Anda di halaman 1dari 5

1.

4 SIFAT BANGUN DATAR DAN LUAS POLIGON


1. Sifat bangun datar
a. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar geometri yang mempunyai tiga sisi berupa garis lurus
dengan tiga sudut. Segitiga memiliki beberapa macam bentuk, yaitu segitiga sama
kaki, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku, segitiga sembarang, segitiga tumpul, dan
segitiga lancip.
 Segitiga sama kaki
1. Memiliki satu sumbu simetri lipat.
2. Memiliki dua sisi yang berhadapan sama panjang.
3. Memiliki satu sumbu simetri putar.
 Segitiga Siku-siku
1. Memiliki satu sisi miring.
2. Tidak memiliki sumbu simetri lipat.
3. Memiliki dua sisi yang saling tegak lurus
4. Tidak memiliki sumbu simetri putar.
5. Salah satu sudutnya, yaitu sudut siku-siku sebesar 90 derajat
6. Menggunakan rumus phytagoras dalam mencari panjang sisi
miringnya.
 Segitiga Sembarang
1. Memiliki tiga sisi tidak sama panjang.
2. Memiliki tiga sudut yang besarannya berbeda.
3. Tidak memiliki sumbu simetri lipat.
4. Memiliki satu sumbu simetri putar.
 Segitiga Sama Sisi
i. Memiliki tiga sudut yang sama besarnya, yakni 60 derajat.
ii. Memiliki tiga sisi yang sama panjang
iii. Memiliki tiga sumbu simetri lipat
iv. Memiliki tiga sumbu simetri putar
b. Persegi
Sifat-Sifat Persegi :
a) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
b) Semua sisi sama panjang
c) Kedua diagonalnya sama panjang
d) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
e) Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus
f) Jumlah sudut yang berdekatan 180
g) Sudut yang berhadapan sama besar
h) Semua sudutnya siku-siku
i) Jumlah semua sudut dalamnya 360
c. Persegi Panjang
Sifat-Sifat Persegi Panjang :
a) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
b) Kedua diagonalnya sama panjang
c) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
d) Jumlah ukuran sudut yang berdekatan 180
e) Semua sudutnya siku-siku
f) Jumlah ukuran semua sudut dalamnya
d. Belah Ketupat
Sifat-Sifat Belah Ketupat :
a) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
b) Semua sisi sama panjang
c) Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus
d) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
e) Jumlah sudut yang berdekatan 180
f) Sudut yang berhadapan sama besar
g) Sudut-sudut dalam belah ketupat dibagi dua sama besar oleh
diagonal-diagonalnya
h) Jumlah semua sudut dalamnya 360
e. Layang-layang
Sifat-Sifat Layang-Layang :
a) Sisi-sisi yang berdekatan sama panjang
b) Kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus
c) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
d) Jumlah semua sudut dalamnya 360
f. Trapesium
Sifat-Sifat Trapesium :
a) Memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
b) Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar adalah
1800
c) Jumlah semua sudut dalamnya 360
d) Trapesium sama kaki memiliki sifat-sifat khusus, yaitu:
Memiliki dua diagonal yang sama panjang dan Sudut-sudut
alasnya sama besar
e) Trapesium siku-siku memiliki sifat-sifat khusus, yaitu memiliki
dua sudut siku-siku.
g. Jajargenjang
Sifat-Sifat Jajargenjang :
a) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
b) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
c) Jumlah sudut yang berdekatan
d) Sudut yang berhadapan sama besar
e) Jumlah semua sudut dalamnya

2. Luas Poligon
Permasalahan dalam menentukan luas polygon tampaknya rumit dan berantakan, tetapi
rumus akhirnya sangat sederhana. Misalkan, sebuah polygon terdiri dari ruas garis antara
N simpul ( x i , y i), i=0 sampai N−1. Titik sudut terakhir ( x N y N ), diasumsikan sama
dengan titik sudut pertama, yaitu polygon tertutup.
x4 , y4

x5 , y5
x3 , y3
N=6

x0 , y0
x1 , y1

x2 , y2

There are is given by


N −1
1
A=
2
∑ ( x i ¿ y i+1−x i+1 y i)¿
i=0

Untuk polygon berlubang, lubang biasanya ditentukan dengan mengurutkan simpul dari
polygon penutup dalam arah yang berlawanan dengan arah lubang. Algoritma ini masih
berfungsi kecuali niai absolutnya harus diambil setelah menjumlahkan luas polygon
dengan luas semua lubang. Artinya, luas lubangnya akan berlawanan ke area polygon.
(Bourke, 1988)
Untuk mendapatkan solusi, proyeksikan garis dari setiap titik ke beberapa garis
horizontal di bawah polygon. Daerah tertutup dari setiap garis terdiri dari segitiga dan
persegi panjang. Jumlahkan area – area ini dan perhatikan bahwa area di luar polygon
akan hilang jika polygon diputar ke awal. (Uny, 1994)
x4 , y4

x5 , y5
x3 , y3
N=6

x0 , y0
x1 , y1

x2 , y2

Syarat agar teknik pada polygon ini dapat digunakan adalah polygon tidka boleh
berpotongan sendiri. Misalnya pada kasus berikut.

Misalkan titik sudut dari poligon dinyatakan sebagai ( x 0 , y 0 ) , ( x 1 , y1 ) , … ( x N −1 , y N−1 ).


Penggunaan notasi (xn, yn) = (x0, y0) juga akan dipakai.
Poligon sederhana
Koordinat dari poligon non-cembung.
Jika poligon tidak berpotongan diri (atau dengan kata lain, poligon tersebut sederhana),
maka luas bertanda dirumuskan sebagai
n−1
1
A= ∑ (x y −x y )
2 i=0 i i+1 i+1 i
dengan x n=x 0 dan y n= y 0. Luas dari poligon tersebut juga dapat dihitung dengan
menggunakan determinan

| |
n−1 n−1
Q Qi , j+1
16 L =∑ ∑ i , j
2

i=0 j=0 Q i+1 , j Q i+ 1, j +!

Dengan Qi , j adalah jarak kuadrat diantara titik ( x i , y i ) dan (x j , y j ).(Braden, 1986)

DAFTAR PUSTAKA
Bourke, P. (1988). Calculating the area and centroid of a polygon. Available from:
http://www.seas.upenn.edu/~sys502/extra_materials/Polygon%20Area%20and
%20Centroid.pdf. C, 3–5.
http://astonomy.swin.edu.ac.uk/~pbourke/geom-%5Cnetry/lineline/polyarea/,
http://astonomy.swin.edu.ac.uk/~pbourke/%5Cn%5Cnhttp://www.seas.upenn.edu/
~sys502/extra_materials/Polygon Area and Centroid.pdf
Braden, B. (1986). The Surveyor’s Area Formula. The College Mathematics Journal, 17(4), 326.
https://doi.org/10.2307/2686282
Uny, F. (1994). Luas Poligon Pada Geometri Hiperbolik Menggunakan Model. 1–10.

Anda mungkin juga menyukai