PENGENDALIAN BANJIR
Minggu 13
Sri Sangkawati
Sriyana
Pengendalian banjir metode struktur & non-struktur
Kemampuan akhir
Pokok bahasan
pembelajaran
2
Pintu Otomatis
Kondisi ini banyak dijumpai pada tempat bermuaranya saluran drainase atau
sungai. Saluran drainase yang membuang langsung ke laut dipengaruhi oleh
pasang surut, sedangkan drainase yang membuang ke banjir kanal (flood way)
dipengaruhi oleh tinggi muka air banjir.
Pada kondisi air di hilir tinggi, maka air dari saluran drainase atau dari anak
sungai tidak dapat mengalir ke laut atau ke banjir kanal. Pada kondisi
demikian, justru sangat dimungkinkan terjadi aliran balik (back water). Oleh
karenanya, pada ujung saluran drainase atau anak sungai perlu dilengkapi
dengan bangunan pengatur (Pintu Otomatis) untuk menghindari terjadinya
aliran balik.
Penggunaan pintu manual
dalam sistem drainase
dan/atau pengendalian
banjir tidak populer, karena
banyak kekurangannya
Bendung gerak pintu adalah bendung gerak yang terbuat dari pintu
sebagai sarana operasi pembendungan air.
Bendung karet adalah bendung gerak yang terbuat dari tabung karet
yang mengembang sebagai sarana operasi pembendungan air.
Potongan melintang
bendung karet
Perencanaan hidraulik bendung karet
Elevasi mercu bendung
Mercu bendung diletakkan pada elevasi yang diperlukan untuk pelayanan
muka air pengambilan, atau didasarkan pada perhitungan bagi penyediaan
volume tampungan air di hulu bendung.
Pembendungan
Tinggi pembendungan harus dibatasi untuk menghindari terjadinya:
1) ancaman banjir di daerah hulu,
2) peningkatan energi terjunan yang berlebihan,
3) vibrasi yang akan merusak tabung karet.
𝑇 = 0,5 𝐻𝑝𝑏
2 2
𝑉
𝐹𝑤 = 0,5𝛾𝑤 𝑌 2 − ℎ1 +
2𝑔
𝑇𝑖 = 𝑇 + 0,5 𝐹𝑤 𝑇𝑢 = 𝑇 − 0,5 𝐹𝑤
Tebal lembaran karet ditentukan oleh tebal susunan benang nilon ditambah lapisan penutup
di kedua sisinya untuk menjamin kedap udara.
Lapisan penutup sisi luar dibuat lebih tebal untuk pengamanan terhadap goresan ataupun
abrasi oleh benda keras.
Biasanya tebal lapisan penutup diambil sekitar 3 mm di permukaan dalam dan 7 mm di
permukaan luar
Pola pengoperasian bendung karet
Pada dasarnya bendung karet berada dalam keadaan mengembang untuk
memenuhi fungsinya sebagai pelayanan bangunan pengambilan maupun
menahan intrusi air laut.
Pengempisan otomatis terjadi apabila muka air sungai mencapai muka air
pengempisan. Elevasi muka air pengempisan ditentukan dengan pertimbangan-
pertimbangan :
I(t) : inflow
O(t) : outflow
S(t) : volume penyimpanan air di
reservoir
Ada hubungan yang
sangat penting antara T adalah durasi total gelombang banjir,
kapasitas penyimpanan t lag perbedaan waktu peak inflow dan
peak outflow
reservoir dan kapasitas
struktur hidrolik, a, redaman, atau perbedaan aliran
khususnya spillway antara keduanya
16
Klasifikasi
reservoir Waduk untuk pengendalian banjir Penampung serbaguna
berdasarkan (flood control reservoir) (Multipurpose Reservoir)
penggunaan /
fungsi
inflow
hidrograph
aliran 9m3/det0
masuk
air masuk ke
waduk
(m /det)
aliran
debit
controlled
3 outflow
waktu (hari)
Contoh
elevasi :
19
• Kapasitas tampungan, adalah kemampuan suatu waduk
Waduk menampung sejumlah air sampai pada tinggi normal.
• Tampungan efektif, adalah suatu wadah yang muka airnya terletak
antara TMA normal dengan TMA minimum.
• Tampungan mati, adalah suatu wadah atau tempat yang terletak
dibawah TMA minimum. Wadah tersebut direncanakan sebagai
kantong Lumpur.
• Tinggi Muka Air (TMA), adalah tinggi muka air waduk yang dapat
diketahui dengan cara melihat pada alat ukur ketinggian yang
terpasang pada tepi waduk. TMA waduk biasanya berkaitan/
dihubungkan dengan volume atau luas permukaan waduk atau
danau.
• Tinggi minimum, adalah elevasi muka air terendah dari suatu
waduk. Pada elevasi ini waduk sudah tidak dapat dioperasikan lagi.
Satuan yang umum dipakai adalah meter (m).
• Tinggi normal, adalah elevasi muka air sampai elevasi mercu (m).
Definisi • Volume waduk, adalah sejumlah volume air yang tertampung
dalam suatu waduk pada TMA tertentu. Satuan yang dipergunakan
biasanya dalam juta meter kubik (106 𝑚3 )
Waduk • Kurva TMA-luas permukaan waduk, adalah garis lengkung yang
menggambarkan hubungan antara TMA waduk dengan luas
permukaan waduk.
• Kurva TMA-volume tampungan, adalah garis lengkung yang
menggambarkan hubungan antara TMA waduk dengan volume
waduk.
• Luas genangan, adalah luas permukaan air yang tergenang dalam
suatu waduk.
• Tahun normal, adalah debit air masuk merupakan debit rata-rata
dari data pengamatan yang terjadi, yang deviasinya berkisar
antara nilai rata-rata+ y σ sampai - y σ suatu ambang dimana nilai
σ adalah standar deviasinya dan y adalah suatu besaran yang
tergantung dari resiko dan tingkat akurasi yang diinginkan.
• Tahun basah, adalah debit air masuk pada tahun basah
dinyatakan dengan besarnya debit diatas nilai rata-rata ditambah
dengan τ y.
Definisi • Tahun kering, adalah debit air masuk pada tahun kering
dinyatakan dengan besarnya debit dibawah nilai rata
Contoh kurva luas permukaan – elevasi dan kurva volume
tampungan – elevasi (Waduk Jatibarang)
Kapasitas
tampungan di
lokasi waduk
Pemilihan Inflow
Design Flood
Untuk membuat desain bangunan pelimpah,
diperlukan debit banjir rencana yang realistis.
23
Debit melalui pelimpah
tanpa pintu Q CBe H 1, 5
e
Dalam kondisi ini koefisien debit Grafik tidak berdimensi, dibuat oleh
C sebesar Cd, yang mempunyai Waterway Experiment Station
nilai 2,2 dalam satuan MKS dan dapat dipakai untuk mengetahui
4,03 dalam satuan FPS. besarnya efek kecepatan masuk.
25
2. Faktor kemiringan hulu
27
Contoh
• Pelimpah cukup tinggi dengan bentuk WES, efek
kecepatan masuk dapat diabaikan dan Cd = 4,03
• Panjang mercu 250 feet
• Bentuk mercu dapat dinyatakan dengan
𝑌 = 𝑋 1,85 /23
• Titik singgung X = 35,9’ dan Y=32,7’
• Kemiringan hilir 0,6H:1V
2,52
𝐻𝑎 = = 0,1 𝑓𝑒𝑒𝑡
2𝑔
28
Soal Latihan
Rencanakan penampang pelimpah overflow dari suatu
bendungan pengendali banjir, dengan data sbb:
Debit banjir rencana 8000 m3/detik
Kemiringan permukaan hulu vertical
Kemiringan permukaan hilir 0,75H : 1V
Elevasi mercu spillway +203,5 m
Elevasi dasar dasar di lokasi spillway +100 m
Bentang (lebar pelimpah) 70 m