Anda di halaman 1dari 45

Copy

HAK Atas KEKAYAAN INTELEKTUAL(HAKI)


• 1. PENGERTIAN
• 2. MANFAAT HAKI
• 3. KLASIFIKASI HAKI
• 4. UU HAKI
• 5. PRINSIP-PRINSIP HAKI
• 6. Simbol untuk Hak atas Kekayaan Intelektual
1. Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI)

• Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan


suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok
orang atas karya ciptanya.
• Pada intinya HAKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil
dari suatu kreativitas intelektual.
• Objek yang diatur dalam HAKI adalah karya-karya yang timbul atau
lahir karena kemampuan intelektual manusia.
2. MANFAAT HAKI
1. Memberikan perlindungan hukum sebagai insentif bagi pencipta inventor dan desainer dengan
memberikan hak khusus untuk mengkomersialkan hasil dari kreativitasnya dengan
menyampingkan sifat tradisionalnya.
2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi investor.
3. Mendorong kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan penemuan baru
diberbagai bidang teknologi.
4. Sistem Paten akan memperkaya pengetahuan masyarakat dan melahirkan penemu- penemu baru.
5. Peningkatan dan perlindungan HKI akan mempercepat pertumbuhan indrustri, menciptakan
lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup manusia yang
memberikan kebutuhan masyarakat secara luas.
2. MANFAAT HAKI
6. Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman suku/ etnik
dan budaya serta kekayaan di bidang seni, sastra dan budaya serta
i l m u p e n ge ta h u a n d e n ga n p e n ge m b a n ga n nya m e m e r l u ka n
perlindungan HKI yang lahir dari keanekaragaman tersebut.
7. Memberikan perlindungan hukum dan sekaligus sebagai pendorong
kreatifitas bagi masyarakat.
8. Mengangkat harkat dan martabat manusia dan masyarakat Indonesia.
9. Meningkatkan produktivitas, mutu, dan daya saing produk ekonomi
Indonesia.
3. Klasifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI)
Secara umum Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) terbagi dalam dua
kategori, yaitu :
• 1. Hak Cipta
• 2. Hak Kekayaan Industri, yang meliputi :
1. Hak Paten
2. Hak Merek
3. Hak Desain Industri
4. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
5.Hak Rahasia Dagang
6. Hak Indikasi
Hak Cipta
• Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya.
• Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, sastra dan seni.
• Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu
pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan.
• Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu
“seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk
yang khas dan bersifat pribadi.
Subyek Hak Cipta
• Pencipta
• seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya
lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan
bersifat pribadi.
• Pemegang Hak Cipta
Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta atau orang lain yang menerima lebih lanjut
hak dari orang tersebut diatas.

Obyek Hak Cipta


• Ciptaan
• yaitu hasil setiap karya Pencipta dalam bentuk yang khas dan menunjukkan
keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Ciptaan yang
dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
Undang-undang yang mengatur Hak Cipta
• UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
• UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun
1982 Nomor 15)
• UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun
1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
• UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun
1982 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987
(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)
Hak Kekayaan Industri yang Meliputi
a. Paten
• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1,
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain
untuk melaksanakannya.
• Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu
penemuan (baru) di bidang teknologi.
• Yang dimaksud dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu
di bidang teknologi yang berupa : Proses, hasil produksi, penyempurnaan dan
pengembangan proses, penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi.
Undang - undang yang mengatur tentang paten
• UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1989
Nomor 39)
• UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1989
tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)
• UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 2001
Nomor 109)
Hak Kekayaan Industri yang Meliputi
b. Merek
• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.
• Jadi merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan
produk (barang dan atau jasa) tertentu dengan yang lainnya dalam
rangka memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, dan
melindungi produsen dan konsumen.
Terdapat beberapa istilah merek yang biasa digunakan,
Øyang pertama merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau
badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
• Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
• Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa
sejenis lainnya.
• Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek
yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu,
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
menggunakannya.
Undang - undang yang mengatur tentang merek
• UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran
Negara RI Tahun 1992 Nomor 81)
• UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor
19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun
1997 Nomor 31)
• UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran
Negara RI Tahun 2001 Nomor 110)
Hak Kekayaan Industri yang Meliputi
c. Desain Industri
• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1
Tentang Desain Industri, bahwa desain industri adalah suatu kreasi
tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau
garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga
dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat
dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri,
atau kerajinan tangan.
Hak Kekayaan Industri yang Meliputi
d. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000
Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
bahwa,
Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi
atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai
elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen
tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau
seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu
di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan
untuk menghasilkan fungsi elektronik.
• Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan
peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-
kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif,
serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit
Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan
untuk persiapan pembuatan Sirkuit Terpadu.
(Pasal 1 Ayat 2)
Hak Kekayaan Industri yang Meliputi
e. Rahasia Dagang
• Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia
Dagang bahwa,
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum
di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi
karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya
oleh pemilik Rahasia Dagang.
Hak Kekayaan Industri yang Meliputi

f. Indikasi Geografis
• Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001
Pasal 56 Ayat 1 Tentang Merek bahwa, Indikasi-
geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang
menunjukkan daerah asal suatu barang yang karena
faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam,
faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor
tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada
barang yang dihasilkan.
4. UU HAKI
• Hak kekayaan intelektual sebagai hak ekslusif yang diberikan negara oleh pelaku
HKI.
• HKI dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia yang berbeda disetiap
ruang lingkup Kekayaan Intelektualnya.
Dasar-dasar hukum tersebut antara lain:
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang Hak Paten
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentag Merek dan
Indikasi Geografis
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain
Industri
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
• Kekayaan intelektual apapun memiliki potensi keuntungan
bagi pemiliknya jika dimanfaatkan dengan baik.
• Pelaksanaan dan perlindungan HKI juga akan membantu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Pengalaman di sejumlah negara memperlihatkan bahwa
pelaksanaan dan perlindungan HAKI turut mendorong
investasi dan pengalihan teknologi secara cepat serta
merangsang daya saing masyarakat dan perusahaan setempat.
5. PRINSIP-PRINSIP HAKI
1. Prinsip Ekonomi
• Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya pikir
manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan memberi
keuntungan kepada pemilik hak cipta.
2. Prinsip Keadilan
• Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil
dari kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan
hak atas kekayaan intelektual terhadap karyanya.
3. Prinsip Kebudayaan
• Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan
seni guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi
masyarakat, bangsa dan Negara.
4. Prinsip Sosial
• Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara, sehingga hak
yang telah diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang
diberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu
dan masyarakat/ lingkungan.
6. Simbol untuk Hak atas Kekayaan Intelektual
Untuk memudahkan kita dalam mengidentifikasi sebuah pencatatan atas hak, khususnya HaKI, ada tanda yang bisa kita lihat dan kita
pahami. Kita mungkin sering menemukannya di berbagai produk yang kita beli, namun belum tentu kita paham maksudnya.
Untuk itu, berikut ini akan kita bahas simbol-simbol tersebut
• TM-Trade Mark
Kalau kamu menemukan logo TM atau tanda untuk merek dagang, itu berarti sebuah peringatan. Dimana suatu produk atau merek
tengah dalam masa pengajuan kepemilikan atau perpanjangan masa HaKI.
SM-Service Mark
Selanjutnya adalah service mark, yaitu HaKI yang digunakan untuk suara-suara tertentu. Sebagai simbol untuk barang atau jasa
mereka. Misalkan saja suara tertentu yang ada dalam suatu film.
• R-Registered Mark
Jika kamu menemukan sebuah produk disertai logo huruf R, itu berarti produk tersebut sudah mendaftarakan Hak atas Kekayaan
Intelektualnya. Mereka telah memiliki sertifikat atas suatu produk di negara atau wilayah tempat produk tersebut dipasarkan.
• C-Copy Right
C adalah logo untuk menggambakan copy right atau hak cipta. Khususnya dalam kategori seni pertunjukan atau karya-karya seni
lainnya. Apabila ada pendokumentasian atau pemublikasian, maka perlu dicantumkan nama pemilik hak tersebut.
Prosedur Pendaftaran HAKI di
DEPKUMHAM
• Persyaratan Permohonan Hak Merek
• Mengajukan permohonan ke DJ HKI/Kanwil secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia dengan melampirkan :
• Foto copy KTP yang dilegalisir. Bagi pemohon yang berasal dari luar negeri
sesuai dengan ketentuan undang-undang harus memilih tempat kedudukan
di Indonesia, biasanya dipilih pada alamat kuasa hukumnya
• Foto copy akte pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh notaris
apabila permohonan diajukan atas nama badan hukum
• Foto copy peraturan pemilikan bersama apabila permohonan diajukan atas
nama lebih dari satu orang (merek kolektif)
• Surat kuasa khusus apabila permohonan pendaftaran dikuasakan
• Tanda pembayaran biaya permohonan
• 25 helai etiket merek (ukuran max 9x9 cm, min. 2x2 cm)
• surat pernyataan bahwa merek yang dimintakan pendaftaran adalah miliknya.
• Mengisi formulir permohonan yang memuat :
• Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan
• Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pemohon
• Nama dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan
melalui kuasa dan
• Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali
dalam hal permohonan diajukan dangan hak prioritas
• Membayar biaya permohonan pendaftaran merek.
1. Permohonan Pendaftaran Merek

a. Usaha Mikro dan Usaha Kecil

1) Secara Elektronik (online) Per Kelas 500.000

2) Secara non Elektronik Per Kelas 600.000


(manual)
b. Umum

Secara Elektronik (online) Per Kelas 1.800.000

Secara Non Elektronik Per Kelas 2.000.000


(manual)
2. Perpanjangan Jangka Waktu Perlindungan Merek
a. Dalam Jangka Waktu 6 Bulan Sebelum
atau Sampai Berakhirnya Perlindungan
Merek
1) Usaha Mikro dan Usaha Kecil

a) Secara Elektronik (online) Per Kelas 1.000.000

b) Secara non Elektronik (manual) Per Kelas 1.200.000


Umum
2)

a) Secara Elektronik Per Kelas 2.250.000


(online)
b) Secara non Elektronik Per Kelas 2.500.000
(manual)
b. Dalam Jangka Waktu Paling Lama 6 Bulan Setelah Berakhirnya
Perlindungan Merek
Usaha Mikro dan Usaha
1)

Kecil

a) Secara Elektronik Per Kelas 2.000.000


(online)

b) Secara non Elektronik Per Kelas 2.400.000


(manual)
2)
Umum

a) Secara Elektronik (online) Per Kelas 4.500.000

b) Secara non Elektronik (manual) Per Kelas 5.000.000


Persyaratan Permohonan Hak Cipta
• Mengisi formulir pendaftaran ciptaan rangkap tiga (formulir dapat diminta secara
cuma-cuma pada Kantor
• Wilayah), lembar pertama dari formulir tersebut ditandatangani di atas materai
Rp.6.000 (enam ribu rupiah)
• Surat permohonan pendaftaran ciptaan mencantumkan :
• Nama, kewarganegaraan dan alamat pencipta
• Nama, kewarganegaraan dan alamat pemegang hak cipta, nama, kewarganegaraan dan
alamat kuasa, jenis dan judul ciptaan
• Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali
• Uraian ciptaan rangkap 4
• Surat permohonan pendaftaran ciptaan hanya dapat diajukan untuk satu ciptaan
• Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang hak cipta berupa
fotocopy KTP atau paspor
• Apabila pemohon badan hukum, maka pada surat
permohonannya harus dilampirkan turunan resmi akta
pendirian badan hukum tersebut
• Melampirkan surat kuasa, bilamana permohonan tersebut
diajukan oleh seorang kuasa, beserta bukti
kewarganegaraan kuasa tersebut
• Apabila permohonan tidak bertempat tinggal di dalam
w i l a y a h R I , m a k a u n t u k ke p e r l u a n p e r m o h o n a n
pendaftaran ciptaan ia harus memiliki tempat tinggal dan
menunjuk seorang kuasa di dalam wilayah RI
• Apabila permohonan pendaftaran ciptaan diajukan atas nama lebih dari
seorang dan atau suatu badan hukum, maka nama-nama pemohon
harus ditulis semuanya, dengan menetapkan satu alamat pemohon
• Apabila ciptaan tersebut telah dipindahkan, agar melampirkan bukti
pemindahan hak
• Melampirkan contoh ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya atau
penggantinya
• Membayar biaya permohonan pendaftaran ciptaan Rp.200.000, khusus
untuk permohonan pendaftaran ciptaan program komputer sebesar
Rp.300.000
Persyaratan Permohonan Pendaftaran Disain Industri

• Mengajukan permohonan ke DJ HKI secara tertulis


dalam Bahasa Indonesia
• Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau
kuasanya, serta dilampiri :
• Contoh fisik atau gambar atau foto serta uraian dari desain
industri yang dimohonkan pendaftarannya.
• Surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan
melalui kuasa
• Surat pernyataan bahwa desain industri yang dimohonkan
pendaftarannya adalah milik pemohon
• Mengisi formulir permohonan yang memuat :
• Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan
• Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pemohon
• Nama dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan
melalui kuasa, dan
• Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama
kali dalam hal permohonan diajukan dangan hak prioritas
• Dalam hal permohonan diajukan secara bersama-sama oleh
lebih dari satu pemohon, permohonan tersebut
ditandatangani oleh salah satu pemohon dengan dilampiri
persetujuan tertulis dari pemohon lain
• Dalam hal permohonan diajukan oleh bukan pendesain,
permohonan harus disertai pernyataan yang dilengkapi
dengan bukti yang cukup bahwa pemohon berhak atas desain
industri yang bersangkutan
• Membayar biaya permohonan sebesar Rp.300.000,- untuk
UKM (usaha kecil dan menengah) dan Rp.600.000,- untuk
non-UKM, untuk setiap permohonan
• PERBEDAAN HAK MEREK, CIPTA DAN PETEN
• Hak Merek diatur dalam UU No.15/2001 tentang Merek,
sementara Hak Cipta diatur dengan UU No.28/2014 tentang
Hak Cipta. Adapun, Hak Paten diatur dengan UU No.14/2001
tentang Paten.
• Hak merek memberikan perlindungan atas merek dagang
dan jasa yang dimiliki.
• Hak cipta memberikan hak eksklusif atas suatu ciptaan, baik
moral maupun ekonomi, untuk yang telah maupun belum
diterbitkan
• Sementara itu, hak paten memberikan pengakuan kepada
penemu atas temuannya yang dapat diterapkan dalam
industri.
• Jangka Waktu Perlindungan suatu Karya atas Hak Cipta :
• Karya seni, sastra, drama, musik, dan arsitektur : seumur hidup + 50
tahun.
• Program komputer, film, fotografi, database, dan pertunjukan : 50
tahun sejak pengumuman pertama kali.
• Rekaman suara : 50 tahun semenjak selesai direkam. Penyiaran :
20 tahun semenjak pertama kali disiarkan
• SANKSI HUKUM TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA
• Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan perbuatan
menghilangkan/merubah/merusak suatu informasi manajemen hak
cipta atau membuat tidak berfungsi sarana kontrol teknologi yang
digunakan sebagai pelindung Ciptaan atau produk Hak Terkait serta
pengaman Hak Cipta atau Hak Terkait,untuk Penggunaan Secara
Komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).
• Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala
bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan
penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta
dan/atau Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya,
dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah)

Anda mungkin juga menyukai