Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA BROWNIAN MOTION (THE WIENER PROCESS)

DAN SURPLUS PROCESS

Tohap Manurung1)
1)
Program studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi
Jl. Kampus Unsrat Manado, 95115
Kris_ton79@yahoo.com

ABSTRAK
Suatu analisis model continous-time menjadi cakupan yang akan dibahas dalam tulisan ini.
Dengan demikian pengenalan proses stochastic akan sangat berperan. Dua proses akan di analisis
yaitu proses compound Poisson dan Brownian motion. Proses compound Poisson sudah menjadi
model standard untuk Ruin analysis dalam ilmu aktuaria. Sementara Brownian motion sangat
berguna dalam teori keuangan modern dan juga dapat digunakan sebagai approksimasi untuk
proses compound Poisson. Hal penting dalam tulisan ini adalah menujukkan bagaimana surplus
process berdasarkan proses resiko compound Poisson dihubungkan dengan Brownian motion with
Drift Process.
Kata kunci: Brownian motion with Drift process, proses surplus, compound Poisson

RELATIONSHIP BETWEEN BROWNIAN MOTION (THE WIENER


PROCESS) AND THE SURPLUS PROCESS

ABSTRACT
An analysis of continous-time models is covered in this paper. Thus, this requires an introduction
to stochastic processes. Two processes are analyzed: the compound Poisson process and
Brownian motion. The compound Poisson process has been the standard model for ruin analysis
in actuarial science, while Brownian motion has found considerable use in modern financial
theory and also can be used as an approximation to the compound Pisson process. The important
thing is to show how the surplus process based on compound poisson risk process is related to
Brownian motion with drift process.
Keywords: Brownian motion with drift process, surplus process, compound Poisson

PENDAHULUAN pada pasar saham proses ini telah digunakan.


Proses ini menjadi pondasi model teori
Proses Brownian Motion, juga keuangan modern.
disebut Wiener Process atau White Noise, Dalam tulisan ini akan dibahas
telah digunakan secara extensif dalam beberapa model proses dalam asuransi
menjelaskan berbagai fenomena fisik. Ahli misalnya: surplus process,continous–time
tumbuh-tumbuhan dari Inggris menemukan process, Poisson Process serta yang
proses ini tahun 1827 dan menggunakannya istimewa adalah Brownian motion with drift
untuk menjelaskan continuous irregular process. Sehingga tujuan utama tulisan ini
motion partikel yang dicelupkan dalam adalah menunjukkan hubungan surplus
cairan. Tahun 1905 Albert Einstein process berdasarkan proses resiko compound
menjelaskan gerakan ini dengan mendalilkan poisson dihubungkan dengan Brownian
tubrukan abadi (perpetual collision) partikel motion melalui drift process.
dengan medium disekitarnya. Norbert
Wiener menyajikan deskripsi analitik proses
tersebut dalam suatu deret (1918). Sejak
masa itu kemudian dalam banyak bidang
aplikasi mulai dari mekanika quantum
sampai dengan menjelaskan tingkat harga
48 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 1, April 2012

TINJAUAN PUSTAKA nilai 0 jika kondisi-kondisi berikut


terpenuhi:
Model Aggregate Loss 1. N0 = 0
Aggregate loss adalah total kerugian 2. Proses banyak klaim mempunyai
yang dialami oleh pemegang polis yang stationary and independent increments.
harus ditanggung oleh perusahaan asuransi 3. Banyak klaim dalam interval selang t
dalam suatu periode waktu tertentu. Metode adalah Poisson yang terdistribusi dengan
yang digunakan untuk memperoleh mean t . yaitu, untuk semua
aggregate loss adalah mencatat masing- s,t 0 diperoleh
masing besar klaim (payments) dan n t
t e
menjumlahkan semua klaim tersebut. Pr N t s Ns n , n 0,1,..…(2)
Aggregate loss dapat dinyatakan dengan n!
suatu peubah acak S. Banyak klaim dalam Stasionary increments adalah
satu periode dari suatu portofolio dapat distribusi banyak klaim dalam interval tetap
dinyatakan dengan peubah acak N. Besar hanya bergantung dalam panjang interval
masing-masing klaim dapat dinyatakan atau dikatakan tidak ada trend effect.
dalam peubah acak X1, X2,.... Dengan Independent Increments adalah banyak
demikian diperoleh suatu model collective klaim dalam interval secara statistik bebas
risk dari banyak klaim pada setiap interval
S = X1+ X2+ …+ XN, N = 0, 1, … (1) sebelumnya (not overlapping the present
di mana S = 0 jika N = 0. interval).
Asumsi-asumsi yang harus diperhatikan
pada aggregate loss untuk model collective Proses surplus
risk yaitu:
Surplus Process merupakan salah satu
1. Diberikan N=n, peubah acak X1, X2, …,
model proses asuransi. Surplus process
Xn merupakan peubah acak yang
ditulis sebagai c (atau mungkin juga dalam
berdistribusi identik dan saling bebas.
2. Diberikan N=n, distribusi bersama dari versi discrete-time, U t 0,1,2,... ), yang
peubah acak X1, X2, …, Xn tidak mengukur surplus dari portofolio pada saat t.
bergantung pada nilai n. Pada saat t = 0, u = U0 , disebut initial
3. Distribusi dari peubah acak N tidak surplus. Dalam hal ini, surplus dalam ilmu
bergantung kepada nilai-nilai dari peubah akuntansi menyatakan excess funds yang
acak X1, X2, . . . tidak diperlukan jika portofolio diakhiri pada
hari ini. Untuk hal yang ‘ongoing’ nilai
Proses Poisson positif menyajikan perlindungan tehadap
kemalangan. Surplus pada saat t adalah
Pada bagian ini ditunjukkan model
yang memeriksa surplus secara kontinu dari U t U 0 Pt S t , (3)
waktu ke waktu. Karena model-model yang dimana Pt ; t 0 adalah proses premi
ada cenderung sulit menganalis, kita akan (premium process) yang mengukur setiap
membatasi model yang digunakan, dimana premium (net of expenses) yang
model yang digunakan adalah banyak klaim( dikumpulkan sampai waktu t , dan
number of claims) mempunyai distribusi
St ; t 0 adalah proses rugi (loss
Poisson. Dalam hal ini akan diperkenalkan
proses Poisson dan pendekatan waktu process), yang mengukur setiap kerugian
kontinu untuk model Ruin. Kita akan yang dibayarkan sampai waktu t. Berikut ini
mempertimbangkan sifat-sifat dasar proses adalah observasinya:
Poisson N t ; t 0 menyatakan banyak 1. Pt dapat dituliskan atau premi-premi yang
diperoleh, yang sesuai
klaim dalam portofolio suatu bisnis. Jadi, Nt 2. St dapat dibayarkan atau kerugian-
adalah banyak klaim pada (0,t]. Definisi kerugian yang terjadi, yang sesuai
formal proses Poisson adalah sebagai berikut 3. Pt tergantung pada Su untuk u t .
Definisi 1 Proses banyak klaim
Sebagai contoh, deviden berdasarkan
N t ; t 0 adalah proses Poisson dengan kerugian-kerugian masa lalu yang dapat
mengurangi premi sekarang.
Manurung: Hubungan Antara Brownian Motion .......... 49

Adalah mungkin, meskipun tidak motion (Wiener Process) dan surplus


perlu, untuk memisahkan komponen process U t ; t 0 , dimana
frekuensi dan severity dari St. Misalkan
Ut u ct St , t 0 (7)
N t ; t 0 menjadi proses klaim yang
mencatat banyak klaim pada saat t. dan S t ; t 0 adalah total loss process
Kemudian misalkan yang didefinisikan oleh
S t X 1 .... X N t . Barisan S t X 1 X 2 .... X N t , t 0 ,
X 1 , X 2 ,... tidak harus termasuk variabel dimana Nt ; t 0 adalah proses Poisson
independent and identically distributed dengan nilai dan S t 0 when N t 0 .
(i.i.d). Akan tetapi, jika i.i.d dan barisannya Pada sub bagian sebelumnya
independen pada Nt untuk semua t, maka St diasumsikan bahwa kerugian-kerugian
mempunyai sebuah distribusi compound .
individu X 1 , X 2 ,... adalah distribusi
Ada dua kasus spesial surplus process
yaitu: identik dan saling bebas peubah acak positif
dimana funsi pembangun momen ada.
1.Model discrete-Time Surplus Process U t ; t 0 adalah naik
kontinu (increasing continuously) dengan
Misalkan kenaikan (increment) pada
kemiringan (slope) c, Nilai premi per unit
surplus Process selama tahun t didefinisikan
waktu , dan downward jumps berturut-turut
sebagai
dari X 1 , X 2 ,... pada random jump times
Wt Pt Pt 1 S t S t 1 , t 1,2,.... (4)
Maka perkembangan surplus adalah T1 , T2 ,... .
U t U t 1 Wt , t 1,2,......... .... (5) Misalkan
Zt Ut u ct St , t 0. (8)
Akan relatif mudah mempelajari
distribusi U t ; t 0,1,... yang diberikan , Sehingga Z0 = 0. Karena St mempunyai
distribusi compound, process Zt ; t 0
dimana peubah acak Wt adalah independen
untuk baik Wts atau hanya tergantung pada mempunyai
nilai Ut-1. Ketergantungan Wt pada Ut-1 E ( Z t ) ct E(S t )
memperbolehkan untuk membayar deviden ct tE( X )
berdasarkan surplus di akhir tahun
sebelumnya (karena Wt bergantung pada Pt). dan varians
Var ( Z t ) tE ( X 2 ).
2. Model Continous-Time Selanjutnya, berikut ini akan diperkenalkan
Dalam kebanyakan kasus sulit untuk proses stokastik yang sesuai berdasarkan
menganalisis model continous-time. Hal ini Brownian motion
menyebabkan distribusi gabungan harus Definisi 2. Proses stochastic untuk
dikembangkan di setiap titik waktu, tidak continuous-time Wt ; t 0 adalah Brownian
hanya pada himpunan titik-titik waktu yang process jika:
terhitung(countable). Satu model yang telah 1. W0 = 0;
extensive di analisis adalah proses klaim
compound poisson dimana premi-premi 2. Wt ; t 0 mempunyai stasionary and
dikumpul pada nilai yang bukan acak independent increments; dan
kontinu konstan, 3. Untuk setiap t > 0, Wt adalah terdistribusi
Pt (1 ) E ( S1 ) t , (6) normal dengan mean 0 dan varians 2 t .
dan total loss process adalah
S t X 1 .... X N t dimana Definisi 3. Proses stochastic continuous-
Nt ; t 0
time Wt ; t 0 disebut proses Brownian
adalah Poisson process.
motion with drift jika memenuhi sifat-sifat
dari proses Brownian motion kecuali Wt
Proses resiko Brownian Motion
mempunyai mean t dan bukan 0 untuk
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk 0
menunjukkan hubungan antara Brownian
50 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 1, April 2012

PEMBAHASAN process. Karena Z0 = 0, kita hanya perlu


membentuknya, bahwa untuk setiap t, dalam
Pada bagian ini akan ditunjukkan limit, Zt terdistribusi normal dengan mean
bagaimana surplus process (8) berdasarkan
t dan varians 2 t menurut definisi 2 dan
proses resiko Poisson dihubungkan dengan
Brownian motion dengan drift process. Kita definisi 3. Kita akan menyelesaikan ini
akan mengambil limit dari proses (8) sebagai dengan memperhatikan fungsi pembangun
ekpektasi bilangan downward jumps menjadi momen (momen generating function) dari
besar dan secara simultan besar lompatan M Z t (r ) M ct St (r )
menjadi kecil. Karena Brownian motion Zt. E exp[r (ct S t )]
dengan drift process dikarakterisasi oleh
mean yang sangat kecil dan varians exp t r c [ M X ( r ) 1] .
yang sangat kecil , kita mendorong Maka
fungsi mean dan varians menjadi sama untuk ln M Zt (r )
dua proses. Dalam hal ini, Brownian motion t
dengan drift dapat dianggap sebagai
rc [ M X ( r ) 1]
aproksimasi terhadap compound Poisson
berdasarkan surplus process. Sama halnya, r[ E ( X )]
proses compound Poisson dapat digunakan
r2 r3
sebagai aproksimasi untuk Brownian 1 rE ( X ) E( X 2 ) E ( X 3 ) ... 1
motion. 2! 3!
Misalkan
r2 r3 r4
c E (X ) r E( X 2 ) 3
E( X ) E ( X 4 ) ...
dan 2 3! 4!
2
E( X 2 ) r2 2 2 r3 r4
menunjukkan mean dan varians yang sangat
r E (Y 3 ) 2
E (Y 4 ) ...
2 3! 4!
kecil dari Brownian motion dengan drift
pocess. Kemudian r2 2 2 r 3 E (Y 3 ) 2 r 4 E (Y 4 )
2 r ...
2 3! E (Y 2 ) 4! E (Y 2 )
(9)
E[ X 2 ]
dan Karena 0 , kita mempunyai
2 E[ X ]
c . (10) r2 2
E[ X 2 ] lim M Zt (r ) exp r t t ,
0 2
Selanjutnya, untuk mencapai limit,
kita membuat lompatan (jump) nilai X dimana mgf dari distribusi normal dengan
sebagai suatu bagian skala beberapa peubah mean t dan varians 2 t . Ini menunjukkan
acak Y lainnya., sehingga X = αY, dimana Y bahwa limiting process adalah Brownian
mempunyai mean dan varians tetap. motion dengan drift process. Karena banyak
Kemudian titik jump meningkat dengan tak hingga,
2
1 proses menjadi nowhere differentiable. Sifat
2
. 2 lain dari proses Brownian motion adalah
E[Y ] bahwa path nya adalah fungsi kontinu dari t
dan dengan peluang 1. Secata intuitif, ini terjadi
2 E[Y ] 1 karena besar lompatan menjadi kecil saat
c
E[Y 2 ] 0.
Maka agar , ditentukan 0. Akhirnya, total jarak yang dilewati pada (0,t]
oleh proses Ut adalah
Karena proses S t ; t 0 adalah proses
D c t St
continuous–time yang stasioner dan
independent increment, sehingga proses ct X1 ... X Nt ,
U t ; t 0 and Z t ; t 0 . Hal ini
kemudian juga menjadi kasus limiting
Manurung: Hubungan Antara Brownian Motion .......... 51

yang mempunyai nilai ekpektasi saja, nilai yang lebih besar lompatan yang
E[ D] ct t E( X ) lebih kecil menjadi aproksimasi yang lebih
baik. Untuk blok police asuransi yang sangat
2 E[Y ] 1 2 E[Y ] 1 besar (sebagai contoh, seluruh perusahaan
t . .
E[Y 2 ] E[Y 2 ] asuransi), hal ini akan lebih tepat. Dalam
kasus ini, peluang ruin utama dan distribusi
2 E[Y ] 1 waktu sampai ruin dengan mudah diperoleh
t 2 . .
E[Y 2 ] dari aproksimasi Brownian motion dengan
Nilai tersebut menjadi tak hingga pada saat drift process.
0 . Jadi,
DAFTAR PUSTAKA
lim E[ D] .
0
Karlin, S., Taylor, H.M. (1975): A First
Artinya bahwa ekpektasi jarak yang dilewati Course in Stochastic Processes.
dalam interval waktu berhingga adalah besar Second Edition.
tak hingga.
Klugman, Stuart A., Panjer, Harry H., dan
KESIMPULAN Willmot, Gordon E. (2004):Loss
Models from Data to Decisions.
Karena Zt = Ut – u, kita dapat Second Edition. New Jersey: John
menambahkan hanya nilai u (initial surplus) Wiley & Sons.
untuk Brownian motion dengan drift process
2 Rieske. H.,Sapto W.I, Proses stokastik,
dan kemudian meggunakan catatan kuliah (MA-4192), penerbit
E[ X 2 ] ITB.
2 E[ X ] Ross, S. (1996): Stochastic Processes,
dan c untuk Mengembang-
E[ X 2 ] Second Edition., New York: John
kan aproksimasi proses Wiley & Sons.
Zt Ut u ct St , t 0. Tentu

Anda mungkin juga menyukai