Anda di halaman 1dari 72

EDUKASI

Media Edukasi dan Informasi Keuangan

K E U A N G A N

Sistem
Pengendalian
Internal
Pemerintah
Edisi 17/2013
PROGRAM BUDAYA
KEMENTERIAN KEUANGAN
1 SATU INFORMASI
SETIAP HARI

DUA MENIT
SEBELUM JADWAL 2

Tiga Salam
3
Setiap Hari
Rencanakan
Kerjakan 4
Monitoring
Tindak Lanjuti
Ringkas Rapi Resik
5 Rawat Rajin
8 COSO Framework 2013 dan Relevansinya
dengan Pengendalian Internal di Kemenkeu
Daftar Isi
Galeri BPPK 3

Gerai BPPK 4

Liputan Utama 6

Profil 13

Resensi Buku 18

Serambi Ilmu 19

40 USM STAN 2013


Liputan Khusus 50
13 54
Lalu Hendry Yujana Mata Air
“Memimpin Untuk Melayani”

Klinik Sehat 56

Ornamen 58

Pojok IT 62

Info Diklat 66

Selasar Alumni 68

Mini Computer

62
62
Membangun Kecakapakan Modern

EDUKASI
K E U A N G A N
Redaksi menerima kritik saran, pertanyaan, atau sanggahan terhadap
masalah-masalah yang berkaitan dengan Kementerian Keuangan.
Sampaikan melalui alamat email : edukasikeuangan@depkeu.go.id
Salam Redaksi
Kasus korupsi terus mengalir tiada henti. Hal ini

Susunan Redaksi
dapat dengan mudah diakses dari berbagai berita yang tak
kunjung henti atas polah nakal aparat negara. Sebenarnya
negara telah berbenah, mulai lahirnya UU Tindak
Pidana Korupsi, PP yang mengaturnya hingga institusi
Pemberantasan Korupsi. Bahkan pada masing-masing Edisi 17/2013
Kementerian/Lembaga juga telah meningkatkan aparat
Penasehat
pengawasan internalnya. Kepala BPPK
Demikian juga dengan Kementerian Keuangan, terus Pengarah
Kapusdiklat PSDM
berusaha untuk meningkatkan upaya pembenahan dan Kapusdiklat Anggaran dan
pencegahan tindak pidana korupsi. Dan Inspektorat Perbendaharaan
Kapusdiklat Bea dan Cukai
Jenderal Kementerian Keuangan adalah unit Eselon I yang Kapusdiklat Pajak
menjadi pengawal pengendalian internal Kementerian Kapusdiklat KNPK
Kapusdiklat Keuangan Umum
Keuangan. Terkait dengan hal tersebut, Majalah Edukasi Direktur STAN
Keuangan menyajikan laporan utama tentang bagaimana Penanggung Jawab
Sekretaris BPPK
keberadaan Itjen Kementerian Keuangan dalam upaya Redaktur
mewujdukan Aparat Kementerian Keuangan yang bersih, Iqbal Soenardi
Tanda Setiya
berwibawa dan akuntable sehingga menjadi institusi yang Surono
benar-benar menegakkan good governance. Sumini
Sampurna Budi Utama
Artikel terkait Pengendalian Internal Pemerintah Bambang Widjajarso
(COSO 2013) juga melengkapi laporan utama kali ini. Noorcholis Madjid
Bambang Sancoko
Liputan khusus menyajikan bagaimana pelaksanaan Daniel Pangaribuan
penerimaan mahasiswa STAN 2013 mulai dari awal hingga Indrayansyah Nur
Agus Suharsono
pengumuman penerimaan. Lembar profil mengangkat Gathot Subroto
Kapusdiklat KNPK Bapak Dr. Lalu Henry Yujana. Agus Hekso P.
Efi Dyah Indrawati
Gerai BPPK menyajikan informasi tentang Unit Eduard Tambunan
Kepatuhan Internal pada BPPK, yang dirangkai dengan M. Ichsan
Wawan Ismawandi
artikel serambi ilmu yang kaya akan tulisan-tulisan tentang Editor
keuangan negara. Selasar alumni tetap hadir dengan Romy Setiawan
Edy Basuki Rakhmad
informasi bagaimana komentar peserta diklat pada BPPK. Shera Betania
Menambah khasanah kesehatan, rubrik kesehatan Yohana Tolla
Desain Grafis dan Fotografer
menyajikan tulisan tentang demam berdarah. Mata Air Muhammad Fath Kathin
selalu hadir menjadi penyejuk lembar-lembar majalah Unggul H. Muhammad
Victorianus M. I. Bimo Adi
tercinta ini. Sedangkan Pojok IT menyajikan informasi Eros Lassa Mursalin
Mini Komputer Si kecil dengan sejuta manfat. Sekretariat
Alyn Dwi Setyaningrum
Redaksi Majalah Edukasi Keuangan terus berupaya Hendra Putra Irawan
untuk berbenah, dalam rangka meningkatkan kualitas
penulisan, layout dan pengelolaan penerbitan internal
pemerintah, maka hampir seluruh redaktur dan sekretariat
Majalah Edukasi Keuangan telah mengikuti diklat Redaksi menerima artikel untuk dimuat dalam majalah ini.
pengelolaan majalah internal. Kami berharap agar kedepan Artikel ditulis dalam huruf Arial 11 spasi 1,5 maksimal 5 halaman.
pengelolaan Majalah Edukasi Keuangan akan lebih baik Artikel dapat dikirimkan ke edukasikeuangan@depkeu.go.id. Isi
lagi. majalah ini tidak mencerminkan kebijakan Badan Pendidikan
dan Pelatihan Keuangan
Saran membangun sangat diharapkan demi kebaikan
majalah Edukasi Keuangan ke depan, kami tunggu Jl. Purnawarman No. 99 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
partisipasi Anda para pembaca melalui edukasikeuangan@
depkeu.go.id. Selamat membaca.
Alamat Redaksi 12110
Telp: +62 21 7394666, 7244873 Fax: +62 21 7261775
http: www.bppk.depkeu.go.id

2 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Galeri BPPK

Rawamangun, 26 Agustus 2013


Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai, Agus Hermawan mendampingi Dirjen Bea dan Cukai, Agung
Kuswandono pada ASEAN Regional Workshop on Customs Valuation and Post Clearance Audit.
Gerai BPPK

Quo Vadis Kebijakan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara


BPPK melalui Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan (KNPK) menyelenggarakan seminar nasional
yang bertajuk “Quo Vadis Kebijakan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara”, Kamis, 5 September 2013. Seminar
ini diikuti oleh 240 peserta dari kementerian/lembaga, yang mengambil tempat di Hotel Salak Bogor..

Dibuka oleh Kepala Pusdiklat KNPK, Lalu Hendry Yujana, dan Keynote speech oleh Direktur Jenderal Kekayaan
Negara Kementerian Keuangan, Hadiyanto yang diwakili oleh Direktur BMN, Dodi Iskandar. Seminar diisi dengan
tiga pembicara. Sesi pertama diawali dengan pemaparan dari Prof. Gudono, Ph.D., CMA. Akt. dari Universitas Gajah
Mada tentang Perencanaan Kebutuhan BMN dalam Rangka Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Negara.
Berikutnya adalah pemaparan dari Asep Suryadi dari Direktorat BMN DJKN, dan ditutup dengan presentasi dari Drs.
Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D dari Direktorat Pengembangan Wilayah Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyampaikan pemaparannya tentang Perencanaan Kebutuhan
Barang Milik Negara Dalam Perspektif Rencana Kerja Pemerintah. (Foto: Eros L. Mursalin)

4 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


13/2012
Gerai BPPK

Seminar Nasional Tinjauan Aspek Hukum Administrasi Negara dan Hukum


Pidana: Konsekuensi Hukum

“Tidak akan mungkin peraturan perundangan di bidang pajak itu dipakai seterusnya, karena dinamika bisnis itu pasti
akan memunculkan hal-hal baru yang akan kita lakukan”, ungkap Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan, Sony
Loho ketika membuka Seminar Nasional Tinjauan Aspek Hukum Administrasi Negara dan Hukum Pidana: Konsekuensi
Hukum. Bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, BPPK melalui Pusdiklat Pajak menyelenggarakan seminar tersebut yang
mengikutsertakan pegawai dari seluruh unit eselon I Kementerian Keuangan, termasuk dari Komisi Pengawas Perpajakan
dan Pengadilan Pajak.
Selama dua hari penyelenggaraan, 28 dan 29 Agustus 2013, seminar nasional ini menghadirkan beberapa narasumber yang
mumpuni di bidang hukum perpajakan dan keuangan negara. Beberapa diantaranya adalah Abdul Anshari Ritonga (wakil
ketua Komisi Pengawas Perpajakan), Irawan (tenaga pengkaji Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Perpajakan DJP),
Prof. Dr. Romli Atmasasmita (penasihat hukum Kepala Bappenas), Prof. Dr. Muchsan (rektor universitas Widya Mataram
Yogyakarta), Dr. Dian Puji Simatupang (pengajar hukum keuangan dan administrasi negara), Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf
(dosen fakultas hukum Universitas Parahyangan Bandung), Prof. Dr. Andi Hamzah (dosen luar biasa fakultas hukum UI),
serta Tri Hidayat Wahyudi (wakil ketua III Pengadilan Pajak). Foto: (Eros L. Mursalin/M. Fath Kathin)

13/2012 n 5
EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013
Liputan Utama

Suarakan Kebenaran
Sekarang !
(www.wise.depkeu.go.id)
Oleh: Hisyam Haikal

6 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Liputan Utama

Kementerian Keuangan adalah Kementerian telinga yang tajam untuk mengawasi seluruh gerak
yang sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari sisi jumlah roda organisasi raksasa ini. Tentu saja Itjen tak akan
pegawai, jumlah satker, maupun dana yang dikelola. bisa berjalan sendiri menjadi mata dan telinga
Untuk mengelola organisasi sebesar Kemenkeu, yang efektif bagi Menkeu. Diperlukan partisipasi
Menteri Keuangan memerlukan dukungan dan aktif seluruh unsur Kemenkeu untuk bersama-
komitmen dari seluruh jajaran Kemenkeu. Menkeu sama melangkah, menjauhkan diri dari segala laku
juga berkewajiban melakukan pengawasan atas gerak khianat, sekaligus memasang mata dan telinga
langkah seluruh jajaran Kemenkeu demi tercapainya baik-baik terhadap sekeliling sebagai antisipasi
visi dan misi Kemenkeu. adanya tindak penyimpangan yang dilakukan orang
Menkeu menginginkan derap langkah yang lain.
seiring sejalan, kompak di seluruh lini organisasi, Inspektorat Jenderal mulai bekerja keras
sesuai dengan nilai-nilai Kemenkeu yaitu mewujudkan suatu sistem efektif yang dapat
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan mendeteksi indikasi penyimpangan yang
Kesempurnaan. Khusus terhadap nilai integritas, dilakukan oknum pegawai Kemenkeu sejak awal.
Kemenkeu menginginkan setiap unsur organisasi Sebagai hasilnya, pada tanggal 10 Mei 2011 telah
punya integritas yang terjaga. Tak ada toleransi diterbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
sedikitpun atas pengkhianatan terhadap nilai 149/KMK.09/2011 tentang Tata Cara Pengelolaan
integritas. dan Tindak Lanjut Pelaporan Pelanggaran
Meskipun begitu, masih ada saja satu dua pegawai (Whistleblowing) serta Tata Cara Pelaporan dan
Kemenkeu yang bertindak tercela, menyimpang dari Publikasi Pelaksanaan Pengelolaan Pelaporan
nilai-nilai mulia yang telah dicanangkan. Kasus- Pelanggaran (Whistleblowing) di Lingkungan
kasus melibatkan pejabat/pegawai Kemenkeu Kementerian Keuangan.
yang mencuat di media massa, tentu saja menodai Setelah melalui proses pengembangan selama
reformasi birokrasi yang sedang gencar-gencarnya kurang lebih empat bulan, pada bulan September
digulirkan. Kepercayaan masyarakat terhadap 2011, aplikasi WiSe telah sepenuhnya siap digunakan.
Kemenkeu bisa saja tergerus jika hal-hal negatif Pada tanggal 5 September 2011, aplikasi WiSe secara
semacam ini terus saja terjadi. resmi diluncurkan oleh Menteri Keuangan.
Menkeu tentu tidak rela kalau perbaikan Dalam sambutannya, Menteri Keuangan
yang mulai kelihatan hasilnya di seluruh jajaran menegaskan bahwa pihaknya tengah berupaya
Kemenkeu dan melibatkan seluruh unsur pegawai membangun budaya yang mengutamakan
Kemenkeu dinodai oleh ulah nista satu dua pegawai. integritas, profesionalitas, religiusitas, dan
Disinilah peran Inspektorat Jenderal sangat semangat reformasi birokrasi. Harapannya, upaya
dibutuhkan. membangun nilai-nilai tersebut berjalan benar.
Sejalan dengan paradigma baru dunia Internal Kalau tidak, maka akan ada yang mengingatkan
Audit, Itjen Kemenkeu telah beradaptasi dari auditor dan berakibat pada sanksi, bahkan sampai dibawa
an sich, menjadi auditor yang sesungguhnya. Itjen ke proses hukum.
Kemenkeu adalah mitra strategis seluruh unit eselon I WiSe memungkinkan setiap pegawai
Kemenkeu. Mitra bukan sembarang mitra, mitra yang Kemenkeu dan setiap anggota masyarakat
kritis tentunya. Mitra yang mampu mengidentifikasi melaporkan setiap tindak khianat yang diketahui
penyimpangan-penyimpangan sekaligus mampu atau diduga dilakukan oleh para pejabat/pegawai
menawarkan alternatif solusi dan jalan keluarnya. Kemenkeu tanpa khawatir keselamatan dirinya.
Mitra yang mampu membantu unit eselon I dalam Maka, suarakan kebenaran. Jangan ragu jangan
melakukan mitigasi risiko yang mengancam bimbang. Perhatikan kanan kiri, depan belakang,
pencapaian tujuan organisasi. Mitra yang berdiri atas bawah. Jangan biarkan pelanggaran berlalu
sejajar, siap melangkah bersama-sama mewujudkan di depanmu. Jangan biarkan negeri ini dikotori
visi dan misi Kemenkeu. Meski demikian, Itjen tetap tangan-tangan khianat. Jangan biarkan tapak-tapak
konsisten dalam melakukan pengawasan dan tak pendusta melenggang penuh jumawa. Teriakkan
segan-segan merekomendasikan hukuman apabila kebenaran dengan mikrofon WiSe. Suara anti
masih ditemui penyimpangan yang tak ada lagi jalan korupsi adalah suara kebenaran. Jadikan korupsi
keluarnya kecuali hukuman. sebagai musuh bersama dan laporkan sekarang
Inspektorat Jenderal sebagai aparat pengawasan juga! Klik http://www.wise.depkeu.go.id/
adalah mata dan telinga Menteri Keuangan. Menteri *Penulis adalah Kasubbag Perencanaan
Keuangan tentu menginginkan mata yang awas dan dan Anggaran Itjen - Kemenkeu

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 7


Liputan Utama

8 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Liputan Utama

COSO
Framework
2013 dan
Relevansinya
dengan
P
ada tahun 1992,
JJthe Committee
of Sponsoring

Pengendalian
Organizations
of the Treadway
Commission (COSO)
menerbitkan Internal Control–

Internal di Integrated Framework (ICIF) yang


di kemudian hari menjadi suatu
framework pengendalian intern

Kemenkeu yang paling banyak digunakan


oleh berbagai entitas, baik di
sektor privat, pemerintahan,
maupun non-governmental
organizations (NGOs). Framework
ini menjadi panduan bagi entitas
Oleh : M. Doady Fachrudin tersebut untuk mengembangkan
dan menerapkan pengendalian
intern sekaligus mengevaluasi
efektivitasnya. Framework ini
serta PP SPIP juga menjadi acuan
bagi Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) dalam menetapkan
strategi penerapan pengendalian
internnya. Setelah lebih dari dua
puluh tahun masa popularitas
framework ini, pada bulan Mei
2013 lalu, COSO menerbitkan
ICIF terbaru untuk menggantikan
ICIF yang diterbitkan pada tahun
1992.

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 9


Liputan Utama

yang dilakukan secara terpisah


maupun yang dilakukan sebagai
bagian dari setiap komponen lainnya,
Persamaan dan Perbedaan COSO ICIF daripada sebagai suatu proses yang
1992 dan ICIF 2013 unik dan tidak terintegrasi dengan
komponen lainnya;
Sebelum membahas perubahan dari b. Pada bagian atas kubus yang
ICIF ke 1992 ke ICIF 2013, ada baiknya menggambarkan tujuan
penulis menyebutkan terlebih dahulu pengendalian intern, terdapat
aspek-aspek yang tidak berubah. Aspek perubahan dari tujuan ‘Financial
tersebut yaitu: (i) definisi pengendalian Reporting’ menjadi ‘Reporting’.
intern, (ii) lima komponen pengendalian Dengan demikian, ICIF 2013
intern, serta (iii) kriteria fundamental memperluas lingkup penerapan
dan penggunaan judgement dalam pengendalian intern, tidak sebatas
evaluasi efektivitas pengendalian intern. untuk tujuan pelaporan keuangan
Hal-hal tersebut sejauh ini dianggap untuk pihak eksternal, tetapi juga
oleh COSO sebagai konsep utama yang pada pelaporan untuk pihak internal
timeless, sehingga tidak berubah. dan pelaporan non-keuangan,
seperti operasional dan kinerja; dan
Khusus untuk lima komponen c. Terakhir, pada bagian samping kanan
pengendalian intern yang lazim kubus, COSO mengubah struktur
digambarkan dalam sebuah kubus organisasi agar selaras dengan
COSO, terdapat sedikit perubahan dari struktur pada COSO Enterprise
ICIF 1992. Untuk lebih jelasnya, mari kita Risk Management–Integrated
perhatikan Gambar 1. Kubus COSO. Framework. Struktur yang baru lebih
menggambarkan bahwa penerapan
Secara singkat perubahan dari ICIF pengendalian intern melibatkan
1992 ke ICIF 2013 adalah: semua bagian dan semua tingkatan
a. Perubahan penggunaan ‘Monitoring dalam organisasi.
Activities’ untuk menggantikan
‘Monitoring’ yang bertujuan untuk Selain melakukan sedikit perubahan
memperluas makna dari monitoring pada kubus ICIF, COSO mengenalkan 17
sebagai suatu rangkaian kegiatan prinsip pengendalian intern yang menjadi

1 0 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Liputan Utama

syarat terwujudnya pengendalian intern hanya membahas beberapa prinsip yang


yang efektif. Meskipun pada dasarnya menarik bagi penulis sekaligus yang
COSO mengasumsikan bahwa ke-17 penulis anggap relevan dengan penerapan
prinsip ini relevan bagi seluruh entitas, pengendalian intern di Kemenkeu.
manajemen dari suatu entitas masih
memiliki diskresi untuk menentukan Pertama, prinsip ke-5 terkait
prinsip mana saja yang relevan dan tidak komponen lingkungan pengendalian
relevan bagi organisasinya. Sebagai mengharuskan setiap individu
konsekuensinya, apabila suatu prinsip bertanggung jawab atas pengendalian
telah dinyatakan relevan oleh manajemen intern yang menjadi wewenangnya.
maka harus dipastikan bahwa prinsip Prinsip ini menyiratkan bahwa
tersebut ada dan berfungsi. Apabila tidak, manajemen bertanggung jawab untuk
COSO menganggap bahwa tidak adanya menyusun kebijakan SDM yang baik
dan tidak berfungsinya prinsip tersebut terkait perekrutan, evaluasi kinerja, dan
merupakan suatu defisiensi pengendalian pengembangan kompetensi pegawai.
intern. Secara garis besar, ke-17 prinsip Selanjutnya, atas prinsip ini COSO
pengendalian intern terdiri dari lima mengakui bahwa “incentives drive
prinsip terkait komponen Lingkungan behavior” dan oleh karena itu manajemen
Pengendalian; empat prinsip terkait
Penilaian Risiko; tiga prinsip terkait
harus berhati-hati dalam menentukan
ukuran kinerja. Mengingat kinerja setiap S e l a i n
Aktivitas Pengendalian; tiga prinsip pegawai dan unit kerja akan dinilai untuk
yang menjelaskan mengenai komponen kemudian diberikan rewards (incentives) melakukan
Informasi dan Komunikasi; serta dua yang sesuai maka manajemen harus
prinsip yang mengatur bagaimana
menjalankan Kegiatan Pemantauan.
bijak dalam menentukan target atau
ukuran kinerja untuk meminimalisasi
s e d i k i t
Pada dasarnya, ke-17 prinsip ini
penetapan target yang terlalu tinggi dan
tidak realistis sehingga menimbulkan
perubahan
sudah tersirat dan dipahami maknanya
apabila kita membaca COSO ICIF 1992.
tekanan bagi pegawai. Dalam konteks
Kemenkeu, penetapan target penerimaan pada kubus
Namun, upaya COSO untuk menyatakan atau target IKU, sebagai contoh, harus
secara eksplisit dalam ICIF 2013 patut disusun dengan cermat dan realistis ICIF, COSO
diapresiasi karena dengan demikian untuk menghindari “inappropriate
perbedaan persepsi di antara para
pembaca dapat diminimalisasi. Sebagai
conduct”. Di samping itu, prinsip ke-5 ini
menimbulkan pertanyaan baru mengenai
mengenalkan
tambahan atas ke-17 prinsip di atas, COSO
juga memperkenalkan 81 titik fokus
bagaimana mengaitkan penilaian kinerja
yang saat ini telah diterapkan dengan
17 prinsip
pengendalian intern pada ICIF 2013. Titik
fokus merupakan karakteristik utama
“control-related performance”.
pengendalian
dari setiap prinsip pengendalian intern Kedua, dalam kaitannya dengan
yang dapat digunakan oleh manajemen komponen penilaian risiko, satu intern yang
untuk menilai apakah suatu prinsip ada penambahan signifikan pada ICIF
dan berfungsi dalam organisasi. Apabila
Anda ingin membaca rincian dari 17
2013 adalah prinsip nomor 8. COSO
secara eksplisit menyebutkan bahwa
menjadi syarat
prinsip dan 81 titik focus pengendalian
intern, Anda dapat mengakses informasi
organisasi harus mempertimbangkan
risiko fraud pada saat merancang
terwujudnya
tersebut pada laman www.coso.org atau
dengan mengirimkan e-mail permintaan
pengendalian intern. Kegagalan
organisasi dalam menilai risiko fraud pengendalian
ke redaksi majalah Edukasi Keuangan. secara memadai untuk setiap kategori
tujuan pengendalian intern dianggap intern yang
Relevansi dengan Penerapan sebagai suatu defisiensi pengendalian
Pengendalian Intern di Kemenkeu intern oleh COSO. Manajemen dengan
asistensi UKI semestinya mulai menelisik
efektif.
Dalam bagian terakhir ini, penulis kembali apakah risiko fraud sudah

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 1 1


Liputan Utama

diidentifikasi dan dianalisis untuk setiap dengan semangat yang konstruktif untuk
tujuan pengendalian intern. Dalam hal meningkatkan kompetensi pejabat/
ini, COSO mendorong manajemen untuk pegawai yang bersangkutan sehingga
lebih peka terhadap risiko fraud sehingga mungkin saja di masa mendatang UKI
manajemen dapat merumuskan respon dapat memberikan rekomendasi terkait
yang tepat atas risiko tersebut. Apabila diklat atau upaya lainnya dalam rangka
suatu risiko fraud telah diidentifikasi, menutup kesenjangan kompetensi.
UKI bertugas untuk memastikan apakah
pengendalian untuk meminimalisasi Perubahan framework pengendalian
risiko fraud telah ada dan berjalan efektif. intern yang dilakukan COSO tidak
mengharuskan kita melakukan
Terakhir, prinsip ke-12 dalam perubahan radikal pada upaya
komponen aktivitas pengendalian peningkatan penerapan pengendalian
mengklarifikasi bahwa aktivitas intern di Kemenkeu. Apa yang kita
pengendalian mengacu pada tindakan terapkan bisa jadi sudah sejalan atau
yang diamanatkan oleh kebijakan dan barangkali malah sudah selangkah lebih
prosedur, bukan kebijakan dan prosedur maju dari apa yang dirumuskan COSO.
itu sendiri. Dengan demikian, untuk Namun demikian, tidak ada salahnya
mewujudkan aktivitas pengendalian kita mengevaluasi kembali apa yang
yang efektif, tidak hanya kebijakan dan telah kita lakukan dalam kurun waktu
prosedur saja yang harus bagus, tetapi beberapa tahun terakhir ini sehingga
juga terdapat faktor sukses lainnya, kita bisa melihat sisi-sisi mana yang
diantara kompetensi dan komitmen perlu kita perbaiki dan tingkatkan di
terhadap kualitas dari orang yang masa mendatang. Dengan semangat
menjalankan aktivitas pengendalian. melakukan continuous improvement,
Menurut pendapat penulis, UKI dapat penulis yakin Kemenkeu akan menjadi
berperan dalam area ini dengan cara institusi yang semakin bersih, akuntabel,
menilai apakah pejabat/pegawai yang dan dipercaya masyarakat.
bertugas melaksanakan pengendalian
telah memiliki kompetensi yang *Penulis adalah Pengendali Teknis di IBI
memadai. Tentu saja, hal ini dilakukan Itjen - Kemenkeu

Gambar 1. Kubus COSO

1 2 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Profil

Lalu Hendry Yujana:


“Memimpin Untuk Melayani”
Oleh : Sumini

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 1 3


Profil

melampaui apa yang kita rancang sendiri), dan


hal ini akan terus terjadi. Tak ada yang patut
disampaikan dalam keberuntungan ini, kecuali
ucapan syukur “Alhamdulillah”.
Perjalanan karir ayah dari tiga orang putra/
putri ini dimulai dari Badan Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan (BPPK, sebelumnya adalah
Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan/

“Sesungguhnya, saya tidak BPLK), kemudian ditugaskan di Direktorat


Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan kembali
ingin menjadi apapun, tetapi ke BPPK setelah 5,5 tahun di DJKN. Ia tersenyum
dengan perjalanan ini, bersyukur dengan
saya selalu siap untuk ditugaskan rancangan Allah SWT. Rencana Allah SWT agar
pengalamannya di DJKN (sebagai user Pusdiklat
dimanapun”, KNPK) dapat memperkuat proses pembelajaran
dan pelatihan di pusdiklat ini. Efektif bertugas
sebagai Kapusdiklat KNPK per 1 Juli 2013, Ia
langsung mendalami regulasi-regulasi kediklatan
“Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi organisasi, termasuk mengidentifikasi peluang
hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan dan ancaman yang ada. Koordinasi dengan
pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang rumah pengguna diklat (users) utama, dalam hal ini
ibadat dan terimalah derma dari mereka yang DJKN dan DJPK terus dilakukan dengan cepat pada
bekerja dengan penuh suka cita” (Kahlil Gibran). berbagai level, untuk memastikan perubahan-
Sepenggal puisi penuh makna itu ingin penulis perubahan dan kebutuhan-kebutuhan users yang
persembahkan untuk mengawali wawancara perlu disinkronkan dan dipenuhi oleh pusdiklat
dengan Kepala Pusdiklat Kekayaan Negara dan ini.
Perimbangan Keuangan (KNPK), Lalu Hendry Koordinasi mulai dilakukan dengan
Yujana. Beliau yang sangat energik, inspiratif dan Pemerintah Daerah. Menurutnya, penguatan
selalu memberikan petuah-petuah yang sangat pemda harus menjadi perhatian juga, dengan
agamis. Senyum pun tak pernah beliau lupakan tetap mengutamakan tugas dan fungsi pusdiklat
saat bertemu dengan siapapun dan menyambut dalam memberikan pelayanan kepada users di
kedatangan kami. Lega rasanya niat menggali Kementerian Keuangan. Hal ini seiring dengan
tentang kisah kehidupan beliau, disambut tuntutan RPJMN Tahun 2014, 60% dari jumlah
dengan baik dan penuh dukungan. Satu per satu seluruh pemda yang ada (provinsi dan kabupaten/
pertanyaan, beliau jawab dengan antusias dan kota yang berjumlah kurang lebih 534), laporan
beliau sampaikan dengan sangat runut. Tentu, keuangannya harus mendapatkan opini Wajar
tak sabar penulis ingin berbagi kisah beliau untuk Tanpa Pengecualian (WTP). Padahal untuk Tahun
seluruh pembaca Edukasi Keuangan. 2012 ini saja pemda yang sudah mencapai opini itu
tidak lebih dari 100. Selain itu, anatomi masalah
Kerja dan Kesungguhan temuan terbesar dan merata pada pemda ada pada
“Sesungguhnya, saya tidak ingin menjadi manajemen barang milik daerah, piutang daerah,
apapun, tetapi saya selalu siap untuk ditugaskan lelang dan sebagainya, yang seluruhnya menjadi
dimanapun”, demikian ungkapan diri seorang domain dari Pusdiklat KNPK.
Lalu Hendry Juhana. Lulus dari Program Sarjana Kiprah pria pengkoleksi buku-buku agama
(S1) Ilmu Ekonomi (Akuntan), Ia menjadi dosen (Islam) ini untuk lingkungan internal adalah
di almamaternya dan buka Kantor Akuntan dengan terus melakukan “management meeting”,
Publik. Itu semua dijalani dengan cinta dan untuk menyatukan spirit dan memastikan
kesungguhan. Saat ini telah dapat menyelesaikan bahwa semua staff memahami betul tantangan
pendidikan S3-nya dan diberi kepercayaan untuk ke depan serta bagaimana Pusdiklat KNPK
memangku berbagai jabatan, yang menurutnya harus menempatkan diri secara proper dalam
itu sebagai amanah. Orang latin menyebutnya situasi tantangan itu. Ia sampaikan kepada
“Ultra Petitum” (kita mendapatkan sesuatu staffnya bahwa sebagai pimpinan ia akan selalu

1 4 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Profil

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 1 5


Profil

di depan dan melayani. Semua pending matters penguatan-penguatan di pusdiklat ini dipastikan
didalami, matrik kegiatan diakurasi lagi dan dapat ia lakukan, mengingat pengalaman-
penyelesaiannya harus dengan cepat dan terukur pengalamannya sebagai Kakanwil dan Sekretaris
dengan mitigasi resiko yang memadai. Tidak Ditjen Kekayaan Negara di waktu sebelumnya.
ada lagi tempat bagi cara kerja yang biasa, harus “Mudah-mudahan” demikian yang ia harapkan.
luar biasa. “Ternyata, sahabat-sahabat saya di Menurutnya, pemangku kepentingan Pusdiklat
Pusdiklat bisa melakukan ini semua dengan baik KNPK ada 2 (dua) yaitu pemangku kepentingan
dan sangat impresif”, demikian penuturannya atas internal (yang locusnya dekat) dan pemangku
apa yang telah ia lakukan sebagai langkah awal kepentingan eksternal (yang locusnya ada
dalam mengemban tugas di Pusdiklat KNPK ini. yang dekat dan ada juga yang cukup jauh).
Tantangan dan Harapan Dua pemangku kepentingan ini harus dikelola
Seorang Lalu Hendry Yujana selalu sama pentingnya. Pemangku kepentingan
menyiapkan diri sebaik mungkin untuk berbagai internal, ada di lingkungan Pusdiklat KNPK itu
kemungkinan penugasan dari pimpinan. Jadi, sendiri. Hubungan harmonis dan koordinatif
ketika pimpinan memutuskan bahwa ia akan semua unsur wajib dilakukan melalui berbagai
dimutasi dari posisi Kepala Kantor Wilayah saluran komunikasi, rapat, tukar pikiran dan
DJKN Jawa Timur menjadi Kepala Pusdiklat diskusi-diskusi, baik formal maupun tidak
KNPK BPPK, itu menjadi sesuatu yang ia rasakan formal. Sementara, bagi pemangku kepentingan
mengalir saja, make it simple. Karena ia yakin eksternal, hal serupa juga dilakukan baik dengan
bahwa pimpinan mempunyai maksud dan pusdiklat lainnya dan Sekretariat Badan, terlebih
kalkulasi yang tentu sangat baik untuk organisasi lagi dengan users utama yaitu Ditjen Kekayaan
dengan penugasannya di tempat yang baru. Negara dan Ditjen Perimbangan Keuangan.
Apalagi Pusdiklat KNPK memiliki hubungan Pemangku kepentingan eksternal lainnya
yang erat dengan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah unit eselon satu lainnya di Kementerian
Ditjen Kekayaan Negara dan Ditjen Perimbangan Keuangan, kementerian negara/lembaga (K/L)
Keuangan. lainnya, pemerintah daerah (provinsi dan
Tugasnya yang baru sebagai Kapusdiklat KNPK kabupaten/kota), asosiasi penilai, pejabat lelang,

S
tidak membuatnya gamang karena berkiprah di BUMN/BUMD dan sebagainya.
kediklatan bukanlah hal baru buatnya. Bahkan “Terus terang saja, saya ingin pusdiklat ini

“Saya tidak pernah untuk kreatif menjadi


orang lain, tetapi tetap menjadi diri saya sendiri”,
salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh Lalu
Hendry Yujana. Di setiap unit yang ia pimpin (se-
bagai Sekretaris Ditjen Kekayaan Negara, dua
kali sebagai Kakanwil di lingkungan DJKN se-
belumnya dan sekarang Kapusdiklat KNPK),
ia selalu memastikan bahwa ia akan tampil di
depan memimpin tim sebagai leader dan jelas
tidak memposisikan diri sebagai Boss. Disamp-
ing itu, prinsip “sederhana untuk semua hal dan
berusaha melayani staf”, dan bukan sebaliknya
menjadi alarm dirinya dalam memimpin. Bo-
lehlah ini disebut sebagai Servanthood Leader-

‘Saya Ini Leader dan Bukan Boss’

1 6 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Profil

benar-benar berubah secepat mungkin dan tampil jogging ini, ke depan Pusdiklat KNPK jelas
dengan “sosok” baru dimana dapat hadir secara bukan lembaga atau gugus tugas semacam
efektif untuk membantu mengatasi kepentingan “Bintek”, tetapi merupakan Institusi Pendidikan
users utamanya (DJKN dan DJPK) serta unit lain dan Pelatihan dengan atmosfir akademik yang
di lingkungan Kementerian Keuangan, dalam kuat. Oleh karena itu dalam proses interaksi
peningkatan kualitas dan kompetensi SDM”, klasikal maupun laboratorium, Lalu Hendry
demikian ia sampaikan harapannya dengan akan memastikan bahwa pusdiklat tidak boleh
penuh antusias. Menurutnya, karena tugas dan hanya berada dalam semangat “Transfer”, tetapi
perubahan di users terus berlangsung, maka juga “Transformasi” dengan materi yang luas,
Pusdiklat KNPK harus merubah strateginya tidak hanya menyampaikan kebijakan-kebijakan/
menuju Users Based/Market Based, artinya produk peraturan-peraturan tetapi juga didukung dengan
jasa diklat harus dirancang sesuai kebutuhan landasan teori dan hasil studi empirik yang
users. Misalnya saja DJKN, yang telah terjadi re- relevan. Untuk mewujudkan itu semua, jelas
orientasi tugas dan perannya dari semula titik menuntut adanya re-orientasi dan kesiapan baru
beratnya sebagai asset administrator bergeser dari semua tenaga pengajar/pelatih yang dimiliki
menjadi asset manager, yang titik beratnya pada oleh pusdiklat, termasuk rekonstruksi struktur
assets utilization. Jelas, hal ini menuntut kesiapan kurikulum, nomenklatur diklat, bahan ajar,
SDM DJKN yang khas sesuai arah perubahan itu. metode transformasi dan seterusnya. Tantangan
Demikian pula dengan adanya pelaksanaan tugas ini sangat menarik meski sangatlah tidak mudah.
DJPK yang mulai ada di daerah, yang ada pada Ia mengajak semua staff Pusdiklat KNPK
Direktorat Jenderal Perbendaharaan misalnya. untuk bekerja “tidak lagi dengan cara-cara yang
Jadi singkatnya, ia berpendapat bahwa pusdiklat biasa” dan bahkan akan masuk ke-uncomfort
tidak bisa lagi tetap pada pendekatan resource zone. Satu hal penting harus dimiliki yaitu sense of
based. Memang semua Institusi atau bahkan ownership dari semua staff kepada organisasi. Ini
perusahaan besar sekalipun di dunia selalu akan tidak bisa ditawar-tawar. Jika rasa ikut memiliki
menghadapi “ketekoran” sumber daya (pelatih, ini ada dan terpelihara, maka semua staff akan
disainer kurikulum, biaya, fasilitas dan lain bangkit dan bekerja keras untuk memajukan
sebagainya) manakala pilihan fokus ke users/ institusinya secara cepat dan kredibel, selalu
market based itu. Oleh karena itu, synergy (atau belajar untuk meningkatkan kemampuannya,
bahasa agamanya disebut silaturrahmi) harus menjaga integritasnya, meningkatkan reputasi
dilakukan, baik internal maupun eksternal dan kehormatan Pusdiklat KNPK, memberikan
(semua ini selaras dengan values Kementerian pelayanan terbaik dan seterusnya.
Keuangan). *Penulis adalah widyaiswara pada Pusdiklat KNPK
Di samping itu, menurut pria yang menyukai BPPK - Kemenkeu

ship, memimpin dengan melayani semua orang untuk membangun institusi yang kredibel mengingat tantan-
mencapai tujuan organisasi. gan dan tuntutan peran yang makin kompleks dengan
Menurutnya, komunikasi, baik formal maupun non- resiko yang makin dalam. Ujungnya tentu kebaikan bagi
formal sama pentingnya, namun tetap proper dan den- negara dan orang banyak. InsyaAllah.
gan dosis yang patut. Ini ia jalankan untuk mengenal Nilai atau prinsip yang menjadi landasan hidupnya,
lebih dekat dengan siapa ia melakukan relasi. Know menurutnya ada 3 (tiga) hal yaitu pertama, strategic
Your Followers, mengenal berarti menaruh perhatian, self management, esensinya mengelola diri sendiri
dan menaruh perhatian berarti mencintai. Sebagai pe- secara baik dan tepat dengan pegangan yang ada
mimpin, pada akhirnya ia harus mencintai anak buahn- yang menjadi keyakinan spiritual, dalam menghadapi
ya. Tidak ada faktor tunggal yang mendrive-nya untuk dan menjalankan kehidupan. Kedua, postulasi suku
seperti saat ini dan seterusnya, semua bersifat generik Sasak “patuh-patut-pacu” di internalisasi dalam diri.
saja. Namun, pesan Ibunya (almarhumah), agar anak- Ketiga, nilai yang datang dari ibunya yaitu “sederhana”
anak beliau dapat selalu berbuat yang terbaik untuk selalu menginspirasi. Postulasi ini rupanya selaras den-
orang lain, terasa amat kuat sebagai bahan bakar gan ungkapan “simplex very sigillum” (kesederhanaan
dalam perjuangan menapaki jalan kehidupan ini. Ke- adalah pertanda kebenaran). Kata mutiara ini, makruf
hormatan keluarga juga turut sebagai faktor pendorong. di kalangan filsuf. Ungkapan tersebut sungguh menghi-
Dalam konteks Indonesia umumnya dan Kementerian burnya untuk menjustifikasi keakuratan pilihan kata dari
Keuangan khususnya, Lalu Hendry ingin ikut terlibat ibunya tercinta.

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 1 7


Resensi Buku

cana pembangunan kita sekarang.


Penetapan kebijakan secara sadar
serta target-target yang jelas dalam se-
tiap langkah kehidupan bangsa akan
sangat menentukan keberhasilan sebuah
kebijakan sehingga akan terus dikenang
generasi mendatang. Selanjutnya pemili-
han cara untuk mencapai tujuan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tu-
juan yang telah ditetapkan akan menjadi
bahan referensi sejarah dan kisah inspi-
ratif bagi generasi mendatang. Jadi, buku
ini menyimpulkan bahwa kebijakan pub-
lik di bidang ekonomi merupakan tarik
Judul Buku : BAPPENAS
menarik berbagai kepentingan ekonomi
Dalam Sejarah Perencanaan
politik dan kondisi riil yang dihadapi
Pembangunan Indonesia 1945-2025
bangsa.
Editor : Mustopadidjaja AR, dkk
Undang Undang nomor 25 tahun
Cetakan : Cetakan pertama, November 2012
2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-
Penerbit : LP3ES
bangunan Nasional sebagai produk pent-
Jml Halaman : 575
ing terkait perencanaan pembangunan
Indonesia yang dihasilkan pemerintah-
an orde Reformasi diharapkan mampu
Oleh : Noor C. Madjid menopang dan memperjelas terwujud-
nya masyarakat adil makmur di negara
Ketika kenangan terhadap masa lalu ini untuk kembali mengevaluasi apa yang tercinta. Waktu akan menguji apakah
kian pudar, sementara ada kegaman- telah kita rencanakan dan apa yang kita Sistem Perencanaan Pembangunan Na-
gan untuk menapak masa depan, maka capai. Buku yang secara detil memotret sional yang tertuang dalam UU SPPN
catatan yang jernih terhadap sejarah akan perencanaan pembangunan Era 1945- mampu terus memandu bangsa ini men-
membantu membimbing kita agar tak 1949, 1950-1959, 1960-1965, 1966-1998, jadi sejahtera diantara tarik menarik ke-
lupa arah dan tujuan yang menjadi impi- 1998-1994, 1994-2025, secara lengkap pentingan poitik ekonomi dan kondisi
an. Sejarah amat penting untuk dipelajari dan detil segala tantangan yang dihadapi ekonomi riil yang dihadapi bangsa ini.
dan ditulis karena dapat melahirkan ma- bangsa ini. Falsafah, arah, tujuan pem- Generasi sekarang dan masa men-
syarakat yang mempunyai jati diri serta bangunan, paradigma dan strategi kebi- datang dapat memetik hikmah dari kisah
ada nilai-nilai patriotisme yang tinggi. jakan, kelembagaan, sistem dan proses masa lalu dan strategi menghadapi masa
Membaca sejarah juga dapat menambah serta berbagai hal lain terkait perenca- depan yang telah ditulis dalam buku ini.
ilmu pengetahuan untuk mengambil pe- naan dalam rentang sejarah republik ini. Sebagaimana kisah sejarah bangsa tentu
lajaran dari peristiwa masa lalu agar tidak Buku ini secara komprehensif akan selalu ada penyesuaian-penyesuaian
mengulangi kesalahan dan kekhilafan. menulis kisah kebijakan publik di masa dengan tetap berpedoman pada UUD
Tujuan mewujudkan masyarakat adil lalu seperti soal Kebijakan swasembada 1945 dan azas-azas demokrasi yang dia-
dan makmur sesuai dengan cita-cita para pangan, Keluarga Berencana, Kebijakan nut. Dengan sistem perencanaan yang
pahlawan pendiri negara masih sekedar menghadang krisis perekonomian tahun bagus, didukung oleh organisasi peren-
impian. Enam puluh tujuh tahun sudah 1998 serta berbagai kebijakan dari berb- cana yang kredibel serta kebijakan dan
bangsa ini merdeka. Keinginan untuk agai era pemerintahan. Bagaimana dari tindakan yang konsisten dengan fokus
menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera tahun ke tahun sejak bangsa ini merde- mencapai tujuan, Insya Allah impian
terus bergelora dalam dinamika politik ka, perubahan konstelasi politik ekonomi menjadi masyarakat adil makmur akan
dan ekonomi. Semangat yang kuat dir- baik lokal maupun internasional yang segera menjadi nyata.
ingi kesadaran untuk senantiasa belajar “memaksa” perubahan arah, strategi dan
dari sejarah masa lalu menjadi pandu kebijakan dalam rangka mewujudkan
agar bangsa ini tidak salah arah. masyarakat adil dan makmur. Dari semua
Buku “Bappenas Dalam Sejarah Per- hal tersebut seharusnya kita akan dapat
*Penulis adalah widyaiswara pada Pus-
encanaan Pembangunan Indonesia 1945- memetik pelajaran dan inspirasi untuk diklat Anggaran dan Perbendaharaan
2025” layak menjadi acuan bagi bangsa menyusun dan menimbang kembali ren- BPPK - Kemenkeu

1 8 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Serambi Ilmu

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 1 9


Serambi Ilmu

Affirmative Policy
Dana Transfer 2014
Oleh : Tanda Setiya

... pengalokasian dan penyaluran anggaran


Transfer ke Daerah; 3. Meningkatkan
Transfer ke Daerah. Artikel ini akan
memberikan gambaran secara lebih
kualitas pelayanan publik di daerah dan ringkas bagaimana kebijakan transfer
(Perspektif Nota Keuangan 2014) mengurangi kesenjangan pelayanan dana ke daerah yang telah diusulkan oleh
Pemerintah telah mengajukan publik antardaerah; 4. Mendukung Pemerintah melalui NK RAPBN 2014.
Rancangan Anggaran Pendapatan dan kesinambungan fiskal nasional; 5.
Belanja Negara (RAPBN) 2014 kepada Meningkatkan sinkronisasi antara
DPR. RAPBN 2014 mempunyai peran rencana pembangunan nasional dengan KEBIJAKAN DANA BAGI HASIL
strategis untuk melaksanakan tiga pembangunan daerah; 6. Meningkatkan Dana Bagi Hasil (DBH) adalah
fungsi ekonomi Pemerintah, yaitu perhatian terhadap pembangunan di dana yang bersumber dari pendapatan
fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan daerah tertinggal, terluar, dan terdepan; APBN yang dialokasikan kepada Daerah
fungsi stabilisasi. Salah satu fungsi yang dan 7. Meningkatkan pelaksanaan berdasarkan angka persentase untuk
penting yaitu fungsi distribusi. Fungsi ini pemantauan dan evaluasi terhadap mendanai kebutuhan Daerah dalam
berkaitan dengan distribusi pendapatan jenis dana transfer tertentu guna rangka pelaksanaan Desentralisasi.
dan subsidi dalam upaya peningkatan meningkatkan kualitas belanja daerah. Tahun 2014, kebijakan DBH diarahkan
kesejahteraan rakyat. Alokasi anggaran Transfer ke Daerah untuk (1) Melaksanakan kebijakan
Fungsi distribusi dalam RAPBN 2014 yang diusulkan oleh pemeritah pada penetapan jenis dan persentase
dijalankan dalam kaitannya dengan upaya RAPBN 2014 sebesar Rp586,4 triliun pembagian Dana Bagi Hasil sesuai
pemerataan kesejahteraan masyarakat. (5,7% dari Pendapatan Domestik Bruto/ dengan ketentuan perundang-undangan;
Salah satu penyangga utama pelaksanaan PDB), yang dirinci 82,2 persen berupa (2) Melaksanakan kebijakan penyaluran
fungsi tersebut tertuang dalam bentuk Dana Perimbangan dan 17,8 persen Dana Bagi Hasil berdasarkan realisasi
alokasi anggaran transfer ke daerah. berupa Dana Otonomi Khusus dan penerimaan pajak dan PNBP (SDA)
Alokasi anggaran Transfer ke Daerah yang Penyesuaian. Pagu alokasi anggaran serta menyelesaikan kurang bayar DBH;
terdiri atas Dana Perimbangan, Dana Transfer ke Daerah tersebut meningkat (3) Menetapkan alokasi DBH secara
Otonomi Khusus, dan Dana Penyesuaian. 10,8 persen jika dibandingkan dengan tepat waktu sesuai dengan rencana
Dalam RAPBN 2014 secara rinci pagu dalam APBNP 2013 sebesar Rp529,4 penerimaan berdasarkan potensi
tujuan dari alokasi anggaran Transfer ke triliun. daerah penghasil; (4) Menyempurnakan
Daerah adalah untuk: 1. Meningkatkan Perhatian Pemerintah dari tahun proses perhitungan secara transparan
kapasitas fiskal daerah serta ke tahun terkait dana transfer ke daerah dan akuntabel melalui mekanisme
mengurangi kesenjangan fiskal antara terus menunjukkan peningkatan. rekonsiliasi data. Dalam RAPBN 2014,
pusat dan daerah, serta antardaerah; Selama 7 tahun terakhir (2008 s/d 2014) alokasi DBH direncanakan mencapai
2. Meningkatkan transparansi, perkembangan tersebut dapat dilihat Rp107,4 triliun (1,0% dari PDB), yang
akuntabilitas, dan ketepatan waktu pada Tabel Perkembangan Alokasi Dana terdiri atas 49,1 persen berupa DBH Pajak

2 0 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Serambi Ilmu

dan 50,9 persen berupa DBH Sumber diperhitungkan dalam penetapan PDN sarana dan prasarana fisik pelayanan
Daya Alam (SDA). Pagu alokasi DBH (Penerimaan Dalam Negeri) neto adalah dasar masyarakat untuk mendorong
tersebut naik 4,6% jika dibandingkan sebesar Rp195,7 triliun, maka besaran pencapaian Standar Pelayanan
dengan pagu dalam APBNP 2013 sebesar PDN neto dalam RAPBN 2014 adalah Minimal (SPM);
Rp102,7 triliun. sebesar Rp1.313,1 triliun. 2. Membantu daerah dalam
KEBIJAKAN DANA ALOKASI Selanjutnya, dengan memperhatikan membiayai kegiatan tertentu dalam
UMUM amanat UU Nomor 33 Tahun 2004 dan rangka pencapaian sasaran prioritas
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah mengacu pada hasil pembahasan antara nasional;
dana yang bersumber dari pendapatan DPR RI dan Pemerintah dalam rangka 3. Menyempurnakan penyusunan
APBN yang dialokasikan dengan tujuan Pembicaraan Tingkat I/ Pembahasan kebijakan DAK yang berbasis hasil
pemerataan kemampuan keuangan RUU tentang APBN Tahun Anggaran (output) sesuai dengan RPJMN;
antar-Daerah untuk mendanai 2014, maka besaran alokasi DAU dalam 4. Meningkatkan koordinasi
kebutuhan Daerah dalam rangka RAPBN 2014 direncanakan sebesar 26% penyusunan Petunjuk Teknis
pelaksanaan Desentralisasi. Kebijakan dari PDN netto, atau mencapai Rp341,4 (Juknis) agar lebih tepat sasaran dan
alokasi DAU ke daerah dilakukan dengan triliun (3,3% terhadap PDB). Jumlah tepat waktu;
menggunakan formula yang didasarkan tersebut, secara nominal lebih tinggi 5. Meningkatkan sinkronisasi dan
pada data dasar perhitungan DAU. Rp30,3 triliun jika dibandingkan dengan sinergitas pelaksanaan DAK baik di
Dalam rangka meningkatkan fungsi alokasi DAU dalam APBNP 2013 sebesar pusat maupun di daerah;
DAU sebagai equalization grant maka Rp311,1 triliun. Dari alokasi DAU tersebut, 6. Meningkatkan transparansi dan
diformulasikan kebijakan penentuan dibagikan untuk provinsi sebesar Rp34,1 akuntabilitas dalam pengelolaan
proporsi komponen DAU yang lebih triliun (10% dari total DAU nasional) dan DAK melalui koordinasi
memberikan porsi CF (Celah Fiskal) dibagikan untuk kabupaten/kota sebesar perencanaan dan pengelolaan DAK
lebih besar dari AD (Alokasi Dasar) Rp307,3 triliun (90% dari total DAU di berbagai tingkatan pemerintahan
dalam besaran DAU dalam formula, nasional). (mulai dari Musrenbangda);
yaitu dengan mengurangi proporsi AD KEBIJAKAN DANA ALOKASI 7. Mendukung upaya percepatan
terhadap pagu formula DAU. Makin KHUSUS pelaksanaan kegiatan di daerah
kecil peran AD dalam formula DAU, Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam rangka mewujudkan
maka makin besar peran formula dialokasikan kepada daerah tertentu tercapainya output dan outcome
berdasarkan CF. Dengan demikian, DAU dengan tujuan membantu mendanai yang diharapkan;
memiliki peran besar dalam mengoreksi kegiatan khusus yang merupakan urusan 8. Menggunakan kinerja pelaporan
kesenjangan fiskal antardaerah. Adanya daerah dan sesuai dengan prioritas pelaksanaan DAK dari daerah
penguatan peran CF dalam formula DAU nasional dalam rangka mendorong sebagai salah satu pertimbangan
dapat menghasilkan tingkat pemerataan percepatan pembangunan daerah dan dalam pengalokasian DAK
yang lebih baik dengan penggunaan pencapaian sasaran nasional. berikutnya; dan
tolok ukur kesenjangan fiskal. Pengalokasian DAK dilakukan 9. Meningkatkan koordinasi dan
Berdasarkan arah kebijakan DAU berdasarkan 3 (tiga) kriteria sebagai kualitas pemantauan dan evaluasi
tersebut, target pendapatan dalam negeri berikut: a. Kriteria Umum, yang pelaksanaan DAK.
dalam RAPBN 2014 sebesar Rp1.661,1 dirumuskan berdasarkan kemampuan
triliun, dikurangi dengan rencana keuangan daerah yang dicerminkan Kebijakan Dana Otsus dan
penerimaan negara yang dibagihasilkan dari penerimaan umum APBD setelah Penyesuaian
kepada daerah berupa DBH sebesar dikurangi dengan Belanja Pegawai Dana Otonomi Khusus
Rp107,4 triliun, rencana PNBP yang akan Negeri Sipil Daerah; b. Kriteria Khusus, Alokasi Dana Otonomi Khusus
digunakan kembali oleh kementerian/ yang dirumuskan berdasarkan peraturan dalam RAPBN 2014 direncanakan sebesar
lembaga penghasil PNBP sebesar Rp40,3 perundang-undangan yang mengatur Rp16,2 triliun (0,2 persen dari PDB).
triliun, subsidi pajak sebesar Rp4,7 penyelenggaraan otonomi khusus dan Pagu alokasi Dana Otonomi Khusus
triliun, dan sebagian porsi (60 persen) karakteristik daerah; c. Kriteria Teknis, tersebut naik Rp2,7 triliun (20,2 persen)
dari beberapa subsidi, yaitu subsidi listrik disusun berdasarkan indikator-indikator jika dibandingkan dengan alokasi dalam
sebesar Rp89,8 triliun, subsidi BBM kegiatan khusus yang akan didanai dari APBNP 2013 sebesar Rp13,4 triliun.
sebesar Rp194,9 triliun, subsidi pupuk DAK yang dirumuskan melalui indeks Alokasi Dana Otonomi Khusus tersebut
sebesar Rp21,0 triliun, subsidi pangan teknis oleh K/L terkait. terdiri atas: a. Dana Otonomi Khusus
sebesar Rp18,8 triliun, dan subsidi Kebijakan DAK TA 2014 adalah untuk Provinsi Papua dan Papua Barat
benih sebesar Rp1,6 triliun, sehingga sebagai berikut: sebesar Rp6,8 triliun, yang terdiri atas
beberapa subsidi lainnya tersebut yang 1. Membantu daerah dalam penyediaan Provinsi Papua sebesar Rp4,8 triliun

13/2012 n 2 1
EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013
Serambi Ilmu

dan Provinsi Papua Barat sebesar Rp2,0 DIY dan difasilitasi oleh Kementerian atau naik Rp17,6 triliun (25,0%) dari
triliun; b. Dana Otonomi Khusus untuk Dalam Negeri selaku koordinator. alokasi Dana Penyesuaian dalam APBNP
Provinsi Aceh sebesar Rp6,8 triliun; Hasil pembahasan teknis tersebut 2013 sebesar Rp70,4 triliun.
c. Dana tambahan Otonomi Khusus disampaikan kepada Kementerian Secara umum kebijakan alokasi
Infrastruktur Provinsi Papua dan Provinsi Keuangan dan Kementerian Perencanaan dana transfer ke daerah dalam RAPBN
Papua Barat sebesar Rp2,5 triliun, yang Pembangunan Nasional/Badan 2014 tidak berbeda dengan kebijakan
terdiri atas Provinsi Papua sebesar Perencanaan Pembangunan Nasional tahun 2013. Perbedaan yang nampak
Rp1.750,0 miliar dan Provinsi Papua Barat untuk kemudian dianggarkan dalam jelas yaitu adanya kenaikan alokasi untuk
sebesar Rp750,0 miliar. APBN. Anggaran Dana Keistimewaan seluruh jenis belanja transfer ke daerah.
Dana Keistimewaan Daerah DIY dalam RAPBN 2014 direncanakan Disamping itu ada alokasi dana untuk
Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar Rp523,9 miliar. keistimewaan DIY, yang mana selama ini
Dengan ditetapkannya UU Nomor belum pernah dialokasikan.
13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Dana Penyesuaian Atas pengajuan RAPBN 2014,
Daerah Istimewa Yogyakarta maka Dana Penyesuaian adalah dana yang telah mendapatkan pemandangan
pada Tahun Anggaran 2013 mulai dialokasikan untuk membantu daerah umum dari fraksi-fraksi yang ada di DPR.
dialokasikan dana untuk Keistimewaan dalam rangka melaksanakan kebijakan Terkait dengan alokasi dana transfer
DIY. Sebagaimana diatur bahwa alokasi tertentu sesuai dengan Ketentuan suara mayoritas fraksi menghendaki agar
dana keistimewaan DIY dibahas dan Peraturan Perundang-undangan. alokasi dana transfer terus ditingkatkan
ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan Dana Penyesuaian ditujukan untuk guna pemerataan pembangunan.
pengajuan dari Pemerintah Daerah mendukung program/kebijakan tertentu Disamping itu pemerintah diharapkan
DIY. Dalam rangka penyediaan Dana pemerintah yang berdasarkan peraturan juga betul-betul mengawal agar dana
Keistimewaan, Pemerintah Daerah DIY perundang-undangan, kegiatannya transfer dapat digunakan sesuai dengan
wajib menyampaikan rencana kebutuhan sudah menjadi urusan daerah. Dalam sasaran sehingga dapat mempercepat
anggaran yang dituangkan dalam RAPBN 2014, alokasi Dana Penyesuaian pembangunan di daerah.
rencana program dan kegiatan tahunan terdiri atas Tunjangan Profesi Guru Usulan kebijakan dana transfer
serta 5 (lima) tahunan. Pembahasan PNSD, Bantuan Operasional Sekolah dari Pemerintah kepada DPR tersebut,
teknis program dan kegiatan yang (BOS), Dana Tambahan Penghasilan selanjutnya akan menjadi sebuah
didanai oleh Dana Keistimewaan DIY Guru PNSD, Dana Insentif Daerah, dan penetapan setelah disetujuinya UU APBN
dilakukan antara Pemerintah Daerah Dana Proyek Pemerintah Daerah dan 2014.
DIY bersama dengan kementerian/ Desentralisasi (P2D2). Pagu alokasi Dana
*Penulis adalah widyaiswara pada
lembaga pemerintah nonkementerian Penyesuaian tahun 2014 direncanakan
Pusdiklat KNPK
yang berkaitan dengan Keistimewaan sebesar Rp87,9 triliun (0,8% dari PDB), BPPK - Kemenkeu

586
529
480
411
344
292 309

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014


Tabel 1
Perkembangan Alokasi Dana Transfer ke Daerah ( dalam Triliun)
(2008 s.d 2014)

2 2 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013


Serambi Ilmu

Ekspor Produk
Pertambangan

Oleh : Hanik Rustiningsih

... luar yang dibebankan kepada DJBC dari


tahun ke tahun sejak dua tahun terakhir
e. Berdasarkan informasi dari Direk-
torat Jenderal Pajak atau berdasar-
selalu meningkat. Bahkan dua tahun ter- kan hasil analisis informasi dari Unit
Ekspor merupakan kegiatan menge- akhir target penerimaan bea keluar lebih Pengawasan terdapat indikasi yang
luarkan barang dari daerah pabean. Kelu- tinggi dari target penerimaan bea masuk. kuat akan terjadi pelanggaran atau
ar masuknya barang melalui batas daerah APBN 2013 telah menargetkan peneri- telah terjadi pelanggaran ketentuan
pabean menjadi obyek pengawasan Di- maan bea keluar sebesar Rp. 31,7 triliun perundang-undangan.
rektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). sementara target bea masuk sebesar Rp.
Ekspor produk pertambangan berupa 27 triliun. Target APBN 2013 ini telah di- Kenyataan ini menuntut kerja
mineral dan batuan juga menjadi obyek revisi pada APBNP 2013 menjadi Rp. 17.6 keras dan konsisten dari DJBC dalam
pengawasan DJBC karena ekspornya triliun untuk bea keluar dan Rp. 30,8 tril- upaya pengawasan terhadap kebena-
dikenakan bea keluar dan/atau pem- iun untuk bea masuk. Sampai dengan Juli ran pembayaran bea keluar atas ekspor
batasan ekspor. Bea keluar merupakan 2013 target tersebut baru terpenuhi Rp. barang yang dikenakan bea keluar dan
pungutan negara berdasarkan undang- 8,074 triliun (45,85% dari target APBNP) terpenuhinya ketentuan pembatasan
undang kepabeanan yang dikenakan ter- untuk bea keluar dan Rp. 17,364 triliun ekspor.
hadap barang ekspor. (56,36 % dari target APBNP) untuk bea
Pengenaan bea keluar (BK) terhadap masuk. (sumber data Dit. PPKC) Ketentuan Pengenaan Bea Keluar
beberapa barang yang diekspor bertu- Inilah yang menjadi tantangan (BK) Terhadap Ekspor Produk Pert-
juan untuk: bagi DJBC untuk lebih meningkatkan ambangan
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pengawasan demi tercapainya tujuan Pengenaan bea keluar atas ba-
dalam negeri; pengenaan BK dan target penerimaan rang ekspor ditetapkan melalui Per-
b. Melindungi kelestarian sumber daya dengan tetap mengedepankan pelay- aturan Menteri Keuangan Nomor: 75/
alam; anan dan kelancaran arus barang ekspor. PMK.011/2012 tanggal 16 Mei 2012 tentang
c. Mengantisipasi kenaikan harga yang Pada prinsipnya ekspor tidak dilakukan Penetapan Barang Ekspor yang Dikena-
cukup drastis dari komoditi ekspor pemeriksaan fisik kecuali terhadap ba- kan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. Per-
tertentu di pasaran internasional; rang: aturan ini efektif berlaku sejak tanggal
atau a. Yang akan diimpor kembali; diundangkan, yaitu tanggal 16 Mei 2012.
d. Menjaga stabilitas harga komoditi b. Pada saat impornya ditujukan untuk Beberapa produk yang dikenakan bea
tertentu di dalam negeri. diekspor kembali; keluar saat ekspornya adalah kulit (jan-
Dari ke empat tujuan pengenaan bea c. Mendapat fasilitas kemudahan im- gat dan kulit mentah/pickled, dan kulit
keluar tersebut, tidak satupun yang ber- por tujuan ekspor; disamak); kayu (veneer, serpih kayu, dan
orientasi pada penerimaan negara. Pada d. Dikenai Bea Keluar; kayu olahan); biji kakao; Kelapa sawit,
kenyataannya, target penerimaan bea ke-

13/2012 n 2 3
EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013
Serambi Ilmu

Crude Palm Oil (CPO) dan produk tu- tir terdaftar. Ketentuan pembatasan ekspor ko-
runannya (29 komoditi); dan Bijih (raw Ekspor produk pertambangan beru- moditi produk pertambangan adalah se-
material atau ore) mineral (65 komoditi). pa mineral logam, mineral non logam bagai berikut :
dan batuan dikenakan ketentuan pem- a. Eksportir yang boleh melaku-
Pengenaan BK atas produk pert- batasan ekspor sesuai dengan Peraturan kan ekspor adalah eksportir yang telah
ambangan hanya berlaku bagi 65 jenis Menteri Perdagangan Nomor 29/M- mendapat pengakuan sebagai Eksportir
produk pertambangan dengan penge- DAG/PER/5/2012 Jo Permendag No. Terdaftar Produk Pertambangan (ET-
naan tarif BK flat 20% dari Harga Ekspor 52/M-DAG/Per/8/2012 tentang Keten- Produk Pertambangan) dari Direktur
(HE) yang akan ditetapkan tiap bulan tuan Ekspor Produk Pertambangan. Yang Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Ke-
oleh Menteri Keuangan. 65 komoditi dimaksud dengan produk pertambangan menterian Perdagangan; ET-Produk
tersebut terdiri dari: dalam Permendag tersebut adalah sum- Pertambangan diterbitkan Kementerian
1) Mineral Logam, ber daya alam yang tak terbarukan yang Perdagangan setelah mempertimbang-
1. Terdiri dari 21 komoditi berupa digali dari perut bumi yang belum diolah kan rekomendasi dari Kementerian
pirit besi dan bijih: besi, temba- dan atau dimurnikan (raw material atau ESDM. Berdasarkan ketentuan dalam
ga, seng, mangan, nikel, kobalt, ore) dapat berupa mineral logam, min- Peraturan Menteri ESDM No.11 Tahun
aluminium, timbal, kromium, eral non logam dan batuan. Produk per- 2012 jo No. 07 tahun 2012 tentang Pen-
molibdenum, ilmenite, tita- tambangan yang ekspornya dikenakan ingkatan Nilai Tambah Mineral Melalui
nium, zirkonium, perak, emas, pembatasan sejumlah 61 komoditi, yang Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian
platinum, dan antimoni. terdiri dari Mineral Logam (21 komoditi), Mineral, penerbitan rekomendasi oleh
2) Mineral bukan Logam Mineral bukan Logam (10 komoditi) , Kementerian ESDM diberikan setelah
1. Terdiri dari 10 komoditi, yaitu: dan Batuan (30 komoditi). Pemegang IUP Operasi produksi dan IPR
kuarsa, kuarsit, kaolin, dan ta- memenuhi persyaratan, antara lain :
nah liat kaolin lainnya dikalki- Pada prinsipnya jenis komoditi 1) Status IUP Operasi Produksi dan
nasi maupun tidak, batu kapur, produk pertambangan yang dikenakan IPR Clear and Clean;
feldspar, zirkonium silikat dari pembatasan ekspor dengan yang dike- 2) Melunasi kewajiban pembayaran
jenis yang digunakan sebagai nakan bea keluar adalah sama. Namun keuangan kepada negara;
opasitas, zeolit bubuk diaktivasi kalau kita perhatikan ada perbedaan 3) Menyampaikan rencana kerja dan/
dengan nilai KTK 100 miliequiv- jumlah antara produk pertambangan atau kerjasama dalam pengolahan
alen, zeolit bentuk pelet atau berupa batuan yang dikenakan pem- dan/atau pemurnian mineral di
semacamnya dengan nilai KTK batasan ekspor dengan yang dikenakan dalam negeri; dan
100 miliequivalen, intan indus- bea keluar. Pada pembatasan ekspor ter- 4) Menandatangani pakta integritas.
tri lainnya, dan intan bukan in- dapat 30 komoditi dan yang dikenakan Dengan demikian, seharusnya
dustri lainnya. bea keluar terdapat 34 komoditi. Awal- eksportir yang telah mendapat pen-
3) Batuan, nya, berdasarkan Permendag 29/M-DAG/ gakuan sebagai ET- Produk Pertamban-
1. Terdiri dari 34 komoditi, antara PER/5/2012 yang dikenakan BK dan yang gan tidak mempunyai permasalahan
lain: garnet alami, batu sabak, dikenakan pembatasan ekspor jumlahn- dengan perizinan pertambangan dan ke-
onik, marmer dan travertine ya sama, namun dengan dikeluarkannya wajiban keuangan kepada negara (royalti
yang tidak dikerjakan atau dik- Permendag No. 52/M-DAG/Per/8/2012 dan sebagainya).
erjakan secara kasar, giok, gra- yang merubah Permendag 29/M-DAG/ b. Ekspor produk pertambangan
nit, peridotit, gabro, opal, kalse- PER/5/2012, maka terdapat empat ko- yang dilakukan oleh ET-produk Pertam-
don, jasper, topaz. moditi yang dikeluarkan dari pengenaan bangan harus dilengkapi dengan Surat
pembatasan yaitu: marmer dan travertine Persetujuan Ekspor (SPE) dari Kemen-
Ketentuan Pembatasan Ekspor bentuk balok dan lembaran tebal; marm- terian Perdagangan. Dalam SPE inilah
Produk pertambangan er bentuk balok dan lembaran tebal. Jadi ditentukan jumlah (kuota) yang dapat
Pengertian pembatasan ekspor atas ekspor kempat batuan tersebut tidak diekspor oleh suatu perusahaan dalam
dalam kepabeanan berarti ekspor atas dikenakan pembatasan ekspor namun kurun waktu tertentu;
suatu barang tidak bisa dilakukan secara ekspornya dikenakan BK. c. Wajib dilakukan penelusuran
bebas melainkan dengan mekanisme Perbedaan yang kedua terdapat pada teknis atau verifikasi oleh surveyor yang
pembatasan tertentu berdasarkan ke- 21 komoditi mineral logam. Ketentuan ditetapkan oleh Menteri Perdagangan.
tentuan dari instansi teknis, misalnya pembatasan ekspor dikenakan terhadap Sampai dengan saat ini, surveyor yang
persetujuan ekspor, keharusan verifikasi bijih dan konsentrat mineral logam, telah ditetapkan adalah PT Sucofindo
oleh surveyor, persyaratan mutu atas tetapi BK hanya dikenakan terhadap dan PT Surveyor Indonesia. Hasil Veri-
suatu produk ekspor, persyaratan ekspor- produk mineral logam berupa bijih. fikasi atau Penelusuran Teknis dituang-

2 4 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

kan dalam bentuk Laporan Surveyor (LS) kan baik melalui proses konsentrasi Kendali Ekspor yang menyertainya, Per-
disertai hasil Analisa Kualitatif kompo- gravitasi, konsentrasi elekstrostatik, aturan tentang HE atau pemberitahuan
sisi dan kadar mineral yang terkandung. konsentrasi magnetik (magnetic sep- dalam PEB. Perbedaan ini sangat signifi-
LS beserta analisa kualitatif dari labo- arator) maupun proses flotasi. kan mengingat ekspor produk pertam-
ratorium digunakan sebagai dokumen Dalam surat tersebut disampaikan bangan biasanya diekspor dalam jumlah
pelengkap pabean yang diwajibkan un- juga beberapa kriteria konsentrat untuk : besar sehingga dapat berpotensi kehilan-
tuk pendaftaran PEB. 1) Tembaga, apabila berkadar Cu gan BK yang besar juga.
(tembaga) 18-40% (rata-rata 24%), Harga Ekspor beberapa bijih mineral
Tantangan Bea dan Cukai dalam 22-41g/t Au (emas), 50-60g/t Ag logam dalam Peraturan Menteri Keuan-
Pengawasan Ekspor produk Pertam- (perak); ukuran 100-75 mesh; proses: gan dibedakan menjadi beberapa layer
bangan crushing, grinding, flotasi, dewater- tergantung dari prosentase kandungan
Penetapan bea keluar dan pem- ing. bijihnya, misalnya bijih besi, bijih man-
batasan ekspor produk pertambangan 2) Timbal, kadar > 50% Pb; ukuran 65- gan dan bijih kromium. Pembedaan HE
dinilai banyak kalangan sebagai langkah 140 mesh; proses: konsentrasi grav- berdasarkan layer ini berpotensi men-
yang tepat dalam menertibkan kegiatan ity (meja goyang), klasifier, flotasi. jadi “celah” eksportir untuk pelarian BK
ekspor produk pertambangan serta men- 3) Seng, kadar >50% Zn; ukuran sam- dengan pemberitahuan kadar yang tidak
goptimalkan dan menjaga penerimaan pai dengan 65 mesh; proses: crush- sebenarnya.
negara. Secara regulasi seharusnya ini ing, milling, klasifier, flotasi. Berdasarkan beberapa uraian di
bersifat sementara mengingat adanya Selain kriteria tersebut di atas, tidak atas, sangatlah nyata bahwa pengawasan
kewajiban pengolahan dan pemurnian ada panduan resmi untuk kepentingan pemenuhan ketentuan pembatasan
produk pertambangan di dalam neg- pengawasan. Yang bisa dijadikan bahan ekspor dan bea keluar atas produk per-
eri dalam kurun waktu paling lambat 5 pertimbangan bagi petugas bea dan cu- tambangan oleh DJBC, membutuhkan
(lima) tahun sejak berlakunya Undang- kai adalah data perusahaan/eksportir, pemahaman dan kemampuan teknis
undang Nomor 4 tahun 2009 tentang apakah yang bersangkutan telah memi- petugas yang sangat baik, dan ini meru-
Pertambangan Mineral dan Batubara, liki unit pengolahan bijih mineral atau pakan tantangan besar bagi DJBC.
yang berarti Januari 2014. belum atau yang bersangkutan telah
Sebagai petugas Bea dan Cukai, memiliki kerjasama pengolahan dengan
pengawasan atas ketentuan pengenaan unit pengolahan mineral. Jika perusa- ...
BK dan pembatasan ekspor produk per- haan telah memiliki, besar kemungkinan
tambangan ini merupakan tantangan bijih yang diekspor telah melalui proses
yang tidak ringan, karena membutuhkan pengolahan menjadi konsentrat dan se-
pemahaman produk dan spesifikasi tek- baliknya.
nis yang baik dari petugas itu sendiri. Selain masalah perbedaan bijih dan
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, konsentrat, pemahaman teknis beri-
pengenaan bea keluar produk mineral lo- kutnya adalah pengetahuan atas bijih
gam hanya dikenakan terhadap mineral itu sendiri. Bijih mineral suatu logam
logam berupa bijih, sedangkan konsen- dapat ditemui dalam beberapa senyawa,
trat tidak dikenakan bea keluar. Dari sisi misalnya, bijih besi biasanya ditemukan
pelaksanaan di lapangan, membedakan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hema-
antara bijih dan konsentrat bukanlah hal tit (Fe2O3), goethite (FeO(OH), limonit
yang mudah, padahal ini menentukan (FeO(OH)n(H2O) atau siderite (FeCO3).
sekali apakah ekspor mineral logam dike- Hal ini memerlukan peningkatan penge-
nakan bea keluar atau tidak. Sesuai den- tahuan khusus pegawai DJBC.
gan klarifikasi Direktur Jenderal Mineral Perhitungan BK ditentukan oleh
dan Batubara, Kementerian ESDM ke- jumlah komoditi yang diekspor, tariff BK
pada Ditjen Bea dan Cukai melalui surat dan Harga Ekspor (HE). Beberapa ko-
nomor: 339/30/DJB/013 tanggal 28 Feb- moditi bijih mineral logam dinyatakan
ruari 2013 dinyatakan bahwa pengola- dengan satuan WMT (wet metric ton)
han mineral bijih menjadi konsentrat dan yang lain dengan DMT (dry metric
merupakan proses pemisahan antara ton). Penggunaan satuan ini akan men-
mineral berharga dengan mineral ti- jadi kendala tersendiri apabila tidak ada *Penulis adalah widyaiswara pada
dak berharga, sehingga didapat kadar kesesuaian antara SPE yang dikeluarkan Pusdiklat Bea dan Cukai
yang lebih tinggi dan menguntung- Kementerian Perdagangan dengan Kartu BPPK - Kemenkeu

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 2 5


Serambi Ilmu

Evolusi Ilmu Ekonomi dan


Kehidupan Masyarakat
Modern: Apa yang salah?
Oleh : Roberto Akyuwen

... liru, sehingga justru menimbulkan dead-weight


lost di dalam perekonomian.
Pada krisis ekonomi tahun 2008, para pelaku
Peradaban manusia telah berkembang sangat bisnis keuangan sangat bergantung pada model-
dinamis dan semakin kompleks. Sebagian ma- model matematika untuk membuat keputusan
syarakat berada dalam posisi selaku konsumen yang strategis. Sekalipun tidak dapat memperki-
barang dan jasa, sedangkan lainnya menjadi pro- rakan apa yang terjadi di masa datang, model-
dusen. Peran pemerintah memfasilitasi keseim- model tersebut tetap dipandang mampu meng-
bangan permintaan dan penawaran telah menga- hitung risiko. Padahal, kita tidak perlu menjadi
rah pada perekonomian campuran, alias melihat seorang ahli matematika untuk melihat bahwa
situasi dan kondisi. model-model ekonomi yang menjadi landasan
Perilaku individu selaku homo economicus utama sistem keuangan dunia memiliki sesuatu
maupun organisasi bisnis menunjukkan indi- yang sangat salah di dalamnya. Tetapi, bagaima-
kasi kanibalisme, seakan-akan kembali ke jaman na bisa begitu banyak ahli ekonomi yang dibayar
purba. Yang kuat menjadi semakin kokoh, semen- tinggi melakukan kesalahan yang fatal? “Why did
tara yang lemah bak hilang ditelan bumi. Masalah no one see it coming?”, kata Ratu Elizabeth tatkala
pengangguran, kemiskinan, dan disparitas hanya mengunjungi London School of Business (Orell,
menjadi jargon kepentingan kekuasaan, tanpa 2012: 2).
upaya penyelesaian secara sistematis. Tidak seorangpun yang sangat terkejut den-
Para ekonom di kampus tenggelam dalam gan krisis keuangan seperti yang dirasakan para
pilihan di antara melakukan analisis kuantitatif analis kuantitatif dengan model-model matema-
yang rumit agar terlihat pintar, atau membualkan tikanya. Seperti pada awal tahun 2003, di mana
argumentasi kualitatif panjang lebar bagaikan Warren Buffet memperkenalkan suatu produk
politisi ekonomi, demi popularitas. Sebagian lain- keuangan yang kompleks yang disebutnya sebagai
nya terperangkap di dalam kebingungan di antara derivatif. Dalam krisis keuangan, produk-produk
kedua mainstream ekonomi tersebut dan akh- derivatif memainkan peran kunci, sehingga dise-
irnya bersikap pragmatis. but sebagai “financial weapon of mass destruc-
Terlalu banyak fakta empirik yang dapat digu- tion”.
nakan untuk membuktikan berbagai misleading Mengapa terjadi demikian? Ilmu ekono-
dalam memahami, mengembangkan, dan mener- mi adalah suatu representasi matematika dari
apkan konsep ekonomi di dalam kehidupan ma- perilaku manusia yang didasarkan pada sejumlah
syarakat moderen. Kegagalan para ekonom untuk asumsi. Asumsi-asumsi dimaksud seringkali jauh
memprediksi krisis keuangan bukanlah suatu hal dari realita, sehingga menjadi suatu misleading
yang khas, karena terlalu sering terjadi. Fenom- caricature. Ilmu ekonomi tradisional yang dimod-
ena yang serupa tidak jarang pula dijumpai dalam elkan mengacu pada ilmu fisika dan mekanika
konteks kebijakan ekonomi pemerintah yang ke- sangat tidak relevan dengan perekonomian yang

2 6 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

berisi makluk hidup dengan segala interaksinya. sejarah keuangan. Tiga kata yang menjadi ciri cara
Sepatutnya diperlukan suatu model ekonomi pandang kuno mengenai perekonomian adalah
yang lebih realistis dengan kondisi perekonomi- efisiensi, stabilitas, dan rasionalitas.
an. Sayangnya, upaya ini sering menjadi rancu, Para pedagang dan investor sangat mengge-
karena implementasi konsep ekonomi yang tidak mari formula yang sederhana dan mudah dipa-
bisa dilepaskan dari bias kepentingan politik dan hami, seperti distribusi data. Intisari dari dis-
bisnis. tribusi normal adalah mengolah risiko menjadi
Secara komprehensif, kesalahan pertama angka tertentu, yaitu deviasi standar. Banyak
dalam evolusi konsep ekonomi, yang masih dia- pelaku hedge funds yang menggunakan algoritma
jarkan di ruang-ruang kuliah hingga saat ini, statistik yang sempurna, namun memfokuskan
adalah bahwa perekonomian semata-mata dapat pada perdagangan yang bersifat mengeksploitasi
digambarkan oleh hukum-hukum ekonomi. sumber daya. Rahasia dari keuangan kuantitatif
Kedua, perekonomian dijalankan oleh individu- adalah bahwa instrumen-instrumen yang digu-
individu yang independen. Ketiga, perekono- nakan sebenarnya sederhana, namun dirumit-
mian bersifat stabil. Selanjutnya, risiko ekonomi kan oleh ahli matematika dan ekonom agar bisa
dengan mudah dikelola menggunakan statistika. bergaya. Sejujurnya, pemodelan risiko misalnya,
Kelima, perekonomian berkarakter rasional dan tidak banyak berubah sejak pengenalan segitiga
efisien. Keenam, perekonomian berjalan tanpa Pascal.
membedakan gender. Ketujuh, perekonomian Teknik pemodelan risiko yang digunakan
adalah adil. Kedelapan, pertumbuhan ekonomi secara luas saat ini adalah Value at Risk (VaR).
dapat berlangsung selamanya. Kesembilan, per- Teknik ini mengestimasi peluang kerugian keuan-
ekonomian mampu membuat kita semua baha- gan terburuk dari suatu organisasi. Banyak bank,
gia. Terakhir, pertumbuhan ekonomi selalu baik. regulator, dan lembaga pemeringkat kredit telah
Sebagian pembaca pasti sulit untuk memper- mengadopsi VaR, dan demikian pula dengan para
cayai bahwa telah terjadi kekeliruan yang men- investor dan analis. Risiko diperkirakan dengan
dasar dalam arus utama ilmu ekonomi. Situasi ini mengumpulkan data runtut waktu dan menga-
dapat dipahami mengingat salah satu kekuatan nalisisnya menggunakan teknik statistik (likeli-
dari ilmu pengetahuan, termasuk ilmu ekonomi, hood for a particular loss). Namun, meskipun san-
adalah self-correcting. Jika suatu teori dipandang gat populer, implementasi model VaR mengalami
cacat, maka akan segera digantikan oleh teori banyak kegagalan. Salah satu penyebabnya adalah
lainnya. Sebagai contoh, hukum pergerakan dari mengapa risiko keuangan tetap digambarkan
Newton telah dimodifikasi dalam bentuk teori dalam bentuk deviasi standar bahkan pada saat
kuantum. konsep tersebut tidak bermakna bagi distribusi
Ekonomi Neoklasik yang didasarkan pada yang tidak normal.
teori ortodoks hingga saat ini masih menjadi Pengelolaan risiko secara kuantitatif belaka
menu kurikulum yang diajarkan kepada calon memberikan nuansa yang salah mengenai rasa
ekonom dan pemimpin bisnis masa depan di aman terhadap risiko kerugian, terutama bagi
seantero universitas dan sekolah bisnis. Secara pemula di pasar keuangan. Seperti layaknya pera-
eksplisit, basis ekonomi Neoklasik dapat diband- latan pemadam kebakaran yang dapat berfungsi
ingkan dengan fisika Newton. Teori ekonomi dengan baik setiap saat ketika dicoba, kecuali
Neoklasik mengasumsikan bahwa perilaku in- pada saat benar-benar terjadi kebakaran. Singkat-
dividu dapat diprediksi menggunakan hukum- nya, agar aplikasi konsep ekonomi menjadi lebih
hukum ekonomi. Bagaikan suatu cerita dongeng, realistis, kita sepantasnya membuang jauh pe-
kurva penawaran dan permintaan adalah suatu mikiran mengenai manusia ekonomi yang rasion-
mitos yang sering dilukiskan, tetapi tidak pernah al dan menggantikannya dengan sesuatu yang
terjadi. merefleksikan pengamatan empirik mengenai
Banyak ekonom yang memiliki pemahaman perilaku masyarakat yang sebenarnya. Ekonom
bahwa perekonomian stabil secara intrinsik. Pe- yang dididik untuk percaya bahwa masyarakat
rubahan harga hanya terjadi dalam kisaran yang bertindak rasional menghadapi kenyataan bahwa
sempit dan acak, sehingga kegelisahan yang tim- sangat sulit menemukannya di dalam dunia nya-
bul di masyarakat dapat teratasi oleh kekuatan ta. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan
pasar (invisible hand). Asumsi ini boleh saja digu- ekonomi seharusnya membuat berbagai keputu-
nakan, namun kontradiktif dengan semua catatan san yang didasarkan pada informasi yang tersedia

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 2 7


Serambi Ilmu

dan tidak berpandangan sempit. menggoyahkan pemikiran kolektif dari kelompok


Beragam model matematika yang melan- elit yang terdiri dari para ekonom ortodoks. Mer-
dasi banyak pengambilan keputusan ekonomi eka tetap menjalankan bisnisnya seperti biasa.
di dalam masyarakat modern adalah instrumen Meskipun model ekspektasi rasional telah dijewer
yang sangat berguna untuk keperluan simu- oleh krisis, namun tetap menjadi bagian penting
lasi dan memahami perekonomian. Walaupun dalam kurikulum ekonomi di kampus-kampus.
demikian, model-model tersebut tidak pernah Sudah saatnya bagi ilmuwan, pemikir, dan
mampu sepenuhnya memprediksi risiko. Den- praktisi untuk membangun ide-ide ekonomi
gan menyadari fenomena ini, untuk membangun baru. Teori-teori yang dikembangkan mungkin
kembali kondisi perekonomian yang lebih seim- saja sangat tersebar dan tidak saling terhubung
bang, kita pertama-tama perlu menata kembali tetapi semuanya merupakan bagian dari gerakan
keseimbangan pemahaman mengenai prioritas, semi-koheren. Perekonomian seharusnya tidak
teori, dan mitos. Sebagaimana diutarakan oleh dipandang sebagai suatu mesin yang efisien dan
Cardano, seorang ahli fisika dan sekaligus penjudi deterministik yang berjalan secara otomatis, teta-
ulung, “A man is nothing but his mind; if that be pi merupakan suatu benda hidup di mana kita
out of order, all’s amiss, and if that be well, the rest dengan sadar ikut mempengaruhinya. Entah un-
is at ease”. tuk menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Dalam bahasa yang paling sederhana, tu- Perekonomian dunia telah berkembang dan
juan utama dari pertumbuhan ekonomi adalah mitos-mitos leluhur telah ditinggalkan. Kita me-
membuat kita semua bahagia. Namun, sekalipun mang tidak pernah mampu menyusun model
manusia modern saat ini, khususnya di negara- ekonomi yang sempurna atau menghilangkan
negara maju, telah menjadi sangat kaya, men- peluang bencana keuangan berikutnya. Namun,
ghuni rumah mewah, dan mengendarai mobil kita harus menyelesaikan hutang yang tersisa dan
mahal, ternyata pengukuran tingkat kebahagiaan terus-menerus melakukan prediksi sebagai jalan
di dunia mengalami sedikit penurunan sejak ta- keluar atas permasalahan yang dihadapi.
hun 1960an. Sebaliknya, banyak negara dengan Teori baru terinspirasi dari bidang baru
standar kehidupan yang lebih rendah dilaporkan dalam matematika terapan, seperti teori jaringan,
memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. kompleksitas, dan dinamika non-linier. Men-
Negara-negara yang dimaksud adalah Indonesia, gapa? Karena perekonomian merupakan sistem
Vietnam, El Salvador, dan Meksiko. Haruskah kita yang kompleks, dinamik, dan elemen-elemennya
terkejut? saling terhubung. Di samping itu, perkembangan
Ilmu Ekonomi melihat dirinya sendiri sebagai internet, globalisasi, dan komputerisasi layanan
tujuan. Arus utama teori ekonomi menyatakan perbankan menyediakan instrumen analisis yang
bahwa perekonomian adalah stabil dan optimal. canggih dengan suplai data yang akurat. Sekali
Kenyataannya, perusahaan-perusahaan keuan- kita mulai memperlakukan perekonomian seb-
gan yang mengendalikan sebagian besar kekay- agai suatu makluk hidup dan bukan mesin, maka
aan dunia, tidak perduli. Mereka mendukung kita harus memperhatikan pula suatu bidang
cara berpikir Neoklasik, tetapi juga menjalankan yang jauh lebih penting dari sekedar “price is
ketidakadilan dan ketidakstabilan. Mereka meng- right”, yaitu persoalan “etika”.
hasilkan uang secara spekulatif dari adanya pe- Anda tidak perlu menjadi seorang agamawan
rubahan harga. Jika pasar berjalan secara efisien, untuk melihat pentingnya etika dalam transaksi
seharusnya perubahan harga hanya kecil dan bisnis atau membuat kebijakan yang mempenga-
acak, sehingga sulit untuk memperoleh keuntun- ruhi perekonomian. Ketika sektor keuangan atau
gan. pemanfaatan sumber daya alam menjadi terlalu
Sejak krisis berlalu, pasar modal berangsur besar, maka perilaku mencari keuntungan dan
pulih. Namun, cadangan minyak bumi semakin korupsi akan muncul dengan sendirinya. Pihak-
menyusut dan karbondioksida semakin mence- pihak ini akan mengekstraksi pendapatan tanpa
mari udara. Hutang sektor swasta telah ditrans- berkontribusi terhadap produktivitas. Untuk itu,
formasi menjadi hutang sektor publik, sehingga kita memerlukan suatu ilmu ekonomi baru.
meningkatkan ancaman terhadap kedaulatan
ekonomi di beberapa negara. Sektor keuangan ...
*Penulis adalah widyaiswara pada BDK Yogyakarta
telah menjadi semakin terkonsentrasi. Krisis eko-
BPPK - Kemenkeu
nomi dan bencana alam sekalipun tidak mampu

2 8 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

APAKAH FENOMENA
FLYPAPER EFFECT
TERJADI DI INDONESIA?
Telaah tentang pengaruh intergovermental grants terhadap
perilaku belanja Pemerintah Daerah di Indonesia

Oleh : Sampurna Budi Utama

... (2008), Mardiasmo (2009) menyatakan bahwa


desentralisasi fiskal mensyaratkan adanya
pembagian kewenangan kepada daerah
Pelaksanaan kebijakan desentralisasi dalam hal penerimaan/pendanaan (revenue
merupakan perubahan yang sangat strategis dalam assignment) yang mengiringi pemberian tugas
sejarah Indonesia. Perubahan ini merupakan dan kewenangan kepada pemerintah daerah
respon terhadap perkembangan keadaan yang (expenditure assignment) sehingga hubungan
begitu dinamis baik di dalam maupun di luar keuangan pusat dan daerah perlu diberikan
negeri, serta tantangan persaingan global sehingga pengaturan sedemikian rupa. Tujuannya untuk
dipandang perlu untuk menyelenggarakan menciptakan kondisi ideal dimana kebutuhan
desentralisasi dengan memberikan kewenangan pengeluaran yang menjadi tanggung jawab daerah
yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada dapat dibiayai dari sumber-sumber penerimaan
daerah secara proporsional. Budiono (dalam daerah yang ada.
Sidik et al, 2002) menjelaskan bahwa tujuan Menurut Rasyid (2007) dalam Haris (2007)
desentralisasi adalah untuk lebih meningkatkan diharapkan melalui kebijakan desentralisasi
kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat, akan terjadi peningkatan efisiensi administrasi
pengembangan kehidupan berdemokrasi, keuangan daerah serta pengaturan yang jelas atas
keadilan, dan pemerataan, dan pemeliharaan sumber-sumber pendapatan negara dan daerah,
hubungan yang serasi antara pusat dan daerah pembagian revenue dari sumber penerimaan
serta antar-daerah. yang berkait dengan kekayaan alam, pajak
Pemberian kewenangan (baik desentralisasi dan retribusi, serta tata cara dan syarat untuk
maupun dekonsentrasi) diwujudkan melalui pinjaman dan obligasi daerah. Salah satu konsep
pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan dasar yang melandasinya paket UU Otonomi
sumber daya nasional serta perimbangan Daerah adalah sebagai upaya perwujudan
keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah desentralisasi fiskal melalui pembesaran alokasi
Daerah. Mengutip Bahl (1998) dan Rahmawati subsidi dari pemerintah pusat yang bersifat block

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 2 9


Serambi Ilmu

grant dan pengaturan pembagian sumber-sumber Hubungan pengaruh dari transfer dana antar
pendapatan daerah. pemerintah dan pendapatan daerah terhadap
Penerapan kebijakan desentralisasi kebijakan belanja daerah dalam dunia akademis
mengakibatkan kebijakan penggunaan hampir dikenal sebagai flypaper effect. Beberapa
semua dana terkait penyelenggaraan fungsi peneliti menjelaskan respon belanja pemerintah
pemerintah daerah diserahkan sepenuhnya daerah sebagai flypaper effect, yaitu respon
kepada Pemda. Pemda yang lebih mengerti dan belanja pemerintah daerah yang berbeda untuk
memahami kebutuhan daerahnya diharapkan sumber dana dari transfer Pemerintah Pusat
akan menggunakan dana tersebut untuk dan pendapatan sendiri (seperti pajak daerah).
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Dengan kata lain, ketika penerimaan daerah
secara efektif dan efisien, dan melaporkan berasal dari transfer, maka stimulasi belanja yang
penggunaan dana tersebut secara transparan dan ditimbulkannya berbeda dengan stimulasi yang
akuntabel sebagai bentuk pertanggung-jawaban muncul dari pendapatan daerah (terutama pajak
kepada publik. daerah). Ketika respon belanja daerah lebih besar
Perilaku pemerintah daerah untuk terhadap transfer dibandingkan dengan respon
mengalokasikan dana yang dimilikinya, baik belanja daerah lebih besar terhadap pendapatan
dari transfer Pusat maupun dari pendapatan daerah, kondisi tersebut disebut sebagai flypaper
daerahnya sendiri, merupakan objek yang telah effect (Oates, 1999).
diteliti untuk dijelaskan oleh beberapa peneliti Pendekatan umum mengenai flypaper effect
dengan berbagai pendekatan. Pemerintah daerah antara lain menyebutkan pengaruh transfer dana
bisa merespon transfer dari Pusat secara simetris sebagai salah satu penyebab ilusi fiskal dalam
dan tidak simetris (Gamkhar dan Oates, 1996). tingkat pengeluaran barang publik. Transfer
Menurut Alderete (2004) ketika pemerintah pusat dana antar pemerintah pada umumnya akan
memberikan bantuan melalui transfer kepada mengurangi harga barang publik bagi masyarakat
pemerintah daerah untuk meningkatkan belanja penerima, dan dengan sendirinya akan
daerah, terdapat spekulasi bahwa pengeluaran menurunkan tingkat penerimaan pajak daerah
pemerintah daerah merespon perubahan transfer sebagai efek samping dari adanya dana bantuan.
tersebut secara asimetris. Perilaku asimetris ini Dalam studi Dollery dan Worthington (1995)
dapat dilihat dengan adanya pengeluaran yang menggunakan data di Australia ditemukan bahwa
berasal dari grants yang memberikan keuntungan dengan adanya flypaper effect menyebabkan
pribadi, sedangkan di lain pihak anggarannya transfer dana bantuan dari yurisdiksi pemerintah
juga berkurang. federal pada yurisdiksi pemerintah lokal akan
Studi Kuncoro (2007) untuk pemerintah kota mengalami ilusi fiskal. Masyarakat, khususnya
dan kabupaten di Indonesia menemukan bahwa masyarakat pemilih dalam negara bagian
perubahan besaran transfer dari pemerintah penerima transfer, mempercayai bahwa beban
pusat kepada pemerintah kota dan kabupaten pajak mereka ditanggung oleh yurisdiksi lain di
menimbulkan perilaku asimetris pemerintah kota luar negara bagian tersebut (dalam hal ini adalah
dan kabupaten dalam penggunaan dana transfer pemerintah pusat). Sehingga, mereka cenderung
yang diterimanya tersebut. Kuncoro menyebutkan beranggapan bahwa barang publik dibiayai oleh
bahwa peningkatan alokasi transfer dari dana bantuan dari federal, dan pajak untuk
pemerintah pusat akan direspon oleh pemerintah pembiayaan barang publik tersebut ditarik dari
daerah dalam bentuk peningkatan belanja daerah yurisdiksi lain. Oleh karena itu, pengeluaran
yang lebih tinggi. Artinya, terdapat indikasi antara pendonor (federal) dan penerima (negara
terjadi inefisiensi dalam belanja pemerintah bagian) akan timpang. Negara bagian cenderung
daerah, terutama belanja operasional. Hal akan menuntut dana bantuan untuk pembiayaan
tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan publik dari pemerintah federal, sehingga
belanja pemerintah daerah yang lebih tinggi dari pengeluaran pemerintah federal menjadi berat
periode sebelumnya. Disisi lain, apabila terjadi sebelah. Sementara itu, penerimaan pajak yang
penurunan alokasi transfer dari pemerintah pusat dipungut oleh negara federal akan bertambah
kepada pemerintah kota dan kabupaten maka untuk pembiayaan dana bantuan, sedangkan
pemerintah daerah merespon kebijakan tersebut pelayanan yang diberikan pemerintah federal
dalam bentuk penurunan belanja daerah yang cenderung stagnan. Sebaliknya, penerimaan pajak
melebihi penurunan Pendapatan Asli Daerah. negara bagian mungkin menurun tetapi pelayan

3 0 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

publiknya tetap dan cenderung bertambah, (bureaucratic model) menelaah flypaper effect dari
karena dibiayai oleh dana bantuan tak bersyarat sudut pandang dari birokrat, sedangkan model
(unconditional grants). ilusi fiskal (fiscal illusion model) mendasarkan
Dengan demikian, timbul anggapan bahwa kajiannya dari sudut pandang masyarakat yang
“bila pemerintah federal menambah jumlah mengalami keterbatasan informasi terhadap
dana bantuan, maka permintaan pelayanannya anggaran pemerintah daerahnya.
cenderung jatuh”. Menurut pandangan Filimon, Romer dan Rosenthal (1982) dalam
pendonor/penerima, pertambahan dana bantuan Rossen (2005) berpendapat bahwa birokrat selalu
akan menurunkan jumlah yang tampak pada berusaha untuk memaksimalkan penggunaan
pengeluaran negara bagian penerima, dan malah anggaran yang mereka punya. Sebagai
meningkatkan jumlah pengeluaran pendonor, akibatnya, birokrat tidak memiliki insentif
sehingga pengeluaran pendonor tampak lebih untuk menginformasikan kepada masyarakatnya
mahal. Pada umumnya, penurunan pada tentang tingkat yang sebenarnya dari pengeluaran
pengeluaran “asli” pendonor (federal untuk yang didanai dari grants.
kepentingan federal sendiri dalam studi Dollery Implikasi penting berkenaan dengan hal
dan Worthington tersebut) sebagai akibat ini dalam konteks penerapan desentralisasi
perubahan pandangan akan jumlah pengeluaran fiskal adalah bahwa flypaper effect dapat
yang tampak, merupakan alternatif bukti adanya menjadi petunjuk dalam menjelaskan
ilusi fiskal. pertumbuhan sektor publik. Dalam sistem
Penelitian sebelumnya mengenai flypaper yang terdesentralisasi, pemerintah daerah
effect menjelaskan bahwa secara umum perkiraan seharusnya memiliki lebih banyak informasi
empiris atas flypaper effect menyebabkan untuk membedakan kepentingan penduduknya
perubahan 40 sen belanja daerah atas tiap sehingga bisa memperoleh lebih banyak sumber
kenaikan satu dollar grants, sedangkan kenaikan daya dari perekonomian. Hal ini memberikan
satu dollar pendapatan daerah menyebabkan implikasi bahwa efisiensi ekonomi penyediaan
perubahan 15 sen belanja daerah (Hines dan barang publik akan tercapai dengan melibatkan
Thaler, 1995). Transfer atau grants dari Pusat partisipasi masyarakat.
kepada pemerintah daerah akan mempunyai efek Oates (1979) menyatakan fenomena flypaper
distributif dan alokatif yang tidak berbeda dengan effect dapat dijelaskan dengan ilusi fiskal.
sumber pendapatan lain (Bradford dan Oates, Bagi Oates, transfer akan menurunkan biaya
1971). Namun, studi empiris membuktikan bahwa rata-rata penyediaan barang publik (bukan
stimulus terhadap pengeluaran daerah yang biaya marginalnya). Namun, masyarakat tidak
ditimbulkan oleh transfer atau grants seringkali memahami penurunan biaya yang terjadi adalah
lebih besar dibandingkan dengan stimulus dari pada biaya rata-rata atau biaya marginalnya.
pendapatan (pajak) daerah sendiri. Dengan kata Masyarakat hanya percaya harga barang publik
lain, terjadi flypaper effect. akan menurun. Bila permintaan barang publik
Fenomena flypaper effect membawa dampak tidak elastis, maka transfer berakibat pada
lebih luas bahwa transfer akan meningkatkan kenaikan pajak bagi masyarakat. Ini berarti flypaper
belanja pemerintah daerah yang lebih besar effect merupakan akibat dari ketidaktahuan
daripada penerimaan transfer itu sendiri. masyarakat akan anggaran pemerintah daerah.
Fenomena flypaper effect dapat terjadi dalam dua Ilusi fiskal diartikan sebagai kesalahan persepsi
versi. Pertama, merujuk pada peningkatan pajak masyarakat baik mengenai pembiayaan maupun
daerah dan anggaran belanja pemerintah yang alokasi anggaran. Masalahnya kemudian adalah
berlebihan. Kedua, mengarah pada elastisitas bahwa keputusan mengenai pembiayaan maupun
pengeluaran terhadap transfer yang lebih tinggi alokasi anggaran tersebut dihasilkan justru dari
daripada elastisitas pengeluaran terhadap kesalahan persepsi semacam ini. Logan (1986)
penerimaan pajak daerah. berpendapat kesalahan persepsi tersebut dapat
Anomali tersebut memicu diskusi yang berlanjut dalam bahkan jangka panjang.
intensif di antara ahli ekonomi. Perdebatan
tersebut menghasilkan beberapa penjelasan yang Apakah fenomena flypaper effect juga
ditawarkan. Dalam khasanah ekonomi, telaah terjadi di Indonesia?
mengenai flypaper effect dapat dikelompokkan Temuan-temuan dalam penelitian
menjadi dua aliran pemikiran. Model birokratik sebelumnya menarik untuk dikonfirmasi:

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 3 1


Serambi Ilmu

“Apakah untuk kondisi Indonesia flypaper effect Maemunah dan Akbar (2008) dan Kusumadewi
juga terjadi?” Untuk menjawab pertanyaan dan Rahman (2007). Mengacu pada penelitian
tersebut, diperlukan sebuah penelitian untuk Abdullah dan Asmara (2006) dalam Abdullah dan
pembuktikannya. Halim (2006) meskipun proporsi PAD maksimal
Penulis melakukan penelitian untuk hanya sebesar 10% dari total pendapatan daerah,
memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusinya terhadap pengalokasian anggaran
besaran belanja daerah untuk menentukan apakah ternyata cukup besar, terutama bila dikaitkan
dalam kaitannya dengan penerimaan transfer dengan kepentingan politis.
dari pemerintah pusat, berupa unconditional Sedangkan pengaruh positif Unconditional
grants, menimbulkan stimulasi belanja yang Grants terhadap Belanja Daerah sejalan dengan
berbeda dengan stimulasi yang muncul dari temuan Holtz-Eakin et al (1994), Abdullah dan
pendapatan daerah sendiri. Selain itu, penulis Halim (2003), Maimunah dan Akbar (2008),
juga menguji apakah terjadi fenomena flypaper serta Harianto dan Adi (2007) bahwa transfer
effect. Fenomena ini terindikasi dalam bentuk pusat dalam bentuk dana perimbangan memiliki
apakah pemerintah daerah akan menunjukkan pengaruh terhadap belanja pemerintah daerah
respon dalam bentuk memperbesar belanja sekalipun dana tersebut bersifat contingent
daerahnya apabila sumber pendanaannya berasal karena ditentukan oleh pemerintah pusat.
dari transfer pusat jika dibandingkan apabila Secara implisit penelitian ini mengkonfirmasi
sumber pendanaannya berasal dari pendapatan perilaku perencana anggaran daerah yang akan
daerah sendiri. Agar dapat dikatakan telah terjadi memperhatikan besaran dana transfer dari
flypaper effect maka hasil regresi yang diperoleh pemerintah pusat, dalam bentuk Unconditional
harus menunjukkan nilai koefisien Unconditional Grants, dalam pembuatan kebijakan berkaitan
Grants yang lebih besar dari nilai koefisien dengan belanja daerah. Kenaikan dalam alokasi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun Produk belanja daerah dipengaruhi oleh kenaikan besaran
Domestik Regional Bruto (PDRB) dan keduanya transfer yang diterima dari pemerintah pusat.
signifikan, atau nilai koefisien PAD dan PDRB Penelitian Gamkhar dan Oates (1996) di Amerika
tidak signifikan secara statistik. menemukan bahwa pengurangan jumlah transfer
Penelitian dilakukan mengunakan data dari pemerintah federal akan menyebabkan
panel dengan menggunakan data sekunder dari penurunan dalam belanja daerah. Pola yang
305 pemerintah daerah yang menjadi sampel. serupa dengan hal tersebut namun dengan tanda
Data yang dianalisis adalah data yang bersumber hubungan yang berbeda tampak dalam penelitian
dari laporan APBD, yaitu data belanja daerah, penulis. Hasil penelitian penulis membuktikan
PAD serta dana transfer dari Pusat dalam bahwa setiap kenaikan dalam Unconditional
bentuk Unconditional Grants yang diperoleh Grants yang diterima daerah akan diikuti dengan
dari Laporan Realisasi APBD tahun anggaran kenaikan pada belanja daerah.
2005 hingga tahun 2009 yang disampaikan Selain itu, penelitian penulis juga
Daerah kepada Direktorat Jenderal Perimbangan menunjukkan pengaruh positif PDRB terhadap
Keuangan Departemen Keuangan serta data belanja daerah yang serupa dengan penelitian
PDRB menggunakan pendekatan harga konstan Adi (2006) dan Kustiani (2007). Secara teoritis,
yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). terdapat hubungan antara PDRB dengan belanja
Hasil penelitian penulis menunjukkan daerah. PDRB yang tinggi mencerminkan
bahwa jika terjadi peningkatan Pendapatan Asli potensi pendapatan asli daerah yang berasal
Daerah sebesar 1 Rupiah, akan meningkatkan dari pungutan pajak dan retribusi daerah.
Belanja Daerah sebesar 2,10 Rupiah. Setiap Apabila ekonomi daerah berkembang dengan
kenaikan Unconditional Grants sebesar 1 Rupiah, baik, maka pungutan pajak dan retribusi daerah
akan meningkatkan Belanja Daerah sebesar pun dipastikan dapat meningkat sehingga akan
1,15 Rupiah. Terakhir, setiap kenaikan Produk memperbesar pendapatan daerah. Sebagaimana
Domestik Regional Bruto sebesar 1 Rupiah, dinyatakan oleh Adi (2006), pertumbuhan
akan meningkatkan Belanja Daerah sebesar 0.02 ekonomi suatu daerah memberikan dampak yang
Rupiah. positif terhadap Pendapatan Asli Daerah yang
Pengaruh positif PAD terhadap belanja pada gilirannya akan mempengaruhi kebijakan
daerah dalam penelitian penulis konsisten dengan belanja pemerintah daerah.
hasil penelitian dari Abdullah dan Halim (2003), Penjelasan atas rendahnya pengaruh PDRB

3 2 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

terhadap belanja daerah diduga timbul karena timbulnya ekonomi biaya tinggi. Hal tersebut
hanya sebagian kecil dari PDRB yang dapat terjadi karena banyak pemerintah daerah
dikonversi menjadi pendapatan daerah. Hal ini terobsesi semata-mata kepada peningkatan PAD
mengisyaratkan masih rendahnya kemampuan dan belum melihat dari aspek ekonomi yang
aparatur pemerintah daerah dalam mengelola lebih luas. Aspek ekonomi seperti penciptaan
dan mengoptimalkan kegiatan penerimaan iklim investasi yang kondusif akan mendorong
pendapatan daerah sehingga tidak mencerminkan pengembangan kegiatan ekonomi basis sehingga
potensi perekonomiannya. Mengacu kepada PDRB daerah akan meningkat yang pada
Kuncoro (2004), kondisi tersebut terjadi karena gilirannya akan meningkatkan pula penerimaan
beberapa alasan. Pertama, kurang berperannya pajak daerah dan retribusi daerah. Justru yang
perusahaan daerah (BUMD) sebagai sumber terjadi adalah orientasi jangka pendek dari
pendapatan daerah. Kedua, tingginya derajat upaya meningkatkan PAD tersebut berakibat
sentralisasi dalam perpajakan. Semua pajak kontradiktif terhadap peningkatan aktivitas
utama yang paling produktif, baik pajak langsung perekonomian daerah dalam jangka panjang yang
maupun pajak tidak langsung, ditarik oleh pusat. terwakili oleh tingkat PDRB daerah tersebut.
Ketiga, kendati pajak daerah cukup beragam, Pajak daerah dan retribusi daerah seharusnya
hanya sedikit yang bisa diandalkan sebagai mampu membiayai belanja pemerintah daerah.
sumber penerimaan. Perbedaan potensi pajak daerah dan retribusi
Ditinjau dari kontribusi pajak daerah daerah menghasilkan perbedaan penerimaan
dan retribusi daerah, distribusi kewenangan yang selanjutnya menghasilkan pula perbedaan
perpajakan antara pemerintah daerah dan dengan belanjanya. Di sisi lain, perbedaan pendapatan
pemerintah pusat terjadi ketimpangan yang relatif asli daerah antar pemerintah daerah tidak selalu
besar. Peranan pajak daerah dan retribusi daerah mewakili potensinya, akibat adanya persaingan
dalam pembiayaan daerah yang sangat rendah dan pajak antar daerah. Demikian pula, perbedaan
sangat bervariasi terjadi karena adanya perbedaan belanja antar pemerintah daerah tidak selalu
yang cukup besar dalam jumlah penduduk, mencerminkan kebutuhan riil masyarakatnya
keadaan geografis yang berdampak pada biaya akibat adanya persaingan pengeluaran antar
yang relatif mahal, dan kemampuan masyarakat daerah.
(Bappekki, 2006). Menurut Tjip Ismail (2005) Dalam penelitian penulis, tidak dapat
dalam Irianto (2009), pajak dan retribusi daerah dibuktikan bahwa pengaruh Unconditional
sebagai sumber keuangan yang digali dari daerah Grant lebih besar daripada pengaruh Pendapatan
itu sendiri hanya memberikan kontribusi sekitar Asli Daerah terhadap Belanja Daerah. Dengan
45% untuk provinsi dan 15% untuk kabupaten/ demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
kota terhadap total APBD. Sedangkan Kuncoro ditemukan adanya fenomena flypaper effect.
(2007) menyebutkan bahwa PAD hanya mampu Kesimpulan ini diambil dengan membandingkan
membiayai belanja pemerintah daerah maksimum antara pengaruh Pendapatan Asli Daerah yang
sebesar 20%. lebih besar daripada pengaruh Unconditional
Relatif kecilnya peranan pajak daerah dan Grants.
retribusi daerah terhadap total APBD tersebut Hasil tersebut berbeda dengan temuan
mendorong timbulnya perilaku pemerintah Abdullah dan Halim (2003), Kusumadewi dan
daerah untuk meningkatkan PAD melalui Rahman (2007), serta Maimunah dan Akbar
penetapan pajak daerah dan retribusi daerah (2008) yang menyatakan indikasi kuat terjadinya
secara berlebihan. Hal tersebut dimungkinkan flypaper effect dalam kasus-kasus penelitian
sebab pemerintah daerah memiliki keleluasaaan mereka dimana stimulus terhadap belanja daerah
untuk memungut pajak dan retribusi daerah yang ditimbulkan oleh transfer pusat (grants)
(taxing power), selain pajak daerah dan retribusi lebih besar dibandingkan dengan stimulus dari
daerah yang telah ditetapkan dalam peraturan pendapatan daerah sendiri. Perbedaan hasil ini
pemerintah. Bahkan dalam banyak kasus, dimungkinkan terjadi karena perbedaan dalam
pemerintah daerah memanfaatkan keleluasaan metodologi penelitian yang digunakan. Penelitian
tersebut untuk memungut pajak daerah dan penulis menggunakan pengujian data panel
retribusi daerah tanpa memenuhi kriteria yang sementara penelitian-penelitian sebelumnya
telah ditetapkan dan seringkali bertentangan menggunakan data cross-section. Selain itu,
dengan kepentingan umum yang menyebabkan penelitian-penelitian terdahulu tersebut hanya

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 3 3


Serambi Ilmu

memasukkan Dana Alokasi Umum (DAU) sebagai memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
variabel dalam penelitian sementara Dana Bagi perekonomian. Dalam konteks Indonesia, apa
Hasil (DBH) tidak diperhitungkan. Dalam yang disebutkan Willoughby tersebut tidak dapat
penelitian penulis, DAU dan DBH diperhitungkan dikesampingkan mengingat kuatnya muatan
sebagai pembentuk variabel Unconditional proses politik dalam penganggaran daerah.
Grants. Argumentasinya karena peranan DBH Penentuan kebijakan belanja daerah sangat kuat
untuk memperkuat kemampuan keuangan daerah dipengaruhi oleh kebijakan elit daerah sehingga
semakin besar. Indikasinya tampak dari besaran para perencana anggaran lebih memperhatikan
DBH yang semakin membesar sebagaimana dapat informasi yang dikemukakan oleh para pembuat
terlihat dalam tabel Perkembangan Transfer ke kebijakan seperti kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah. DBH yang diterima oleh pemerintah Daerah (SKPD), kepala daerah, dan/atau DPRD.
daerah ini merupakan bagian dari upaya Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
pemerintah pusat untuk melakukan vertical fiscal transfer antarpemerintah merupakan fenomena
imbalance. umum yang terjadi di semua negara di dunia
Penjelasan lain yang dapat diberikan atas terlepas dari sistem pemerintahannya dan bahkan
lebih besarnya pengaruh Unconditional Grant sudah menjadi ciri yang paling menonjol dari
terhadap belanja daerah daripada pengaruh hubungan keuangan antara pusat dan daerah.
Pendapatan Domestik Regional Bruto terhadap Sayangnya, alokasi transfer di negara-negara
belanja daerah adalah hal tersebut mungkin berkembang pada umumnya lebih banyak
timbul karena dalam perumusan kebijakan didasarkan pada aspek belanja tetapi kurang
belanja daerah, para perencana anggaran kurang memperhatikan kemampuan pengumpulan
memperhitungkan aspek ekonomi makro yang pajak dan retribusi daerah sebagai sumber utama
terjadi di daerahnya. Para perencana anggaran pendapatan asli daerah tersebut. Akibatnya,
tampaknya lebih memperhatikan proses politik dari tahun ke tahun pemerintah daerah selalu
dalam penyusunan anggaran daerah sehingga menuntut transfer yang lebih besar lagi dari
kurang memperhatikan hal-hal yang berhubungan pusat, bukannya mengembangkan basis pajak
dengan ekonomisasi. Willoughby seperti dikutip dan retribusi daerah secara lebih optimal.
dalam McCue (1999) mengatakan bahwa para Dengan kata lain, pemerintah daerah memiliki
perencana anggaran yang memiliki jam terbang ketergantungan yang tinggi terhadap pemerintah
tinggi dan berstatus senior, oleh karenanya pusat. Keadaan tersebut tampaknya juga kita
memiliki peranan yang cukup kuat dalam proses temui pada kasus pemerintah daerah kota dan
perencanaan anggaran, lebih merespon isu-isu kabupaten di Indonesia.
politis dan menyesuaikan keputusannya dalam
perencanaan anggaran dengan pengaruh politis
tersebut serta lebih menggunakan informasi *Penulis adalah widyaiswara pada Pusdiklat
Pengembangan SDM BPPK - Kemenkeu
politis dalam pengambilan keputusan daripada

2005 2006 2007 2008 2009


1. Dana Perimbangan 143,221.3 222,120.6 243,967.2 278.714,7 287.251,5
a. DBH 50,479.2 64,900.3 62,942.0 78.420,2 76.129,9
b. DAU 88,765.4 145,664.2 164,787.4 179.507,1 203.606,5
c. DAK 3,976.7 11,556.1 16,237.8 20.787,3 21.138,4
2. Dana Otsus & Penyesuaian
7,242.6 4,049.4 9,296.0 13.718,8 30.249,6
a. Dana Otsus 1,775.3 3,488.3 4,045.7 7.510,3 9.099,6
b. Dana Penyesuaian 5,467.3 561.1 5,250.3 6.208,5 21.150,0
Sumber: Nota Keuangan APBN 2011
Tabel Perkembangan Transfer ke Daerah
Tahun 2005-2009 (dalam miliar rupiah)

3 4 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

What Makes a Good


Tax System
Oleh : Kristian Agung Prasetyo

... really makes a good tax system anyway?


What Makes a Good Tax System
Taxation is one of the tools used by
We all know that taxation is the single most governments around the world in their fiscal
important source of revenue in the building block policy. Tax rules are, however, the products of
of our nation. A quick look at the national budget political process. As a result, taxation is often used
shows that this year, the government expects to by politicians as a mean to achieve their political
raise Rp 1,502.00 trillion of revenue, Rp1,148.36 goals. Just have a look at the Obama’s campaign
trillion of which is in the form of taxes. This promises on taxes. Some are fully kept and others
means more than 76% comes from taxes. This, are either partly fulfilled or, well, simply broken.
without a doubt, is a large sum of monies. Is our Whilst politicians make tax rules, it is the duty
tax administration capable of accomplishing such of the poor tax administrator – yes, I am looking
an enormous job? Do we have a tax system that at the Direktorat Jenderal Pajak – to implement
enables for the collection of those monies? What

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 3 5


Serambi Ilmu

Rates

Intrusions
Equality

Penalties
Picture 1

those rules. While implementing good rules is


hard enough, doing the job with low standard
rules is worse. The one-million-dollar question is
whether we have a good taxation system.
In answering it, usually most people refer
to the famous Adam Smith’s four principles:
es
Rat equality, certainty, convenience, and efficiency.
Well, using those principles will certainly make
In this piece of writing a cliché. I am not going to do
tru it. Instead, I would ask you, dear reader, to have a
sio
Equality

ns look at the Charles Adams’ superb Good and Evil.


This book basically is on the history of taxation.
Adams started all the way from ancient Egypt to
the current offshore financial centres. He wrote
that the history has taught several lessons:
1. Good tax system tends to go bad. If not
Penalties controlled using an extremely effective
Picture 2 mechanism, most governments have a habit
of an immature consumer: shopping without
looking at their pocket. Therefore, the best
medication for this symptom is by separating
the spending power from the taxing power.
2. There is a problem of tax self-destructiveness.
In essence, it means that as governments
spend more, they need more money and
hence, they tax more. Adam writes that if
Montesquieu is correct, this behavior leads to
an oppressive system. This results in nothing
but destruction. The golden question is,
therefore, whether we can avoid this doom-
day scenario.
3. Lastly, but I reckon the most important
lesson, Adams shows that many examples of
good taxation systems throughout history are

3 6 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

characterized with moderation. This notion their tax bills. Advanced taxpayers will try to find
is basically an adaptation of the Aristotelian loopholes in tax rules; others may simply refuse to
golden-mean rule. It essentially says that pay taxes. Feeling cheated, the tax office will fight
everything is in its top beauty when it reaches back in the form of audits, intelligence, or more
a compromise between two extremes. Take information exchange. This eventually results in
courage for instance. If one has too much higher intrusion level and penalties.
of it, that person is simply reckless. On the To make it perfect square, Adams suggested
other hand, if he does not have a sufficient that the tax codes be fundamentally reformed.
amount of courage in his mind, then he is He insisted the experts, such as the treasury and
a coward. Of course a sane fellow will want congressional committee, failed to deliver a good
none of the two. and simple tax rules. Even when they promised
to make one, they broke that promise. Therefore,
In term of taxation, Adams wrote that the tax codes should be written from scratch by new
there are four elements that need to be balanced: people clear from the influence and contamination
rates, equality, intrusions, and penalties forming a from such experts.
perfect square. (see picture 1) Conclusion
Rates should be moderate. If too low, the A good tax system is one that facilitates a
government would not have enough money to collection of tax revenue in a civilized manner.
fund public goods. You know, things like schools, Many authors, as early as Adam Smith, have
roads, electricity, and the likes. If set too high, the proposed many aspects that can be found in a
economy, and people too, will suffer. It may even good system. Here, I describe Charles Adams’
lead to riots. You might remember the Boston concept.
tea party incident that sparked the American After presenting taxation in a historical
revolution. History is full with tax-related riots context, Adams arrived at the conclusion that a
such as this. If any of you are interested, I reckon good system has to be moderate. Adams asserts
you should have a look at David F Burg’s A World that a good tax system is one that has a moderate
History of Tax Rebellions. level of rate, equality, penalty, and intrusion. He
Another thing to consider is equality. Taxes notes that the current system fails to show this.
should be free from any kind of discrimination, You, dear reader, may disagree with Adam’s
be it exemptions, privileges, or class of citizens. A idea. I myself like this framework as it beautifully
system that is regressive, that makes poor fellows explain that an excellent tax system should be
pay more, or too progressive that steals from the characterized by a true measure of fairness. What
rich is not wanted. do you reckon? 
The next stuff to discuss is intrusion. Is
complying with the tax rules means that we have *Penulis adalah widyaiswara pada Pusdiklat Pajak
BPPK - Kemenkeu
to surrender our freedom? If so, can we really
trust that the tax office takes good care of our
little secrets? We probably still remember how
the income tax returns of our current president,
and his family member, leaked to the internet. If
this happened to probably the most important
government official, what do you reckon can
happen to lay persons like the rest of us? Last
but not least, there is the penalty. Is it draconian?
Would it be possible if a person makes an honest
mistake, that unlucky fellow will be harshly
punished? Adams argues that a good tax system
is one that has a moderate level of punishment.
Adams believes that our current system does
not have a perfect square. It, instead, takes an
irregular shape. (see picture 2).
Here, an increase in tax rate leads to less
equality. As a response, people would try to reduce

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 3 7


Serambi Ilmu

Menelisik Ketentuan
Daluwarsa Penerbitan Surat
Ketetapan, Surat Tagihan
Pajak, Dan Pemeriksaan
Dalam UU KUP

Oleh : Agus Suharsono

... Untuk menciptakan adanya kepastian hu-


kum di bidang perpajakan, Undang-Undang Ke-
tentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)
Menurut C.S.T Kansil, untuk menjaga agar
mengatur tentang daluwarsa. Tulisan ini akan
peraturan hukum dapat berlangsung terus dan
membahas ketentuan daluwarsa penerbitan surat
diterima seluruh masyarakat tidak boleh berten-
ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, dan pemer-
tangan dengan asas-asas keadilan masyarakat.
iksaan dalam Undang-Undang KUP.
Tujuan hukum adalah menjamin adanya kepas-
tian hukum dan harus bersendikan pada keadi-
Penerbitan Surat Ketetapan Pajak dan Surat
lan. Salah satu jalan untuk mewujudkan kepas-
Tagihan Pajak
tian hukum adalah adanya ketentuan tentang
Sistem self assessment yang dianut Indonesia
daluwarsa.
sebenarnya tidak murni karena Pasal 12 Undang-

3 8 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

Undang KUP mengatur bahwa Direktur Jenderal Pemeriksaan Pajak


Pajak tidak perlu menerbitkan surat ketetapan Pasal 1 angka 25 Undang-Undang KUP
pajak hanya jika apa yang disampaikan Wajib Pa- mendefinisikan pemeriksaan adalah serangkaian
jak dalam Surat Pemberitahuan sudah sesuai den- kegiatan menghimpun dan mengolah data, ket-
gan ketentuan. Akan tetapi Direktur Jenderal Pa- erangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan se-
jak dapat menetapkan jumlah pajak terutang jika cara objektif dan profesional berdasarkan suatu
mendapatkan bukti jumlah pajak yang dilaporkan standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
tidak sesuai dengan ketentuan. Proses menetap- pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau
kan tersebut berdasarkan pemeriksaan atau ket- untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
erangan lain, sedangkan wujudnya adalah surat ketentuan peraturan perundang-undangan per-
ketetapan pajak. Adanya surat ketetapan pajak pajakan. Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang KUP
merupakan bukan ciri self assessment tetapi of- menjelaskan bahwa pelaksanaan pemeriksaan
ficial assessment. Hal tersebut tidak menjadi ma- dalam rangka menguji pemenuhan kewajiban
salah karena jika tidak diterbitkan surat ketetapan perpajakan Wajib Pajak dilakukan dengan men-
pajak justru bisa menimbulkan ketidak adilan elusuri kebenaran Surat Pemberitahuan, pembu-
ketika Wajib Pajak membayar pajak tidak sesuai kuan atau pencatatan, dan pemenuhan kewajiban
keadaan yang sebenarnya dan Direktur Jenderal perpajakan lainnya dibandingkan dengan ke-
Pajak tidak bisa menagih karena tidak adanya su- adaan atau kegiatan usaha sebenarnya dari Wajib
rat ketetapan pajak. Pajak.
Pasal 1 Undang-Undang KUP membagi su- Pengertian pemeriksaan jika dihubungkan
rat ketetapan pajak meliputi Surat Ketetapan Pa- antara ketentuan Pasal 12 dengan Pasal 29 ayat (1)
jak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Undang-Undang KUP dapat disimpulkan bahwa
Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenu-
atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar. Surat han kewajiban perpajakan akan menjadi dasar
Ketetapan Pajak Kurang Bayar diterbitkan jika be- penerbitan surat ketetapan pajak dan/atau su-
sarnya jumlah pokok pajak lebih besar dari jum- rat tagihan pajak. Pokok pembahasan tulisan ini
lah kredit pajak ditambah sanksi administrasi. adalah daluwarsa penerbitan surat ketetapan pa-
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar diterbitkan jak dan/atau surat tagihan pajak yang bisa diter-
jika pokok pajak lebih kecil dari kredit pajak atau bitkan berdasarkan hasil pemeriksaan. Agar ter-
terdapat pajak yang seharusnya tidak terutang. wujud kepastian hukum maka pemeriksaan harus
Surat Ketetapan Pajak Nihil diterbitkan jika po- ada ketentuan daluwarsanya. Sebuah pertanyaan
kok pajak sama dengan kredit pajak atau tidak ada besarnya adalah apakah daluwarsa pemeriksaan
pajak terutang dan tidak ada kredit pajak. Surat pajak diatur dalam Undang-Undang KUP?
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan diter-
bitkan jika terdapat tambahan pokok pajak yang Tidak Ada Daluwarsa Pemeriksaan Pajak
sebelumnya telah ditetapkan dengan surat keteta- Undang-Undang KUP mengatur pemer-
pan pajak. iksaan dalam Bab VI tentang Pembukuan dan
Surat Tagihan Pajak diterbitkan dalam rangka Pemeriksaan dalam Pasal 28, 29, 29A, 30, dan 31.
melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi admin- Pasal 28 mengatur tentang pembukuan yang ti-
istrasi berupa bunga dan/atau denda. Wajib Pajak dak berhubungan langsung dengan pembahasan
dikenakan sanksi administrasi yang ditagih den- tulisan ini. Jika kita pelajari ketentuan pasal-pasal
gan Surat Tagihan Pajak karena tidak melakukan Undang-Undang KUP yang mengatur pemerik-
kewajiban membayar dan/atau melaporkan ke- saan ternyata tidak kita temukan ketentuan ten-
wajiban perpajakannya atau melaksanakan ke- tang daluwarsa pemeriksaan.
wajiban tetapi tidak sesuai dengan jangka waktu Pemeriksaan dilaksanakan dalam rangka
yang ditetapkan. menguji kepatuhan yang akan menjadi dasar
penerbitan surat ketetapan pajak dan/atau surat

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 3 9


Serambi Ilmu

tagihan pajak serta untuk tujuan lain. Pemerik- itu juga bisa diterbitkan surat tagihan pajak. Ti-
saan untuk tujuan lain, diantaranya pemberian dak semua penerbitan surat ketetapan pajak dia-
Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan, peng- tur daluwarsanya. Daluwarsa penerbitan surat
hapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, pengukuhan ketetapan yang diatur adalah Surat Ketetapan Pa-
atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena jak Kurang Bayar dalam Pasal 13 ayat (1) Undang-
Pajak, Wajib Pajak mengajukan keberatan, penco- Undang KUP dan penerbitan Surat Ketetapan
cokan data dan/atau alat keterangan, atau pemer- Pajak Kurang Bayar Tambahan yang diatur dalam
iksaan dalam rangka penagihan pajak. Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang KUP.
Dua jenis pemeriksaan tersebut tujuannya Jika ketentuan pemeriksaan dengan daluwar-
berbeda jika pemeriksaan untuk menguji kepatu- sa penerbitan surat ketetapan pajak dihubungkan,
han sebagai dasar penerbitan surat ketetapan dapat ditarik kesimpulan bahwa jika pemeriksaan
pajak dan/atau surat tagihan pajak, pemeriksaan digunakan sebagai dasar penerbitan Surat Keteta-
tujuan lain lebih bertujuan administratif dan pan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pa-
pelayanan. Tidak mudah membuat ketentuan jak Kurang Bayar Tambahan maka daluwarsanya
daluwarsa untuk pemeriksaan tujuan lain karena adalah dalam jangka waktu lima tahun. Setelah
sulit menentukan mulai kapan menghitung- melewati lima tahun tidak bisa diterbitkan, kecu-
nya. Lain halnya dengan menghitung daluwarsa ali Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bi-
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan untuk dang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
yang bisa ditentukan dalam jangka waktu lima ta- negara berdasarkan putusan pengadilan yang
hun setelah saat terutangnya pajak atau berakh- telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap se-
irnya masa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun bagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) atau
pajak. Pasal 15 ayat (4) Undang-Undang KUP.
Tidak ada ketentuan yang mengatur dalu- Pertanyaan yang muncul adalah apakah ada
warsa pemeriksaan pajak dalam Undang-Undang aturan daluwarsa penerbitan Surat Ketetapan Pa-
KUP, sehingga timbul pertanyaan apakah perlu jak Nihil atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar?
ada ketentuan daluwarsa pemeriksaan. Penulis Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil diatur
berpendapat bahwa tidak perlu ada aturan dalu- dalam Pasal 17A Undang-Undang KUP. Sebelum-
warsa pemeriksaan pajak karena sesuai dengan nya Surat Ketetapan Pajak Nihil dalam Undang-
tujuan pemeriksaan pajak akan sulit menentukan Undang KUP nomor 6 Tahun 1983 disebut dengan
batas waktu daluwarsanya. Surat Pemberitaan. Sejak perubahan Undang-
Mengingat pentingnya ketentuan daluwarsa Undang KUP nomor 9 tahun 1994 disebut dengan
untuk mewujudkan kepastian hukum, maka Surat Ketetapan Pajak Nihil. Tidak ada ketentuan
yang perlu diatur daluwarsanya dalam Undang- daluwarsa penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil
Undang KUP adalah daluwarsa penerbitan surat yang ada ketentuan penerbitannya yaitu setelah
ketetapan pajak. dilakukan pemeriksaan. Dalam pembahasan se-
belumnya diketahui bahwa tidak ada ketentuan
Hanya Ada Daluwarsa Penerbitan SKPKB dan daluwarsa pemeriksaan. Sehingga jika dihubung-
SKPKBT kan dua ketentuan tersebut dapat ditarik kesim-
Penerbitan surat ketetapan pajak dan Surat pulan bahwa tidak ada daluwarsa pemeriksaan
Tagihan Pajak dalam Undang-Undang KUP diatur untuk tujuan lain jika hasil pemeriksaan adalah
dalam Bab III tentang Penetapan dan Ketetapan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil.
Pajak, Pasal 12 sampai dengan Pasal 17E. Jenis su- Dalam beberapa diskusi dengan peserta
rat ketetapan pajak meliputi Surat Ketetapan Pa- diklat, ada beberapa peserta yang berpendapat
jak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang bahwa daluwarsa penerbitan Surat Ketetapan Pa-
Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, jak Nihil adalah lima tahun, dasar hukum yang
atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, selain dipakai adalah Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang

4 0 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

KUP. Penulis tidak setuju dengan argumen ini, Undang-Undang KUP hanya mengatur daluwarsa
karena Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang KUP su- untuk penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang
dah jelas hanya mengatur daluwarsa penerbitan Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Ayar
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, bukan yang Tambahan. Sedangkan daluwarsa pemeriksaan,
lain. Tetapi penulis juga setuju bahwa keadaan ini penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil, Surat
bisa menimbulkan ketidakpastian hukum. Juga Ketetapan Pajak Lebih Bayar, dan Surat Tagihan
akan sia-sia jika karena tidak diatur daluwarsanya Pajak tidak diatur. Keadaan ini bisa menimbulkan
maka dapat dilakukan pemeriksaan tetapi produk ketidakpastian hukum, sehingga perlu menam-
akhirnya hanya Surat Ketetapan Pajak Nihil. bah ketentuan daluwarsa pada pasal-pasal yang
Penulis berpendapat bahwa sebaiknya Pasal 17A mengatur hal itu.
Undag-Undang KUP juga mengatur daluwarsa
penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil yaitu *Penulis adalah widyaiswara pada Pusdiklat Pajak
BPPK - Kemenkeu
dalam jangka waktu lima tahun.
Hal senada juga terjadi dalam ketentuan
penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
yang diatur dalam Pasal 17 dan Pasal 17B Undang-
Undang KUP. Pasal-pasal tersebut hanya men-
gatur bahwa penerbitan Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar dilakukan setelah pemeriksaan, tidak
diatur daluwarsanya. Untuk mewujudkan kepas-
tian hukum penulis berpendapat bahwa penerbi-
tan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar juga perlu
diatur daluwarsanya yaitu dalam jangka waktu
lima tahun.
Bagaimana ketentuan daluwarsa penerbitan
Surat Tagihan Pajak? Penerbitan surat Tagihan
Pajak diatur dalam Pasal 14 Undang-Undang
KUP, seirama dengan ketentuan penerbitan Su-
rat Ketetapan Pajak Nihil atau Surat Ketetapan
Pajak Lebih Bayar, Pasal ini juga tidak mengatur
daluwarsanya. Yang ada adalah batasan penge-
naan bunga sebesar 2% per bulan untuk pal-
ing lama dua puluh empat bulan terhadap Pajak
Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau
kurang dibayar atau dari hasil penelitian terdapat
kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat
salah tulis dan/atau salah hitung. Seirama dengan
daluwarsa penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil
dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, penulis
juga berpendapat untuk mewujudkan kepastian
hukum seharusnya Pasal 14 Undang-Undang KUP
juga mengatur daluwarsa penerbitan Surat Tagi-
han Pajak dalam jangka waktu lima tahun.
Simpulan
Tujuan hukum adalah adanya keadilan dan
kepastian hukum. Daluwarsa merupakan salah
satu wujud kepastian hukum. Setelah ditelisik

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 4 1


Serambi Ilmu

BELAJAR PENDAERAHAN
PBB P2 DARI KOTA
YOGYAKARTA

Oleh : Aniek Juliarini

A. PENDAHULUAN serta peraturan pelaksanaan di bawahnya yang


Tanpa terasa, tanggal 31 Desember 2013 ting- juga harus disiapkan. Tulisan ini akan mengajak
gal beberapa saat lagi. Itu artinya pengelolaan pembaca untuk melongok pelaksanaan pendae-
PBB P2 oleh Direktorat Jenderal Pajak secara ke- rahan PBB P2 di Kota Yogyakarta, yang menurut
seluruhan akan segera berakhir, dan harus dialih- pandangan penulis cukup sukses dan beberapa
kan kepada Kabupaten/Kota menjadi pajak dae- triknya bisa diacu oleh Kabupaten/Kota lainnya.
rah. Sampai saat ini masih banyak daerah yang
gamang untuk bisa mengelola PBB-P2 karena B. PROFIL KOTA YOGYAKARTA
ternyata dalam pengelolaannya memerlukan Kota Yogyakarta merupakan satu-satunya
tambahan sumber daya manusia, kemampuan kota di luar empat kabupaten di D.I. Yogyakarta.
teknologi, peralatan khusus, pengetahuan dan ke- Kota Yogyakarta meliputi wilayah seluas 32,5 Km²,
ahlian khusus bagi pegawainya, belum lagi Perda terdiri dari 14 kecamatan dan 45 kelurahan. An-

4 2 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

tara kelurahan, kecamatan dan pemerintah kota a. 0,1% (nol koma satu persen) untuk NJOP
telah terkoneksi dengan intranet, di mana hal sampai dengan Rp 500.000.000,- (lima ratus
ini nantinya merupakan satu modal yang baik juta rupiah);
bagi pengelolaan dan pengadministrasian PBB b. 0,125% (nol koma seratus dua puluh lima
P2. Sementara itu jumlah penduduk kota Yogya- persen) untuk NJOP di atas Rp 500.000.000,-
karta adalah 428.282 jiwa. Kota Yogyakarta mulai (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp
mengelola PBB-P2 sendiri pada tahun pajak 2012. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah);
Profil penerimaan PBB P2 Kota Yogyakarta tahun c. 0,160% (nol koma seratus enam puluh pers-
2007-2011(sebelum pendaerahan PBB) dapat dili- en) untuk NJOP di atas Rp 1.000.000.000,-
hat pada Tabel 1. Penerimaan PBB Tahun 2007- (satu miliar rupiah) sampai dengan Rp
2011. 2.000.000.000,- (dua miliar rupiah);
d. 0,220% (nol koma dua ratus dua puluh pers-
C. PENGELOLAAN PBB-P2 en) untuk NJOP di atas Rp 2.000.000.000,-
Kota Yogyakarta mulai mengambil alih pen- (dua miliar rupiah) sampai dengan Rp
gelolaan PBB P2 tahun 2012. Pada tahun itu ter- 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah);
catat jumlah SPPT PBB adalah 90.406 lembar. e. 0,3% (nol koma tiga persen) untuk NJOP
Dalam pendaerahan PBB-P2 di Kota Yogyakarta lebih dari Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar
dapat dicatat dalam langkah–langkah yang men- rupiah).
arik sebagai berikut:
1. Peraturan Daerah Dengan tarif yang diatur lebih rinci tersebut
Sebagai dasar hukum pemungutan PBB-P2 maka akan terlihat perubahan tarif seperti yang
adalah adanya Peraturan Daerah (Perda). Satu tertera pada Tabel 2.Tarif PBB-P2 Kota Yogyakar-
hal yang menarik dalam Perda Kota Yogyakarta ta.
tentang PBB Pedesaan dan Perkotaan adalah ad- Dari Tabel 3. Sebaran Jumlah WP dan
anya penjenjangan tarif sesuai jumlah NJOP-nya Jumlah Ketetapan terlihat bahwa dengan penera-
(tarif progresif). Pada masa sebelumnya, yaitu pan tarif baru yang lebih rigid, maka terdapat
pada saat dikelola oleh Pemerintah Pusat, hanya satu kelompok NJOP yang tarifnya tetap. Kelom-
dikenal dua macam tarif (efektif), yaitu 0,1% dari pok ini merupakan kelompok NJOP terendah.
NJOP untuk objek dengan NJOP kurang dari satu Pada kelompok NJOP >Rp 1.000.000.000,-s.d.Rp
milyar dan 0,2% untuk objek dengan NJOP satu 2.000.000.000,-, akan menikmati penurunan tarif
milyar atau lebih. Pemerintah Kota Yogyakarta yang lumayan, yakni sebesar 0,04%. Seandainya
melalui Perda Nomor 2 tahun 2011 Pasal 7 mene- NJOP-nya adalah Rp 1.100.000.000, maka penu-
tapkan tarif PBB P2 sebagai berikut: runan yang diperoleh adalah Rp 40.000,-. Jika

TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011


Jml Penerimaan 23.504.742 30.449.247 29.909.060 32.796.979 38.145.706
(Rp000,-)
Kenaikan dari th. - 29,55 (1,91) 9,65 16,31
sebelumnya (%)
Tabel 1. Penerimaan PBB Tahun 2007-2011

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 4 3


Serambi Ilmu

NJOP-nya Rp 2.000.000.000,- maka penurunan- Jumlah Ketetapan.


nya adalah Rp 800.000,-. Sementara itu, pada tiga
kelompok NJOP lainnya akan mengalami kenai- 2. Payment Online System
kan tarif. Kenaikan ini tidak terlalu besar. Hanya Satu hal yang sangat menguntungkan
pada kelompok NJOP tertinggi yang mengalami bagi Kota Yogyakarta adalah wilayah mereka
kenaikan cukup besar, yakni naik 0,1%. Misalkan telah memiliki jaringan intranet. Dengan bekal
NJOP-nya Rp 5.100.000.000,- maka akan mengal- ini, Pemkot Yogyakarta dengan bimbingan teknis
ami kenaikan PBB terutang Rp 5.100.000,-. Ditjen Pajak, bekerja sama dengan Bank Pemban-
Dari sebaran tarif seperti tersebut di gunan Daerah (BPD) DIY, membangun Payment
atas, maka keadilan vertikal dalam pengenaan Online System (POS) PBB. Sistem ini memberi
pajak menjadi lebih baik dibandingkan yang se- kemudahan kepada wajib pajak dalam hal Pem-
lama ini hanya mengenal dua macam lapisan tarif. bayaran PBB. Pembayaran PBB dapat dilakukan
Tetapi Pemda harus siap memberikan penjelasan baik melalui teller BPD yang tersebar di seluruh
kepada masyarakat adanya ketidakadilan karena wilayah D.I. Yogayakarta (terdapat 107 kantor)
ada yang mengalami penurunan tarif, sementara maupun melalui 47 ATM-nya. Selain memberikan
yang lain naik. Dengan sosialisasi yang baik dan kemudahan bagi Wajib Pajak, POS juga memberi-
alasan yang logis, maka diharapkan hal tersebut kan kemudahan kepada Pemerintah Kota Yogya-
dapat diterima oleh masyarakat. Data sebaran karta dalam hal pengelolaan data dan dana Pajak
jumlah Wajib Pajak dan jumlah ketetapan pada Bumi dan Bangunan (PBB) khususnya penyediaan
kelima kelompok tarif tersebut adalah sebagaima- informasi pelaporan yang cepat, akurat dan leng-
na tertera pada Tabel 3. Sebaran Jumlah WP dan kap.

KENAIKAN
NO OBJEK NJOP TARIF LAMA TARIF BARU
TARIF
1 s.d. Rp 500.000.000,- 0,1% 0,1% 0%
2 > Rp 500.000.000,- s.d. Rp 0,1% 0,125% 0,025%
1.000.000.000,-
3 > Rp 1.000.000.000,- s.d. 0,2% 0,160% (0,040%)
Rp 2.000.000.000,-
4 > Rp 2.000.000.000,- s.d. 0,2% 0,220% 0,020%
Rp 5.000.000.000,-
5 > Rp 5.000.000.000,- 0,2% 0,300% 0,100%
Tabel 2.Tarif PBB-P2 Kota Yogyakarta

LAPISAN TARIF I II III IV V JUMLAH


JML.WP 81.456 5.546 2.563 1.156 378 91.099

JML.KETETAPAN 9.784.448 4.781.059 5.615.267 7.420.473 21.161.645 48.762.894


(Rp000,-)

Tabel 3. Sebaran Jumlah WP dan Jumlah Ketetapan

4 4 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

pencapaian kenaikan tertinggi selama lima tahun


3. Sumber Daya Manusia terakhir. Kenaikan ini bisa terjadi karena pokok
Salah satu kendala bagi Pemerintah Dae- ketetapan yang meningkat akibat penerapan tarif
rah untuk mengambil alih pengelolaan PBB P2 progresif yang lebih rigid, kepatuhan masyarakat
adalah kurangnya jumlah sumber daya manusia yang meningkat, atau semangat petugas pemun-
dan kurangnya pengalaman/ketrampilan pegawai gut pajak karena tantangan tugas baru mereka.
dalam mengelola PBB. Untuk menambah pegawai
baru atau ‘mengambil’ pegawai dari Ditjen Pajak E. SIMPULAN DAN SARAN
tentu bukanlah hal yang mudah dan cepat. Untuk Beberapa langkah cerdas dan cerdik
kebutuhan jangka pendek dan mendesak, Pemkot yang telah dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta
Yogyakarta mengambil tenaga-tenaga honorer telah membuahkan hasil dengan terealisasinya
*Penulis adalah widyaiswara pada BDK Yogyakarta
yang pernah membantu KP.PBB/KPP Pratama, penerimaan PBBBPPK yang- Kemenkeu
memuaskan. Jika dilihat
terutama untuk penanganan pada meja pelay- dari persentase, maka kenaikan tahun 2012 meru-
anan Wajib Pajak dan pada sistim informasi PBB pakan pencapaian tertinggi dibandingkan peri-
(SISMIOP–Sistim Manajemen Informasi Objek ode-periode sebelumnya. Hal ini merupakan hal
Pajak). Dalam masa transisi tentunya hal ini san- yang menarik untuk dicermati. Kiranya tiga lang-
gat membantu. kah utama tersebut bisa menjadi cermin bagi dae-
rah lain. Khusus mengenai progresifitas tarif PBB
D. REALISASI PENERIMAAN PBB P2 P2 yang akan dikenakan, perlu dilakukan peneli-
Penanganan PBB tahun pertama ternya- tian dan penyesuaian bagi masing-masing daerah
ta membuahkan hasil yang menggembirakan bagi agar tercapai keadilan bagi Wajib Pajak namun
Kota Yogyakarta. Tanpa menaikkan NJOP sebagai juga dapat memenuhi kebutuhan keuangan dae-
dasar pengenaan pajak, Pemkot Yogyakarta pada rah. Disamping itu, sisi pelayanan dan updating
tahun 2012 berhasil mengumpulkan penerimaan data yang berkesinambungan perlu pula untuk
PBB P2 sebesar Rp 44.118.519.712. Jika diband- diperhatikan.
ingkan dengan penerimaan tahun 2011 dengan
pokok pajak yang sama (karena tidak ada kenai- *) Penulis adalah Widyaiswara pada BDK Yo-
kan NJOP), maka penerimaan ini meningkat Rp gyakarta
5.972.813.712,- atau 56,58%. Hal ini tentunya san-
*Penulis adalah widyaiswara pada BDK Yogyakarta
gat mengejutkan, karena angka ini merupakan BPPK - Kemenkeu

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 4 5


Serambi Ilmu

PENTINGNYA MENJAGA
NAMA BAIK BAGI SEORANG
PIMPINAN

Oleh : Supriyanto

Berita tentang terbakar dengan sendirinya sebuah mungkin sudah tidak dapat dikenali dari warnanya
mobil di jalanan sering kita dengar. Kita bahkan per- karena seluruh cat sudah mengelupas terbakar. Na-
nah menyaksikan mobil yang terbakar tersebut baik mun bentuk khas dari kerangka mobil akan memban-
melalui televisi maupun melihat secara langsung di tu mengingatkan orang yang melihat pada suatu merk
jalan yang kita lalui. Tindakan yang biasanya mengi- mobil tertentu. Apabila mobil dengan merk tertentu
kuti kejadian ini adalah menyingkirkan kerangka mo- tersebut sering dijumpai terbakar dengan sendirinya di
bil yang tersisa dengan cara diderek meninggalkan jalan raya, maka tentu akan berdampak pada penilaian
lokasi kejadian. Apabila dicermati, terdapat sedikit masyarakat.
perbedaan perlakuan dengan mobil yang mengalami Upaya seperti tersebut di atas merupakan salah
kecelakaan lalu lintas. satu bentuk menjaga nama baik. Trade mark yang bu-
Mengapa mobil terbakar lebih cepat disingkirkan ruk tentu saja selalu diantisipasi oleh pebisnis. Nama
dibanding dengan mobil yang mengalami kecelakaan? baik mereka atau perusahaan mereka akan menen-
Tentu saja terdapat alasan kelancaran lalu lintas jalan tukan keberhasilan bisnis di masa yang akan datang.
disamping alasan bisnis. Mobil yang terbakar tersebut Apabila masyarakat telah memberikan penilaian yang

4 6 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

negatif terhadap merk tertentu maka butuh waktu dan nah kita pimpin, oleh mitra kerja kita saat kita men-
biaya yang besar untuk memulihkannya. duduki jabatan? Itulah arti penting menjaga nama
Hal ini juga berlaku untuk kita semua. Semua baik bagi seorang pemimpin. Menjaga nama baik
orang, pada setiap kalangan, perlu menjaga nama baik. merupakan upaya yang sangat penting karena pe-
Bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang maka mimpin selalu menjadi sorotan, terutama oleh orang
semakin besar pula upaya yang dilakukan untuk men- yang dipimpinnya.
jaga nama baik. Tidak jarang petinggi-petinggi meng- Seorang pemimpin masih dinilai baik ketika ia
gunakan jasa konsultan untuk menjaga nama baik. tidak berbuat sesuatu yang spektakuler atau sangat
Dalam tulisan ini pembahasan di batasi pada lingkup berarti namun dapat menjaga nama baiknya. Berbeda
menjaga nama baik bagi seorang pimpinan. Seperti dengan pemimpin yang nama baiknya sudah terce-
apakah kita akan dikenang demikianlah kita menjaga mar, apapun yang dilakukannya tetap saja mendapat-
nama baik kita. kan penilaian yang kurang baik di mata masyarakat.
Arti Penting Menjaga Nama Baik Bagi Pimpi- Kondisi inilah yang seharusnya mendorong setiap
nan pemimpin untuk selalu berupaya menjaga nama bai-
Pada suatu pagi, seorang pria menjalani kegiatan knya, memunculkan citra diri yang positif sepanjang
seperti biasanya. Sebagai pemimpin yang luas per- kepemimpinannya. Proses pengambilan keputusan
gaulannya dan memimpin kantor yang dikenal ma- yang dilakukannya belum tentu semua orang mema-
syarakat, selalu ia menyempatkan diri membaca koran hami, namun hasil yang diputuskan akan sangat me-
terbaru setiap pagi. Semua berita dibacanya, termasuk lekat di hati follower-nya. Seorang pemimpin yang
kolom berita duka cita atau berita kematian. Matanya kharismatik saja tidak cukup, dibutuhkan pemimpin
tertarik pada suatu berita tentang meninggalnya ses- yang transformasional. Pemimpin transformasional-
eorang. Ia sangat kaget dan tidak percaya. Berita ke- pun tetap membutuhkan pencitraan, menjaga nama
matian itu adalah berita kematiannya sendiri. Pasti ada baik. Memang sangat diperlukan wawasan yang bersi-
yang salah, pikirnya. Mungkin hanya sama nama saja fat futuristik agar setiap keputusan dan tindakan yang
atau kebetulan namanya sama dan salah mencantum- diambilnya bukan didasarkan pada selera bahkan kes-
kan alamatnya. Ia meneruskan membaca berita terse- enangan yang sifatnya sesaat.
but dan menjadi semakin kaget karena dalam berita Dalam berbagai literatur kita dapat menjumpai
itu disebut panggilan-panggilan yang tidak sedap dira- tips untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses.
sakan. Pemimpin tangan besi muncul di tengah-tengah Seorang pemimpin perlu memiliki tujuan yang jelas,
berita. Di alinea kedua dari bawah bahkan ia disebut memiliki tekad yang kuat, dapat menjadi motivator,
sebagai pemimpin yang tidak memiliki hati. Di akhir menciptakan fondasi yang kuat, dan berani meng-
berita juga disebutkan “Semoga pemimpin yang tidak hadapi tantangan. Disamping itu yang sangat penting
sanggup memimpin ini tenang disisi Tuhan Yang Maha adalah pemimpin perlu menjaga nama baik pribadi
Esa”. Tentu saja ia menjadi gusar dengan sebutan-seb- dan organisasi yang dipimpinnya.
utan itu. Ternyata ia dikenang sebagai pemimpin yang Nama baik erat kaitannya dengan etika dan kode
tidak bisa memimpin, pemimpin yang bertangan besi, etik. Etika merupakan sesuatu dalam diri manusia
bahkan pemimpin yang tidak memiliki hati. yang merupakan pedoman tingkah laku. Etika tidak
Kejadian seperti tersebut di ataslah yang me- hanya menyangkut sesuatu yang terlihat di luar (etik-
nyadarkan seorang Alfred Nobel. Ia tidak ingin dike- et). Sesuatu yang di dalam seorang pemimpin inilah
nang sebagai raja dinamit atau bahkan mitra dewa yang lebih menentukan mampu tidaknya seorang
kematian. Alfred Nobel ingin dikenang orang sebagai pemimpin menjaga nama baiknya. Dalam organisasi
pejuang kedamaian dan kemanusiaan. Gagasan untuk terdapat pula kode etik yang merupakan kesepakatan
mendedikasikan hartanya bagi perdamaian diyakini tentang pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
oleh banyak kalangan sebagai pengaruhi pemikiran orang dalam organisasi untuk melaksanakan tugas dan
seorang perempuan bernama Countess Bertha Kin- fungsinya serta pergaulan sehari-hari.
sky yang dikaguminya dan akhirnya menikah dengan Dalam falsafah Jawa, terdapat cara untuk menjaga
Count Arthur von Suttner. Demikianlah akhirnya Al- citra diri dengan tindakan anoraga (merendahkan
fred Nobel yang tidak ingin dicap sebagai mitra dewa diri). Tuntunan etika humanis dalam falsafah Jawa
kematian berusaha agar namanya dikenang sebagai mengarahkan orang untuk memperhatikan hal-hal se-
sesuatu yang baik. Sampai sekarang namanya diabadi- bagai berikut:
kan dalam hadiah perdamaian yaitu Nobel Prizes. 1. Aja adigang adigung adiguna, aja dumeh (sapa
Kita seorang pemimpin? Seperti apakah kita akan sira sapa ingsun)
dikenang oleh organisasi, oleh orang-orang yang per- Dalam melakukan tindakan dihindari mengung-

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 4 7


Serambi Ilmu

gulkan diri sendiri, merendahkan orang lain, mobil mewah yang disiapkan panitia. Hal ini
menghina orang yang ada di bawahnya. Demikian menunjukkan Sri Mulyani mampu menjaga nama
juga seorang pemimpin tidaklah perlu sewenang- baiknya dengan mempraktekkan etika humanis.
wenang untuk menujukkan kekuasaannya. Ke- Dahlan Iskan juga sampai dengan saat ini
sadaran akan posisinya yang tinggi seharusnya dikenal sebagai sosok yang bersahaja, berpihak
tidak diikuti dengan kesombongan dan mengang- kepada rakyat dan mampu menunjukkan citra
gap orang lain tidak penting dan semua harus ikut positif pada dirinya. Sepak terjang Dahlan Iskan
kemauannya. yang tidak kenal takut sangat mempertaruhkan
2. Aja mung golek wah nama baiknya di mata masyarakat. Pendapatnya
Seorang pemimpin dalam menjaga nama bai- yang terkesan menyudutkan pihak-pihak tertentu
knya sebaiknya tidak hanya mencari pujian dari di DPR juga disikapi beragam oleh kalangan DPR.
semua orang. Dalam tindakan yang hanya men- Masyarakat yang selama ini hanya membaca dan
cari pujian dari pihak lain sering ada pihak yang melihat berita menjadi semakin ingin tahu apa
dikorbankan, bahkan apabila dibandingkan lebih yang sebenarnya terjadi dan mendukung upaya-
banyak orang yang kecewa dibanding yang den- upaya memberantas KKN. Ada beberapa hal yang
gan tulus memuji. dapat diambil sebagai pelajaran dari seorang Dah-
3. Gong lumaku tinabuh lan Iskan terkait menjaga nama baiknya.
Pemimpin yang berwawasan luas akan di- Dalam tayangan televisi beberapa saat lalu,
katakan bijaksana ketika mengeluarkan ilmu dan terdapat pencitraan positif yang dilakukan oleh
kepandaiannya di saat yang tepat, tidak men- seorang pemimpin sekelas Joko Widodo (Joko
gobral kecerdasan. Ia akan dengan senang hati Wi). Dalam penerbangannya ke Solo dari Jakarta,
memberikan sesuatu yang dibutuhkan orang lain, beliau tetap menggunakan tempat duduk eko-
bukan memberikan sesuatu yang pasti tidak dibu- nomi di pesawat. Hal ini menunjukkan keseder-
tuhkan oleh orang lain. hanaan dalam pribadi Joko Wi selain sikap tidak
4. Aja golek menange dewe lupa diri dalam mengemban amanah rakyat DKI.
Sebagai seorang pemimpin perlu meng- Ketiga contoh pemimpin tersebut menunjukkan
hindari tindakan yang mencari menang sendiri upaya mereka di dalam tindakan publik yang
atau selalu menciptakan suasana agar bawahan akan berdampak pada nama baik pribadi dan or-
tidak menentang apa yang menjadi pendapat- ganisasinya. Pemimpin seperti inilah yang akan
nya. Kemenangan yang seharusnya ada adalah dikenang dengan istilah-istilah khusus di kemu-
kemenangan organisasi, yakni upaya untuk men- dian hari.
capai tujuan yang lebih baik, bukan kemenangan Achyar Zein menyampaikan Nabi Ilyas seb-
ambisi pribadi pemimpin. agai sosok pemimpin yang mampu menjaga nama
5. Aja bungah ing pengalem, aja susah ing pan- baiknya. Sosok kepemimpinan Nabi Ilyas dapat
acad ditiru oleh siapa saja, khususnya bagi mereka yang
Salah satu kelemahan seorang pemimpin yang sudah jadi pemimpin atau yang sedang mengin-
membahayakan nama baiknya adalah senang car kursi pimpinan. Upaya Nabi Ilyas dalam men-
dengan pujian dan sangat marah atau tidak me- jaga nama baik ini menyebabkan dirinya selalu
nyenangi celaan. Pemimpin seperti ini tidak me- menjadi rujukan oleh generasi sesudahnya, yang
miliki keseimbangan emosional, bersifat reak- menurut istilah M. Quraish Shihab diabadikan
tif dan cenderung mencari pengikut setia yang dalam pujian dan buah tutur.
selalu memuji setiap tindakannya, baik benar Pemimpin yang mampu menjaga nama bai-
maupun salah. Pemimpin seperti ini tidak sadar knya tidak hanya akan bangga terhadap dirinya,
bahwa orang yang selalu memujinya, belum tentu tetapi membanggakan bagi keluarganya bah-
memuji secara tulus, namun mengharapkan im- kan bagi bangsanya. Organisasi yang dipimpin-
balan tertentu. Apabila pemimpin puas dengan nya juga akan dipenuhi oleh orang yang dengan
berondongan pujian semu tersebut maka nama senang hati berada dalam kepemimpinannya,
baiknya akan segera terancam. bukan mendoakan agar pemimpin itu segera ber-
Dalam kunjungannya ke daerah, Sri Muly- pindah ke tempat lain atau digantikan oleh orang
ani, ketika menjabat Menteri Keuangan RI, telah lain. Benar apa yang tertulis bahwa nama baik
disiapkan mobil khusus menteri oleh panitia itu melebihi kekayaan yang besar, lebih berharga
daerah. Sri Mulyani memilih naik bus bersama dibandingkan emas dan perak.
pegawai menuju suatu kabupaten dan tidak naik Terdapat beberapa hal yang dapat merusak

4 8 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Serambi Ilmu

nama baik yaitu tidak konsentrasi penuh kepada


pekerjaan, tidak menepati janji, merasa paling
tahu, lari dari tanggung jawab dan kebiasaan ber-
gosip. Kelima hal tersebut juga perlu diperhatikan
oleh seorang pemimpin dalam menjaga nama bai-
knya.
Sudah berapa lama kita menjadi seorang pe-
mimpin? Apakah kita pernah memastikan pe-
nilaian yang jujur dari follower kita tentang kita?
Cerita bersumber dari http://imampriestian.
blogspot.com di bawah ini akan menjadi penutup
dari tulisan ini. Marilah kita tangkap pesan moral
di dalamnya dan menjadikannya sebagai tenaga
pendorong untuk tetap menjaga nama baik kita.
Alkisah pada suatu ketika, Angin, Air, dan
Nama Baik sedang mengadakan perjalanan ber-
sama-sama. Angin, biasa datang terburu-buru
seperti orang yang sedang marah. Bisa melompat
di sini dan menendang debu di sana. Air berjalan
dalam bentuk seorang putri. Ia selalu membawa
kendi ditangannya, meneteskan beberapa air di
atas tanah sekitarya. Nama Baik berwujud dalam
seorang pemuda yang tampan dengan sikap-sikap
yang baik, namun sedikit pemalu. Mereka saling
menyukai, meskipun mereka sangat berbeda satu
sama lain.
Ketika mereka harus berpisah, mereka ber-
tanya, “Kapan kita bisa bertemu untuk mengada-
kan perjalanan yang lain lagi?” Angin menjawab,
“Engkau akan selalu menemukan aku di puncak
gunung-gunung atau melompat-lompat di sekitar
kakimu. Meniup debu ke mana kamu pergi.” Air
berkata, “Aku juga akan selalu ada disekitarmu.
Kamu bisa pergi ke laut atau sungai, bahkan ke
dapur, untuk menemuiku.” Nama Baik tidak men-
gatakan apa-apa. Angin dan Air bertanya, “Nama
Baik, kapan dan dimana kita akan bertemu lagi?”
Nama Baik menjawab, “Kamu tidak akan bertemu
aku lagi di manapun. Siapapun yang telah ke-
hilangan aku sekali saja, takkan pernah bisa
mendapatkan aku lagi.”

*Penulis adalah widyaiswara pada Pusdiklat


Pengembangan
*Penulis SDM BPPK
adalah widyaiswara pada- Pusdiklat
Kemenkeu PSDM
BPPK - Kemenkeu

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 4 9


Liputan Khusus

UJIAN SARINGAN
MASUK (USM)
STAN TAHUN 2013
DAN PROFIL
MAHASISWA STAN
Oleh: Indrayansyah Nur

5 0 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Liputan Khusus

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN),


sebagai salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan
telah memberikan warna tersendiri bagi dunia
pendidikan di Indonesia. Cerminan besarnya
dapat terlihat dari animo masyarakat yang tinggi
baik pada saat dibukanya pendaftaran mahasiswa
baru maupun keinginan untuk merekrut
sejumlah lulusannya. Adapun pendidikan yang
diselenggarakan meliputi Program Diploma I, III
dan IV di bidang Akuntansi, Perpajakan, Pajak
Bumi dan Bangunan/Penilai, Kebendaharaan
Negara, Kepabeanan dan Cukai dan
Kepiutanglelangan, yang semuanya merumpun
pada induk yang sama yaitu bidang keuangan
negara.
Animo masyarakat yang tinggi terhadap
lulusan STAN, menjadikan STAN harus semakin
berbenah diri dalam rangka meningkatkan para lulusan SMA, SMK, MA, dan sejenisnya
keahlian profesional mutu lulusannya. Dimana dengan syarat nilai ujian tertulis masing-masing
di dalam pelaksanaan tugas di Kementerian memiliki nilai minimal 7,0.
Keuangan bukan saja faktor keahlian (aptitude) Mulai tahun 2013 ini, pelaksanaan tes dibagi
yang dikedepankan tetapi juga masalah menjadi dua tahap sebagai berikut:
moral (attitude). Oleh karena itu, diperlukan · Tahap pertama merupakan tes kemampuan
penyelarasan yang terkait dengan sistem akademik, meliputi Tes Kemampuan
penyelenggaraan perguruan tinggi seperti yang Matematika, Bahasa Inggris, dan
tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan Pengetahuan Umum yang dilaksanakan
Nasional No. 234/U/2000 tentang Pedoman di hampir seluruh ibu kota propinsi di
Pendirian Perguruan Tinggi. Indonesia. Dari hasil tes tahap pertama ini
Selain dibekali materi kuliah para mahasiswa diambil sebanyak kurang lebih 7.000 orang
juga dibekali keterampilan dan keahlian sesuai menurut ranking teratas, yang dinyatakan
spesialisasinya dalam rangka memenuhi berhak untuk mengikuti tes tahap kedua.
kebutuhan akan pegawai di bidang pengelolaan · Tes tahap kedua berupa wawancara dan tes
keuangan negara, bukan hanya di lingkungan
Kementerian Keuangan tetapi juga instansi
pemerintah lainnya seperti Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK). Bahkan beberapa
Pemda di Indonesia juga berminat terhadap calon
pegawai yang dididik di Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara. Dengan demikian sudah selayaknya
STAN juga melayani kebutuhan para pengguna
yang lebih luas terhadap para lulusannya.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa jumlah
calon mahasiswa baru di STAN dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Sangat banyaknya calon
peminat berimplikasi pada perlunya penambahan
jumlah panitia ujian saringan masuk STAN.
Bekerjasama dengan Balai Diklat Keuangan di
sejumlah propinsi di Indonesia, mulai tahun 2008
proses penerimaan dilakukan secara langsung
(online) dengan tempat pelaksanaan ujian
hampir di seluruh ibukota propinsi di Indonesia.
Persyaratan calon mahasiswa STAN dibatasi pada

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 5 1


Liputan Khusus

No Departemen UKM

Departemen Pendidikan dan


1) Al-Lughoh.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2) SAFF (Sharia accounting finance forum).
3) PKAKP (Pusat Kajian Akuntansi dan Keuangan Publik)

1) STAN BasketBall Club


2) STAN Futsal Club
3) STAN Airsoft and Tactical Combat Community (SATCOM)
4) Chess Interest Club
5) STAN Volleyball Club
6) STAN Tennis Club
7) STAN billiard
Departemen Pemuda dan Olahraga
8) Community of STAN Badminton
9) UKM Olahraga Karate
10) UKM Olahraga Aikido
11) STAN Table Tennis
12) Persaudaraan Setia Hati Terate
13) Perisai Diri STAN
14) Merpati Putih: pps betako merpati putih STAN

1) KSR (Korps Suka Rela) STAN


Departemen Sosial
2) Bambu Pelangi

1) MAFOS (Masyarakat Fotografi STAN)


2) SCENE
3) ALIR
Departemen Seni Budaya
4) AKSARA
5) SABDA NUSA
6) VOCAWARDHANA

Departemen Kajian Strategi dan Relasi SPEAK : Spesialisasi Anti Korupsi

Daftar UKM STAN

kebugaran. Dari sebanyak 7.000 peserta test pada tahun tersebut Jumlah peminat sebanyak
tahap kedua akan dipilih sebanyak kurang 53.326. pada tahun berikutnya meningkat
lebih 5.000 peserta terbaik berdasarkan menjadi 113.190 orang. Selanjutnya sebanyak
ranking teratas 88.742 orang dan tahun 2013 sebanyak 70.026
orang. Penurunan jumlah pendaftar banyak
Jumlah Pendaftar STAN dan jumlah kelulusan diakibatkan dari informasi penerimaan yang
USM kurang disosialisasikan dan keputusan untuk
Minat calon mahasiswa STAN dari tahun ke pengadaan penerimaan calon mahasiswa yang
tahun selalu mengalami peningkatan. Namun relatif terlambat bila dibanding universitas
demikian tahun 2009 mengalami penurunan. lainnya.

5 2 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Liputan Khusus

Jumlah pendaftar STAN pada tahun 2013


sejumlah 70.026 orang dimana yang melanjutkan
verifikasi sejumlah 58.692 orang, atau sekitar
81,6%. Selanjutnya yang mengikuti ujian
sebanyak 53.414 orang, sekitar 91% dari peserta
ujian. Sedangkan mereka yang lolos seleksi tulis
sebanyak 7.117 dan wajib mengikuti tes wawancara
dan tes kebugaran. Pada akhirnya jumlah yang
lulus sebanyak 4.954 orang. Sebaran jumlah
kelulusan tiap daerah masih didominasi oleh
wilayah perkotaan seperti: Jakarta, Yogyakarta
dan Malang.
Bila dilihat dari penyebaran kelulusan
mahasiswa tahun 2013 terlihat bahwa wilayah
Pulau Jawa masih mendominasi, disusul Pulau
Sumatera, selanjutnya Sulawesi dan Kalimantan.
Dari sisi kebutuhan jumlah pengajar, diperlukan
perbandingan dosen-mahasiswa idealnya adalah melakukan pembiayaan sendiri, tidak seperti
1:20, yang berarti satu orang dosen menangani 20 UKM yang mendapat anggaran dari KM-STAN.
orang mahasiswa. Dalam melaksanakan proses Badan Otonom terdiri dari STAN English Club,
pembelajaran agar dapat menghasilkan mutu Kelompok pecinta alam STAN (STAPALA), dan
lulusan yang berkualitas tinggi, maka diperlukan Koperasi Mahasiswa (KOPMA).
juga adanya bahan baku yang berkualitas dan
proses pembelajaran yang baik pula. Bahan baku PELAYANAN UNTUK MAHASISWA
yang berkualitas ini dapat dilihat dari indikator Untuk mempermudah mahasiswa
nilai UAN/Nilai Ujian Akhir Nasional di SMA mendapatkan akses tentang kegiatan akademik
dan passing grade. Sedangkan indikator dari seperti registrasi, transkrip nilai, dan proses
proses pembelajaran dapat dilihat/diukur dari administrasi lainnya saat ini masih terfokus pada
kualitas para tenaga pengajar, mutu kesesuaian bidang akademik. Adapun bentuk layanan seperti
kurikulum, ketersediaan sarana prasarana tugas akhir yang berupa penyusunan skripsi.
penunjang proses belajar mengajar, laboratorium, Dimana sampai saat ini belum ada pelayanan
dan perpustakaan. Secara umum rata-rata nilai untuk mengatasi kendala dalam proses belajar
ujian tulis calon mahasiswa yang masuk di atas mengajar, dan nasihat akademik. Selain itu belum
7,0 . ada pula bimbingan konseling yang ditangani
oleh psikolog.
KETERLIBATAN MAHASISWA DALAM
BERBAGAI KOMISI YANG RELEVAN Demikianlah sekelumit informasi mengenai
Berdasarkan amandemen terbaru Anggaran Ujian Saringan Masuk STAN tahun 2013,
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga sekaligus informasi tentang kondisi mahasiswa.
Mahasiswa STAN, organisasi mahasiswa yang Kita mengharapkan agar para mahasiswa tahun
tergabung dalam Keluarga Mahasiswa STAN terdiri akademik 2013/2014 dapat meneruskan segala
dari Himpunan Mahasiswa STAN (HMS), Badan perjuangan dengan belajar sungguh-sungguh
Audit Keuangan, Lembaga Keagamaan, Panitia sehingga para lulusan STAN dapat memuaskan
Pemilihan Raya, dan Unit Kegiatan Mahasiswa. para pengguna mereka di Kementerian Keuangan.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan unit Dalam unsur pelayanan kepada mahasiswa
yang dibentuk untuk mengembangkan potensi maupun tenaga pengajar, perlu ada peningkatan
mahasiswa STAN. Daftar UKM STAN dapat dilihat dan kecepatan dalam merespon permasalahan.
pada Tabel 1. Daftar UKM STAN. Pada akhirnya kita berharap akan mampu
menghasilkan lulusan yang profesional dalam arti
Mahasiswa STAN juga dapat terlibat bukan saja mereka memiliki kompetensi teknis
dalam Badan Otonom. Badan Otonom ini tetapi juga kompetensi etis.
pada dasarnya sama seperti UKM, namun *Penulis adalah widyaiswara pada STAN
berbeda dari segi pendanaan. Badan Otonom BPPK - Kemenkeu

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 5 3


Mata Air

Gantian dia yang main analogi dan saya


tercengang.
Kodok yang bernyanyi bersautan,
tentu saja maksudnya tidak hanya
sendirian, tapi paling tidak berdua.
Padahal jarang kodok bernyanyi hanya
berduet walaupun berganti-ganti
pasangan seperti halnya Maia Estianty
atau Mahadewi. Katak selalu bernyanyi
bersama satu instansi. Instansi kodok
tentu saja. Kodok yang suaranya paling
besarlah yang diangkat sebagai penguasa
wilayah dan berhak mengawini betina
yang paling besar. Beda dengan dunia
manusia, dunia kodok menganggap
wanita (maksudnya kodok betina) paling
seksi adalah yang paling gemuk dan
paling besar. Ukuran keseksian adalah

KodoK Oleh: Agus Suharsono


kemampuan menghasilkan telur yang
nantinya akan menjadi kecebong dan
percil.
Kodok dengan suara paling kenceng
kawin dengan betina paling bongsor
maka akan melahirkan percil-percil
Ini sebuah kisah dari seorang bergaul dengan pandai besi terciprat abu, kualitas unggul. Itu hukum alamnya.
sahabat. Kisah tentang pencarian sebuah bergaul penjual parfum terciprat harum. Sedangkan kodok yang bersuara parau
jawaban atas sebuah kebenaran. Untuk Pendapat saya, ketika ia kemukakan dan lemah akan minggir dari arena karena
mengetahui kebenaran harus tahu yang gelisah hatinya. “Mengapa harus gelisah sang pemenang berhak atas hidupnya.
tidak benar itu apa, katanya memulai bukankah ribuan orang tiap tahunnya Pemenang boleh membunuhnya.
berkisah. antri di depan loket pendafatran Pencundang harus mencari kolam
Kisah yang menurut saya sangat penerimaan Pegawai Kementerian atau sawah yang lebih sempit. Atau,
absurd, mengawang, dan sedikit ngoyo- Keuangan?”, nasehat saya. si pecundang masih boleh satu kolam
woro. Di saat ini masih ada teman Sebetulnya, analogi kecipratan dengan pemenang dengan catatan tidak
yang mencari kebenaran. Kebenaran sepertinya tidak tepat. Memang ada boleh bersuara. Kalaupun bersuara
yang dicarinya bukan kebenaran yang kecipratan atau hanya sekedar harus lebih lemah dan lebih parau dari
dalam literatur dan pendapat para kehembusan uapnya saja, sehingga hanya pemenang. Sehingga pemenang nampak
cerdik cendekia, tapi kebenaran pada basah sesaat. Tetapi sebenarnya ada yang makin berwibawa.
kasunyatan alias dunia nyata. Dunia kerja kecipratannya itu kenceng banget hingga Penguasa perlu rakyat jelata untuk
di Kementerian Keuangan, dunia kerja basah kuyup. Itu kan hanya beda waktu sah disebut sebagai penguasa. Penguasa
yang sangat nyata bergelimang dengan bukan beda tetap. Analogi saya mengutip yang sendirian tak ubahnya juga hanya
uang dan kesempatan. teori di akuntansi sesuai latar belakang rakyat jelata semata. Demikian juga
Awalnya setiap pekerjaan yang ia pendidikannya. Biar mudah dipahami. atasan perlu bawahan, security dan
selesaikan selalu bersingungan dengan Maksud saya nanti kan seiring waktu ia cleaning service yang selalu menyapa dan
uang. Bukan hanya bersingungan, akan mendapat mutasi ke tempat yang membungkuk di depannya agar lebih
bahkan kecipratan. Jika uang itu air tidak mudah kecipratan air. Di sana, berwibawa. Hal ini akan berdampak
yang mengalir ia selalu kecipratan mudah-mudahan, galau hatinya pergi pada pegawai-pegawai yang menderita
percik-percik butir ciprat air atau hanya tanpa harus menghalau. post power syndrom, kehilangan anak
hembusan uap laksana embun. Hanya Ia nampak makin galau. Sebetulnya buah merasa kehilangan harkatnya
saja karena dalam jangka waktu yang ia sengaja berdiri agar kecipratan. Bahkan sebagai penguasa atau pejabat. Bukankah
lama, basah juga akhirnya ia. mencari jalan agar kecipratan, seperti harkatnya adalah yang melekat pada
Saya rasa itu hal yang biasa dan seekor kodok mencari air tergenang dirinya, bukan anak buahnya.
alami. Tidak ada yang salah. Bukankah agar bisa nyanyi bersautan, kawin, Sahabat saya ternganga dengan
ada sebuah hadits yang mengatakan membesarkan anak, dan berenang. analisa saya, maka tanpa diminta pun

5 4 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Mata Air

saya lanjutkan. Untungnya kodok hanya Syukurlah istrimu tidak memberikannya manusia untuk bisa bergerak di air,
mengenal betina dan suara besar sebagai pada makan dan minum anak-anakmu, bukan di kantor. Lazimnya kodok
ukuran kekuasaan dan keberhasilannya. pertanyaan yang ahkirnya kusesali berenang dengan tiga gerakan pokok.
Bayangkan jika kodok juga mengenal meluncur begitu saja. Ia makin gelisah, Pertama, kedua tangan menyampar
rumah mewah, mobil, gadget, pakaian, istriku yang mengelola air-air itu menjadi kiri dan kanan. Bukankah di kiri dan
dan aksesoris lain yang bagi manusia es batu, es buah, dan es krim. Jika musim kanan ada teman dan sahabat kita. Bagi
dianggap sebagai lambang kemuliaan, dingin juga teh, kopi, dan minuman kodok teman dan sahabat adalah mereka
paling tidak kesuksesan. hangat lainya. yang ingin menghalanginya meraih
Teman saya tersenyum. Tidak banyak Gantian saya yang menarik kesempatan. Setelah menyingkirkan kiri
juga yang begitu, walau saya pernah nafas perlahan bagai bayi, tapi dan kanan, kedua tangan ditangkupkan
tercemplung juga di suatu jabatan yang menghembuskannya dengan cepat dan menjulur ke depan. Mencari celah
membuat kuyup. Ia menggunakan istilah seperti atlet usai bertanding. Sekilas begitu didapat bukan hanya tangan
tercemplung untuk menghibur hatinya ia menatapku. Saya masih membisu. yang dimasukkan tetapi seluruh badan.
yang sebenarnya was-was antara butuh Ia sepertinya menemukan jawaban Saat ada kesempatan itulah gerakan
dan sadar bahwa itu tidak benar. Demikian di mataku. Ia melanjutkan ceritanya. kedua dilancarkan, kepala dimunculkan.
juga dengan sengaja berada di sumber Bahkan kadang kala kualirkan air itu ke Setor muka. Setiap ada kesempatan
percikan air agar kecipratan. Kalimat masjid untuk wudhu para jamaah. sekecil apapun kodok akan setor muka.
penjelasan yang bertentangan berada Kutahan nafasku setelah kutarik Yang penting hadir walaupun tidak
antara ya dan tidak semakin meyakinkan seanggun bayi, beberapa saat baru berkontribusi apapun. Ada tak terhitung,
saya bahwa itu semua pernah terjadi. kulepas dengan angun juga. Sebuah tiada tak terbilang. Saat itulah ia harus
Bukan tugas saya menghakiminya. Saya kesadaran, ya sebuah kesadaran yang buang nafas sekaligus menghirupnya
harus menghiburnya. kuhirup. Teman ini sangat sadar akan dengan cepat melalui mulut yang mangap.
Syukurlah bahwa kau sadar mana perbuatannya dan ia mencari kebenaran Dari kejauhan gerakan memunculkan
yang benar, sahabat. Sebentar matanya sehingga mempunyai keberanian untuk kepala sekaligus menghirup udara
nanar kemudian bola matanya turun mengungkapkan kepadaku. Ia diam. melalui mulut dengan cepat itu seperti
pelan, sepertinya bercakap dengan Kutemukan diriku juga diam, mendengar gerakan menjilat. Menjilat atasan setelah
hatinya. Lembaran-lembaran masa lalu dan mencerna suasana yang juga bergolak menyampar sahabat.
yang buram berganti dari satu lembar di hatiku. Hanya dalam skala yang lebih Kodok berenang dengan
ke lembar berikutnya. Saya beri waktu kecil, paling tidak menurutku lebih mengoptimalkan seluruh raganya. Juga
yang cukup agar ia bisa memandang kecil. Walaupun belum tentu juga. Kita kakinya. Gerakan ketiga gaya berenang
masa lalunya dengan jernih. Pasti memang tidak membicarakan nominal. kodok adalah kedua kaki yang dengan
ada bercak-bercak kebaikan pada Nominal itu relatif, sedangkan perbuatan sepenuh tenaga menjejak ke belakang.
lembaran-lembaran masa lalunya itu. Ia itu absolut. Gerakan inilah yang menjadi dasar tenaga
sangat cukup dengan hartanya. Ia juga “Kamu kan tidak sendirian”, bujukku. kodok meluncur ke depan, menginjak
dermawan kepada siapa saja. Jika ada Semburat kilas di wajahnya. Hampir bawahan.
hajatan di lingkungan rumahnya, selalu saja ia tersenyum, tapi hanya setengah, Ia terdiam. Saya masih berharap
menyumbang dalam jumlah terbesar kemudian kaku. Beku. lanjutan ceritanya. Ia benar-benar bisa
diantara yang lain. Walaupun saya Memang itu yang terjadi, bukan bernafas seangun bayi ketika menarik
tidak tahu dibanding dengan yang telah hanya aku, teman-teman dan atasanku dan menghembuskannya. Kini ia
diambilnya. juga. Tapi masalahnya kodok jika tersenyum penuh kelegaan. Nafas itu
“Bahkan saya beribadah dengan uang ketemu kolam ia tidak hanya mandi sepertinya sangat manjur mencairkan
itu”, ujarnya. Tidak saya sangka ia makin dan bernyanyi. Ia juga berlomba untuk gumpalan galau dalam dadanya.
berterus terang. Sesaat nafasnya terhenti. berenang. Saya rasa itu sesuatu yang Sahabat saya itu pergi dengan masih
Saya khawatir tentunya, sampai akhirnya bagus, bukankah renang adalah olah raga mengulum senyum kelegaan setelah
bagaikan bayi ia tarik dan hembuskan paling sehat. Ia menatapku tajam, bahasa berkisah melepas semua galaunya
nafas dengan pelan dan anggun, saya tatapannya kupahami, kita sedang kepadaku. Kini saya yang menangung
menunggu. Wajahnya makin sendu. berdialog perihal yang sangat serius, beban. Harus berkisah kepada siapa?
Saya diam kehabisan kata-kata. Merasa walaupun lebih banyak dalam diam. Karena hati kecilku juga mengatakan
saya dengarkan, ia melanjutkan. Kebenaran. Tidak pada tempatnya saya kamu juga melakukan hal yang yang
Cipratan itu akhirnya tak cukup bergurau. sama, hanya tidak mengakuinya.
hanya ditampung dalam gelas minum, Berenang itu juga hanya analogi,
teko, bahkan tampungan air di atas ujarnya singkat. Saya paham bagaimana *Penulis adalah widyaiswara pada
rumah. Lantas? Sebagian besar kutabung. kodok berenang. Cara itu yang diadopsi Pusdiklat Pajak BPPK - Kemenkeu

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 5 5


Klinik Sehat

Aedes Aegypti
Tidak hanya virus dengue, nyamuk
ini juga bertanggung jawab dalam
penyebaran virus chikungunya,
yellow fever, dan beberapa virus
lainnya.

Penularan infeksi virus dengue melalui


vektor nyamuk Aedes, yang sebelumnya

Gejala nyamuk tersebut sudah menggigit


orang yang terinfeksi virus dengue.
Demam tinggi
Nyeri kepala, otot, dan/ sendi
Mual
Muntah

Virus dengue
Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi virus ini:
1. Vektor [kepadatan vektor lingkungan, perkembangbiakan, kebiasaan menggigit]
2. Penjamu [terdapatnya penderita di lingkungan sekitar]
3. Kondisi lingkungan [curah hujan, suhu, sanitasi, kepadatan penduduk]

hingga 1,5 mil per jam.

1
kecepatan
terbang
Gigitan,
yang diterima rata-rata orang
sebelum bereaksi.
per 1.000.000 l,

5 jumlah darah yang diambil nyamuk


Aedes Aegypti betina sekali sedot.
sampai 35 meter,
20 nyamuk mampu membau targetnya

species nyamuk di dunia


2700
Klinik Sehat

Waspada!
Demam
Berdarah
Narasumber : dr. Mila Kusmilawati
Infografis: Unggul H. Muhammad

Manifestasi Klinis
dan Penatalaksanaan
Kenali GejalA. Gejala klinis dari demam berdarah adalah demam tinggi yang muncul
mendadak, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, kadang disertai mual, muntah, biasanya
ada tanda bintik kemerahan di kulit.

DEMAM TIDAK TURUN? Apabila mendapati demam yang tak kunjung hilang dalam tiga
hari maka harus dilakukan pemeriksaan laboratorium. Tes darah tidak dapat dilakukan
pada hari pertama dan kedua, karena hasilnya masih tampak normal. Walaupun demikian,
pemeriksaan laboratorium tidak boleh ditunda lebih dari 3 hari masa demam, sebab pada
hari keempat hingga keenam merupakan saat-saat- yang berbahaya bagi penderita.

HAL PENTING pada penatalaksanaan penderita demam berdarah adalah asupan cairan
yang cukup. Asupan cairan pada penderita harus tetap dijaga, terutama cairan oral. Jika hal
itu tidak dapat dilakukan, maka mungkin diperlukan penambahan cairan secara intravena
atau infus untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi berlebihan.
Ornamen

MEMBA
KECAKAP
MODER

5 8 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Ornamen

ANGUN T
ujuan pembelajaran bersusun secara berjenjang (bloom). Diawali dengan
mengetahui (to know), memahami (to comprehend), menerapkan (to ap-
ply), kemampuan mengurai (to analyze), kemampuan merangkai (to syn-
thesize) dan memecahkan masalah (problem solving) dan kemudian menempatkan
kemampuan analysis-synthesis dan problem solving sebagai kemampuan tertinggi
dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran.

PAN
Budaya belajar (learning) adalah budaya yang menghargai proses bernalar dalam
upaya menggapai kebenaran ilmiah sebagai jembatan awal menuju jiwa yang mencin-
tai kebenaran, keadilan dan kepantasan dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan.
Mencintai bernalar logis, mencintai kebenaran ilmiah, mencintai kepantasan dan
kepatutan, mencintai keadilan adalah jembatan emas menuju pembentukan karakter
dan ketahanan mental. Hal ini berguna untuk menghadapi tantangan berat dimasa
perubahan yang sulit diperkirakan (unpredictable) dan dinamis (dynamic complexity).
Dalam kondisi tersebut, masyarakat memerlukan sosok sumber daya manusia yang

RN
mampu berpikir multi disiplin, tangguh dan kreatif agar mampu membawa organisasi
ke arah yang lebih baik dan berdaya tahan tinggi.

Kecakapan Modern
Mengutip paparan Iwan Pranoto (Guru Besar ITB) dalam Pendidikan Asingkan
Budaya Bernalar (Kompas,16 Juni 2012), Richard J. Murnane dan Frank Levy (Harvard
Kennedy dan MIT) melakukan penelitian tentang kecakapan yang dibutuhkan dan
yang tidak dibutuhkan di abad XXI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecakapan
memecahkan masalah yang tidak rutin (nonrepetitive job) dan kecakapan berkomu-
Oleh: Syaiful Anwar nikasi kompleks dengan lingkungan stratejik sangat dibutuhkan dimasa depan.
Kecakapan yang tidak dibutuhkan adalah kecakapan pemecahan masalah rutin dan
kecakapan bernalar rutin seperti menghafal.
Kecakapan memecahkan masalah (problem solving) tidak rutin adalah bagaikan
melaksanakan tugas tanpa manual instruction. Contoh kongkritnya seperti melak-
sanakan tugas sebagai pasukan tempur di lapangan. Hal ini akan berdampak pada
penciptaan wawasan cara pandang yang senada dengan stakeholders, sehingga proses
pemecahan masalah bekerja pada level yang tepat (efektif) dan efisien. Dengan kata
lain sosok manusia yang mempunyai kompetensi pada level unconscious competences
(kompetensi yang mengintuisi) dan mempunyai sosiabilitas yang baik dan mampu
berkomunikasi dan beradaptasi terhadap perubahan yang berlangsung cepat sangat
dibutuhkan organisasi. Hal ini juga terjadi dilingkungan Kementerian Keuangan yang
selalu dinamis dalam permasalahannya.
Kecakapan yang kurang dibutuhkan berupa kecakapan memecahkan masalah ru-
tin yaitu kecakapan memecahkan masalah dengan level tantangan rendah dan bersifat
pengulangan (repetitive) seperti pekerja bengkel mobil, binatu, dan sejenisnya. Atau
dengan perkataan lain daya analysis-synthesis sumber daya manusia yang dibutuhkan
relatif rendah dan cenderung menghafalkan atau berdasarkan pengalaman terdahulu.

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 5 9


Il u stras i: V. M . I B im o Ad i
Ornamen
Mengapa Harus Kecakapan yang dihasilkan sama dengan yang lainnya sehingga penilaian
Modern ? kinerja dapat dilakukan dengan pengamatan berulang den-
Pada saat ini kurikulum dan program diklat cenderung gan memperhatikan sebab dan akibat (cause and effect). Jika
didesain untuk membentuk sumber daya manusia seke- kegiatan sensitif terhadap produk kontekstual (contextual)
dar mampu menghafal atau mempunyai daya nalar rendah. yaitu bagaimana mempertemukan qualitas produk dengan
Terdapat anggapan bahwa kompetensi keuangan negara (pa- kebutuhan pelanggan (problem and solution approach), maka
jak, bea dan cukai, perbendaharaan negara, pengawasan/ indikator kinerja adalah pada kesesuaian output sebagai out-
akuntansi) adalah sekedar sekumpulan peraturan yang harus come, yaitu output yang menjadi input bagi rantai kegiatan
diketahui dan dihafalkan untuk kemudian dilaksanakan tanpa berikutnya yang diharapkan menimbulkan suatu sinergi dan
dibekali pengetahuan apa dan kemengapaannya (Ontology) efek ganda (multiplier effect) dan memberi nilai tambah yang
tentang keuangan negara. Pola seperti ini hanya akan mem- tinggi bagi organisasi.
bentuk kualitas manusia dengan daya kreatifitas rendah dan Kementerian Keuangan adalah kementerian yang mem-
sekedar just do it. Sehingga ketika seiring berjalannya waktu, punyai posisi stratejik, bagaikan “jantung” dalam tubuh ma-
saat mereka harus menjalankan tugas yang stratejik, mereka nusia dalam konstelasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
kehilangan kemampuan berinovasi atau ber “Itjtihad” untuk Hal itu bermakna bahwa sumberdaya manusia sebagai “per-
memberikan solusi yang tepat bagi kepentingan organisasi. former” dalam organisasi Kementerian Keuangan wajib mem-
Di sisi lain, Kementerian Keuangan memerlukan sum- punyai kecakapan berupa pengetahuan dan ketrampilan yang
ber daya manusia yang berwawasan luas dan visionary agar modern dan up to date berkaitan dengan kemampuan mere-
mampu membaca perubahan yang dihadapi organisasi. sponsi berbagai perubahan dengan pengetahuan dan ket-
Kementerian Keuangan saat ini memerlukan manusia yang rampilan yang dimilikinya.
mampu berpikir menyeluruh (comprehensive dan systemic). Kompetensi kawasan keuangan negara kompetensi inti
Untuk itu dalam mengelola keuangan negara, memerlukan (core competence) Kementerian Keuangan adalah kompeten-
pemahaman actual basic concept tentang keuangan negara si yang kompleks multidimensional bersifat dynamic com-
dan cabang keilmuannya untuk mampu mengelola kebijakan plexity, rawan perubahan dan harus berinteraksi dengan ber-
keuangan negara yang tepat dan baik. bagai kepentingan sosial politik, ekonomi dan etika sehingga
Membentuk manusia dengan kompetensi memecahkan memerlukan cara pandang multi disiplin. Tuntutan kompe-
masalah tidak rutin (problem solver) sekaligus sebagai solidar- tensi tinggi aparatur Kementerian Keuangan berupa kom-
ity maker adalah serupa membentuk manusia dengan kapasi- petensi atau kecakapan modern yaitu kecakapan memecah-
tas bernalar tinggi. Serupa pula seperti membentuk manusia kan masalah tidak rutin (nonrepetitive job) dan kecakapan
dengan kualifikasi yang mampu memberi solusi atas berbagai berkomunikasi kompleks dengan lingkungan stratejik organ-
tantangan yang timbul dari situasi yang cepat berubah, den- isasi sangat dibutuhkan guna menjawab tantangan dimasa
gan solusi yang profesional. depan, kebutuhan kecakapan modern itu adalah keniscayaan.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa didalam pelaksanaakan
Lingkup Kecakapan Modern pekerjaan pada Kementerian Keuangan masih terdapat pe-
Dalam lingkup kecakapan modern, ada perbedaan antara kerjaan yang memang sifatnya repetitive yang membutuhkan
kegiatan pekerjaan profesional (professional service) dengan skill secara pasti.
pekerjaan komersial (commercial process). Perbandingan Guna memenuhi tuntutan berupa kecakapan modern
pekerjaan profesional dan pekerjaan komersial dapat digam- maka sebaiknya BPPK dan Lembaga Diklat dibawahnya me-
barkan dalam tabel Perbandingan Kegiatan Profesional dan merlukan pemikiran ulang (rethinking) dan definisi ulang (re-
Kegiatan Komersial. define) tentang wawasan visi, strategi dan kebijakan pengem-
Kata kunci perbedaan antara “professional service” dan bangan kompetensi sumber daya manusia Kementerian
“commercial service” adalah pada kata kontekstual (context) Keuangan oleh BPPK.
yang bersifat non repetitive dihadapkan dengan sifat kurang
sensitif terhadap konteks dan secara alamiah berulang (repeti- *Penulis adalah widyaiswara pada Pusdiklat Bea dan Cukai
BPPK - Kemenkeu
tive). Kegiatan yang selalu berulang terjadi, bila suatu produk

I love my teacher, but I love more


the truth.— Aristoteles
50
6 6 nEDUKASI
nEDUKASI KEUANGAN n EDISI13/2012
KEUANGAN nEDISI 17/2013
Ornamen
KEGIATAN PROFESIONAL KEGIATAN KOMERSIAL

Pada umumnya beroerientasi pada Melihat produk barang di pasar


pelanggan (customer oriented) (market oriented)
Berhadapan dengan para pesaing
Di pasar melayani segmentasi di pasar dan bersaing dalam
bersifat ceruk (niche) setting harga pasar (market
mechanism).
Dapat dibedakan dari penampilan Melakukan diferensiai
produk (product features berdasarkan tingkat harga (low
differentiation) selain harga cost strategy)
Secara alamiah kegiatan
Tidak berulang–ulang (non
komersial bersifat pengulangan
repetitive)
(repetitive by nature)
Pemahaman secara kontekstual Tidak sensitif terhadap konteks
sangat menentukan produk

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 6 1


Pojok IT

MINI COMPUTER:
Evolusi Si Kecil Dengan
Sejuta Manfaat
Oleh: Suharyadi

RoboTIK – Rodex Crawler

Super Computer

Internet Radio Player

6 2 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Pojok IT

Di kalangan komunitas,
banyak yang menggunakan
Mendengar kata minicomputer minicomputer tidak hanya
mungkin yang terbayang dipikiran
Anda adalah sebuah komputer yang
sebatas untuk membantu
memiliki ukuran yang relatif lebih kecil pekerjaan rutin sehari-hari.
dari PC (personal computer), memiliki
kemampuan yang sangat terbatas, lambat
dalam pemrosesan data serta tidak dapat
menjalankan program komputer yang
memiliki kebutuhan grafis seperti pada
PC standar.
Apa yang ada dalam pikiran Anda resolusi tinggi serta pembacaan ke hard
tersebut tidak sepenuhnya benar drive dengan waktu yang lebih cepat.
dan tidak pula salah. Seiring dengan Selain itu masih ada Zero Device Z2C,
perkembangan teknologi informasi VIA ARMTiGo A800, DART 4460 yang
yang demikian pesat, saat ini telah kesemuanya memiliki ukuran yang
hadir berbagai minicomputer yang sangat kecil dan dilengkapi dengan
memiliki kemampuan yang tidak kalah processor berjenis ARM sehingga dapat
hebat dibanding dengan PC. Sebut saja menjalankan berbagai sistem operasi
Raspberry Pi yang merupakan sebuah keluarga Linux seperti Raspbian, Arch
minicomputer seukuran kartu ATM yang Linux ARM, Puppy Linux, Slackware
memiliki video output HDMI mampu ARM. Sistem operasi untuk smartphone
menampilkan gambar dengan resolusi seperti Android 4.0 dan FirefoxOS juga
tinggi (hingga 1920x1200). Belum lagi dapat dijalankan dengan sempurna pada
kemampuan ARM processor-nya yang minicomputer tersebut.
dapat digenjot hingga menyentuh angka
1Ghz. Dengan kemampuan tersebut Penggunaan
Raspberry Pi sudah dapat digunakan Minicomputer pada dasarnya
untuk menjalankan berbagai macam merupakan sebuah komputer mini yang
program standar yang biasa digunakan memiliki kemampuan layaknya komputer
untuk menyelesaikan pekerjaan sehari- pada umumnya. Dengan menggunakan
hari. minicomputer, semua kegiatan dan
aktifitas yang dilakukan pada komputer
Tidak hanya Raspberry Pi, masih desktop maupun laptop seperti
terdapat beberapa minicomputer lain browsing, memutar film, membuat dan
yang cukup populer dikalangan computer mengedit dokumen. Sedangkan untuk
geeks seperti CubieBoard. Minicomputer menjalankan tugas-tugas yang berat
ini memiliki kapasitas memory yang seperti editing video dan rendering
lebih besar dari Raspberry Pi serta telah gambar tentu saja tidak dapat dilakukan
dilengkapi dengan port HDMI dan dengan menggunakan minicomputer.
port SATA. Keduanya memungkinkan Hal ini disebabkan terbatasnya kecepatan
Anda untuk menjalankan grafis ber- prosesor serta memory sehingga untuk

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 6 3


Pojok IT

tugas-tugas berat tersebut tidak mungkin GPIO hingga terciptalah sebuah internet
dapat dilakukan dengan menggunakan radio player yang portable dari tangan
minicomputer. kreatifnya.
Di kalangan komunitas, banyak yang Dan masih banyak lagi contoh
menggunakan minicomputer tidak hanya pemanfaatan minicomputer yang banyak
sebatas untuk membantu pekerjaan rutin dilakukan oleh para pecinta teknologi
sehari-hari. Orang-orang kreatif tersebut menjadi sebuah hasil karya yang tidak
melakukan modifikasi sedemikian rupa pernah terpikirkan sebelumnya seperti
pada minicomputer yang mereka miliki pemanfaatan minicomputer sebagai
hingga banyak menghasilkan karya Media Center, Personal Web Server,
yang luar biasa dengan bermodalkan Wireless Router, Home Automation,
komputer kecil tersebut. Berikut penulis pemantau suhu dan lain-lain. Semuanya
berikan beberapa contoh penggunaan itu dihasilkan dari sebuah minicomputer.
minicomputer untuk menghasilkan karya Di lingkungan Badan Pendidikan
yang luar biasa. dan Pelatihan Keuangan (BPPK),
1. Super Komputer pemanfaatan minicomputer pun
Demi menarik perhatian anaknya sangat dimungkinkan. Sebagai contoh,
di bidang teknologi informasi, Simon minicomputer dapat digunakan sebagai
Cox seorang profesor dari University mesin display LCD yang berisi berbagai
Of Southhamton berhasil mengajak pengumuman yang dapat di pajang di
anaknya yang berusia enam tahun untuk lobby gedung Pusdiklat maupun BDK.
berkreasi dan menciptakan sebuah super Saat ini umumnya pada beberapa
komputer dengan menggunakan 64 unit Pusdiklat dan BDK menggunakan
Raspberry Pi dan Lego yang dirangkai satu unit komputer desktop yang
sedemikian rupa sehingga menghasilkan dihubungkan ke layar LCD untuk
sebuah super komputer yang memiliki menampilkan pengumuman. Komputer
kemampuan pemrosesan data sangat yang digunakan pun biasanya memiliki
cepat. spesifikasi yang cukup lumayan dan
harga yang sudah pasti lebih dari dua juta
2. LapPi – Raspberry Pi Netbook rupiah. Untuk tugas yang sesederhana
Berawal dari rusaknya netbook ini sepertinya penggunaan komputer
yang dimilikinya, Jimmy seorang desktop yang hanya digunakan untuk
pencinta teknologi yang berasal dari menampilkan pengumuman sangat
Inggris berhasil menyulap satu unit berlebihan. Sebenarnya jika hanya untuk
Raspberry Pi yang dimilikinya menjadi menampilkan pengumuman cukup
sebuah netbook. Dengan menggunakan dengan menggunakan minicomputer
berbagai material yang tersedia digudang yang harganya jauh lebih murah
milikinya, Jimmy merangkai berbagai dibandingkan dengan komputer desktop.
bahan tersebut dan juga melengkapi Pada bagian TIK BPPK sendiri,
bahan-bahan lain yang dibutuhkan minicomputer dengan telah digunakan
sehingga terciptalah sebuah netbook untuk menghasilkan sebuah robot
berbahan dasar Raspberry Pi dari tangan kamera yang berfungsi untuk
kreatifnya membantu peliputan acara-acara yang
diselenggarakan oleh semua unit di
3. Pandora Box – Internet Radio lingkungan Badan Pendidikan dan
Player Pelatihan Keuangan.
Ayy seorang user di situs
instructables berhasil menciptakan
sebuah internet radio player dengan
memanfaatkan Raspberry Pi. User
tersebut menambahkan beberapa push
button dan breadborad yang kemudian *Penulis adalah pranata komputer pada
dihubungkan ke Raspberry Pi via port Bagian TIK BPPK - Kemenkeu Raspberry Pi Minicomputer

6 4 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


Kang Edu

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 17/2013 n 6 5


Info Diklat

Pusdiklat

AP
DTSS Pengadaan Barang/Jasa Angkt. VIII
DTSS Pengadaan Barang/Jasa Angkt. XII
DTSS Pengantar Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Angk II
Diklat Pengelolaan Keuangan Satker Pemerintah Pusat Anggaran dan
Perbendaharaan
(DTSS) Angk. III
Diklat Audit Perencanaan Anggaran

Diklat TOEFL PBT Preparation Angk. IV Pusdiklat

KU
Diklat Forensik Audit
Diklat Penulisan Buku Teks
Diklat Pemrograman Web Dengan Asp.Net
Keuangan
Diklat AKSI UKI Umum

Diklat Desain Multimedia


Diklat Analisis Beban Kerja*
Diklat Ms. Excel (Tk. Tinggi/ Lanjutan)*

DTSD Pajak I Administrasi Perpajakan (Metode e-Learning)


DTSD Pajak II Angkatan II
DTSD Pajak II (metode e-Learning) Pusdiklat

Pajak
DTU Orientasi Untuk Pegawai Pajak Angkatan III
DTSS Perpajakan untuk Pegawai non DJP
DTSS Petugas Pelayanan Angkatan V
DTSS Pengamatan Angkatan I
DTSS Manajemen Pelayanan
DTSS Manajemen Penagihan
DTSS Pemeriksaan Bukti Permulaan
DF. Pemeriksa Ahli (metode e-Learning)

Info lebih lanjut


klik www.bppk.depkeu.go.id
Pusdiklat

PSDM
Diklat Kompetensi Khas Pengambilan Keputusan
dan Pemecahan Masalah
Diklat Kompetensi Khas Transformational
Pengembangan Leadership
Sumber Daya Manusia

Pusdiklat

BC
DTSS Post Clearance Audit Angk. II
DTSS Layanan Informasi Angk. II
Diklat Fungsional Pejabat Fungsional Pemeriksa
Bea dan Cukai Dokumen Angk. V

Pusdiklat

KNPK
DTSS Penilaian Properti Lanjutan Angk. II
DTSS Penilaian Properti Lanjutan Angk. II
Kekayaan Negara dan
DTU Orientasi Pegawai Baru
Perimbangan Keuangan DTSS Perencanaan Kebutuhan BMN
(Bagi Pengelola) Angk. II
DTSS Penilaian Sumber Daya Alam
DTSS Analisis Kinerja Perusahaan Tingkat
Madya (Bagi Pegawai DJKN)
DTSS Pengamatan Angkatan I
DTSD Kekayaan Negara Tingkat I
DTSS Manajemen Penagihan
DTSS Pengurusan Piutang Negara (Bagi
Pejabat Struktural DJKN)

Keterangan
DTSD : Diklat Teknik Substantif Dasar
DTSS : Diklat Teknik Substantif Spesialisasi
DTU : Diklat Teknik Umum
DF : Diklat Fungsional
Selasar Alumni

Listiyarko Wijito
(Peserta Diklat ‘Policies and Practices
for Natural Resource Management)
Peserta Diklat ‘Policies and Practices for Natural Resource
Management ’
Saya sangat terkesan ketika mengikuti Diklat ‘Policies and
Practices for Natural Resource Management’ di BPPK. Secara
umum materi bagus, tetapi kurang latihan (exercise) dalam hal
perhitungan model-model ekonomi yang diajarkan. Disamping
itu bahan ajar yang di sediakan secara on-line tidak bisa untuk
di download, sehingga menyulitkan proses pembelajaran.
Kedepan diharapkan materi yang berhubungan dengan model-
model ekonomi juga ditekankan pada perhitungan secara
praktis.

Andi Fachrysyam (Diklat PL II tahun 2012)


Diklat Pejabat Lelang (PL II) yang diselenggarakan oleh BPPK
Kementerian Keuangan berlangsung cukup terprogram dan
sistematis, hanya saja dalam penyusunan kurikulumnya hendaknya
memperhatikan audience, sebab kami peserta Diklat PL II adalah
sebagian besar Notaris dan PPAT yang nota bene adalah seorang
praktisi hukum. Diklat PL II tersebut cukup menambah ilmu,
wawasan dan network buat kami peserta diklat.
Materi diklat diharapkan kedepannya memberikan diskusi lebih
banyak porsinya dari pada pemberian materi satu arah.
Satu hal yang paling membuat kami berkesan, bahwa diantara
pemateri dan sesama peserta diklat terjalin komunikasi yang cukup
baik, walaupun ada pemateri menganggap kami peserta diklat
adalah seperti seorang siswa, dan inilah salah satu yang membuat
diklat ini menjadi sangat unik.

6 8 nEDUKASI KEUANGAN n EDISI 17/2013


EDUKASI
K E U A N G A N
EDISI 17/2013
Jl. Purnawarman No. 99 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telp: +62 21 7394666, 7244873
Fax: +62 21 7261775
http://www.bppk.depkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai