Anda di halaman 1dari 8

Penyakit Pada Anak

 Cacar air

 Sering dialami anak usia 3-5 tahun

 Gejalanya :

• Penderita mengalami demam ringan

• Terasa sakit kepala ringan

• Tubuh terasa lemah

• Keesokan harinya kulit merah dan panas

• Terdapat vescula

 Demam berdarah

 Disebabkan oleh virus ditularkan oleh nyamuk aedes

 Gejalanya :

• Mendadak demam tinggi disertai sakit kepala, mual dan muntah- muntah

• Perut dan kerongkongan terasa sakit

• Batuk

• Sesak napas

• Terjadi shock

• Ujung kaki dan jari tangan terasa dingin

• Bintik- bintik merah pada kulit, kadang- kadang BAB bercampur darah

• Dapat terjadi perdarahan pada hidung dan putih mata

 Diare

 Penyakit ini sering terjangkit pada anak yang kekurangan gizi

 Gejalanya :

• Gizi kurang baik

• Infeksi virus

• Infeksi usus
• Keracunan makanan

• Ketidakmampuan usus mencerna makanan

• Alergi terhadap makanan tertentu

• Terlalu banyak makan buah- buahan mentah dan makanan


berlemak

 Pencegahannya :

• Jagalah kebersihan makanan, tubuh dan lingkungan

• Anak diberikan makanan yang bergizi yang sehat dan seimbang agar
daya tahan tubuh anak kuat terhadap penyakit

 Polio

 Penyebab virus dari sampah, kotoran manusia atau makanan yang


dihinggapi lalat

 Gejalanya :

• Demam ringan, sakit kepala, sakit kerongkongan

• Jika rasa sakit hilang dalam 2-3 hari maka penderita akan menjadi kebal

• Demam kambuh lagi sesudah beberapa hari dengan keadaan yang lebih
parah

• Penderita mengalami sakit kepala dan perasaan kaku

• Gejala ini diikuti dengan setengah lumpuh atau lumpuh sama sekali

• Pada polio yang menyerang sumsum tulang, mungkin terdapat


kelumpuhan pada tenggorokan dan pangkal tenggorokan

 Pencegahannya :

• Vaksinasi polio

 Ngompol

 Keluarnya air seni tanpa disadari

 Gejalanya :

• Belum dapat mengatur keluarnya air seni sendiri

• Syaraf otot yang belum terbentuk dengan sempurna

• Kelainan sejak lahir, muara saluran kemih sempit


• Terjadi peradangan pada kandung kemih

 Pencegahannya :

• Kelainan bawaan -> tindakan medis

• Gangguan emosi -> psikologis

 Disentri

 Penyebab kuman golongan shigella

 Gejalanya :

• Tinja yang berlendir dan disertai darah

• Penularan sangat cepat, menyerang secara tiba- tiba dan cepat

• Demam, mudah mengantuk, nafsu makan menurun

• Mual dan muntah, mencret, nyeri perut dan kembung

• BAB berdarah, nanah, lendir dan seringkali encer (2-3 kali sehari)

• Pingsan dan infeksi, perut nyeri, poros usus keluar

 Pencegahannya :

• Menjaga kebersihan

Gejala penyakit pada anak


 Pilek

Penyebab virus, bersifat mudah tertular terutama pada anak yang masih
kecil dan kondisi fisiknya lemah. Bagian yang diserang saluran pernapasan.

Gejalanya : kepala pusing, badan agak panas dan hidung tersumbat dari
hidung keluar lendir yang encer.

 Suara serak

Berarti infeksi dan pembengkakan telah terjadi pada pangkal tenggorokan,


terjadi penyempitan pada mulut saluran tenggorokan dan akhirnya
menimbulkan sumbatan pernapasan. Sebaiknya anak dibawa ke dokter.

 Selera makan berkurang

Ketika terserang penyakit selera makan anak hilang. Hilangnya selera


makan menunjukkan bahwa kesehatan anak terganggu.
 Muntah

Infeksi pada saluran pernapasan pada anak yang dapat menimbulkan


muntah. Anak yang muntah umumnya diikuti panas badan.

 Kejang

Terjadi pada anak-anak dengan menggigil, sebelum suhu tubuhnya


meninggi. Kejang terjadi pada penyakit malaria, campak, demam dan lain-
lain.

 Nyeri

Dapat mempengaruhi perilaku anak, yang sering terjadi nyeri kepala, leher,
perut, pegal-pegal. Gejala ini sering mendahului suatu penyakit.

Penyusun Menu
Menu adalah susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan harmonis
dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan seseorang.

Syarat Penyusun Menu

1. Mengandung makanan yang memuaskan selera serta memberikan rasa


kenyang.

2. Mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk berada dalam kondisi tetap
sehat.

3. Memunuhi nilai-nilai sosial budaya yaitu kebiasaan, pandangan dan


sebagainya dari masyarakat yang mengkonsumsi.

4. Biaya terjangkau bagi konsumennya.

Dalam menyusun menu hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Kombinasi rasa -> asam, manis, pedas

b. Kombinasi warna hidangan -> hijau, kuning, merah

c. Variasi bentuk potongan -> tipis, dadu

d. Variasi kering atau berkuah -> sup, sayur asam, tumis sayur, sambal goreng

e. Variasi teknik pengolahan -> teknik pengolahan digoreng, direbus


Syarat makanan anak

 Porsi makan tidak terlalu besar

 Makanan cukup basah

 Potongan makanan dan ukuran makanan cukup kecil

 Tidak berduri atau bertulang kecil

 Sedikit, tidak terasa pedas, asam dan bumbu tajam

 Bersih, rapi dan menarik dari segi warna dan bentuk

 Cukup bervariasi bahan dan hidangan

 Gunakan alat makan dengan ukuran yang sesuai untuk anak, tidak
berbahaya, dapat dibersihkan dan disimpan dengan mudah dan baik

Tahap pennyelenggaraan makan disekolah

 Persiapan

 Kepala sekolah mengatur jadwal kegiatan sekolah -> waktu dan lama
makan

 Kepala sekolah dan staf guru menentukan frekuensi penyelenggaraan


makan

 Kepala sekolah dan guru menentukan menu makanan, anggaran,


bahan makanan yg ada, tenaga, peralatan dan kesukaan

 Libatkan orang tua

 Persiapan guru untuk program makan

 Kepala sekolah menentukan pelaksanaan -> pembelian bahan,


persiapan alat

 Pelaksanaan

 Pelaksanaan pengolahan makanan

 Bahan harus bersih dari kotoran atau bagian yang berbahaya

 Alat selalu dalam keadaan bersih selesai digunakan

 Cara memasak -> bersih (orang yang memasak) ketika


memasak juga diperhatikan kebersihannya
 Air -> terjaga dari kotoran dan bahan beracun serta air harus
dimasak sampai mendidih

 Pelaksanaan acara makan dikelas

 Diporsikan

 Anak mengambil sendiri

 Tangan anak bersih

 Doa dan ucapan selamat makan kepada teman

 Setiap anak memiliki perangat masing- masing

 Makan dilakukan sambil duduk

 Mulai makan serentak

 Anak dianjurkan untuk menghabiskan makanannya

 Anak diajarkan makan dengar benar

Penyakit yang datang tiba tiba pada anak


1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah hilangnya cairan tubuh secara berlebihan. Ini terjadi ketika
jumlah air yang hilang melalui keringat, buang air kecil, diare dan muntah
adalah lebih dari jumlah air yang masuk.

Hal yang harus diperhatikan adalah :

1. Berkurangnya air kemih, warnanya gelap dan berbau menyengat


karena konsentrasinya pekat.

2. Tidak ada air mata ketika menangis.

3. Bibirnya kering dan pecah-pecah.

4. Mata cekung.

5. Mengantuk seperti bingung.

6. Turgor kulit buruk.

7. Ubun-ubun yang cekung pada bayi satu tahun.


2. Pingsan

Pingsan adalah hilangnya kesadaran yang tiba-tiba dan sementara,


disebabkan oleh kurangnya darah dan oksigen ke otak. Tanda-tanda anak
akan pingsan adalah kepala terasa ringan dan pening, mual, kulit pucat dan
berkeringat.

Cara mengatasi :

1. Baringkan anak telentang untuk mencegahnya dari terjatuh

2. Tinggikan kaki setinggi 20-30 cm untuk meningkatkan aliran darah ke otak

3. Longgarkan pakaian

4.Berikan kain basah, dingin pada wajah

5. Periksa adanya cedera akibat jatuh

Tahapan Perkembangan anak


1. Usia 0 – 1 bulan
Pada usia ini tindakan bayi di dasarkan pada tindakan – tindakan reflek
bayi. Bayi hanya memiliki kemampuan gerakan refleks sederhana. Misal,
menggenggam atau menghisap. Ketika anak menghisap ASI kepalan
tangannya terbuka sehingga ketika kepalan terbuka ibu meletakkan jari
maka si anak dengan reflek mencoba menutup dan mulai menggenggam jari
tersebut. Berikan kenyamanan,rasa hangat tatapan penuh kasih sayang
kepada anak. Sehingga anak mendapatkan rasa aman dan nyamaan saat
berada di sisi anda. Perlu anda ketahui, setiap interaksi yang di dengar
maupun dilihat anak akan terekam oleh memori otak bayi sehingga hal itu
menimbulkan jejak ingatan pada otak bayi. Interaksi yang di dapat bayi
kemudian dicerna dan di proses sehingga dapat mengantarkan pada tingkah
laku bayi. Berilah pengalaman dan nuansa yang menyenangkan sehinngga
fungsi otak bayi dapat bekerja dengan baik. Melalui lingkungan yang
mendukung dan menyenangkan bayi mengetahui bahwa dunia ini begitu
menarik dan sangat di minati utuk di jelajah sehingga hal itu dapat
meningkatkan rasa keingintahuan yang baik pada anak.
Setiap perkembangan anak memiliki waktu yang berbeda beda. Dapat
berkembang dengan cepat atau lambatnya itu tergantung dengan
bagaimana anda dan lingkungan memberikan stimulasi yang tepat dan
sesuai dengan tahapan pencapaian anak. Dalam proses menstimulasi anda
sebagai orang tua tidak boleh memberikan terlalu banyak stimulasi. Hal itu di
sebabkan oleh kemampuan bayi baru terbatas. Pada usia 0 – 1 bulan bayi
belum dapat mengkomunikasikan kelelahan dan kejenuhannya. Sehingga
orang tua harus benar benar extra memperhatikan bayi. Pada usia ini
tahapan kemampuan yang di capai bayi ialah mulai memilah – milah dan
mengenali beberapa rangsangan dari uar dirinya.

2. Usia 1 – 2 bulan
Pada usia ini bayi sudah dapat mengangkat kepala dan menahannya
untuk beberapa saat. Kemudian bayi juga sudah mulai memberi respon
terhadap suara. Bayi juga sudah mulai berkomunikasi melalui tatapan,
gerakan tubuh dan tangkisan. Pada indra pengelihatan bayi sudah mulai
dapat melihat benda dengan pola hitam putih. Saat ini juga bayi dapat
mengikuti dan memfokuskan pandangan pada sebuah objek. Memasuki usia
1 bulan bayi mulai beranjak ke fase primary circular reaction
3. Usia 2 – 3 bulan
4. Usia 3 – 4 bulan

Anda mungkin juga menyukai