TESIS
NANCY FEBRIANA
0706194772
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
DEPOK
JULI 2009
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Depok
iii
NPM : 0706194772
Tanda Tangan :
ii
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah
ini:
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 21 Juli 2009
Yang Menyatakan
(Nancy Febriana)
vi
vii
The research goal in aimed to gain the description on the effect of nursing round with
rounding protocols to patient satisfaction on nursing care in RS MMC hospital Jakarta.
The design of this research was quasi experimental post test only with control. The
proof in this research was difference patient satisfaction of nursing services at patient
ward in RS MMC Jakarta 2009 between intervention group and control. Number of
respondent are 84 patient treated in May until June 2009 divided into intervention a
form of nursing round protocols of patient satisfaction of nursing services and control.
The research demonstrated there was a significant difference satisfaction that nursing
round with rounding protocols has a significant effect to patient satisfaction (P = 0,002)
to the level significant 95%. Base on these result nursing round is recommended to
improve patient satisfaction.
viii
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan curahan
kasih sayang kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan
tesis ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Keperawatan pada Program Pascasarjana Fakultas Ilmu
Keperawatan. Peneliti menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, sejak masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini,
sangatlah sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Ibu Dewi Irawaty, MA., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia sekaligus pembimbing utama dalam penyusunan tesis
ini.
(2) Ibu Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep, selaku pembimbing II yang dengan
sabar telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran dan usul yang
cemerlang dan amat membantu perbaikan tesis ini.
(3) Krisna Yetti, M.App.Sc, selaku Ketua Program Studi Pascasarjana Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
(4) Dr. Muki Reksoprodjo, SpOG, selaku Direktur Utama Rumah Sakit MMC
yang telah memberikan kesempatan ijin kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan dan melakukan penelitian.
(5) Ibu Tati Nurhayati, SKM, selaku Kepala Departemen Keperawatan Rumah
Sakit MMC yang telah mendukung dan memberikan waktu dan bantuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
(6) Kepala Lantai, Komite Keperawatan, Head Nurse, dan rekan – rekan
perawat di rumah sakit MMC, yang telah bekerja sama dan membantu
penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya tesis.
(7) Edwin Darmawan, S.Kom., MM, suami peneliti atas dukungan dan
perhatian yang dicurahkan pada peneliti sehingga menjadi sumber inspirasi
peneliti untuk menyelesaikan pendidikan
iv
Akhir kata, peneliti berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
xiii
Universitas Indonesia
Tabel 5.4 Nilai Rata-Rata Pernyataan Harapan dan Kenyataan Pasien Pada
Dimensi Informasi, Komunikas, dan Edukasi Kelompok Kontrol di
Rumah Sakit MMC, 2009 (n=42)....................................................... 80
Tabel 5.5 Nilai Rata-Rata Pernyataan Harapan dan Kenyataan Pasien pada
Dimensi Informasi, Komunikas, dan Edukasi Kelompok intervensi
di Rumah Sakit MMC, 2009 (n=42)................................................... 85
Tabel 5.6 Kesetaraan Umur Responden di Rumah Sakit MMC, 2009 (n=84).. 89
xi Universitas Indonesia
Hal
Gambar 2.1 Posisi RS Berdasarkan Tingkat Kepuasan.................................. 47
Gambar 2.2 Kerangka Teori............................................................................ 53
Gambar 3.1 Kerangka Konsep........................................................................ 55
Gambar 5.1 Matrik Matrik Importance Performance Analisys Kepuasan
Pasien pada Dimensi Informasi, Komunikasi , dan Edukasi
Kelompok Kontrol di Rumah Sakit MMC, 2009 ( n=42)........ 81
Gambar 5.2 Matrik Matrik Importance Performance Analisys Kepuasan
Pasien pada Dimensi Informasi, Komunikasi , dan Edukasi
Kelompok Intervensi di Rumah Sakit MMC, 2009 ( n=42)....... 86
xi
karena cepat atau lambat akan berdampak pada praktik keperawatan (Huber,
2006)
(Swansburg, 1999).
1 Universitas Indonesia
profesional, 10) total jumlah perawat per pasien (Wojner, 2001). Salah satu
seseorang.
1 Universitas Indonesia
antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan Doy (1988,
pokok. Persyaratan pokok tersebut antara lain yakni; 1) tingkah laku yang
1 Universitas Indonesia
spesifik yang dibutuhkan atau tidak dibutuhkan pasien. Informasi yang tidak
harus turut serta dalam setiap ward round. Ia juga menganjurkan pasien
1 Universitas Indonesia
Penelitian lain yang dilakukan Meade et. al (2006) yang direlease oleh
1 Universitas Indonesia
lain-lain. Nursing round sangat penting bagi pasien dan perawat karena
dengan pasiennya.
RS MMC yang didirikan pada tahun 1987 oleh yang dimiliki oleh PT
rumah sakit. Data survey kepuasan pasien bulan Maret tahun 2009
berada pada 30,5%. Data rekam medis rumah sakit MMC pada tahun 2008
1 Universitas Indonesia
Lenght of Stay (LOS) 4,65 hari, Turn Over Interval (TOI) 4,26 dan Bed Turn
Over (BTO) 10,4. Data di atas terlihat bahwa data indikator pelayanan
rumah sakit masih di bawah ideal sebab menurut Wijono (1999), nilai BOR
dengan pangsa pasar kelas menengah atas. RS MMC adalah rumah sakit
yang memiliki pangsa pasar kelas menengah atas. Hasil wawancara dengan
dengan seluruh staf dan unit di rumah sakit. Pasien juga menginginkan
dan akurat merupakan salah satu hal utama yang diharapkan oleh pasien.
pasien diawali oleh pemberian informasi yang lambat, tidak akurat atau tidak
tepat.
1 Universitas Indonesia
lantai dan head nurse dinyatakan bahwa komunikasi, informasi dan edukasi
dilakukan masih sambil lalu dan sekedar melakukan tugas rutin saja.
komunikasi dan edukasi yang diharapkan pasien masih belum menjadi titik
1 Universitas Indonesia
Rumah sakit MMC juga telah terakreditasi untuk 16 pelayanan secara penuh
pada tahun 2007, maka rumah sakit memiliki komitmen yang tinggi untuk
memenuhi kebutuhan konsumen rumah sakit kelas menengah atas akan mutu
pelayanan rumah sakit yang berkualitas. Pada pasien kelas menengah atas
dalam Kozier et al, 2004) menyatakan bahwa salah satu dimensi kepuasan
1 Universitas Indonesia
Karena media komunikasi antar perawat dan pasien dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Situasi dan kondisi serta faktor lain
(tempat, sumber daya yang ada, dan lain-lain) yang ada disuatu institusi atau
RS MMC Jakarta“
1 Universitas Indonesia
rumah sakit MMC merupakan kelas menengah atas yang menuntut kualitas
rinci dan sistematis, informasi tentang kondisi kesehatan pasien, dan edukasi
Data survey kepuasan yang dilakukan RS MMC pada bulan Maret 2009
pada pasien. Interaksi perawat dengan pasien secara maksimal terjadi pada
1 Universitas Indonesia
1.3 Tujuan
MMC Jakarta
MMC.
RS MMC
1 Universitas Indonesia
dan perawat.
peneliti lain untuk melanjutkan penelitian ini secara lebih baik agar
pelayanan kesehatan
1 Universitas Indonesia
Hal ini sudah dimulai dari masa Florence Nightingale pada 1820-1910.
standar yang diberikan oleh penyedia jasa pelayanan. Mutu yang diukur
atau hanya dirasakan, operasional tehnik atau subyektif sama sekali dan
dan pencapaian pada satu sisi ( Kart & Green 1972, dalam Huber, 2006)
yang dilakukan oleh rumah sakit swasta dan negeri. Menurut Departemen
mengukur kuantitas atau nilai. Standar juga dikaitkan dengan kinerja atau
Universitas Indonesia
Dr. Joseph Juran pakar mutu dari Amerika Serikat menyatakan mutu
tidak hanya datang begitu saja namun harus direncanakan atau dirancang.
Perencanaan mutu terkait dengan tiga hal yang disebut dengan trilogi
Juran yakni; (1) perencanaan mutu, (2) pengendalian mutu dan, (3)
pelayanan difokuskan pada doing right things right dan making continous
b. Doing the right things wrong, bila organisasi telah membuat sistem
c. Doing the right things right, jika peralatan yang dimiliki untuk
Universitas Indonesia
mutu klinik dalam menangani pasien dan digunakan oleh pasien sebagai
panduan mutu.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
keliru hal ini penting karena informasi yang jelas akan menurunkan
Universitas Indonesia
2.3 Komunikasi
adalah:
ataupun manipulasi.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
dan perawat.
Universitas Indonesia
2.3.2.2 Pesan
2.3.2.3 Channel
2.3.2.4 Penerima
keadaan emosi .
Universitas Indonesia
Taylor ett all (1997) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang
pasien.
Universitas Indonesia
dimilikinya.
Universitas Indonesia
2.3.3.1 Pengkajian
komunikasi.
2.3.3.2 Diagnosa
2.3.3.3 Perencanaan
Universitas Indonesia
2.3.3.4 Implementasi
2.3.3.5 Evaluasi
2.3.4.1 Awareness
Universitas Indonesia
butuhkan.
2.3.4.4 Emphaty
Namun empati bukan simpati ini lebih dari sekedar rasa ada
bersama pasien.
2.3.4.5 Relatedness
Universitas Indonesia
2.3.4.6 Carring
2.3.4.7 Objectivity
2.3.4.8 Perlindungan
dirinya.
2.3.4.9 Genuinnes
Universitas Indonesia
2.3.4.9 Opennnes
2.4 Edukasi
Pendidikan pasien dinyatakan oleh Simond (1979 dalam Rankin & Stalling,
kesehatan seseorang.
2.4.1Tujuan edukasi
pasien yakni
pelayanan
Universitas Indonesia
care.
a. Standar PF 1
Universitas Indonesia
b. Standar PF 2
pasien.
c. Standar PF 3
d. Standar PF 4
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja
Universitas Indonesia
Kebutuhan.
keberadaannya,
staff lainnya.
secara terkoordinasi.
Universitas Indonesia
kesehatanan.
keluarganya.
Universitas Indonesia
bagi klien.
informasi.
bagi dirinya.
banyak elemen yang saling terkait, manakala dikombinasikan hal ini akan
Universitas Indonesia
a. Acces
Acces yang dimaksud disini adalah proses yang melibatkan pasien dalam
b. Convenience
c. Komunikasi
yang akan dialami maka semakin siap mental pasien. Contohnya pasien
diberitahu segala hal yang akan terjadi pada saat pasien dibawa kekamar
dipilih apalagi bila obat tersebut lebih mahal. Pasien akan mampu
Universitas Indonesia
pemberi pelayanan akan berada pada rentang tipe dasar pendengar dari si
• Menjaga kontak mata: pada saat perawat bicara dengan pasien dengan
pada pintu hal ini akan menandakan bahwa ada hal lain yang lebih
Universitas Indonesia
pemulihan pada saat sakit, dan bertindak sebagai katalis bagi perubahan
tingkah laku. Komponen tingkah laku yang akan diamati pasien adalah
pasien.
Universitas Indonesia
kelas perawatan, lokasi rumah sakit terhadap jenis pasien dan diagnosa
kepuasan pasien adalah pendidikan, umur, jenis kelamin dan status ekonomi.
a. Umur
b. Pendidikan
semakin tinggi oleh karena itu mereka yang memiliki pendidikan yang
Universitas Indonesia
c. Jenis kelamin
Pria lebih mudah merasa puas dibandingkan dengan wanita hal ini
rawat inap.
d. Pekerjaan
kepuasan pasien.
e. Kelas perawatan
Universitas Indonesia
performance analisys.
dimana tingkat kepuasan dinilai dari skala tidak puas sampai sangat
puas. Nilai 1 (satu) menyatakan tidak puas dan (sepuluh) sangat puas.
b. Problem analisys
c. Derived satisfaction
standar ideal dari masing-masing atribut jasa bila kinerja sesuai atau
Universitas Indonesia
pelayanan
rumus
N kinerja RS
kinerja RS
X1 = Skor penilaian
kepentingan pelayanan
antara kenyataan dan harapan dikali prosentase. Skor jawaban dibagi dua dengan
cut of point 90%. Pasien tidak puas puas apabila skor kepuasan ≤ 90% dan
Universitas Indonesia
100%)
e. Menjumlahkan nilai harapan (Y) dari setiap item seluruh responden kemudian
g. Menghitung gap antara nilai rata-rata kenyataan dengan nilai rata-rata harapan
( X-Y).
h. Menghitung nilai rata-rata dari seluruh gap seluruh item tiap dimensi.
100%.
Untuk menentukan tingkat kesesuaian (Tki) antara harapan (Yi) dan kenyataan
Tki = Xi x 100%
Yi
Universitas Indonesia
X = ∑Xi Y = ∑Yi
n n
N = Jumlah responden
Nilai kenyataan dan harapan dari hasil perhitungan diatas, kemudian dicari
diagram kartesius. Diagram ini dibagi dalam empat bagian, yaitu A,B,C,D seperti
pada gambar. Diagram kartesius merupakan suatu bangunan yang terbagi atas
empat bagian dan dibatasi garis yang berpotongan pada titik (X-Y), dimana X
dari rata-rata skor tingkat kepentingan / harapan klien terhadap seluruh item.
Universitas Indonesia
Bagan 2.1
A B
Kinerja Rendah
C D
Posisi penempatan data yang telah dianalisis tersebut dibagi menjadi empat bagian
a. Kuadran A adalah daerah prioritas utama yang harus dibenahi karena harapan
pelaksanaan tinggi.
Universitas Indonesia
pelayanan keperawatan
perawatan dalam waktu 2-3 jam berikutnya misalnya; ganti balut, obat
Universitas Indonesia
shift kerja atau untuk membuat rencana keperawatan. Dimana dua atau
dalam tim. Klinisi dan tim bergerak dalam nursing round bergerak dari
status pasien. Sebagai role model klinisi mengkaji dengan tim dan
pasien yang akan dirawat secara langsung, menjaga dan merevisi rencana
keperawatan.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
kesehatan lainnya sebagai bagian dari kerja perawat. Hal ini merupakan hal
perawat adalah laporan baik oral maupun tulisan, conference, rujukan dan
perawatan pasien.
Elemen nursing round adalah elemen yang juga ada didalam operan karena
Universitas Indonesia
08.00)
Misalnya pasien yang baru saja mengetahui mengenai hasil biopsy yang
g. Resume pasien baru; diagnosa, usia, kondisi, umur, rencana terapi, dan
informasi lain.
Universitas Indonesia
Komunikasi dlm
Helping Fungsi Komunikasi
Relationship keperawatan
Gass (1999); Kozier DuGass (1999); Kozier
(2004);Potter & (2004)Potter&Perry
Perry (2001) (2001);
1. Fase orientasi 1. Pengkajian
2. fase kerja 2. Diagnosa
3. Fase terminasi 3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Universitas Indonesia
Kerangka konsep dibuat berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan pada
tinjauan pustaka sebelumnya. Variabel yang diteliti terdiri dari variabel dependen
berupa kepuasan pasien dan program nursing round sebagai variabel independen.
Nursing round dilakukan pada waktu pergantian shift atau pada saat membuat
rencana perawatan. Mekanisme Nursing round dilakukan oleh dua atau lebih
54 Universitas Indonesia
pasien Craven & Hirnle (2003); Kizilay & Terry (1999); Kozier et.all (2003).
Kepuasan pasien
terhadap
Program pelayanan
Nursing Round keperawatan pada
dimensi informasi,
komunikasi dan
edukasi.
Variabel perancu
1. Umur
2. Pendidikan
3. Jenis Kelamin
4. Pekerjaan
5. Kelas Perawatan
3.2 Hipotesis
55 Universitas Indonesia
Tabel 3.1
Definisi operasional
56 Universitas Indonesia
Karakteristik
pasien
Usia hidup pasien Item pertanyaan yang Usia dalam tahun Interval
2. Umur sejak lahir sampai terdapat pada
dengan ulang tahun kuesioner A
terakhir.
Ordinal
5. Kelas Jenis kelas ruang Item pertanyaan yang 1. VIP
rawat yang terdapat pada 2. Kelas I
ditempati pasien kuesioner A 3. Kelas II
4. Kelas III
57 Universitas Indonesia
meliputi rancangan penelitian, populasi dan sampel, tempat penelitian, waktu, etika
penelitian, alat pengumpul data, uji validitas dan reliabilitas, prosedur pengumpulan
experiment design post test only. Penelitian dilakukan dengan melihat pengaruh
nursing round terhadap kepuasan pasien pada dimensi informasi, komunikasi, dan
edukasi pada dua kelompok yang diteliti yakni kelompok perlakuan dan
protokol yang sudah disiapkan oleh peneliti. Perlakuan berupa nursing round
58 Universitas Indonesia
Keterangan:
round.
4.2.1 Populasi
59 Universitas Indonesia
4.2.2 Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di lantai
III dan lantai IV yang memenuhi syarat inklusi sampel untuk kedua
Lemeshow (1997).
(P₁ - P₂)²
n = {1,645√[2.0,825(1-0,825)]+0,84√[0,90[1-0,90)+0,75(1-0,75)]}²
(0,75 – 0,90) ²
n = 42
60 Universitas Indonesia
n = Jumlah sampel
P = P1+P2/2
61 Universitas Indonesia
Tabel 4.1
Jumlah Sampel di Ruang Rawat Inap RS MMC
62 Universitas Indonesia
Penelitian dilakukan di dua ruang rawat inap rumah sakit MMC yakni lantai
III sebagai kontrol dan lantai V sebagai kelompok intervensi. Kedua ruangan
dimiliki sama yakni kelas I,II,III dan VIP, 3) penelitian mampu laksana
4. 5 Etika Penelitian
(2008).
63 Universitas Indonesia
64 Universitas Indonesia
atau tidak bersedia menjadi subyek tanpa sangsi dan akibat pada
penelitian.
treatment)
65 Universitas Indonesia
responden.
sebagai berikut:
66 Universitas Indonesia
perawatan)
67 Universitas Indonesia
Notoadmojo (2008) bahwa jumlah anggota sampel yang diujicobakan pada uji
Uji validitas untuk mengetahui validitas suatu instrumen (dalam hal ini
dengan r tabel. Item dinyatakan valid apabila skor variabel berkorelasi secara
signifikan dengan skor total yakni, bila r hasil > nilai r. Item pertanyaan yang
terhadap pertanyaan yang diajukan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat dipercaya atau
dilakukan pengukuran sebanyak dua kali dengan hasil ukur yang sama
nilai r tabel. Jika r hasil alfa cronbach lebih besar dari nilai r tabel maka
68 Universitas Indonesia
Mey 2009. Hasil uji coba didapatkan bahwa terdapat variabel pertanyaan no 5,
11, 13, 16 dan 17 yang tidak valid. Hasil uji validitas ditahap awal didapat hasil
r = 0,398 lebih kecil dari r tabel: 0,441. Hasil uji reliabilitas diawal 0,997
Oleh karena itu item pertanyaaan yang tidak valid diperbaiki. Setelah dua
minggu dilakukan uji validitas ulang didapatkan hasil r=0,538 dan hasil uji
Tabel 4.2
Uji Validitas dan reliabilitas
69 Universitas Indonesia
melengkapinya.
70 Universitas Indonesia
25,06% dengan rata-rata nilai pre test adalah 59,4 dan nilai post
test 80,33.
selama tiga (3) hari. Pada hari kesebelas (11) setelah penerpan
71 Universitas Indonesia
dilakukan.
72 Universitas Indonesia
sebanyak 84 kuesioner.
73 Universitas Indonesia
program statistik.
dilakukan analisa.
melihat persentase.
74 Universitas Indonesia
Supranto (2006).
kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan uji beda dua mean t
75 Universitas Indonesia
A Uji Kesetaraan
Karakteristik responden
1 Karakteristik umur Karateristik umur t-test
kelompok kontrol kelompok intervensi independent
2 Karakteristik jenis Karateristik jenis Chi square
kelamin kelompok kelamin kelompok
kontrol intervensi
3 Karakteristik Karateristik Chi square
pendidikan kelompok pendidikan kelompok
kontrol intervensi
4 Karakteristik Karateristik pekerjaan Chi square
pekerjaan control kelompok intervensi
5 Karakteristik kelas Karateristik kelas Chi square
perawatan kelompok kelompok intervensi
kontrol
Harapan
1 Harapan kelompok Harapan kelompok t-test
kontrol intervensi independent
B Analisis bivariat
1 Kepuasan kelompok Kepuasan kelompok Chi square
kontrol intervensi
76 Universitas Indonesia
Bab menguraikan tentang hasil penelitian yang dilakukan di rumah sakit MMC
Jakarta pada Mei - Juni 2009. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap lantai III
untuk kelompok kontrol dan ruang rawat lantai V sebagai kelompok intervensi.
Hasil penelitian meliputi hasil analisis data univariat dan bivariat.
77 Universitas Indonesia
Tabel 5.1
Distribusi Responden Menurut Karakterisik Umur
di Rumah Sakit MMC, 2009 (n: 84)
responden adalah 17 tahun dan umur tertua 69 tahun. Dari hasil estimasi
78 Universitas Indonesia
Tabel 5.2
Distribusi Responden Menurut Karakterisik Jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan dan kelas perawatan
Di Rumah Sakit MMC, 2009 (n: 84)
79 Universitas Indonesia
Tabel 5.3
Distribusi Kepuasan Pasien Pada Dimensi Informasi,
Komunikasi, dan Edukasi di Rumah Sakit MMC,
2009 (n=84)
kenyataan.
kontrol adalah 3,20 dan nilai rata-rata harapan adalah 3,98 dan
80 Universitas Indonesia
81 Universitas Indonesia
82 Universitas Indonesia
a. Perawat ramah
perawatan/pengobatan dilakukan
oleh perawat.
pasien dapatkan.
83 Universitas Indonesia
ronde/keliling
Kuadran D Berlebihan
3,56 dan nilai rata-rata harapan adalah 3,98 dan masih ada selisish
84 Universitas Indonesia
85 Universitas Indonesia
86 Universitas Indonesia
Gambar 5.2
Matrik Importance Performance Analisys Kepuasan Pasien
Pada Dimensi Informasi, Komunikasi , Dan Edukasi
Kelompok Intervensi Rumah Sakit MMC, 2009
87 Universitas Indonesia
ronde/keliling
perawatan/pengobatan
pengobatan
88 Universitas Indonesia
setiap shiftnya.
cara penggunaanya.
Kuadran D Berlebihan
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui beda proporsi antara dua variabel
yakni variabel dependen dan variabel independen dan juga digunakan untuk
89 Universitas Indonesia
kelompok kontrol.
pekerjaan, dan kelas perawatan dilakukan. Uji T dilakukan pada variabel umur,
uji kai kuadrat (Chi Square) dengan α ≤ 0,05 dilakukan pada variabel jenis
Tabel 5.6
Rata-rata Umur responden di Rumah Sakit MMC, 2009 (n=84)
α 0,05
90 Universitas Indonesia
Tabel 5.7
Kesetaraan Karakteristik jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan
kelas perawatan di Rumah Sakit MMC, 2009 (n = 84)
Kontrol P
No intervensi n %
N % n %
1 Jenis kelamin
- Laki-laki 22 52,4 17 40,5 39 46,4 0,662
- Perempuan 20 47,6 25 59,5 45 53,6
2 Pendidikan
- SMA 14 33,3 9 21,4 23 27,4
- S1 22 52,4 21 50,0 43 51,2 0,211
- S2 6 14,3 12 28,6 18 21,4
3 Pekerjaan
- Tdk 7 16,6 9 21,4 12 14,3
bekerja
- PNS 2 4,8 1 2,4 6 7,1
0,869
- Swasta 22 52,4 23 54,8 45 54,6
-Wiraswasta 11 26,2 9 21,4 21 25,0
4 Kelas Rawat
- Kelas III 7 16,7 5 11,9 12 14,3
- Kelas II 8 19,0 10 23,8 18 21,4
0,676
- Kelas I 7 16,7 9 21,4 16 19
- VIP 20 47,6 18 42,9 38 45,2
α 0,05
91 Universitas Indonesia
Tabel 5.8
Kesetaraan Harapan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan
di Rumah Sakit MMC, 2009 (n1=n2 = 42)
Tabel 5.9
Analisis Hubungan Nursing Round dengan Kepuasan Terhadap
Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit MMC, 2009 (n: 84)
α 0,05
92 Universitas Indonesia
93 Universitas Indonesia
Bab ini menguraikan tentang makna hasil penelitian dikaitkan dengan tujuan
penelitian. Bab ini juga menjelaskan keterbatasan penelitian yang dilakukan serta
6. 1.1.1 Umur.
pada usia 42,11, usia termuda 17 tahun dan tertua 69 tahun. Umur
terhadap penyakit.
6.1.1.3 Pendidikan
berkaitan dengan status sosial yang tinggi, dimana status sosial yang
6. 1.1.4 Pekerjaan
yang paling sedikit adalah pegawai negeri sipil PNS (7,1%). Kotler
besar pasien memiliki pekerjaan. Hal ini berbeda dengan apa yang
kesehatannya.
yang paling sedikit adalah kelas III yakni sebesar 14,3%. Potter
dapat dipastikan pasien ingin kembali lagi untuk dirawat di rumah sakit
yang sama. Banyaknya pasien yang kembali lagi untuk dirawat akan
dibidang perumah sakitan saat ini amat ketat. Pasien selaku pengguna jasa
pasien tidak akan mampu bersaing akan tersingkir. Pernyataan ini sesuai
dengan apa yang disampaikan oleh pakar pemasaran Kotler (2005), yang
jasa yang diharapkan, maka pelanggan tidak berminat lagi pada penyedia
jasa.
pemberian informasi.
terhadap pasien dan informasi mengenai obat, diet atau rencana tindakan
(Kozier, 2004).
mendapat nursing round lebih kecil dari yang tidak mendapat nursing
kepuasan pasien.
membawa bisnis dan pasar kearah yang berbahaya. Rumah sakit sebagai
pasien.
Matrik IPA pada kuadran yang menyatakan bahwa harapan pasien tinggi
mendapat nursing round ada sebanyak 12 (dua belas) item yang mampu
nursing round ada delapan (8) item yang mampu mampu memuaskan
2006).
yang disampaikan tepat dan tidak keliru. Informasi yang jelas akan
puas. Hal ini sejalan dengan apa yang di sampaikan Moenir (2007) bahwa
membuat pasien tidak puas dan menjadi tidak percaya pada pelayanan
mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasien. Proses
keperawatan.
agar mampu bersaing dengan rumah sakit swasta yang ada dijakarta.
sakit. Selain itu jika terdapat keluhan dari pelanggan terkait keramahan
peringatan dan pembinaan dari atasan terkait dan bila perlu maka
dengan klien.
Taylor et. all (1997) menyatakan bahwa salah satu faktor yang
dilakukan terfokus pada pasien bukan pada perawat atau pada kegiatan
pasien sebagai pusat informasi maka kepuasan pasien akan tercapai (Mc
tempat yang tepat dan merasa yakin bahwa pasien akan dilayani dengan
baik (Shelton, 2000). Hal ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan
setelah pulang dari rumah sakit. Selain itu pasien juga mengiinginkan
akan pelayanan kesehatan Potter dan Perry (2000). Hasil penelitian diatas
kerumah.
menginginkan diberi tahu apa yang pasien boleh dan tidak boleh lakukan
terafi yang merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam nursing
merupakan rumah sakit swasta, serta sudah menjadi prosedur baku setiap
pasien harus mendapat penjelasan karena akan terkait dengan biaya yang
Discharge planning dimulai dari saat awal pasien datang kerumah sakit.
pendidikan yang diberikan pada pasien dan keluarga (Potter dan Perry
dirumah, kemana harus bertanya jika terjadi hal yang tidak diharapkan dan
perawat. Pengguna pelayanan kesehatan dalam hal ini pasien akan menilai
masuk rawat inap dan pulang dari ruang rawat inap merupakan stressful
Rasa takut dan cemas merupakan hal wajar yang dirasakan oleh pasien
sebab pasien tidak mengetahui apa yang akan terjadi dengan kondisi
kesehatannya. Rumah sakit juga akan dirasakan sebagai tempat yang asing
Rasa aman secara fisik serta penerimaan dari perawat akan mampu
sama terhadap pelayanan keperawatan yang akan didapat dari rumah sakit
mendapat nursing round dan yang tidak mendapat nursing round sama-
perbedaan penilaian.
pasien yang mendapat nursing round lima kali lebih puas. Hasil analisis
komunikasi, dan edukasi maka pasien menjadi puas. Juklak atau panduan
nursing round akan mampu memenuhi apa yang diharapakan pasien sebab
dari budaya unit keperwatan dan harus terintegrasi dalam seluruh aspek
pelayanan keperawatan.
perawat.
tingkah laku klien. Selain itu komunikasi yang dilakukan dalam nursing
2007). Hal ini sejalan dengan pendapat Du Gass (1999) yang menyatakan
berperan adalah pemberian informasi yang rinci dan sistematis serta sikap
Leeboy & Scoot (2004) bahwa pada pelayanan kesehatan, kepuasan bagi
timbul gap maka akan timbul penilaian atau persepsi negatif terhadap
mutu, dengan komunikasi yang baik antara perawat dan pasien difasilitasi
ini.
88,8%. Penelitian lain yang juga mendukung hasil penelitian ini adalah
hampir tidak mengalami hambatan dan masalah yang berarti, apalagi penelitian
ini dilakukan hanya melihat satu dimensi saja yakni dimensi informasi,
komunikasi dan edukasi dari tujuh dimensi kepuasan pasien dari scope praktik
tidak dapat dilakukan karena jumlah sampel tidak memenuhi persyaratan untuk
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber bacaan atau referensi guna
Bab simpulan dan saran akan membahas mengenai kesimpulan akhir penelitian
tentang pengaruh nursing round terhadap kepuasan pasien pada dimensi informasi,
komunikasi dan edukasi pelayanan keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit
MMC. Saran di sampaikan bagi rumah sakit untuk memperbaiki manajemen mutu
7.1 Simpulan
rata-rata pasien rawat inap 42,11 tahun, dengan jenis kelamin terbanyak
7.1.2 Hasil analisis diagram kartesius dari seluruh pertanyaan pada harapan dan
pasien yang puas pada kelompok yang mendapat nursing round adalah
sebesar 54,8%.
7.2 Saran
masing-masing.
Universitas Indonesia
keperawatan.
7.2.1.3 Head nurse atau kepala ruangan sebagai pemimpin perlu memotivasi
kepuasan pasien.
Universitas Indonesia
keperawatan.
analisis multivariat.
Universitas Indonesia
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka cipta
Beniskova. (2007). Nursing Rounds and their importance from nurses and patints point
of view 24 february, 2009. http://Wstag.jcu.cz /ws/services/rest /kvalifikacnipra/
downloadPraceContent?adipldno=7414
Billing, M.D. (1998). Teaching and nursing. Toronto: WB. Saunders Company
Craven, F.R., & Hirnle, J.C. (2000). Fundamental of nursing; human health and function
(3rd.ed ). Philadelphia: Lippincott.
Huber, D. (2006). Leadership and nursing care management. (3rd.ed). Philadelpia: Suners
Elsevier.
Jhonson, T.M., & Sargent, C.F. (1990). Medical anthropology contempory theory and
method. New York: Eddison Wasley Publishing Company.
Kizzilay, E.P., & Leahy, M.J. (2000). Foundation of nursing practice: A nursing process
approach. Philadelphia: W.B. Saunders Company
Kozier, et all. (2004) Fundamental of nursing: concepts, process and practice. (7th.ed)
New Jersey: Pearson prentice hall.
Krowinski, J.W., & Steiber, R.S. (1999). Measuring and managing patient Satisfaction.
NewYork: American hospital publishing Inc
Lemeshaw. (1997). Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada
University.
Lilis, C., & Taylor, C. (1999). Fundamental of Nursing: The art and science of nursing
care. (3rd.ed). Philadelphia: New York.
Leebov, W., & Scott, .G (1999). Service quality improvement: The Customer Satisfaction
for healt care. NewYork: American hospital publishing
Loundon, D.L. & Britta, D. (1998). Customer behaviour. 3rd.ed. NewYork: Mc Graw
Hill.
Meade, C..M., Bursell, A.L., & Ketelsen, L. (2006). Effects of nursing round on patients’
call light use Satisfaction, and safety. 2 february, 2009. http// www.stti. confex. Stti
/bc39/technoprogram/paper 3519.htm.
Miller, R.D. (2009). Improve patient safety and satisfaction through effective
communication 24 februari, 2009. http// www: hcpro.com.
Nursalam, (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Edisi
ke 2. Jakarta: Salemba medika.
Parbury & Stein, J. ( 2005). Patient & person: interpersonal skill in nursing. Australia:
Elsevier churchill livingstone.
Potter, A.P., & Perry, G.A. (1999). Fundamental of nursing. Australia: Elsivier
Potter, A.P., & Perry, G.A. (2000). Fundamental of nursing. Australia: Harcourt
Potter, A.P., & Perry, G.A. (2007). Fundamental of nursing: concept, proces & practice.
St Louis: Mosby Company
Tim Penyususun RS MMC. (2005). Propil RS MMC tahun 2005. Tidak dipublikasikan
Rankin, H.S., & Stalling, D.F. (2001). Patient education: principle and practice. (4th.ed).
Lipincincott Williams & Wilkins.
Shelton, J.P. (2000). Measuring and improving patient satisfaction. New Jersey: Aspen
Publisher Inc. USA
Siagian, P.S. (2008). Manajemen sumber daya manusia. (Cetakan Kedelapan). Jakarta:
Bumi aksara.
Sitzia and Wood. (2000). Patient satisfaction: A review of issues and concepts centre
for population and development studies, WHO, Harvard
Sugiyono. (2007). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Cetakan Ketiga.
Bandung : Alfaeta
Sutanto, P.H. (2007). Analisis data kesehatan. Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia.
Tim penyusun panduan penulisan. tesis FIK. (2004). Panduan penulisan tesis.Jakarta
Tjiptono,F & Diana, A. (1996). Total quality management. Yogyakarta: Andi Offset
Tjiptono, F (2004) Prinsip prinsip total quality service. Yogyakarta: Andi Offset
Tjiptono,F & Chandra, G (2005). Service, quality & satisfaction. Yogyakarta: Andi
Offset
Tjiptono, F & Gregorius. (2005). Service, qualitiy and satisfaction. Yogyakarta: Andi
Offset
Trisnantoro, L. (2005). Aspek strategis manajemen rumah sakit: antara misi sosial dan
tekanan pasar. Yogyakarta: Andi Offset.
Wati, S. (2006) Hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan kepuasan klien di RS
husada. Tesis. Program Pascasarjana FIK- UI. Jakarta. Tidak dipublikasikan
William, J.S (2005). Essentials of health services. 3rd edition. Thomson Delmar learning
PROPOSAL PELATIHAN
PENERAPAN PROGRAM NURSING ROUND
RUMAH SAKIT METROPOLITAN MEDICAL CENTER
NANCY FEBRIANA
0706194772
PROPOSAL PELATIHAN
PENERAPAN PROGRAM NURSING ROUND
RUMAH SAKIT METROPOLITAN MEDICAL CENTER
A. Latar Belakang
Nursing round merupakan prosedur di mana dua atau lebih perawat mengunjungi
dan (3) mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien Kozier
(2004).
Program nursing round (keliling) yang dilakukan di rumah sakit MMC saat ini
belum dibuat sebagai suatu program yang dibuat secara sistematis dan terstandar
sehingga pasien tidak merasakan hal ini sebagai suatu kegiatan perawat yang penting
mengenai program nursing round. Materi pelatihan akan lebih banyak membahas
pelaksanaan, dan materi apa yang perlu disampaikan dan diberikan pada pasien
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti program pelatihan dan sosialisasi selama 2 hari perawat ruang
rawat inap lantai V dapat menerapkan program nursing round sesuai dengan
2. Tujuan khusus
C. Sasaran
Sasaran pelatihan ini adalah seluruh perawat rawat inap lantai V sebanyak 25
orang.
D. Metode
1. Klasikal
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
2. Praktek
a. Role play
b. Demonstrasi
E. Media
1. Laptop
3. LCD
F. Waktu
Pelatihan akan diadakan selama selama 2 hari pada minggu ketiga bulan Mei
Hari pertama
Waktu Materi Penanggung jawab
11.00 - 11.15 Penjelasan tujuan pelatihan dan Peneliti
pre test
11.15 - 11.45 Penyamaan persepsi mengenai Peneliti
nursing round
11.45 – 13.00 Penjelasan mengenai petunjuk Peneliti
pelaksanaan nursing round
13.00 - 13.30 Istirahat
13.30 -14.30 Demonstrasi Peneliti
Hari kedua
10.00 – 13.00 Role play Peneliti
13.00 -13.30 Istirahat Peneliti
13.30 -13.45 Post test
Hari ketiga
07.30 – 12.00 Bimbingan di ruang rawat (bed Peneliti
side teaching)
Hari keempat
07.30 – 12.00 Bimbingan di ruang rawat (bed Peneliti
side teaching)
Hari kelima
07.30 – 12.00 Bimbingan di ruang rawat( bed Peneliti
side teaching)
G. Tempat
H. Materi
I. Nara Sumber
J. Evaluasi
perawat
INTRUMEN EVALUASI
KEMAMPUAN PERAWAT MELAKUKAN NURSING ROUND
Dilakukan
No Aspek yang Dinilai
Ya Tidak
Persiapan nursing round
1 Perawat membaca dan mempelajari status pasien:
a. Diagnosa medik
b. Masalah keperawatan sebelumnya
c. Rencana perawatan dan program pengobatan pasien
(pemeriksaan laboraturium, radiologi, pemeriksaan
diagnostik, tindak medik dan konsultasi)
2 Perawat mencatat pada catatan khusus untuk masing-masing
pasien
Pelaksanaan nursing round
3 Perawat membawa catatan pada saat nursing round
4 Perawat menyapa pasien dan menjelaskan sedang melakukan
nursing round
5 Perawat menyampaikan hal-hal berikut:
a. Masalah keperawatan pasien pada shift sebelumnya.
b. Rencana pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Perubahan instruksi dokter
d. Hasil pemeriksaan penunjang
e. Prosedur terkait tindakan
6 Diskusi hal-hal yang ingin diketahui pasien dan memfasilitasi
kebutuhan informasi, komunikasi, dan edukasi.
7 Perawat memberikan penkes mengenai: mobilisasi, terapi, dan
discharge planning.
8 Perawat menyampaikan kemajuan dalam perawatan pasien.
9 Perawat menyampaikan waktu perawat akan kembali dan
jadwal nursing round berikutnya.
TOTAL SKOR
Keterangan:
Ya = nilai 1 Tidak = nilai 0 ........, ......., 2009
Nilai = jumlah skor X 100%
9 Penilai
( )
N0 KEGIATAN NURSING
ROUND TGL TT
NILAI KET
PENILAIAN PENILAI
Jam 10.00 Jam 16.00
1
10
.................,............. 2009
Penilai
Waktu: 15 menit
Petunjuk
Beri tanda silang (X), di depan jawaban yang anda pilih pada lembar jawaban yang
disediakan.
d. Agar pasien dan perawat mengetahui rencana dan program kegiatan terkait
a. Setiap minggu
b. Setiap hari
c. Setiap jam
b. Head nurse
a. Permintaan dokter
pasien
d. Permintaan pasien
6. Informasi dan edukasi yang diberikan perawat pada saat nursing round berupa:
a. Rencana tindakan
b. Perubahan terapi
d. Semua benar
d. Semua benar
c. Daftar infus
d. Daftar obat
A. Latar Belakang
Mutu pelayanan yang berkualitas merupakan tuntutan konsumen rumah sakit dengan
pangsa pasar kelas menengah atas. Sebagai rumah sakit yang memiliki pangsa pasar
kelas menengah atas pasien rumah sakit MMC mengharapkan perawat dapat
diberikan perawat dapat mengemukan alasan dan memberi solusi atas permasalahan
yang dihadapi pasien. Pemberian informasi yang tepat, cepat dan akurat merupakan
salah satu hal utama yang diharapkan oleh pasien. Banyak permasalahan yang
akhirnya menimbulkan ketidak puasan bagi pasien diawali oleh pemberian informasi
Melihat dari beberapa penelitian yang telah dilakukan salah satu cara untuk
antara perawat dan pasien dalam menerapkan proses keperawatan. Karena media
komunikasi antar perawat dilakukan dapat dilakukan secara maksimal pada saat
melalui program nursing round berdasarkan panduan khusus yang baku dan
PANDUAN PELAKSANAAN
PROGRAM NURSING ROUND
DI RUMAH SAKIT MMC JAKARTA
Nancy Febriana
NPM: 0706194772
A. Pendahuluan
Nursing round dinyatakan oleh Billing (1998) bahwa nursing round merupakan
perawatan dalam waktu 2-3 jam berikutnya misalnya; ganti balutan, obat anti nyeri,
terapi infus, cheklist pre procedural dan pengumpulan spesimen 3) semua perubahan
yang terjadi pada kondisi pasien, 4) kebutuhan lain yang mungkin timbul. Kebutuhan
merupakan metode pendidikan atau pelaporan, yang dilakukan satu atau lebih
rencana perawatan dengan melibatkan pasien dalam diskusi pada saat pelaksanaan
Mutu pelayanan yang berkualitas merupakan tuntutan konsumen rumah sakit dengan
pangsa pasar kelas menengah atas. Sebagai rumah sakit yang memiliki pangsa pasar
kelas menengah atas pasien rumah sakit mengharapkan perawat dapat memberikan
informasi yang dibutuhkannya, dan jika informasi belum dapat diberikan perawat
dapat mengemukan alasan dan memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi
pasien. Pemberian informasi yang tepat, cepat dan akurat merupakan salah satu hal
menimbulkan ketidak puasan bagi pasien diawali oleh pemberian informasi yang
Karena media komunikasi antar perawat dilakukan dapat dilakukan secara maksimal
pada saat nursingt round, maka untuk meningkatkan kepuasan pasien dapat
dilakukan melalui program nursing round berdasarkan panduan khusus yang baku
1. Pengertian
dengan perawat dan antara perawat dengan pasien. Dalam kegiatan nursing
2. Tujuan
Nursing round bertujuan agar agar perawat dan pasien mengetahui rencana dan
Nursing round dilakukan pada setiap kali shift kerja perawat yakni
ruangan.
diterima pasien.
mendapatkan informasi dan edukasi adalah pada saat nursing round. Selain
4. Strategi pelaksanaan
di ruangan. Setiap hari dua kali sehari yakni pagi jam: 10.00 wib dan
teratasi.
kepada pasien.
1) Pada jam yang telah ditentukan perawat yang bertanggung jawab pada
pada shift sebelumnya dan sepanjang shift perawat sampai dengan saat
kesehatan pasien.
dilaksanakan
c. Materi
Materi yang perlu disampaikan pada pasien sebelum dan pada saat
b) Waktu pelaksanaan
asuhan yang akan didapatkan pasien selama satu hari atau sepanjang
yakni:
hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasien sebelum dan
sesudah pemeriksaan.
tindakan.
lain.
Agama : Islam
Jakarta Selatan
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pekerjaan :
KUESIONER B
KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN
Pilihlah pernyatan pada kolom harapan sesuai dengan harapan pelayanan keperawatan
yang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari ingin dapatkan di rumah sakit ini. Pilihlah pernyataan
pada kolom kenyataan sesuai dengan kenyataan pelayanan keperawatan yang
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari terima dari perawat selama di rawat di rumah sakit MMC.
Pilihlah jawaban sesuai petunjuk di bawah ini
Ukuran Harapan
STS, Sangat tidak setuju (1) Bila pernyataan pada harapan sangat tidak
Bapak/Ibu harapkan diterima dari rumah sakit ini.
TS, Tidak setuju (2) Bila pernyataan pada harapan tidak
Bapak/Ibu harapkan diterima dari rumah sakit ini
KS, Kurang setuju (3) Bila pernyataan pada harapan sesekali
Bapak/Ibu harapkan diterima dari rumah sakit ini.
S, Setuju (4) Bila pernyataan pada harapan sesuai
dengan harapan Bapak/Ibu.
Ukuran Kenyataan
TP, Tidak pernah (1) Bila pernyataan pada kolom kenyataan tidak
pernah Bapak/Ibu terima dari rumah sakit ini.
KK, Kadang-kadang (2) Bila pernyataan pada kolom kenyataan kadang-
kadang pernah Bapak/Ibu terima dari rumah sakit
S, Sering (3) Bila pernyataan pada kolom kenyataan sering
Bapak/Ibu terima dari rumah sakit ini
S, Selalu (4) Bila pernyataan pada kolom kenyataan selalu
Bapak/Ibu terima dari rumah sakit ini.
Peneliti menjamin kerahasian informasi dan indentitas yang diberikan akan dijaga
kerahasiannya dan digunkan hanya untuk kepentingan penelitian. Demikian
penjelasan saya, atas perhatian, kesedian, dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Setelah membaca penelitian ini, saya memahami bahwa keikutsertaan saya sebagai
responden dalam penelitian dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan dan
asuhan keperawatan di RS MMC Jakarta. Saya menyadari bahwa penelitian ini
menjunjung hak-hak saya sebagai responden dan menyadari bahwa penelitian ini
tidak akan berdampak negatif terhadap saya.
Dengan menandatangai surat persetujuan ini saya secara sukarela bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini.
(Nancy Febriana) ( )
Indentitas Responden
Petunjuk pengisian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mengisi pada tempat yang tersedia dan
memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang saudara anggap
paling benar.
1. Usia.............tahun
2. Jenis kelamin:
( ) Laki-laki ( ) Perempuan
3. Pendidikan terakhir:
( ) DIII ( ) S1 ( ) S2 ( ) S3
4. Pekerjaan: