SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) Teknik Sipil
Disusun Oleh :
CHERRYA REDHY PURWANTO
218.0105.1.194
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Pupuk cair adalah larutan yang mengandung satu atau lebih pembawa
unsur yang dibutuhkan tanaman yang mudah larut. Kelebihan pupuk cair adalah
untuk memberikan unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman (Putra and
Ratnawati 2019). Irigasi tetes merupakan cara pemberian pupuk cair dengan jalan
meneteskan pupuk cair melalui pipa-pipa secara setempat di sekitar tanaman atau
sepanjang larikan tanaman (Jafar, Tamrin, and Zulfiana 2018). Sistem irigasi tetes
dapat menghemat pemakaian pupuk cair, karena dapat meminimumkan kehilangan
pupuk cair dan hara yang mungkin terjadi (Land, n.d.). Selain membantu petani
dalam menghemat waktu, sistem ini juga menggunakan konsep IoT. Sehingga dapat
meningkatkan efisiensi waktu penggunanya dalam mengerjakan pekerjaan lain.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efisiensi debit pemberian pupuk cair
dan air dengan sistem irigasi tetes (drip irrigation) pada tanaman selada merah
(Lactuca Sativa) berbasis IoT.
Penelitian ini menggunakan satu variasi pupuk cair yaitu pupuk cair
organik. Penelitian ini menggunakan 2 lahan yaitu lahan irigasi tetes berbasis IoT
dan konvensioal. Waktu yang diperlukan untuk sekali tanam adalah 5 minggu,
dengan melalukan 5x penyiraman pupuk cair setiap minggu. Kemudian dilakukan
perhitungan headlosess, variasi debit emitter (CV), dan keseragaman emisi (EU)
dengan menggunakan software minitab untuk mendapatkan nilai regresi dan
korelasi.
Hasil penelitian nilai headlosess tertinggi yaitu 0,7441162 m dan terendah
0,7441044 m. Sistem irigasi tetes ini memiliki nilai variasi debit emitter (CV) dan
keseragaman emisi (EU) 100% telah memenuhi standart ASAE. Tanaman dengan
hasil akhir tinggi rata-rata sistem irigasi tetes berbasis IoT 8,24 cm, konvensional
6,54 cm dan untuk jumlah daun rata-rata pada sistem irigasi tetes berbasis IoT
sebanyak 7 buah, konvensional sebanyak 6 buah. Hasil pengaruh penyiraman
pupuk cair organik pada tanaman selada merah lebih efektif menggunakan sistem
irigasi tetes dibandingkan konvensional.
viii
SUMMARY
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Pupuk cair adalah larutan yang mengandung satu atau lebih pembawa
unsur yang dibutuhkan tanaman yang mudah larut. Kelebihan pupuk cair
(Putra and Ratnawati 2019). Pupuk cair mempunyai manfaat diantaranya dapat
dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman (Ezward and Mashadi 2020).
Penyiraman pupuk cair yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
yaitu negara India (Saxena 2021), Turkey (Çetin and Akalp 2019), China
(Songzhu and Jie 2021), dan masih banyak lainnya. Namun tidak banyak yang
komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup
baik. Kandungan gizi pada sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat
merupakan sumber yang baik bagi klorofil dan vitamin K. Tanaman selada
merah sering dijadikan oleh masyarakat Indonesia sebagai lalapan dan lebih
sering disajikan bersama burger, sandwich, dan juga salad (Faudhan 2018).
Seperti tanaman lainnya, selada merah kaya akan serat dan nutrisi yang
1
2
2020). Pertanian sangat diutamakan pada suatu negara yang memiliki sumber
daya alam yang bermacam-macam. Bagi suatu negara agraris profesi petani dan
atau sepanjang larikan tanaman (Jafar, Tamrin, and Zulfiana 2018). Sistem
meminimumkan kehilangan pupuk cair dan hara yang mungkin terjadi, seperti
perkolasi, evaporasi dan aliran permukaan (Land, n.d.). Sistem irigasi tetes
(drip irrigation) yang terdapat lubang pada selang dengan jarak 25 cm sesuai
dengan jarak tanam selada merah. Pupuk yang akan digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan pupuk organik cair dan pupuk anorganik cair.
di dunia nyata (Dewi and Sulaeman 2018). Contoh IoT yaitu penggunaan
sensor yang tersambung ke jaringan lokal dan global yang selalu aktif.
oleh manusia untuk mempermudah setiap pekerjaan dan urusan dalam berbagai
pola pembelajaran yang relevan, agar siap memasuki era revolusi industri 4.0
pupuk cair dan air dengan sistem irigasi tetes (drip irrigation) pada tanaman
selada merah (Lactuca Sativa) berbasis IoT. Selain membantu petani dalam
menghemat waktu, sistem ini juga menggunakan konsep IoT. Sehingga dapat
lain. Kerena tanaman dapat dipantau langsung dengan membuka web server
yang sudah dibangun melalui akses internet untuk memantau kondisi tanaman
Keunggulan secara umum dari sistem ini yaitu pengukuran dapat dilakukan
secara mudah dilapangan atau pun jarak jauh (Lukiawan, Purwanto, and
membuat “Efisiensi Debit Pemberian Pupuk Cair dan Air Pada Sistem
4
Merah” .
1. Berapa volume pupuk cair yang dibutuhkan untuk tanaman selada merah
2. Bagaimana hubungan antara debit pupuk cair pada pipa irigasi dengan total
3. Bagaimana sistem kinerja irigasi tetes terhadap koefesien variasi (CV) dan
4. Bagaimana pengaruh penyiraman pupuk cair pada sistem manual dan IoT
penyiraman tanaman tetes bebabis IoT dan konvensional pada tanaman selada
merah
secara otomatis
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Volume pupuk cair yang dibutuhkan untuk tanaman selada merah sebanyak
84 tanaman yaitu 2 ,5 liter pupuk cair dengan perbandingan 1:20 maka air
2. Hubungan antara debit (Q) yang mengalir dengan nilai kehilangan energi
(Hf) adalah semakin besar debit yang dihasilkan maka semakin besar
kecil maka kehilangan energi yang dihasilkan juga kecil. Sesuai dengan
kehilangan energi (Hf) terkecil yaitu 0,7441044 dan total kehilangan energi
rata-rata 0,7441084. Nilai korelasi (r) pipa ½ inch sebesar -0,999 dengan
linear mewakili hubungan antara debit dengan nilai kehilangan energi pada
3. Hasil kinerja hidrolik dilihat dari nilai keseragaman emisi (EU) dan variasi
debit emitter (v) terlihat bahwa sistem irigasi tetes bekerja dengan baik dan
telah memenuhi standar ASAE. Variasi debit emitter (v) pipa ½ inch
memiliki nilai 100% atau sama dengan memenuhi standar. Untuk nilai
keseragaman emisi (EU) pipa ½ inch memiliki nilai 100% atau sama dengan
memenuhi standar.
131
4. Pengaruh penyiraman pupuk cair pada tanaman selada merah terhadap hasil
tanaman dengan hasil akhir tinggi rata-rata sistem irigasi tetes berbasis IoT
8,24 cm, konvensional 6,54 cm dan untuk jumlah daun rata-rata pada sistem
Dengan hasil seperti itu maka tinggi tanaman dan jumlah daun yang lebih
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka berbagai masukan yang dapat
disampaikan perihal kinerja alat irigasi tetes berbasis IoT adalah sebagai
berikut:
diinginkan.
2. Pada penelitian ini hanya menggunakan satu jenis pupuk yaitu pupuk cair
pupuk.
132
DAFTAR PUSTAKA
Adhiguna, Rizky Tirta, and Amin Rejo. 2018. “Teknologi Irigasi Tetes Dalam
(3): 174–81.
Bakri, Muhammad Aburizal. 2022. “Alat Pemantau Tanaman Tomat Berbasis Iot
Çetin, Öner, and Erhan Akalp. 2019. “Efficient Use of Water and Fertilizers in
Chikita, Maulina. 2022. “Pengaruh Penerapan Mulsa Terhadap Sifat Fisik Buah
Universitas_Muhammadiyah_Mataram.
Ezward, Chairil, and Mashadi Mashadi. 2020. “Aplikasi Pupuk Organik Cair Urin
(6404): 748–50.
134
Hariyanto, Hariyanto. 2018. “Perbandingan Sistem Irigasi Tenaga Listrik Dan Solar
Sel Sebagai Energi Pengerak Pompa Air Metode Sri.” Simetris 12 (1): 16–
20.
Avina Dwi Ratnasari, Tri Ayu Novitasari, Aditya Lukman Syah, Yoga
(SENTRINOV), 7:301–8.
Jafar, Muh Iqbal, Moh Muhrim Tamrin, and Indah Sari Zulfiana. 2018.
Jaroji, Jaroji, Aditya Hasudungan Sianturi, Masinta Masinta, and Mirga Krisma
Kusaly, Meike C., Ruland A. Rantung, and Dedie Tooy. 2021. “Uji Unjuk Kerja
Alat Irigasi Sprinkler Tipe Gun Rain Dn-50 Di Desa Tontalete Kecamatan
Land, Sweet Corn Lines In Marginal. N.D. “Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik
Lahan Marginal Dengan Sistem Irigasi Tetes The Effect Of Liquid Organic
Fertilizer.”
Lukiawan, Reza, Endi Hari Purwanto, and Meilinda Ayundyahrini. 2019. “Standar
Maarif, Samsul, Eko Noerhayati, and Azizah Rachmawati. 2019. “Studi Alternatif
Manan, Abdul. 2020. “Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik Cair Sampah Pasar
Noerhayati, Eko, and Bambang Suprapto. 2020. “Rehabilitasi Saluran Tersier Desa
Noerhayati, Eko, and Warsito Warsito. 2020. “Studi Perencanaan Jaringan Irigasi
Parimala, Madanu, Mukara Jyothi Rani, Korivi Bhargav Sai, and Munappa Sunitha.
Pasaribu, Agus Y. 2022. “Pengaruh Pupuk Organik Cair Kipahit Dan Ab Mix
Prahesti, Juli. 2019. “Penggunaan Sistem Akuaponik Dengan Jenis Tanaman Yang
Prasetyo, Angga, and Arief Rahman Yusuf. 2019. “Integrated Device Electronic
Putra, Bangun Wahyu Ramadhan Ika Hariyanto, and Rhenny Ratnawati. 2019.
Ria, Putri, Shafa Noer, and Giry Marhento. 2021. “Efektivitas Pemberian Nasi Basi
Sebagai Pupuk Organik Pada Tanaman Selada Merah (Lactuca Sativa Var.
55–61.
137
Sari, Andi Kartini. 2019. “Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Lahan Persawahan
Satriawan, Dedi, and Dwi Resti Aprillia. 2019. “Respon Tanaman Selada Merah
(Lactuca Sativa L.) Terhadap Larutan Hara (AB Mix) Pada Instalasi
Setiadi, David, and Muhamad Nurdin Abdul Muhaemin. 2018. “Penerapan Internet
75.
and Amino Acid Liquid Fertilizer Increase on the Growth, Yield and
Sundari, Mei Tri, Rysca Indreswari, and Raden Kunto Adi. 2021. “Pengembangan
201–11.
Swadaya, Trubus, And Ir Yos Sutiyoso. 2018. 100 Kiat Sukses Hidroponik:
Wahyudi, Satriyo, Eko Noerhayati, and Azizah Rachmawati. 2020. “Sistem Kinerja