Anda di halaman 1dari 1

MOBIL BEKAS VS MOBIL BARU

Membeli kendaraan bekas namun mulus merupakan kepuasan tersendiri. Ini tergantung kejelian kita juga dalam melihat
kebiasaan pemilik kendaraan sebelumnya, apakah dia termasuk yang suka merawat atau tidak

Saya berbagi pengalaman saat saya membeli sepeda motor bekas. Saya pikir membeli sepeda motor ataupun mobil bekas
secara prinsip finansial, sama saja.

Saya membeli sepeda motor bekas keluaran 2006 dengan kondisi prima, rapih dan orsinil ditahun 2012 seharga 6 juta.
Kemudian saya jual dipertengahan 2016, seharga 5,5 juta dengan kondisi yang kurang lebih sama dengan pada saat
membeli, karena kebetulan saya juga termasuk orang yang suka merawat kendaraan, baik mobil maupun motor.

Harga perolehan di tahun 2012 senilai 6 juta, kemudian dijual di 5 tahun kemudian senilai 5,5 juta. Artinya, saya memakai
motor itu selama 5 tahun, dan hanya dirasa "rugi" 500 ribu saja.

Perlu diketahui, pasaran sepeda motor itu saat ini berada dikisaran 4,5 — 5 juta, itu memang sudah nilai residunya, tidak akan
turun lagi, kecuali kondisinya memang jelek dan tidak terawat, maka harganya pun akan jatuh lebih murah.

Tapi tentu saja, selama kurun waktu pemakaian 5 tahun, motor tersebut beberapa kali masuk bengkel karena alasan service
dan pemeliharaan, seperti ganti ban, ganti gear rantai, dan ganti accu. Ini wajar, sejalan dengan pemakaian.

Saya merasa mendapat keuntungan dan kenyamanan lebih dalam membeli kendaraan bekas jika dibandingkan membeli
kendaraan baru secara kredit, karena hal-hal berikut :

Aspek keuntungan

Karena pembelian tunai, saya tidak memikirkan tanggal jatuh tempo angsuran yang bikin gelisah, sehingga saya merasa lebih
leluasa mengalokasikan penghasilan saya untuk keperluan lain. Selama kurun waktu 5 tahun itu, saya autoinstallment di
beberapa produk reksadana, juga membeli 25 gram logam mulia antam. Jadi, begitu orang lain selesai lunas dengan kredit
kendaraannya — padahal kalau dijual harganya turun — saya malah berhasil mengumpulkan aset lancar. Ini keuntungan
menurut saya pribadi.

Aspek kenyamanan

Karena kendaraan bekas, saya tidak terlalu khawatir jika cat-bodynya lecet-lecet akibat resiko penggunaan harian. Saya
seringkali merasa, ketika kendaraan baru kita lecet/beret, kadang terpikir terus-menerus, ini tidak nyaman karena membuat
gelisah.

Jadi, secara finansial, saya lebih suka membeli kendaraan bekas secara tunai, baik sepeda motor maupun mobil. Tentu saja,
dengan melihat kondisi kendarannya.

Anda mungkin juga menyukai