidupan
manusia mengarungi dunia. Namun ada aqidah yang menyeluruh ada juga
yang tidak menyeluruh.
Perbandingan Mabda’
Islam Kapitalisme Sosialisme/Komunisme
Aqidah Sebelum: Allah Sekuler = Materialisme: Materi
Didunia: untuk memisahkan agama azali
taat pada dari kehidupan Dialektika
aturan Allah Sebelum: ada Tuhan materialisme: interaksi
Setelah: atau tidak tdk jadi 2 materi akan
dihisab atas masalah melahirkan materi baru
ketaatan di Setelah: ada akhirat yang lebih baik
dunia atau tidak tdk jadi Agama = candu,
masalah mengganggu
produktivitas bersama
39
Islam Kapitalisme Sosialisme/Komunisme
Dasar Larangan dan Manfaat Evolusi alat produksi
pembuatan perintah Allah (merupakan akal-
Aturan akalan Negara untuk
eksplotir rakyat)
Bentuk Bagai satu Individualis: menitik Sosialis: menitik
masyarakat tubuh: jamaah beratkan individu beratkan masyarakat
dan individu
diperhatikan
Negara 1. Sebagai Penjaga kebebasan Diktator, negara
pelaksana siapa yang bisa adalah yang
syariat menggaji mengarahkan
2. Pelayan kebijakan politik
umat ekonomi dengan dalih
evolusi
Adanya Sebagai dasar/ Percaya atau tidak Dilarang, agama
agama aqidah individu, silahkan yang adalah candu yang
(Islam) masyarakat penting tidak masuk mengganggu
ataupun negara ke pengaturan produktivitas
manusia dg manusia
Kebahagiaan Ridho Allah Materi dan Materi dan Kepuasan
Kepuasan Jasmani Jasmani
Pembuat Allah Manusia Manusia
aturan
Kepribadian Terikat dengan Bebas, pembatasnya Bebas, pembatasnya
individu syariat kebebasan orang produktivitas
lain masyarakat
Ikatan Masyarakat
Masyarakat bisa terbentuk karena ikatan, yakni: 1. lkatan tempat/ tanah air
2. lkatan keturunan
3. lkatan manfaat
4. lkatan agama ruhiyyah
5. lkatan mabda’/ ldeologi
40
lkatan yang mampu membuat masyarakat maju dan bangkit dalam mengelola
dunia adalah ikatan berupa ide bagaimana mengelola dunia ini, yakni ikatan
mabda’/ ideologi. Dan ikatan mabda’ yang benar adalah ikatan mabda’ Islam,
karena satu-satunya mabda’ yang benar adalah Islam.
Contoh:
Pendirian suatu negara berdasarkan bangsa maka pengikatnya adalah
bangsa. Bangsa bukanlah suatu kumpulan ide. Sehingga bila negara punya
masalah, akan sangat rentan diintervensi oleh negara lain yang memiliki ide
yang mantap (negara ideologis).
Pendirian suatu negara bisa berdasarkan ide yang masih sangat umum,
bahkan ide itu hanya harapan dan nilai, bukan ide pemecahan masalah.
Maka negara ini juga akan sangat rentan diintervensi oleh negara lain yang
memiliki ide yang lebih jelas/ mantap (negara ideologis).
41
Maraji’ / Sumber Rujukan SIE 1
Al-Qur’an al-Karim
Abdullah, Muhammad Hussein, Mafahim Islamiyah: Ar-Ruh, Al-ldrak AI-Gharaiz
Al-Amal, As-Syakhshiyah, Dar AI-Bayariq, Beirut: 1994.
Abdurrahman, Hafidz, Islam, Politik dan Spiritual, Lisan Al-Haq, Singapura:
1998.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, AI-Mafahim, Maktabah AI-Wa’ie, Beirut:
1953.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, As-Syakhshiyah Al-Islamiyah, Dar Al-
Ummah, Beirut: 1953.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, At-Tafkir, Maktabah AI-Wa’ie, Beirut:
1973.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, Nizamul Islam, Maktabah AI-Wa’ie, Beirut
1953.
An-Nabhani, Taqiyyudin, Sur’atul Badihah (Panduan Berfikir Cepat dan
Produktif), Al Azhar Press, Bogor: 2006.
Khalil, ‘Atha bin, Taisir al-Wushul ila al-Ushul, Dar AI-Ummah, Beirut: 2000.
42
STUDI ISLAM EFEKTIF 2
DASAR-DASAR
HUKUM SYARA’
20 JAM PERTAMA
11 PERTEMUAN @2 JAM
OLEH:
H. ANAS ABDUL KARIEM, S.TP., M.Pd.I
43
44
PERTEMUAN 01
الحكم الشرعي
Hukum Syara’
Hukum syara’: seruan pembuat hukum (Asy Syari’) yang berkaitan dengan
perbuatan seorang hamba.
Hukum asal: hukum dasar sebelum datangnya kondisi lain yang dapat
mengubah hukum dari hukum dasar tersebut.
a. Hukum asal perbuatan: terikat dengan hukum syara’ tentang
perbuatan tersebut
b. Hukum asal benda: mubah/halal sebelum ada dalil yang
mengharamkan.
Contoh:
ِّ ُكتِ َب َع َل ۡي ُک ُم
الص َيا ُم
Diwajibkan atas kamu berpuasa (QS. Al-Baqarah 2: 183)
َان َم ِرۡي ًضا اَ ۡو َعلٰى َس َف ٍر َف ِعدَّة ِّم ۡن اَيَّا ٍم اُخَ َر
َ َو َم ۡن ک
Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib
menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain.
(QS. Al-Baqarah 2: 185)
45
َو ِم َن الَّ ۡي ِل َف َت َه َّجدۡ بِه نَافِ َل ًة لَّ َك
Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah)
tambahan bagimu (QS. Al-Isra 17: 79)
ِ َان ف
َاحشَ ًة َو َسآٰ َء َسبِ ۡي ًلا َ َو َلا ت َۡق َربُوا ال ِّزنٰٰٓى اِنَّ ٗه ك
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan
keji, dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra 17: 32)
ا ُِحلَّ ۡت لَـك ُۡم َب ِه ۡي َم ُة ا ۡلاَ ۡن َعا ِم اِلَّا َما يُ ۡتلٰى َع َل ۡيك ُۡم
Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu (QS.
Al-Ma’idah 5: 1)
Syubhat
Syubhat: kondisi yang tidak jelas antara halal dan haram
Syubhat bukan hukum, syubhat harus dihukumi.
46
PERTEMUAN 02
اللّٰه
Manusia
Individu: Masyarakat/ Jama’ah: Negara:
Manusia secara pribadi Kumpulan manusia Masyarakat yang benar-
yang mempunyai secara kolektif yang benar rill, tidak ada seikitpun
pemikiran, mempunyai ikatan aspek ketergantungan
kecenderungan dan pemikiran, perasaan dengan masyarakat lain,
prilaku. dan aturan yang sama. memiliki sistem tertentu,
kekuasaan dan keamanan
Hukum syara’ yang Hukum syara’ yang yang mandiri, tidak
dibebankan pada dibebankan pada tergantung pada sistem dan
individu adalah hukum jama’ah adalah hukum keamanan masyarakat lain.
syara’ yang berkaitan syara’ yang dibebankan
dengan individu yang pada beberapa individu Hukum syara’ yang
tetap dapat terlaksana yang hanya bisa dibebankan pada negara
walau belum ada terlaksana bila ada adalah hukum syara’ yang
organisasi yang sekumpulan individu dibebankan pada
bernama masyarakat. yang diikat oleh masyarakat yang hanya bisa
Hukum syara’ ini tetap pemikiran, perasaan terlaksana bila ada negara
dapat dijalankan meski dan peraturan yang yakni masyarakat yang
orang lain tidak ada sama. mempunyai sistem dan
yang mempunyai keamanan yang mandiri.
pemikiran dan perasaan Contoh: sholat jamaah,
yang sama. sholat jum’at, dakwah Contoh: pelaksanaan
secara jamaah, dsb. ekonomi Islam, pelaksanaan
Contoh: sholat, puasa, sistem sanksi dalam Islam,
zakat, haji, Pelaksanaan sistem
berkerudung, dsb. Pendidikan Islam, dsb
Tanpa ketiganya pelaksanaan Islam tidak akan sempurna. Ketiganya akan
membentuk hubungan saling mempengaruhi.
47
Masyarakat mengontrol negara Individu mengontrol negara
Negara
Negara menerapkan Negara menerapkan
sistem pada sistem pada
masyarakat individu
Masyarakat/ Individu
Jama’ah/
Masyarakat
Organisasi
mengontrol individu
Individu membentuk
masyarakat
Dakwah
ِ َواتَّق ُۡوا فِ ۡت َن ًة لَّا ت ُِص ۡي َب َّن الَّ ِذ ۡي َن َظ َل ُم ۡوا ِم ۡن ُك ۡم خَ ا َّٰٓص ًة ۚ َو ۡاع َل ُم ۡۤوا اَ َّن اللّٰ َه شَ ِد ۡي ُد ا ۡل ِعق
َاب
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang
yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras
siksaan-Nya. (QS. Al-Anfal 8: 25)
َم ْن َراَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكراً َف ْل ُي َغيِّ ْر ُه بِ َي ِد ِه فَا ِْن لَ ْم َيس َت ِط ْع َفبِلِ َسانِ ِه فَا ِْن لَ ْم َيس َت ِط ْع َفبِ َق ْلبِ ِه َو َذلِ َك
اَضْ َع ُف ِالا ْي َم ِان
“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka ubahlah
dengan tangan, maka bila tidak mampu maka ubahlah dengan lisan, dan
bila tidak mampu maka ubahlah dengan hati, dan itu adalah selemah-lemah
iman” (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At Turmudzi, An Nasai, Ibnu
Majah dari Abi Said Al Khudri.)
Mengubah dengan tangan: dengan kekuasaan yakni dengan sistem yang
diterapkan (oleh negara).
48
Thoriqoh (metode) Wajib merupakan hukum syara’
Uslub (cara teknis) Mubah disesuaikan dengan kondisi selama tidak
melanggar hukum syara
Negara adalah thariqah dalam dakwah Islam bukan sekedar uslub. Kita lihat
seluruh ulama sepakat untuk mendirikan negara khilafah Islam. Sehingga
mendirikan negara berdasarkan Islam adalah wajib.
Namun, saat khilafah Islam tidak ada, tahapan menuju khilafah harus
menempuh thariqah yang benar. Marhalah/ tahapan dakwah untuk mendirikan
masyarakat Islam/ negara Khilafah ada 3:
Individu Jama’ah/Organisasi Negara
Mengajak individu lain Mengajak individu dan Menerapkan sistem
untuk terikat dan masyarakat untuk terikat Islam ke dalam negeri
berjuang untuk Islam dan berjuang untuk Islam
49
Politik dalam Islam adalah aktivitas mengurusi urusan masyarakat/umat
Contoh thoriqoh yang tidak tepat: mengangkat senjata untuk menumbangkan
pemerintahan, kelompok dakwah ramai-ramai merusak tempat
maksiyat, dsb.
Contoh uslub yang tidak boleh dilakukan (haram): masiroh mengumpulkan
orang dengan dangdut dan joget bersama.
50
PERTEMUAN 03
حكم الضرار
Hukum Dharar
Dharar artinya bahaya. Secara istilah adalah kondisi mengancam nyawa diri
atau orang lain.
Dalam kondisi dharar hukum-hukum asal akan berubah.
Contoh memakan bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih
dengan menyebut selain Allah dalam kondisi terpaksa.
اِنَّ َما َح َّر َم َع َل ۡي ُك ُم ا ۡل َم ۡي َت َة َو ال َّد َم َولَ ۡح َم ا ۡل ِخ ۡن ِزۡي ِر َو َم ۤا اُ ِه َّل لِ َغ ۡي ِر اللّٰ ِه بِه ۚؕ َف َمنِ ۡاض ُط َّر َغ ۡي َر َبا ٍغ
َّو َلا َعا ٍد َف ِا َّن اللّٰ َه َغف ُۡور َّر ِح ۡيم
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai,
darah, daging babi dan (hewan) yang disembelih dengan (menyebut nama)
selain Allah, tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya) bukan karena
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sungguh, Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. An-Nahl 16: 106)
51
Namun peristiwa yang mengancam nyawa tidak semua dharar. Klasifikasinya
adalah sebagai berikut:
52
PERTEMUAN 04
القران
Al-Qur’an
Jenis wahyu:
a. Wahyu yang bersifat lafadziyyah: Al-Qur’an
b. Wahyu yang bersifat maknawiyah: Al-Hadits
قطعى داللة
ظنى
Perkara Aqidah yang menentukan seseorang menjadi iman atau kafir hanya
boleh didapatkan dari perkara yang sumber dan penunjukannya Qath’i/
Meyakinkan, yakni dari 2 nash saja: Al Qur’an dan Hadits Mutawatir.
Dengan demikian sumber hukum Islam yang penetapannya qath’i ada 4 dan
semuanya adalah wahyu:
1. Al Quran (Lafdzi)
2. As Sunnah (Maknawi)
3. Ijma’ Shahabat (Maknawi)
4. Qiyas Syar’i (Maknawi)
53
القران
Definisi: Wahyu/ Kalam Allah SWT yang diturunkan oleh Malaikat Jibril kepada
Nabi Muhammad SAW yang bersifat lafdziyah yang diriwayatkan
secara mutawatir.
منطوق Tekstual
Contoh:
اِنَّ َما َح َّر َم َع َل ۡي ُک ُم ا ۡل َم ۡي َت َة
Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai…
(QS. Al-Baqarah: 173)
1. MANTHUQ: Allah mengharamkan bangkai
2. MAFHUM MUKHALAFAH: Allah menghalalkan selain bangkai
3. MAFHUM MUWAFAQAH YANG SETARA: Allah mengharamkan
potongan anggota badan hewan hidup (karena dia serupa bangkai)
4. MAFHUM MUWAFAQAH YANG BERLEBIHAN: Allah mengharamkan
bangkai babi
Dengan cara yang sama bukalah: QS. 17:32, QS. 24:60, QS. 24:33, QS. 17:31
54
Pembagian ayat menurut dilalahnya:
داللة قطعى محكمات
ظنى متشابهات
55
Tiga kelompok ta’wil:
Kelompok Contoh
No. Sikap
Ta’wil Ayat Ta’wil
Allah yang mengutus
Hubungan Ditolerir
malaikat Jibril untuk
1
salah meski (masih ا ٓل ٓم menyampaikan Al
pernyataan dianggap (QS. Al-Baqarah: 1) Qur’an pada
benar Islami)
Muhammad saw.
Hubungan Yadullah maghlullah:
salah dan
pernyataan
Ditolerir
(masih
ت ۡال َي ُه ۡو ُد َي ُد
ِ ََوقَال artinya Allah benar-
benar punya tangan
2
tidak bisa dianggap ّٰللا َم ۡغلُ ۡولَة
ِه yang terbelenggu
dibuktikan Islami) (QS. Al-Maidah: 64) bukan diartikan Allah
benar-salahnya pelit/ kikir
Haram
An-Nur: 31 Jadi tidak harus
bila
Kerudung menutup berkerudung, yang
Hubungan berkaitan
dada… penting dada tertutup
salah dan syariat
3
pernyataan Murtad اسۡ ُم ۤٗه ا َحۡ َم ُد Ahmad adalah Mirza
salah bila …namanya Ghulam Ahmad (takwil
berkaitan Ahmad… kelompok sesat
aqidah (QS. Ash-Shaff: 6) Ahmadiyah)
56
PERTEMUAN 05
الحديث
Al-Hadits
مندوب ≠ السنة
Secara Bahasa hadits artinya adalah cerita tentang peristiwa. Hadits disebut
juga As-Sunnah yang artinya jalan yang ditempuh.
Tapi jangan salah dengan sunnah dalam arti hukum (mandub/nafilah).
Di dalam Hadits terdapat semua hukum perbuatan, tidak hanya hukum sunnah.
السنة مندوب: salah satu hukum Islam (perintah yang tidak jazm)
الحديث: salah satu sumber hukum Islam
Pembagian Hadits
a. Menurut dzat yang diceritakan (dilihat dari isi/ matan)
1. → الحديث القدسيUcapan Nabi SAW tentang ucapan/ perbuatan للا
Contoh:
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW berkata: “Allah ta’ala
berfirman: Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku.”
2. الحديث النبوي
سنة قوليه Ucapan Nabi saw
سنة فعليه Perbuatan Nabi saw
Diam/ ketetapan Nabi saw atas
سنة تقريريه perbuatan shahabat
Contoh:
Hadits Qauliyah:
خَ ْي ُر ُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم ا ْل ُق ْرا َٰٓن َو َعلَّ َم ُه
“Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya kepada orang lain.” (HR. Bukhari)
57
Hadits Fi’liyah:
ُ كان رسولُ الل ِه يُصلِّي على راحلتِه:عن جاب ٍر َر ِض َي الل ُه َع ْنه قال
حيث
هت فاذا اراد الفريض َة ن َزلَ فاستقب َل ال ِقبل َة
ْ تو َّج
“Dari Jabir berkata, bahwasanya Rasulullah pernah shalat di atas
tunggangannya, kemana saja tunggannya itu menghadap. Apabila
beliau hendak (melaksanakan shalat) fardhu, ia turun dan
menghadap ke kiblat.” (HR. Bukhari-Muslim)
Hadits Taqririyah:
“Dari Abu Sa’ad al-Khudriyi berkata: “Dua orang laki-laki pergi
melakukan perjalanan. Ketika sampai waktu shalat, keduanya tidak
mendapatkan air. Mereka (berdua) bertayamum dengan debu yang
bersih, lalu keduanya mendirikan shalat. Setelah itu mereka
menemukan air. Salah seorang dari keduanya berwudhu dan
mengulangi shalatnya, sedangkan yang lain tidak. Lalu keduanya
datang menghadap Rasulullah dan menceritakannya. Kepada yang
tidak mengulangi shalat, Rasulullah bersabda: “Engkau mendapatkan
pahala dua kali” (HR. Abu Dawud)
58
b. Menurut kuantitas/ jumlah periwayat (dilihat jumlah rawinya)
الحديث متواتر
مشهور Rawinya banyak tapi tidak mutawatir
احد عزيز Rawinya dua orang
غريب Rawinya satu orang
الحديث متواتر
صحيح
احد حسن
ضعيف
59
Para imam pentakhrij hadits (pengecek keabsahan hadits) bermunculan
seperti:
Imam Malik (712 – 798), Imam Abu Dawud (817 – 889),
Imam Asy Syafi’i (767 – 820), Imam Turmudzi (824 – 892),
Imam Hanbali (780 – 855), Imam An Nasa’iy (839 – 915),
Imam Bukhary (810 – 870), Imam Ibnu Majah (824 – 887),
Imam Muslim (820 – 875),
Mereka semua hadir sekitar tahun 750 – 915 M, yakni sekitar masa tabi’in
hingga pasca tabiut tabi’in.
Di zaman Nabi saw, hadist tidak pernah ditulis agar tidak tercampur
dengan Al Qur’an.
60
PERTEMUAN 06
اِتَّ َب َع برسول اللّه
Meneladani Rasulullah SAW
Kema’shuman Rasul
Ma’shum: terjaga dari berbuat maksiat
Dalil: Aqli : bila tidak, maka seluruh risalah akan meragukan
Naqli : QS An-Najm: 3-4, QS Al-Kahfi: 110
Rasul disangka maksiat oleh orang karena:
1. Syari’at belum turun
2. خلاف الاولى: Tidak melakukan hal mubah yang utama
Dlm kondisi ini Rasul saw Dalam kondisi ini tidak harus
sebagai uswatun hasanah mencontoh Rasul
61
PERTEMUAN 07
الصحابة اجماع
Ijma’ Shahabat
Jadi Ijma’ Shahabat merupakan Hadits Nabi yang tidak teriwayatkan namun
langsung dilaksanakan shahabat secara ijma’/kompak
62
PERTEMUAN 08
قياس شرعي
Qiyas yang Syar’i
Haru diketahui:
63
Jika kalian bertiga, maka janganlah berbisik-bisik berduaan sementara
yang ketiga tidak diajak, sampai kalian bergaul dengan manusia.
Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih.”
(HR. Bukhari)
: segala sesuatu (tidak hanya berbisik) yang akan
Jadi
membuat sedih tidak boleh dilakukan
2. دلالة : ‘illatnya ada, namun tidak dihubungkan dengan huruf
illat yang jelas.
Contoh :
ِ َواَ ِعد ُّۡوا لَ ُه ۡم َّما ۡاس َت َط ۡع ُت ۡم ِّم ۡن قُ َّو ٍة َّو ِم ۡن ِّر َب
اط ا ۡلخَ ـ ۡي ِل ت ُۡر ِه ُب ۡو َن بِه َع ُد َّو اللّٰ ِه َو َع ُد َّو ُك ۡم
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi
mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda
yang dapat menggentarkan musuh Allah dan musuhmu
(QS. Al-Anfal 8: 60)
: apa saja (tidak hanya kuda yang ditambatkan) yang akan
Jadi menggentarkan musuh Allah dan musuh kaum muslimin
harus dilakukan
3. استنباط : Huruf illatnya tidak nampak, ‘illatnya juga tidak
nampak pada nash (teks) namun ‘illatnya bisa didapat
dengan cara menggali dan membandingkan dengan
nash-nash yang lain.
Contoh :
اَ ْل ُم ْسلِ ُم ْو َن شُ َركَا ُء في ث َلا ٍَث فِي ا ْل َك َل ِا َوا ْلماَ ِء َوال َّنار
Kaum muslim itu berserikat (memiliki bersama) dalam tiga perkara yaitu
padang rumput, air dan api. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Hadits tadi sepertinya tidak ber-‘illat. Bila tidak ber-‘illat maka secara
mutlak tidak boleh memiliki air (sumber air), padang rumput dan api
apapun sebabnya.
Namun dalam hadits-hadits shohih lain didapati bahwa Rasulullah saw
membolehkan memiliki air sebagai pribadi seperti di daerah Thaif dan
Khaibar.
64
Dengan membandingkan dan menggali dua hadits tadi ditarik suatu
kesimpulan sifat dari air yang dilarang adalah air yang dibutuhkan oleh
masyarakat, yang tanpa air itu kebutuhan masyarakat akan terbengkalai.
: apa saja (tidak hanya air) yang bersifat dibutuhkan oleh
Jadi
seluruh lapisan masyarakat akan menjadi milik umum.
: ‘illat yang didapat dengan mengqiyaskan ‘illat yang
4. قياس
sudah ada.
Contoh :
من كسر شيئا فهو له وعليه مثله
Siapa saja yang memecahkan benda maka benda itu miliknya dan
wajib mengganti dengan benda yang sama (HR. Ibnu Majah,
Daruquthni, Abu Ya’la)
Pertama : Seseorang akan memiliki suatu benda dan wajib
mengganti yang serupa itu karena memecahkan benda.
Illat ini didapat dari ‘illat dilalah.
Kedua : Dari ‘illat yang sudah ada ini kemudian dikembangkan lagi
dengan meng-qiyaskan apa saja yang sama dengan
memecahkan benda. Maka didapat ‘illat-‘illat qiyas seperti
merubah bentuk benda, menghilangkan benda,
melunturkan benda dan lain-lain.
Jadi : Seorang akan memiliki suatu benda dan wajib mengganti
yang serupa itu bukan hanya karena memecahkan benda
tapi termasuk karena merubah bentuk benda,
menghilangkan benda, melunturkan benda, dsb.
Kesimpulan
‘illat ‘illat menggambarkan
Al- Qur’an Al-Hadits
65
PERTEMUAN 09
اثبات الحكم اشرعي الشبحة
Sumber Hukum Islam Spekulatif
Sumber hukum Islam spekulatif adalah sumber yang tidak tepat dijadikan
sumber hukum Islam karena masih memungkinkan salah dan diperdebatkan
ulama tentang keakuratannya. Namun sumber-sumber ini termasuk pendapat
Islami walaupun dalil-dalilnya lemah. Sehingga kita akan dapati bahwa para
ulama menggunakannya dengan syarat yang banyak.
Al-lstihsan
Istihsan ialah penetapan hukum dari seorang mujtahid terhadap suatu
masalah yang menyimpang dari ketentuan hukum yang ditetapkan pada
masalah-masalah serupa karena ada alasan yang lebih kuat yang
menghendaki dilakukannya penyimpangan itu. lstihsan dipakai oleh Imam
Malik dan Imam Abu Hanifah. Namun murid-murid Abu Hanifah sendiri
tidak sepakat dengan beliau karena memandang bahwa istihsan itu tidak
jelas kriterianya.
Mashalih al-Mursalah
Maslahah al-Mursalah/ Mashalih al-Mursalah sedikit berbeda dengan
istihsan. Secara bahasa artinya manfaat dari suatu perkara. Sementara
secara istilah fiqih, Maslahah atau Mashalih al-Mursalah adalah
pengambilan hukum berdasarkan manfaat atau kemaslahatan umum
ketika tidak ada aturan (dalil) dari al-Qur’an atau al-Sunnah yang
menjelaskannya. Konsep sumber hukum Islam ini diusung oleh Imam
Malik.
66
Istishhab
Istishhab sendiri secara bahasa artinya persahabatan. Sedangkan secara
istilah, Imam asy-Syaukani di dalam kitabnya Irsyad al-Fuhul
mengemukakan bahwa istishhab adalah dalil yang memandang tetapnya
suatu perkara selama tidak ada sesuatu yang mengubahnya.
Istishhab itu pada hakikatnya hanya seperti kaidah fiqih suatu hukum asal.
Jadi istishhab bukanlah sumber hukum, melainkan logika berfikir saja,
bahwa selama belum ada perubahan berarti hukum suatu perkara adalah
tetap.
‘Urf
‘Urf menurut bahasa berarti mengetahui, kemudian dipakai dalam arti
sesuatu yang diketahui dan dikenal. Sedangkan menurut para ahli ushul
fiqh ‘urf adalah sesuatu yang yang telah saling dikenal oleh manusia dan
mereka menjadikannya tradisi. ‘Urf dijadikan sumber hukum Islam oleh
Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki.
Madzhab Shahabi
Ulama banyak yang menentang, mereka berargumen bahwa
sesungguhnya orang yang mengikuti pendapat shahabat tidak sedang
berijtihad melainkan bertaqlid terhadap shahabat. Hal inilah yang
dijelaskan oleh Imam Syafi’i, beliau mengambil sebagai sumber hukum
hanya pendapat shahabat yang disepakati (ijma’ shahabat). Demikian pula
pendapat Imam asy-Syaukani.
Syar’u Man Qablana
Para ulama juga ada yang menjadikan Syar’u Man Qablana (syariat
sebelum Islam) sebagai sumber hukum Islam. Pendapat ini ditentang oleh
banyak ulama. Jumhur ulama berpendapat bahwa syariat yang diturunkan
sebelum Islam tidak berlaku lagi bagi kaum muslimin.
67
PERTEMUAN 10
المجتهد
Mujtahid
Syarat Ijtihad:
1. Memahami benar tentang dalil (mahir berbahasa arab, faham Al
Qur’an, faham banyak hadits, hafal banyak ijma’ sahabat, faham
tentang qiyas).
2. Memahami benar tentang fakta (mempunyai indra yang sempurna
yang mampu menyerap fakta dengan baik, mempunyai maklumat
tentang fakta dengan seteliti mungkin).
3. Mempunyai kemampuan tinggi dalam menghubungkan antara fakta
dan dalil.
Fiqih adalah ilmu yang mempelajari hukum syara ‘yang bersifat praktis (dapat
dilaksanakan/ diterapkan secara langsung)
Ushul Fiqh adalah ilmu yang mempelajari dasar ilmu yang dipergunakan untuk
memahami fiqih
68
Macam-macam mujtahid:
1. Mujtahid Mutlaq: mujtahid yang mampu menyusun metode ushul
fiqih tersendiri dan secara otomatis memahami seluruh bidang fiqih.
2. Mujtahid Madzhabi: mujtahid yang mengikuti madzhab lain dalam
masalah ushul fiqih tapi mampu menguasai seluruh bidang fiqih.
3. Mujtahid Masalah: mujtahid yang menguasai bidang fiqih tertentu.
69
PERTEMUAN 11
المقلّد
Muqallid
Macam-macam muqallid:
1. Muqallid Muttabi’: muqallid yang memahami dalil yang dikemukakan
oleh mujtahid yang diikutinya
2. Muqalid ‘am: muqallid yang tidak memahami dalil-dalil yang
dikemukakan oleh mujtahid atau orang yang diikutinya
70
Sering muqallid menghadapi berbagai pendapat yang berbeda di antara ulama.
Prioritas pendapat yang dipilih oleh muqallid adalah:
1. Pendapat islami yang diadopsi oleh khalifah. Khalifah adalah
kepemimpinan umum kaum muslimin yang menerapkan hukum Islam
dalam Negara.
Dalam hal ini WAJIB berpindah pendapat menuju pendapat ini
2. Pendapat yang didasari dalil-dalil yang paling kuat di antara
pendapat yang ada.
Pendapat yang dalilnya kuat adalah pendapat yang memuaskan akal
dalam menjelaskan dalil-dalil, fakta dan hubungan keduanya. Tentu ini
hanya bisa dilakukan oleh muqallid muttabi’.
Bila belum ada khalifah atau untuk perkara yang tidak diadopsi khalifah
maka seorang muqallid WAJIB berpindah kepada dalil yang lebih kuat.
3. Pendapat yang dikemukakan oleh ulama yang Iebih tsiqoh
(terpercaya) llmu dan ketaqwaannya.
Bila kita sudah belajar pada seorang ulama yang cerdas dan bertaqwa,
yang secara ushul menunjukkan metode yang memuaskan akal maka
untuk sementara waktu kita BOLEH mengikuti pendapat beliau untuk hal-
hal cabang sampai kita bisa menelaah dalil yang dikemukakannya.
71
Maraji’ / Sumber Rujukan SIE 2
AI-Qur’an al-Karim
Abdullah, Muhammad Hussein, Mafahim Islamiyah: Ar-Ruh, Al-Idrak, AI-
Gharaiz, Al-Amal, As-Syakhshiyah, Dar AI-Bayariq, Beirut:1994.
Abdurrahman, Hafidz, Islam, Politik dan Spiritual, Lisan Al-Haq, Singapura:
1998.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, AI-Mafahim, Maktabah AI-Wa’ie, Beirut:
1953.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, As-Syakhshiyah Al-Islamiyah, Dar AI-
Ummah, Beirut:1953.
An-Nabhani, As-SyeikhTaqiyyuddin, Nizamul Islam, Maktabah AI-Wa’ie, Beirut:
1953.
Hanafie, A, M.A., Usul Fiqih, Widjaya, Jakarta: 1993.
Khalil, ‘Atha bin, Taisir al-Wushul ila al-Ushul, Dar AI-Ummah, Beirut: 2000.
Rahman, Drs. Fatchur, Ikhtishar Mushthalah al-Hadits, Al Ma’arif, Bandung:
1974.
Wafaa, DR. Muhammad, Metode Tarjih, Al Izzah, Bangil: 2001.
Zahrah, Prof. Muhammad Abu, Ushul Fiqih, Pustaka Firdaus, Jakarta: 1997.
72
STUDI ISLAM EFEKTIF 3
MENGENAL
SISTEM ISLAM
20 JAM PERTAMA
11 PERTEMUAN @2 JAM
OLEH:
H. ANAS ABDUL KARIEM, S.TP., M.Pd.I
73
74
PERTEMUAN 01
نظام العقوبات
Sistem Sanksi
حضرة و مدنية
Hadhoroh: kebudayaan yang dimunculkan oleh suatu aqidah, yakni suatu
pandangan tentang kehidupan dunia ini
Ilmunya disebut: tsaqafah
نظام الاسلام
Sistem Islam
نظام العقوبات
Sistem Sanksi dalam Islam
75
Fungsi sanksi:
a. Mencegah )(زواجر
b. Menghapus Dosa )(جوابر
Penghapus Dosa
1. Di Dunia 2. Di Akhirat
a. Istighfar a. Siksa Kubur
b. Taubat b. Siksa Neraka
c. Amal Sholih
d. Sabar dalam Musibah
e. Menjalani sanksi dalam Islam
الحدود
1. Zina : Rajam; Jilid 100x
2. Liwath : Mati
3. Qadzaf : Jilid 80x
4. Minum Khamr : Jilid 80x
5. Pencurian : Potong tangan
6. Pembegal : Dibuang, Potong kaki tangan silang; dibunuh dan disalib
7. Pemberontak : Diberi pelajaran hingga kembali
8. Murtad : Disadarkan 3 hari bila tidak mau kembali baru dibunuh
76
الجنايات
1. Pembunuhan
a. Sengaja : Qishash, Diyat Berat, Dimaafkan
b. Mirip sengaja : Diyat berat, dimaafkan
c. Tidak sengaja : Diyat ringan, dimaafkan
2. Penganiayaan
a. Penanggalan gigi : Qishash, diyat 5 onta per gigi, dimaafkan
b. Penghilangan anggota tubuh selain gigi: diyat penuh atau setengah,
10 onta tiap jari
c. Melukai kepala (syijaj) : Diyat
d. Melukai tubuh (jarah) : Qishash atau diyat
77
PERTEMUAN 02
الملبوسات
Tentang Pakaian
ۤيٰـاَيُّ َها الَّ ِذ ۡي َن ا ٰ َمنُ ۡوا َلا تَدۡ خُ لُ ۡوا بُ ُي ۡوتًا َغ ۡي َر بُ ُي ۡو تِك ُۡم َحتّٰى ت َۡس َت ۡانِ ُس ۡوا َوت َُسلِّ ُم ۡوا َعل ٰٓ ٰى ا َۡهلِ َها ؕ ٰذ لِك ُۡم خَ ۡير
) فَ ِا ۡن لَّ ۡم ت َِجد ُۡوا فِ ۡي َه ۤا ا ََحدًا فَ َلا تَدۡ خُ لُ ۡو َها َحتّٰى يُؤۡ ذ ََن لَـك ُۡم ۚؕ َو اِ ۡن قِ ۡي َل لَـ ُك ُم٢٧( لَّـك ُۡم لَ َعلَّك ُۡم ت ََذ َّك ُر ۡو َن
َ ) لَـ ۡي٢٨( ۡار ِج ُع ۡوا ف َۡار ِج ُع ۡوا ۚؕ ُه َو ا َۡزكٰى لَـك ُۡمؕ َواللّٰ ُه بِ َما ت َۡع َم ُل ۡو َن َعلِ ۡيم
س َع َل ۡيك ُۡم ُج َناح ا َۡن َتدۡ خُ لُ ۡوا
)٢٩( ُب ُي ۡوتًا َغ ۡي َر َم ۡسك ُۡونَ ٍة فِ ۡي َها َم َتاع لَّـك ُۡم َواللّٰ ُه َي ۡع َل ُم َما تُ ۡبد ُۡو َن َو َما ت َۡك ُت ُم ۡو َن
27. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang
bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
28. Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu
masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu,
“Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
29. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni, yang di dalamnya
ada keperluan kamu; Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang
kamu sembunyikan. (QS. An-Nuur 24)
78
Aturan Berpakaian
Laki- laki : menutup aurat (antara pusar sampai lutut)
Perempuan :
1. Tempat Khusus:
a. Dengan Mahrom: memakai mihnah (baju yang menutup aurat tidak
sempurna) QS. 24: 58
ۤيٰـ َايُّ َها الَّ ِذ ۡي َن ا ٰ َمنُ ۡوا لِ َي ۡس َتـ ْا ِذ ۡن ُك ُم الَّ ِذ ۡي َن َم َل َك ۡت اَ ۡي َمانُ ُك ۡم َوالَّ ِذ ۡي َن َل ۡم َيـ ۡبلُ ُغوا ا ۡل ُحـ ُل َم
ِم ۡن ُك ۡم ثَل ٰ َث َم ّٰر ٍتؕ ِم ۡن َق ۡب ِل َصلٰو ِة ا ۡلف َۡج ِر َو ِح ۡي َن ت ََض ُع ۡو َن ثِ َيا َب ُك ۡم ِّم َن الظَّ ِه ۡي َر ِة َو ِم ٍۡۢن
َب ۡع ِد َصلٰو ِة ا ۡل ِعشَ آٰ ِء
Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan
perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig (dewasa)
di antara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan), yaitu
sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di
tengah hari dan setelah salat Isya. (QS. An-Nuur 24: 58)
79
b. Kerudung (QS. 24: 31)
َوۡل َي ۡـض ِر ۡب َن بِخُ ُم ِر ِه َّن َعلٰى ُج ُي ۡو بِ ِه َّن
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,
(QS. An-Nuur 24: 31)
(Juyub adalah jamak dari jayb. Jayb adalah kerah leher sampai bukaan
kancing baju di dada untuk memasukkan kepala)
80
PERTEMUAN 03
حكم الاختلاط
Hukum Ikhtilath
Aturan Pergaulan
Hukum asal kehidupan laki-laki dan perempuan dalam Islam terpisah. Artinya
seorang perempuan akan bergaul dan berinteraksi dengan sesama perempuan
atau lelaki mahramnya saja. Demikian juga seorang laki-laki.
Namun, Asy Syari’ membolehkan terhadap interaksi bila didalamnya ada
keperluan syar’i yang dibolehkan yakni: mu’amalah (berdagang, bisnis, bekerja,
dsb), pendidikan dan kesehatan.
81
PERTEMUAN 04
المحرم
Mahram
Jenis Mahram:
1. Mahram Mutlak
a. Karena Keturunan : ibu, anak, saudara, saudara ayah/ ibu, anak
saudara
b. Karena Pernikahan : mertua dan menantu
c. Karena Persusuan : ibu dan saudara susuan (sama dengan
keturunan)
2. Mahram Bersyarat
Anak tiri : syaratnya selama ibunya telah digauli
lbu tiri : syaratnya selama telah digauli ayah
82
e. Wanita dlm masa ‘iddah syarat : habis masa ‘iddah
f. Wanita sedang ihram syarat : selesai ihram
g. Mantan istri tertalaq 3 syarat : telah dinikah orang lain dan telah
diceraikan
83
PERTEMUAN 05
الخطبة و النكاح
Khithbah & Pernikahan
Iddah
Definisi: masa menunggu bagi janda untuk menerima pinangan
a. Untuk wanita yang belum digauli: tidak ada iddah
b. Untuk wanita yang mengandung: sampai melahirkan
c. Untuk wanita yang ditinggal mati suami: 4 bulan 10 hari
d. Untuk wanita yang dicerai suami: 3 kali quru’ (haidh) / 3 bulan (bila sudah
tidak haidh)
Khithbah
Definisi: menyeru lawan jenis untuk diajak menikah.
Sunnah hukumnya mengenal calon istri/ suami sebelum dinikah. Namun bukan
taqrabuz zina.
START
Kenali Lawan jenis
Sabar, Puasa, N Y
Siap Nikah? secara umum
Jaga Pandangan
N
Cocok?
Y
NIKAH Putuskan Tanya yang
baik2 & jaga bersangkutan
rahasia
Tentukan N
Mau?
waktu nikah N
Y
Y
Cocok? Khithbah ke Walinya
84
Pernikahan
Rukun Nikah:
1. Pengantin (laki-laki dan perempuan)
2. Wali perempuan
a. Laki-laki
b. Muslim (bila wanitanya adalah Muslimah)
c. Baligh
d. Berakal
Urutan/ hirarki yang berhak jadi wali adalah:
1. Ayah kandung
2. Kakek (dari ayah)
3. Anak laki-laki (perempuan tersebut)
4. Anak laki-laki dari anak laki-lakinya (cucu perempuan tersebut)
5. Saudara laki-laki se-bapak dan se-ibu.
6. Anak laki-laki dari saudara se-bapak dan se-ibu (keponakan)
7. Saudara laki-laki se-bapak.
8. Anak laki-laki dari saudara se-bapak (keponakan).
9. Paman (saudara dari ayah).
10. Anak laki-laki dari paman (sepupu).
11. Wali Hakim
3. Saksi 2 orang
a. Laki-laki
b. Muslim
c. Adil / ahli taqwa
d. Baligh
e. Mampu memahami aqad
4. ljab Qabul
Mahar bukan rukun nikah namun kewajiban seorang laki-laki terhadap istrinya.
85
PERTEMUAN 06
النكاح
Pernikahan
86
Pesta pernikahan (Walimatul ‘urusy)
1. Sunnah menyelenggarakan
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ا َْو لِ ْم َولَ ْو بِشَ ا ٍة
“Selenggarakanlah walimah meskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing”
Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, at-
Tirmidzi, Ahmad dan lainnya, dari Shahabat Anas bin Malik ra.
Pernikahan Dini
Dalam Islam, usia wanita yang akan dinikahi tidaklah menjadi syarat. Hanya
saja tetaplah sunnah untuk menanyakan kehendak wanita untuk menikahi
seorang laki-laki.
87
Dari Zakwan ia berkata: Aku mendengar Aisyah berkata: Aku bertanya
kepada Rasulullah saw. tentang seorang gadis perawan yang dinikahkan
oleh keluarganya, apakah ia harus dimintai persetujuan ataukah tidak?
Beliau menjawab: Ya, harus dimintai persetujuan! Lalu Aisyah berkata: Aku
katakan kepada beliau, perempuan itu merasa malu. Rasulullah saw.
bersabda: Itulah tanda setujunya bila ia diam. (Shahih Muslim No.2544)
Jadi yang menjadikan bahaya pernikahan (baik pernikahan dini atau tidak)
adalah kehidupan sekuler yang jauh dari aturan agama, yang menyebabkan
suami dan istri tidak mengindahkan aturan Islam dan menyebabkan
berbagai petaka dalam rumah tangga.
88
PERTEMUAN 07
النظام الاجتماعي
Sistem Pergaulan
89
Keluarga Berencana
Pembatasan anak akan dilakukan negara dengan alasan:
a. Sebagai metode negara kapitalis untu menekan jumlah penduduk
jajahan agar dapat terus menjajah dan menghisap kekayaannya.
b. Sebagai metode komunis untuk meringankan beban negara.
c. Sebagai program negara pengikut negara ideologis yang menjajahnya.
Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata, “Kami pergi berperang bersama Rasulullah
saw, sedangkan kami tidak membawa serta kaum wanita. Kami berkata, ‘Wahai
RasuluIIah, sebaiknya kita mengebiri diri (membuat diri mandul dan tidak
berhasrat pada wanita)?’ Namun, Rasulullah saw. melarang kami darinya,”
(HR. Bukhari [5071]).
90
Dari Abu Hurairoh, Rasulullah saw bersabda; Bila seorang suami memiliki dua
istri, lalu ia tidak dapat berlaku adil terhadap keduanya, maka ia akan datang
pada hari kiamat dalam keadaan miring sebelah (HR. Abu Daud)
Adil dalam: a. Perasaan: mustahil (QS. An Nisa’: 129)
b. Materi, fisik dan yang dikuasai manusia: wajib (QS. An Nisa’: 3)
Poligami adalah solusi bukan malah menjadi masalah. Poligami jadi masalah
karena kehidupan sekuler menjauhkan suami istri dari kehidupan Islam.
Poligami dijadikan kalangan non Islam untuk menyerang Islam.
Silaturahim
Definisi: hubungan kekerabatan dengan orang-orang yang mempunyai
hubungan keluarga
Hukum menjaga silaturrahim: wajib
Hukum memutus silaturrahim: haram
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya ada seorang laki-laki yang
pernah berkata, “Ya Rasulullah, saya mempunyai kerabat. Saya selalu
berupaya utk menyambung silaturahim kepada mereka, tetapi mereka
memutuskannya. Saya selalu berupaya utk berbuat baik kepada mereka, tetapi
mereka menyakiti saya. Saya selalu berupaya utk lemah lembut terhadap
mereka, tetapi mereka tak acuh kepada saya.” Maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Jika benar seperti, apa yang kamu katakan. maka
kamu seperti memberi makan mereka debu yang panas (neraka.), & selama
kamu berbuat demikian maka portolongan Allah akan selalu bersamamu. (HR.
Muslim no. 2558)
91
Jenis orang kafir (ahlu kitab dan musyrik):
a. Kafir Harbi: siap diperangi karena tidak tunduk pada syariat Islam
a.1. Hukman : yang tidak menunjukkan penyerangan fisik
a.2. Fi’lan : yang menunjukkan penyerangan secara fisik
b. Kafir Dzimmi: wajib dilindungi karena tunduk pada syariat Islam
Dari AI-Ma’rur bahwa ia berkata, “Saya bertemu dengan Abu Dzar di Rabadzah.
Beliau dan hamba sahayanya mengenakan pakaian (mantel) yang serupa.
Kemudian saya bertanya apa sebabnya mereka mengenakan pakaian yang
serupa. Abu Dzar menjawab, ‘Aku pernah memaki seseorang dengan
menghina ibunya. Lalu Nabi SAW berkata kepadaku, “Wahai Abu Dzar, apakah
kau memaki dia dengan menghina ibunya? Rupanya masih ada dalam dirimu
karakteristik jahiliyah. Para hambamu adalah saudara-saudaramu yang Allah
titipkan di bawah tanggungjawabmu. Oleh karena itu, barangsiapa memiliki
hamba sahaya, hendaklah hamba sahaya itu diberikan makanan yang dimakan
dan diberi pakaian yang dipakai serta janganlah mereka dibebani dengan
pekerjaan yang berada di luar kemampuan mereka. Jika mereka terpaksa
mengerjakannya maka bantulah mereka.”
92
PERTEMUAN 08
الطلاق
Perceraian
Thalaq
Thalaq adalah hak suami. Namun thalaq tidak boleh dijatuhkan saat:
a. Istri haid
b. Masa bersih setelah digauli sebelum ketahuan hamil
Selama ‘iddah, suami wajib memberi nafkah dan tidak boleh mengusir istrinya
dari rumah.
Kewajiban suami untuk memberikan muth’ah (pemberian) bagi mantan istri
setelah masa ‘iddah habis.
Terhadap anak maka mantan suami tetap wajib menafkahi.
Khulu’
Definisi: pemutusan ikatan pernikahan yang diputuskan suami atas inisiatif istri
dengan diiringi pemberian kepada suami tebusan berupa mahar yang dulu
pernah diterimanya. lddah wanita ini satu kali haid.
93
Fasakh
Definisi: pembatalan pernikahan karena sebab-sebab syar’i
a. Fasakh langsung: saat suami/istri jelas murtad atau terbukti mahram
b. Fasakh yang perlu pengaduan istri kepada qadhi:
1. karena suami tidak bisa memberi keturunan
2. karena suami impoten
3. karena suami enggan memberi nafkah padahal mampu
4. karena suami berpenyakit menular yang membahayakan
5. karena suami gila
6. karena suami tidak diketahui keberadannya
Biasanya masa pembuktian selama satu tahun (atau menurut
keputusan qadhi)
94
PERTEMUAN 09
النظام الاقتصادي في الاسلام
Sistem Perekonomian dalam Islam
95
2. Mengambil dari bumi: milik umum, tidak monopoli, tidak membuat
dhoror
3. Berburu: milik umum, tidak monopoli, tidak membuat dhoror
4. Makelar/ calo
5. Pengelola Mudhorobah/ usaha bagi hasil
6. Musaqat/ penyiram/ perawat tanaman
7. ljaroh/ kontrak kerja/ jasa
B. Waris = karena nasab
C. Pemberian Fasilitas oleh Negara = karena warga negara
D. Kebutuhan untuk Menyambung Hidup = karena dharurat
E. Harta bukan dikarenakan keaktifan Shohibul Maal atau kondisi di luar
penerima
1. Pemberian: hadiah, hibah, shodaqah (sunnah dan wajib)
2. Luqathah: barang temuan yang tidak bertuan
3. Diyat dan mahar
96
PERTEMUAN 10
تنميات الباطلة
Pengembangan Harta yang Batil
a. Judi (Qimar/Maisir)
Definisi: pengembangan harta dengan cara mengumpulkan harta pada
komunitas tertentu yang dengan cara tertentu sebagian mendapat harta
tersebut sebagian tidak, anggotanya bergabung dengan harapan mendapat
harta yang berlipat dari yang diserahkan.
Judi berbeda dengan mengundi. Judi merupakan salah satu cara
pengembangan harta, sedangkan mengundi adalah salah satu cara
mengambil keputusan.
Mengundi boleh dilakukan untuk keputusan yang tidak memerlukan kejelian
akal maupun penjelasan dalil naqli. Mengundi akan menjadi dosa bila objek
undiannya sendiri adalah perbuatan dosa.
b. Riba
Riba bisa terjadi pada hutang dan barter.
Pinjam ada dua jenis, pinjam nilai (hutang) dan pinjam zat.
97
Barter akan menjadi riba bila:
1. Terjadi pada barter zat sejenis: gandum, kurma, garam atau uang
2. Tidak sama ukurannya
3. Sama ukuran tapi tidak cash
c. Penimbunan (Ihtikar)
Definisi: pengembangan harta dengan cara menimbun barang dagangan
agar konsumen kesulitan dan harga akan melambung.
e. Menghargai jauh dari harga standar dengan maksud keji (Ghaban Fakhis)
Definisi: pengembangan harta dengan cara memberikan harga yang
terlampau tinggi, memanfaatkan ketidak tahuan konsumen akan harga
pasar.
98
PERTEMUAN 11
الزكاة
Zakat
Jenis Zakat:
1. Zakat Fithrah
2. Zakat Maal
a. Zakat Pertanian
Objek : Kurma, gandum, Jawawut dan kismis
Nishab : lima wasaq = 300 sha’
Besar : 10% untuk yang disiram hujan, 5% untuk yang diari irigasi
Haul : tidak ada (dikeluarkan saat panen)
b. Zakat Peternakan
Objek : Onta, Sapi/ Kerbau, Kambing
Nishab : sesuai ketentuan
Besar : sesuai ketentuan
Haul : satu tahun
c. Zakat Perdagangan
Nishab : 85 gr emas
Besar : 2.5%
Haul : satu tahun aktivitas perdagangan
d. Zakat Uang Simpanan
Nishab : 85 gr emas
Besar : 2.5%
Haul : satu tahun uang diam tersimpan
Jadi tidak semua profesi terkena/ wajib mengeluarkan zakat maal.
99
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
AI-Qur’an al-Karim
Abdullah, Muhammad Hussein, Mafahim Islamiyah: Ar-Ruh, Al-Idrak, AI-
Gharaiz, Al-Amal, As-Syakhshiyah, Dar AI-Bayariq, Beirut:1994.
Abdurrahman, Hafidz, Islam, Politik dan Spiritual, Lisan Al-Haq, Singapura:
1998.
Al-Maliki, Dr. Abdurrahman, Nizham al-Uqubat, Darul Ummah, Beirut: 1953.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, AI-Mafahim, Maktabah AI-Wa’ie, Beirut:
1953.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, As-Syakhshiyah Al-Islamiyah, Dar AI-
Ummah, Beirut:1953.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, Nizamul ljtima’i, Darul Ummah, Beirut:
1953.
An-Nabhani, As-Syeikh Taqiyyuddin, Nizamul lqtishadi fil Islam, Darul Ummah,
Beirut: 2004.
An-Nabhani, As-SyeikhTaqiyyuddin, Nizamul Islam, Maktabah AI-Wa’ie, Beirut:
1953.
Ash-Shiddiqie, Tengku Muhammad Hasbi, Pedoman Zakat, Pustaka Rizki
Putra, Semarang: 1999.
As-Sabatin, Yusuf, Bisnis Islami dan Kritik atas Praktek Bisnis Ala Kapitalis, Al
Azhar, Bogor: 2009.
Khalil, ‘Atha bin, Taisir al-Wushul ila al-Ushul, Dar AI-Ummah, Beirut: 2000.
Zallum, Abdul Qadim, Al Amwal fi Daulatil Khilafah, Darul Ummah,Beirut: 2004.
100
Banyak orang Islam namun sedikit yang memahami Islam, ada
juga orang Islam yang sama sekali tidak peduli dengan Islam.
Bahkan ada juga orang yang mengaku Islam tapi sebenarnya
mereka merusak Islam. Dewasa ini kaum muslimin sedang men-
galami suatu kondisi yang sangat parah, salah satu faktornya
adalah kemunduran tingkat berfikir mereka yang sudah sangat
parah dalam memandang kehidupan di dunia ini, sehingga
mereka secara sadar ataupun tidak sadar terjerumus dalam
sistem yang disebut sekularisme dan kapitalisme
Buku ini telah dijadikan sebagai panduan wajib salah satu mata
kuliah ke-Islaman di El Rahma Education Centre selama 16 tahun
dan telah terbukti memberikan perubahan dan pencerahan yang
dahsyat pada mahasiswa yang mengkajinya.