05.4 Bab 4
05.4 Bab 4
Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses analisis data dan pembahasan yang
hasil penelitian. Pengujian hipotesis akan dilakukan dalam dua tahap, pertama
dengan menguji normalitas data. Jika data normal, maka akan dilanjutkan dengan
uji paired sample t-test. Jika data tidak normal maka akan dilanjutkan dengan uji
data berupa range, maximum, minimum, mean, dan standar deviasi disebut
dengan analisis statistik deskriptif. Berikut ini adalah statistik deskriptif dari
AS-China
39
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif 3 Bulan Sebelum Peristiwa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Error
Abnormal Return 30 -,7435 ,3829 -,050809 ,0421384 ,2308017
Trading Volume
30 ,0000 ,0077 ,000543 ,0002602 ,0014253
Activity
Valid N (listwise) 30
Sumber : Data yang diolah (2019)
Dagang AS-China pada Perusahaan Besi dan Baja mendapatkan hasil berupa nilai
minimum sebesar -0,7435, nilai maksimum sebesar 0,3829. Dilihat dari angka
abnormal return yang mempunyai nilai negatif, bisa diartikan bahwa pasar
walaupun ada abnormal return positif, tetapi nilai maksimal di 3 bulan tersebut
tidak besar dibandingkan dengan nilai beberapa bulan periode penelitian yaitu
bahwa nilai abnormal return negatif cukup besar, sehingga rata-rata abnormal
bernilai 0,2308017. Mempunyai selisih yang cukup besar dengan rata-rata yaitu
variasi atau persebaran jika mempunyai standar deviasi yang kecil maka data
40
bulan penelitian menujukkan bahwa data bersifat heterogen karena mempunyai
selisih yang besar dengan nilai rata-rata. Selain itu angka tersebut menunjukkan
bahwa selisih data abnormal return yang satu dengan yang lain cukup besar. Hal
tersebut bisa terjadi karena investor mengalami ketidakpastian isu perang dagang,
walaupun sempat ada sentimen psoitif, tetapi disisi lain ada sentimen negatif.
0,0077, sangat rendah dan tidak jauh selisihnya dengan nilai minimum,
Rata-rata trading volume activity sebesar 0,000543. Untuk nilai standar deviasi
dibandingkan dengan rata-rata, hal itu menunjukkan bahwa data tarding volume
activity bersifat heterogen. Ada fluktuasi perdagangan saham dengan selisih yang
cukup besar.
41
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif 3 Bulan Setelah Peristiwa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Error
Abnormal Return 30 -,6218 ,4438 -,027100 ,0407211 ,2230387
Trading Volume
30 ,0000 ,0087 ,000697 ,0003033 ,0016613
Activity
Valid N (listwise) 30
Sumber : Data yang diolah (2019)
kenaikan return dengan adanya peluang pasar perang dagang tidak terjadi. Nilai
maksimal abnormal return juga tidak terlalu besar. Rata-rata yang diperoleh
Olah data dari trading volume activity menghasilkan nilai minimum sebesar 0
likuiditas saham ada yang tidak sehat, karena tidak terjadi aktivitas perdagangan
42
saham, bahkan nilai maksimal perdagangan sahan hanya 0,0087. Standar deviasi
yang dihasilkan dari olah statistik sebesar 0,00163. Sedangkan rata-rata trading
volume activity nya adalah 0,000697. Selish yang cukup besar antara standar
deviasi dan rata-rata, dimana sebaran data tidak homogen artinya jarak nilai
mengalami kenaikan dari 0,000543 ke 0,000697. Selisih yang tidak terlalu besar
dari 3 bulan sebelum dan setelahnya, artinya pasar tidak merespon terkait
AS-China
43
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif 6 Bulan Sebelum Peristiwa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Error
Abnormal Return 60 -,8341 ,6929 -,042710 ,0338619 ,2622935
Trading Volume
60 ,0000 ,0077 ,000416 ,0001440 ,0011154
Activity
Valid N (listwise) 60
Sumber : Data yang diolah (2019)
bernilai negatif terhadap return yang terjadi dipasar. Hasil statistik deskriptif pada
standar deviasi yang bernilai 0,2622935 mempunyai selisih yang besar dengan
rata-rata yang berarti data abnormal return 6 bulan sebelum peristiwa bersifat
heterogen. Sedangkan jika dilihat dari nilai maksimum untuk abnormal return
hanya 0,6929, padahal nilai minimumnya sebesar -0,8341, ada penurunan seratus
Trading volume activity yang didapatkan dari analisis data 6 bulan sebelum
peristiwa terjadi mempunyai nilai rata-rata sebesar 0,000416 dan nilai standar
deviasi sebesar 0,0011154. Selisih antara kedua nilai cukup besar. Artinya data
trading volume activity mempunyai sebaran data yang tidak homogen. Nilai
trading volume activity satu dengan yang lain mempunyai jarak yang cukup besar.
44
Sedangkan nilai maksimum trading volume activity adalah 0,0077 dan nilai
minimum sebesar 0. Hampir tidak ada aktivitas perdagangan saham, bahkan ada
data bulanan yang bernilai 0, artinya pada bulan tersebut ada perusahaan yang
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif 6 Bulan Setelah Peristiwa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Error
Abnormal Return 60 -,7679 ,4336 -,087334 ,0314980 ,2439823
Trading Volume
60 ,0000 ,0113 ,001099 ,0003283 ,0025427
Activity
Valid N (listwise) 60
Sumber : Data yang diolah (2019)
naik dua klai lipat dari nilai abnormal return 6 bualn sebelum peristiwa.
Sedangkan data standar deviasi mempunyai sebaran data yang heterogen dengan
nilai 0,0025427, mempunyai selisih yang cukup besar dengan nilai rata-ratanya.
Nilai maksimum untuk abnormal return adalah 0,4336 dan nilai minimum sebesar
-0,7679, turun hampir dua kali lipat dari nilai maksimal. Terdapat return ekpektasi
Trading volume activity yang didapatkan dari analisis data 6 bulan setelah
peristiwa terjadi mempunyai nilai rata-rata sebesar 0,001099, ada kenaikan dri
45
selisih yang cukup besar dengan nilai rata-rata, artinya data trading volume
activity bersifat heterogen. Untuk nilai maksimum yang didapat adalah 0,0113 dan
nilai minimum sebesar 0. Ada kegiatan trading pada perusahaan besi dan baja
AS-China
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif 9 Bulan Sebelum Peristiwa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Error
Abnormal Return 90 -,7885 1,9787 -,119828 ,0351784 ,3337316
Trading Volume
90 ,0000 ,0077 ,000354 ,0000976 ,0009257
Activity
Valid N (listwise) 90
Sumber : Data yang diolah (2019)
46
Olah data dari abnormal return 9 bulan sebelum diumumkannya Perang
Dagang AS-China pada Perusahaan Besi dan Baja mendapatkan hasil berupa nilai
bulan pada periode penelitian tidak sesuai dengan ekspektasi investor. Data
abnormal return juga tidak homogen, ditunjukkan dengan nilai standar deviasi
sebesar 1.9787, artinya ada nilai ekspektasi investor yang melebihi nilai realisasi
di pasar. Dan nilai minimum sebesar -0.7885, menunjukkan bahwa ada nilai
volume activity bersifat heterogen, artinya sebaran data mempunyai selisih yang
cukup besar. Nilai maksimum trading volume activity sebesar 0,0077, dengan
47
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif 9 Bulan Setelah Peristiwa
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
Std.
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Error
Abnormal Return 90 -,7482 1,3154 -,113109 ,0325872 ,3091493
Trading Volume
90 ,0000 ,0113 ,000915 ,0002339 ,0022191
Activity
Valid N (listwise) 90
Sumber : Data yang diolah (2019)
menunjukkan bahwa nilai bulanan abnormal return banyak yang bernilai negatif.
Sebaran data juga tidak homogen, karena selisih standar deviasi dengan
rata-ratanay cukup besar, lebih dari 3 kali lipat. Sedangkan nilai maksimal dari
abnormal return sebesar 1,3154 dan nilai minimum sebesar -0,7482. Ada nilai
realisasi return yang melebihi espektasi investor hampir satu setengah kali lipat,
tetapi ada juga nilai realisai yang tidak sesuai dan dibawah ekspektasi investor.
Trading volume activity yang didapatkan dari analisis data 9 bulan setelah
peristiwa terjadi mempunyai nilai rata-rata sebesar 0,000915, nilai yang tidak
saham selaam 9 bulan pasca peristiwa. Standar deviasi yang dihasilan bernilai
48
0,0022191 menunjukkan bahwa data trading volume activity selama periode
penelitian bersifat heterogen. Nilai maksimum yang didapat adalah 0,0113 dan
yaitu dari -0,119828 ke -0,113109, meskipun nilai yang dicatatkan negatif dari 9
bulan sebelum dan setelah peristiwa. Hal tersebut menunjukkan bahwa sampai 9
bulan pasca peristiwa, sebagian besar nilai realisasi return masih dibawah
kenaikan meskipun tidak terlalu besar yaitu dari 0,000354 ke 0,000915. Hal
signifikansi > 0,05. Jika data mempunyai tingkat signifikansi >0,05 maka data
disebut data yang berdistribusi normal. Apabila data berdistribusi normal maka
dilanjutkan dengan uji paired sample t-test. Data yang memiliki signifikansi ≤
0,05 maka data tersebut tidak normal dan dilanjutkan dengan uji statistik non
49
4.2.1. Kelompok waktu 3 bulan sebelum dan 3 bulan setelah pengumuman
Tabel 4.7
signifikansi >0.05 dan uji normalitas abnormal return pada semua kelompok data
adalah lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 5%. Dapat disimpulkan bahwa
data dari abnormal return dapat dinyatakan berdistribusi normal. Sehingga data
50
4.2.1.2. Uji Normalitas Kedua
Tabel 4.8
signifikansi >0.05 dan uji normalitas trading volume activity pada semua
kelompok data adalah lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 5%. Dapat
berdistribusi tidak normal. Sehingga data diatas bisa diolah menggunakan uji
51
4.2.2.1. Uji Normalitas Ketiga
Tabel 4.9
Test of Normality
signifikansi >0.05 dan uji normalitas abnormal return pada semua kelompok data
adalah lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 5%. Dapat disimpulkan bahwa
data dari abnormal return dapat dinyatakan berdistribusi tidak normal. Sehingga
data diatas bisa diolah menggunakan uji wilcoxon sign rank test.
52
4.2.2.1. Uji Normalitas Keempat
Tabel 4.10
Test of Normality
signifikansi >0.05 dan uji normalitas trading volume activity pada semua
kelompok data adalah lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 5%. Dapat
berdistribusi tidak normal. Sehingga data diatas bisa diolah menggunakan uji
4.2.3. Kelompok waktu 9 bulan sebelum dan 9 bulan setelah pengumuman Perang
Dagang AS-China
53
4.2.3.1. Uji Normalitas Kelima
Tabel 4.11
Test of Normality
signifikansi >0.05 dan uji normalitas abnormal return pada semua kelompok data
adalah lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 5%. Dapat disimpulkan bahwa
data dari abnormal return dapat dinyatakan berdistribusi tidak normal. Sehingga
data diatas bisa diolah menggunakan uji wilcoxon sign rank test.
54
4.2.3.2. Uji Normalitas Keenam
Tabel 4.12
Test of Normality
signifikansi >0.05 dan uji normalitas trading volume activity pada semua
kelompok data adalah lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 5%. Dapat
berdistribusi tidak normal. Sehingga data diatas bisa diolah menggunakan uji
55
4.3.1.Uji Hipotesis Pertama
mengenai abnormal return ini menggunakan uji paired sample t-test. Uji paired
sample t-test adalah uji beda antara sampel yang saling berpasangan. Sampel yang
abnormal return 3 bulan sesudah (AR Pasca-event). Hasil data yang diolah
Tabel 4.13
Paired Differences
bulan sebelum dan 3 bulan setelah peristiwa terjadi, tidak terdapat perbedaan yang
56
signifikan atas Pengumuman Perang Dagang AS-China. Nilai abnormal return
sebelum dan sesudah peristiwa adalah wilcoxon sign rank test. Dengan rumusan
Tabel 4.14
Test Statisticsa
PASCA EVENT - PRE
EVENT
Z -,545b
Asymp. Sig. ,586
(2-tailed)
Sumber : Data Hasil output SPSS (2019)
57
4.3.3.Uji Hipotesis Ketiga
sebelum dan sesudah peristiwa adalah wilcoxon sign rank test. Dengan rumusan
Tabel 4.15
Test Statisticsa
PASCA EVENT - PRE
EVENT
Z -,223b
Asymp. Sig. ,823
(2-tailed)
Sumber : Data hasil output SPSS (2019)
wilcoxon sign rank test pada objek sampel abnormal return memberikan
pada kurun waktu 9 bulan sebelum dan 9 bulan setelah peristiwa pengumuman
58
4.3.4.Uji Hipotesis Keempat
bulan sebelum peristiwa dan 3 bulan pasca peristiwa pengumuman perang dagang
activity sebelum dan sesudah peristiwa adalah wilcoxon sign rank test. Dengan
bulan setelah pengumuman perang dagang AS-China”. Hasil uji yang diperoleh
sebagai berikut :
Tabel 4.16
Test Statisticsa
PASCA EVENT - PRE
EVENT
Z -,292b
Asymp. Sig. ,770
(2-tailed)
Sumber : Hasil output SPSS (2019)
wilcoxon sign rank test pada objek sampel trading volume activity memberikan
kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume
activity dalam kurun waktu 3 bulan sebelum dan 3 bulan setelah peristiwa
(Sig.2-tailed) sebesar 0,770, nilai tersebut diatas nilai signifikansi sebesar 5%.
59
4.3.5.Uji Hipotesis Kelima
bulan sebelum peristiwa dan 6 bulan pasca peristiwa pengumuman perang dagang
activity sebelum dan sesudah peristiwa adalah wilcoxon sign rank test. Dengan
bulan saat peristiwa perang dagang AS-China”. Hasil uji yang diperoleh sebagai
berikut :
Tabel 4.17
Test Statisticsa
PASCA EVENT - PRE
EVENT
Z -1,193b
Asymp. Sig. ,233
(2-tailed)
Sumber : Hasil output SPSS (2019)
wilcoxon sign rank test pada objek sampel trading volume activity memberikan
volume activity pada kurun waktu 6 bulan sebelum dan 6 bulan setelah peristiwa
(Sig.2-tailed) sebesar 0,233, diatas nilai signifikansi sebesar 5%. Demikian juga
60
4.3.6.Uji Hipotesis Keenam
bulan sebelum peristiwa dan 9 bulan pasca peristiwa pengumuman perang dagang
activity sebelum dan sesudah peristiwa adalah wilcoxon sign rank test. Dengan
bulan setelah pengumuman perang dagang AS-China”. Hasil uji yang diperoleh
sebagai berikut :
Tabel 4.18
Test Statisticsa
PASCA EVENT - PRE
EVENT
Z -1,015b
Asymp. Sig. ,310
(2-tailed)
Sumber : Hasil output SPSS (2019)
menggunakan uji wilcoxon sign rank test pada objek sampel trading volume
terhadap trading volume activity pada kurun waktu 9 bulan sebelum dan 9 bulan
setelah peristiwa pengumuman perang dagang AS-China. Dengan dasar hasil nilai
61
Trading volume activity juga tidak mengalami kenaikan atau penurunan selama
sign rank test dengan fokus pengujian pada abnormal return dan trading volume
Tabel 4.19
62
Tidak ada perbedaan trading
TVA 6 bulan
Tidak volume activity 6 bulan
H5 sebelum dan 0,233
signifikan, sebelum dan sesudah
sesudah
peristiwa
4.5. Pembahasan
Setelah melihat hasil uji pada keenam hipotesis, kita dapat menyimpulkan
Dilihat dari sisi abnormal return, hasil uji menunjukkan nilai yang tidak
signifikan bahkan pada seluruh periode penelitian. Hal itu tidak sesuai dengan
hipotesis peneliti yang mengatakan bahwa ada penurunan abnormal return pada
3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan periode penelitian. Berdasarkan analisa penulis, hal
63
membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk mempengaruhi perkenomian
Kedua, peralihan pasar dari satu negara ke negara lain membutuhkan proses
yang tidak singkat. Apalagi produk yang dialihkan berjumlah sangat besar. Seperti
yang uraikan di bab 1, hampir seluruh kebutuhan besi dan baja di AS dipenuhi
oleh produk dari China. Jadi kita bisa melihat seberapa banyak produk China yang
Indonesia. Meskipun produk besi dan baja China sudah mulai masuk Indonesia,
tetapi pembangunan sudah dimulai sebelum adanya peristiwa perang dagang. Dari
sisi tersebut peneliti melihat bahwa produk dalam negeri sudah terserap hasil
efek masuknya produk China secara masif masih bisa teratasi. Walaupun
demikian, kemungkian kedepan produk dalam negeri tidak bisa bersaing dengan
sehat dengan produk besi dan baja China, karena harganya yang lebih murah.
pertumbuhan ekspor besi dan baja meningkat lebih dari 90%. Hal itu menurut
diserang produk impor. Meskipun nilai ekpsor secara aktual tidak signifikan
secara statistik. Jadi pasar besi dan baja masih bisa bertahan selama periode
penelitian berlangsung.
64
4.5.2. Trading Volume Activity
perubahan. Investor tidak menunjukan geliat respon negatif maupun positif pasca
Hal ini bisa terjadi karena investor masih bisa bertahan dengan gempuran produk
impor. Salah satunya karena meningkatanya aktivitas ekspor. Jadi produk yang
harusnya bisa diserap pasar dalam negeri dialihkan penjualannya ke luar negeri.
Karena harga produk perusahaan dalam negeri tidak bisa bersaing dengan besi dan
baja dari China. Jadi ada pemindahan produk tanpa menambah kapasitas produksi.
Jadi meskipun nilai ekspornya tinggi, tetapi nilai aktualnya tidak signifikan secara
statistik. Artinya kebutuhan besi dan baja dalam negeri lebih besar dari produk
65