Anda di halaman 1dari 36

TUGAS AKHIR

ANALISIS KEKUATAN RANGKA MESIN PERONTOK PADI

ZANUAR ALFARIDZ

Guru Pembimbing

Ivo Robbiansyah, S.Pd

BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR DAN REKAYASA


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
KONSENTRASI KEAHLIAN TEKNIK MESIN
SMK NU BAHRUL ULUM
GRESIK
2024
SCIENTIFIC PAPERS

ANALYSIS OF THE STRENGTH OF THE RICE THRESHING MACHINE


FRAME

ZANUAR ALFARIDZ

Supervisor
Ivo Robbiansyah, S.Pd

BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR DAN REKAYASA


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
KONSENTRASI KEAHLIAN TEKNIK MESIN

SMK NU BAHRUL ULUM


GRESIK
2024
ANALISIS KEKUATAN RANGKA MESIN PERONTOK
PADI

TUGAS AKHIR

Disusun Sebagai Syarat Kelulusan


Di
SMK NU BAHRUL ULUM GRESIK

ZANUAR ALFARIDZ

Guru Pembimbing
Ivo Robbiansyah, S.Pd

KONSENTRASI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN


SMK NU BAHRUL ULUM
GRESIK
2024

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

ANALISIS KEKUATAN RANGKA MESIN PERONTOK PADI

Disusun Oleh:

ZANUAR ALFARIDZ

Gresik, 15 januari 2024


Menyetujui,
Guru Pembimbing,

Ivo Robbiansyah, S.Pd

iv
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

ANALISIS KEKUATAN RANGKA MESIN PERONTOK PADI

Menyetujui,

Penguji 1 Penguji 2

Pihak Industri Pihak Praktisi

ALI HASBI, M.PD HENRY ANDRIAWAN A. ,S.T, M.M

Mengetahui,

Kepala SMK NU Bahrul Ulum Kepala Kaprodi Teknikmesin

M. MUJAHIDIN, S.Hum, S.Pd PUTUT PRAWONO,S.Pd

v
Karya ini kupersembahkan untuk
Ayah dan Ibu ku tercinta,
Guru Pembimbing, Bapak/Ibu Guru, dan
Teman-temanku seperjuangan
Konsentrasi Keahlian Teknik Mesin Kelas XII

vi
ABSTRAK
Perontokan merupakan proses pasca musim panen padi yang
sudah bisa dipanen kemudian padi yang telah layak untuk dipanen
di rontokan untuk memisahkan bulir padi jeraminya. Prinsip kerja
dari mesin perontok padi adalah merontokan bagian tangkai padi
sampai bulir padi terlepas. Mesin perontok padi ini berkapasitas
kurang lebih 1 Ton/Jam. Pada penelitian ini akan membahas
tentang analisa stress dan strain serta keamanan (safety factor)
rangka mesin perontok padi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode perbandingan perhitungan secara
aktual dan simulasi software. Perhitungan aktual dan simulasi yang
dilakukan terdiri dari nilai Von Misses Stress, Displacement dan
keamanan rangka berguna untuk memenuhi standar keamanan
yang baik. Material rangka mesin perontok padi adalah ASTM A36.
Material tersebut akan menerima gaya pembebanan dari tekan
(tegangan), perubahan bentuk deformasi atau strain. Berdasarkan
hasil analisis simulasi rangka mesin perontok padi didapatkan nilai
von misses 91,95 MPa dan perhitungan aktual von misses (stress)
sebesar 88,72 MPa dengan persentase perbandingan hasil sebesar
3%. Pada hasil perhitungan nilai displacement (strain) secara aktual
bernilai 0,23 mm dan hasil analisa simulasi sebesar 0,21 mm
dengan persentase perbandingan hasil sebesar 8%, sedangkan hasil
perhitungan aktual safety factor adalah 2,71 ul dan pada safety
factor pada analisa simulasi software sebesar 2,72 ul dengan
persentase perbandingan sebesar 3 %. Berdasarkan hasil dari
perhitungan aktual dan analisa simulasi bahwa nilai safety factor
diantara range nilai 1 sampai 10 dan von misses ≤ 200 MPa
(Modulus Elasticity) material ASTM A36 yang artinya bahwa rangka
pada mesin perontok padi memenuhi standar keamanan yang baik
dalam perancangannya.

vii
ABSTRACT
Threshing is the post-harvest process of rice that can be
harvested, then the rice that is suitable for harvest is threshed to
separate the rice grains from the straw. The working principle of a
rice threshing machine is to thresh the stalks of rice until the grains
fall off. This rice threshing machine has a capacity of approximately
1 ton/hour. This research will discuss stress and strain analysis as
well as the safety factor of the rice threshing machine frame. The
method used in this research is a comparison method of actual
calculations and software simulations. The actual calculations and
simulations carried out consist of Von Misses Stress, Displacement
and frame safety values which are useful for meeting good safety
standards. The frame material for the rice threshing machine is
ASTM A36. The material will receive loading forces from compression
(tension), changes in shape, deformation or strain. Based on the
results of the simulation analysis of the rice threshing machine
frame, the von misses value was 91.95 MPa and the actual von
misses (stress) calculation was 88.72 MPa with a yield comparison
percentage of 3%. In the calculation results, the actual displacement
(strain) value is 0.23 mm and the results of the simulation analysis
are 0.21 mm with a percentage comparison of the results of 8%,
while the actual calculation results of the safety factor are 2.71 ul
and the safety factor in the simulation analysis software of 2.72 ul
with a comparison percentage of 3%. Based on the results of actual
calculations and simulation analysis, the safety factor value is in the
range of 1 to 10 and von misses ≤ 200 MPa (Modulus Elasticity) for
ASTM A36 material, which means that the frame of the rice
threshing machine meets good safety standards in its design.

viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdullilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat hidayah yang tiada henti di berikan kepada
hamba-Nya. Shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan tugas akhir yang berjudul “ANALISIS
KEKUATAN MESIN PERONTOK PADI ”. Tugas akhir yang penulis
buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam kelulusan kelas
XII pada jurusan Teknik pemesinan SMK NU Bahrul Ulum,
Menganti Gresik.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini tidak akan


terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Begitu pula penghargaan setinggi – tingginya dan terima kasih
banyak di sampaikan dengan hormat kepada :

1.Putut Prawono, S.Pd selaku Kepala Konsentrasi Keahlian Teknik


Mesin atas bimbingan yang telah diberikan hingga naskah Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.

2.Ivo Robbiansyah, S.Pd selaku guru pembimbing atas bimbingnnya


yang telah diberikan hingga naskah Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan.

3. Bapak dan ibu guru pembimbing yang telah memberikan banyak


pengetahuan serta informasi sehingga naskah Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan

4.Kedua orang tua, keluarga besar yang selalu memberi dukungan,


doa serta semangat yang tiada henti.

ix
5.Teman-teman yang selalu membantu, memberikan semangat,
do’a dan dukungannya, serta semua yang telah membantu yang
tidak mungkin saya sebutkan satu persatu.

Sebagai manusia biasa penulis menyadari penyusunan Tugas Akhir


ini jauh dari kata sempurna karena keterbatasan, kemampuan dan
ilmu pengetahuan yang di miliki oleh penulis. Oleh karenanya atas
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini, penulis
memohon maaf dan bersedia menerima kritikan yang membangun.
Terakhir, harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Mudah –
mudahan tugas akhir yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, utamanya kepada Almamater SMK NU BAHRUL
ULUM MENGANTI GRESIK.

Gresik, 15 Januari 2024

ZANUAR ALFARIDZ

x
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................vi

DAFTAR ISI.....................................................................................................viii

DAFTAR TABEL................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………………xiii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………..…………..……...............1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3

1.3 Batasan Masalah.........................................................................................3

1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................................3

1.5 Kegunaan Penelitian....................................................................................4

1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian.......................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………….........................……………..5

2.1 Pengertian Padi...........................................................................................5

2.2 Jenis Jenis Padi..........................................................................................6

2.3 Manfaat Padi...............................................................................................8

2.4 Pengertian Mesin Perontok Padi................................................................10

2.5 Jenis Jenis Mesin Perontok Padi...............................................................11

BAB III METODE PENELITIAN…………………….………………………................14

3.1 Metode Kualitatif.......................................................................................14

3.2 Study Literatur..........................................................................................14

3.3 Sumber Data.............................................................................................15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….................16

4.1 Hasil Penelusuran Jurnal Penelitian..........................................................16

4.2 Pembahasan..............................................................................................18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………...........…………………19

5.1 Kesimpulan................................................................................................19

5.2 Saran....................................................................................... ..................19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................20

LAMPIRAN................................................................................................22

BIODATA PENULIS....................................................................................23

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil penelitian yang berhubungan dengan mesin


perontok padi

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5.1……….........................................................................................11

Gambar 2.2.1……….........................................................................................12

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah salah satu produsen padi terbesar di dunia.


Berdasarkan data BPS 2020 total produksi padi di Indonesia pada
tahun 2020 sekitar 54,65 juta ton, atau meningkat sebesar 45,17
ribu ton (0,08 persen) dibandingkan 2019. Padi merupakan
komoditas strategis nasional yang diolah menjadi beras dan
dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat penduduk Indonesia.
Konsumsi beras terus meningkat pertumbuhan populasi. Oleh
karena itu, produksi padi juga harus meningkat sesuaikan
permintaan dengan permintaan beras.

Salah satu proses produksi padi adalah proses perontokan


padi. proses Sebelumnya perontokan padi dilakukan secara manual
yaitu dengan cara dipukul. Proses manual memakan waktu lama
karena sangat bergantung pada kekuatan manusia , Dengan
simulasi ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menciptakan
model rangka mesin perontok pada multiguna yang kokoh.
Indonesia adalah salah satu produsen padi terbesar di dunia.

1
Berdasarkan data BPS 2020 total produksi padi di Indonesia
pada tahun 2020 sekitar 54,65 juta ton, atau meningkat sebesar
45,17 ribu ton (0,08 persen) dibandingkan 2019. Padimerupakan
komoditas strategis nasional yang diolah menjadi beras dan
dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat penduduk Indonesia.
Konsumsi beras terus meningkat pertumbuhan populasi. Oleh
karena itu, produksi padi juga harus meningkat sesuaikan
permintaan dengan permintaan beras. Salah satu proses produksi
padi adalah proses perontokan padi. proses Sebelumnya
perontokan padi dilakukan secara manual yaitu dengan cara
dipukul. Proses manual memakan waktu lama karena sangat
bergantung pada kekuatan manusia.

Dengan perkembangan teknologi, dibuatlah sebuah mesin


dengan perontok yang berputar sehingga proses panen bisa lebih
cepat[2]. Mesin perontokan padi yang ada di pasaran saat ini
memiliki spesifikasi yang tinggi sehingga ukuran, berat mesin dan
biaya pembuatannya yang cukup besar.Berdasarkan pengamatan
yang telah dilakukan pada beberapa produk mesin perontok padi,
rata-rata tidak memiliki efesiensi dalam mengatasi gabah padi
kosong. Selama proses penggunaan pamesin membutuhkan pekerja
tambahan untuk memisahkan antara gabah padi kosong dengan
berisi. Sedangkan yang dibutuhkan oleh petani adalah mesin yang
bisa dipakai sendiri dan tidak memperkerjakan orang banyak.

2
Hal ini berdasarkan permintaan dari beberapa petani (kelompok
tani kecil) yang membutuhkan mesin perontok padi yang berukuran
kecil sehingga bisa digunakan untuk memanen sawah sendiri karna
ukuran sawahnya tidak terlalu luas, sehingga tidak membutuhkan
para pekerja dan menghemat biaya sewaktu panen.Berdasarkan hal
diatas peneliti ingin membuat sebuah inovasi terhadap alat mesin
perontok padi sebelumnya yang tidak fokus dalam memisahkan
antara gabah padi kosong dengan berisi, sehingga menghemat
waktu dan biaya dalam produksi panen padi. Pembuatan struktur
rangka yang kokoh sangat diperlukan dalam menunjang kinerja
mesin perontok padi Dara permasalahan diatas, inovasi yang akan
dilakukan adalah melakukan simulasi menggunakan SolidWork
2019 untuk mengetahui kekuatan rangka dari model rangka mesin
perontok padi multiguna yang telah didesain sedemikian

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah :

A. Bagaimana kekuatan rangka mesin perontok padi

1.3 BATASAN MASALAH

Bertujuan untuk tidak terjadi pelebaran masalah, tugas


akhir ini mempunyai batasan masalah, tentang kekuatan rangka
mesin perontok padi

1.4 TUJUAN PENELITIAN

penelitian ini bertujuan untuk

1. mengetahui kekuatan mesin perontok padi

3
2. membandingkan kekuatan rangka mesin dengan rangka mesi
lain

3. mengetahui keamanan mesin perontok padi

1.5 KEGUNAAN PENELITIAN

1. Aspek teoritis :

Di bidang ini alat ini dapat memberikan manfaat di zaman


modern yang sangat berkembang.

2. Aspek praktis

untuk membatu petani dalam melakukan perontokan padi pada


proses panen

1.6 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Di SMK NU BAHRUL ULUM

Pada tanggal 1-30 DESEMBER 2023

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PADI
Adalah salah satu makanan pokok paling banyak dikonsumsi
di seluruh dunia. Makanan ini dikonsumsi terutama di Asia dan
Amerika Selatan.Padi, dengan nama ilmiah Oryza sativa L. adalah
tanaman yang dibudidaya, meski ada juga yang merupakan padi
liar. Padi sendiri diduga dimulai dari India atau Indocina, namun
dibudidayakan di Indonesia sekitar 1500 SM.Di negara agraris
seperti Cina, India, Bangladesh, dan Indonesia, padi merupakan
tanaman utama. Padi jadi penghasil sebagian besar makanan pokok
konsumsi masyarakat.Menurut Herawati (2012) padi merupakan
tanaman pertanian kuno yangsampai sekarang menjadi tanaman
penghasil bahan pangan pokok dikebanyakannegara daerah tropis,
terutama di Asia dan Afrika.

Berdasarkan literatur Grist(1960) cit. Hanum (2008), padi


dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam Kingdom:
Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub divisio: Angiospermae,Kelas:
Monocotyledoneae, Ordo: Poales, Famili: Poaceae, Genus: Oryza,
danSpeciesnya: Oryza sativa L.Tanaman padi dapat dibedakan
dalam dua tipe, yaitu padi kering yangtumbuh di lahan kering dan
padi sawah yang memerlukan air menggenang dalampertumbuhan
dan perkembangannya. Genus Oryza L. meliputi lebih kurang
25spesies, tersebar di daerah tropik dan sub tropik seperti Asia,
Afrika, Amerika danAustralia (Herawati, 2012).

Menurut Hasanah (2007) padi berasal dari dua Benua yaitu


Oryza fatuaKoening dan Oryza sativa L. berasal dari benua Asia dan
Oryza stapfii Rroschevdan Oryza glaberima Steund berasal dari
Afrika Barat. Padi yang sekarang inimerupakan persilangan antara

5
Oryza officinalis dan Oryza satifa f spontania.Tanaman padi yang
dapat tumbuh baik di daerah tropis ialah Indica,
sedangkanJaponica banyak diusahakan didaerah sub
tropis.Tanaman padi dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
bagian vegetatifdan bagian generatif. Bagian vegetatif meliputi akar,
batang dan daun, sedangkanbagian generatif terdiri dari malai,
bunga dan buah padi (Hasanah, 2007).

2.2 JENIS - JENIS PADI

2.2.1 PADI KETAN

Padi ketan lebih lengket dari padi nasi, sehingga tidak


dijadikan makanan pokok. Padi ketan biasanya dijadikan bahan
pembuatan tape ketan, bubur ketan, dan macam-macam
makanan khas daerah.Varian ketan antara lain adalah varian
padi ketan merah, putih, dan hitam.Jenis padi unggul, jenis
padi tahan wereng, jenis padi ciherang, jenis padi lokal, jenis
padi hibrida, jenis padi gogo, jenis padi inpari, jenis padi
berkualitas, jenis padi dan ciri cirinya, jenis padi yang paling
enak,

2.2.2 PADI WANGI

Sesuai namanya, padi wangi memiliki karakteristik


beraroma wangi. Padi seperti ini contohnya adalah padi
pandanwangi.

2.2.3 PADI PERA

Padi pera adalah padi yang apabila berasnya dimasak,


akan menghasilkan nasi bertekstur pera. Pera adalah tekstur
nasi yang sedikit keras.Tekstur ini berasal dari kadar amilosa

6
yang tinggi. Semakin tinggi kadar amilosa, semakin terasa
tekstur nasi tersebut. Kadar amilosa yang menghasilkan tesktur
pera minimal 25%.Padi pera diproduksi dan populer di daerah
Sumatera Barat dan Riau. Padi dengan kadar amilosa tinggi tak
hanya dijadikan nasi, pun juga menjadi bahan utama
pembuatan bihun dan tepung beras.Contoh padi pera adalah
Inpari 12 (amilosa 26,4%), Inpara 1 (27,9%), Inpara 3, (28,6%),
Inpara 4 (29%), Inpari 17 (amilosa 26%), dan Hipa 4
(24,7%).menghasilkan tesktur pera minimal 25%.Padi pera
diproduksi dan populer di daerah Sumatera Barat dan Riau.
Padi dengan kadar amilosa tinggi tak hanya dijadikan nasi, pun
juga menjadi bahan utama pembuatan bihun dan tepung
beras.Contoh padi pera adalah Inpari 12 (amilosa 26,4%), Inpara
1 (27,9%), Inpara 3, (28,6%), Inpara 4 (29%), Inpari 17 (amilosa
26%), dan Hipa 4 (24,7%).

2.2.4 PADI PULEN

Padi pulen adalah padi yang apabila berasnya dimasak,


akan menghasilkan karakteristik nasi yang pulen. Sebagian
orang lebih menyukai nasi yang pulen alias sedikit lengket.Jenis
padi unggul, jenis padi tahan wereng, jenis padi ciherang, jenis
padi lokal, jenis padi hibrida, jenis padi gogo, jenis padi inpari,
jenis padi berkualitas, jenis padi dan ciri cirinya, jenis padi yang
paling enak,Pulen berasal dari amilopektin yang tinggi di dalam
padi dan kadar amilosa di bawah 25%. Apabila dimasak, nasi
yang dihasilkan akan berasa sedikit lengket.Contoh padi dengan
tekstur yang pulen adalah tekstur padi Inpari 13, Ciherang, dan
IR64.

7
2.3 MANFAAT PADI

Bagi kehidupan manusia yang pertama yaitu sebagai sumber


energi. Seperti yang diketahui, padi yang diolah menjadi nasi
menjadi salah satu makanan yang dikonsumsi oleh banyak orang,
termasuk orang Indonesia.Padi memiliki kandungan karbohidrat
yang tinggi. Kandungan karbohidratnya bahkan mencapai 79 g
dalam per gram beras. Oleh sebab itu, mengonsumsi makanan yang
berasal dari padi sangat penting untuk memperoleh energi.

Manfaat padi bagi kehidupan manusia yang kedua yaitu


dapat mengatasi masalah jerawat dan bisul. Untuk memperoleh
manfaat ini, Anda hanya perlu merebus padi yang sudah diambil
berasnya lalu dikeringkan dan dibiarkan dingin.Setelah itu, tumbuk
dan oleskan pada bagian kulit yang terkena jerawat, bisul atau
bengkak. Jika tak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan
pada dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.Mengatasi
Gangguan PencernaanManfaat padi bagi kehidupan manusia yang
ketiga yaitu mengatasi gangguan pencernaan. Padi yang telah
diolah menjadi nasi sangat bermanfaat bagi seseorang yang sedang
terkena sembelit, diare hingga radang usus.

Manfaat padi bagi kehidupan manusia yang keempat yaitu


untuk obat dan bahan kosmetik. Banyak wanita yang
memanfaatkan campuran tepung beras dan madu untuk
menjadikan kulit lebih cerah. Untuk mendapatkan manfaat
tersebut, Anda dapat mengambil beras lalu direbus, dikeringkan
dan dibiarkan mendingin. Setelah itu, tumbuk sampai halus hingga
dapat dioleskan ke kulit.

Selain bermanfaat untuk kulit wajah, padi juga diketahui


dapat membantu menambah ketebalan rambut dan menghitamkan
rambut secara alami. Coba lah untuk mengambil manfaat dari padi

8
tersebut agar kulit wajah dan rambut tetap sehat.Manfaat padi bagi
kehidupan manusia yang kelima yaitu menjaga kesehatan jantung.
Beras hitam diketahui kaya akan antioksidan. Beras hitam memiliki
manfaat dapat mengurangi plak aterosklerosis yang berbahaya bagi
arteri. Hal ini sangat penting untuk menjaga arteri dan mencegah
serangan jantung dan stroke.Selain itu, anthocyanin fitokimia
dalam beras hitam juga dipercaya dapat menjaga kadar kolesterol,
konsentrasi triasilgliserol dan mengurangi kolesterol jahat.

Kaya Antioksidan Terdapat beberapa jenis beras, salah


satunya yaitu beras hitam. Beras hitam hitam memiliki kandungan
antioksidan yang tinggi. Kandungan antosianin dalam beras hitam
diketahui lebih tinggi daripada beras merah, beras coklat atau
varietas gandung berwarna lainnya. Antosianin dapat membantu
mencegah penyakit kardiovaskular yang sangat berbahaya. Selain
itu antosianin juga membantu meningkatkan fungsi otak,
melindungi dari kanker hingga mengurangi peradangan. Tak hanya
itu, beras hitam juga mengandung vitamin E yang berguna dalam
menjaga kesehatan kulit, mata dan imun tubuh. Untuk
Mendetoksifikasi Tubuh Manfaat padi bagi kehidupan manusia
selanjutnya yaitu untuk mendetoksifikasi tubuh. Manfaat ini juga
didapatkan apabila mengonsumsi beras jenis beras hitam. Beras
hitam diketahui dapat membantu mendetoksifikasi tubuh seperti
membersihkan hati dari racun berbahaya. Hal ini karena beras
hitam kaya akan antioksidan. Fitonutrien dalam beras merah dapat
membantu mengurangi peradangan

serta membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya yang dapat


menimbulkan gangguan kesehatan.

9
2.4 PENGERTIAN MESIN PERONTOK PADI

Mesin perontok padi adalah mesin pertanian yang digunakan


untuk merontokan biji-bijian serealia dari tangkainya. Mesin ini
ditemukan oleh Andrew Meikle pada tahun 1786. Kebutuhan akan
mekanisasi pertanian semakin meningkat seiring dengan makin
langkahnya tenaga kerja pertanian dan adanya kenaikan upah yang
nyata di pedesaan terutama didaerah dengan intensitas tinggi.
Indikator paling sederhana untuk mengukur bahwa mekanisasi
pertanian makin dibutuhkan dapat dilihat dari meningkatnya
jumlah alsintan yang digunakan terutama di daerah intensifikasi
Penanganan pasca panen padi merupakan upaya sangat strategis
dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi. Konstribusi
penanganan pasca panen terhadap peningkatan produksi padi
dapat tercermin dari penurunan kehilangan hasil dan ter-capainya
mutu gabah/ beras sesuai persyaratan mutu.

Dalam penanganan pasca panen padi, salah satu


permasalahan yang sering dihadapi adalah masih kurangnya
kesadaran dan pemahaman petani terhadap penanganan pasca
panen yang baik sehingga mengakibatkan masih tingginya
kehilangan hasil dan rendahnya mutu gabah/beras. Untuk
mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan penanganan pasca
panen yang baik agar dapat menekan kehilangan hasil dan
mempertahankan mutu hasil gabah/ beras.

Dalam usaha tani padi, thresher merupakan alat untuk


merontokkan padi menjadi gabah. Alat ini merupakan alat bantu
bagi tenaga kerja untuk memisahkan gabah dengan
jeraminya,sehingga penggunaan pedal thresher menjadi satu
kesatuan dengan tenaga kerja panen.Terdapat dua jenis thresher
berdasar alat penggeraknya yaitu Secara manual dengan

10
menggunakan pedal (pedal thresher) dan digerakkan dengan mesin
(power threser). Penggunaan threser untuk merontok padi tidak
dapat dipisahkan dengan perkembangan varietas unggul baru
berumur pendek dan mudah rontok.Mesin perontok padi dikenal
juga dengan Power Thresher adalah jenis mesin perontok yang telah
terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan
persawahan diIndonesia. Mesin perontok jenis ini telah banyak
digunakan oleh petani di seluruh nusantara karena keunggulannya
yang praktis dan mudah dipindahkan dari lahan satu
lainnya.Digerakkan dengan mesin bertenaga diesel.

2.5 JENIS JENIS MESIN PERONTOK PADI

2.5.1 GEBOT

Gambar 2.1

dengan Kegiatan pelepasan butir gabah dengan cara


menggebot dilakukan secara sederhana sehingga terjadi susut yang
tercecer lebih besar, mutu gabah kurang baik dan membutuhkan
tenaga yang cukup besar. Penggunaan alat perontok padi
tradisional (gebot) merupakan cara sederhana yang popular
dilakukan oleh masyarakat tani. Pelepasan butir gabah cara ini

11
masih banyak digunakan petani yakni cara membanting jerami
beserta malainya ke permukaan kayu atau rangka bambu dengan
gaya/tenaga yang cukup besar, sehingga butir gabah Jepas dan
bahkan terpelanting jauh dari temp at perontokan.

Cara gebot erat kaitannya dengan penggunaan tenaga kerja


panen dan besamya upah sebagai kesepakatan antara pemilik padi
dengan buruh yang mengatur tentang pembagian upah yang
besamya bervariasi antara 1/6-1/8 (tergantung kondisi setempat)
Perontokan dengan cara gebot menghasilkan kapasitas 28-34 kg/
orang/jam sampai 89,8 kg/orang/ jam (Setyono et al., 2000).
Sedangkan untuk padi varietas ulet (tidak mudah rontok) berkisar
antara 10-12 kg/orang/jam. Kapasitas perontokan di lahan pasang
surut dengan cara gebot sebesar 30-45 kg. Perontokan padi dengan
sistim jam, perontok pedal 40-60 kg/jam gebot yang ditutupi terpal
dan dengan mesin perontok 420 kg/ jam hingga 730 kg/jam.
Kapasitas perontokan dapat dicapai dengan persyaratan padi
dipanen batang padi yang panjang agar dapat dipegang/digenggam
tangan untuk digebot. Perontokan dengan cara gebot, gabah yang
tidak terontok berkisar antara 6,4-8,9% (Setyono et al., 2001).

2.5.2 POWER THRESHER

Gambar 2.2

Spesifikasi: - Mesin: Bensin - Model: 5.5HP - Rpm: 3600rpm - Kapasitas Oli: 600ml -
Kapasitas Tangki Bensin: 3.1L - Starter: Recoil Starter - Pulley + Kipas - Tali Kipas

Perontok Padi (Power Thresher) adalah alat perontok padi yang


digerakkan oleh suatu motor penggerak yang digunakan sebagai

12
perontok untuk melepaskan bulir padi dari malainya yang sekaligus
dapat membersihkan gabah dari kotorannya (jerami).Secara umum,
tujuan perontokan adalah untuk mengurangi kehilangan gabah dan
mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani
memperoleh nilai tambah dalam usahataninya (Purwadi, 1999).
Perontokan yang tidak tepat akan menyebabkan kehilangan hasil,
dalam hal ini hasil perontokan yang kurang efektif dapat mencapai
lebih dari 5% (BPS, 1996). Oleh sebab itu, cara perontokan padi
telah mengalami perkembangan yang pesat. Sistem perontokan
menggunakan pedal thresher mulai ditinggalkan karena kapasitas
produksinya hampir sarna dengan cara dibanting atau digebot
(Herawati, 2008). Selain itu, petani mengalami kesulitan dalam
penggunaan pedal thresher sehingga efisiensi waktu perontokan
menjadi lebih rendah dibandingkan dengan alat gebot. Perontokan
padi menggunakan mesin power thresher dapat menekan proses
kehilangan hasil padi sekitar

13
BAB III
METODOLOGI

3.1 METODE PENELITIAN

Dalam penelitian kali ini menggunakan metode studi


kepustakaan atau kualitatif karena keterbatasan waktu dan biaya

3.1.1 METODE KUALITATIF

Macam penelitian yang dimaksud adalah penelitian yang


menggunakan metode kualitatif karena data yang dihasilkan
berupa kata atau deskripsi.

Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang


digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana
peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono,2005). Metode
kualitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada kualitas data
atau kedalaman data yang diperoleh. Menurut Maloeng, Metode
Kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk
memahami suatu fenomena dalam kontak sosial secara alami
dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang
mendalam antara peneliti dengan fenomena yang ingin dibahas.

3.2. STUDY LITERATUR

Penelitian kepustakaan atau penelitian literatur adalah


penelitian yang tempat kajiannya adalah pustaka, atau literatur
pada penelitian ini, penelitian dilakukan dengan memanfaatkan
kajian-kajian yang mana serupa atau berhubungan.

14
Study literatur adalah serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca
dan mencatat,serta mengelolah bahan penelitian (zed, 2008:3).
Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode penelitian
mengemukakan bahwa studi kepustakaan atau studi literatur
adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-
catatan, laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah
yang dipecahkan. Studi literatur menurut Roth (1986) adalah upaya
peneliti mengumpulkan bahan-bahan dan informasi yang relevan
untuk dilakukan pengkajian, dibaca, dicacat atau dimanfaatkan

3.3. SUMBER DATA

Sumber data merupakan salah satu hal yang dapat


mendukung Sebuah penelitian. Secara operasional penelitian ini
sumber data dibedakan menjadi dua macam. Yaitu sumber data
manusia dan sumber data non manusia namun, di sini peneliti
akan menggunakan sumber data non manusia.

Sumber data non manusia adalah dokumen-dokumen


berupa cacatan, rekaman gambar atau foto yang berkaitan dengan
fokus penelitian. Sedangkan pada sumber data non manusia,
peneliti menggunakan sumber data jurnal online penelitian
sebelumnya sebagai sumber non manusia. Sumber data jurnal
tersebut diambil dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh
peneliti.

15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA HASIL KERJA/PENELITIAN


Tabel 1. Hasil penelitian yang berhubungan dengan mesin
perontok padi
NO PENELITI JUDUL TAHUN HASIL
1 -FAUZI Rancang 2020 Pembuatan desain
RACHMAT Bangun Menggunakan software
Rangka solidworks, Persiapan
Mesin bahan Menggunakan
Perontok Besi siku 3x3x2 mm ,
Padi Maka hasil dari
perhitungan rangka
mesin perontok padi
didapat Tegangan
Tarik/Tekan pada
batang siku = 1,351
N/mm2 dan Tegangan
Tarik pada kekuatan
Sambungan Las = 588
Kg/Cm2.Dan momen
inersia yang di dapat =
12072,8034. Maka dari
kesimpulan yang
didapat penulis
mengambil judul
Rancang bangun
Rangka Mesin perontok
Padi. Berdasarkan hasil
yang didapat dari
penelitian di atas,
diketahui bahwa
analysis dan
perhitungan rangka

16
mesin perontok padi
terbukti aman
menggunakan stress
analysis.
2 -ISMAIL Analisis 2022 Hasil simulasi statis
FURQANI Kekuatan kekuatan rangka mesin
Rangka perontok padi
-RUDI
Mesin menggunakan baja
KURNIAW
Perontok profil L 25x25 mm tebal
AN ARIEF
Padi 1,5 mm dengan jenis
- Menggun material ASTM A36
MUCHLISI akan Steel dan beban total
NALAHUDI Solidwork yang diterima sebesar
N s 2019 80 kg, masih mampu
menopang kinerja
mesin selama
penggunaan.
3 -RIAN ANALISIS 2020 Faktor keamanan
HIDAYAT KEKUATA dalam pembuatan
N rangka ini juga
diperhitungkan guna
RANGKA
menjaga nilai
MESIN
ketahanan dan
ketangguhan rangka
PERONTO dalam menerima beban
K statis, sehingga dari
hasil simulasi yang di
PADI
lakukan rangka mesin
DENGAN
perontok padi dapat
SIMULASI
dikategorikan aman
untuk diberi beban
statis sebesar 100 kg.

17
4.2 PEMBAHASAN

Menurut FAUZI RACHMAT mengatakan bahwa Pembuatan


desain Menggunakan software solidworks, Persiapan bahan
Menggunakan Besi siku 3x3x2 mm , Maka hasil dari perhitungan
rangka mesin perontok padi didapat Tegangan Tarik/Tekan pada
batang siku = 1,351 N/mm2 dan Tegangan Tarik pada kekuatan
Sambungan Las = 588 Kg/Cm2.Dan momen inersia yang di dapat =
12072,8034. Maka dari kesimpulan yang didapat penulis
mengambil judul Rancang bangun Rangka Mesin perontok Padi.
Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian di atas, diketahui
bahwa analysis dan perhitungan rangka mesin perontok padi
terbukti aman menggunakan stress analysis. Sedangkan menurut
ISMAILFURQANI di jurnal mengatakan bahwa Hasil simulasi statis
kekuatan rangka mesin perontok padi menggunakan baja profil L
25x25 mm tebal 1,5 mm dengan jenis material ASTM A36 Steel dan
beban total yang diterima sebesar 80 kg. Dan menurut RIAN
HIDAYAT di tugas akhir nya menyatakan bah wamesin perontok
padi dapat dikategorikan aman untuk diberi beban statis sebesar
100 kg.

Sedangkan menurut analisa saya kekuatan rangka mesin


perontok padi yang lebih unggul adalah dengan menggunakan baja
profil L 25x25 mm tebal 1,5 mm dengan jenis material ASTM A36
Steel bahan karena mampu menahan beban hingga 80 kg. dan juga
Safety factor dari simulasi statis pada rangka mesinperontok padi
menggunakan kerangka yang berbahan baja profil L 25x25 mm
tebal 1,5 mm dengan jenis material ASTM A36 Steel adalah sebesar
2,635-3, artinya rangka dengan spesifikasi baja profil L 25x25 mm
tebal 1,5 mm dengan jenis material ASTM A36 Steel mampu bekerja
dengan baik selama penggunaan.

18
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari analisa asaya maka dapat di simpulkan bahwa

* kekuatan rangka mesin perontok padi menggunakan baja


profil L 25x25 mm tebal 1,5 mm dengan jenis material ASTM
A36 Steel cukup kuat sehinga mampu menahan beban kurang
lebih 80 kg

* Faktor keamanan dalam pembuatan rangka ini juga


diperhitungkan guna menjaga nilai ketahanan dan ketangguhan
rangka dalam menerima beban statis, sehingga dari hasil
simulasi yang di lakukan rangka mesin perontok padi dapat
dikategorikan aman untuk diberi beban statis sebesar 100 kg.

5.2 SARAN

Agar hasil yang didapat lebih akurat dan maksimal, perlu dilakukan
simulasi pada keadaan yang dinamis pada rangka mesin perontok
padi dengan perhitungan manual yang dinamis juga.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kristanto, A., & Widodo, S. C. (2015). Perancangan ulang alat


perontok padi yang ergonomis untuk meningkatkan produktivitas
dan kualitas kebersihan padi. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 14(1),
78-85.
Suharmanto, A., Suwahyo, S., & Sunyoto, S. (2017). Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Penerapan Mesin Perontok Padi (Power
Thresher) Bagi Petani Di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan.
Rekayasa: Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran, 14(2), 87-
94.
Hermawansa, H., Susanto, A., & Indrevaleco, B. (2017).
Perancangan dan Pembuatan Mesin Perontok Padi Berbasis
Mikrokontroler ATMega32. Jurnal Media Infotama, 13(1).
Novianto, R. (2013). Perancangan mesin perontok padi yang
portable dengan biaya terjangkau. Jurnal Riset Daerah, 33(3), 105-
116.
Herawati, H. (2008). Mekanisme dan kinerja pada sistem
perontokan padi. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 6(2), 195-
203.
Saputra, T. O. (2016). Inovasi Desain Mesin Perontok Padi Untuk
Meningkatkan Efektifitas Hasil Panen.
Oloan, T. P. (2017). Analisa sudut kemiringan gigi perontok
terhadap peningkatan kapasitas mesin perontok padi. Jurnal
Desiminasi Teknologi, 5(1).
Ekoanindiyo, F. A. (2011). Pemodelan Sistem Antrian Dengan
Menggunakan Simulasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Teknik.
Sulistiaji, K. 2007. Buku Alat dan Mesin (alsin) Panen dan
Perontokan Padi di Indonesia. Balai Besar Pengembangan
Mekanisasi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Serpong.
Hasbullah, R., & Indaryani, R. (2009). Penggunaan teknologi
perontokan untuk menekan susut dan mempertahankan kualitas
gabah. Jurnal Keteknikan Pertanian, 23(2).
Budianto, J. 2001. Inovasi Alsintan Untuk Agribisnis. Makalah
Disampaikan Pada Seminar Nasional Inovasi Alat dan Mesin
Pertanian Untuk Agribisnis. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Jakarta

20
Iswari, K. (2012). Kesiapan teknologi panen dan pascapanen padi
dalam menekan kehilangan hasil dan meningkatkan mutu beras.
Jurnal Litbang Pertanian, 31(2), 58-67.
Sukirno. 1999, Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
UniversitasGadjah Mada ;Jogjakarta

21
LAMPIRAN

22
BIODATA PENULIS

Penulis di lahirkan di Gresik, 15


JANUARI 2006, merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara. Penulis telah
menempuh pendidikan formal yaitu di TK
ABA 56, SDIT ALFATHIMIYYAH BENOWO
SURABA,MTSn 4 surabaya penulis saat
ini masih tercatat sebagai peserta didik
kelas XII kompetensi keahlian Teknik
Pemesinan di SMK NU Bahrul Ulum
Menganti Gresik.

Akhir kata penulis mengucapkan kata syukur yang sebesar –


besarnya atas terselesaikannya tugas akhir yang berjudul
“ANALISIS KEKUATAN RANGKA MESIN PERONTOK PADI”

23

Anda mungkin juga menyukai