EVRI FADLI .A
09320180041
C2
MAKASSAR
2021
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
PERENCANAAN TAMBANG BAWAH TANAH
EVRI FADLI .A
09320180041
C2
MAKASSAR
2021
HALAMAN PENGESAHAN
EVRI FADLI .A
09320180043
Disetujui,
ASISTEN PARAF
Halaman pengesahan - ii
Menyetujui,
Koordinator Praktikum Perencanaan Tambang Bawah Tanah
Program Studi Teknik Pertambangan FTI - UMI
Mengetahui,
Kepala Praktikum Perencanaan Tambang Bawah Tanah
Penulis
Kata pengantar - iv
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar isi - vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Rock Bolt 6
1.2 Rock Bolt 7
1.3 Baut Batuan 7
1.4 Ventilation System 8
1.5 Pipa Saluran Udara 8
1.6 Three Piece Arc 9
1.7 Penyangga Utama Lubang Bukaan 9
1.8 Iron Pros 10
1.9 Hydraulic stoping 10
1.10 Timber Support 11
1.11 Penopang Kayu Pada Tambang Bawah Tanah 11
1.12 Concrete Support 12
1.13 Penyangga Lubang Bukaan 12
2.1 New Mode 16
2.2 New Mode 16
2.3 New Mode 17
2.4 New Road 17
2.5 New Fan 18
2.6 New Fan step 1 18
2.7 New Fan step 2 19
2.8 New Fan step 3 19
2.9 New Fan step 4 20
2.10 Hasil New Fan 20
2.11 Kviewf 21
3.1 Rangkaian Tie In 25
4.1 Analysis 32
4.2 Bounderies 33
4.3 Assign material 33
4.4 Loading 34
4.5 Properties 34
4.6 Mesh 35
4.7 Save 35
4.8 Interpretasi 36
4.9 Streng Factor 36
4.10 Support (penyangga) 37
4.11 Properties 37
4.12 Material Propertie Table 38
4.13 Info Viewer 38
4.14 Hasil 39
4.15 RMR 39
Daftar Gambar - vi
BAB 1 PENDAHULUAN
Tambang bawah tanah adalah salah satu metoda penambangan yang dapat
digunakan padapenambangan bijih. Sistem penambangan bawah tanah memerlukan
pengelolaan yang lebih ekstra dibandingkan dengan tambang terbuka, salah satu hal
yang diperlukan untukpengelolaan adalah aspek keamanan, yang relatif seringkali
terdapat masalah. Pada era sekarang ini paradigma yang cocok untuk visualisasi objek-
objek disekitar kita salah satunya menggunakan teknologi visual reality (VR). VR
memungkinka pengguna dapat bernavigasi di dalam data dan berinteraksi dengan
objek di dunia, memungkinkan pilihan cara berbeda bagaimana untuk mewakili benda-
benda sesuai dengan objek pada dunia nyata.
Udara adalah hal yang sangat penting di tambang batubara bawah tanah
(underground mining), karena akan memberikan efek secara langsung dan tidak
langsung kepada para pekerja yang mengalami kontak langsung dengan udara di dalam
tambang, jika gas-gas yang terdapat di dalarn tambang sangat jauh berbeda dari
keadaan yang di standarkan maka akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan
serta kenyamanan para karyawan atau pekerja di dalam tambang dan dapat juga
menyebabkan kehilangan nyawa pekerja tarnbang, dan kerugian lainnya, yang
berujung pada kemungkinan ditutupnya tambang bawah tanah tersebut.
Peledakan merupakan tindak lanjut darikegiatan pemboran, dimana tujuannya
adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya yang massive agar menjadi
fragmen-fragmen berukuran tertentu yang sesuai untuk dikerjakan dalam proses lebih
lanjut. Perbedaan yang paling mendasar antara peledakan terowongan dengan
peledakan jenjang adalah dalam peledakan terowongan, dilakukan peledakan kearah 1
bidang bebas. Sedangakan pada peledakan jenjang dilakukan kearah 2 atau lebih
bidang bebas. Selai itu ruangan untuk melalukan peledakan di bawah tanah sangat
terbatas, sehingga batuan lebih sukar di ledakan dan perlu dibuat bidang bebas kedua
yang merupakan arah peledakaan selanjutnya. Bidang bebas kedua diperoleh dengan
membuat Cut pada permukaan terowongan.
Pendahuluan - 1
Konsep rancangan sebuah lubang bukaan bawah tanah (underground opening)
relatif suatu hal yang baru. Salah satu alasan untuk keadaan ini adalah bahwa persoalan
rancangan sebuah tambang bawah tanah atau sebuah terowongan berbeda dengan
rancangan dari sebuah struktur/bangunan yang konvensional seperti gedung dan
jembatan. Dalam rancangan teknik yang konvensional, beban dari luar yang dikenakan
adalah yang pertama ditentukan, kemudian deskripsi dari bahan dengan kekuatannya
serta karakteristik deformasinya sesuai dengan geometri struktur yang di pilih.
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan
mengaplikasikan ilmu Perencanaan Tambang Bawah Tanah serta software-software
yang menjadi salah satu aplikasi dasar dalam dunia pertambangan seperti pengenalan
tambang bawah tanah dengan teknologi visual reality, mengaplikasikan software
kazemaru, peledakan tambang bawah tanah dan mengaplikasikan software phase 2.
1.2.2 Tujuan
1.3.1 Alat
1. Laptop;
2. Mouse.
3. Aplikasi Kazemaru;
4. Aplikasi Phase 2.
Pendahuluan - 2
1.3.2 Bahan
1. Kertas HVS A4;
2. Kertas grafik;
3. Problem set.
Pendahuluan - 3
BAB II
JURNAL TIAP PRAKTIKUM
Pendahuluan - 4
II. A. PENGENALAN TAMBANG
BAWAH TANAH
EVRI FADLI .A
09320180041
C2
MAKASSAR
2021
SARI
Tambang bawah tanah adalah salah satu metoda penambangan yang dapat digunakan
padapenambangan bijih. Sistem penambangan bawah tanah memerlukan pengelolaan yang lebih
ekstra dibandingkan dengan tambang terbuka, salah satu hal yang diperlukan untuk pengelolaan
adalah aspek keamanan, yang relatif seringkali terdapat masalah. Visual reality (VR) adalah
teknologi yang membuat pengguna dapat berintraksi dengan suatu lingkungan yang
disimulasikan oleh komputer, suatu lingkungan yang sebenarnya yang ditiru atau benar-benar
suatu lingkungan yang ada dalam imajinasi, liingkungan maya terkini umumnya menyajikan
pengalaman visual, yang dimana di tampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah
penampil sterokropik, tetapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil
pengindraan, seperti suara melalui speaker.
KATA KUNCI: Tambang bawah tanah, Sistem penambangan, Teknologi, Visual reality (VR)
ABSTRACT
Underground mining is one of the mining methods that can be used in ore mining.
Underground mining systems require more extra management compared to open pit mining, one
of the things needed for management is the safety aspect, which relatively often has problems.
Visual reality (VR) is a technology that allows users to interact with an environment that is
simulated by a computer, an actual environment that is imitated or actually an environment that
exists in the imagination, the latest virtual environment generally presents a visual experience,
which is displayed on the screen. a computer screen or via a stereoscopic viewer, but some
simulations include additional sensory information, such as sound through speakers.
PENDAHULUAN
Tambang bawah tanah adalah salah satu metoda penambangan yang dapat digunakan
padapenambangan bijih. Sistem penambangan bawah tanah memerlukan pengelolaan yang lebih
ekstra dibandingkan dengan tambang terbuka, salah satu hal yang diperlukan untukpengelolaan
adalah aspek keamanan, yang relatif seringkali terdapat masalah. Salah satu masalah yang
terjadi adalah ketika adanya air tanahyang mengalir pada area penambangan, hal ini akan
berbahayabagi kesehatan keselamatan pekerja tambangterutama apabila air tanahtersebut
memiliki suhu yang tinggi.
Pada era sekarang ini paradigma yang cocok untuk visualisasi objek-objek disekitar kita
salah satunya menggunakan teknologi visual reality (VR). VR memungkinka pengguna dapat
bernavigasi di dalam data dan berinteraksi dengan objek di dunia, memungkinkan pilihan cara
berbeda bagaimana untuk mewakili benda-benda sesuai dengan objek pada dunia nyata.
Hal ini menciptakan pengalaman bagi penggunanya untuk melihat duia VR secara
keseluruhan, yang sangat penting adalah pengunanya tidak memerlukan latar belakang khusus,
Virtual reality adalah salah saatu teknologi yang berkembang pesat yang memeanfaatkan
kekuatan komputer yang terus meningkat untuk memanipulasikan lingkungan dan situasi pada
dunia nyata dan imajiner dengan tingkat realisme dan interaktivitas yang tinggi, alat pelatihan
berbasis realitas virtual dan dapat memberikan paparan simulasi kondisi kerja dunia nyata tampa
risiko yang terkait.
Visual reality (VR) adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berintraksi dengan
suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer, suatu lingkungan yang sebenarnya yang
Baut batuan (rock bolting) bila digunakan akan merupakan bagian dari massa
batuan jika dibandingkan dengan penyangga lain (misalnya penyangga kayu, penyangga
beton dan penyangga baja) yang tidak merupakan bagian dari massa batuan. Namun
mempunyai fungsi yang sama sebagai penguatan massa batuan dengan tujuan
memperkecil deformasi atau menjaga kestabilan terowongan.
Ventilasi udara adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai saluran
pengaliran udara. Aliran udara yang melalui ventilasi dapat dari dalam bangunan
menuju ke luar bangunan maupun sebaliknya. Keberadaan ventilasi udara
memungkinkan terjadinya pertukaran udara di dalam dan di luar bangunan secara
terus-menerus.
Three Piece Arc, Penyangga ini umumnya dibentuk seperti busur dab digunakan
didaerah portal atau lubang utama masuk kedalam tambang karena umumnya portal
yang ada dibagian tebing bukit, terdapat batuan yang sudah mengalami pelapukan dan
mudah lepas, sehingga diperlukan penyanggaan yang kuat untuk menghindari
terjadinya longsor
KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKSIH
Terimakasih sedalam-dalamnya kepada tim asisten yang telah memberikan izin dan
dukunganya sehingga laporan ini dapat di publis dan dipelajari.
PUSTAKA
http://kehidupannasution.blogspot.com/2020/09/kazemaru.html
https://docplayer.info/183914409-Buku-panduan-praktikum-ventilasi-tambang.html
https://www.coursehero.com/file/60651351/Proposal-TA-Ventilasi-Tambang-1pdf/Undeground
Geotech DMLZ, 2016 “Typical ground support a ventilation level”, internal report, UG Georech
Dan Hydrology
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mining/article/view/109272
EVRI FADLI .A
09320180041
MAKASSAR
2021
Kazemaru - 13
SOFTWARE KAZEMARU
Evri Fadli .A1, Febrianto2, Ade wira Putra Ramadana, S.T3
Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indoneisa
e-mail: evrifadli@g,mail.com
SARI
Ventilasi tambang merupakan suatu usaha pengendalian terhadap pergerakan uadara atau aliran
udara tambang termasuk. Adapun tujuan dari ventilasi tambang adalah menyediakan udara segar dengan
kuantitas dan kualitas yang cukup baik, kemudian mengalirkan serta membagi udara segar tersebut kedalam
tambang sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja tambang maupun proses
penambangan, Ventilasi udara pada tambang bawah tanah merupakan hal yang sangat penting peranannya
dalam mendukung segala aktifitas di dalam tambang bawah tanah sehingga Sistem ventilasi tambang yang
kurang baik akan dapat menyebabkan efisiensi pekerja menjadi rendah, menurunkan produktivitas, dan
mungkin dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Untuk itu perlu dilakukanya perencanaan Sistem Ventilasi
yang cukup baik guna menunjang kinerja karyawan dan alat yang bekerja, salah satu software yang sering
digunakan untuk memodelkan jaringan ventilasi adalah software kazemaru
ABSTRACT
Mine ventilation is an effort to control the movement of air or mine air flow. The purpose of mine
ventilation is to provide fresh air with sufficient quantity and quality, then circulate and share the fresh air
into the mine so as to create safe and comfortable working conditions for mining workers and mining processes.
which has a very important role in supporting all activities in underground mines so that a poor mine
ventilation system can cause low worker efficiency, reduce productivity, and may cause work accidents. For this
reason, it is necessary to plan a ventilation system that is good enough to support the performance of employees
and working tools, one of the software that is often used to model ventilation networks is the kazemaru software.
PENDAHULUAN
Ventilasi tambang merupakan suatu usaha pengendalian terhadap pergerakan uadara atau aliran
udara tambang termasuk. Adapun tujuan dari ventilasi tambang adalah menyediakan udara segar dengan
kuantitas dan kualitas yang cukup baik, kemudian mengalirkan serta membagi udara segar tersebut kedalam
tambang sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja tambang maupun proses
penambangan.
Udara adalah hal yang sangat penting di tambang batubara bawah tanah (underground mining),
karena akan memberikan efek secara langsung dan tidak langsung kepada para pekerja yang mengalami
kontak langsung dengan udara di dalam tambang, jika gas-gas yang terdapat di dalarn tambang sangat jauh
berbeda dari keadaan yang di standarkan maka akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan serta
kenyamanan para karyawan atau pekerja di dalam tambang dan dapat juga menyebabkan kehilangan nyawa
pekerja tarnbang, dan kerugian lainnya, yang berujung pada kemungkinan ditutupnya tambang bawah tanah
tersebut.
Dengan kemajuan metode penambangan batubara yang mengarah ke tambang bawah tanah, jika
stripping ratio sudah semakin besar, maka penambangan batubara akan lebih menguntungkan jika ditambang
menggunakan sistem penambangan bawah tanah. Sistem Ventilasi tambang merupakan suatu usaha
pengendalian terhadap pergerakan udara atau aliran udara tambang termasuk parameter yang harus
dipenuhi pada ventilasi adalah kuantitas, kualitas dan arah alirannya.
Tujuan utama dari ventilasi tambang adalah menyediakan udara segar dengan kuantitas dan kualitas
yang cukup baik, kemudian mengalirkan serta membagi udara segar tersebut kedalam tambang sehingga
tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja tambang maupun proses penambangan.
Ventilasi udara pada tambang bawah tanah merupakan hal yang sangat penting peranannya dalam
mendukung segala aktifitas di dalam tambang bawah tanah sehingga Sistem ventilasi tambang yang kurang
baik akan dapat menyebabkan efisiensi pekerja menjadi rendah, menurunkan produktivitas, dan mungkin
dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
Untuk itu perlu dilakukanya perencanaan Sistem Ventilasi yang cukup baik guna menunjang kinerja
karyawan dan alat yang bekerja, salah satu software yang sering digunakan untuk memodelkan jaringan
Kazemaru - 15
ventilasi adalah software kazemaru. Kazemaru merupakan salah satu software yang digunakan untuk
mensimulasikan sistem jaringan ventilasi dan menghitung kuantitas udara dan presure pada
jaringan ventilasi. Berdasarkan latarbelakang diatas akan dilakukan permodelan sistem jaringan ventilasi
menggunakan software Kazemaru
Agung Fiqriansyah
09320180069
Agung Fiqriansyah
09320180069
Kazemaru - 16
Agung Fiqriansyah
09320180069
Muhammad Fabio Ardana
Gambar 3. New Node
09320180069
New Road adalah suatu garis yang dimana menghubungkan satu titik-titik yang telah
dibuat agar membentuk sebuah pipa saluran udara, dan berikut adalah gambar yang dimana saling
menghubungkan titik satu ke titik lainnya.
Agung Fiqriansyah
09320180069
Muhammad Fabio Ardana
Gambar 4. New Road
09320180069
Kazemaru - 17
New fan adalah dimana bertujuan untuk mebuat kipas agar memasukkan udara kedalam
pipa yang teah dibuat dan mengeluarkan udara dari dalam pipa tersebut
Agung Fiqriansyah
09320180069
Muhammad Fabio Ardana
Gambar 5. New Fan
09320180069
Agung Fiqriansyah
09320180069
Muhammad Fabio Ardana
Gambar 6. New Fan step 1
09320180069
Kazemaru - 18
Agung Fiqriansyah
09320180069
Muhammad Fabio Ardana
Gambar 7. New Fan step 2
09320180069
Agung Fiqriansyah
09320180069
Muhammad Fabio Ardana
Gambar 8. New Fan step 3
09320180069
Kazemaru - 19
Agung Fiqriansyah
09320180069
Muhammad Fabio Ardana
Gambar 9. New Fan step 4 09320180069
Agung Fiqriansyah
09320180069
Muhammad Fabio Ardana
Gambar 10. Hasil New Fan
09320180069
Kazemaru - 20
Kviewf adalah suatu aplikasi yang menampilkan hasil dari software kazemaru yang telah
dibuat dan menampilkan hasil 3D pada desain yang telah dibuat.
Agung Fiqriansyah
09320180069
Muhammad Fabio Ardana
Gambar 11. Kviewf
09320180069
KESIMPULAN
Kazemaru merupakan salah satu software yang digunakan untuk mensimulasikan sistem jaringan
ventilasi dan menghitung kuantitas udara dan pressure pada jaringan ventilasi. Berdasarkan
latar belakang diatas akan dilakukan permodelan sistem jaringan ventilasi menggunakan software Kazemaru,
sistem Ventilasi tambang merupakan suatu usaha pengendalian terhadap pergerakan udara atau aliran udara
tambang termasuk parameter yang harus dipenuhi pada ventilasi adalah kuantitas, kualitas dan arah
alirannya.
PENUTUP
Terimakasih sedalam-dalamnya kepada tim asisten yang telah memberikan izin dan dukunganya
sehingga jurnal ini dapat di publish dan dipelajari.
PUSTAKA
http://kehidupannasution.blogspot.com/2020/09/kazemaru.html
https://docplayer.info/183914409-Buku-panduan-praktikum-ventilasi-tambang.html
https://www.coursehero.com/file/60651351/Proposal-TA-Ventilasi-Tambang-1pdf/Undeground Geotech DMLZ,
2016 “Typical ground support a ventilation level”, internal report, UG Georech Dan Hydrology
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mining/article/view/109272
Kazemaru - 21
II. C. TIE IN
EVRI FADLI .A
09320180041
MAKASSAR
2021
Tie In - 23
JURNAL PRAKTIKUM TIE IN
Evri Fadli .A1, Astitin Syahrum S.T2., Ade Wira Putra Ramadana3.
Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia.
Email: evrifadli@gmail.com
SARI
Peledakan merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemboran, dimana tujuannya adalah untuk
melepaskan batuan dari batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih
kecil sehingga memudahkan dalam pendorongan, pemuatan, pengangkutan, dan konsumsi
material pada crusher yang terpasang. Tujuan dari praktikum ini adalah memahami prinsip
peledakan bawah tanah, memahami geometri peledakan bawah tanah, mampu membuat
rancangan peledakan bawah tanah (perhitungan dan praktik atau penggambarannya). Cara kerja
peledakan tambang bawah tanah sangat berbeda dengan peledakan di permukaan, peledakan
bawah tanah di lakukan kearah 1 bidang bebas, sedangkan peledakan permukaan dilakukan
kearah 2 atau lebih bidang bebas. Pada percobaan ini, didapatkan hasil dari penentuan diameter
lubang samaran atau lubang kosong, yaitu 102 mm. Pada bujur sangkar I, nilai a = 153 dan W1 =
216,37. Pada bujur sangkar II, nilai C-C = 324,55 dan W2 = 458. Pada bujur sangkar III, nilai C-
C = 687 dan W3 = 971,56. Pada bujur sangkar IV, nilai C-C = 1457,34 dan W3 = 2060,98.
ABSTRACT
Blasting is a follow-up to drilling activities, where the aim is to release rock from the parent rock
to become smaller fragments so that it is easier to push, load, transport, and consume material on
the installed crusher. The purpose of this practicum is to understand the principle of underground
blasting, understand the geometry of underground blasting, be able to make underground blasting
designs (calculations and practice or descriptions). The way underground mine blasting works is
very different from surface blasting, underground blasting is carried out towards 1 free plane,
while surface blasting is carried out towards 2 or more free fields. In this experiment, the results
obtained from determining the diameter of the cover hole or empty hole, which is 102 mm. In
square I, the value of a = 153 and W1 = 216.37. In square II, the value of C-C = 324.55 and W2 =
458. In square III, the value of C-C = 687 and W3 = 971.56. In square IV, the value of C-C = 1457.34
and W3 = 2060.98.
PENDAHULUAN
Tie In - 23
Adapun pola lubang tembak dari peledakan bawah tanah yaitu:
1. Drag Cut
Tipe ini biasa digunakan pada batuan dengan struktur perlapisan, misalnya batuan
serpih. Lubang “Cut” dibuat menyudut terhadap bidang perlapisan pada bidang tegak lurus,
sehingga batuan akan terbongkar menurut bidang perlapisan. Tipe “Cut” seperti ini cocok untuk
terowongan berukuran kecil (lebar 1,5 – 2 m) dimana kemajuan yang besar tidak terlalu penting.
tambahan kedalaman dari lubang bor di bawah lantai jenjang yang dibuat agar jenjang yang
dihasilkan sebatas dengan lantainya dan lantai yang dihasilkan rata,
2. Fan Cut
Pola ini cocok digunakan pada struktur batuan berlapis – lapis dan sudah jarang
digunakan.
Pada tipe “Fan Cut” lubang tembak dibuat menyudut dan berada pada bidang mendatar. Stelah
Cut diledakan maka batuan yang ada diantara dua garis lubang “Cut” akan terbongkar.
Selanjutnya lubang-lubang ‘easer’ dan ‘Trimmer’ akan memperbesar bukaan ‘ Cut’ samapai pada
bentuk geometri pada terowongan.
3. V-Cut
Sering dipakai dalam peledakan pada terowongan. Lubang tembak pada pola ini diatur
sedemikian rupa sehingga tiap dua lubang membentuk ‘V’. Sebuah ‘ Cut’ dapat terdiri dari dua
atau tiga pasang ‘V’, masing-masing pada posisi horizontal. Lubang – lubang tembak pada ‘Cut’
biasanya dibuat membentuk sudut 600 terhadap permukaan terowongan. Dengan demikian,
panjang kemajuan tergantung pada lebar dari terowongan, karena panjang batang bor terbatas
pada lebar tersebut. Satu atau dua lubang tembak yang lebih pendek (burster) dapat dibuat di
tengah ‘Cut’ untuk memperbaiki hasil pragmentasi.
4. Pyramid Cut
Terdiri dari 4 buah lubang tembak yang saling bertemu pada 1 titik di tengah terowongan.
Untuk batuan yang keras, banyaknya lubang ‘Cut’ dapat ditambah menjadi 6 buah.
5. Burn Cut
Berbeda dengan pola – pola ‘Cut’ sebelumnya, dimana lubang ‘Cut’ membentuk sudut satu
sama lain dan tegak lurus dengan permukaan terowongan. Pada pola Burn Cut, ada beberapa
lubang Cut yang tidak di isi dengan bahan peledak yang berfungsi sebagai bidang bebas terhadap
lubang Cut yang terisi.
METODE PENELITIAN
Pada praktikum ini, yang pertama mempersiapkan alat dan bahan (kertas grafik, kertas
HVS, pensil, dan penggaris). Selanjutnya data yang digunakan dalam praktikum ini diperoleh
dari problem set yang diberikan oleh asisten. Kemudian data-data tersebut diolah dalam bentuk
perhitungan manual dan penggambaran pada kertas grafik. Selanjutnya, data yang telah
diperoleh dan diolah dituangkan dalam bentuk draft jurnal sesuai dengan format dan kaidah
penulisan jurnal yang telah ditetapkan pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim
Indonesia.
Tie In - 24
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
PEMBAHASAN
Pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dengan system
tambang bawah tanah mempunyai rencana pembukaan terowongan dengan panjang 350 m untuk
Tie In - 25
keperluan akses jalan tambang (development). Dimensi terowongan yang akan dibuat adalah L 5
m x T 7 m dan tinggi radius arc 2.2 m. peralatan bor yang digunakan adalah jumbo drill dengan
single boom, memiliki panjang batang bor 4,3 m dengan feed travel 3,5 m. kemajuan yang
diharapkan yaitu lebih dari 90%. Bahan peledak yang dibapakai yaitu emulite 150 x 25 mm,
emulite 150 x 29 mm, emulite 150 x 38 mm untuk cut, stopping, dan floor. Gurit 17 x 500 mm
dalam dodol plastic dipakai untuk perimeter diameter lubang kosong 127 mm dan lubang ledak
38 mm. peledakan akan dilakukan dengan cara normal profil blasting. Delay number yang
disediakan yaitu 1-20.
Pertanyaan :
2. Penentuan Burden
Stambuk kedua
No terakhir Bahan Peledak Blasting hole diameter mm
1 3,4,5 Anfo 36
2 6,7,8,9 Dynamix min paper catrigdes 30
3 0,1,2 Emulite 150 in paper catridges 31
Jawaban:
Diketahui :
Lp =5mx7m
Feed Travel =3m
Kemajuan = 93 %
Dynamix min paper
Kedalaman = 36 mm
Ditanyakan : 1. Tentukan geometri peledakan?
2. Jumlah Round and normal profil blasting ?
Penyelesaian :
A. Tentukan geometri peledakan
1. Penentuan diameter lubang samaran/kosong
Lubang samaran = 102 mm
2. Penentuan bujur sangkar yang pertama
A = 1,5 x ∑
= 1,5 x 102 mm
= 153
W1 = A x √2
= 153 x √2
= 216,37 mm
3. Penentuan bujur sangkar kedua
W1 = B1
= 216,37
Tie In - 26
C-C = 1,5 x W1
= 1,5 x 216,37
= 324,56 mm
W2 = 1,5 x W1 x √2
= 324,56 x √2
= 459 mm
4. Penentuan bujur sangkar ketiga
W2 = B2
= 459 mm
C-C = 1,5 x W2
= 1,5 x 459
= 688,5 mm
W3 = 1,5 x W2 x √2
= 688,5 x √2
= 973,68 mm
5. Penentuan bujur sangkar keempat
W3 = B3
= 973,68
C-C = 1,5 x W3
= 1,5 x 973,68
= 1460,52 mm
W4 = 1,5 x W3 x √2
= 1460,52 x √2
= 2065,48 mm
B. Jumlah Round And Normal Profil
Part Of Time
Burden Spacing
Round
Floor 1 x B (0,84) = 0,84 m 1,1 x B (0,84) = 0,92 m
Wall 0,9 x B (0,84) = 0,75 m 1,1 x B (0,84) = 0,92 m
Roof 0,9 x B (0,84) = 0,75 m 1,1 x B (0,84) = 0,92 m
Stopping:
Upwards 1 x B (0,84) = 0,84 m 1,1 x B (0,84) = 0,92 m
Horizontal 1 x B (0,84) = 0,84 m 1,1 x B (0,84) = 0,92 m
Downwards 1 x B (0,84) = 0,84 m 1,2 x B (0,84) = 1,00 m
500 𝑐𝑚 15,3 𝑐𝑚
1. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 15,3 𝑐𝑚
Xa = 500 𝑐𝑚
= 0,6 cm
500 𝑐𝑚 21,637 𝑐𝑚
2. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 21,637 𝑐𝑚
Xw1 = 500 𝑐𝑚
= 0,87 cm
500 𝑐𝑚 32,456 𝑐𝑚
3. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 32,456 𝑐𝑚
XC-C = 500 𝑐𝑚
= 1,3 cm
500 𝑐𝑚 45,9 𝑐𝑚
4. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 45,9 𝑐𝑚
Xw2 = 500 𝑐𝑚
= 1,8 cm
500 𝑐𝑚 68,85 𝑐𝑚
5. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
Tie In - 27
20 𝑐𝑚 𝑥 68,85 𝑐𝑚
XC-C = 500 𝑐𝑚
= 2,7 cm
500 𝑐𝑚 97,368 𝑐𝑚
6. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 97,368 𝑐𝑚
Xw3 = 500 𝑐𝑚
= 3,9 cm
500 𝑐𝑚 146,052 𝑐𝑚
7. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 146,052 𝑐𝑚
XC-C = 500 𝑐𝑚
= 5,8 cm
500 𝑐𝑚 206,548 𝑐𝑚
8. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 206,548 𝑐𝑚
Xw4 =
500 𝑐𝑚
= 8,3 cm
500 𝑐𝑚 80 𝑐𝑚
9. Grafik = =
20 𝑐𝑚 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 84 𝑐𝑚
XB.F =
500 𝑐𝑚
= 3,36 cm
500 𝑐𝑚 90,2 𝑐𝑚
10. Grafik = =
20 𝑐𝑚 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 92 𝑐𝑚
XS.F = 500 𝑐𝑚
= 3,68 cm
500 𝑐𝑚 73,8 𝑐𝑚
11. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 75 𝑐𝑚
XB.W = 500 𝑐𝑚
= 3 cm
500 𝑐𝑚 90,2 𝑐𝑚
12. Grafik = =
20 𝑐𝑚 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 92 𝑐𝑚
XS.W = 500 𝑐𝑚
= 3,68 cm
500 𝑐𝑚 73,8 𝑐𝑚
13. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 75 𝑐𝑚
XB.R = 500 𝑐𝑚
= 3 cm
500 𝑐𝑚 90,2 𝑐𝑚
14. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 92 𝑐𝑚
XS.R = 500 𝑐𝑚
= 3,68 cm
500 𝑐𝑚 82 𝑐𝑚
15. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 84 𝑐𝑚
XB.Upwards = 500 𝑐𝑚
= 3,36 cm
500 𝑐𝑚 90,2 𝑐𝑚
16. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 92 𝑐𝑚
XS.Upwards = 500 𝑐𝑚
= 3,68 cm
500 𝑐𝑚 82 𝑐𝑚
17. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 84 𝑐𝑚
XB.Horisontal =
500 𝑐𝑚
= 3,36 cm
500 𝑐𝑚 90,2 𝑐𝑚
18. Grafik = =
20 𝑐𝑚 𝑥
Tie In - 28
20 𝑐𝑚 𝑥 92 𝑐𝑚
XS.Horizontal =
500 𝑐𝑚
= 3,68 cm
500 𝑐𝑚 82 𝑐𝑚
19. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 84 𝑐𝑚
XB.Downwards =
500 𝑐𝑚
= 3,36 cm
500 𝑐𝑚 98,4 𝑐𝑚
20. Grafik =
20 𝑐𝑚
= 𝑥
20 𝑐𝑚 𝑥 100,8 𝑐𝑚
XS.Downwards =
500 𝑐𝑚
= 4,03 cm
KESIMPULAN
Peledakan merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemboran, dimana tujuannya adalah
untuk melepaskan batuan dari batuan induknya yang massive agar menjadi fragmen-fragmen
berukuran tertentu yang sesuai untuk dikerjakan dalam proses lebih lanjut. Perbedaan yang
paling mendasar antara peledakan terowongan dengan peledakan jenjang adalah dalam
peledakan terowongan, dilakukan peledakan kearah 1 bidang bebas. Sedangakan pada peledakan
jenjang dilakukan kearah 2 atau lebih bidang bebas.
Prinsip pola peledakan di tambang bawah tanah adalah sama dengan di tambang terbuka,
yaitu membuat sekuensial ledakan antar lubang. Peledakan pembuatan cut merupakan urutan
pertama peledakan di bawah tanah agar terbentuk bidang bebas baru disusul lubang-lubang
lainnya, sehingga lemparan batuan akan terarah. Urutan paling akhir peledakan terjadi pada
sekeliling sisi lubang bukaan, yaitu bagian atap dan dinding. Pada bagian tersebut pengontrolan
menjadi penting agar bentuk bukaan menjadi rata, artinya tidak banyak tonjolan
atau backbreak pada bagian dinding dan atap.
Ucapan terima kasih yang penulis ucapkan kepada kakak-kakak asisten yang selalu siap
mengajar serta membimbing adik-adik praktikannya dan mendampingi praktikan sampai penulis
bisa menyelesaikan jurnalnya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Geotech DMLZ, 2016 “Typical ground support a ventilation level”, internal report, UG Georech
Dan Hydrology
Studi Pemboran Dan Peledakan Tambang Bawah Tanah Kabupaten Halmahera Utara Provinsi
Maluku Utara Jurnal Geomine, Vol 4, No. 2: Agustus 2016
https://1902miner.wordpress.com/bfiabhfcbafhueceaj/peledakan-tambang-bawah-tanah/
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mining/article/view/109272
Tie In - 29
II. D. RANCANGAN TEROWONGAN
BAWAH TANAH
Tie In - 30
JURNAL PRAKTIKUM
RANCANGAN TEROWONGAN BAWAH TANAH
EVRI FADLI .A
09320180041
C2
MAKASSAR
2021
SARI
Secara umum pengertian tambang bawah tanah adalah suatu sistem penambangan mineral atau batu bara
dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan alam terbuka. Latar belakang
pemilihan tambang bawah tanah adalah perbandingan SR yang besar dan tidak ekonomis untuk ditambang
menggunakan system tambang terbuka, mineralisasi cadangan bahan galian membentuk cebakan yang
secara spesifik harus ditambang menggunakan system tambang bawah tanah, daerah yang akan ditambang
merupakan daerah hutan lindung dan penambangan dengan sistem tambang bawah tanah tidak banyak
merusak ekosistem yang ada disekitar penambangan. Adapun program komputer yang digunakan adalah
Phase2. Phase2 digunakan untuk menganalisis bending momen yang terjadi pada lining, gaya aksial yang
terjadi pada rockbolt, tegangan dan deformasi yang terjadi disekitar terowongan serta penurunan tanah diatas
terowongan dalam bentuk dua dimensi. Pada Phase2 pemodelan tanah yang digunakan adalah Mohr-
Coulumb dan Hoek-Brown. Tujuan praktikum kali ini adalah mengetahui prinsip rancangan terowongan
tambang bawah tanah, mengetahui penentuan penyanggah dengan menggunakan klasifikasi rmr dan
mengetahui penggunaan pemodelan numerik untuk rancangan terowongan.
Kata kunci: Rancangan Terowongan; Tambang Bawah Tanah; Phase2.
ABSTRACT
In general terms underground mining is a mineral or coal mining system where all mining activities are not
directly related to the open nature. The background for the selection of underground mines is a large and
uneconomical SR ratio to be mined using an open pit mining system, mineralization of mineral reserves to
form deposits that specifically must be mined using an underground mining system, the area to be mined is a
protected forest area and mining using a mining system. Underground mining does not damage the ecosystem
around the mine. The computer program used is phase2. Phase 2 is used to analyze the bending moment that
occurs in the lining, the axial force that occurs in the rockbolt, the stress and deformation that occurs around
the tunnel and the subsidence of the soil above the tunnel in two dimensions. In phase 2 soil modeling used is
mohr-coulumb and hoek-brown. The purpose of this practicum is to know the principles of underground mining
tunnel design, to determine the determination of supports using the rmr classification and to know the use of
numerical modeling for tunnel design.
Keywords : Tunnel Design; Underground Mine; Phase2.
PENDAHULUAN
Konsep rancangan sebuah lubang bukaan bawah tanah (underground opening) relatif suatu hal yang
baru. Salah satu alasan untuk keadaan ini adalah bahwa persoalan rancangan sebuah tambang bawah tanah
atau sebuah terowongan berbeda dengan rancangan dari sebuah struktur/bangunan yang konvensional
seperti gedung dan jembatan. Dalam rancangan teknik yang konvensional, beban dari luar yang dikenakan
adalah yang pertama ditentukan, kemudian deskripsi dari bahan dengan kekuatannya serta karakteristik
deformasinya sesuai dengan geometri struktur yang di pilih. Dalam mekanika batuan, perancang
berhubungan dengan massa batuan yang kompleks dan sifat-sifat material spesifik sehingga tidak dapat
ditentukan dengan kebutuhan rancangan. Metode rancangan terowongan adalah Metode Analitik ( analytical
methods), Metode Obeservasi (observational methods) dan Metode Empirik ( empirical methods). Parameter
rancangan terowongan sangat ditentukan oleh data masukannya yang mana harus memenuhi syarat sebagai
yaitu Kualitas dari rancangan rekayasa langsung dipengaruhi oleh kualitas dari setiap parameter masukan.
Setiap prosedur dan metode yang digunakan untuk mendapatkan data masukan dapat sepenuhnya
dibenarkan dan direncanakan dengan baik. Informasi secara kuantitatif lebih banyak dibutuhkan dari pada
secara kualitatif untuk keperluan rancangan. PHASE2 adalah bagian dari Rocscience yang menggunakan
analisis 2D elasto-plastik dengan analisis tegangan elemen hingga untuk penggalian bawah tanah atau
permukaan batuan maupun tanah. Hal ini dapat digunakan untuk berbagai proyek rekayasa dan termasuk
support design, stabilitas lereng elemen hingga, rembesan air tanah dan analisis probabilistik. Program
PHASE2 ini dapat menyajikan hasil output berupa tabel.
1. Studi Literatur
Mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas dilapangan melalui buku-
buku, jurnal dan sumber lainnya.
2. Pengambilan data
Data yang diambil berupa data primer dan sekunder. Untuk data primer diambil langsung pada alat
simulasi seperti pengukuran kecepatan udara, pengukuran dimensi saluran, kelembaban udara dan
temperature.
3. Pengolahan data
Analisis pengolahan data bertujuan untuk membuat rancangan dan alat simulasi sistem jaringan
ventilasi, perhitungan kualitas dan kuantitas udara dari hasil simulasi serta menghitung efisiensi kerja dari
data temperature hasil simulasi.
4. Kesimpulandan saran
Kesimpulan diperoleh dari hasil perhitungan dan analisis data simulasi, serta saran- saran agar apa
yang direkomendasikan bisa dijadikan pertimbangaan untuk peningkatan guna alat.
Software Phase 2
AGUNG FIQRIANSYAH
09320180043
C2
Gambar 1. Analysis
Pertama-tama buka software Phase 2 kemudian klik analysis lalu pilih proje setting lalu
masukkan angka sesuai elevasi pada terowongan yang akan kita buat ( 5.0, 7.0, 7.5 ).
09320180043
C2
Gambar 2. Bounderies
Klik Bounderies kemudian klik arc untuk 30 segmen, setelah itu, klik bounderies lalu add
external dengan tip bos dan expansion factor 5.
AGUNG FIQRIANSYAH
09320180043
C2
09320180043
C2
Gambar 4. Loading
Setelah itu klik loading lalu pilih field stress lalu pada Sig 1 dan 3 itu 10 MPa serta Sig Z 0 Mpa.
AGUNG FIQRIANSYAH
09320180043
C2
Gambar 5. Properties
Lalu klik properties, pilih define materials dengan youngs modulus 10270 dan position ratio 0,2 serta
bisa mengubah warna material sesuai yang kita inginkan selain warna biru karna sistem penyanggan untuk
bolt 1 itu berwarna biru.
09320180043
C2
Gambar 6. Mesh
Masuk mesh setup lalu uniford untuk type mesh dengan 6 nooded element type lalu klik decritize
untuk memunculkan batas pada sekitaran assign material dan mesh untuk memuculkan kontur pada
daerah sekitar terowongan.
AGUNG FIQRIANSYAH
09320180043
C2
Gambar 7. Save
Kemudian Save melalui analysis lalu pilih compute kemudian tunggu sampai proses selesai.
09320180043
C2
Gambar 8. Interpretasi
Setelah itu interpretasi, munculkan query boundery, sigma 1, sigma 3 dan total displacement.
AGUNG FIQRIANSYAH
09320180043
C2
09320180043
C2
AGUNG FIQRIANSYAH
09320180043
C2
Lalu tampilkan devine material pada properties sebagai hasil data pembuatan rancangan
terowongan Setelah munculkan Kembali strength vector untuk membandingkan setelah menggunakan
penyangga untuk membandingkan hasil pembuatan terowongan sebelum dan sesudah menggunakan
penyangga.
09320180043
C2
AGUNG FIQRIANSYAH
09320180043
C2
09320180043
C2
KESIMPULAN
AGUNG FIQRIANSYAH
09320180043
C2
Ucapan terima kasih yang penulis ucapkan kepada kakak-kakak asisten yang selalu siap mengajar serta
membimbing adik-adik praktikannya dan mendampingi praktikan sampai penulis bisa menyelesaikan
jurnalnya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia.
Bieniawski, Z.T. (1984). Rock Mechanics Design In Mining ang Tunneling. A.A Bakema: Boston.
Hock, E, Kaiser, P.K, dan Bawden, W.F. (1995). Support Of Underground Excavatin in Hard Rock. A.A
Rotterdam
3.1 Kesimpulan
Penutup -41
spasi 2.5m yang dikombinasikan dengan wire mesh dan shotcrete. Pada metode penggalian full face
dengan kemajuan 1.5-3m, pemasangan penyangga penuh 20 m dari face. Perbandingan rancangan
terowongan tambang bawah tanah jelas menunjukkan perbedaan melalui penyanggan karna pada
dasarnya prinsip rancangan terowongan tambang bawah tanah yaitu meliputi tahapan rancangan analisis
tambahan, rancangan penyanggaan dan rancangan meliputi uji dan rancangan operasional yaitu
penggalian lubang bukan untuk memperoleh data perilaku massa batuan disekitar zona penggalian
perlu dilakukan pemantauan perpindahan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa stabilitas
sistem penyanggaan dan jika perlu melakukan modifikasi rancangan. Penentuan penyangga dengan
menggunakan klasifikasi RMR yaitu nilai RMR dari massa batuan, sehingga stand up time terowongan
didapatkan 8000 jam pada grafi
Penutup -42
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral Republik Indonesia.
Bieniawski, Z.T. (1984). Rock Mechanics Design In Mining ang Tunneling. A.A Bakema:
Boston.
Hock, E, Kaiser, P.K, dan Bawden, W.F. (1995). Support Of Underground Excavatin in
Hard Rock. A.A Rotterdam
http://kehidupannasution.blogspot.com/2020/09/kazemaru.html
https://docplayer.info/183914409-Buku-panduan-praktikum-ventilasi-
tambang.html
https://www.coursehero.com/file/60651351/Proposal-TA-Ventilasi-Tambang-
1pdf/Undeground Geotech DMLZ, 2016 “Typical ground support a
ventilation level”, internal report, UG Georech Dan Hydrology
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mining/article/view/109272
LAMPIRAN
DATA DIRI
PENDIDIKAN
KETERAMPILAN
Komputer : Microsoft Word -> PowerPoint
Pengalaman Organisasi