Anda di halaman 1dari 26

Komisi Kateketik,

Kitab Suci, dan


Liturgi
Keuskupan Agung Palem

MENJADI KELUARGA YANG BANGKIT


PERTEMUAN APP 2024
PERTEMUAN APP 2024
MENJADI KELUARGA YANG BANGKIT

Keluarga Kristiani yang dikasihi Tuhan,


Masa Prapaskah adalah saat penting untuk mempersiapkan diri menyambut Paskah. Dalam masa
Prapaskah, kita diajak menyadari dan merenungkan karya keselamatan Allah yang mengutus
Putra Tunggal-Nya untuk menebus dosa manusia melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya.
Maka masa Prapaskah merupakan waktu yang baik untuk mempersiapkan diri menyambut
sukacita Paskah dengan doa, matiraga, pertobatan, amal kasih, hidup sederhana dan
penyangkalan diri sebagai wujud nyata dari pantang dan puasa selama 40 hari.
Keluarga sebagai Gereja kecil merupakan tempat persiapan pertama dalam menyongsong
Paskah. Bagaimana keluarga mempersiapkan Paskah? Paskah, selain sebagai perayaan
kebangkitan Yesus Kristus, juga merupakan momen “kebangkitan” hidup bagi setiap orang.
Bapak Uskup, Mgr. Yohanes Harun Yuwono, mengajak seluruh umat menghidupi dan
merayakan iman dalam keluarga dengan menetapkan tahun ini sebagai Tahun Keluarga. Beliau
menyadari adanya krisis yang dihadapi keluarga-keluarga Kristiani, yakni: krisis kesetiaan,
hedonisme dan berhala uang, perpisahan, serta terabaikannya nilai-nilai kristiani (Lihat ARDAS
KAPal, hlm. 38-39). Krisis-krisis tersebut bisa disebut sebagai peristiwa “kematian” keluarga
Kristiani. Sebagai orang-orang yang telah ditebus dengan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, kita
pun harus bangkit dengan memperbaharui hidup berkeluarga supaya bisa menjadi penolong yang
sepadan bagi pasangannya, berubah menjadi pribadi yang dijiwai pertobatan sejati dan hidup
sederhana serta mampu bersaksi di tengah masyarakat. Oleh karena itu tema APP tahun 2024
adalah MENJADI KELUARGA YANG BANGKIT.
Tema tersebut di atas akan direnungkan dalam empat kali pertemuan dan satu kali ibadat
keluarga. Berikut ini adalah sub-tema dalam pertemuan dan ibadat tersebut:
Pertemuan Pertama : Menjadi Penolong yang Sepadan.
Pertremuan Kedua : Menjadi Pribadi yang Bertobat
Pertemuan Ketiga : Keluarga yang Bersahaja
Pertemuan Keempat : Keluarga yang Bersaksi
Pertemuan Kelima : Ibadat Keluarga – Keluarga yang Bertumbuh Dalam Sukacita
Semoga pertemuan-pertemuan dan ibadat keluarga yang disajikan membantu keluarga-keluarga
Kristiani MENJADI KELUARGA YANG BANGKIT. Akhirnya, kami mengucapkan selamat
ber-APP dalam lingkungan dan keluarga. Semoga berkat Tuhan menyertai keluarga kita. Amin.

Palembang, 02 Februari 2024


Pada Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah

Komisi Kateketik, Kitab Suci, dan Litugi


Keuskupan Agung Palembang

1|Pertemuan APP 2024


PERTEMUAN PERTAMA
MENJADI PENOLONG YANG SEPADAN

Lagu Pembuka
Dinyanyikan lagu yang sesuai tema atau masa pra paskah.
Tanda Salib dan Salam
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Kata Pembuka
Saudara-saudari, keluarga Kristiani yang dikasihi Tuhan,
Tuhan menciptakan manusia seturut citranya dan baik adanya. Ia pun menciptakan laki-laki dan
perempuan untuk menjadi penolong yang sepadan. Namun, kemudian manusia jatuh dalam dosa.
Akibatnya, relasi antara manusia dengan Allah dan antar manusia pun rusak karena dosa. Yesus
Kristus yang mengorbankan diri-Nya, melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya,
memulihkan manusia dari dosa. Oleh karena itu, relasi laki-laki dan perempuan pun dipulihkan
kembali sebagai penolong yang sepadan.
Tema pertemuan pertama adalah MENJADI PENOLONG YANG SEPADAN. Dalam
pertemuan ini kita diajak menyadari hakekat kita sebagai manusia, pria dan wanita yang
diciptakan sederajat. Kesederajatan itu hendaknya dihidupi dalam keluarga sehingga antara
suami dan isteri yang telah disatukan Allah menjadi penolong yang sepadan satu sama lain.
Marilah kita mohon penyertaan Tuhan dalam pertemuan ini, agar mampu menangkap kehendak-
Nya dalam iman dan kasih. Hening sejenak....
Pernyataan tobat
P Menyadari bahwa dalam kehidupan berkeluarga, kita sering berlaku egois, mau menang
sendiri dan kurang menghargai pasangan kita, maka marilah kita menyesalinya dan
mohon ampun kepada Tuhan.
Saya mengaku….
Semoga Tuhan yang Mahakasih, menyertai kita, mengampuni dosa kita dan menghantar
kita ke hidup yang kekal.
U Amin.
Doa pembuka
P Marilah berdoa,
Allah Bapa Maha Pengasih, kami bersyukur karena Engkau menghendaki perkawinan
sebagai persekutuan hidup dan kasih antara suami dan isteri yang terjalin dengan mesra
dalam kodrat pria dan wanita yang sederajat dan penolong yang sepadan. Anugerahilah
kami dengan Roh Kebijaksanaan-Mu supaya kami mampu menanggapi panggilan hidup
perkawinan seturut kehendak-Mu yang suci. Semoga dalam pertemuan ini Engkau
menuntun kami semua dalam terang cahaya-Mu agar kami mampu merenungkan dan
sekaligus menemukan nilai-nilai ajaran yang telah Engkau tetapkan dalam hukum-

2|Pertemuan APP 2024


hukum-Mu. Buatlah supaya kami pun mampu saling menolong dalam menjawab
tantangan hidup berkeluarga. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
U Amin.
Bacaan Kitab suci
Kejadian 2: 18 – 25
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Lalu TUHAN Allah membentuk dari
tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada
manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia
itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu
memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang
hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah
mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari
rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu
dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku
dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu,
tetapi mereka tidak merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan singkat
“Diciptakan untuk menjadi penolong yang sepadan.”
Ada cerita tentang sepasang suami-istri yang sudah usia lanjut. Namanya Marlie dan Stella.
“Akulah yang mengurus semua keperluannya. Kalau ia bahagia, aku juga,” demikian kata Stella.
Marlie pun berkata, “Aku bahagia selama ia ada di dekatku.” Marlie dan Stella telah menikah
selama 79 tahun. Ketika Marlie sakit saat dirawat di panti jompo, Stella pun dengan senang hati
membawanya pulang. Marlie berusia 101 tahun dan Stella 95 tahun. Meskipun Stella sendiri
membutuhkan alat bantu untuk berjalan, dengan penuh kasih ia masih melakukan apa yang dapat
ia lakukan bagi suaminya, seperti menyiapkan makanan kesukaannya, memberinya minum dan
menyuapinya. Ada yang tidak dapat dilakukannya sendiri tetapi cucu-cucu dan para tetangga
datang membantu mengurusnya.
Saudara-saudari yang terkasih, cerita tentang Marlie dan Stella adalah contoh nyata dari firman
Tuhan yang telah kita dengarkan bersama. Mereka hidup saling melengkapi; sebagai penolong
yang sepadan satu sama lain. Dalam Alkitab diceritakan tak satupun makhluk hidup yang dibawa
Tuhan kepada Adam berkenan dihatinya. Adam tidak menemukan dalam diri makhluk-mahkluk
itu penolong yang sepadan. Ketika Tuhan membawakan kepadanya Hawa, yang diciptakan dari
tulang rusuknya, barulah Adam menemukan penolong dan teman hidup yang sepadan (ay. 19-
20).
Hawa adalah teman hidup yang sempurna bagi Adam, dan melalui mereka Allah membentuk
lembaga pernikahan. Dalam pernikahan, dua pribadi bersatu untuk menjadi penolong yang
sepadan satu sama lain dan juga membangun keluarga serta meneruskan keturunan dan
memelihara ciptaan (Kej 1:28). Dari keluarga pertama itu terbentuklah komunitas, agar baik
menikah atau lajang, tua atau muda, tidak ada dari kita yang hidup seorang diri saja. Sebagai
komunitas, kita mendapat kesempatan berharga dari Tuhan untuk saling menanggung beban satu
sama lain dengan rela.

3|Pertemuan APP 2024


“Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia
diambil dari laki-laki.” Wanita (istri) adalah patner sederajat bagi pria (suami), ia diberikan oleh
Allah sebagai penolong sepadan dan dengan demikian mewakili Allah, yang dari pada-Nya kita
beroleh pertolongan. "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging" (Kej 2:24). Hal ini berarti
kesatuan hidup mereka berdua tidak dapat diceraikan. Yesus sendiri juga menegaskan bahwa
persatuan seorang pria dan wanita dari sejak awal adalah rencana Allah, dan "mereka bukan lagi
dua, melainkan satu." (Mat 19:6 – KGK. 1605).
Demikianlah suami dan isteri hendaklah saling mengerti dan menghormati, saling menolong satu
sama lain, agar tercipta penerimaan dan penghargaan diri secara utuh sehingga kelebihan dan
kekurangan masing-masing menjadi kekuatan yang saling melengkapi. Santo Ambrosius
mengatakan bahwa istri bukanlah budak atau pembantu dari suami yang dapat diperlakukan
sesuka hati suami. Istri adalah “tulang rusuk” suami, pendamping atau penolong sepadan yang
dianugerahkan Tuhan kepadanya dan teman seperjalanan dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Santo Ambrosius mengingatkan bahwa suami bukan penguasa tunggal dalam rumah tangga
tetapi sebagai “rekan” bagi istri dan anak-anak.
Kebersatuan dalam rumah tangga adalah kekuatan untuk bangkit dari setiap keterpurukan yang
dialami akibat badai kehidupan. Saling mendoakan dan berdoa bersama, saling menolong dalam
kesibukan, kerepotan, bahkan permasalahan keluarga, akan meringankan beban yang harus
dipikul. Suami dan istri serta anak-anak merupakan penolong sepadan satu sama lain.
Sharing iman.
1. Nilai-nilai positif apa yang bisa dipetik dari kisah Marlie dan Stella? Adakah nilai-nilai ini
juga tumbuh dalam keluarga anda?
2. Apa hambatan untuk membangun keluarga yang menjadi penolong satu sama lain?
3. Apa yang akan Anda lakukan untuk menjadi pribadi “penolong sepadan” dalam keluarga?
Doa umat
Didoakan secara spontan oleh umat. Komunitas bisa saling mendoakan antar keluarga juga
bagi keluarga yang sedang mengalami persoalan. Doa umat yang disajikan di sini merupakan
pilihan bila mengalami kebuntuan.
P Allah Bapa yang Mahakasih, dalam rasa syukur atas hidup berkeluarga, perkenankan
kami menyampaikan doa-doa permohonan kami:
1. Kami mohon berkat-Mu, ya Bapa, bagi suami-istri. Semoga di antara mereka tercipta
sikap saling menghormati dan mencintai satu sama lain sebagaimana diteladankan oleh
Tuhan Yesus yang mencintai umat secara total dengan cinta yang tak terbagi. Kami
mohon....
2. Semoga suami-istri semakin menyadari keberadaan mereka sebagai teman seperjalanan
bagi pasangannya dalam mengarungi kehidupan berumah tangga sehingga akan berusaha
untuk saling membantu dan memperkembangkan satu sama lain dengan menjauhkan
sikap egois dan perasaan superior di antara mereka. Kami mohon....
3. Ya Bapa, sadarkanlah pasangan suami-istri akan panggilan mereka untuk bekerja sama
dengan Engkau dalam meneruskan kehidupan kepada anak-anak. Sadarkanlah mereka
akan tanggung jawab sebagai penolong dan pendamping bagi anak-anak mereka. Kami
mohon....
P Marilah kita satukan segala doa syukur, pujian dan permohonan kita dengan
mengucapkan/menyanyikan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri.
Bapa kami

4|Pertemuan APP 2024


P+U Bapa kami yang ada di Surga....
Doa peneguhan
P Marilah kita doakan bersama Doa Tahun Keluarga
Allah Bapa mahakasih, Engkau menciptakan manusia dan menghimpunnya menjadi
keluarga dalam ikatan cintakasih sejati. Kami bersyukur kepada-Mu atas keluarga yang
telah Engkau anugerahkan kepada kami. Kami mohon kepada-Mu supaya semakin
menguatkan ikatan kami sebagai keluarga, agar kami menjadi keluarga yang bersehati
dan saling mendukung satu sama lain dalam iman, harapan dan kasih.
Kami mohon rahmat-Mu, agar kami senantiasa mampu merajut hubungan yang erat
dalam doa agar rumah kami menjadi tempat di mana kami bisa berkumpul untuk
menemukan kehadiranMu dan menyampaikan segala pujian, rasa syukur, kebutuhan dan
kekhawatiran kami kepadaMu. Sebab, ketika keluarga berdoa bersama, akan tetap
bersama.
Semoga kasih-Mu yang nyata dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang juga
berkenan hadir di tengah keluarga, membuat kami sebagai keluarga semakin bersemangat
dalam menghidupi kasih-Mu dengan saling memberikan teladan hidup yang baik, setia,
mau berkorban dan murah hati supaya keluarga kami sungguh menjadi gereja rumah
tangga yangmampu mencerminkan kasih-Mu di dunia ini.
Doa ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan
dan sepanjang segala masa. Amin
Bunda Maria, lindungilah keluarga kami dengan mantel keibuanmu. Amin
1x Salam Maria
Berkat penutup
P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri pertemuan ini marilah kita menundukkan
kepala, memohon berkat Tuhan
P Semoga Tuhan beserta kita
U Sekarang dan selama-lamanya
P Semoga kita sekalian, anggota keluarga kita, rencana-rencana hidup dan pekerjaan kita
selalu dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah Yang Mahakuasa, dalam nama
Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus
U Amin
P Saudara/i sekalian, marilah kita pulang dan mengamalkan niat-niat baik kita, agar hidup
kita serta seluruh anggota keluarga kita selalu diliputi damai sejati.
U Syukur kepada Alllah
Lagu penutup
MB. 530 – Hidup rukun dan damai.
PS. 663 – Hidup kita dalam dunia.
Atau lagu lain yang sesuai.

5|Pertemuan APP 2024


PERTEMUAN KEDUA
MENJADI PRIBADI YANG BERTOBAT

Lagu pembuka
Dinyanyikan lagu yang sesuai tema atau masa Prapaskah.
Tanda salib dan salam
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Kata pembuka
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Dalam pertemuan APP yang kedua ini, kita akan bersama-sama belajar dari kisah pertobatan
Daud, raja Israel kedua, yang telah diurapi Tuhan. Hidupnya berkecukupan dan ia mampu
menaklukkan bangsa-bangsa di sekitarnya. Semua itu terjadi karena Allah menyertainya dan
melimpahkan kepadanya segala sesuatu yang diperlukan untuk memerintah Bangsa Israel umat
kesayangan-Nya. Namun karena dorongan nafsu jahat Daud menjadi lalai. Ia terjerumus dalam
dosa yang menyebabkan Allah murka. Menyadari kesalahannya Daud menyesal dan berjanji
untuk selalu mentaati hukum-hukum-Nya.
Kisah kejatuhan Daud ke dalam dosa adalah juga cerita kebanyakan keluarga-keluarga Kristiani
yang di zaman modern ini.
Maka marilah dalam pertemuan ini kita mohon penyertaan Tuhan sembari menyesali dosa dan
kesalahan yang telah kita buat dalam keluarga dan pergaulan dengan sesama. Hening sejenak….
Pernyataan tobat
P Saudara-saudari yang terkasih, sadar atas kesalahan yang mungkin pernah kita buat
dengan tidak setia pada janji perkawinan dan janji baptis kita, maka marilah kita mohon
ampun kepada Tuhan.
Saya mengaku…
Semoga Allah yang Maharahim, mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U Amin.
Doa pembuka
P Marilah berdoa,
Allah Bapa yang Maharahim, kami bersyukur karena mempunyai Allah yang Maha
Pengasih dan Penyayang, Panjang Sabar dan Penuh Kasih Setia yang tidak menghitung
hitung dosa manusia dan selalu menyesal akan hukuman-hukuman yang diberikan-Nya.
Sadar akan kasih-Mu yang besar itu, kami mohon anugerahkanlah kepada kami sikap taat
akan janji kesetiaan yang pernah kami ikrarkan di depan altar-Mu. Semoga dalam
pertemuan APP yang kedua ini, kami semua selalu terarah pada kehendak-Mu yang suci
sehingga kami mau dan mampu memperbaharui diri dari setiap kesalahan dan dosa serta
membangun pertobatan yang sungguh. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
6|Pertemuan APP 2024
U Amin.

Bacaan Kitab suci


2 Samuel 12: 7 – 23
Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN,
Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang
melepaskan engkau dari tangan Saul. Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-
isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda;
dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.
Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria,
orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan
dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. Oleh sebab itu, pedang tidak akan
menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan
mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang
dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan
memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di
depan seluruh Israel secara terang-terangan."
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata
kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun
demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang
lahir bagimu itu akan mati."
Kemudian pergilah Natan ke rumahnya. Dan TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas
isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia
berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di
tanah. Maka datanglah kepadanya para tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari
lantai, tetapi ia tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.
Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan
kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: "Ketika anak itu masih hidup,
kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita
dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!" Ketika
Daud melihat, bahwa pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah
mati. Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: "Sudah matikah anak itu?" Jawab
mereka: "Sudah."
Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam
rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas
permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan. Berkatalah pegawai-pegawainya
kepadanya: "Apakah artinya hal yang kauperbuat ini? Oleh karena anak yang masih hidup itu,
engkau berpuasa dan menangis, tetapi sesudah anak itu mati, engkau bangun dan makan!"
Jawabnya: "Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu
TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup. Tetapi sekarang ia sudah mati,
mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi
kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku."Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan singkat.
Cerita tentang keluarga pak Surono.

7|Pertemuan APP 2024


Telah 5 tahun pak Surono mendampingi dan merawat isterinya, Sumiyati. Sejak terkena stroke
istrinya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya tergolek lemah diatas kasurnya. Pak Surono mengurus
keperluan sehari-hari istrinya, seperti: makan, minum, dan mengganti pakaian. Pak Surono
adalah orang Katolik yang taat. Dia meminta prodiakon untuk menghantar komuni bagi istrinya
setiap minggu. Dia juga beberapa kali meminta pastor paroki memberi Sakramen Pengurapan
Orang Sakit. Pak Surono dan keluarga sudah tidak kurang-kurang mengusahakan perawatan
dokter dan terapis tetapi hasilnya nihil. Doa Rosario selalu didaraskan setiap malam. Sudah
menjadi kehendak Tuhan, pada tahun ke-6 sakitnya, Sumiyati dipanggil Tuhan. Hati Pak Surono
terasa tercabik-cabik dan dia berdiam diri di kamar selama beberapa hari.
Hari demi hari dijalani Pak Surono dalam kesendirian, mencoba tegar dan bangkit dari
kesedihan. Kedua anaknya sudah tak serumah lagi. Anak laki-lakinya merantau kerja di kota
sedang anak perempuannya mengikuti suaminya. Kadang sebulan sekali kedua anaknya datang
sekedar menghibur dan ingin tahu kabar ayahnya. Sebetulnya Pak Surono juga belum tua betul
masih 48 tahun. Ia rajin bekerja di sawah, berkebun dan beternak ikan. Cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ia menikmati kesendiriannya, dan walaupun kedua anaknya mendorongnya
untuk segera menikah lagi, Pak Surono tetap pada pendiriannya untuk hidup sendiri. Cinta
kepada istrinya, Sumiyati, telah terpatri dan tak tergantikan. Ia berharap kelak bila sudah
meninggal dapat bertemu dengan istrinya hidup bahagia di Surga.
Cerita tentang Pak Surono adalah cerita tentang kesetiaan yang dijalani dalam hidup keseharian
dalam suka maupun duka. Pak Surono sangat mencintai istrinya. Hal ini berbeda dengan Kisah
Daud yang kita dengarkan bersama dalam bacaan tadi. Ia dengan sengaja melancarkan rencana
jahat untuk mengambil istri Uria. Padahal Daud adalah raja yang dilimpahi banyak karunia dan
Tuhan selalu mencukupkan segala keinginan dan kebutuhannya. “Akulah yang mengurapi
engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. Telah
Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku
telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu
Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.” Allah menghukum Daud atas dosanya dengan mengambil
anaknya. Sadar akan perbuatan dosanya Daud menyesal dan bertobat. Lalu berkatalah Daud
kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN. Lalu Daud memohon kepada Allah oleh
karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman
itu ia berbaring di tanah.”
Daud bertobat dengan sungguh-sungguh. Ia menyesali seluruh dosa-dosanya. “TUHAN,
luputkanlah jiwaku, selamatkanlah aku oleh karena kasih setia-Mu.… setiap malam aku
menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.” (Mzm 6:5.7).
Rasa sesal dan tobat ia wujudkan dengan berpuasa dan berdoa kepada Allah. Ia pun berubah dan
tidak pernah berbuat kesalahan yang sama. Kitab 1 Raja-raja 1:1-4 mengisahkan ketika Daud
sudah tua dan lanjut usia. Ia jatuh sakit dan sekujur badannya terasa dingin. Para hambanya
mencoba menyelimutinya dengan selimut tebal namun tetap saja dingin. Kemudian para
hambanya berinisiatif mencarikan seorang gadis perawan yang masih muda untuk melayani agar
tuannya mendapatkan kehangatan di tempat tidurnya. Setelah ditemukan, seorang gadis cantik
yang bernama Abisag melayani Daud. Sekalipun gadis itu melayani Raja Daud, “tetapi raja
tidak bersetubuh dengan dia (ay. 4).
Paus Fransiskus berkata bahwa tidak ada keluarga yang sempurna. Suami atau istri adalah
pribadi yang tidak sempurna begitu pun dengan anak-anak. Namun demikian ketidaksempurnaan
bukan menjadi alasan untuk mentolerir kesalahan dan dosa. Seringkali kita beralasan bahwa
sebagai pribadi yang rapuh, berbuat salah itu wajar. Ada banyak contoh kerapuhan atau
ketidaksempurnaan dalam hidup berumah tangga, misalnya: perselingkuhan,
penipuan/ketidakjujuran, perjudian, kemabukan karena minuman beralkohol, kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT), ketidakpedulian, merendahkan martabat pasangannya, dan hilangnya
rasa tanggung jawab, dan lan-lain. Sering kerapuhan itu membuat suami-istri yang sebelumnya
saling mencintai menjadi saling membenci bahkan berpisah.
8|Pertemuan APP 2024
Bertobat bukan sekadar menyesali diri dengan kata dan air mata, tetapi berubah dan tidak
mengulangi perbuatan dosa. Perubahan sikap batin yang terwujud dalam tindakan itulah yang
berkenan di hati Tuhan seperti yang dilakukan oleh Daud. Pemulihan keluarga dari kerapuhan
tidak hanya menuntut pertobatan dari yang bersalah tetapi juga membutuhkan pengampunan.
Santo Paulus menasehati kita untuk saling mengampuni karena Tuhan lebih dulu mengampuni
(lihat Kol. 3:13-14).
Setiap keluarga Kristiani dipanggil untuk membangun pertobatan dan pengampunan. Tuhan
Yesus Kristus, melalui Gereja-Nya, terus berkeliling ke lorong-lorong pedesaan, gang-gang
perkotaan, dan daerah pesisir serta pegunungan untuk mengunjungi keluarga-keluarga dan
memberikan berkat damai sejahtera bagi semua anggota keluarga. Masa Prapaskah ini menjadi
saat yang tepat bagi kita semua untuk bertobat sehingga kita pun merayakan Paskah dengan hati
penuh sukacita.
Sharing iman
1. Dari kisah Raja Daud dan Pak Surono, nilai-nilai positif apa yang bisa Anda petik?
2. Dari pengalaman Anda, apa sajakah dosa-dosa/kerapuhan yang sering dilakukan oleh orang
yang berumah tangga? Dan bagaimana orang harus membangun pertobatan dari dosa-dosa
itu?
3. Pertobatan apa yang menjadi komitmen Anda untuk mewujudkan keluarga sebagai Gereja
Rumah Tangga?
Doa umat
Didoakan secara spontan oleh umat. Komunitas bisa saling mendoakan antar keluarga juga
bagi keluarga yang sedang mengalami persoalan. Doa umat yang disajikan di sini merupakan
pilihan bila mengalami kebuntuan.
P Allah dalam Surga, Engkau selalu menghendaki kami hidup dalam damai dan
mengedepankan pertobatan dan pengampunan. Bantulah kami dengan rahmat-Mu yang
kami mohon dalam doa-doa kami ini:
1. Ya Bapa, semoga dengan bantuan rahmat-Mu pasangan suami-istri, orangtua dan anak,
dan sesama saudara mampu hidup dalam semangat perdamaian dengan kesediaan untuk
bertobat dan saling mengampuni. Kami mohon....
2. Allah yang Mahakasih, lunakkan hati kami yang sering keras dan tertutup dan yang tidak
mau mengakui kerapuhan atau kedosaan kami. Hancurkanlah keegoisan hati kami.
Semoga dengan rahmat kasih-Mu, kami hidup dengan penuh damai dan kasih bersama
anggota keluarga dan sesama. Kami mohon....
3. Kami berdoa bagi keluarga-keluarga yang tengah mengalami konflik dalam relasi mereka
karena kesalahpahaman, perbedaan budaya mapun agama. Turunkanlah rahmat
perdamaian di antara mereka agar perbedaan-perbedaan tidak membawa pemisahan,
melainkan memperkaya relasi dan pembelajaran yang positif dari pasangannya. Kami
mohon....
P Marilah kita satukan segala doa syukur, pujian dan permohonan kita dengan
mengucapkan/menyanyikan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri.
Bapa kami
P+U Bapa kami yang ada di Surga....
Doa peneguhan
P Marilah kita doakan bersama Doa Tahun Keluarga

9|Pertemuan APP 2024


Allah Bapa mahakasih, Engkau menciptakan manusia dan menghimpunnya menjadi
keluarga dalam ikatan cintakasih sejati. Kami bersyukur kepada-Mu atas keluarga yang
telah Engkau anugerahkan kepada kami. Kami mohon kepada-Mu supaya semakin
menguatkan ikatan kami sebagai keluarga, agar kami menjadi keluarga yang bersehati
dan saling mendukung satu sama lain dalam iman, harapan dan kasih.
Kami mohon rahmat-Mu, agar kami senantiasa mampu merajut hubungan yang erat
dalam doa agar rumah kami menjadi tempat di mana kami bisa berkumpul untuk
menemukan kehadiranMu dan menyampaikan segala pujian, rasa syukur, kebutuhan dan
kekhawatiran kami kepadaMu. Sebab, ketika keluarga berdoa bersama, akan tetap
bersama.
Semoga kasih-Mu yang nyata dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang juga
berkenan hadir di tengah keluarga, membuat kami sebagai keluarga semakin bersemangat
dalam menghidupi kasih-Mu dengan saling memberikan teladan hidup yang baik, setia,
mau berkorban dan murah hati supaya keluarga kami sungguh menjadi gereja rumah
tangga yangmampu mencerminkan kasih-Mu di dunia ini.
Doa ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan
dan sepanjang segala masa. Amin
Bunda Maria, lindungilah keluarga kami dengan mantel keibuanmu. Amin
1x Salam Maria
Berkat penutup
P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri pertemuan kedua ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian, anggota keluarga kita, rencana-rencana hidup kita untuk bertobat
dan pekerjaan kita selalu dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang
Mahakuasa, dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
U Amin
P Saudara-saudari sekalian, marilah kita pulang dan mengamalkan niat-niat baik kita, agar
hidup kita serta seluruh anggota keluarga kita selalu diliputi damai sejati.
U Syukur kepada Allah.
Lagu penutup
MB. 727 - Ya Tuhan Maha Pengampun
PS. 698 – Tolong Aku, Tuhan.
Atau lagu lain yang sesuai.

10 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
PERTEMUAN KETIGA
MENJADI KELUARGA YANG BERSAHAJA

Lagu pembuka
Dinyanyikan lagu yang sesuai tema atau masa Prapaskah.
Tanda salib dan salam
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Kata pembuka
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Selamat berjumpa kembali dalam pertemuan APP yang ketiga. Hari ini kita akan mendalami
tema “Menjadi Keluarga yang Bersahaja.” Yesus mengingatkan kita bahwa keselamatan hidup
kekal bukan tergantung dari apa yang kita miliki, tetapi tergantung bagaimana hati kita terarah
pada Allah.
Tantangan bagi keluarga-keluarga di zaman modern adalah tawaran materi duniawi yang
menjanjikan kenikmatan hidup. Hal ini tentu bisa membelokkan arah hidup keluarga-keluarga
Kristiani. Hidup mereka bisa hanya terarah pada harta duniawi yang dalam pemenuhannya dapat
mengabaikan nilai-nilai Kristiani.
Marilah kita mohon penyertaan Tuhan agar dalam pertemuan ini kita dituntun dan hati serta budi
kita diarahkan untuk hidup seturut kehendak-Nya; hidup sederhana dan bersahaja serta
mensyukuri segala sesuatu yang Tuhan telah anugerahkan kepada kita. Marilah kita hening
sejenak….
Pernyataan tobat.
P Marilah kita menyesali dosa dan kesalahan, karena kita seringkali berlaku sombong,
tamak, dan kurang bersyukur atas anugerah Tuhan.…
Saya mengaku…
P Semoga Tuhan yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita kehidup yang kekal.
U Amin.
Doa pembuka
P Marilah berdoa,
Ya Allah yang Mahabijaksana, kami bersyukur kepada-Mu atas karunia-karunia yang
telah Engkau limpahkan kepada kami: anggota keluarga yang sehat, rejeki yang cukup,

11 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
keharmonisan rumah tangga, serta penyertaan dan perlindungan-Mu selama ini. Semoga
keluarga-keluarga Kristiani selalu dalam bimbingan-Mu sehingga terbebas dari segala
keinginan hidup lepas dari-Mu, gaya hidup materialis dan konsumtif. Semoga kami selalu
terdorong untuk hidup penuh rasa syukur atas pemberian-pemberian-Mu yang Engkau
limpahkan kepada kami. Demi kristus Tuhan dan Pengantara kami.
U Amin.
Bacaan Kitab suci
Lukas 12:13-34
Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku
supaya ia berbagi warisan dengan aku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah
yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" Kata-Nya lagi kepada
mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya,
tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat,
sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya:
Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan
mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-
barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-
senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga
jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia
tidak kaya di hadapan Allah."
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir
akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh
itu lebih penting dari pada pakaian.
Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai
gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi
burung-burung itu! Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan
sehasta pada jalan hidupnya? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling
kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?
Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata
kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari
bunga itu. Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api
demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!
Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu
minum dan janganlah cemas hatimu. Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu
Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang
tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati
pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu
berada."
Demikianlah sabda Tuhan.

12 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
Renungan singkat.
Kisah Keluarga Pak Cokroibowo.
Pak Cokro memiliki anak tunggal, seorang putra yang amat dikasihi. Ia berharap anaknya nanti
menjadi orang yang sukses. Karena cintanya, Pak Cokro dan istrinya selalu memberikan apa saja
yang diminta oleh anaknya. Setelah lulus SMA di desanya Pak Cokro meminta anaknya untuk
meneruskan kuliah di perguruan tinggi swasta terkenal di Jogja. Setiap bulan Pak Cokro
mengirimkan uang saku sebesar Rp 500.000, - jumlah yang cukup besar untuk ukuran tahun
1990-an. Setelah empat tahun berjalan, Dimas, demikian nama anak itu, pulang dan mengaku
telah lulus kuliah serta mendapat gelar sarjana. Sebagai hadiah atas kelulusannya, Pak Cokro
membelikannya sepeda motor Honda Astrea dengan menjual sebagian ladangnya. Pada waktu
itu, di desanya, siapapun yang memiliki Honda Astrea dianggap memiliki status sosial tinggi.
Karena itu juga banyak gadis di desanya yang menginginkan menikah dengan Dimas. Akhirnya,
Dimas pun menikah dengan salah satu gadis di desanya.
Proses pernikahan Dimas, dari pertunangan hingga pernikahan, digelar dengan mewah. Untuk
resepsi perkawinan, Pak Cokro menyembelih beberapa ekor sapi dan ratusan ekor ayam. Ia pun
menggelar hiburan wayang kulit selama sehari-semalam. Untuk membiayai seluruh acara itu,
Pak Cokro menjual sawah dan berhutang pada rentenir. Ia berharap uang sumbangan dari para
undangan bisa mengembalikan biaya pesta pernikahan. Ia pun menyebar undangan sebanyak 800
buah ditambah ratusan undangan khusus berupa makanan di dalam rantang (rantangan).
Setelah resepsi berakhir, Pak Cokro dan beberapa kerabatnya membuka amplop-amplop
sumbangan. Setiap amplop dibuka, ada yang menyerukan dengan lantang jumlah uang dalam
amplop dan nama penyumbang; Pak Camat…Rp. 300 ribu, Bu Lurah…Rp. 150 ribu, Pak
Sutris…Rp. 100 ribu, Si A…RP. 50 ribu, si B…Rp. 10 ribu, dan seterusnya. Banyak amplop
yang hanya berisi Rp. 5 ribu bahkan banyak amplop yang kosong. Setelah tahu jumlah akhir
uang sumbangan yang didapat, Pak Cokro pun terduduk lemas karena uang yang diperoleh tidak
seperti yang ia harapkan. Ia masih harus memikirkan bagaimana melunasi hutang-hutangnya.
Kesedihan hati Pak Cokro pun semakin bertambah ketika mengetahui bahwa Dimas ternyata
tidak pernah selesai kuliah karena ia tidak masuk kuliah dan selama waktunya hanya digunakan
untuk bersenang-senang selama di Jogja.
Saudara-saudari terkasih, kisah keluarga Pak Cokro merupakan gambaran akan tantangan yang
dihadapi oleh keluarga-keluarga Kristiani. Mereka menghadapi tantangan gaya hidup materialis
dan konsumtif. Gaya hidup materialis dan konsumtif adalah gaya hidup yang mendasarkan
kepuasan hidup pada kepemilikan barang dan gengsi. Pak Cokro membelikan sepeda montor
yang terkenal saat itu untuk anaknya kendatipun harus menjual Sebagian ladangnya. Demi
gengsi, pesta perkawinan anaknya dibuat meriah meskipun harus menjual sawah dan berhutang.
Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menemukan gaya hidup yang materialis dan konsumtif,
misalnya: pada awalnya orang sekedar ingin berkomunikasi dengan mudah sehingga membeli
telpon genggam (handphone). Namun karena model HP terbaru muncul dan iklannya bertebaran
dimana-mana, orang lantas merasa butuh untuk membeli HP baru itu. Contoh yang lain adalah
orang merasa bangga dan gengsinya tinggi bila mempunyai barang-barang dengan merek dan
model tertentu, entah itu barang elektronik, baju, sepatu, kendaraan roda dua bahkan empat.
Karena kemudahan belanja secara online bahkan ada iming-iming diskon, orang berbelanja
barang karena keinginan belaka bukan karena kebutuhan.
Yesus mengingatkan kita semua untuk tidak jatuh pada ketamakan. Dalam bacaan Kitab Suci
tadi sangat jelas hal itu dikatakan-Nya, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala
ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung
dari pada kekayaannya itu." Ketamakan yang dimaksudkan oleh Yesus adalah orang
menggantungkan kebahagiaan dan kesenangannya hanya pada kepemilikan atas kekayaan yang
melimpah di dunia ini. Harta duniwi tidak akan pernah bisa memberikan kebahagian sejati dalam
hidup manusia karena tidak pernah bisa memenuhi kebutuhan jiwa dan tidak kekal seperti jiwa.
13 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
Jika demikian, apakah kita tidak perlu harta duniawi selama di dunia ini? Tidak. Tuhan Yesus
mengatakan, “Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah
Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.”
Melalui perumpaan orang kaya yang bodoh, burung gagak, dan bunga bakung, Tuhan Yesus
mengingatkan kita akan pemeliharaan Tuhan atas hidup kita. Mencari Kerajaan Allah berarti
selalu ingat akan pemeliharaan Allah itu. Namun, banyak orang berpikir bahwa pemilik dan
pengendali hidup ini adalah dirinya, seperti dalam perumpamaan orang kaya yang bodoh di atas.
Ia mengumpulkan harta dan melupakan Tuhan. Kitab Pengkhotbah mengingatkan bahwa “siapa
mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kelimpahan tidak akan puas
dengan penghasilannya.” (Pkh. 5:9). Kitab Pengkhotbah pun mengingatkan kita bahwa orang
harus kembali ingat akan kodratnya sebagai manusia yang bersahaja; “Sebagaimana ia keluar
dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ia datang. Ia tidak
memperoleh dari jerih payahnya apa pun yang dapat dibawa dalam tangannya.” (Pkh. 5:14).
Di zaman ini berani mengatakan “cukup” adalah suatu keutamaan yang tidak mudah dicapai.
Keluarga-keluarga Kristiani diharapkan memiliki keutamaan itu. Jika keluarga-keluarga hidup
sederhana dan bersahaja, dengan mencari harta duniawi dan menggunakannya sesuai
kebutuhannya, mereka akan bahagia. Menghadapi gaya hidup materialis dan konsumtif,
keluarga-keluarga Kristiani perlu memperjuangkan prinsip hidup kesahajaan, hemat, dan
ugahari. Kitab Amsal berkata, “Lebih baik sedikit harta disertai takut akan Tuhan daripada
banyak harta disertai kecemasan. Lebih baik sepiring sayur dengan kasih daripada lembu
tambun dengan kebencian.” (Ams. 15:16-17).
Sharing Iman
1. Apa saja gaya hidup materialis dan konsumtif yang menurut Anda menjadi ancaman bagi
keluarga-keluarga Katolik di daerahmu sekarang ini?
2. Apa yang bisa Anda buat untuk mewujudkan hidup bersahaja dalam keluarga Anda?
Doa umat
Didoakan secara spontan oleh umat. Komunitas bisa saling mendoakan antar keluarga juga
bagi keluarga yang sedang mengalami persoalan. Doa umat yang disajikan di sini merupakan
pilihan bila mengalami kebuntuan.
P Allah Bapa yang Mahabaik, mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kita. Karena itu
mari kita panjatkan doa-doa kita:
1. Ya Bapa, Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, telah mengajarkan doa kepada kami.
Dalam doa itu pun kami diajari untuk memohon rezeki secukupnya. Namun, kami
sering merasa tidak puas dengan rezeki yang kami miliki saat ini dan ingin mencari
lebih dari sekedar cukup. Karena itu kami mohon, curahkanlah Roh Kebijaksanaan-Mu
agar dalam hidup ini kami mencari dan menggunaan harta duniawi secukupnya dan
sebijak mungkin dalam pemanfaatannya. Kami mohon....
2. Allah yang Mahabijak, gerakkanlah hati kami yang masih terpusat pada harta duniawi
agar kami mengarahkan hati kepada-Mu. Engkaulah sumber dan pemilik kehidupan
kami. Semoga dengan rahmat kasih-Mu, kami menyerahkan seluruh usaha dan
pekerjaan pada penyelenggaraan-Mu sehingga seluruh hidup kami tidak terpusat pada
hal-hal duniwai belaka. Kami mohon....
3. Kami berdoa bagi keluarga-keluarga yang sedang terpecah karena pertikaian warisan
atau perebutan harta. Semoga Engkau, ya Allah Bapa, mengaruniakan rahmat kasih,
kedamaian, dan pengampunan atas mereka yang sedang bertikai. Semoga berkat kasih
karunia-Mu mereka semua sadar bahwa persaudaraan dan kasih lebih berharga
daripada harta duniawi, perdamaian lebih mulia daripada perseteruan. Kami mohon....

14 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
P Marilah kita satukan segala doa syukur, pujian dan permohonan kita dengan
mengucapkan/menyanyikan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri.
Bapa kami
P+U Bapa kami yang ada di Surga....

Doa peneguhan
P Marilah kita doakan bersama Doa Tahun Keluarga
Allah Bapa mahakasih, Engkau menciptakan manusia dan menghimpunnya menjadi
keluarga dalam ikatan cintakasih sejati. Kami bersyukur kepada-Mu atas keluarga yang
telah Engkau anugerahkan kepada kami. Kami mohon kepada-Mu supaya semakin
menguatkan ikatan kami sebagai keluarga, agar kami menjadi keluarga yang bersehati
dan saling mendukung satu sama lain dalam iman, harapan dan kasih.
Kami mohon rahmat-Mu, agar kami senantiasa mampu merajut hubungan yang erat
dalam doa agar rumah kami menjadi tempat di mana kami bisa berkumpul untuk
menemukan kehadiranMu dan menyampaikan segala pujian, rasa syukur, kebutuhan dan
kekhawatiran kami kepadaMu. Sebab, ketika keluarga berdoa bersama, akan tetap
bersama.
Semoga kasih-Mu yang nyata dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang juga
berkenan hadir di tengah keluarga, membuat kami sebagai keluarga semakin bersemangat
dalam menghidupi kasih-Mu dengan saling memberikan teladan hidup yang baik, setia,
mau berkorban dan murah hati supaya keluarga kami sungguh menjadi gereja rumah
tangga yangmampu mencerminkan kasih-Mu di dunia ini.
Doa ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan
dan sepanjang segala masa. Amin
Bunda Maria, lindungilah keluarga kami dengan mantel keibuanmu. Amin
1x Salam Maria
Berkat penutup
P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri pertemuan kedua ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian, anggota keluarga kita, rencana-rencana kita untuk hidup bersahaja
senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama
Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
U Amin
P Saudara-saudari sekalian, marilah kita pulang dan mengamalkan niat-niat baik kita, agar
hidup kita serta seluruh anggota keluarga kita selalu diliputi damai sejati.
U Syukur kepada Allah.
Lagu penutup
MB. 527 – Hidup Sejahtera atau 528 – Marilah Kita Membangun…

15 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
PS. 697 – Bimbinglah Aku, TuhanKu
Atau lagu lain yang sesuai.

PERTEMUAN KEEMPAT
KELUARGA YANG BERSAKSI

Lagu pembuka
Dinyanyikan lagu yang sesuai tema atau masa Prapaskah.
Tanda salib dan salam
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Kata pembuka
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
Kita sudah memasuki Minggu Prapaskah keempat. Dalam tradisi Gereja Katolik, Minggu
Prapaskah keempat disebut sebagai Minggu Laetare atau Minggu Sukacita. Pada minggu ini
umat beriman diajak untuk bersukacita karena berhasil menjalani masa Prapaskah selama tiga
minggu dengan berpuasa, berpantang, mengendalikan diri, berdoa, dan bermatiraga. Minggu
Laetare juga mengingatkan bahwa Paskah sudah dekat. Oleh karena itu, kita mesti lebih
bersemangat dalam menyelesaikan perjuangan pada masa Prapaskah demi mendapatkan berkat
rohani yang besar. Secara khusus, kita pantas bersukacita karena keluarga kita menjadi keluarga
beriman yang telah ditebus oleh sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Saudara-saudari terkasih, dalam pertemuan APP keempat ini, sambil bersukacita kita diajak
untuk berani bersaksi seperti para murid Yesus setelah mengetahui bahwa Yesus bangkit dan
menampakkan diri, berkobar-kobarlah semangat mereka untuk mewartakan injil.
Maka marilah kita mohon penyertaan Tuhan agar kita pun, setelah menggumuli bahan pertemuan
APP keempat ini, semangat kita dikobarkan untuk mewartakan Injil Tuhan.
Pernyataan tobat
P Saudara-saudari terkasih, marilah sebelum melanjutkan pertemuan ini kita bersama-sama
mengakui dosa dan kesalahan karena selama ini kita belum maksimal dan sunguh-
sungguh berani bersaksi sebagai murid-muridNya ditengah keluarga dan sesama.
P+U saya mengaku…
P Semoga Allah yang mahakuasa, mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita kehidup yang kekal.
U Amin.
Doa pembuka

16 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
P Marilah berdoa,
Allah Bapa sumber Sukacita Abadi, kami bersyukur atas penyertaan-Mu karena selama
masa Prapaskah kami boleh bersatu hati dengan kesengsaraan Putera-Mu, Tuhan kami
Yesus Kristus. Kami menyadari bahwa penderitaan yang kami alami tidaklah sebanding
dengan rahmat yang kami terima daripada-Mu, terutama rahmat penebusan dosa. Semoga
dengan rahmat penebusan tersebut Engkau melayakkan kami menjadi pewarta karya
keselamatan-Mu di tengah keluarga dan masyarakat. Demi Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
U Amin.
Bacaan Kitab suci.
Matius 5: 13 – 16
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak
ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas
kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan singkat.
Adalah sepasang suami-istri yang menikah secara Katolik dengan dispensasi beda agama. Si
suami beragama Katolik dan si istri beragama non-Kristiani. Pada waktu mereka masih pacaran,
masing-masing mempertahankan keyakinannya. Karena perbedaan keyakinan itu pula, hubungan
keduanya ditentang oleh pihak keluarga si istri. Meskipun akhirnya mereka menikah beda
agama, pernikahan itu tetap ditolak oleh pihak keluarga si istri.
Selama menjalani hidup berkeluarga, si suami tetap membiarkan si istri menjalankan keyakinan
agamanya. Bahkan mereka juga ikut merayakan hari-hari besar keagamaan si istri. Sesuai
kesepakatan, anak-anak dididik secara Katolik. Selama hampir tujuh tahun hidup bersama, si istri
merasakan sesuatu yang positif dari sikap hidup dan cara beragama suami dan anak-anak. Jika
ada masalah di antara keduanya, si suami mengajak si istri bicara baik-baik pada saat anak-anak
sudah tidur. Jika ada selisih pendapat, si suami tidak pernah memaksakan kehendak tetapi
mendengarkan dahulu baru mengutarakan pendapat. Si istri pun melihat bagaimana anak-anak
dan si suami selalu ceria, kompak, dan bersemangat ketika pergi ke gereja dan saat berdoa
bersama di rumah.
Suatu hari si istri terkejut ketika ia mendengarkan si suami mendoakan hal-hal baik untuk mertua
dan saudara-saudari iparnya meskipun jelas-jelas mereka menolak dia. Ketika dia bertanya pada
suaminya, ia menjawab, “kita harus mengasihi dan mengampuni siapapun, termasuk mereka
yang membenci kita. Itulah ajaran Tuhan Yesus Kristus.” Terbayang dalam benak si istri
bagaimana sikap suaminya terhadap mertua dan saudara-saudari ipar. Ia selalu mengajak dia dan
anak-anak untuk berkunjung ke rumah mertua dan saudara-saudari ipar pada saat hari raya
keagamaan mereka. Ia selalu membawa oleh-oleh untuk mereka kendati pun sikap mereka tetap
memperlihatkan kebencian.
Pada tahun kesepuluh usia perkawinan, si istri mulai tertarik untuk mempelajari agama Katolik
karena melihat cara hidup suami dan anak-anaknya. Perubahan sikap pun terjadi dengan pihak
mertua dan ipar. Mereka tidak lagi membenci suaminya. Mereka menyadari bahwa si suami
adalah orang baik. Kendati dibenci, suaminyalah orang pertama yang selalu menolong mertua
dan ipar bila mereka mendapatkan kesulitan. Keluarga pun tidak lagi mempersoalkan agama

17 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
suaminya. Ketika Natal, mereka semua mulai mau berkunjung ke rumahnya. Dan ketika si istri
mengatakan mau ikut agama suami, menjadi Katolik, keluarganya pun mengizinkannya.
Saudara-saudari yang terkasih, dalam kotbah di bukit, injil yang tadi kita dengarkan, Yesus
mengingatkan kita bahwa kita adalah garam dan terang. Sebagai garam kita tidak boleh menjadi
tawar. Sedangkan menjadi terang berarti kita harus menerangi kegelapan dalam kehidupan
manusia. Kita pun diajak untuk meletakkan terang itu setinggi mungkin agar semakin banyak
orang yang melihat terang dan mengikuti terang itu.
Tuhan Yesus menghendaki keluarga-keluarga Katolik menjadi garam dan terang baik di tengah
keluarga maupun masyarakat. Menjadi garam dan terang berarti keluarga hidup seturut nilai-nilai
Kerajaan Allah seperti dalam cerita di atas. Si suami menghidupi nilai kasih dan pengampunan
yang mengatasi kebencian, persaudaraan yang mengatasi penolakan, dialog dan mendengarkan
yang mengatasi perbedaan-perbedaan. Dengan kata lain, menjadi garam artinya keluarga-
keluarga Katolik harus memberi pengaruh baik sehingga memberi dampak positif bagi anggota
keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Sebagai garam hendaknya keluarga Katolik mampu
menerapkan ajaran kasih, persaudaraan, kesetiaan, kejujuran, pengorbanan, pengampunan,
pelayanan tanpa pamrih serta pergaulan lintas suku, budaya, dan agama.
Sebagai terang, keluarga harus mampu menampakkan jati diri murid-murid Yesus dengan sikap,
perkataan dan perbuatan baik yang dapat dilihat dan bisa menjadi teladan orang lain sehingga
mereka mencontohnya. Sebagai terang, keluarga-keluarga Katolik juga harus membawa dan
mendidik anak-anak mereka dalam terang iman Katolik. Menjadi terang haruslah dibarengi
kerendahan hati sehingga apa yang dibuat bukan untuk pamer, sombong, atau pencitraan tetapi
dengan tulus melakukannya demi kemuliaan Tuhan.
Paus Yohanes Paulus II dalam dokumen Familiaris Consortio, no. 52 mengatakan bahwa
keluarga Kristiani harus menjadi tempat Injil disalurkan dan dipancarkan. Selain itu, keluarga
juga menjadi kesaksian akan karya penebusan Kristus dengan menghidupi keutamaan-keutamaan
Kerajaan Allah.
Sharing iman
1. Berikanlah contoh konkrit cara hidup keluarga Katolik yang mencerminkan “garam
dan terang dunia!”
2. Secara umum manakah sikap-sikap atau situasi-situasi yang menghambat keluarga
menjadi “garam dan terang dunia”?
3. Apa komitmen yang akan keluarga Anda lakukan agar bisa menjadi “garam dan terang
dunia?”
Doa umat
Didoakan secara spontan oleh umat. Komunitas bisa saling mendoakan antar keluarga juga
bagi keluarga yang sedang mengalami persoalan. Doa umat yang disajikan di sini merupakan
pilihan bila mengalami kebuntuan.
P Allah Bapa dalam Surga, kami bersyukur kepada-Mu atas kesempatan dimana kami
bersama-sama boleh merenungkan Sabda-Mu yang mengingatkan kami kembali akan
tugas perutusan kami, yakni mewartakan karya penebusan-Mu bagi banyak orang. Untuk
itu kami mohon dengarkanlah permohonan-permohonan kami:
1. Ya Bapa, semoga keluarga-keluarga Kristiani semakin menyadari tugas perutusan
mereka sebagai pewarta sabda-Mu dan bersedia melaksanakan tugas perutusan ini
dengan sebaik-baiknya. Kami mohon....
2. Kobarkanlah dalam diri banyak orang, khususnya dalam diri anggota-anggota keluarga
Kristiani semangat untuk bermisi, semangat untuk mewartakan sabda-Mu kepada dunia
zaman sekarang ini yang haus akan kebenaran, cinta kasih, kedamaian, dan
pengampunan. Kami mohon....

18 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
3. Kami berdoa bagi keluarga-keluarga Katolik yang sedang berada dalam krisis iman
karena persoalan hidup, pengaruh pemahaman yang salah dalam medsos, maupun
karena ketidakpedulian mereka terhadap hidup rohani. Semoga mereka diterangi dn
dibimbing oleh Roh Kudus untuk kembali pada kebenaran iman Gereja Katolik. Kami
mohon....
P Marilah kita satukan segala doa syukur, pujian dan permohonan kita dengan
mengucapkan/menyanyikan doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri.
Bapa kami
P+U Bapa kami yang ada di Surga....

Doa peneguhan
P Marilah kita doakan bersama Doa Tahun Keluarga
Allah Bapa mahakasih, Engkau menciptakan manusia dan menghimpunnya menjadi
keluarga dalam ikatan cintakasih sejati. Kami bersyukur kepada-Mu atas keluarga yang
telah Engkau anugerahkan kepada kami. Kami mohon kepada-Mu supaya semakin
menguatkan ikatan kami sebagai keluarga, agar kami menjadi keluarga yang bersehati
dan saling mendukung satu sama lain dalam iman, harapan dan kasih.
Kami mohon rahmat-Mu, agar kami senantiasa mampu merajut hubungan yang erat
dalam doa agar rumah kami menjadi tempat di mana kami bisa berkumpul untuk
menemukan kehadiranMu dan menyampaikan segala pujian, rasa syukur, kebutuhan dan
kekhawatiran kami kepadaMu. Sebab, ketika keluarga berdoa bersama, akan tetap
bersama.
Semoga kasih-Mu yang nyata dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang juga
berkenan hadir di tengah keluarga, membuat kami sebagai keluarga semakin bersemangat
dalam menghidupi kasih-Mu dengan saling memberikan teladan hidup yang baik, setia,
mau berkorban dan murah hati supaya keluarga kami sungguh menjadi gereja rumah
tangga yangmampu mencerminkan kasih-Mu di dunia ini.
Doa ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan
dan sepanjang segala masa. Amin
Bunda Maria, lindungilah keluarga kami dengan mantel keibuanmu. Amin
1x Salam Maria
Berkat penutup
P Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri pertemuan kedua ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga kita sekalian, anggota keluarga kita, rencana-rencana kita untuk hidup sebagai
“garam dan terang dunia” senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang
Mahakuasa, dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Saudara-saudari sekalian, marilah kita pulang dan mengamalkan niat-niat baik kita, agar
hidup kita serta seluruh anggota keluarga kita selalu diliputi damai sejati.
U Syukur kepada Allah.
19 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
Lagu penutup
MB. 524 – Bagai Cahaya lampu; 528 – Marilah Kita Membangun…
PS. 663 – Hidup Kita Dalam Dunia.
Atau lagu lain yang sesuai.

IBADAT KELUARGA
KELUARGA BERTUMBUH DALAM SUKACITA

Sebelum Ibadat dimulai hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu perlengkapan seperti:


 Meja altar kecil yang diatasnya terdapat salib, dan 2 lilin menyala. Patung Keluarga Kudus
jika ada.
 Madah Bhakti atau Puji Syukur serta Alkitab.
 Ada pembagian tugas seperti: memimpin lagu, membaca firman Tuhan, doa litani keluarga.
 pemimpin ibadat dapat dipilih dari salah satu anggota keluarga

Lagu pembuka
Dinyanyikan salah satu lagu masa pra paskah
Tanda salib dan salam
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga rahmat dan damai Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Kata pembuka
Bapak, ibu, serta anak-anakku yang terkasih,
Pada hari ini kita berkumpul bersama untuk mensyukuri rahmat dan karunia Tuhan yang selama
ini sudah kita nikmati. Tuhan mengasihi keluarga kita sehingga kita selalu diberikan kesehatan,
keharmonisan, rejeki yang cukup serta perlindungan seperti yang kita alami sekarang ini.
Terimakasih kepada seluruh anggota keluarga yang selalu rukun dan damai, bersatu dalam doa
dan karya yang menjadikan hidup bersama kita sungguh indah. Namun kita juga harus
menyadari bahwa sebagai orang-orang yang telah ditebus, kita harus memancarkan kesetiaan
sebagai keluarga Kristiani yang baik. Marilah kita berusaha bersama-sama untuk hidup baik,
dengan saling mendoakan, saling membantu satu sama lain, bertumbuh menjadi pribadi-pribadi
yang memancarkan kesalehan sebagai orang Katolik.
Tentu mewujudkan semua itu tidaklah mudah, maka marilah mohon penyertaan Tuhan, agar Ia
senantiasa membimbing dan mengarahkan hidup kita ke jalan yang dikehendaki-Nya. (Hening
sejenak....)
Pernyataan tobat

20 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
P Marilah mengawali ibadat ini dengan mohon belas kasih kasih Allah…
Mazmur 51; 1 – 10 (Didaraskan secara bergantian.)
Kasihanilah aku ya Allah, karena Engkau tetap mengasihi
Hapuskanlah dosa ku, karena belaskasih-Mu yang besar
Basuhlah segala kejahatanku, bersihkanlah aku dari dosaku.
Sebab kuakui kesalahan-kesalahanku, dosaku selalu kuingat-ingat.
Terhadap Engkau, terhadap Engkau saja aku berdosa, dan kulakukan apa yang kuanggap jahat.
Maka pantaslah Engkau menghukum aku, adillah Keputusan-Mu.
Sesungguhnya aku jahat sejak dilahirkan, dan kena dosa sejak dari kandungan.
Engkau menuntut ketulusan hati; penuhilah batinku dengan hikmat-Mu.
Sucikanlah aku maka aku akan bersih
Cucilah aku, maka aku akan lebih putih dari kapas.
Biarlah aku mendengar kabar sukacita,
Agar hati yang Kau remukkan ini bersorak lagi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan sekarang selalu sepanjang segala abad.
Amin.
Doa pembuka.
P Marilah berdoa,
Allah Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang, kami bersyukur atas karunia-karunia
yang telah kami terima daripada-Mu. Sepanjang usia perkawinan, kami menyadari
penyertaan dan bimbingan-Mu yang tiada habis-habisnya. Engkau menganugerahkan
kami anak-anak sebagai buah cinta kami berdua. Dalam doa penuh syukur ini, kami
bersama-sama menghadap Engkau untuk memohon berkat-Mu. Semoga pada masa
mendatang kami semakin menjadi keluarga yang bertumbuh dalam iman, harapan, dan
kasih seturut teladan Keluarga Kudus-Mu dari Nasareth. Buatlah anggota keluarga kami
bersatu, sehati, dan sepikir supaya semakin mantap mewujudkan panggilan sebagai
Gereja Rumah Tangga. Doa ini kami haturkan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus,
Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa dalam persekutuan dengan Roh
Kudus, Allah sepanjang segala masa.
Kl Amin.
Bacaan Kitab suci
Lukas 2; 41-52 – Yesus di Rumah Tuhan
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Paskah. Dan
ketika Yesus berumur dua belas tahun, mereka pergi ke perayaan itu seturut kebiasaan.
Sehabis perayaan itu mereka pulang, tetapi Yesus, anak itu, masih tinggal di Yerusalem, dan
ayah ibunya tidak tahu. Mereka menyangka Ia ikut dalam rombongan. Sesudah berjalan
sepanjang hari barulah mereka mencari Dia diantara sanak saudara dan kenalan-kenalan mereka.
Tetapi mereka tidak menjumpai-Nya, jadi mereka kembali ke Yerusalem mencari Dia.
Setelah tiga hari mencari, mereka mendapati Dia berada dalam Rumah Tuhan. Ia sedang duduk
mendengarkan para guru agama dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Semua orang yang
mendengar Dia, heran karena jawaban-jawaban-Nya yang cerdas. Orang tua-Nya pun heran

21 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
melihat Dia, Ibu-Nya berkata kepada-Nya, “Nak, mengapa Kau lakukan itu kepada kami? Ayah-
Mu dan Ibu-Mu cemas mencari Engkau!” Yesus menjawab, “mengapa ayah dan ibu mencari
Aku? Apakah ayah dan Ibu tidak tahu bahwa Aku harus ada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi
mereka tidak mengerti jawaban Yesus. Kemudian Yesus pulang bersama mereka ke Nasaret, dan
taat kepada mereka. Semua hal itu di simpan oleh ibu-Nya di dalam hatinya. Yesus makin
bertambah besar dan bertambah bijaksana, serta di kasihi oleh Allah dan disukai oleh manusia.
Demikianlah sabda Tuhan.
K Terpujilah Kristus.

Lagu antar bacaan MB. 633 Dari Hembusan Sabda-Mu


PS. 650 Siapa yang Berpegang

Renungan singkat
Bapak, ibu dan anak-anak yang terkasih,
Keluarga kudus adalah keluarga yang tumbuh dalam kebersamaan yang saling mendukung,
menjalani hidup keseharian dengan tanggung jawab dan sukacita.
Dalam bacaan tadi kita mendengar Keluarga Kudus Nazaret pergi bersama-sama ke Rumah
Tuhan di Yerusalem. Mereka membawa serta Yesus. Membawa anak dalam kegiatan doa di Bait
Allah merupakan bagian dari tradisi Orang Yahudi untuk mengajari anak-anak mereka
bagaimana hidup sebagai orang beriman yang baik. Kegiatan berdoa Bersama ini juga semakin
mengeratkan relasi mereka sebagai suami-istri dan orang tua-anak. Mereka berangkat dan pulang
ibadah bersama, walaupun Yesus sempat hilang namun Yusuf dan Maria bersama mencari.
Keluarga Kudus dari Nasareth tidak menghendaki ada anggota keluarga yang hilang. Keutuhan
keluarga tetap dijaga. Kita bisa merefleksikan keutuhan Keluarga Kudus bukan hanya dalam arti
fisik tetapi juga sebagai keutuhan kasih, damai, pengampunan, pengertian, kesetiaan, tanggung
jawab, harapan, dan iman. Demikian juga keluarga kita hendaknya selalu Bersatu dalam itu
semua. Kita bisa menjaga kebersamaan melalui kegiatan sehari-hari, misalnya: berdoa sebelum
tidur, makan bersama, nonton TV bersama sambil bercanda, bermain kartu atau catur, atau
bernyanyi Bersama. Jika semua itu bisa dilaksanakan bersama dalam keluarga, keluarga kita
penuh sukacita.
Maria dan Yosef bersama-sama mencari Yesus yang masih tinggal di Yerusalem. Mereka tidak
saling menyalahkan tetapi mengatasi persoalan itu secara bersama-sama. Sebagai orang tua,
mereka juga tidak menyalahkan Yesus. Hal ini mengingatkan kita bahwa persoalan-persoalan
dalam keluarga bukan menjadi biang perpecahan dan kekacauan relasi antar anggota keluarga,
justru menyatukan dengan berusaha mengatasi persoalan itu bersama-sama. Manakala masing-
masing anggota keluarga mengkikuti egonya, memaksakan kehendak, mau menang sendiri, tidak
ada komunikasi dan dialog, keluarga akan hancur.
Keluarga Kudus adalah keluarga yang menghantar Yesus sampai pada kebijaksanaan dan
kedewasaan Rohani. Hal ini ditunjukkan pada akhir bacaan tadi, Yesus makin bertambah besar
dan bertambah bijaksana, serta di kasihi oleh Allah dan disukai oleh manusia. Sebagai keluarga
Kristiani kita dipanggil untuk berziarah yang mengarah pada kekudusan seluruh anggota
keluarga. Hidup dalam persekutuan dan pelayanan Gereja serta perayaan-perayaan Sakramen.
Marilah kita bersama-sama berdoa, mohon bantuan Allah, agar Ia membimbing dan memotivasi
kita sekalian dalam mengarungi dinamika hidup berkeluarga menuju Gereja Rumah Tangga yang
bangkit.
Doa Litani keluarga

22 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
Tuhan kasihanilah kami – Tuhan kasihanilah kami
Kristus kasihanilah kami – Kristus kasihanilah kami
Tuhan kasihanilah kami – Tuhan kasihanilah kami.

Didaraskan oleh Anak:


Kami ingin berbakti pada orang tua bantulah kami
Kami ingin menaati nasehat orang tua bantulah kami
Kami ingin hidup dalam arahan orang tua bantulah kami
Kami ingin jujur dihadapan orang tua bantulah kami
Kami ingin menjaga nama baik orang tua bantulah kami
Kami ingin belajar dengan baik bantulah kami
Kami ingin selalu berdoa untuk orang tua bantulah kami
Kami ingin selalu membantu kerepotan rumah tangga bantulah kami
Kami ingin selalu menyayangi orang tua bantulah kami
Kami ingin membalas kebaikan orang tua bantulah kami
Kami ingin mendampingi dan merawat mereka dimasa tua bantulah kami
Semoga orang tua kami selalu sehat kabulkanlah doa kami
Semoga orang tua kami panjang umur kabulkanlah doa kami
Semoga orang tua kami diberi rejeki yang cukup kabulkanlah doa kami
Semoga orang tua kami selalu dilindungi dari bahaya kabulkanlah doa kami
Semoga orang tua kami sabar dalam mendidik dan mendampingi kami kabulkanlah doa kami

Didaraskan oleh Ibu:


Saya ingin selalu bersyukur atas kehadiran anakl-anak kami bantulah kami
Saya ingin selalu sabar mendampingi dan mendidik anak-anak bantulah kami
Saya ingin menjaga dan mendampingi hingga anak dewasa dan mandiri bantulah kami
Saya ingin selalu bersama dalam segala hal bantulah kami
Saya ingin menjadi teladan kehidupan bagi anak-anak bantulah kami
Saya ingin selalu bersyukur atas suami yang baik bantulah kami
Saya ingin melayani keluarga dengan tulus bantulah kami
Saya akan berusaha menjadi ibu yang baik bantulah kami
Semoga anak-anak dan suami selalu diberi kesehatan kabulkanlah doa kami
Semoga kami selalu setia dalam suka dan duka kabulkanlah doa kami
Semoga usaha dan pekerjaan kami sukses kabulkanlah doa kami
Semoga keluarga kami Engkau cukupkan rejekinya kabulkanlah doa kami
Semoga saya lebih sabar dalam menghadapi setiap perkara kabulkanlah doa kami

23 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
Didaraskan oleh Ayah:
Saya ingin selalu bersyukur atas keberadaan isteri dan anak-anak bantulah kami
Saya akan selalu berusaha menjadi ayah yang baik bantulah kami
Saya akan selalu bertanggungjawab atas peran sebagai ayah bantulah kami
Saya akan menjaga isteri dan anak-anak dari bahaya bantulah kami
Saya akan selalu berusaha membahagiakan keluarga bantulah kami
Saya akan setia pada janji perkawinan bantulah kami
Saya akan melayani keluarga dengan tulus bantulah kami
Saya akan selalu mencintai istri dengan tulus bantulah kami
Semoga saya bisa membina keluarga dengan baik kabulkanlah doa kami
Semoga saya bersemangat dalam usaha mencukupi kebutuhan keluarga kabulkanlah doa kami
Semoga saya lebih melayani daripada memerintah kabulkanlah doa kami
Semoga saya bisa mengendalikan diri menghadapi persoalan kabulkanlah doa kami
Semoga saya bisa menghargai jasa baik istri dan anak-anak kabulkanlah doa kami

Didaraskan Bersama-sama
Ya Bapa yang Mahakasih, dalam kebersamaan doa yang penuh harap ini, kami mengandalkan
kekuatan-Mu sebab begitu banyaklah kelemahan kami. Kami menyadari sering hanya kuat
dalam perkataan dan janji, namun lemah dalam aksi nyata. Maka anugerahilah kami kehendak
yang kuat untuk mewujudkan segala niat, doa dan harapan kami sehingga kami masing-masing
mampu memperbaharui diri untuk bangkit dari kelemahan dan kesalahan. Semoga rasa cinta
terhadap keluarga selalu menaungi kami agar kami selalu bertumbuh dalam iman, harapan dan
kasih seturut kehendak Putera-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus. Semua doa dan harapan ini, kami
haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan dan sepanjang segala masa.
Amin
Bunda Maria Ratu pelindung keluarga-keluarga Kristiani doakanlah kami.
Santo Yosef penjaga Keluarga Kudus dan keluarga-keluarga Kristiani doakanlah kami.
Bapa kami
P Mari kita persatukan seluruh doa-doa kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus kepada
kita
Bapa kami....
Doa Tahun Keluarga
P Marilah kita doakan bersama Doa Tahun Keluarga
Allah Bapa mahakasih, Engkau menciptakan manusia dan menghimpunnya menjadi
keluarga dalam ikatan cintakasih sejati. Kami bersyukur kepada-Mu atas keluarga yang
telah Engkau anugerahkan kepada kami. Kami mohon kepada-Mu supaya semakin
menguatkan ikatan kami sebagai keluarga, agar kami menjadi keluarga yang bersehati
dan saling mendukung satu sama lain dalam iman, harapan dan kasih.
Kami mohon rahmat-Mu, agar kami senantiasa mampu merajut hubungan yang erat
dalam doa agar rumah kami menjadi tempat di mana kami bisa berkumpul untuk

24 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4
menemukan kehadiranMu dan menyampaikan segala pujian, rasa syukur, kebutuhan dan
kekhawatiran kami kepadaMu. Sebab, ketika keluarga berdoa bersama, akan tetap
bersama.
Semoga kasih-Mu yang nyata dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang juga
berkenan hadir di tengah keluarga, membuat kami sebagai keluarga semakin bersemangat
dalam menghidupi kasih-Mu dengan saling memberikan teladan hidup yang baik, setia,
mau berkorban dan murah hati supaya keluarga kami sungguh menjadi gereja rumah
tangga yangmampu mencerminkan kasih-Mu di dunia ini.
Doa ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan
dan sepanjang segala masa. Amin
Bunda Maria, lindungilah keluarga kami dengan mantel keibuanmu. Amin
1x Salam Maria

Mohon Berkat Tuhan


P Bapak, ibu, dan anak-anak terkasih, sebelum mengakhiri ibadat ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
P Semoga Tuhan beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
P Semoga segala niat, harapan, istirahat kita malam ini, dan seluruh anggota keluarga kita
selalu dalam bimbingan dan berkat dari Allah Yang Mahakuasa, dalam nama Bapa, dan
Putera, dan Roh Kudus
U Amin.
P Marilah kita mengamalkan niat-niat baik kita, agar hidup
kita serta seluruh anggota keluarga kita selalu diliputi damai sejati.
U Syukur kepada Alllah.

Lagu penutup
MB. 553 – Santo Yosef yang Menjaga
PS. 644 – santo Yosef yang Menjaga
.

25 | P e r t e m u a n A P P 2 0 2 4

Anda mungkin juga menyukai