Oleh :
Mengetahui : Mengetahui :
Pjs. Kaprodi Studi Nautika, Dosen Pembimbing,
Mengetahui:
Ketua STIMARYO
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Laporan Praktek Kerja ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar, tidak ada unsur plagiat
hasil karya orang lain.
Tanda Tangan :
Tanggal : 12 Juli 2023
iii
HALAMAN MOTTO
1. “Barang siapa yang taat kepada kedua orang tua, maka dimudahkan segala
urusanya.” (KH. Dimyati Rois)
2. “Niat yang baik dan kuat merupakan pendorong agar kita bisa meraih apa
yang kita cita-citakan.” (Maulana Habib Luthfi bin Yahya)
3. “Hidup ini pilihan, apapun yang membuatmu sedih tinggalkan dan apapun
yang membuatmu tersenyum pertahankan.” (Gus Miftah)
4. “Sukses adalah guru yang buruk. Sukses menggoda orang yang tekun
berpikir bahwa mereka tidak bisa gagal.” (Bill Gates)
5. “Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu belajarlah tenang dan sabar.” (Umar
bin Khattab)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Laporan ini
penyusun persembahkan kepada :
1. Kedua Orang Tua saya yang saya cintai yang telah mendidik dan membe-
sarkan saya, atas segala doa yang senantiasa dipanjatkan.
2. Senior-senior saya yang selalu membimbing juniornya dan selalu mensupport
dengan baik.
3. Teman-teman saya SMA yang selalu mendukung untuk pembuatan laporan
praktek kerja ini.
4. Dan teman-teman teman saya di Studi Nautika yang selalu memberi semangat
untuk terbentuknya laporan D3 Studi Nautika ini.
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkah, rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan pembuatan
Laporan Praktek Kerja ini, dengan baik dan benar sebagaimana mestinya.
Adapun tujuan penyusunan laporan Praktek Kerja ini diantaranya adalah
untuk syarat kelulusan Program Studi Diploma III Jurusan Nautika, serta untuk
menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan selama menempuh praktek
kerja. Dalam menyusun Laporan Praktek Kerja Penyusun mengambil judul :
“AKTIVITAS SANDAR DAN LEPAS SANDAR KAPAL IKAN DI
PELABUHAN PERIKANAN JUWANA PATI”.
Pada kesempatan ini Penyusun menyadari sepenuhnya akan ada
kekurangan dan keterbatasan kemampuan dalam menyusun Laporan Praktek
Kerja, tanpa adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Maka dari itu
penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Wegig Pratama, M.Pd, selaku Ketua Sekolah Tinggi Maritim
Yogyakarta.
2. Bapak Ade Chandra K ,S.Pel,MM selaku Ketua Pjs Kaprodi Nautika yang
telah memberikan arahan sehingga pembuatan Laporan Praktek Kerja dapat
terselesaikan.
3. Bapak Yudhi Setiyantara, S.Kom, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang
memberikan arahan selama mata kuliah di Sekolah Maritim Yogyakarta.
4. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Karyawan Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dibangku kuliah dan yang
turut mendukung dalam laporan Praktek Kerja.
5. Ibu Juwita Sandy Sary, SH, MM. selaku Kepala Pelabuhan Perikanan Kelas III
Juwana.
6. Seluruh Staff Pelabuhan Perikanan Kelas III Juwana yang telah berperan dalam
hal pemberian ilmu kepada penyusun.
7. Teman-teman Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta dan sahabat yang selalu
memberikan support dan semangat dalam pembuatan laporan ini.
vi
8. Serta semua pihak baik teman-teman di luar kampus atau di kampus, maupun
senior yang telah membantu dalam penyusunan laporan Praktek Kerja.
Dalam penyelesaian laporan ini Penyusun masih menyadari masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu sangat mengharapkan bimbingan, kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnan laporan Praktek Kerja. Atas
perhatian dan bantuannya, sebelum dan sesudahnya Penyusun mengucapkan
banyak terimakasih.
vii
DAFTAR ISI
_Toc140206636
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN...........................................................i
HALAMAN MOTTO...........................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Penegasan Arti Judul.................................................................................1
1.2 Alasan Pemilihan Judul.............................................................................2
1.3 Latar Belakang Masalah............................................................................2
1.4 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.5 Tujuan Penyusunan Laporan.....................................................................4
1.6 Manfaat Penyusunan Laporan...................................................................5
1.7 Tinjauan Teoritis.......................................................................................5
1.8 Metodologi Penelitian.............................................................................11
BAB II GAMBARAN UMUM............................................................................14
2.1 Penjelasan Pelabuhan Perikanan Juwana Pati.........................................14
2.3.1 Tugas Pokok........................................................................................17
2.3.2 Fungsi..................................................................................................18
2.4 Kepegawaian...........................................................................................18
2.5 Fasilitas Pelabuhan Perikanan Juwana Pati.............................................19
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................26
3.1 Aturan Kapal Ikan........................................................................................28
3.2 Aktivitas Sandar dan Lepas Sandar Kapal Ikan...........................................29
3.3 Proses Aktivitas Sandar & Lepas Sandar....................................................31
viii
3.3.1 Kapal Sampurna Jati/purse seine (45-200 GT)....................................31
3.3.2 Kapal Sekoci (17- 30GT).....................................................................33
3.3.3 Kapal Perahu Tempel..........................................................................34
3.4 Peralatan dan Perlengkapan Kapal Ikan di Pelabuhan Juwana.....................35
3.4.1 Peralatan Navigasi................................................................................35
3.4.2 Alat Penangkap Ikan............................................................................36
3.4.3 Peralatan Keselamatan.........................................................................36
3.4.4 Pelaksanaan..........................................................................................36
3.4.5 Pembuatan Surat Ijin Berlayar.............................................................37
3.4.6 Prosedur untuk mendapatkan Surat ijin bagi nelayan..........................38
3.4.7 Surat Ijin Usaha Penangkap Ikan (SIUP).............................................38
3.4.8 Surat Ijin Pengangkutan Ikan (SIPI)....................................................39
3.4.9 Surat Ijin Berlayar (SIB)......................................................................39
3.4.10 Keamanan dan Pengawasan Sumber Daya Perikanan.........................40
3.5 Hambatan-hambatan di Pelabuhan Juwana Pati............................................41
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................42
4.1 Kesimpulan..............................................................................................42
4.2 Saran........................................................................................................42
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................44
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar pegawai struktur organisasi dan tata kerja kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Juwana
Tabel 2.2 Daftar Tenaga Harian Lepas kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas
III Juwana..................................................................................................
Tabel 2.3 Daftar Fasiling pokok
Tabel 2.4 Fasilitas penunjanag UPP Juwana
Tabel 2.5 Perkembangan Produksi UPP Juwana 2017-2022
Tabel 2.6 Jenis Alat Tangkap Yang Di Operasionalkan
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Permohonan Ijin Taruna Praktek.................................................43
Lampiran 2: Surat Sign On........................................................................................44
Lampiran 3: Dokumentasi Taruna Praktek................................................................45
Lampiran 4: Surat Sign Off........................................................................................51
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Ketertarikan penulis pada topik maka penyusun memilih judul
tersebut untuk dikembangkan di lapangan, dengan berbekal ilmu pengetahuan
yang penulis dapatkan selama menimba Ilmu di Kampus Sekolah Tinggi
Maritim Yogyakarta, adapun alasan penulisan ini sebagai berikut:
1.2.1 Alasan Ilmiah
Mengembangkan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya dibidang Kemaritiman yaitu tentang aktifitas sandar & lepas
sandar sesuai standar, Peraturan Pencegahan Tubrukan Di Laut (P2TL)
Tahun 1972 amandemen 19981, 1987, 1989, 1993 dan 2001 bagian B
tentang aturan mengemudikan dan melayarkan kapal Aktifitas pada saat
sandar didermaga,sebagai salah satu proses inti, dengan memadukan teori-
teori yang Penyusun dapatkan serta yang dipelajari selama dibangku
perkuliahan.
1.2.2 Alasan Praktis
Penyusun ingin mendalami teori-teori yang telah ada guna
menambah wawasan dan pengetahuan tentang proses Aktivitas Sandar dan
Lepas Sandar Kapal ikan di Pelabuhan Perikanan Juwana Pati dalam
menunjang kelancaran Praktek Kerja.
1.2.3 Alasan Lain
Karena Penyusun telah mempertimbangkan kemungkinan
kemudahan dalam memperoleh data, bahan referensi dan informasi yang
relevan dalam menyusun Laporan Praktek Kerja.
2
dipertimbangkan seperti : kedalaman laut, pengaruh arus dan angin, pengaruh
lebar alur pelayaran, dan jenis-jenis laut apakah berpasir, lumpur atau
berkarang. Hal yang harus diperhatikan pada saat aktifitas Sandar dan Lepas
Sandar Kapal-kapal ikan di Pelabuhan ikan adalah keadaan sekitar dan
kondisi kapal yang baik sehingga kapal ikan dapat berhenti tepat di depan
dermaga.
Dan juga sebagai taruna yang akan melaksanakan praktek kerja yang
akan berkutat dan mempelajari semua kegiatan yang ada diatas kapal ikan
termasuk proses Aktifitas Sandar dan Lepas Sandar Kapal-kapal di Pelabuhan
Perikanan Juwana Pati.
Dari latar belakang tersebut Penyusun merasa lebih tertarik untuk
mengetahui lebih jauh tentang proses aktifitas sandar dan lepas sandar kapal-
kapal di Pelabuhan Perikanan Juwana Pati agar Taruna memahami dalam
proses sandar dan lepas sandar kapal-kapal ikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Olah Gerak Kapal.
1.3.1 Faktor dari luar
Faktor luar disini dimaksudkan sebagai faktor yang datangnya
dari luar kapal, mencakup dua hal penting yaitu keadaan laut dan
keadaan perairan. Hal ini perlu dipahami, mengingat keterbatasan
kemampuan kapal dalam menghadapi cuaca maupun laut yang
berbeda-beda, serta gerakan kapal di air juga memerlukan ruang gerak
yang cukup besar.
Faktor luar disini dimaksudkan sebagai faktor yang datangnya
dari luar kapal, mencakup dua hal penting yaitu keadaan laut dan
keadaan perairan.
1.3.2 Faktor dari dalam
Faktor dari dalam di sini di maksudkan sebagai faktor yang
datangnya dari dalam kapal, mencakup bentuk kapal, kekuatan mesin,
pengaruh baling-baling dan proses sandar dari kanan maupun dari kiri.
Pentingnya sandar dan lepas sandar kapal ikan
3
Menguasai kapal baik dalam keadaan bergerak maupun keadaan
diam untuk mencapai sebuah pelayaran aktivitas mencaari ikan
dengan aman safety dengan mempergunakan sarana yang terdapat di
kapal ikan.
4
1.6 MANFAAT PENYUSUNAN LAPORAN
Adapun beberapa manfaat yang ingin dicapai dalam penyusunan
Laporan Praktek Kerja ini, antara lain sebagai berikut:
1.6.1 Bagi Penyusun
Melatih penyusun agar memahami dan mengerti serta dapat
membiasakan diri ketika berhadapan dengan situasi aktifitas Sandar dan
Lepas Sandar Kapal-kapal ikan di Pelabuhan. Menambah pengalaman
dan Ilmu Pengetahuan dalam proses Aktifitas Sandar dan Lepas Sandar
Kapal-kapal Ikan di Pelabuhan. Dapat menguasai dan dapat membantu
tenaga operasi ditempat pelaksanaan Praktek Kerja.
1.6.2 Bagi Ilmu Pengetahuan
Tugas mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat
selama belajar di Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta. Akan menambah
disiplin ilmu kemaritiman selama Praktek Kerja. Menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah didapat dibangku kuliah dalam tugas Praktek
Kerja.
1.6.3 Bagi Pembangunan
Dapat meningkatkan profesionalisme kerja dalam hal aktifitas
Sandar dan Lepas Sandar apabila terjadi keadaan darurat saat sandar di
dermaga.
5
menggunakan sarana yang terdapat di kapal itu seperti mesin, kemudi
dan lain-lain.
Sesuai dengan kopetensi seorang mualim sebagai perwira
bahari maupun perwira navigasi di atas kapal, taruna harus
mempelajari terlebih dahulu tentang dasar-dasar olah gerak, sebelum
mendalami cara membawa kapal dalam berbagai situasi.
Olah gerak kapal sangat tergantung pada macam-macam faktor
misalnya tenaga penggerak, bentuk badan kapal, bentuk bangunan
atasnya, kondisi pemuatan, cuaca, sehubungan dengan kedalaman air
disekitarnya, keadaan arus atau pasang surut air. Tentu saja dalam
mengolah gerak kapal yang satu akan berbeda dengan kapal yang lain,
meskipun demikian, prinsip-prinsip dasar olah gerak adalah sama
(Tim FIP-IKIP Semarang, 1985:1).
1.7.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Olah Gerak
1.7.3 Faktor dari luar
Faktor luar disini dimaksudkan sebagai faktor yang datangnya dari
luar kapal, mencakup dua hal penting yaitu keadaan laut dan keadaan
perairan. Hal ini perlu dipahami, mengingat keterbatasan kemampuan
kapal dalam menghadapi cuaca maupun laut yang berbeda-beda, serta
gerakan kapal di air juga memerlukan ruang gerak yang cukup besar
(Tim FIP-IKIP Semarang, 1985:19).
1.7.3.1 Pengaruh Angin dan Arus
Pengaruh Arus seperti telah dijelaskan, maka arus
dilautan bebas, tidak begitu mempengaruhi Olah Gerak Kapal.
Apabila kapal memotong arah arus, maka akan keluar sedikit
dari garis haluan. Pada waktu menngolah gerak, juga harus
diperhitungkan arah arus setempat terhadap dasar laut, Bui,
kapal lain yang sedang berlabuh.
1.7.3.2 Pengaruh Angin
Pengaruh dari “laut” menunjukan adanya pengaruh dari
angin. Karena biasanya laut dan angin mempunyai arah yang
6
sama. Kecepatan kapal apabila berlawanan arah dengan kedua
faktor tersebut akan diperlambat. Kapal akan sukar dikemudikan
karena bagian balin-baling dan kemudi yang tenggelam dalam
air berubah-ubah. (Istopo, 2001:42).
1.7.3.3 Ombak dari Depan
Stabilitas memanjang kapal menghasilkan GML yang
cukup besar, maka pada waktu menggaruk, umumnya kapal
cenderung menggaruk lebih cepat dari pada periode mengoleng.
Bila ombak dari depan dan kapal mempunyai kecepatan konstan
maka T kapal > T ombak (Tim FIP-IKIP Semarang, 1985:21).
1.7.3.4 Ombak dari Belakang
Kapal menjadi sulit dikemudikan, haluan merewang bagi
kapal yang dilengkapi dengan kemudi otomatis, penyimpangan
kemudi yang besar dapat merusak sistemnya. Dan kemudi
terancam rusak oleh hempasan ombak (Tim FIP-IKIP
Semarang, 1985:21).
1.7.3.5 Ombak dari Samping
Kapal akan mengoleng pada kemiringan yang besar
dapat membahayakan stabilitas kapal. Olengan ini makin
membesar jika terjadi sinkronisasi antara periode gelombang
semu, kemungkinan kapal terbalik dan tenggelam (Tim FIP-
IKIP Semarang, 1985:21).
1.7.4 Faktor dari Dalam
1.7.4.1 Bentuk Kapal
Perbandingan antara panjang dan lebar kapal mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap gerakan kapal pada waktu
merubah haluan. Kapal yang pendek akan lebih muda
membelok dari pada kapal yang panjang (Tim FIP-IKIP
Semarang, 1985:24).
7
1.7.4.2 Kekuatan Mesin
Mesin uap torak, jenis ini mempunyai beberapa keuntungan
dan kerugian. Keuntungannya gerakan maju ke mundur cepat,
dengan pengaturan kopling. Tenaga yang dihasilkan besar jika
dibandingkan motor. Kekuatan mundur 80% kekuatan
majunya dan jika salah satu silinder mati masih jalan terus.
Kerugiannya persiapan terlalu lama dan tidak ekonomis karena
memakan ruang besar. Mesin disel persiapanya lebih cepat dan
kekuatan mundurnya 70%-80% dari kekuatan maju (Tim FIP-
IKIP Semarang, 1985:24).
1.7.4.3 Pengaruh dari Baling Baling
Pada umumnya kapal kapal niaga yang besar-besar
mempunyai baling-baling kanan. Artinya pada waktu mesin
bergerak maju baling-baling berputar ke kanan. Apabila
membicarakan mengenai olah gerak kapal baling-baling kanan.
Bagi kapal berbaling-baling kiri tentu saja keadaannya akan
sebaliknya. (Istopo, 2001:6).
1.7.5 Persiapan Sandar Kapal
1.7.5.1 Penggunaan Tali Tros untuk mendekati dan Menjauhi Tepian
Pada saat kapal akan sandar di dermaga, bagian tali yang
pertama dilemparkan kedarat adalah bagian tali yang disebut
spring line. Pada saat mulai berlayar, bagian tali yang terakhir
tertinggal dibagian daratan adalah bagian spring line. Spring
line merupakan bagian yang dimanfaatkan sebagai bantuan
tenaga yang efektif ketika menjalani proses mendekati
menjauhi daratan. (Inoue Kinzo, 2001:220).
1.7.5.2 Gerakan Buritan Kapal Waktu Mendekati dan Menjauhi Tepi
Dermaga
1.7.5.3 Ketika ingin melajukan kapal yang sedang bersandar ditepi,
merupakan keharusan bagi kapal yang memiliki bagian
belakang besar untuk menjauhkan bagian belakang kapalnya
8
terlebih dahulu dengan tujuan agar tidak merusak baling-baling
atau bagian pengendali kapal (rudder). Jika melajukan kapal
dengan kondisi kapal tertambat sebagai porosnya. Pada saat ini
jika kendali kapal diarahkan ke arah tepian (daratan) maka
dapat lebih menggerakkan bagian belakang kapal dari tepian
(Inoue Kinzo, 2001:220).
1.7.6 Proses Sandar Kapal
1.7.6.1 Kapal Datang Bersandar pada Lambung Kiri
Pada umumnya kapal-kapal besar datang bersandar dengan
mendapat bantuan kapal tunda. Apabila tidak ada kapal tunda
maka harus diolah gerak sampai dekat dermaga lalu dikirimkan
tali-tali dari haluan dan buritan. Olah geraknya.
1.7.6.2 Dermaga didekati dengan sudut dan kecepatan yang kecil.
Setelah jaraknya cukup, maka tali muka dikirimkan kedarat
dengan tali buangan.
1.7.6.3 Mesin mundur setengah dan buritan akan bergerak kekiri dan
tali buangan dilempar kedarat untuk tros belakang.
1.7.6.4 Mesin stop. Tros muka dihibob (ditarik) menurut kebutuhan
hingga haluan akan bergerak kedarat, sedangkan buritan akan
menjauh kelaut. Sewaktu tali belakang kencang, maka titik
putarnya berpindah ketitik tali belakangnya terikat. Haluan
akan menuju kedarat dan buritan akan berada pada tempatnya.
Sehingga timbul tegangan samping yang cukup besarnya. Tali
muka belakang dihibob bersama-sama. pada saat itu tegangan
sampingnya semangkin besar. Bila Derek tidak kuat, maka
muka belakang dihibob bergantian. Agar waktu menghibob
tros-tros ini kapal-kapal tidak bergeser kemuka dan belakang
maka dikirim spring muka dan belakang kedarat (Istopo,
2001:125)
9
1.7.6.5 Datang Bersandar pada Sisi Lambung Kanan
Kapal datang kapal datang dengan kecepatan kecil dan
kemudi kiri. Pada posisi kapal kira-kira hampir menjajar dan
dekat dermaga. Kemudi tengah-tengah kirimkan dengan segera
dan hati-hati tros dari haluan dan buritan kedarat. Apabila
mesin digerakkan mundur, maka buritan akan kekiri. Hal ini
dapat dikurangi ataupun kadang-kadang menahan buritan kapal
tetap pada tempatnya dengan kemudi cikar kanan dan bersama
mesin mundur pelan ataupun setengah menurut kebutuhan,
kemudian stop dan kirimkan spring dan selanjutnya tros-tros
dihibob (Istopo, 2001:126).
1.7.6.6 Kapal Datang Bersandar dengan Baling-Baling Ganda
Dengan baling-baling ganda pada umumnya olah
geraknya akan lebih mudah dari kapal berbaling-baling
tunggal. Disini tidak ada perbedaan apakah akan bersandar
pada sisi kiri atau kanan.
1.7.6.7 Dermaga didekati dengan sudut kecepatan rendah dan sudut
yang kecil. Sudut ini boleh lebih besar dari kapal berbaling-
baling ganda.
1.7.6.8 Setalah haluan cukup dekat dengan dermaga, maka baling-
baling sisi terluar dimundurkan.
1.7.6.9 Pengaruh ini menyebabkan buritan ke kiri.
1.7.6.10 Sebelum baling-baling kanan dimundurkan, harus dengan
cepat tali muka dikirim kedarat untuk menahan haluan agar
tidak menjauhi dermaga sewaktu buritan bergerak ke kiri
(Istopo, 2001:131).
1.7.6.11 Datang Bersandar dengan Arus dari Muka
Apabila akan bersandar kiri dengan arus maka
dermaga didekati dengan memperhitungkan arus yang
mempengaruhi gerakan kapal.
1.7.6.12 Mesin maju pelan.
10
1.7.6.13 Mesin stop, lego jangkar kanan, kira-kira kapal pada
setengah panjang jaraknya dari tempat sandarnya.
1.7.6.14 Rantai diarea terus sampai kapal melintang tempat sandar
dengan kemudi dikiri agar haluan mendekati dermaga
(Istopo, 2001:134).
1.7.6.15 Kapal datang bersandar menggunakan jangkar menggaruk
Olah gerak ini digunakan oleh kapal yang sedang berlabuh
dan kemudian akan bersandar mengikuti arus. Jangkar
dihibob sampai menggaruk (cukup pendek). Dengan
menggunakan kemudi kearah dermaga maka membuat
kapal melintang arus. Tapi pada kenyataanya bahwa dengan
kemudi kiri kapal tidak akan melintang arus, tetapi
haluannya tetap menghadap arus dan rantai letaknya
demikian dengan membentuk sudut terhadap haluan kapal.
Dan arah gerakan kapal dengan jangkar menggaruk akan
berlawanan dengan arahrantainya (Istopo, 2001:164).
1.8 METODOLOGI PENELITIAN
1.8.1 Data yang diperlukan :
1.8.1.1 Sejarah singkat Kapal “X”.
1.8.1.2 Ship particular Kapal Ikan.
1.8.1.3 Fasilitas Kapal Ikan.
1.8.1.4 Cara Sandar dan Lepas Sadar pada Kapal Ikan.
1.8.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Aktifitas Kapal Sandar dan
Lepas Sandar.
1.8.1.6 Struktur organisasi tata kerja Kapal Ikan.
1.8.2 Cara Pengumpulan Data :
1.8.2.1 Pengamatan (Observasi)
Pengamatan adalah pengumpulan data dalam suatu
penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh
perhatian untuk menyadari bahwa suatu rangsangan tertentu yang
diinginkan, tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala
11
psikis dengan jalan mengamati dan mencatat ( Mardalis, 2008:63).
Dalam praktik ini pengamatan yang dilakukan adalah melihat dan
mendata kapal yang sandar dan lepas sandar bersama petugas dan
staff serta menjaga dan merawat fasilitas kantor pelabuhan
juwana.
1.8.2.2 Interview (Wawancara)
Interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan
data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan
sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan (Mardalis,
2008:64). Penyusun dalam pembahasan disini mengambil dan
mengacu pada Juru Mudi dan Crew. Bapak toyo sebagai Juru Mudi
Kapal Sampurna Jati dan juga sebagai Nahkoda Kapal yang
sanggup untuk dijadikan sumber informasi yang dimana penyusun
menanyakan tentang cara Sandar dan Lepas Sandar dan bapak toyo
menjawab untuk tata cara Sandar dan Lepas Sandar di Pelabuhan
Juwana Pati dengan melewati alur sungai silugonggo. Dari
kedatangan kapal saat menunggu dan ditarik oleh Perahu Tempel
untuk masuk alur sungai sampai pembongkaran ikan lalu
menunggu kembali setelah beberapa hari atau beberapa bulan
untuk Lepas Sandar mencari ikan.
1.8.2.3 Metode Dokumentasi.
Suatu upaya mengumpulkan data yang diperoleh dari data
yang berkaitan dengan objek penelitian seperti data perusahan,
lembaga, dokumen kapal dan lain-lain (Mardalis, 2008:67).
Metode ini dilakukan dengan pengambilan gambar dengan
handphone baik saat melakukan kegiatan maupun dokumentasi
surat dan sertifikat. Penyusun mengambil gambar pada saat
kegiatan Sandar dan Lepas Sandar serta mengecek data
kelengkapan kapal untuk Lepas Sandar dan pengecekan data Crew
list di Pelabuhan Juwana Pati
12
1.8.3 Analisis Data
Dalam menganalisa data yang digunakan oleh Penyusun adalah
dengan teknik analisa deskriptif, yaitu media atau uraian yang dilakukan
untuk memperoleh gambaran yang jelasdan terpercaya tentang persoalan
dengan jalan langsung terjun ke lapangan serta melaporkan kembali data-
data yang didapat serta terperinci (Mardalis, 2008:77).
Dalam menganalisis data yang dimana penyusun melakukan
wawancara kepada pihak yang bersangkutan atas permasalahan penyusun
serta selama observasi selama melakukan praktik kerja di Pelabuhan
Juwana. Selain itu penyusun melakukan membuat gambaran dan
melakukan pengkajian untuk membuat sebuah gambaran dari sebagaian
kumpulan data yang penyusun dapatkan selama praktek di Kantor Unit
Pelabuhan Perikanan Juwana. Bentuk data yang sudah penyusun dapatkan
dan sudah dikembangkan bisa disajikan dalam bentuk tabel atau
berbemtuk gambar.
13
BAB II
GAMBARAN UMUM
14
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Timur : Desa Bendar Kecamatan Juwana
- Sebelah Selatan : Desa Kudu Keras Kecamatan Juwana
- Sebelah Barat : Desa Kebun Sawahan Kecamatan Juwana
Titik koordinat Pelabuhan Juwana : 06’ 42’ 16,07” LS dan 111 09’
21,15” BT dan telah memiliki batas-batas Daerah Lingkungan
Kepentingan Pelabuhan (DLKP) seluas : 14400 Ha sesuai Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor : KM.26 Tahun 2000, juga telah memiliki
Rancangan Master Plane Pelabuhan Juwana Tahun 2008.
Pelabuhan Juwana merupakan pelabuhan yang melayani kegiatan antar
pulau, dimana letaknya berada di dalam sungai Silunggonggo dengan jarak
tempuh muara ke pelabuhan kurang lebih 5 mil, kunjungan kapal ke
pelabuhan Juwana tiap tahunnya mengalami peningkatan dengan ukuran
kapal antara : 7 GT sampai 220 GT dimana dapat dilihat dari tabel
kunjungan kapal 5 tahun terakhir. Aliran sungai Silunggonggo yang
membawa lumpur dan mengendap di muara dan berfungsi sebagai alur
pelayaran menyebabkan pendangkalan/sedimentasi. Untuk menjaga
kedalaman alur pelayaran supaya kapal-kapal yang masuk/keluar
pelabuhan aman dan lancar, diperlukan adanya kegiatan pengerukan alur
pelayaran/perawatan (maintenance) yang diusulkan ke pemerintah pusat
melalui dan APBN.
Keberadaan pelabuhan Juwana mempunyai peranan penting dalam
mendorong perekonomian daerah khususnya di Kabupaten Pati disaat
dilihat dari banyaknya industri yang berkembang khususnya perikanan
antara lain industri pengolahan ikan, tempat penyimpanan ikan (coold
storange) dan mobilitas kendaraan roda empat yang mengangkut ikan ke
luar daerah sehingga dari kegiatan tersebut dapat menyerap tenaga kerja
dan membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran
dengan adanya kunjungan kapal-kapal yang masuk ke pelabuhan dan
15
melakukan kegiatan bongkar/muat barang antar pulau dapat menambah
devisa negara
16
2.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dalam usaha untuk mewujudkan keadaan tersebut, tentunya
pemerintah mempunyai peran penting yang menunjang kelancaran
pelayaran melalui instansi pemerintah yaitu Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan Kelas III Juwana.Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas
III adalah Unit pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Perhubungan
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jendral
Perhubugan Laut. Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Juwana
mempunyai peran penting dalam mewujudkan sistem pelayaran yang baik.
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Juwana adalah
instansi pemerintah dibawah direktorat Jendral Perhubungan Laut
Kementerian Perhuubungan yang bertugas melaksanakan pengawasan,
penegakan hukum dibidang keselamatan dan keamanan pelayaran,
koordinasi kegiatan pemerintah, peraturan, pengendalian, pengawasan
kegiatan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersil di Pelabuhan
Juwana sesuai KM. 36 tahun 2012 tentang kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan.
Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit pelaksana Teknis
pada Dinas Keluatan dan Perikanan, yaitu:
2.3.1 Tugas Pokok
Pelabuhan Perikanan Juwana mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum dibidang
keselamatan dan keamanan pelayaran dan koordinasi kegiatan
pemerintah di pelabuhan, serta melaksanakan pemberian
pelayanan melalui lintas angkatan laut, keamanan dan
keselamatan pelayaran di perairan pelabuhan untuk memperlancar
angkatan laut.
17
2.3.2 Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud maka
Pelabuhan Perikanan Juwana mempunyai fungsi :
2.3.2.1 Penyusun program Pelabuhan Perikanan Juwana.
2.3.2.2 Pengelolaan sarana dan prasarana serta fasilitas
pelabuhan juwana.
2.3.2.3 Pelaksanaan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan serta pelayanan kepelabuhan/TPI.
2.3.2.4 Pelaksanaan pelelangan dan penimbangan ikan dari
kapal ke dermaga.
2.3.2.5 Pelaksanaan pengaturan tempat pelelangan ikan.
2.3.2.6 Pelaksanaan penyelenggaraan administrasi lelang.
2.4 KEPEGAWAIAN
Untuk kelancaran jalanya suatu tempat pelelangan di perlukan
beberapa bagian yang mempunyai tugas masing masing. pada Tahun
2023Pelabuhan Juwana memiliki 28 orang Pegawai Negeri Sipil dan 5
orang Tenaga Harian Lepas sebagai Tenaga Keamanan dan Kebersihan.
No Nama Gol Jabatan
I Juwita Sandy Sary, SH, MM IV/a Kepala Kantor Pelabuhan Juwana
II Edy Budiyono, SE III/d Kepala Sub Bagian Tata Usaha
1. Puryanta III/c Petugas Fasel dan ketertiban
2. Eko Prasetyo III/b Pelaksana Sub Bagian Tata Usaha
3. Agus Salim III/c Pemelihara Sarpras
4. Dwi Priyanto II/c Pengawas Kespel Pelaksana Lanjutan
5. Bagyo Kumoro II/b Pengelola administrasi dan dokumentasi
6. Edy Suparno II/a pemelihara sarana dan prasarana kebersihan
7. Tri Muwarti I/d pengelola administrasi kepegawaian
8. Boby Rahman I/b Pemelihara sarana dan prasarana
9. Ilham Jaya I/b Pemelihara sarana dan prasarana
III Eko Sugiyanto, SE III/c Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha
1. Sukardi Jadi I/b Penatalaksana Pengembangan perikanan Tangkap
18
2. Amirul Joyo I/b Pemeliharaan sarana dan prasarana
Pelaksana Seksi Operasional Pelabuhan dan
IV Hendy Handoko, A.Md III/c Kesyahbandaran
1. Farhan Adi II/b Operasional Pelabuhan
2. Fabi Bagus II/a Pengelola Layanan Keselamatan Pelayaran
3. Atta Fauzan I/b Pengelola Barang
4. Willy Andrian I/b Pengelola Layanan Keselamatan Pelayaran
Tabel 2.1 Daftar pegawai struktur organisasi dan tata kerja kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Juwana
19
2.5.6 Fasilitas fungsional adalah sarana yang langsung dimanfaatkan
untuk kepentingan manajemen pelabuhan dan atau yang dapat
dimanfaatkan atau diusahakan baik oleh perorangan ataupun badan
usaha.
2.5.7 Sarana pemeliharaan kapal dan alat perikanan terdiri dari
workshop, sleepway, dockyard, dan Cold Storge.
2.5.8 Lahan untuk kawasan industri.
2.5.9 Sarana pemasok bahan bakar untuk kapal dan keperluan
pengolahan ikan.
2.5.10 Sarana pemasaran yakni tempat pelelangan ikan (TPI) kios-kios
pedagang ikan, penanganan pengolahan ikan dan penyimpanan
hasil tangkap.
2.5.11 Sarana navigasi dan komunikasi
2.5.12 Fasilitas Penunjang adalah sarana yang langsung dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, pedagang ikan
dan memberikan kemudahan bagi masyarakat umum yang
meliputi:
2.5.13 Sarana kesejahteraan nelayan tempat tinggal, tempat ibadah, balai
pertemuan nelayan, sarana hiburan dan informasi serta olahraga.
2.5.14 Sarana pengelolaan pelabuhan yaitu kantor, pos pemeriksaan,
perumahan karyawan dan rumah tamu.
20
kerja pelabuhan, menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban bersama
wilayah kerja pelabuhan, dilarang membawa narkoba dan minuman keras
ke dalam lingkungan pelabuhan dan di larang merusak sarana pascasarana
di pelabuhan juwana.
21
Fasilitas pokok UPP Juwana terdiri dari sebagai berikut :
22
4 Tempat ibadah (Mushola) 130m2
5 Pemantau tsunami 1 unit
6 Gapuro masuk pelabuhan 1 unit
Tabel 2.4 Fasilitas Penunjang UPP Juwana
Sumber : Data Primer Yang Di Olah
23
Gambar 2.3 Penginputan Hasil Produksi
Sumber : Dokumentasi penyusun : 2023
BAB III
24
PEMBAHASAN
25
membina perekonomian serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat nelayan
disekitarnya, sehingga segala faktor pendukung sangat mempengaruhi dalam
memajukan unit usaha perikanan tersebut.
Dari situ gagasan untuk mengembangkan UPP ini muncul karena keinginan
untuk mengembalikan fungsi UPP yang menjadi tumpuan masyarakat kabupaten
pati tersebut. Hal yang semakin menunjukkan bahwa pengembangan UPP ini
memang benar-benar dibutuhkan adalah keputusan pemerintah yaitu Perda
Kabupaten Pati nomor 5 tahun 2011 bab II pasal 9 yang menyatakan pemerintah
memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan pesisir pantai Pati, termasuk
didalamnya yaitu PPP Bajomulyo dan PPI Tambakromo. Selain memperbaiki
fungsi dari fasilitas yang ada pada PPP Bajomulyo/UPP Juwana, pengembangan
ini juga mencakup penambahan sektor pariwisata didalamnya. Ide ini muncul
lantaran Kota Pati yang miskin identitas dalam hal periwisatanya. Menurut data
yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa tengah, Kabupaten Pati menempati
peringkat bawah dalam hal jumlah wisatawan yang mengunjungi kota. Hal inilah
yang melatarbelakangi gagasan untuk mengembangkan PPP Bajomulyo/UPP
Juwana sebagai objek pariwisata kota agar nantinya selain mampu menunjang
kebutuhan masayarakat akan kebutuhan jual beli ikan juga mampu mengangkat
nama baik kota melalui objek wisatanya.
Penduduk kabupaten Pati berjumlah 1.324.188 jiwa pada akhir
tahun 2020 dan 1.348.397 jiwa di tahun 2021. Sebagian besar wilayah Kabupaten
Pati adalah dataran rendah. Bagian selatan (perbatasan dengan Kabupaten
Grobogan dan Kabupaten Blora) terdapat rangkaian Pegunungan Kapur Utara.
Bagian barat laut (perbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara)
berupa perbukitan. Bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Rembang.Sungai
terbesar adalah Sungai Juwana, yang bermuara di daerah Juwana.
Dengan begitu Pelabuhan perikanan pantai Bajomulyo perlu pengembangan
dermaga, guna meningkatkan klasifikasi dari pelabuhan perikanan pantai menjadi
pelabuhan perikanan nusantara. Nelayan pelabuhan Bajomulyo memiliki kapal
terbesar (Mitra Utama Semesta) yang besarnya tidak sesuai dengan fasilitas yang
berada dipelabuhan sehingga mengakibatkan olah gerak dipelabuhan terbatas
26
dikarenakan ruang kurang sesuai dengan badan kapal. Dalam penelitian ini
dilakukan beberapa tahap mencari data dilapangan, memperhitungkan dermaga
dan perancangan pelabuhan perikanan pantai untuk menjadi pelabuhan perikanan
nusantara serta menghitung tatanan tambat menggunakan ukuran utama kapal
terbesar yang dikembangkan, sehingga memperoleh hasil sesuai kebutuhan kapal
nelayan. Pada pengembangan dermaga dilakukan hasil perhitungan lebar, panjang,
dan kedalaman alur. Hasil perhitungan pengembangan dermaga pelabuhan
perikanan pantai Bajomulyo untuk menjadi pelabuhan perikanan nusantara,
kedalaman 6 meter, lebar alur pelayaran 71 m. Dengan kesimpulan ukuran
dermaga baru pelabuhan perikanan pantai Bajomulyo dapat menampung 96 kapal
terbesar 289 GT berada dipelabuhan Bajomulyo berdasarkan surat perizinan
berlayar yang dimiliki pelabuhan perikanan Bajomulyo dengan menggunakan data
kapal terbesar, kapal lain setara maupun lebih kecil dapat beraktifitas maupun
berkinerja menjadi lebih maksimal dan ditampung lebih lega dikarenakan ruang
lebih luas dengan menggunakan perhitungan kapal terbesar.
27
3.1.3.3 Bilamana mempunyai laju di air sebagai tambahan atas
penerangan yang ditentukan di dalam paragraf ini penerangan-
penerangan lambung dan penerangan buritan.
3.1.3 Kapal yang sedang menangkap ikan kecuali yang sedang mendogol ,
harus memperlihatkan :
3.1.3.1 Dua lampu keliling bersusuntegak lurus , yang diatas merah dan
di bawah putih atau sosok benda yang terdiri dari dua kerucut
yang titik-titik puncaknya berimpit , bersusun tegak lurus.
3.1.3.2 Bilamana ada alat penangkap ikan yang terjulur mendatar dari
kapal lebih dari 50 meter , lampu putih keliling atau kerucut yang
titik puncaknya ke atas di arah alat penangkap.
3.1.3.3 Bilamana mempunyai kecepatan di air, di samping lampu-lampu
yang ditentukan di dalam paragraf ini, lampu-lampu lambung dan
lampu buritan.
3.1.4 Kapal yang sedang menangkap ikan berdekatan sekali dengan kapal-
kapal lain yang menangkap ikan , boleh memperlihatkan isyarat-
isyarat tambahan yang di uraikan dengan jelas di dalam lampiran II
aturan ini.
3.1.5 Bilamana sedang tidak menangkap ikan tidak boleh memperlihatkan
lampu-lampu atau sosok-sosok benda yang ditentukan di dalam aturan
ini tetapi hanya lampu-lampu atau sosok benda yang ditentukan bagi
kapal yang panjangnya sama dengan panjang kapal itu.
28
Gambar 3.1 Kapal Dengan 55 GT akan lepas sandar
Sumber : Dokumentasi Penyusun : 2023
Dan saat waktu lepas sandar biasanya Armada kapal yang di Pelabuhan
Juwaana memulai lepas sandar di waktu pagi sampai siang hari di karenakan
kapal yang akan lepas sandar justrunya ia berlayar mencari ikan akan
mengurung waktu sampai minggu-minggu mungkin sampai berbulan-bulan,
oleh karena itu maka sebelum persiapan yang akan lepas sandar para Crew dan
Nahkoda Kapal menyiapkan perbekalan hidup berupa makanan dan konsumsi
untuk perbekalan berhari-hari dan setelah berbekalan selesai Nahkoda mungkin
dari salah satu Crue laporan keberangkatan di Syah Bandar.
Armada kapal yang biasanya sandar dan lepas sandar, keluar masuk alur
dalam waktu 1 x 24 jam dari data paling banyak sampai 150 armada kapal
kurang lebih, dalam waktu 1 x 24 jam pendaratan kapal yang akan keluar
masuk terkadang tidak menentu dari jumlah itu terkadang dalam kurung waktu
satu hari hanya 15 Armada kapal.
29
Gambar 3.2 Kapal yang akan sandar di Dermaga Pelabuhan Juwana
30
3.3.1.1.2 Panjang garis air (LWL) 18M
3.3.1.1.3 Lebar Kapal 7M
3.3.1.1.4 Tinggi sarat kapal 3M
3.3.1.2 Mesin
3.3.1.2.1 Mesin penggerak diesel engine 190 HP 1 unit
3.3.1.2.2 Mesin generator set 15 KVA 2 unit
3.1.1.2.3 Mesin pompa
31
tengah alur sungai, kemudian kapal bisa menambah
kecepatan (1-2 knot) untuk menuju laut lepas dan kembali
beraktivitas mencari ikan.
3.3.2.2 Mesin
3.1.2.2.1 Mesin penggerak diesel 85 HP 1 unit
3.1.2.2.2 Mesin generator set 15 KVA 2 unit
3.1.2.2.3 Mesin pompa
32
dipergunakan untuk membantu kapal saat maneuver di
dekat Dermaga, setelah mendekati Dermaga kapal cikar
kiri mundur buritan supaya mendekati dengan Dermaga
posisi sudah Sandar tinggal tali di tarik dan di ikat ke
Dermaga.
33
3.1.3.1.4 Kapasitas Tangki : 3,6 liter
3.1.3.1.5 Berat Benaman : 196.0cc
3.1.3.1.6 Kecepatan Mesin : 3600 rpm
3.1.3.1.7 Berat Kotor/ Bersih : 26,5/24kg
3.1.3.1.8 Diameter Baling : 210mm
3.1.3.1.9 Dimensi :128x54x42cm
34
3.4.2.2 Tiang derek stick net 3 unit
3.4.2.3 Gardan, capstan dan roler 1 unit
3.4.2.4 Perlengkapan derek 1 unit
3.4.2.5 Alat bantu pengumpul ikan 1 unit
3.4.4 Pelaksanaan
Penyiapan BBM, perbekalan, Surat-surat dan laporan
kesyahbandaran guna mendata kapal yang akan keluar masuk.
3.4.4.1 Pemberangkatan kapal sesuai jadwal penangkapan.
3.4.4.2 penentuan sasaran daerah peangkapan.
3.4.4.3 Oprasional penangkapan : penangkapan, penanganan ikan di atas
kapal, pendaratan ikan, pelaporan kesyahbandaran, pelelangan hasil
tangkapan. Pembagian hasil : tergantung model pengelolanya.
3.4.4.4 Pengecekkan dan penyiapkan kapal untuk jadwal berikutnya.
3.4.4.6 Perbaikan kapal dan perawatan mesin kapal sesuai waktu.
35
Gambar 3.6 Penyiapan Perbekalan dan BBM
Sumber : Dokumentasi Penyusun : 2023
36
3.4.7 Surat Ijin Usaha Penangkap Ikan (SIUP)
Surat ini di peruntunkan nelayan yang melakukan usaha
perikanan di bidang penangkapan ikan. Surat ijin usaha
penangkapan untuk masing masing kapal jumlahnya tidak sama,
suatu surat ijin hanya berlaku satu buah alat tangkap dengan masa
berlaku selama satu tahun.
37
Gambar 3.8 Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI)
Sumber : Dokumentasi Penyusun : 2023
38
Gambar 3.9 Surat Ijin Berlayar (SIB)
Sumber : Dokumentasi Penyusun : 2023
39
3.4.10.2 Pengembangan Kelompok Pengawasan (Pokmaswas)
Kelompok masyarakat pengawasan (pokmaswas)
merupakan system pengawasan berbasis masyarakat. Pelaksanaan
kegiatan pengawasan ini terdiri dari unsur tokoh masyarakat,
tokoh agama, tokoh adat, nelayan, serta masyarakat maritime
lainnyaa. Hal ini ada dalam UU 31 tahun 2004 pasal 67 yang
berbunyi “masyarakat dapat di ikut sertakan dalam membantu
pengawasan perikanan” kegiatan ini bertujuan menghentikan
illegal fishing dan penangkapan ikan yang merusak biota laut
serta berbahaya bagi keselamatan.
40
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan dan pembahasan yang dilakukan penulis,
maka di dapatkan kesimpulan antara lain :
4.1.1 Dalam Pelayaran faktor Aktivitas Sandar & Lepas Sandar kapal-kapal
Ikan di UPP Juwana harus di perhatikan agar Aktivitas Sandar & Lepas
Sandar dapat terlaksana dengan teratur dalam pengendalian maupun
pengemudian kapal-kapal Ikan yang mempengaruhi suatu Olah Gerak
Kapal Ikan.
4.1.2 Mengingat keterbatasan kemampuan Kapal ikan di UPP Juwana yang
menghadapi suatu keadaan kedalaman yang dangkal dan letak perairan
mana yang dangkal dan mana yang dalam.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa :
4.2.1 Keadaan kedalamana di Pelabuhan Perikananan Juwana pada alur
sungai dan fasilitas tambat dan labuh kurang memadahi dan kurang
luasnya alur sungai yang di pergunakaan untuk Sandar dan Lepas
Sandar. Pada titik yang berada dalam alur sungai tersebut kurang dalam
dan dangkal, agar dari instansi pemerintah memperhatikan dan segera
berupaya merataakan atau mengeruk kedalaman supaya pada sungai
tersebut agar dalam dan rata dengan kedalaman sehingga kapal yang
keluar dan masuk tak perlu lagi berupaya mencari titik alur yang dalam.
4.2.2 Penerapan Aturan yang berlaku terkait dokumen dokumen kapal
maupunn crew kapal agar diperketat dan diberlakukan secara
berkelanjutan dengan pengawasan tentunya.
4.2.3 Penambahan dermaga supaya kapal kapal yang ditengah alur segera
menurunkan hasil tangkapan agar tidak menutupi alur sungai yang
kurang luas tersebut.
41
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad A.K. Muda, Drs., 2006, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Ed.2,Cet.3.,
Reality Publisher, Jakarta.
Anton M. Moeliono, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta.
Bambang Setiono Adi D, 2006, Nautika Kapal Penangkap Ikan, Depdiknas,
Jakarta.
Capt. Otto S Karlio, 1997, “Olah Gerak Kapal”, Tim FIP-IKIP Semarang.
Inoue Kinzo, 2011, Pengemudian Kapal Teori Dan Praktik, Seisando Publishing,
Kobe.
Istopo, Capt, 2001, Olah Gerak, Kesatuan Pelaut Indonesia, Jakarta.
Istopo, Capt, 2001, Olah Gerak, Koperasi Pegawai BP3IP “Sejahtera”,Jakarta.
Mardalis, 2008, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Ed.1,Cet.10.,
Bumi Aksara, Jakarta.
Rahardjo Adisasmita, 1972, Olah Gerak, Depdiknas, Jakarta
Silverter Simau, 2012, Peraturan Internasional Mencegah Tubrukan Di Laut
1972,Depdiknas, Jakarta.
Tim FIK-IKIP, 1985, Olah Gerak Kapal, Tim FIK-IKIP Semarang,Semarang.
William De Rozari, 2000, Olah Gerak, Corps Perwira Pelayaran, Jakarta.
42
DAFTAR LAMPIRAN
43
Lampiran 2 :Surat Sign On
44
Lampiran 3 : Dokumentasi Taruna Praktek
NO Dokumentasi Kegiatan
Pengecekkan Kelengkapan
Kapal yang akan Lepas
1. Sandar
Fot
o di ambil Bulan Januari 2023
2.
F
oto di ambil Bulan Januari 2023
45
Pengecekan Data Crew List
3.
46
Kawasan Pelabuhan
5. Perikanan Juwana
47
Aktivitas Lepas Sandar Kapal
8.
Sampurna Jati
48
Ruang Tata Usaha
11.
49
Kondisi Maindeck Kapal saat
50