Anda di halaman 1dari 10

KEBIJAKAN PELAYANAN PUSKESMAS KENALI BESAR

SELAMA MASA PANDEMI COVID 19

UPTD PUSKESMAS KENALI BESAR


DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI
2022
A. LATAR BELAKANG
Pandemi COVID-19 adalah pandemi dari virus corona yang pertama kali diidentifikasi pada
Desember 2019 di Wuhan, Cina (WHO, 2020). Dan Indonesia pertama kali mengkonfirmasi
kasus COVID-19 pada 2 Maret 2020 dengan Bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan ada
dua orang Indonesia positif terjangkit virus corona (detikcom, 2020).
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Novel
Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum
infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan
sesak napas hingga pada kasus yang berat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal dan bahkan kematian. Manifestasi klinisnya muncul dalam 2 hari hingga 14
hari setelah terjadi pajanan.
Hingga saat ini masih diyakini bahwa transmisi penularan COVID-19 adalah melalui droplet
dan kontak langsung, kecuali bila ada tindakan medis yang memicu terjadinya aerosol
(misalnya resusitasi jantung paru, pemeriksaan gigi seperti penggunaan scaler ultrasonik dan
high speed air driven, pemeriksaan hidung dan tenggorokan, pemakaian nebulizer dan
pengambilan swab) dimana dapat memicu terjadinya resiko penularan melalui airborne.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam sistem pelayanan
kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib dan beberapa upaya kesehatan pilihan
yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta
kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu dilaksanakan melalui upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan disertai dengan upaya penunjang yang
diperlukan
Munculnya virus corona mengakibatkan beberapa perubahan kebiasaan sehari-hari termasuk
pelayanan kesehatan di puskesmas, misalnya mulai diterapkannya protokol kesehatan.
Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan bertanggung jawab untuk mengajak masyarakat
memutus mata rantai covid 19 baik dengan usaha promotif, preventif, kuratif hingga
rehabilitatif.
Pelayanan terkait kasus COVID-19 di Puskesmas dilaksanakan terintegrasi dengan pelayanan
lainnya. Hal ini mengingat ada pelayanan esensial/primer yang harus tetap diberikan kepada
masyarakat seperti pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi pada balita, pematauan
tumbuh kembang anak dan lain sebagainya. Oleh karena hal yang disebut di atas, perlu
disusun petunjuk teknis terkait pelayanan Puskesmas pada masa pandemi COVID-19 yang
terintegrasi melalui upaya kesehatan Puskesmas guna pencegahan dan pengendalian COVID-
19 di wilayah kerjanya.

B. TUJUAN

Pedoman kebijakan pelayanan puskesmas kenali besar selama masa pandemi covid 19 ini
digunakan sebagai acuan bagi seluruh staf puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan secara optimal yang disesuaikan dengan kondisi pandemic covid 19 . Selain itu juga
berguna sebagai acuan dalam pelaksanaan manajemen puskesmas di masa pandemic covid
19, acuan pelaksanaan UKM dan UKP dengan memperhatikan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi

C. Kebijakan Pelayanan Puskesmas Kenali Besar selama masa pandemic covid 19


1. Seluruh pengunjung baik pasien, keluarga pasien, tamu, petugas kesehatan
diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk ke dalam
puskesmas. Sarana cuci tangan telah tersedia di pintu masuk.
2. Petugas skrining memastikan pasien/pengunjung memakai masker medis 2 lapis
menutupi mulut dan hidung, serta tidak melepas masker selama berada dilingkungan
puskesmas kenali besar.
3. Petugas berhak tidak melayani pasien yang dengan sengaja tidak menggunakan
masker.
4. Petugas skrining mengukur suhu badan pasien/pengunjung kemudian mengisi lembar
skrining covid 19 yang terdiri dari beberapa pertanyaan sedehana untuk memastikan
kondisi kesehatan pasien/pengunjung
5. Jika didapatkan hasil skrining pasien memiliki suhu tubuh di atas normal >37,5 C atau
mengalami gejala ISPA maka pasien diarahkan menuju ruangan isolasi untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
6. Pasien dengan suhu tubuh normal diarahkan masuk ke ruang tunggu.
7. Pasien duduk menunggu antrian dengan menjaga jarak sesuai tanda yang terpasang
di kursi tunggu.
8. Seluruh petugas kesehatan wajib menjaga protokol kesehatan dan menggunakan
APD sesuai dengan indikasi
9. Seluruh petugas menerapkan kewaspadaan standar dan kewaspadaan isolasi
10. Ruangan pemeriksaan difasilitasi dengan screen pembatas antara pasien dengan
petugas kesehatan
11. Ruangan di desinfeksi setiap pagi minimal 2 jam sebelum pelayanan dimulai
12. Hand scrub disediakan di setiap ruangan
13. Tenaga medis mengurangi kontak saat memeriksa pasien sesuai indikasi dan prioritas
saat anamnesa

D. PENUTUP

Pedoman kebijakan pelayanan puskesmas kenali besar selama masa pandemi covid 19 ini
merupakan hasil penyesuaian dari petunjuk teknis pelayanan puskesmas pada masa
pandemi covid-19 yang diterbitkan oleh kementrian kesehatan 2020. Mengingat
perkembangan ilmu pengetahuan dan bukti-bukti baru terkait pandemi COVID-19 maka
kebijakan atau pedoman yang telah ada akan disesuaikan dengan hal tersebut, maka
Puskesmas akan mengikuti perkembangan perubahan ini dari sumber-sumber yang resmi
agar dapat segera disesuaikan dengan protokol pelayanan yang akan diberikan. Semoga niat
baik dan perjuangan kita bersama, dapat mempercepat negara kita keluar dari situasi
pandemi COVID-19.
LAMPIRAN

LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN

DESINFEKSI

No.Dokumen :
S
No.Revisi :
O
Tanggal Terbit : 8 juli 2021
P
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. Hj. Ermilda Sriwastuti, MARS
KENALI BESAR NIP 19641215 200212 2 001
1. Pengertian Desinfeksi adalah proses menghilangkan sebagian besar atau semua
mikroorganisame patogen kecuali spora bakteri yang terdapat di
permukaan benda mati (non biologis seperti permukaan lantai, dinding,
pakaian) (Center for Disease Control and prevention, CDC)
2. Tujuan Sebagai panduan langkah-langkah desinfeksi lingkungan dalam rar
pencegahan penularan COVID-19 dan terlaksananya desinfeksi lingkungan
dalam rangka pencegahan penularan COVID 19
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang PPI
4. Referensi Permenkes 27 tahun 2017 tentang Pedoman dan Pencegahan Infeksi di
Fasilitas Pelayanan
Panduan kegiatan menjaga kebersihan lingkungan dan langkah-langkah
desinfeksi dalam rangka pencegahan penularan COVID 19
5. Langkah - langkah Desinfeksi dengan penyemprotan menggunakan alat fogger
1. Menggunakan APD terutama masker dan sarung tangan sekali pakau
pada saat membersihkan dan mendesinfeksi permukaan.
2. Isi cairan desinfektan (larutkan klorin 0,1% dengan air ) kurang lebih 3
liter
3. Hidupkan alat desinfeksi dengan menekan tombol power
4. Buka kran desinfektan dengan cara memutar pengaturan kran
5. Desinfeksi dilakukan dari ruangan yang terjauh dilanjutkan dengan
seluruh ruangan dengan berjalan mundur
6. Setelah semua ruangan dilakukan desinfeksi tutup ruangan selama 2
jam
7. Setelah 2 jam ruangan dapat dibuka kembali
8. Melepaskan APD dan meletakkan pada tempatnya
9. Mencuci tangan 6 langkah

Desinfeksi permukaan
1. Gunakan APD terutama masker dan sarung tangan sekali pakai
2. Permukaan yang kotor harus dibersihkan dahulu menggunakan
sabun
3. Menyiapkan lap kain microfiber/ lap flanel atau sprayer
4. Menyiapkan cairan desinfektan sesuai takaran
5. Desinfeksi permukaan datar dilakukan menggunakan sprayer
6. Desinfeksi permukaan seperti tiang, pegangan tangan, pegangan
tangga dan pintu dilakukan menggunakan lap
7. Untuk desinfeksi dengan lap dapat dilakukan dengan dua cara :
pertama merendam lap dengan cairan desinfektan lalu lakukan
pengelapan dan biarkan tetap basah 10 menit, kedua semprotkan
cairan desinfekan pada lap dan lakukan pengelapan secara zig zag
atau memutar dari tengah keluar
8. Melepaskan APD
9. Mencuci tangan 6 langkah dengan air mengalir dan sabun
6. Diagram Alir
7. Hal –hal yang 1. Desinfektan ruangan dengan penyemprotan menggunakan alat
perlu diperhatikan fogger tidak perlu dilakukan setiap hari karna karakter virus covid
yang tidak dapat hidup terlalu lama di atas benda mati. Selain itu
cairan klorin yang digunakan dapat besifat korosif, artinya dapat
merusak sarana yang ada seperti berkarat. Cairan desinfektan yang
dapat terhirup setiap hari juga sangat membahayakan kesehatan.
2. Desinfektan permukaan lebih dianjurkan selama masa pandemi
COVID 19 karna karakter virus covid yang berbentuk droplet sering
menempel pada permukaan benda seperti meja, kursi, gagang
pintu, pegangan tangga dan screen pembatas.
3. Desinfeksi permukaan dilakukan oleh petugas di masing-masing
unit.
4. Desinfeksi permukaan dapat menggunakan lap dan air sabun saja
atau menggunakan sprayer cairan desinfektan klorin 0,1% yang
dilarutkan dalam air kemudian dilap kembali dengan lap lembab
5. Desinfeksi lingkungan menggunakan klorin 0,1% dan desinfeksi
pada kontaminasi darah/cairan tubuh menggunakan klorin 0,5%
8. Unit terkait Poli umum, poli usila, poli gigi, poli KIA, poli KB, poli kespro, poli anak,
Apotik
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis
perubahan

CUCI TANGAN 6 LANGKAH

No.Dokumen :
S
No.Revisi : 01
O
Tanggal Terbit :
P
Halaman :½
PUSKESMAS dr. Hj. Ermilda Sriwastuti, MARS
KENALI BESAR NIP 19641215 200212 2 001
1. Pengertian Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu serta mengurangi
jumlah mikroorganisme dari kulit kedua belah tangan dengan memakai
sabun dan air
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan 6 langkah yang baik dan benar untuk melakukan
cuci tangan serta sebagai perlindungan tenaga kesehatan dan pasien
dalam mencegah penularan penyakit.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang PPI
4. Referensi Permenkes 27 tahun 2017 tentang Pedoman dan Pencegahan Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
www.promkes.kemkes.go.id
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease Revisi Ke 5
5. Langkah - langkah 10. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan gerakan memutar
11. Usap dan gosok juga punggung tangan secara bergantian
12. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
13. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
14. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
15. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas
dengan air bersih dan keringkan
6. Diagram Alir
7. Hal –hal yang 1. Kebersihan tangan dilakukan pada kondisi dibawah ini sesuai 5
perlu diperhatikan moment WHO
(a) Sebelum menyentuh pasien
(b) Sebelum melakukan tindakan aseptik
(c) Sebelum kontak atau terpapar dengan cairan tubuh
(d) Setelah menyentuh pasien
(e) Setelah menyentuh lingkunga sekitar pasien
2. Selain itu kebersihan tangan juga dilakukan pada saat
(a) Setelah melepas sarung tangan steril
(b) Melepas APD
(c) Setelah kontak dengan perumukaan benda mati dan objek
termasuk peralatan medis
(d) Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan
3. Kebersihan tangan dilakukan sebagai berikut :
(a) Kebersihan tangan dengan sabun dan air mengalir apabila terlihat
kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lainnya
atau setelah menggunakan toilet
(b) Penggunaan handrub berbasi alkohol dipilih untuk antiseptik
tangan rutin pada semua situasi
4. Cara melakukan kebersihan tangan
(a) Kebersihan tangan dengan alkohol handrub selama 20-30 detik
bila tangan tidak tampak kotor
(b) Kebersihan tangan dengan mencuci tangan di air mengalir pakai
sabun selama 40-60 detik bila tangan tampak kotor
8. Unit terkait Poli umum, poli usila, poli gigi, poli KIA, poli KB, poli kespro, poli anak,
Apotik
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1. Langkah-langkah 1. Mencuci tangan sebelum 26 Maret 2020
(penambahan) memakai APD
2. Memakai APD level2
3. Petugas menjaga jarak
minimal 1 meter
2. Referensi Petunjuk Teknis 26 Maret 2020
(penambahan) Pelayanan Puskesmas
Pada Masa Pandemi
Covid-19 Oleh Kemenkes
2020

Anda mungkin juga menyukai