Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISA VIBRASI PADA SUMBU PITCH PADA


KENDARAAN APC 4X4 KOMODO UNTUK PADA JALAN
SINUSOIDAL PADA PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG

( 05 Agustus 2014 s/d 05 September 2014 )

Reza Arraffi Birahmatika - NRP. 2411100063

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
i
Halaman ini sengaja dikosongkan

ii
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA VIBRASI PADA SUMBU PITCH PADA


KENDARAAN APC 4X4 KOMODO UNTUK PADA JALAN
SINUSOIDAL PADA PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG
( 05 Agustus 2014 s/d 05 September 2014 )

Reza Arraffi Birahmatika 2411 100 063

Telah menyelesaikan MK TF 091274 Etika Rekayasa dan Kerja


Praktek sesuai dengan silabus dalam kurikulum 2014/2019
Program Sarjana.

Surabaya, 3 September 2014

Menyetujui,
Kadep Diklat Ditrenbang Pembimbing Lokasi KP

Dra. Ibnia Veni, MM Zeri Aruman

Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Fisika Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA Dr.Bambang L. Widjiantoro, ST, MT


NIP. 19650309 199002 1 001 NIP. 196905301994121001

iii
Halaman ini sengaja dikosongkan

iv
ANALISA VIBRASI PADA SUMBU PITCH PADA
KENDARAAN APC 4X4 KOMODO UNTUK PADA JALAN
SINUSOIDAL PADA PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG

Nama : Reza Arraffi Birahmatika


NRP : 2411100063
Jurusan : Teknik Fisika, FTI-ITS
Dosen Pembimbing :Dr.Bambang L. Widjiantoro, ST, MT

Abstrak
Kedaulatan yang di miliki Indoneia perlu dijaga. Oleh
sebab itu diperlukan alusista oleh sebuah negara untuk menjaga
kedaulatannya. Untuk mengembangkan alusista di Indonesia
maka PT Pindad (Persero). PT. Pindad (Persero) merupakan
BUMN yang menghasilkan produk-produk militer. Salah satu
produk unggulan dari perusahaan ini adalah kendaraan
tempurnya. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan
dalam memproduksi sebuah kendaraan adalah getaran. Getaran
dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan dan keamanan
seseorang dalam menggunakan kendaraan. Salah satu sumber
getara pada kendaraan adalah getaran yang dihasilkan dari jalan.
Untuk mengetahui respon getaran yang dialami pada kendaraan
pada jalan yang tidak rata maka telah dilakukan analisa getaran
pada sumbu pitch pada jalan sinosoidal menggunakan metode
matriks dan normal method of dynamic analysis. Pada analisa
frekuensi natural menunjukkan bahwa akan terjadi resonansi
antara frekuensi eksitasi dengan frekuensi natural kendaraan yaitu
kecepatan 68 km/jam dan 61 km/jam. Dalam analisa respon
simpangan kendaraan didapatkan hasil amplitudo simpangan
maksimum pada kendaraan tanpa redaman adalah 1,753 cm dan
kendaraan dengan redaman adalah 0,69 cm. Dari hasil tersebut
menunjukkan adanya penurunan nilai amplitudo maksimum
respon pada kendaraan ketika menggunakan redaman.
Kata Kunci: Getaran, metode matrik, dynamic analysis,
frekuensi natural, Amplitude maksimum

v
Halaman ini sengaja dikosongkan

vi
VEHICLE VIBRATION ANALYSIS ON THE PITCH AXIS
APC 4X4 KOMODO FOR THE SINUSOIDAL ROAD IN
PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG

Name of Student : Reza Arraffi Birahmatika


NRP : 2411100063
Department : Engineering Pysics
Advisor : Dr.Bambang L. Widjiantoro, ST, MT

Abstract
Sovereignty which have to be taken care Indoneia.
Therefore required defense equipment by a country to protect its
sovereignty. To expand in Indonesia defense equipment then PT
Pindad (Persero). PT. Pindad (Persero) is a state-owned
enterprises that produce products defense equipment. One of the
company's flagship product is its combat vehicles. One important
factor to consider in producing a vehicle is vibration. Vibration
can affect the level of comfort and security in the use of a vehicle.
One source getara on vehicles is produced from road vibration.
To determine the vibration response caused to the vehicle on
uneven road vibration analysis is then done on the road sinosoidal
pitch axis using matrix method and the normal method of
dynamic analysis. The natural frequency analysis shows that there
will be resonance between the excitation frequency to natural
frequency that is vehicle speed 68 km / h and 61 km / h. In the
analysis of the response of the junction of vehicles recovered
amplitude maximum junction on the vehicle without damping is
1.753 cm and a vehicle with damping is 0.69 cm. From these
results indicate a decrease in the maximum amplitude of the
response to the vehicle when using the damping.

Keywords: Vibration, matrix method, dynamic analysis, natural


frequency, maximum amplitude

vii
Halaman ini sengaja dikosongkan

viii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT,


berkat rahmat dan hidayah-Nya kegiatan Kerja Praktek di PT.
Pindad (Persero) Bandung Jawa Barat selama satu bulan mulai
tanggal 5 Agustus sampai 5 September 2014 dengan judul
ANALISA VIBRASI PADA SUMBU PITCH PADA
KENDARAAN APC 4X4 KOMODO UNTUK PADA JALAN
SINUSOIDAL PADA PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG
dapat terlaksana dengan baik sampai akhirnya laporan Kerja
Praktek ini dapat penulis susun hingga selesai.
Kegiatan Kerja Praktek dan penyusunan laporan ini tidak
lepas bantuan segala pihak. Penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Allah Subhanahuwataalla yang telah memberikan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
2. Kedua orangtua dan saudara yang senantiasa memberikan
dukungan dan doa.
3. Bapak Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA selaku Ketua
Jurusan TF-ITS.
4. Bapak Dr.Bambang L. Widjiantoro, ST, MT selaku dosen
pembimbing Kerja Praktek TF-ITS.
5. Bapak Zeri Aruman selaku Pembimbing Kerja Praktek di
PT. Pindad (Persero)
6. Seluruh karyawan PT. Pindad (Persero) yang telah
membantu dalam melakukan kerja praktek
7. Seluruh rekan-rekan kerja praktek PT. Pindad (Persero)
8. Seluruh rekan-rekan dari Teknik Fisika ITS yang kerja
praktek di Bandung
9. Seluruh temen-teman dan segala pihak yang tidak dapat
penulis sebut satu persastu terimakasih atas segala
bantuannya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh


dari sempurna. Untuk itu saran serta kritik yang membangun
sangat diharapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
ix
semua. Akhir kata penulis mohon maaf atas setiap kesalahan yang
dilakukan selama pelaksanaan sampai penyusunan laporan ini.

Bandung, 3 September 2014


Penulis,

Reza Arraffi Birahmatika


2411 100 063

x
DAFTAR ISI

LAPORAN KERJA PRAKTEK .................................................i


LEMBAR PENGESAHAN ....................................................... iii
Abstrak ........................................................................................ v
Abstract ..................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................ix
DAFTAR ISI ...............................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xv
DAFTAR TABEL ................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................... 1
1.2. Tujuan ............................................................................ 2
1.3. Materi ............................................................................ 2
1.5 Jadwal Kegiatan............................................................. 3
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN .......................... 5
2.1 Ringkasan Sejarah dan Perkembangan Pabrik .............. 5
2.2 Organisasi PT Pindad (Persero)..................................... 7
2.2.1 Visi dan Misi ......................................................... 7
2.2.2 Tujuan dan Sasaran Perusahaan ............................ 7
2.2.3 Budaya Perusahaan ................................................ 8
2.2.4 Struktur Organisasi Perusahaan ............................. 8
2.2.5 Struktur Organisasi Divisi Kendaraab Khusus .... 10
2.3 Produk Produk yang Dihasilkan ............................... 12
2.3.1 Senjata ................................................................. 12
2.3.2 Munisi .................................................................. 12
xi
2.3.3 Kendaraan Khusus ............................................... 13
2.3.4 Tempa dan Cor .................................................... 14
2.3.5 Bahan Peledak Komersil ..................................... 14
2.3.6 Mesin Industri dan Jasa .............................................. 15
BAB III ANALISA VIBRASI PADA KENDARAAN APC
4X4 KOMODO UNTUK PADA JALAN
SINUSOIDAL ............................................................. 17
3.1 Kendaraan Objek Analisa ............................................ 17
3.1.1 Kendaraan Armoured Personnel Carrier 4x4
Komodo .............................................................. 17
3.1.2 Struktur Kendaraan .............................................. 18
3.2 Analisa getaran ............................................................ 18
3.2.1 Sistem Dinamis Getaran ...................................... 19
3.2.2 Derajat Kebebasan (degree of freedom) .............. 19
3.2.3 Analisa Getaran Pada Single Degree of Freedom20
3.2.4 Analisa Getaran Pada Multi Degree of Freedom. 20
3.3 Model pofil jalan ......................................................... 20
3.4 Sumbu Putar ................................................................ 21
3.5 Analisa Getaran Badan Mobil pada Sumbu Pitch ....... 22
3.5.1 Data Spesifikasi Kendaraan APC 4x4 Komodo .. 22
3.5.2 Momen Inertia ..................................................... 24
3.5.3 Analisa Drajat kebebasan .................................... 25
3.5.4 Persamaan gerak .................................................. 26
3.5.5 Analisa Frekuensi Natural ................................... 29
3.5.6 Analisa Respon Amplitudo Pergeseran Bodi ...... 32
BAB IV PENUTUP ................................................................... 35
4.1 Kesimpulan .................................................................. 35
xii
4.2 Saran ............................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 37

xiii
Halaman ini sengaja dikosongkan

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur organisasi PT Pindad (Persero) ............... 10


Gambar 2. 2 Struktur organisasi Divisi Kendaraan Khusus PT
Pindad (Persero) .................................................. 11
Gambar 2. 3 Salah satu senjata dari jenis rifleSS2-V5 Kal 5.56
MM ..................................................................... 12
Gambar 2. 4 Salah satu grenade tipe GT5-HA2 ........................ 13
Gambar 2. 5 APC 4x4 Komodo ................................................. 14
Gambar 2. 6 Geopentoseis (seismic explosive)salah satu produk
bahan peledak...................................................... 14
Gambar 2. 7 Generator hasil produksi PT. PIndad (Persero) ..... 15
Gambar 3. 1 APC 4x4 Komodo ................................................ 17
Gambar 3. 2 Struktur kendaraan. ............................................... 18
Gambar 3. 3 Sistem dinamis getaranyang tersusun dari masa,
pegas dan perdam................................................ 19
Gambar 3. 4 Lintasan Snusoidal pada PT. Pindad ..................... 21
Gambar 3. 5 Hasil permodelan lintasan sinusoidal .................... 21
Gambar 3. 6 Arah sumbu putar pitch, roll, dan yaw .................. 22
Gambar 3. 7 Desain APC4x4 pada sisi sampin ......................... 22
Gambar 3. 8 Sock Absorber ....................................................... 23
Gambar 3. 9 Coill depan da belkang .......................................... 24
Gambar 3. 10 Ban pada APC 4x4 Komodo ............................... 24
Gambar 3. 11 Model analitis getaran pada kendaraan pada
sumbu pitching .................................................... 26
xv
Gambar 3. 12 Grafik respon amplitude getaran terhadap
frekuensi eksitasi pada kendaraan
menggunakanperedam ........................................ 32
Gambar 3. 13 Grafik respon amplitude getaran terhadap
frekuensi eksitasi pada kendaraan
menggunakanperedam ........................................ 33

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek .................................... 4

xvii
Halaman ini sengaja dikosongkan

xviii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kedaulatan yang di miliki Indoneia perlu dijaga. Oleh sebab
itu diperlukan alat utama sistem pertahanan atau alusista oleh
sebuah negara untuk menjaga kedaulatannya. Tidak hanya
memiliki saja, sebuah Negara harus dapat merawat alusista yang
ada dan mengembangkannya. Pentingnya modernisasi alutsista
bagi Indonesia bukan disiapkan untuk berperang. Namun, dia
melihat alutsista diperlukan untuk tetap menjaga posisi Indonesia
di dunia internasional agar tidak dilecehkan (Kompas,2014).
Untuk mengembangkan alusista di Indonesia maka
dibentuklah perusahaan yang menghasilkan produk-produk
militer seperti senjata, kendaraan tempur, bahan peledak, dan
yang lainnya. PT. Pindad (Persero) merupakan BUMN yang
menghasilkan produk-produk militer dan produk-produk
komersil. PT. Pindad (Persero) telah menghasilkan produk-
produk alusista yang telah digunakan oleh pihak dalam negeri
yaitu TNI dan pihak-pihak luar neger.
PT. Pindad (Persero) telah menghasilkan berbagai macam
produk senjata, kendaraan, dan bahan peledak. Salah satu produk
unggulan dari perusahaan ini adalah kendaraan tempurnya.
PT Pindad (Persero) telah menghasilkan beberapa macam
kendaraan seperti kendaraan. Kendaraan-kendaraan tersebut
digunakan pada jalanan yang tidak rata seperti jalan raya pada
perkotaan, jalan pegunngan, dan jalan ritangan-rintangan yang
lain dan memiliki fungsi khusus masing-masing. Salah satu faktor
penting yang perlu diperhatikan dalam memproduksi sebuah
kendaraan salah satunya adalah getaran. Getaran dapat
mempengaruhi tingkat kenyamanan seseorang dalam
menggunakan kendaraan tersebut. Selain itu getaran juga dapat
mempengaruhi tingkat keamanan pada kendaraan tersebut.
Getaran pada kendaran berasal dari beberapa sumber seperti
getaran mesin, lintasan yang tidak rata, tabrakan, ketidak
seimbangan ban, gesekan dari udara sekitar dan dari sumber yang
1
2

lainnya. Getaran yang disebabkan benda lain akan terjadi


frekuensi benda yang bergetar tersebut sesuai dengan frekuensi
natural dari kendaraan tersebut oleh sebsb itu perlu dilakukan
analisa mengenai frekuensi natural dari kendaran tersebut.
Setelah kendaraan dibuat maka perlu diadakan pengujian
jalanan tidak rata sehingga kita dapat tahu respon kendaraan
terhadap jalan yang tidak rata. Pada PT Pindad pengujian
kendaraan pada jalan yang tidak rata dilakukan pada lintasan
sinusoidal.
Untuk mengatasi masalah getaran pada kendaraan maka
perlu memilih suspensi yang cocok agar getaran yang terjadi tidak
mengganggu kenyamanan penumpang dan tidak mengganggu
kerja penumpangnya. Suspensi digunakan untuk meredam getaran
yang terjadi pada mobil. Sistem suspense terdiri dari pegas dan
peedam.
Oleh karena itu pada Kerja Praktek (KP) ini akan
memberikan peahaman tentang analisa getaran pada kendaraan
panzer 4x4 pada PT PIndad(Persero) pada lintasan yang tidak
rata yaitu lintasan sinosoidal.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan melaksanakan kerja praktek di Departemen
Enjiniring Divisi Kendaraan Khusus PT Pndad (Persero) adalah
sebagai berikut:
a. Menganalisa frekuensi natural pada kendaraan APC 4x4
Komodo pada PT. Pindad (Persero)
b. menganalisa respon getaran pada badan kendaraan APC
4x4 Komodo pada PT. Pindad (Persero) yang dikarenakan
lintasan sinusoidal.

1.3. Materi
Materi pada kerja praktek ini didasarkan pada kurikulum
yang ada pada Jurusan Teknik Fisika FTI-ITS, antara lain:
3

Materi I mengenai kemampuan berkomunikasi dalam hal


pengiriman pegawai untuk seminar di luar PT. Pindad (Persero)
Materi yang akan dipelajari antara lain:
a. Struktur Organisasi
Pemahaman mengenai struktur organisasi pengurus dan
karyawan. Struktur organisasi bertujuan untuk mengetahui
bagian bagian yang menangani per bidang. Tujuannya
untuk memahami peran dan tugas bagian bagian yang ada
di perusahaan.
b. Diagram Alir
Pemahaman mengenai prosedur yang dilakukan perusahaan
dalam hal menangani pengiriman pegawai untuk seminar di
luar perusahaan.

Materi II mengenai pemahaman vibrasi pada kndaraan


komodo untuk tingkat kenyamanan dan kemanan pada kendaraan
tersebut. Materi yang akan dipelajari antara lain:
a. Pemahaman vibrasi pada kndaraan, termasuk mengnai
sumber-sumber vibrasi dan sistem-sistem yang
mempengaruhi vibrasi pada kendaraan.
b. Analisa frekuensi natural pada kendaraan menggunakan
normal method of dynamic analysis
c. Penrapan metode matrik untuk menganalisa respon
amplitude getaran pada badan kendaraan ketika melewati
rintangan sinusoidal.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kerja praktek dilaksanakan di Departemen Enjiniring, Divisi
Kndaraan Khusus pada PT Pindad (Persero) Bandung yang
dilaksanakan mulai tanggal 5 Agustus 2014 s.d 5 September
2014, pada hari kerja Senin s.d Jumat 08.00 s.d 17.00 WIB

1.5 Jadwal Kegiatan


Kerja praktek di Departemen Enjiniring, Divisi Kndaraan
Khusus pada PT Pindad (Persero) Bandung dilaksanakan selama
5 minggu tertanggal mulai 5 Agustus 2014 s.d 5 September. Kerja
4

praktek ini mengenai analisa vibrasi pada kendaraan Komodo 4x4


APC pada lintasan sinusoidal.
Berikut ini adalah garis besar kegiatan yang dilakukan
penulis selama kerja praktek:

Tabel 1. 1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek


No Bentuk Kegiatan Minggu ke
1 2 3 4 5
1 Penyesuaian program PT.
Pindad (Persero)
2 Materi I:
Struktur Organisai
Diagram Alir
3 Materi II :
Vibrasi pada kendaraan
Analisa frekuensi natural
Analisa respon getaran
pada badan mobil
4 Penyusunan laporan KP
5 Penyerahan draft laporan KP
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Ringkasan Sejarah dan Perkembangan Pabrik


Pada tahun 1808, William Herman Daendels, Gubernur
Jenderal Belanda mendirikan bengkel untuk pengadaan,
pemeliharaan dan perbaikan alat-alat perkakas senjata Belanda
bernama Contructie Winkel (CW) di Surabaya dan inilah awal
mulanya PT. Pindad (Persero) sebagai satu-satunya industri
manufaktur pertahanan di Indonesia. Selain bengkel senjata,
Daendels kala itu juga mendirikan bengkel munisi berkaliber
besar bernama Proyektiel Fabriek (PF). Pada tahun 1850 di
Srabaya kolonial Belanda pun mendirikan bengkel pembuatan
amunisi dan bahan peledak untuk angkatan laut mereka yang
bernama Pyrotechnische Werkplaats (PW).
Pada tanggal 1 Januari 1851, CW diubah namanya
menjadi Artilerie Constructie Winkel (ACW). ACW mempunyai
tiga instalasi produksi yaitu; unit produksi senjata dan alat-alat
perkakasnya (Wapen Kamer), munisi dan barang-barang lain
yang berhubungan dengan bahan peledak (Pyrotechnische
Werkplaats).
ACW dipindahkan pertama kali ke Bandung, pada rentang
waktu 1918-1920. Pada tahun 1932, PW dipindahkan ke
Bandung, bergabung bersama ACW dan dua instalasi
persenjataan lain yaituProyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium
Kimia dari Semarang, serta Institut Pendidikan Pemeliharaan dan
Perbaikan Senjata dari Jatinegara yang direlokasi ke Bandung
dengan nama baru,Geweemarkerschool. Keempat instalasi
tersebut dilebur di bawah benderta Artilerie Inrichtingen (AI).
Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag,
Belanda harus menyerahkan asset-asetnya secara bertahap pada
pemerintahan Indonesia di bawah pimpinan Presiden Soekarno
termasuk LPB.
LPB kemudian diganti namanya menjadi Pabrik Senjata dan
Mesiu (PSM) yang pengelolaannya diserahkan kepada Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Sejak saat itu
5
6

PSM mulai melakukan serangkaian percobaan untuk membuat


laras senjata dan berhasil memproduksi laras senjata berkaliber
9mm dan pada bulan November 1950, PSM berhasil membuat
laras dengan kaliber 7,7 mm.
Delapan tahun berjalan, PSM pun diubah namanya menjadi
Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat (Pabal AD) pada tanggal 1
Desember 1958. Pabal AD bukan sekedar memperoduksi senjata
dan munisi saja namun juga peralatan milter yang lain, untuk
mengurangi ketergantungan peralatan militer Indonesia pada
negara lain.
Di era ini Pabal AD menjalin kerjasama dengan perusahaan
senjata Eropa untuk pembelian dan pembangunan satu unit pabrik
senjata, yang berhasil membangun pabrik senjata ringan.
Keberhasilan itu membuat Pabal AD menjadi badan pelaksana
utama di kalangan TNI-AD sebagai instalasi industri. Berbagai
produk pun berhasil diproduksi Pabal AD. Di era ini pula,
pemerintah Belanda menyerahkan Cassava Factory, pabrik
tepung ubi kayu yang berada di Turen, Malang, Jawa Timur
yang kemudian menjadi lokasi Divisi Munisi PT Pindad
(Persero).
Sekitar tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi
Perindustrian TNI Angkatan Darat (Pindad). Tahapan
pengembangan di era Pindad lebih berfokus pada tujuan
pembinaan yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip pengelolaan
terpadu dan kemajuan teknologi mutakhir. Proses produksi
Pindad pun dilakukan untuk mendukung kebutuhan TNI AD.
Serangkaian percobaan dan evaluasi pembuatan senjata baru pun
dilakukan dan menghasilkan berbagai Surat Keputusan dari
Angkatan Bersenjata untuk memakai senjata Pindad sebagai
senjata standar mereka. Setelah itu, senjata pun diproduksi secara
massal.
Pada awal tahun 1972 Pindad pun berubah nama menjadi
Kopindad (Komando Perindustrian TNI Angkatan Darat) pada
tanggal 31 Januari 1972. Perubahan terjadi hanya pada komando
utama pembinaan yaitu unsur penyelenggara kepemimpinan dan
pengelolaan kebijakan teknik. Reorganisasi ini berdampak positif
7

terhadap kinerja yang semula dianggap lamban menjadi lincah,


bergairah dan dinamis.
Dalam perkembangan selanjutnya, sebagai realisasi
Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima
Angkatan Bersenjata No. Kep/18/IV/1976 tertanggal 28 April
1976 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat nama Kopindad
dikembalikan menjadi Pindad. Pindad berubah dari komando
utama pembinaan menjadi badan pelaksana utama di lingkungan
TNI-AD. Seiring perubahan tersebut Pindad diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan teknologi dan produktivitasnya
dalam memenuhi kebutuhan logistik TNI-AD sehingga
mengurangi ketergantungan pada luar negeri. Selain itu
diharapkan juga dapat mengembangkan sarana prasarana non-
militer yang dapat menunjang pembangunan nasional di bidang
pertanian, perkebunan, pertambangan, industri dan transportasi
baik untuk instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat luas.

2.2 Organisasi PT Pindad (Persero)


2.2.1 Visi dan Misi
Sebagai salah satu produsen alusista terkemuka di
Indonesia, PT Pindad (Persero) mempunyai visi dan misi khusus
sebagi pengantar keberhasilan dimasa mendatang.
Visi
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan
terkemuka di Asia pada tahun 2023 melalui upaya inovasi
produk dan kemitraan strategik.
Misi
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan
pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk
mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk
mendukung pertahanan dan keamanan negara.
2.2.2 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Tujuan Perusahaan
Mampu menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem
Persenjataan secara mandiri, untuk mendukung
8

penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik


Indonesia.
Sasaran Perusahaan
Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan
peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan
melalui sinergi internal dan eksternal.
2.2.3 Budaya Perusahaan
Loyalitas, Integritas dan Dedikasi.
Berpegang teguh pada tujuan perusahaan kejujuran dan
keutuhan sikap dalam interaksi organisasi dan pengabdian
pada perusahaan. Ketiga hal ini merupakan sikap keseharian
setiap anggota organisasi yang mendasari setiap aksi
individual dan organisasi. Semangat kelompok tidak
mengalahkan prinsip pertama ini.
Keunggulan Teknologi.
Keyakinan bahwa penguasaan dan pemanfaatan teknologi
sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja untuk inovasi
produk dan bahan untuk inovasi bisnis.
Kerjasama Kelompok.
Keberhasilan merupakan hasil dari kerjasama. Sinergi
yang muncul dari kelompok yang dilandasi intergritas
anggota kelompok mampu memberikan kesuksesan yang
sebelumnya tak mungkin diraih.
Berbisnis untuk saling menguntungkan.
Pentingnya memperoleh kepercayaan dari semua pihak
yang berbisnis dengan Pindad. Merupakan hal penting untuk
memikirkan dan menjamin manfaat dan menambahkan nilai
kepada mitra, pelanggan, pemasok dan tentu untuk Pindad
sendiri. Dalam berbisnis, PT Pindad tidak akan mencari
korban dan selalu berusaha untuk tidak jadi korban.

2.2.4 Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi memberikan wewenang pada setiap
bagian perusahaan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan
padanya, juga mengatur sistem dan hubungan struktural antara
9

fungsi-fungsi atau orang-orang dalam hubungan satu dengan yang


lainnya dalam melaksanakan fungsi mereka.
Adapun struktur organisasi PT Pindad (Persero) dapat
dilihat dari struktur chart berikut :

Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Wakil Komisaris Utama : Mayjen TNI (Purn.) Ali Yusuf
Susanto, S.IP., MM.
Anggota Dewan Komisaris : Brigjen TNI (Purn.) Maman
Soemantri
Anggota Dewan Komisaris : Brigjen TNI Basuki Abdullah
Anggota Dewan Komisaris : Djaja Sukirman, Ak., MBA.

Dewan Direksi :
Direktur Utama : Sudirman Said
Direktur Keuangan dan
: Rita Widayati, S.E.,Ak
Human Capital
Direktur Operasi Produk
: Ir. Tri Hardjono, M.M.
Pertahanan dan Keamanan
Direktur Operasi Produk
: Ir. Wahyu Utomo, M.B.A.
Industrial
Direktur Teknologi dan
: Dr. Ir. Ade Bagdja, M.M.E
Pengembangan

Komite Audit
Komite Audit : Drs. Wawan Saeful Anwar, Ak
Komite Audit : Drs. H. Bambang Setiawan, M.M.
10
Gambar 2. 1 Struktur organisasi PT Pindad (Persero)

2.2.5 Struktur Organisasi Divisi Kendaraab Khusus


Divisi Kendaraan Khusus merupakan divisi yang
dibawahi oleh Direktur Operasi Produk Pertahanan &
Keamanan PT. Pindad (Persero). Berikut struktur organisasi
Divisi Kendaraan Khusus
11

Gambar 2. 2 Struktur organisasi Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad (Persero)


12

2.3 Produk Produk yang Dihasilkan


PT. Pindad (Persero) menghasilkan beberapa jenis produk.
Tidak hanya meproduksi produk alusista namun juga produk-
produk lain.

2.3.1 Senjata
PT Pindad (Persero) sejak berdiri tahun 1983 telah
memproduksi berbagai jenis senjata mulai dari senjata laras
panjang, senjata genggam, pistol, dan lainnya. Setiap produksi
diutamakan untuk mensuplai kebutuhan peralatan pertahanan dan
keamanan nasional serta untuk memenuhi pemesanan dari pihak
lain. Ada beberapa jenis senjata yang dihasilkan, yaitu:
a. Rifle
b. Sniper Rifle
c. Machine Gun
d. Sub Machine Gun
e. Shot Gun
f. Grenade Launcher
g. Mortir

Gambar 2. 3 Salah satu senjata dari jenis rifleSS2-V5 Kal 5.56


MM

2.3.2 Munisi
Sebagai perusahan penyedia peralatan pertahanan dan
keamanan, PT Pindad (Persero) terus melakukan produksi munisi
dan mengembangkannya sesuai dengan munculnya senjata-
senjata yang semakin beragam. Berbagai tipe munisi
dikembangkan sesuai dengan kaliber senjata yang diproduksi.
Keunggulan dari munisi Pindad adalah banyaknya varian yang
dapat disesuaikan dengan hasil yang diinginkan terhadap senjata
13

yang ditembakkan. Ada beberapa jenis munisi yang dihasilkan,


yaitu:
a. Small Caliber
b. Big Calliber
c. Special Callbier

Gambar 2. 4 Salah satu grenade tipe GT5-HA2

2.3.3 Kendaraan Khusus


Produk yang dihasilkan, seperti: Kendaraan Taktis, Panser
untuk TNI dan Polri, konstruksi khusus dan komponen kendaraan
khusus. Hingga saat ini Panser ANOA 6 X 6 yang telah di
produksi mencapai kurang lebih 260 kendaraan dengan berbagai
varian yang dibuat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan
pelanggan. PT Pindad pun akan meluncurkan kendaraan tempur
roda rantai atau tank. Tank yang rencananya akan dirilis
merupakan tank tempur tipe ringan atau light dan medium versi
Indonesia (www.mmindustri.co.id,2013).
Divisi Kendaraan Khusus PT. Pindad Persero
memproduksi kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan
penggunaanya dan menjadikan setiap Kendaraan Khusus Pindad
benar-benar sesuai kebutuhan pengguna. Ada beberapa jenis
kendaraan yang dihasilkan, yaitu:
a. 4x4 Komodo
b. 6x6 Anoa
14

Gambar 2. 5 APC 4x4 Komodo

2.3.4 Tempa dan Cor


Produk-produk yang dihasilkan dari jasa pengecoran
logam, jasa tempa dan produk prasarana kereta api diproduksi
dengan mengedepankan kualitas berdasarkan standar
internasional maupun nasional dan disertai jaminan mutu produk.

2.3.5 Bahan Peledak Komersil


Salah satu lini dari PT Pindad (Persero) adalah Divisi
Bahan Peledak Komersial atau lebih dikenal dengan Handakkom.
Keahlian dan pengalaman SDM PT Pindad (Persero) di bidang
persenjataan dan bahan peledak membuat PT Pindad (Persero)
untuk mengembangkan produk dan layanannya. Oleh karena itu,
sejak tahun 1991 PT. Pindad telah memulai memproduksi bahan
peledak komerisial. Selain itu perusahaan ini juga melayani jasa
peledakan.

Gambar 2. 6 Geopentoseis (seismic explosive)salah satu produk


bahan peledak
15

2.3.6 Mesin Industri dan Jasa


Divisi Mesin Industri dan Jasa PT Pindad (Persero) adalah
divisi yang menghasilkan produk-produk komersial antara lain :
a. mesin listrik
b. sistem pengereman kereta api
c. peralatan kapal laut
d. jasa pemesinan

Gambar 2. 7 Generator hasil produksi PT. PIndad (Persero)


16

Halaman ini sengaja dikosongkan


BAB III
ANALISA VIBRASI PADA KENDARAAN APC 4X4
KOMODO UNTUK PADA JALAN SINUSOIDAL

3.1 Kendaraan Objek Analisa


Kendaraan objek analisa pada kerja praktek kali ini adalah
kendaraan APC 4x4 Komodo yang merupakan salah satuproduksi
unggulan dari PT Pindad (Persero).

3.1.1 Kendaraan Armoured Personnel Carrier 4x4 Komodo


Kendaraan ini kendaraan kendaraan tempur lapis
bajayang dibuat untuk mentransportasikan infanteri di medan
perang. Armoured Personnel Carrier (APC) biasanya hanya
dipersenjatai senapan mesin, tapi varian-variannya bisa saja
dipersenjatai meriam, peluru kendali anti-tank, atau mortir.
Kendaraan ini sebenarnya tidak dirancang untuk melakukan
pertarungan langsung, melainkan untuk membawa tentara secara
aman dilindungi dari senjata ringan, dan pecahan-pecahan
ledakan.

Gambar 3. 1 APC 4x4 Komodo


Panser Komodo ini memiliki konsep menggunakan mesin
diesel turbo intercooler dengan power kendaraan 215 ps @2500
rpm, sehingga tercapai rasio berat terhadap kendaraan 25hp/ton.
Selain itu, rantis ini menggunakan transmisi manual 6 maju dan 1
mundur serta memiliki diferensi lock, sehingga memiliki
kemampuan offroad yang baik.

17
18

Dari segi bodi, kendaraan ini menggunakan


bodi monocoque dan memiliki ketahanan terhadap tembakan
peluru kaliber 7,62 mm.PT Pindad juga telah melakukan
serangkaian uji internal terhadap rantis ini, yakni uji statis, uji
tipe, dan uji dinamis dari Bandung menuju Baturaja saat latihan
gabungan.
Selanjutnya dalam proses sertifikasi oleh Dinas Penelitian
dan Pengembangan TNI Angkatan Darat, spesifikasi ini
dimasukkan ke dalam klasifikasi kendaraan tempur (ranpur)
multiguna dengan varian V1 atau varian Intai, V2 varian APC, V3
varian Komando, V4 varian angkut rudal, V5 untuk varian
khusus.

3.1.2 Struktur Kendaraan


Secara umum struktur kendaraan yang dianalisa terbagi
menjadi tiga bagian yaitu: sprung mass, unsprung mass, dan
sistem suspensi dan absorber. Sprung mass pada kendaraan darat
adalah massa total dari kendaran yang ditopang oleh suspensi
seperti massa badan, massa mesin, dan muatan. Unsprung mass
adalah massa total kendaraan yang tidak ditopang oleh suspense
seperti massa ban, massa sock absorber, dan massa pegas. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3. 2 Struktur kendaraan.

3.2 Analisa getaran


Analisa getaran meupakan salah satu analisa yang sangat
peting dalam kendaran karena hal ini berhubungan dengan tingkat
kenyamanan dan keamanan seseorang dalam menggunkan
19

kendaraan tersebut. Dari anlisa getaran juga kita juga dapat


mendeteksi adanya kerusakan mekanis yang teradi kendaraan
tersebut.

3.2.1 Sistem Dinamis Getaran


Suatu gerakan yang dilakukan berulang-ulang terhadp
posisi objek awal dalam interval waktu tertentu disebut dengan
getaranModel yang paling sederhana dari suatu sistem getaran
adalah model yang tersusun dengan hanya satu massa yag
bergerak, disertai dengan sifat elastis(kekakuan), dan mekanisme
kehilangan energi (redaman). Gambaran komponen sistem dnamis
getaran secara sederhana dapat dilhat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. 3 Sistem dinamis getaranyang tersusun dari masa,


pegas dan perdam

3.2.2 Derajat Kebebasan (degree of freedom)


Derajat kebebasan (degree of freedom) adalah derajat
yang menyatakan posisi suatu sistem pada setiap saat. Pada
masalah dinamika, setiap titik atau massa pada umumnya hanya
diperhitungkan berpindah tempat dalam satu arah saja. Pada
kondisi dua dimensi, perpindahan posisi satu massa pada sistem
pada saat waktu tertentu dinamakan struktur dengan
derajat kebebasan tunggal / SDOF ( Single Degree of Freedom )
sistem, karena yang perpindahan posisi atau simpangan yang
trjadi hanya pada satu massa saja.
20

3.2.3 Analisa Getaran Pada Single Degree of Freedom


Dalam model sistem SDOF atau berderajat kebebasan
tunggal, setiap massa m, kekakuan (K), mekanisme kehilangan
atau redaman (K), dan gaya luar yang dianggap tertumpu pada
elemen fisik tunggal. Contoh dari sistem SDOF adalah pada
gambar diatas
Berdasarkan prinsip keseimbangan dinamik pada free
body diagram, maka pada sistem SDOF diatas dapat dipeoleh
persaman diferensial untuk mengamarkan sistem sederhana diatas
adalah

mx F (t ) cx kx (3.1)

mx cx kx F (t ) (3.2)

dimana:
m=massa (kg)
c=konstanta redamn (kg/s)
k=konstanta pegas(kg/s2)
F=gaya ekstasi

3.2.4 Analisa Getaran Pada Multi Degree of Freedom


Untuk menyatakan persamaan diferensial gerakan pada
struktur dengan derajat kebebasan banyak maka dipakai anggapan
dan pendekatan seperti pada struktur dengan derajat kebebasan
tunggal SDOF. Anggapan seperti prinsip shear building masih
berlaku pada struktur dengan derajat kebebasan banyak (MDOF).
Untuk memperoleh persamaan diferensial tersebut, maka tetap
dipakai prinsip keseimbangan dinamik (dynamic equilibrium)
pada suatu massa yang ditinjau. Untuk memperoleh persamaan
tersebut maka diambil model struktur MDOF.

3.3 Model pofil jalan


Jalan yag akan dilintasi oleh kendaraan pada dasarnya tidak
rata dan memilki keadaan yang acak namun pada analisa kali ini
21

model profil jalan akan diseusaikan dengan jalan yang ada pada
lintasan pengujian di PT Pindad. Lintasan pada PT Pindad dapat
dilihat dibawah ini.

Gambar 3. 4 Lintasan Snusoidal pada PT. Pindad

Model profil jalan yang ada pada lintasan terseut didekatkan


menjadi geombang harmonis sinusoidal. Dengan amplitudo
getaran adalah 17,5 cm dan panjang gelombangnya adalah 317
cm.
x(t ) A sin(t ) (3.3)
dimana:
A =Amplitudo eksitasi
=Frekuensi eksitasi
t =waktu
Lintasan sinusoidal dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. 5 Hasil permodelan lintasan sinusoidal

3.4 Sumbu Putar


Pada dasarnya terdapat tiga sumbu putar yaitu: pitch, roll, dan
yaw. Arah putar pada masing-masing gerakan putaran dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
22

Gambar 3. 6 Arah sumbu putar pitch, roll, dan yaw

3.5 Analisa Getaran Badan Mobil pada Sumbu Pitch


3.5.1 Data Spesifikasi Kendaraan APC 4x4 Komodo
Data spesifikasi dari kendaraan APC 4x4 Komodo
diperoleh dari data perusahaan. Adapun data-data tersebut yaitu:

Dimensi
Panjang =5900 mm
Tinggi = 2400 mm
Jarak ban depan ke pusat massa = 1,555 m
Jarak ban depan ke pusat massa = 2,085 m

Gambar 3. 7 Desain APC4x4 pada sisi sampin

Sprung Mass
23

Massa Badan dan Beban = 8000 kg

Sock Absorber
Jenis = Pro comp ES9000 + Sock
rubber boot
Koefisien Redaman = 64100 Ns/m
Jumlah Sock Absorber = 8 (4 (depan) + 4 (blakang))

Gambar 3. 8 Sock Absorber

Pegas
Jenis = Coil Spring Heavy Duty
Konstanta pegas depan =235200 N/m
Konstanta pegas belakang =33320 N/m
Massa Pegas Depan = 172,5 kg
Massa pegas belakang = 221.9 kg
Jumlah pegas = 4 (2 (depan) + 2 (blakang))
24

Gambar 3. 9 Coill depan da belkang

Roda
Jenis = Tyre Continental MPT80
12,5 R20
Konstanta pegas ban =150000 N/m;
Mass Roda = 49 kg

Gambar 3. 10 Ban pada APC 4x4 Komodo

3.5.2 Momen Inertia


Dalam analisa momen inertia digunakan persamaan 3.4
(3.4)
dengan:
Mf = Massa beban mobil
25

Wb =
M =
8000(2085)
Mf
3600
M f 4582
M r Wm M f 8000 4582 3418
I y M y ( ry ) 2
I y M f (a) 2 M r ( y ) 2
I y 25922

3.5.3 Analisa Drajat kebebasan


Permasalahan getaran dapat dinyatakan dalam suatu
persamaan matematika. Persamaan matematis tersebut dapat
dibentuk dari 1 drajat kebebasan (Degree of Freedom DOF) atau
lebih.
Dengan beberapa asumsi yaitu
kendaraan dengan satu bidang,
dua unsprung mass di belakang dijadikan satu massa
dua unsprung mass di depan dijadikan satu massa
sumbu putar yang dianalisa hanya rotasi pada sumbu pitch
massa pada badan mobil bersifat uniform,
maka untuk analisa getaran pada kendaraa Komodo 4x4 ini
menggunakan empat drajat kebebasan, yaitu:
Gerak translasi sprung mass
Gerak trasnlasi unsprung mass belakang
Gerak trasnlasi unsprung mass depan
Gerak rotasi sprung mass pada sumbu pitch
26

3.5.4 Persamaan gerak


Untuk menganalisa getaran pada sumbu pitching yang
terjadi pada sistem dinamis kendaraan dan dengan asumsi dan
penentuan drjat kebebasan diatas maka dibuatlah model
matematis sebagai berikut

Gambar 3. 11 Model analitis getaran pada kendaraan pada sumbu


pitching

dengan:
Ms = Sprung mass
Muf = Unsprung mass depan
Mur = Unsprung mass belakang
Cf = Koefisien redaman sock absorber depan
Cr = Koefisien redaman sock absorber belakang
Kf = Konstanta pegas depan
Kr = Konstanta pegas belakang
Kbf = Konstanta pegas ban depan
Kbr = Konstanta pegas ban belakang
a = Jarak antara ban depan dengan pusat masa
badan kendaraan
b = Jarak antara ban belakng dengan pusat masa
badan kendaraan
27

Dari adanya empat drajat kebebasan maka dibuatlah


empat persamaan untuk sistem diamis pada kendaraan.

( ) ( )
(3.5)
( ) ( )

( ) ( )
(3.6)
( )

( ) ( )
(3.7)
( )

( ) ( )
(3.8)
( ) ( )

Persamaan gerak diatas dapat disusun menjadi matrik


[ ][ ] [ ][ ] [ ][ ] [ ] (3.9)

dengan
Ms 0 0 0
0 Muf 0 0
[M ]
0 0 Mur 0

0 0 0 Iy
Cf Cr Cf Cr
Cfa Cfb
Cf Cf 0 Cfa
[C ]
Cr 0 Cr Crb
2
Cfa Crb Cfa Crb Cfa Crb
2

Kf Kr Kf Kr Kfa Kfb
Kf Kf 0 Kfa
[K ]
Kr 0 Kr Krb
2
Kfa Krb Kfa Krb Kfa Krb
2
28

x1
x
[ x] 2
x3


x1
x
[ x ] 2
x 3


x1
x
[ x] 2
x3


0
KbfA
[F ]
KbrA

0

Karena eksitasi harmonic maka


(3.10)
Maka:
x Ae it
x Ae it
x Ae it
Maka persamaannya menjadi
[ ][ ] [ ][ ] [ ][ ] [ ]
( [ ] [ ] [ ])[ ] [ ] (3.11)
dengan
( [ ] [ ] [ ]) [ ] (3.12)
29

maka
[Z ]x [ F ] (3.13)
dengan

Ms 2 (Cf Cr )i Kf Kr Cfi Kf
[Z ] Cfi Kf Muf 2 Cfi Kf
Cri Kr 0
(Cfa Crb)i Kfa Krb Cfai Kfa

Cri Kr (Cfa Cfb )i Kfa Kfb


0 Cfai Kfa
Mur Cri Kr
2
Crbi Krb
Crbi Krb Iy 2 Cfa 2i Crb 2i Kfa 2 Krb2
x1
x
[ x] 2
x3


0
KbfA
[F ]
KbrA

0

3.5.5 Analisa Frekuensi Natural


Untuk menghitung frekuensi natural pada sistem getaran
yang memiliki drajat kebebasan lebih dari satu, digunakanlah
normal method of dynamic analysis. Frekuensi natural dihitung
dengan menganggap tidak ada gaya eksitasi dan tidak
menggunakan data redaman pada sistem dan dengan . Persamaan
matrik untuk perhitungan hal tersebut dapat dilihat di persamaan
dibawah ini
Mx Cx Kx U
menjadi
30

[M ][ x] [ K ][ x] 0 (3.14)
maka
[Z ]x 0 (3.15)
sehingga determinan dari Z=0
Z 0

=0

=0

Dengan memasukkan nilai yang ada maka persamaan


diatas menjadi

=0 (3.16)

Untuk mendapatkan nilai dari frekuensi natural kendaraan


terlebih dahulu dihitung akar-akarnya dari persamaan polinomial
diatas. Dengan bantuan menggunakan software Mathcad diperoleh
akar-akar dari persamaan diaatas adalah:
31

1= 37,74
2= 34.13
3= - 37,74
4= - 34.13
Nilai akar-akar yang negatif diabaikan sehingga frekuensi
natural yang diperoleh dari akar-akar persamaan tersebut adalah
dua frekuensi. Dengan menggunkaan persamaan
n
fn
2 (3.18)
maka nilai frekuensinaturalnya adalah

fn1= 6.01 Hz
fn2= 5,43 Hz.

Untuk menentukan kecepatan kendaraan yang


menghasilkan frekuensi sesuai dengan frekuensi natural dapat
menggunakan persamaan
V f 3,6
(3.19)
Maka didapatkan nilai kecepatannya adalah

fn1= 6.01 Hz, V1=68,472 km/jam


fn2= 5,43 Hz, V2=61,96 km/jam

Ini berarti bahwa pada kondisi kendaraan dengan


kecepatan 0-80 km/jam terdapat 2 kali frekuensi eksitasi sama
dengan frekuensi natural dari kendaraan tersebut. Sehingga jika
frekuensi eksitasi pada kendaraan bernilai sama dengan frekuensi
natural kendaraan maka kendaraan akan mengalami resonansi
dengan kata lain kendaraan akan mengalami getaran dengan
getaran yang lebih besar dengan getaran biasanya. Untuk
menghidari efek resonansi dari frekuensi natural dari kendaraan
maka kendaraan ketika melewati lintasan tersebut kecepatannya
tidak boleh sama dengan 68,47 km/jam dan 61,96km/jam
32

3.5.6 Analisa Respon Amplitudo Pergeseran Bodi


Untuk mencari respon pergerakan translasi sprung mass
maka digunakanlah persamaan
x [Z ]1[ F ] (3.20)
Untuk mengetahui frekuensi eksitasi pada gerakan kendaraan
maka digunakanlah persamaan
V
f
3,6
Dengan kecepatan kecepatan 0-80 km/jam dan dengan nilai
panjang gelombang jalan adalah 3,17 m.
V=0 km/jam maka f= 0 Hz, =0
V=80 km/jam maka f = 7,01 Hz,=44,02 rad/s

Gambar 3. 12 Grafik respon amplitude getaran terhadap


frekuensi eksitasi pada kendaraan menggunakanperedam
33

Gambar 3. 13 Grafik respon amplitude getaran terhadap


frekuensi eksitasi pada kendaraan menggunakanperedam

Dari hasil perhitungan didapatkan amplitudo maksimum


dari kendaraan tanpa peredam adalah 1,753 cm dan kendaraan
dengan peredam adalah 0,69 cm. Peredam pada kendaraan ini
dapat menurunkan amplitudo maksimum dari kendaraan ketika
melintasi lintasan sinusoidal.
34

Halaman ini sengaja dikosongkan


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dalam laporan kerja praktek
ini adalah sebagai berikut:
1. Pada analisa frekuensi natural menunjukkan bahwa akan
terjadi resonansi antara frekuensi eksitasi dengan frekuensi
natural kendaraan yaitu pada frekuensi eksitasi 6 Hz dan
5,43 Hz atau pada kecepatan 68 km/jam dan 61 km/jam.
Karena kecepatan kendaraan dalam melewati lintangan
sinusoidal tidak lebih dari 40 km/jam maka kendaraan tidak
akan menngalami masalah dengan frekuensi natural
2. Pada analisa respon simpangan kendaraan didapatkan hasil
amplitudo simpangan paling tinggi pada kendaraan tanpa
redaman adalah 1,753 cm dan kendaraan yang
menggunakan redaman adalah 0,69 cm. Dari hasil tersebut
menunjukkan adanya penurunan nilai amplitudo maksimum
respon pada kendaraan dengan peredam jika dibandingkan
dengan kendaraan tanpa redaman.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa data, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut:
1. Untuk mendekati hasil yang mendekati kenyataan maka
perlu menambahkan derajat kebebasan yaitu dengan
menambah analisa pada sumbu putar roll dan yaw
2. Dalam analisa getaran kendaraan perlu mempertimbangan
getaran yang berasal dari mesin kendaraan, getaran dari
bentuk aerodinamis kendaraan, dan getaran yang
diakibatkan oleh rotasi pada ban.

35
36

Halaman ini sengaja dikosongkan


DAFTAR PUSTAKA

Bhimadi Karyasa , Tunga. 2011. Dasar-Dasar Getaran


Mekanis. Jakarta: Andi Publisher
Budio, P. Sugeng. Dinamika. Malang : Universitas Brawijaya
Day, Amindin. 1994 .Analisa Getan Dengan Metode Matriks
Pada Pegas Kendaraan Sedan. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Daniswara, Dinar. 2010. Analisa Getaran Pada Sistem Suspensi
Kendaraan Bemotor Roda Empat Akibat Profil Jalan
Sinusoidal. Surabaya: ITS
Ogata, Katsuhiko.2003. System Dynamic 4th Edition. New
Jersey: Prentice Hall.
T. Thomson, William. Teori Getaran dengan Penerapan. Terj.
Lea Prasetyo. 1986

37
38

Halaman ini sengaja dikosongkan


LAMPIRAN

Lampiran I

Listig Proram pada program FreeMat untuk menghitung


Nilai Amplitudo Respon Simpangan pada Kendaraan Tanpa
Peredam
clc
clear all
close all
Ms=8000; % sprung mass
cf=0;cr=0; %koefisien redaan
kf=470400;kr=666400; %konstanta pegas
a=1.555; %jarak psat kedepan
b=2.085; %jarak psat kebelakang
%% unsprung mass
mcoilf=24.65*7%7 coil
mcoilr=24.65*9%9 coil
mban=49;%massa ban
Muf=2*mcoilf+2*mban%depan
Mur=2*mcoilr+2*mban%belakang
kbf=300000;%konstata pegas ban depan
kbr=300000;%konstata pegas ban belakang
Iy=25922.56; % momer inertia
simx=[];
hasil=[];
lamda=3.17; % panjang gelombang jalan
vmax=80; %kecepatan maksimum kendaraan
fmax=vmax/(3.6*lamda) %frekuensi maksimum
wmax=2*3.14*fmax %frekuensi sudut maksimum
A=17.5/100;
simxn=[];
for w=1:1:wmax
a1=(-Ms*(w^2))+((cf+cr)*i*w)+(kf+kr);
a2=-kf-cf*i*w;
a3=-kr-cr*i*w;
a4=(kf*a-kr*b)+(cf*a-cr*b)*i*w;
b1=-cf*i*w-kf;
b2=-Muf*(w^2)+(cf*i*w)+kf+kbf;
b3=0;
b4=-kf*a-cf*a*i*w;
c1=-cr*i*w-kr;
c2=0;
c3=-Mur*w^2+cr*i*w+kr+kbr;
c4=kr*b+(cr*b*i*w);
d1=(kf*a-kr*b)+(cf*a-cr*b)*i*w;
d2=-kf*a-cf*a*i*w;
d3=kr*b+cr*b*i*w;
d4=-Iy*(w^2)+(cf*(a^2)+cr*(b^2))*i*w+kf*(a^2)+kr*(b^2);
z=[a1 a2 a3 a4;b1 b2 b3 b4;c1 c2 c3 c4;d1 d2 d3 d4;];
F=[0 300000*A 300000*A 0];
xn=inv(z)*F';
simxn=[simxn;xn'];
hasilnred=real(simxn(:,1));
end
figure
x=1:1:wmax;
hold on
plot(x,hasilnred,'r','linewidth',2)
plot(x,hasilnred,'ro','linewidth',2)
abs(max(hasilnred))
plot([0 45],[0 0])
xlabel('Frekuensi Eksitasi (rad/s)')
ylabel('Amplitudo Displacement Padaprung Mass')
title('Grafik Amplitudo Displacement Sprung Mass untuk Getaran
Pitching')
Lampiran II
Listig Proram pada program FreeMat untuk menghitung
Nilai Amplitudo Respon Simpangan pada Kendaraan Dengan
Peredam

clc
clear all
close all
Ms=8000;% sprung mass
cf=256400;cr=256400;%koefisien redaan
kf=470400;kr=666400;%konstanta pegas
a=1.555;%jarak psat kedepan
b=2.085;%jarak psat kebelakang
%% unsprung mass
mcoilf=24.65*7%7 coil
mcoilr=24.65*9%9 coil
mban=49;%massa ban
Muf=2*mcoilf+2*mban%depan
Mur=2*mcoilr+2*mban%belakang
kbf=300000;%konstata pegas ban depan
kbr=300000;%konstata pegas ban belakang
Iy=25922.56; % momer inertia
simx=[];
hasil=[];
lamda=3.17; % panjang gelombang jalan
vmax=80; %kecepatan maksimum kendaraan
fmax=vmax/(3.6*lamda) %frekuensi maksimum
wmax=2*3.14*fmax %frekuensi sudut maksimum
A=17.5/100;
for w=1:1:wmax
a1=(-Ms*(w^2))+((cf+cr)*i*w)+(kf+kr);
a2=-kf-cf*i*w;
a3=-kr-cr*i*w;
a4=(kf*a-kr*b)+(cf*a-cr*b)*i*w;
b1=-cf*i*w-kf;
b2=-Muf*(w^2)+(cf*i*w)+kf+kbf;
b3=0;
b4=-kf*a-cf*a*i*w;
c1=-cr*i*w-kr;
c2=0;
c3=-Mur*w^2+cr*i*w+kr+kbr;
c4=kr*b+(cr*b*i*w);
d1=(kf*a-kr*b)+(cf*a-cr*b)*i*w;
d2=-kf*a-cf*a*i*w;
d3=kr*b+cr*b*i*w;
d4=-Iy*(w^2)+(cf*(a^2)+cr*(b^2))*i*w+kf*(a^2)+kr*(b^2);
z=[a1 a2 a3 a4;b1 b2 b3 b4;c1 c2 c3 c4;d1 d2 d3 d4;];
F=[0 300000*A 300000*A 0];
x=inv(z)*F';
simx=[simx;x'];
hasilred=real(simx(:,1));
end
figure
x=1:1:wmax;
hold on
plot(x,hasilred,'b','linewidth',2)
plot(x,hasilred,'b*','linewidth',2)
abs(max(hasilred))
plot([0 45],[0 0])
xlabel('Frekuensi Eksitasi (rad/s)')
ylabel('Amplitudo Displacement Padaprung Mass')
title('Grafik Amplitudo Displacement Sprung Mass untuk
Getaran Pitching')
Lampiran III
Tabel Hasil Perhitungan Amplitudo Simpangan pada
Kendaran Tanpa Redaman

Frekuensi Amplitudo
Eksitasi (rad/s) Simpangan (cm)
1 0.1791
2 0.1928
3 0.2209
4 0.2783
5 0.4256
6 1.7533
7 0.2183
8 -0.7122
9 -0.2718
10 -0.1676
11 -0.1194
12 -0.0915
13 -0.0735
14 -0.0610
15 -0.0518
16 -0.0450
17 -0.0396
18 -0.0354
19 -0.0319
20 -0.0292
21 -0.0269
22 -0.0250
23 -0.0234
24 -0.0221
25 -0.0210
26 -0.0201
27 -0.0194
28 -0.0189
29 -0.0185
30 -0.0183
31 -0.0182
32 -0.0184
33 -0.0187
34 -0.0192
35 -0.0201
36 -0.0213
37 -0.0232
38 -0.0260
39 -0.0304
40 -0.0382
41 -0.0554
42 -0.1339
43 0.0224
44 0.3550
Lampiran IV
Tabel Hasil Perhitungan Amplitudo Simpangan pada
Kendaran Dengan Redaman

Frekuensi Amplitudo
Eksitasi (rad/s) Simpangan (cm)
1 0.1788
2 0.1895
3 0.2078
4 0.2386
5 0.2932
6 0.4036
7 0.656
8 0.0038
9 -0.6268
10 -0.3353
11 -0.2097
12 -0.1485
13 -0.1127
14 -0.0895
15 -0.0732
16 -0.0613
17 -0.0523
18 -0.0452
19 -0.0396
20 -0.035
21 -0.0311
22 -0.0279
23 -0.0252
24 -0.0229
25 -0.0209
26 -0.0192
27 -0.0176
28 -0.0163
29 -0.0151
30 -0.014
31 -0.0131
32 -0.0122
33 -0.0114
34 -0.0107
35 -0.0101
36 -0.0095
37 -0.009
38 -0.0085
39 -0.008
40 -0.0076
41 -0.0072
42 -0.0069
43 -0.0065
44 -0.0062

Anda mungkin juga menyukai