9 - BAB 9 - Elemen - Elemen - Jembatan 030116
9 - BAB 9 - Elemen - Elemen - Jembatan 030116
Jembatan memiliki lima level dalam sistem hierarkinya, adalah sebagai berikut :
- Level 1 adalah jembatan secara keseluruhan, dan mempunyai kode elemen 1.000 -
jembatan.
- Level 2 terdiri dari dua struktur utama jembatan dan aliran sungai/tanah timbunan, yaitu :
- Level 3 adalah komponen utama yang merupakan bagian dari struktur utama jembatan,
yaitu sebagai berikut :
- Level 4 adalah elemen yang merupakan bagian dari komponen utama jembatan.
Contohnya bangunan pengaman dengan kode 3.220 ( level 3 ), terbagi dalam beberapa
elemen yaitu:
Elemen pada level 4 adalah semua jenis elemen jembatan secara keseluruhan, jadi
elemen 4.224 adalah semua elemen turap pada lokasi jembatan.
- Level 5 adalah elemen jembatan yang merupakan bagian dari level 4 tetapi mempunyai
lokasi tertentu pada jembatan. Setiap elemen "level 5" mempunyai kode yang sama
dengan kelompok pada level 4 tetapi mempunyai lokasi yang khusus untuk
membedakannya dari elemen lain dalam kelompok yang sama. Sebagai contoh, elemen
Turap (kode 4.224) pada A1 berarti turap yang letaknya di kepala jembatan 1.
1.000 Jembatan 2.200 Aliran Sungai/ 3.210 Aliran Sungai 4.211 Tebing Sungai
Tanah
4.212 Aliran Air Utama
Timbunan
4.213 Daerah Genangan Banjir
3.220 Bangunan 4.221 Krib/Pengarah Arus Sungai
Pengendali Dasar Sungai (Bottom
Pengaman 4.222
Controller)
4.223 Talud
4.224 Turap
4.225 Fender
4.226 Dinding Penahan Tanah
4.227 Pengamanan dasar sungai
4.228 Tiang Pengaman
4.229 Pagar Pengaman
3.230 Tanah Timbunan 4.231 Timbunan Jalan Pendekat
4.232 Drainase – Timbunan
4.233 Lapisan Perkerasan
4.234 Pelat Injak
4.235 Tanah Bertulang
2.300 Bangunan 3.310 Fondasi 4.311 Tiang Pancang
Bawah 4.312 Fondasi Sumuran
4.313 Fondasi Langsung
4.314 Angkur
4.315 Fondasi Balok Pelengkung
4.316 Tiang Bor
3.320 Kepala Jembatan / 4.321 Balok Pondasi
Pilar 4.322 Pilar Dinding/Kolom
4.323 Dinding Kepala Jembatan
4.324 Tembok Sayap
4.325 Balok Kepala
4.326 Balok Penahan Gempa/Stoper Lateral
4.327 Penunjang/Pengaku
4.328 Penunjang Sementara
4.329 Drainase Dinding
4.330 Tembok Kepala
4.331 Balok Tiang
2.400 Bangunan 3.410 Sistem Gelagar 4.411 Gelagar
Atas 4.412 Gelagar Melintang
4.413 Diafragma
4.414 Sambungan Gelagar
4.415 Perkuatan Ikatan Angin
4.416 Pelat Pengaku (Stiffener)
4.417 Pelat Penguat (Cover Plate)
4.418 Diafragma Baja Horizontal
4.419 Diafragma Baja Diagonal
4.420 Sambungan Diafragma
3.420 Jembatan pelat 4.421 Pelat Beton Bertulang
4.422 Pelat BetonPracetak Prategang
4.423 Kabel Prategang Melintang
3.430 Pelengkung 4.431 Bagian Lengkung
4.432 Dinding Tegak
4.433 Tanah Timbunan Di atas Pelengkung
3.440 Balok Pelengkung 4.441 Gelagar Balok Pelengkung
4.442 Elemen Balok Pelengkung
4.443 Balok Vertikal
Nama yang dipakai untuk tipe jembatan yang khusus seperti jembatan gantung, jembatan
Bailey, dan jembatan yang terbuat dari pasangan batu bata dapat dilihat pada pasal yang
bersangkutan.
Gambar 22 - Elemen jembatan
Penggerusan, erosi dan pengikisan dasar sungai biasanya disebabkan oleh tidak cukup
besarnya palung sungai, pola aliran yang berubah atau banyaknya kotoran yang tertimbun.
Hal ini menyebabkan bertambah besarnya kecepatan aliran air sungai atau berubahnya
lokasi aliran sungai.
Sisa-sisa bangunan lama (seperti pilar) dapat mengakibatkan pusaran air serta menghambat
aliran dan tertahannya sampah.
Daerah genangan banjir adalah daerah yang akan digenangi oleh air banjir pada waktu
sungai tidak mampu menampung air, atau air meluap melalui tanggul sungai.
Sebuah jembatan atau timbunan jalan pendekat jembatan dapat berpengaruh terhadap
daerah genangan banjir jika hal tersebut menghalangi aliran.
Gambar 27 – Elemen pada Daerah Aliran Sungai
Konstruksi Bottom Controller ini dapat dibuat dengan menggunakan bahan bronjong atau
matras sampai suatu elevasi tertentu sesuai dengan elevasi yang diharapkan.
Bronjong (bangunan semi permanen) yang digunakan dapat ditumpuk-tumpuk satu diatas
yang lainnya untuk membangun dinding. Jika hal tersebut tidak dilaksanakan dengan baik
dan sesuai dengan spesifikasi, akan timbul masalah seperti penggembungan atau terguling.
Gambar 30 - Talud
Turap yang digunakan sebagai dinding penahan tanah dapat menggunakan bahan kayu,
beton atau baja.Turap baja adalah suatu konstruksi yang dapat berupa tiang pancang
khusus (sheet pile) yang digunakan sebagai penahan tanah. Jenis turap baja yang banyak
digunakan adalah jenis baja dengan bentuk tiang pancang khusus yang dapat saling
mengikat.
Adakalanya di sekeliling fender dipasang papan untuk mengarahkan aliran air seperti pada
gambar 32
.Gambar 32 - Fender
pusaran air,
longsor,
drainase yang buruk pada jalan pendekat jembatan,
penurunan/settlement.
Pusaran air
Pusaran air dapat terjadi, baik pada daerah hulu maupun hilir yang mengakibatkan erosi
pada tanah timbunan jalan pendekat.
Jika hal ini diketahui cukup awal, dapat dibangun bangunan pengaman guna pengamanan
terhadap kerusakan yang lebih lanjut.
Abutme
Gerusan n
Sungai
Tepi Sungai
Pusaran
Longsoran
Longsor dapat terjadi jika tumit timbunan hilang karena tergerus.Hal ini dapat mengakibatkan
runtuhnya kepala jembatan. Tanda awal terjadinya kelongsoran ini biasanya dengan
ditemukan penurunan pada jalan pendekat. Hal ini dapat terjadi sampai 25 meter di belakang
kepala jembatan.
Penurunan
Gambar 37 – Longsor
Panel beton digunakan sebagai dinding penahan dan membuat penampilan yang menarik.
Gambar 38 – Elemen Tanah Timbunan
Biasanya terdapat dua fondasi sumuran untuk setiap kepala jembatan atau pilar.
Gambar 43 – Angkur
Tiang bor ini mencakup juga tiang desak (displacement pile) seperti Franki piles.
Sampai saat ini masih banyak dijumpai jenis tiang ulir.Tiang ulir ini dapat dikenali dengan
adanya tiang pengaku diantara tiang baja masif. Tiang baja masif ini mempunyai diameter
sekitar 130 mm.
Elemen ini mencakup gelagar, gelagar melintang, diafragma, sambungan, dan ikatan angin.
Yang dimaksud dengan gelagar adalah gelagar utama yang membentang antara pilar ke
pilar atau ke kepala jembatan. Gelagar utama jembatan dapat terbuat dari kayu, baja, beton
bertulang, atau beton pratekan. Kerusakan-kerusakan pada gelagar harus diperiksa dengan
teliti karena keruntuhan gelagar sangat berbahaya. Jumlah gelagar pada setiap bentang
bervariasi dari dua sampai delapan atau lebih.
Sambungan gelagar ini dapat berupa sambungan las atau sambungan baut.
Perkuatan ikatan angin ini berfungsi untuk mengurangi goyangan ke samping pada
jembatan, dengan cara mengikat gelagar menjadi satu dan kaku.
Tampak Atas
Kekuatan konstruksi ini tergantung pada gaya pelengkung dari dindingnya. Di bagian atas
pelengkung biasanya diisi tanah atau kerikil dan kemudian diberi perkerasan untuk jalur lalu
lintas. Agar tidak terjadi tekanan air, perlu dibuatkan lubang-lubang pembuangan pada
dinding samping dan pada pelengkungnya. Ini berguna untuk menjaga supaya tekanan
tanah timbunan pada dinding tidak menjadi besar.
Konstruksi pelengkung, fondasi, dan dinding spandrel merupakan hal yang penting terhadap
stabilitas jembatan.
Jembatan rangka Acrow/Bailey adalah salah satu tipe khusus dari jembatan rangka yang
sifatnya darurat. Jembatan ini biasanya dipakai sebagai jembatan sementara. Ada panduan
khusus yang menjelaskan bagian-bagian dari jembatan ini. Gambar 55 memperlihatkan
bagian-bagian utamanya.
Pelat Buhul
CATATAN : Jika jembatan gantung mempunyai pengaku berupa rangka panel dan merupakan
penahan beban, maka panel rangka ini dilaporkan dengan nomor elemen 3.450 beserta level 4 nya.
Kabel ini dibuat dari baja dan diikatkan pada jembatan dekat dengan lantai pada kira-kira 1/3
dari bentang utama.
Pada elemen ini juga bertujuan untuk memperkecil geseran pada kabel dan secara perlahan
mengubah arah kabel di atas pilon.
Gambar 89 - Sadel pilon
Baja Tulangan
Gambar 9.46 - Pelat Lantai Beton
Gambar 93 - Lantai
Beberapa jembatan dengan lantai beton mengurangi jumlah gelagar dengan menambah
besar ukuran kerb menjadi balok tepi. Hal ini terdapat juga pada jembatan rangka Callendar
Hamilton tipe lantai bawah atau jenis jembatan rangka baja lainnya.
Balok tepi
9.3.4.8.5 Kode 4.505 - Jalur roda kendaraan 4.505
(Level 4)
Jalur roda kendaraan adalah suatu bagian lantai jembatan dengan lantai kayu yang
berfungsi sebagai pengarah lajur kendaraan di atas jembatan.
Pemeriksa jembatan harus memeriksa siar muai jembatan untuk meyakinkan bahwa
sambungan tersebut masih berfungsi. Beberapa masalah hanya akan ditemukan dengan
Abutment Abutment
memeriksa bagian kolong lantai jembatan, sedangkan sambungan yang longgar dapat
diketahui dari bunyi yang berderak.
Siar muai terbuka - Siar muai terbuka dibuat untuk menampung gerakan bangunan atas
dalam arah memanjang dan juga untuk menyambung sebagian celah agar lalu lintas dapat
lewat dengan lancar.
Siar muai tertutup - Siar muai tertutup terdiri atas pengaturan beberapa material untuk
menyambung celah sambungan dengan sempurna dan menampung gerakan bangunan atas
dalam arah memanjang. Desain siar muai jenis ini dapat dilengkapi dengan atau tanpa
bahan kedap air.
Umumnya salah satu ujung gelagar adalah landasan tetap (sendi) dan ujung lainnya adalah
landasan yang bebas bergerak dalam arah memanjang (rol). Akan tetapi, pada landasan
karet kedua ujungnya dapat bergerak ke segala arah dalam batas tertentu.
Landasan yang paling sederhana adalah landasan dengan balok atau gelagar yang
langsung bertumpu pada balok kepala bangunan bawah. Landasan tetap dapat terbuat dari
kayu, baja, atau beton.
Ada landasan yang lebih handal, yaitu landasan pot yang berlapiskan teflon.
Tipe landasan ini mempunyai kelebihan dibandingkan landasan baja karena dapat
menampung gerakan, baik melintang, memanjang, maupun rotasi.
Penahan landasan
Penahan landasan
Getaran atau goyangan bangunan atas yang terus menerus dapat mengakibatkan landasan
bergeser dari tempatnya atau mengakibatkan deformasi. Untuk mencegah hal ini, digunakan
penahan landasan.
Baut Pengikat
6 Ton
Kerusakan pada utilitas dapat mempengaruhi jembatan oleh karena itu, laporan kerusakan
utilitas diperlukan.
Gorong-gorong pipa beton umumnya dibuat dari beton bertulang dengan sistem pracetak.
Pemeriksa harus memeriksanya sesuai dengan persyaratan beton.
Ada beberapa kategori gorong-gorong pipa, tergantung pada tinggi tanah timbunan yang
diletakkan di atasnya.
Jika gorong-gorong pipa dibebani berlebihan, akan terjadi retak-retak seperti terlihat pada
Gambar 140.
Gambar 129 – Elemen Gorong-gorong pipa
Pada gorong-gorong pipa baja harus diperiksa karat, sambungan longgar dan aus.
Gorong-gorong pelengkung dibuat dari baja gelombang dan biasanya digalvanis. Gorong-
gorong ini tahan terhadap karat, kelonggaran sambungan, keausan permukaan, dan distorsi
(menggeliat).
Semua gorong-gorong harus diperiksa terlebih dahulu terhadap kerusakan yang umumnya
terjadi pada material yang dipakai, misalnya retak pada beton atau karat pada baja.
Ada juga hal lain dari gorong-gorong yang perlu diperiksa dengan teliti. Ini berhubungan
dengan arah/alinyemen gorong-gorong dan pencegahan terhadap penggerusan.
Bila gorong-gorong dihubungkan satu dengan yang lainnya, alinyemen perlu diperhatikan.
Gorong-gorong tersebut harus diletakkan dengan baik pada saat pemasangannya dan
fondasinya harus cukup baik agar dapat menahan gorong-gorong tetap berada pada
tempatnya.
Sambungan gorong-gorong dengan alinyemen yang tidak baik akan menahan kotoran dan
dapat menyebabkan tersumbatnya gorong-gorong. Jika alinyemennya begitu buruk, dapat
menimbulkan penggerusan yang berbentuk kantong. Jika hal ini dibiarkan terus, seluruh
bagian bawah gorong-gorong akan tergerus. Ini akan menyebabkan gorong-gorong tersebut
turun dan jalan diatasnya rusak.
Gambar 134 – Erosi pada gorong-gorong dengan alinyemen jelek
Pemeriksa jembatan harus memeriksa kondisi aliran. Bila terjadi gerusan ke arah belakang,
harus dicatat supaya dapat diperbaiki. Apabila tidak segera ditangani, dapat menyebabkan
terjadinya lubang besar akibat gerusan yang akhirnya menyebabkan gorong-gorong paling
ujung runtuh. Selanjutnya, dapat berakibat tersumbatnya gorong-gorong atau runtuhnya
badan jalan.