Anda di halaman 1dari 3

HASIL ANALISIS IKS AWAL BERDASARKAN 12 INDIKATOR

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA


(PISPK) TAHUN 2023

Berdasarkan capaian indikator PIS-PK tahun 2023, diperoleh hasil Tabel Indikator
dan Capaian Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga puskesmas
Sebatung sebagai berikut :
Total Σ
Keluarga - Σ Keluarga
NO NAMA INDIKATOR Cakupan
Keluarga Bernilai
Bernilai "N" "Y"

1 Keluarga mengikuti program


2133 1698 79.61%
Keluarga Berencana (KB)

2 Ibu melakukan persalinan di


69 65 94.20%
fasilitas kesehatan

3 Bayi mendapat imunisasi


75 62 82.67%
dasar lengkap

4 Bayi mendapat air susu ibu


109 78 71.56%
(ASI) eksklusif

5 Balita mendapatkan
572 421 73.60%
pemantauan pertumbuhan

6 Penderita tuberkulosis paru


mendapatkan pengobatan 84 26 30.95%
sesuai standar

7 Penderita hipertensi
melakukan pengobatan 1274 293 46.58%
secara teratur

8 Penderita gangguan jiwa


mendapatkan pengobatan 3717 8 00.22%
dan tidak ditelantarkan

9 Anggota keluarga tidak ada


3725 1741 46.74%
yang merokok
10 Keluarga sudah menjadi
anggota Jaminan Kesehatan 3.725 1453 39.01%
Nasional (JKN)

11 Keluarga mempunyai akses


3.725 3.613 96.99%
sarana air bersih

12 Keluarga mempunyai akses


atau menggunakan jamban 3.725 2575 69.13%
sehat

IKS PUSKESMAS 0,12

PERMASALAHAN INDIKATOR PIS-PK YANG TIDAK TERCAPAI

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBATUNG

Berdasarkan capaian indikator PIS-PK tahun 2023, diperoleh hasil bahwa


ada 4 indikator PIS-PK yang masih rendah. Indikator PIS PK yang masih rendah
adalah Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan sebesar 00.22%. Penderita tuberculosis paru mendapatkan
pengobatan sesuai standart 30.95%. keluarga sudah menjadi anggota jaminan
Kesehatan nasional (JKN) 39.01%. Dan penderita hipertensi melakukan
pengobatan secara teratur 46.58%.
1. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
Gangguan jiwa atau gangguan mental adalah kondisi yang terjadi saat
seseorang mengalami beberapa kondisi, seperti gangguan yang memengaruhi
suasana hati, pemikiran, dan perilaku seseorang. Banyak orang yang
mengalami masalah kesehatan mental dan menjadi gangguan mental saat
gejalanya berkelanjutan sehingga memengaruhi kemampuan tubuh untuk
berjalan dengan normal.
2. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium
tuberculosis. Struktur bakteri Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang
lurus dan sedikit melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul. Cara
penularan pasien dengan TB paru melalui dahak yang dikeluarkan, dahak yang
mengandung berjuta-juta kuman bila dibatukkan maka dapat terhisap oleh
orang lain. Penyakit Tuberkulosis paru adalah penyakit kronik, melemahkan
tubuh dan sangat menular serta memerlukan diagnosis akurat, pemeriksaan
mikroskopis, pengobatan jangka panjang dengan keteraturan dan kepatuhan
meminum obat anti Tuberkulosis dalam mencapai kesembuhan.
3. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Bahaya merokok bagi Kesehatan tubuh tidak perlu diragukan lagi.
Berbagai penyakit berbahaya dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk ini. Tak
hanya perokok aktif, rokok juga berbahaya bagi siapa pun yang menghirup
asapnya atau perokok pasif.
Setiap rokok yang dihisap bisa meningkatkan resiko terkena berbagai penyakit,
seperti masalah kesuburan, penyakit jantung, stroke, masalah paru-paru
hingga kanker.
4. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
Hipertensi yang tidak dikelola dengan baik berkorelasi positif dengan
risiko stroke dan penyakit jantung koroner. Kepatuhan terhadap pengobatan
adalah bagian penting dari tatalaksana pasien dan sangat diperlukan untuk
mencapai tujuan klinis. Sebaliknya, ketidakpatuhan mengarah pada hasil klinis
yang buruk, peningkatan angka kesakitan dan kematian, dan berakibat pada
perawatan kesehatan yang tidak perlu.

Anda mungkin juga menyukai