Anda di halaman 1dari 11

Minggu, 03 September 2023

(Minggu Biasa XVIII- Minggu ke-14 setelah Pentakosta- Hijau)


SIAP MENJADI PENOLONG
KELUARAN 3:1-15
NILAI KRISTIANI
Kesediaan menanggapi panggilan Tuhan untuk menjadi penolong bagi sesama.

TOKOH
MUSA
AYAT INDAH
“Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-
Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
(Keluaran 3:10)

URAIAN PELAJARAN
1. Musa adalah salah satu Nabi yang sangat terkenal dalam Perjanjian Lama. Kehidupannya
yang mencapai usia seratus dua puluh tahun (Ulangan 34:7) dipenuhi dengan berbagai
dinamika. Secara umum, kita bisa melihat tiga babak besar dalam kehidupannya yakni masa
ketika ia menjadi pangeran kerajaan di Mesir, masa ketika ia menjadi seorang penggembala
di Midian dan masa ketika ia memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju
Kanaan.
2. Bacaan Alkitab kita pada hari ini adalah masa yang kedua. Masa di mana Musa telah
meninggalkan Mesir dan menjadi seorang penggembala kambing domba milik Yitro,
mertuanya. Ia yang dahulu hidup dalam kemapanan sekarang harus membiasakan diri hidup
sederhana demi menghindari rencana pembunuhan yang dirancangkan Firaun kepadanya.
(Keluaran 2:15)
3. Namun rencana Tuhan berkata lain, Ia menginginkan Musa untuk menjadi penolong bagi
Israel yang kala itu tengah menderita di Mesir. Ketika Musa sedang menggembalakan
kambing dombanya di gunung Horeb, Allah menampakkan diri kepadanya.
4. Peristiwa teofani (penampakan atau manifestasi Allah) kepada Musa dinyatakan melalui
semak duri yang menyala. Penyataan Allah dalam nyala api ini adalah media yang
digunakan Tuhan untuk memanggil dan mengutus Musa agar ia menolong bangsa Israel
keluar dari Mesir. Dalam tradisi iman bangsa Israel, Allah yang menampakkan dan
menggambarkan diri-Nya dalam bentuk api bukanlah sebuah hal yang asing. (Keluaran
19:18, Ulangan 4:24) Api adalah simbol dari sifat Allah yang menguduskan dan
menghukum.
5. Lewat semak duri yang menyala tersebut Allah mengutus Musa untuk membawa keluar
bangsa Israel dari tanah Mesir. Bukannya dengan sukacita menanggapi panggilan dari Allah
tersebut Musa justru menjawab: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun
dan membwa orang Israel dari Mesir?”(Keluaran 3:11)
6. Jawaban ini adalah bentuk dari ketakutan Musa yang selama ini memang menghindar dari
Mesir terlebih Firaun yang berusaha membunuhnya. Musa awalnya tidak bersedia untuk
menolong bangsa Israel karena ia diliputi perasaan takut dan khawatir. Ia cemas akan
keberadaan diri dan kemampuannya. Namun di tengah ketakutannya, Allah meneguhkan
Musa lewat janji penyertaan-Nya.
7. Menolong orang lain tidak selalu dianggap sebagai sebuah kesempatan emas untuk
menanggapi panggilan Allah. Banyak orang yang berupaya untuk menolak menolong orang
lain dengan berbagai macam alasan. Padahal ketika kita bersedia menolong orang lain, Allah
akan memperlengkapi sehingga hidup kita menjadi berkat bagi orang lain.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik...
Siapa yang tadi sebelum hadir di ibadah Sekolah Minggu ini, menyempatkan dirinya
untuk menolong orang tua? Ayo sebutkan adik-adik tadi menolong apa saja? Wah...
senang sekali ya kalau kita bisa terus mendengar panggilan Tuhan untuk menolong orang
lain. Mari kita awali ibadah Sekolah Minggu ini.
2. Pujian: “Dengar Dia Panggil Nama Saya”
(https://www.youtube.com/watch?v=tfN_DZRmTGM)
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Ku Buka Alkitab”
(https://www.youtube.com/watch?v=N7x9hbjFsMo)
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Trimakasih Tuhan”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Big or Small”
(https://www.youtube.com/watch?v=rF6PRIE5FVk)
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN
KELAS PAUD
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo adik-adik, apakah ada yang tahu ini gambar burung apa?
(GSM menunjukkan gambar burung pelikan).
Ya, ini adalah gambar burung pelikan atau burung undan. Burung pelikan adalah burung
air yang memiliki paruh terbesar di antara semua burung di dunia. Paruh bawahnya dapat
mengembang dan bisa berbentuk seperti kantung. Kantung pada paruh ini digunakan
untuk menangkap dan menampung ikan yang sudah ia peroleh.
Wah… keren ya burung ini! Kakak punya cerita lho tentang burung pelikan, siapa yang
mau mendengar? Mari kita simak ceritanya!
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Hujan baru saja berhenti pagi itu di pinggir laut. Seperti biasa pagi itu Cika si burung
pelikan keluar dari sarangnya untuk mencari ikan yang menjadi makanannya. Pagi itu, ia
harus segera bergegas terbang karena ia memiliki anak-anak burung yang sudah
kelaparan. Namun betapa terkejutnya dia kala melihat sahabatnya, Roki si anjing laut
meringis kesakitan di tepi pantai. Dengan sigap Cika menghampiri Roki dan menyapanya:
Cika : “Hai Roki, apa yang terjadi kepadamu, kamu terlihat sangat kesakitan?”
Roki : “Aku baru saja lolos dari kejaran pemburu, namun siripku tertembak sehingga
sekarang aku hanya bisa di tempat ini menunggu lukaku pulih!”
Melihat hal ini, bersedihlah Cika. Ia berpikir pasti Roki akan sungguh kesulitan untuk
mencari makan. Sementara, ikan yang harus ia tangkap bukan hanya untuk dirinya sendiri
tetapi juga untuk anak-anaknya. Ia tidak yakin sanggup mencari ikan lebih banyak untuk
dibagikan kepada Roki, sahabatnya. Tenaganya sungguh terbatas untuk terbang lebih
lama. Sejenak terlintas untuk meninggalkan roki yang sedang terluka itu, namun akhirnya
Cika berkata kepada Roki:
Cika : “Untuk beberapa waktu ini sebaiknya kamu beristirahat dulu ya, agar lukamu cepat
sembuh. Untuk urusan makan, aku yang akan membawakannya untukmu!”
Roki : “Tapi… kalau kamu harus mencarikan ikan bagiku, apakah itu tidak memberatkanmu?”
Cika : “Ah.. kamu tenang saja, paruhku memiliki kantung yang sangat besar untuk
menampung banyak ikan dan sayapku juga kuat untuk terbang lebih lama”
Meski Cika sempat bimbang dan khawatir, namun karena ia sungguh mengasihi
sahabatnya ia berusaha dengan keras setiap hari untuk berburu ikan bagi roki dan juga
anak-anaknya. Sampai Roki sembuh, setiap hari Cika membantunya untuk mendapatkan
ikan. Cika tahu bahwa kesediaannya untuk menolong akan meringankan beban orang lain.
Kesimpulan Pelajaran
Adik-adik, Cika si burung pelikan itu sadar bahwa kemampuan yang telah Tuhan berikan
kepadanya yakni memiliki paruh yang besar serta sayap yang kuat adalah anugerah yang
dapat ia gunakan untuk menolong orang lain. Sehingga meski awalnya khawatir dan
cemas, Cika akhirnya memutuskan untuk menolong Roki. Tuhan telah memberikan
berbagai anugerah dan talenta dalam hidup yang dapat kita gunakan untuk menolong
orang lain, jangan ragu untuk menolong orang lain yang membutuhkan karena Tuhan
pasti akan memampukan kita.
Aktivitas: “Kantung Burung pelikan”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar Burung Pelikan
2. Kertas buffalo/ kertas karton
3. Balon
4. Gunting
5. Lem
6. Crayon/pensil warna
b. Langkah Pembuatan:
1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
2. Potonglah pola/gambar burung pelikan dari ilustrasi yang sudah tersedia.
3. Jiplaklah dua bentuk burung pada kertas buffalo/kertas karton
4. Potong hasil jiplakan tesebut dan warnailah.
5. Rekatkan kedua lembaran gambar burung pelikan tersebut dengan balon di
antara kedua lehernya.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM dapat mengingat kembali talenta burung pelikan yang
kemudian digunakannya untuk menolong orang lain.
KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Halo adik-adik? Siapa disini yang pernah menolong orang lain?
Kalau kakak boleh tahu, pertolongan apa saja yang pernah dilakukan?
Wah.. ternyata kita semua pernah menjadi penolong ya, ada yang pernah menolong orang
tua, saudara, guru bahkan ada juga yang pernah menolong temannya. Hari ini kakak akan
membagikan kisah yang luar biasa tentang seorang anak perempuan yang bersedia
menolong sahabatnya.
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Nama anak perempuan itu adalah He Qin-jiao (13). Ia adalah seorang anak perempuan
yang dinobatkan sebagai siswi tercantik di China. Mengapa Qin-jiao menjadi siswa
tercantik di cina? Apakah karena wajahnya memang cantik? Ternyata ia dinobatkan
sebagai siswi tercantik bukan hanya karena wajahnya yang rupawan, hatinya yang
sungguh amat baik. Ia rela selama tiga tahun menggendong sahabatnya yang tidak bisa
berjalan karena terkena penyakit polio.
Kala itu Qin-jiao berusia 9 tahun, ia melihat He Ying-hui, sahabatnya tidak lagi bisa pergi
ke sekolah karena penyakit polio yang dideritanya. Keluarganya memutuskan untuk tidak
lagi menyekolahkannya karena mereka sibuk bekerja dan tidak bisa setiap hari
menggendong Ying-hui. Namun siapa yang menyangka Qin-jiao sahabatnya memutuskan
untuk setiap hari menggendong Ying-hui agar ia tetap bersekolah.
Kebaikan hari Qin-jiao ternyata menyebar dan akhirnya diketahui oleh pemerintah
setempat. Akhirnya pemerintah setempat pun memberi Ying-hui sebuah kursi roda
sehingga Qin-jiao tidak perlu lagi menggendongnya ke sekolah. Meski Ying-hui kini telah
memiliki kursi roda, dedikasi Qin-jiao terhadap sahabatnya tidak berhenti di situ. Dia tetap
bangun pada pukul 06.00, membereskan rumahnya dan bergegas ke rumah Ying-hui
untuk mendorongnya ke sekolah. Sesampainya di sekolah, Qin-jiao akan menggendong
Ying-hui untuk menuju ke kelas mereka yang berada di lantai dua. Qin-jiao sungguh
menjadi penolong yang baik bagi sahabatnya
Kesimpulan Pelajaran
Sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk menjadi penolong bagi orang lain.
Menolong orang lain tidak tergantung pada seberapa mampu atau kuat diri kita tetapi
dari kesungguhan serta kemauan kita untuk menjadi berkat. Kala kesungguhan itu muncul
dalam diri kita, yakinlah Allah akan memampukan kita untuk mengemban panggilan-Nya.
Demikianlah yang dapat kita lihat terjadi dalam kisah Qin-jiao dan juga dalam kisah
pemanggilan Musa untuk menolong bangsa Israel.
Aktivitas: “Kupon Pertolonganku”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas buffalo/kertas karton
2. Spidol
3. Crayon/pensil warna
4. Gunting
b. Langkah Pembuatan:
1. Buatlah “kupon pertolonganku” dengan bentuk persegi panjang dari kertas
buffalo/kertas karton.
2. Tuliskan satu pertolongan apa yang dapat dilakukan oleh anak kepada orang lain
dalam kertas tersebut (bisa kepada orang tua, saudara dan teman).
3. Buatlah beberapa kupon tergantung dari kesanggupan setiap anak.
4. Hiaslah dan warnailah kupon-kupon tersebut sehingga tampak menarik.
5. Bagikanlah kupon-kupon tersebut kepada orang lain, dan mintalah mereka
mengeluarkan kupon-kupon tersebut kala membutuhkan bantuan dari ASM.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM diajak untuk siap menjadi penolong bagi orang lain
kapanpun ketika mereka dibutuhkan.
KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Shalom adik-adik…
Siapakah yang mau membantu untuk membacakan firman Tuhan hari ini?
(Mintalah salah satu ASM membaca Keluaran 3:1-15. Setelah membantu membacakan
firman tersebut minta ASM menceritakan apa perasaannya sebelum memutuskan untuk
menolong)
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Memutuskan untuk menolong orang lain adalah hal yang ternyata tidak mudah. Kita harus
mengorbankan banyak hal termasuk kenyamanan ketika kita memilih untuk menolong
sesama. Hal inilah yang terjadi pada diri Musa ketika ia dipanggil oleh Allah untuk
memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.
Saat itu Musa sedang menggembalakan kambing dombanya di gunung Horeb, tiba-tiba
Allah menampakkan diri kepadanya lewat semak duri yang menyala. Dalam penampakan
inilah, secara khusus Allah meminta Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari tanah
Mesir. Namun bukannya bersukacita menanggapi panggilan dari Allah, Musa justru
menjawab: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa
orang Israel dari Mesir?” (Keluaran 3:11) Jawaban Musa ini menunjukkan ketidaksiapan
dan ketakutannya mengemban panggilan tersebut.
Bukan tanpa sebab Musa menolak panggilan untuk menolong bangsa Israel. Kala itu,
keberadaan Musa di Midian sebenarnya adalah pelarian ketika ia hendak dibunuh oleh
Firaun setelah ia menolong bangsanya yang disiksa saat melakukan kerja paksa. Ia yang
saat itu sudah merasakan hidup nyaman di Midian tentu tidak mau kembali lagi ke Mesir.
Selain nyawanya akan terancam tetapi juga membawa bangsa Israel keluar dari Mesir
bukanlah sebuah pekerjaan yang ringan.
Musa sungguh mencemaskan keberadaan diri dan kemampuannya. Ia takut menolong
bangsa Israel yang kala itu memang membutuhkan kemerdekaan dari penindasan Mesir.
Namun Tuhan sungguh berkuasa atas kehidupan. Ditengah ketakutannya, Allah meneguhkan
Musa lewat janji penyertaan-Nya. Janji inilah yang terus menyertai Musa ketika memutuskan
untuk menjadi penolong bagi Israel.
Kesimpulan Pelajaran
Seringkali kita merasa tidak mampu untuk menolong orang lain karena keterbatasan yang
kita miliki. Namun yakinlah, Allah akan memperlengkapi sehingga hidup kita menjadi
berkat bagi orang lain.
Aktivitas: “Aku Siap Menjadi Penolong”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar-gambar orang yang membutuhkan pertolongan
2. Kertas Buffalo
3. Alat Tulis
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan beberapa gambar tentang situasi orang yang sedang
membutuhkan pertolongan.
2. ASM menempelkannya pada kertas buffalo dan menuliskan sebanyak-banyaknya
bantuan apa yang kira-kira dapat diberikan pada situasi tersebut.
3. Mintalah beberapa anak untuk mempresentasikan pendapatnya.
c. Makna Aktivitas
Melalui studi kasus ini diharapkan anak-anak dapat peka melihat pertolongan apa
yang dapat mereka lakukan kepada sesamanya.
GAMBAR ALAT PERAGA
Kelas PAUD
(Gambar tolong menolong)
Kelas KECIL (Gambar anak menggendong sahabatnya)

Anda mungkin juga menyukai