LATAR BELAKANG
Tak mudah bagi bidan desa untuk menjalankan peran dan fungsinya,
walaupun Bidan desa tersebut telah menjalankan tugasnya sesuai dengan peran
dan fungsinya sebagai pelayan kesehatan. Sarana dan prasarana yang belum
memadai, kurangnya dukungan dari pemerintah desa, nilai budaya dan
kepercayaan masyarakat yang menyebabkan masih berkembang pengobatan dan
persalinan oleh dukun menjadi hambatan dalam memberi pelayanan kesehatan di
daerah terpencil. Perilaku dan budaya masyarakat yang masih kental dengan
kepercayaan terhadap dukun atau yang biasa mereka sebut “Mak Bidan”,
membuat bidan desa harus dapat bersahabat dalam memberi pelayanan kesehatan.
2022 2019
Data PIS-PK
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban 62.87%
sehat 52.57%
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 93.46%
82.46%
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan 85.41%
Nasional (JKN) 85.41%
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 33.11%
32.03%
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan 38.10%
tidak ditelantarkan 38.10%
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara 75.14%
teratur 74.92%
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan 32.14%
sesuai standar 31.14%
Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 74.60%
60.60%
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 42.40%
32.40%
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 50.52%
30.64%
Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 89.66%
78.56%
Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 46.27%
32.47%
DAFTAR PUSTAKA
Octa, D,. 2016. Cara Menjadi Bidan Yang Komunikatif, Hang Tuah, Pekan Baru.