Anda di halaman 1dari 31

PENGAWALAN AKUNTABILITAS

KEUANGAN DESA
Sekapur Sirih,
Fajar Nurfirmansyah,
S E . , M . S c . , A k t . , A s e a n C PA . , C R M P. , C R G P. , G R C E
Koordinator Pengawasan Kelompok JFA Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

Riwayat Organisasi & Jabatan: Outline Paparan:


Overview Siskeudes
2010-2011 2015-2016 2016-2022 2022-2023 2023-Skrg
Konsepsi Audit Pengelolaan Keuangan Desa
Konsepsi CACM
Calon Auditor Auditor Auditor Korwas
Auditor Pertama Muda Madya Overview Siswaskeudes
Bidang
Akuntabilitas
Direktorat
Investasi
Bidang
Akuntabilitas
Bidang Direktorat
Pemda
Lesson Learned
Akuntabilitas Investigasi IV
Pemda Pemda
BPKP
BPKP Deputi Bidang
Deputi BPKP Papua Barat
Kalbar Investigasi BPKP
Perekonomian Banten

2
Interkoneksi Siskeudes
19 dengan OM-SPAN
Agst
19

Launching Aplikasi
21 Siskeudes 2.0

Histori Pengembangan Aplikasi Nov


2018

Siskeudes 29 Okt 18

1. Pengembangan Siskeudes Tim Bersama BPKP dengan Ditjen


SK Mendagri Tim Bersama
Bina Pemdes Kemendagri Siskeudes
2. Interkoneksi Siskeudes dengan OM-SPAN berkerjasama dengan Arahan Presiden pada
Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu 18 Rakornas Pengawasan Intern
Pemerintah
Mei
13 Mei 2015 10 Jun 15 Jun 15 2017
6 Nov
2015
27 Nov 15
“Laporan
pertanggungjawab
an yang dibuat
desa belum 31 Agust 16
mengikuti standar
dan rawan
manipulasi”

pertanggungjawaban
Rekomendasi Hasil
keuangan desa. 2
Arahan Presiden RDP Komisi XI DPR Kajian KPK MoU Kemendagri SE Kemendagri Surat Ketua KPK
PENGAWALAN BPKP TERHADAP
AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
SDM CONSULTING ASSURANCE
SISTEM

SDM SISTEM
1. Evaluasi Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa
2. Mengkoordinir Reviu atas
Penyaluran dan Penggunaan Dana
Desa oleh APIP Kabupaten/Kota
3. Evaluasi atas Pembangunan
Embung Kecil yang bersumber dari
Dana Desa
Bimkon 4. Evaluasi atas Pelaksanaan
Kegiatan Padat Karya Tunai di
Bimkon Desa

3
MENGAPA SISKEUDES DIBUTUHKAN
Dana yang dikelola Desa semakin meningkat

Akuntabilitas keuangan Desa

Keterbatasan SDM Pengelola Keuangan Desa

Kompleksitas transaksi keuangan desa

Permintaan Laporan Keuangan Desa dari berbagai K/L


4
MANFAAT APLIKASI SISKEUDES Interkoneksi dengan OM-SPAN untuk memantau
data capaian output dan penggunaan Dana Desa

Database Siskeudes sebagai input


Pemerintah Aplikasi Siswaskeudes
Pusat
Sebagai bahan input Aplikasi Sipede
(Kemendes PDTT)

Manfaat Sebagai bahan konsolidasi data nasional


Aplikasi (sedang dikembangkan)
Siskeudes Pemerintah Sebagai feeder Input OM SPAN (syarat
Kabupaten pencairan Dana Desa) yg cepat dan akurat
/Kota
Memantau realisasi pelaksanaan APBDesa
seluruh desa
Pemerintah Mempermudah tata kelola keuangan
Desa Desa, Data Akurat, Proses cepat 5
SISKEUDES VERSI 1 VS VERSI 2
Uraian Versi 1 Versi 2
Dasar Regulasi Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Permendagri Nomor 20 Tahun 2018
Klasifikasi Belanja Bidang – Kegiatan – Kode Belanja Bidang – Sub Bidang – Kegiatan – Kode
Belanja
Dokumen Anggaran Perdes APBDes • Perdes APBdes
• Perkades Penjabaran APBDes
• Dokumen Pelaksanan Anggaran
(DPA)
• Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA)
• Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Lanjutan (DPA-L)
• Rencana Anggaran Kas (RAK)

Laporan • Laporan Realisasi Anggaran (LRA) • Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


• Laporan Kekayaan Milik Desa • Catatan atas Laporan Keuangan
(LKMD) (CALK)

6
SISKEUDES VERSI 2.0 SESUAI PERMENDAGRI 20/2018 8

• Dikembangkan Tim Bersama Pengembangan dan


Penerapan Aplikasi Siskeudes (BPKP –
Kemendagri)
• Launching: Tanggal 21 November 2018
diterapkan mulai APBDes tahun 2019
• Aplikasi Siskeudes 2.0 dapat diterapkan 100%,
sudah dilaksanakan Kompilasi Pemda sehingga
mendukung kompilasi Nasional Laporan
Keuangan Pemerintah Desa
• Peningkatan penerapan Siskeudes V2.0 secara
On-line untuk daerah yang telah memiliki
inftrastruktur jaringan

7
APLIKASI SISKEUDES 2.0 9
Telah disesuaikan dgn Permendagri 20/2018
Kemudahan Didukung dengan
Built-in internal Petunjuk Pelaksanaan Output Aplikasi:
Penggunaan control
Aplikasi Implementasi dan
(User Friendly) Manual Aplikasi • RPJM DESA & RKP
DESA
Kesinambungan
Memudahkan 04 Maintenance • Perdes APB Desa
Tatakelola
Keuangan
03 • Perkades Penjabaran
Desa 05 APB Desa
• Buku/Dokumen Penata-
02 usahaan Keu Desa
06 (BKU, Bank, Pajak,SPP
dll)
• Laporan Realisasi APB
Desa;
01 Transparansi
Transparansi
Akuntabilitas 07 • Laporan Realisasi per
Akuntabilitas
Keuangan sumber dana;
Keuangan
Desa
Sesuai Dengan Desa Menatausahakan • Laporan Kompilasi di
Regulasi yg seluruh sumber Tingkat Pemda
berlaku
Aplikasi GRATIS !! dana yg dikelola 8
oleh desa
BEST PRACTICES SISKEUDES
1. Bentuk Satgas/Admin Tingkat Kab/Kota dan/atau Tingkat
Kecamatan
2. Harmonisasi Perkada Keuangan Desa dengan System
Requirement SISKEUDES => Parameter
3. Bimtek Pelatihan Siskeudes yang Tepat Sasaran
4. Forum Komunikasi dan Diskusi SISKEUDES via MEDSOS
5. Pembentukan KLINIK DESA => HelpDesk & Sekretariat
6. Monitoring Berkala ke Desa
7. Koordinasi dan Komunikasi dgn Perwakilan BPKP

9
KENDALA IMPLEMENTASI APLIKASI SISKEUDES

1. Belum Efektifnya Admin Siskeudes


2. Parameter kegiatan tidak lengkap
3. Praktik Pengelolaan Keuangan Desa tidak sesuai regulasi
4. Aplikasi Siskeudes dikerjakan oleh Dinas (Sentralisasi) atau Pihak
Lainnya (kecamatan, pendamping, konsultan dll)
5. Seringnya Pergantian Personil Siskeudes
6. Kapabilitas Operator Siskeudes masih perlu ditingkatkan
7. Lain-lain (misalnya: Lamban input transaksi/(delayed); tidak ada
backup data; Ubah data ‘lewat belakang’)

10
www.bpkp.go.id
STRATEGI PENCAPAIAN IMPLEMENTASI SISKEUDES
Pemerintah • Regulasi pusat yang belum sinkron Regulasi – SDM – Peningkatan
• Kurangnya pelatihan kepada para Pemberian atensi kompetensi SDM
Pusat SDM Pemda
kepada Regulator Pemda dan Pemdes
Capaian
Implement
Pemerintah • Lemahnya kemampuan SDM
Pemda asi
Kab/Kota • Kurangnya binwas kepada Pemdes Siskeudes
versi 1.0
Implementasi
akhir tahun
Siskeudes
2015
Strategi BPKP Versi 2.0
• Lemahnya SDM Perangkat Desa sebesar
dan Kemendagri Bisa 100%
• Pergantian perangkat desa dalam 17,345
seluruh
Pemerintah pilkades
• Kurangnya komitmen Kepala Desa
desa atau
Indonesia
Desa • Keterbatasan infrastruktur listrik dan 23,14%
jaringan
• Kondisi geografis

SISTEM –update Bimkon –


Aplikasi Penyediaan
KENDALA IMPLEMENTASI SIskeudes Modul Aplikasi 11
SISTEM INFORMASI TERPADU BIN - WAS DESA MENDUKUNG MoU DAN PKS
DASHBOARD DESA DI PUSAT

DAERAH KANWIL
DJPB
K/L

KONSOLIDASI
Pendamping DPMD DPMD REAL. APBDES Sesuai PKS 6 K/L :
Desa
KEC.
KAB/KOT PROV KEMENDAGRI  Informasi Keuangan Desa
 Informasi Pagu dan Realisasi DD, BLT-DD
 Informasi PKTD, BUMDes, Pemberdayaan,
SISKEU Stunting, Penanganan COVID-19, Program
DES OMSPAN Ketahanan Pangan dan Hewani, dll
KEMENKEU
DESA

INSP.
KONSOLIDASI SID
BARU 40% TIDAK
PROV
KEMENDES PDTT DASHBOARD DESA
LENGKAP &
TIDAK VALID

SISWAS
ITKAB/
KEUDES SITUWASSA SITUWASSA :
KOTA
BPKP suatu aplikasi pengumpulan data terpadu komprehensif
PERW. terkait desa utk kepentingan pembinaan dan pengawasan
Keterangan : BPKP desa dgn memanfaatkan Siskeudes oleh BPKP. Aplikasi
Situwassa berisi informasi:
Alur Input Data
ITJEN  Keuangan Desa
Validasi Data  Indeks Desa Membangun
KEMENDAGRI
 Informasi Hasil Pengawasan Desa
Monitoring
 Profil Desa
Pendampingan
KUNCI KEBERHASILAN APLIKASI SISKEUDES 14

Komitmen Pemerintah Daerah dan Desa dalam


menerapkan Siskeudes secara berkelanjutan

1. Penyediaan anggaran APBD untuk pembinaan pengelolaan


Level keuangan desa
Kabupaten 2. Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan keuangan desa
(Pemda dan desa)
3. Penyediaan infrastruktur yang memadai dalam rangka
penerapan Siskeudes

Pola penginputan siskeudes dilakukan secara disiplin meliputi:


1. Penginputan jangan ditunda-tunda
2. Lakukan Backup Data
Level 3. Pengoperasian oleh perangkat desa atau staff yang kompeten
dan bertanggungjawab
Desa 4. Ketaatan penyampaian data dan laporan 15
KONSEPSI AUDIT PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


Latar Belakang
 Amanat Peraturan Perundang-undangan memberikan peran secara langsung dan
strategis terhadap Inspektorat Kabupaten untuk melakukan pengawasan atas
pengelolaan keuangan desa.
 Pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat lebih banyak diarahkan terhadap
proyek/kegiatan yang ada didesa terutama yang berasal dari SKPD Pemerintah
Kabupaten.
 Pengawasan masih bersifat parsial hanya fokus pada penggunaan sumber pendapatan
tertentu belum secara meyeluruh sebagai satu kesatuan penganggaran desa.
 Pengawasan belum bisa menilai tingkat pengelolaan keuangan desa secara menyeluruh
dari tahap perencanaan sampai dengan pertanggungjawabab.
 Pola atau bentuk pengawasan yang dilakukan inspektorat belum seragam, ada yang
melakukan audit ,evaluasi, reviu maupun pemantauan.
 Keterbatasan auditor Inspektorat Kabupaten dari sisi kuantitas dan kualitas dalam
melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan desa.

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


Dasar Hukum
 UU No. 6/2014 ttg Desa Pasal 112, 115 (7)
 PP No. 60/2008 ttg SPIP Pasal 48, 49,50
 PP No 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Pasal 19
 Permendagri No. 20/2018 ttg Pengelolaan Keuangan
Desa pasal 74
 Permendagri tentang Kebijakan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang
ditetapkan setiap tahun
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
Pengertian

Definisi audit menurut Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia dan Kode Etik
Auditor Intern Pemerintah Indonesia (Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia,
2013) adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang
dilakukan secara independen, objektif dan profesional berdasarkan standar audit,
untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan
keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah

audit atas pengelolaan keuangan desa dapat didefinisikan sebagai


proses identifikasi masalah, analisis, pengujian, dan evaluasi yang
dilakukan secara independen dan profesional untuk menilai
keekonomisan, efisiensi, efektifitas, kehematan dan kepatuhan atas
regulasi dalam pengelolaan keuangan desa.

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


Jenis, pendekatan dan sasaran Audit
Jenis audit Pendekatan Sasaran

• audit atas • audit pengelolaan • Pengujian Sistem


pengelolaan keuangan desa Pengendalian
keuangan desa menggunakan Intern atas
termasuk ke dalam pendekatan teknik pengelolaan
kategori audit audit dengan keuangan desa
kinerja berbantuan • Pengujian
komputer dengan substantif atas
menggunakan pengelolaan
Aplikasi Sistem keuangan desa
Pengawasan
Keuangan Desa
(Siswaskeudes

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


Tujuan audit
Tujuan audit adalah bertujuan memastikan bahwa
pengelolaan keuangan desa telah dilaksanakan
secara ekonomis, efisien, efektif, hemat, dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta memberikan rekomendasi dalam
perbaikan tata kelola keuangan desa.

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


Kompetensi teknis auditor
 Memahami teknik audit, teknik komunikasi lisan dan
tulisan, dan analisis data
 Memahami regulasi terkait pengelolaan keuangan desa
 Memahami siklus pengelolaan keuangan desa.
 Memahami prosedur pengadaan barang/jasa (PBJ) desa
dan perpajakan di desa.
 Memahami proses bisnis atau tugas dan fungsi
perangkat desa.

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


KONSEPSI CONTINOUS AUDIT
CONTINOUS MONITORING (CACM)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


Pengertian CACM

Continious • Pengawasan Berkelanjutan (CA) adalah seluruh


proses kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang
Auditing independen, dalam hal ini Inspektorat, untuk
memberikan keyakinan yang memadai
(Pengawasan sebagai alat yang dapat memberikan
peringatan dini yang dilakukan secara
Berkelanjutan) berkelanjutan

Continious • Pemantauan Berkelanjutan (CM) adalah


penilaian atas mutu kinerja Sistem
Monitoring Pengendalian Intern secara terus
menerus dan menyatu dalam suatu
(Pemantauan kegiatan.
Berkelanjutan)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
Karakteristik CA
Dilakukan oleh pihak yang independen dalam hal ini APIP kabupaten

Ada hal pokok (subject matter) yang menjadi objek audit yang merupakan tanggung jawab manajemen berupa pengendalian
intern dan APIP Kabupaten mendapat amanat untuk melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan desa

Penerbitan laporan dilakukan segera setelah kegiatan audit dilaksanakan.

Memberikan keyakinan memadai (reasonable assurance) atas hal pokok (subject matter ).

Sebagai alat yang dapat memberikan peringatan dini (early warning system ). italic

Pelaksanaannya akan menghemat biaya audit.

Mengikuti perkembangan bisnis dan memberikan rekomendasi yang relevan dan tepat waktu serta Perolehan data terus-menerus
untuk mendukung aktivitas audit

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


KONSEPSI CACM SISWASKEUDES

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


GAMBARAN UMUM SISWASKEUDES

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


MENU UTAMA APLIKASI SISWASKEUDES

PARAMETER INTEGRATED REVIEW


1 Untuk mengisi data referensi kecamatan 2 Proses analisis faktor-faktor risiko untuk
dan desa serta informasi data umum non-
menentukan desa yang akan diaudit rinci
keuangan desa

AUDIT RINCI PELAPORAN


3 • Pengujian pengendalian Intern
4 • Menghasilkan rekap kesimpulan, temuan
• Penyusunan kertas kerja substantive dalam dan permasalahan lainnya
menilai 3E dan ketaatan terhadap • Draft LHA dan dukungan Audit Command
peraturan Language
• Uji SPJ Dana Desa

TOOLS
5
• Menu kosongkan data
• Ekspor-impor data antar personil tim
• Laporan Siskeudes
Tujuan Audit dengan berbantuan aplikasi
Siswaskeudes (1)
Memperoleh keyakinan memadai atas :
proses perencanaan keuangan desa telah sesuai dengan ketentuan

semua sumber pendapatan desa telah ditatausahakan sesuai dengan


ketentuan berlaku

pertanggungjawaban belanja telah dibuat sesuai dengan ketentuan berlaku

barang/jasa diperoleh telah memenuhi nilai manfaat

Proses Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan telah sesuai ketentuan

Pengadaan barang dan jasa telah sesuai ketentuan yang berlaku

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


Tujuan Audit dengan berbantuan aplikasi
Siswaskeudes (2)
Memperoleh keyakinan memadai atas :
Penyaluran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa telah tepat waktu dan
tepat jumlah

Penggunaan Dana Desa maupun Dana Transfer lainnya telah sesuai


dengan ketentuan berlaku

Penatausahaan aset desa telah dilakukan secara memadai

Kewajiban perpajakan atas pengelolaan keuangan desa telah dipenuhi


sesuai dengan ketentuan

Hasil output program/kegiatan telah dimanfaatkan dan berfungsi


dengan baik

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH


Lesson Learned: Risiko Fraud Masih Tinggi

Hasil pemetaan terhadap


1.605 laporan hasil audit
investigatif, pemeriksaan
khusus dan perhitungan
kerugian negara yang
dilaksanakan oleh BPKP
dan Inspektorat Daerah
pada 33 provinsi periode
tahun 2015-2023 (s.d. bulan
Agustus 2023) didapati nilai
kerugian negara yang terkait
dengan keuangan desa
sebesar Rp696,76 M

Besarnya risiko
kecurangan pada
penatausahaan belanja oleh
aparatur desa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai