Pembimbing:
Prof. Ari Probandari, dr. M.SC., Ph. D.
dr. Kusnita Ariesanti
Pendahuluan
Latar Belakang
1.Puskesmas merupakan FKTP yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya (Kemenkes RI, 2016).
2.Dalam mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni terwujudnya
kecamatan sehat menuju Indonesia sehat, puskesmas tentu akan menghadapi
berbagai hambatan. Oleh karena itu, puskesmas diharapkan dapat terus melakukan
identifikasi, evaluasi, dan monitoring dari berbagai permasalahan yang dihadapi, agar
tujuan utama meningkatkan kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam hal ini
diperlukan sebuah sistem manajemen penyelesaian masalah yang dikenal dengan
problem solving cycle atau siklus pemecahan masalah (Kemenkes RI, 2016).
Latar Belakang
Tahap siklus manajemen masalah kesehatan (Sulaeman, 2015)
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah dan penyebabnya
3. Penentuan prioritas masalah
4. Penetapan tujuan
5. Alternatif pemecahan masalah dan prioritas pemecahan masalah
6. Pembuatan rencana operasional
7. Penggerakan dan pelaksanaan (aktuasi)
8. Pemantauan, pengendalian, dan penilaian
TUJUAN KHUSUS:
Mengetahui faktor-faktor penyebab prioritas masalah di kelurahan Cangakan, wilayah kerja
Puskesmas karanganyar
● Mengetahui alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi prioritas masalah.
● Menentukan alternatif pemecahan masalah yang paling sesuai untuk dipilih.
1. Mengetahui kekuatan, kelemahan internal, ancaman dan peluang (SWOT) di kelurahan
Cangakan, wilayah kerja Puskesmas karanganyar untuk mengatasi masalah prioritas
● Membuat rencana terhadap implementasi intervensi yang akan dilakukan
BAGI DOKTER MUDA: Mengetahui cara penyusunan dan penerapan Problem
Solving Cycle dalam manajemen masalah di Puskesmas Karanganyar
Jalan Ronggowarsito RT 03 RW 13
Bejen, Karanganyar 57716,
Kecamatan Karanganyar, Kabupaten
Karanganyar.
berdasarkan nilai Indeks 6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 13,8
Keluarga Sehat di Wilayah 7 Penderita hipertensi yang berobat teratur 24,4
Binaan Puskesmas Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak
8 33,3
Karanganyar Kelurahan ditelantarkan
U S G
● Kesadaran dan pengetahuan ● Hipertensi merupakan ● Pengetahuan yang
masyarakat di Kelurahan penyakit kronis dan rendah mengenai
Cangakan, Karanganyar masyarakat cenderung hipertensi membuat
akan Hipertensi masih datang ke layanan penurunan dari jumlah
rendah. kesehatan ketika sudah masyarakat yang berobat
● Analisis dan kajian program mengalami komplikasi- rutin untuk tekanan darah
yang berkaitan dengan komplikasi dari hipertensi di puskesmas
Hipertensi pada Kelurahan itu sendiri seperti stroke ● Masyarakat
Cangakan, Wilayah kerja dan serangan jantung. menghentikan obat
puskesmas Karanganyar ● Hipertensi memengaruhi hipertensi dan tidak
kurang berjalan optimal berbagai sektor di kontrol rutin karena
masyarakat, seperti dianggap umum
ekonomi, sosial, dan ● angka masyarakat yang
pendidikan. berobat rutin untuk
hipertensi tidak akan
membaik
Perlu dilakukan analisis akar penyebab
permasalahan untuk menentukan beberapa
alternatif pemecahan masalah, salah satunya
menggunakan Diagram Fishbone dan Analisis
SWOT.
Diagram Fishbone
Analisis SWOT
Untuk mengetahui beberapa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam
rencana program pelayanan kesehatan Puskesmas Karanganyar, khususnya dalam
pengobatan Hipertensi teratur
S (Strength) W (Weakness) O (Opportunity) T(Threat)
Puskesmas Karanganyar Sumber Daya Manusia puskesmas Dukungan dari pemegang kebijakan Pandemi menghambat program
memiliki kader Hipertensi dalam program Hipertensi terbatas (kelurahan, dinkes, pemkot) untuk dan sosialisasi kader mengenai
menangani Hipertensi Hipertensi
Puskesmas memiliki program Pelayanan puskesmas sebagian besar Masyarakat yang antusias dalam Masyarakat masih belum terlalu
PIS PK yang didalamnya masih terpusat pada penanganan mengetahui dan memahami cara paham akan pentingnya rutin
terdapat screening untuk pandemi (vaksinasi) mencegah dan mengendalikan hipertensi berobat hipertensi
mengontrol penduduk tentang
Hipertensi dengan pengobatan
terkontrol
Puskesmas memiliki jejaring Kurangnya SDM dalam monitoring PISPK Adanya potensi pengembangan kader Kurangnya informasi yang
(32 klinik praktek mandiri yang aktif dan terlatih (4 kader setiap diterima oleh masyarakat terkait
dokter umum dan 5 klinik lingkungan kelurahan Cangakan) program kerja dari puskesmas
pratama) dan UKBM yang dalam meningkatkan jumlah
cukup pasien hipertensi yang rutin
berobat
Struktur sosial masyarakat Kurangnya partisipasi aktif Jejaring Sebagian masyarakat yang sudah
sebagai masyarakat perkotaan dalam pelaporan Kasus Hipertensi terdiagnosis hipertensi tidak
yang cukup maju dengan pengobatan terkontrol patuh minum obat
S (Strength) W (Weakkness) O (Opportunity) T(Threat)
External
O (Opportunity) ● Memaksimalkan kinerja jejaring puskesmas di ● Memaksimalkan kinerja kader dan SDM
Kelurahan Cangakan wilayah kerja Puskesmas puskesmas dengan pemberian reward
Karanganyar dengan masyarakat terdekat
External
T (Threat) ● Melakukan penyuluhan terkait Hipertensi melalui ● Memberikan pelatihan secara daring dan
pembuatan poster dan sosial media yang banyak berkala kepada kader agar bisa bekerja
Strategi ST & WT digunakan masyarakat secara mandiri dan dapat menyebarkan
informasi mengenai Hipertensi kepada
Pihak Penderita
dan Masyarakat
Pihak Puskesmas
•Tingkat efektivitas:
❖ Magnitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)
❖ Importance (tingkat seberapa pentingnya solusi dari sebuah masalah)
❖ Vulnerability (sensitif atau tidaknya pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi)
5 5 4 2 50 1
Melakukan (meningkatkan) edukasi & penyuluhan
lainnya
● Memberikan edukasi terkait Hipertensi secara lengkap dan informatif kepada masyarakat
Kelurahan Cangakan wilayah kerja Puskesmas Karanganyar
● Meluruskan pengetahuan yang kurang mengenai Hipertensi sehingga masyarakat mau
memeriksakan diri rutin ke Puskesmas
2. Sasaran
Luring
● Ruangan
● Sound system Daring
● Doorprize
● Leaflet
● Poster cetak
5. Rincian Kegiatan
Tahap
Persia
pan
● Pihak Puskesmas berkoordinasi dengan kader, bidan desa atau tokoh masyarakat di
lingkungan untuk koordinasi terkait kegiatan di lingkungan yang bisa diisi dengan
penyuluhan. Koordinasi dengan tujuan agar kader, bidan, atau tokoh masyarakat
untuk dapat mengajak warga ikut serta dalam penyuluhan.
● Pihak Puskesmas berkoordinasi dengan perwakilan tokoh masyarakat terkait grup
whatsapp antara warga dengan kader.
● Pihak Puskesmas berkoordinasi dengan penanggung jawab program vaksinasi Covid-
19 untuk pembagian leaflet saat vaksinasi dan penanggung jawab program PHBS
untuk pembagian poster di fasilitas umum.
Tahap
Pelaksa
naan
1. Penyuluhan luring Hipertensi