Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DI ERA DIGITAL

BIDANG KEGIATAN
PKM-AI

Disusun oleh:
Suci Andrika Putri 023040004/2023
Lilis Satifa 023040002/2023
Ana Saputri Mayangkari 023040001/2023
Asfa Majatul Bainah 023040003/2023
Ridya Alivia 023040005/2023
Peran teknologi informasi dan
komunikasi dalam pemberdayaan
perempuan di era digital
I.Pendahuluan
Pada era digital saat ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
memainkan peran yang sangat signifikan dalam membuka peluang serta
menguatkan peran perempuan dalam berbagai aspek - aspek kehidupan.TIK
tidak hanya sekedar alat teknis, tetapi juga menjadi katalisator pemberdayaan
perempuan di berbagai bidang.
Perempuan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam
masyarakat, ekonomi, politik, dan inovasi. Namun, akses terhadap TIK masih
menjadi tantangan utama bagi sebagian perempuan. Ketimpangan dalam akses
terhadap teknologi, keterbatasan pengetahuan, serta perbedaan gender dalam
pemanfaatan TIK, menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan
perempuan.
Dalam konteks ini, penting untuk mengeksplorasi bagaimana TIK dapat
menjadi alat utama dalam meningkatan keterlibatan perempuan. Pemanfaatan
TIK dalam memperluas akses terhadap pendidikan, pelatihan keahlian, akses
pasar, layanan kesehatan, serta partisipasi politik menjadi titik sentral dalam
upaya pemberdayaan perempuan.
Penggunaan TIK juga membuka pintu bagi perempuan untuk terlibat
dalam dunia kewirausahaan, inovasi, dan kepemimpinan, memberikan mereka
kesempatan untuk mengubah peran mereka dalam masyarakat serta
meningkatkan kualitas hidup.
Namun demikian, perlu diakui bahwa kendala kendala tertentu seperti
akses terbatas, kurang keterampilan teknis, serta budaya yang membatasi
perempuan untuk menggunakan teknologi masih menjadi hal yang harus diatasi
secara menyeluruh.
Oleh karena itu, peneliatian dan tindakan yang menyoroti peran TIK
dalam pemberdayaan perempuan di era digital tidak hanya penting, tetapi juga
mendesak. Dengan pemahamahan yang lebih mendalam tentang bagaiamana
TIK mempengaruhi perempauan dan langkah-langkah untuk mengurangi
kesenjangan akses, masayarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih
inklusif dan memberdayakan bagi perempuan dalam era digital yang terus
berekmbang.

II. Tinjauan Literatur


A. Peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
dalam perempuan
a. Akses dan partisipasi perempuan dalam teknologi
b. Akses dan partisipasi perempuan terhadap teknologi merupakan isu
penting dari perspektif kesetaraan gender dan perkembangan teknologi.

Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan dalam konteks ini:
Akses terhadap pendidikan teknologi: Pentingnya kesetaraan akses perempuan
terhadap pendidikan teknologi dan sains.
Inisiatif untuk mengatasi stereotip gender ketika memilih program studi seperti
teknologi informasi dan teknik.
Kesempatan Kerja yang Setara: Kami memberikan kesempatan kerja yang
setara dan menjamin keberagaman teknologi.

B. Dampak positif TIK terhadap pemberdayaan perempuan


Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memberikan dampak positif
yang signifikan terhadap pemberdayaan perempuan di berbagai bidang.
Berikut beberapa dampak positif TIK terhadap pemberdayaan perempuan:
Akses terhadap pendidikan: TIK telah memberikan perempuan akses yang lebih
luas terhadap pendidikan, terutama melalui hadirnya platform pembelajaran
online dan sumber daya pendidikan digital.
Pengembangan Keterampilan: Perempuan dapat mengembangkan keterampilan
baru dan memperluas peluang kerja dan kewirausahaan melalui pelatihan online
dan sumber daya digital.
Kerja fleksibel: TIK memungkinkan perempuan bekerja secara fleksibel,
termasuk bekerja dari rumah, membantu memenuhi tantangan berbagai peran
bagi pekerja perempuan.
Kewirausahaan dan Ekonomi Digital: TIK menciptakan peluang kewirausahaan
dan ekonomi digital, memungkinkan perempuan untuk memulai bisnis mereka
sendiri dan berpartisipasi dalam pasar global.
Layanan Kesehatan: TIK meningkatkan akses perempuan terhadap informasi
dan layanan kesehatan melalui aplikasi kesehatan, telemedis, dan sumber daya
online lainnya.
Pemberdayaan politik: TIK berperan penting dalam pemberdayaan politik
perempuan dengan menyediakan akses terhadap informasi politik,
memfasilitasi partisipasi dalam kampanye online dan mengangkat isu-isu
penting Masu.
Komunikasi dan Jaringan Sosial: Media sosial dan platform komunikasi digital
memungkinkan perempuan untuk membentuk jaringan sosial, berbagi
pengalaman dan saling mendukung, tanpa memandang batas geografis.
Keselamatan dan Keamanan: TIK dapat digunakan untuk meningkatkan
keselamatan perempuan melalui aplikasi keselamatan pribadi, pemantauan
online, dan teknologi perlindungan diri lainnya.
Partisipasi dalam pengambilan keputusan: TIK menyediakan akses terhadap
informasi dan platform yang memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi

dalam pengambilan keputusan baik di tingkat lokal maupun global.

Kesejahteraan Keluarga: TIK dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga


dengan menyediakan akses terhadap informasi pendidikan, kesehatan dan
keuangan.

C. Tantangan yang dihadapi oleh perempuan dalam


mengadopsi TIK

1.Akses terbatas terhadap teknologi


Karen a terbatasnya akses terhadap teknologi, sebagian besar perempuan
menghadapi hambatan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan pembatasan akses meliputi:
Keterbatasan infrastruktur: Di beberapa daerah, infrastruktur pendukung
konektivitas internet belum terbangun, sehingga akses internet yang cepat dan
andal tidak tersedia bagi semua orang, termasuk perempuan.
Biaya: Biaya peralatan TIK dan biaya akses internet dapat menjadi hambatan

dalam memperoleh dan menggunakan teknologi ini bagi perempuan


berpenghasilan rendah.
Kurangnya keterampilan digital: Beberapa perempuan kurang percaya diri atau
tidak mampu memanfaatkan TIK secara optimal karena mereka tidak memiliki
keterampilan atau pengetahuan yang memadai untuk menggunakan teknologi.
Norma Sosial dan Budaya: Beberapa masyarakat mempunyai norma dan budaya
yang membatasi akses perempuan terhadap teknologi.
Misalnya, sebagian orang berpendapat bahwa perempuan seharusnya kurang
aktif di dunia digital dan bidang teknologi.

2.Perbedaan gender dalam penggunaan dan pemanfaatan


TIK

a. Perbedaan gender dalam akses dan pemanfaatan teknologi informasi dan


komunikasi (TIK) mengacu pada kesenjangan yang ada antara laki-laki dan
perempuan dalam mengakses, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi
digital.

b. Perbedaan gender dalam akses dan penggunaan TIK meliputi: Akses dan
ketersediaan: Terdapat kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam
akses fisik terhadap perangkat teknologi dan konektivitas internet.

c. Beberapa perempuan mungkin memiliki akses terbatas terhadap peralatan


teknis dan konektivitas internet yang diperlukan untuk menggunakan TIK
secara efektif.

III. Metodologi
A. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian/studi
kusus

Dalam penelitian atau studi kasus mengenai peran Teknologi Informasi


dan Komunikasi (TIK) dalam pemberdayaan perempuan di era digital, beberapa
pendekatan yang dapat dipertimbangkan meliputi:
Pendekatan Kualitatif: Pendekatan ini dapat melibatkan wawancara mendalam
dengan perempuan dari berbagai latar belakang untuk memahami pengalaman
mereka dalam menggunakan TIK, tantangan yang mereka hadapi, serta dampak
yang dirasakan dari pemanfaatan TIK dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan Kuantitatif: Menggunakan survei atau kuesioner untuk


mengumpulkan data secara statistik mengenai akses, penggunaan, dan manfaat
TIK bagi perempuan. Data ini dapat membantu dalam menganalisis pola-pola
penggunaan TIK serta kesenjangan akses antara perempuan dan laki-laki.

Studi Kasus Multiple: Melakukan studi kasus pada beberapa komunitas atau
wilayah yang berbeda untuk memahami variasi dalam penggunaan TIK,
tantangan yang dihadapi, dan inisiatif yang berhasil dalam meningkatkan akses
serta pemanfaatan TIK bagi perempuan.
Pendekatan Partisipatif: Melibatkan perempuan secara aktif dalam proses
penelitian, termasuk dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Pendekatan SSini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam dan
memastikan relevansi serta keberlanjutan dari solusi yang diusulkan.

Analisis Comparative: Membandingkan data atau keadaan antara kelompok


perempuan dan laki-laki dalam hal akses, penggunaan, dan manfaat TIK. Hal ini
dapat membantu dalam mengidentifikasi kesenjangan gender yang ada dan
faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesenjangan tersebut

B. Alat dan teknik yang digunakan untuk


mengumpulkan data
Dalam mengkaji peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
pemberdayaan perempuan di era digital, berbagai alat dan teknik pengumpulan
data dapat digunakan, antara lain: Memberikan wawasan tentang penggunaan
TIK, tantangan dan manfaat yang dicapai.
Kuesioner dan Survei: Penggunaan kuesioner atau survei membantu
mengumpulkan data dari lebih banyak responden secara terstruktur. Pertanyaan
mungkin berhubungan dengan akses, tingkat penggunaan, preferensi, dan
manfaat TIK.

Pengamatan: Pengamatan langsung terhadap penggunaan TIK oleh perempuan


memberikan wawasan tentang bagaimana perempuan sebenarnya menggunakan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan dampaknya terhadap kehidupan
mereka.

Studi Dokumen: Mengumpulkan data dari literatur, laporan, dan dokumen


terkait dapat membantu Anda memahami isu-isu terkini, kebijakan, atau inisiatif
yang ada terkait akses dan penggunaan TIK oleh perempuan.

Diskusi Kelompok Terfokus (FGD): Melakukan diskusi kelompok dengan


perempuan dari berbagai latar belakang dapat mendorong pertukaran ide dan
pengalaman serta memberikan wawasan mendalam mengenai perspektif
perempuan mengenai TIK.

Analisis statistik: Bila menggunakan pendekatan kuantitatif, analisis statistik


data survei atau kuesioner dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pola
penggunaan TIK dan mengidentifikasi faktor-faktor terkait.

IV. Analisis Data


A. Pengolahan dan interpretasi data yang terkumpul
tentang pemberdayaan perempuan

Pengolahan data yang terkumpul tentang pemberdayaan perempuan


melibatkan langkah-langkah seperti analisis statistik untuk mengidentifikasi
pola, tren, atau korelasi yang relevan. Interpretasi data tersebut memerlukan
pemahaman mendalam terhadap konteks sosial, ekonomi, dan budaya yang
mempengaruhi pemberdayaan perempuan. Ini meliputi mengevaluasi dampak
kebijakan, mengidentifikasi hambatan, dan menentukan strategi yang efektif
untuk meningkatkan akses, kesetaraan, dan kesempatan bagi perempuan dalam
berbagai aspek kehidupan.
B. Temuan dan hasil analisis yang relavan dengan fokus
penelitian pemberdayaan perempuan
Pemahaman umum mengenai pemberdayaan perempuan: Pendidikan
Perempuan dengan akses dan partisipasi pendidikan yang lebih tinggi memiliki
pemberdayaan ekonomi dan peluang sosial yang lebih baik.
Program pendidikan khusus bagi perempuan dapat meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan.
Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan: Pemberdayaan perempuan di dunia kerja
dapat ditingkatkan melalui kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan
menjamin upah yang adil.
Pelatihan kewirausahaan dan program dukungan bagi perempuan dapat
meningkatkan kemandirian ekonomi mereka.

Kesehatan Reproduksi: Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan


reproduksi meningkatkan kesejahteraan perempuan dan memungkinkan mereka
untuk berpartisipasi lebih aktif dalam masyarakat.

Partisipasi Politik: Peningkatan partisipasi perempuan dalam proses politik


dapat memperkuat keterwakilan perempuan dan memastikan suara mereka
didengar.

Kekerasan terhadap perempuan: Memerangi kekerasan terhadap perempuan dan


memastikan perlindungan yang memadai bagi perempuan merupakan langkah
penting menuju pemberdayaan perempuan.

Akses terhadap teknologi dan informasi: Peningkatan akses perempuan terhadap


teknologi dan informasi dapat membuka peluang baru bagi pendidikan dan
pengembangan keterampilan.

V. Pembahasan
A. Implikasi hasil penelitian terhadap pemberdayaan
perempuan
Hasil penelitian bisa memiliki implikasi yang signifikan terhadap
pemberdayaan perempuan. Misalnya, penelitian tentang pendidikan perempuan
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
meningkatkan akses mereka terhadap pendidikan yang berkualitas. Studi
tentang kesetaraan gender dalam pekerjaan bisa membantu merancang
kebijakan yang mendukung kesetaraan gaji dan peluang karier bagi perempuan.
Implikasi dari penelitian semacam itu dapat membantu mendorong perubahan
positif dalam upaya pemberdayaan perempuan di berbagai bidang kehidupan.

B.Rekomendasi kebijakan dan tindakan untuk


meningkatkan akses TIK bagi perempuan
Untuk meningkatkan akses perempuan terhadap teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), berbagai kebijakan dan tindakan yang mendukung inklusi
dan pemberdayaan dapat diusulkan.
Berikut adalah beberapa rekomendasi:
Pelatihan TIK Inklusif: Mengembangkan program pelatihan dan pendidikan
TIK yang responsif gender dan memberikan kesempatan yang sama bagi
perempuan untuk memahami dan menggunakan teknologi.
Akses terhadap infrastruktur TIK: Akses terhadap infrastruktur TIK di wilayah
yang mungkin terdapat pembatasan, seperti desa dan wilayah pedesaan, untuk
memastikan bahwa perempuan dari seluruh komunitas memiliki akses terhadap
internet dan layanan TIK.
Penguatan Kewirausahaan Digital: Mendukung program yang memperkuat
kewirausahaan digital perempuan, termasuk pelatihan menggunakan Internet
untuk memulai usaha kecil, perdagangan online, dan layanan kreatif.
Kebijakan kesetaraan gender di sektor TIK: Mempromosikan dan mendukung
kebijakan kesetaraan gender di sektor TIK untuk memastikan bahwa perempuan
dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama dan menerima remunerasi yang
adil.
Peningkatan partisipasi dalam pengambilan keputusan: Memastikan partisipasi
aktif perempuan dalam proses pengambilan keputusan terkait kebijakan TIK
dan keterwakilan mereka di lembaga-lembaga yang menentukan arah industri
TIK.
Peluang Karir di bidang ICT: Meningkatkan peluang karir bagi perempuan di
bidang ICT melalui pelatihan, magang, dan program pendampingan untuk
mengurangi kesenjangan gender dalam karir ICT.
Akses dan Pelatihan Kesehatan Digital: Memberikan akses dan pelatihan
kesehatan digital kepada perempuan untuk meningkatkan pemahaman mereka
tentang teknologi medis dan aplikasi terkait.

VI. Kesimpulan
A. Ringkasan temuan utama dari penelitian
Ringkasan temuan penelitian tentang pemberdayaan perempuan di era
digital.
Panduan ini mencakup beberapa aspek utama yang dapat berdampak pada akses
dan pemberdayaan perempuan di dunia digital.

Akses dan keterampilan TIK: Perempuan terus menghadapi tantangan dalam


mengakses dan mempelajari informasi.Keterampilan teknologi komunikasi
(TIK).
Program pelatihan dan pendidikan yang komprehensif diperlukan untuk
menutup kesenjangan ini.

Kesenjangan digital: Di beberapa wilayah dan komunitas, terdapat kesenjangan


digital antara laki-laki dan perempuan.Diperlukan upaya untuk memastikan
akses internet yang setara bagi perempuan dan laki-laki dan untuk mengatasi
kesenjangan kepemilikan perangkat digital.

Pemberdayaan Ekonomi: Perempuan dapat meningkatkan pemberdayaan


ekonominya melalui kewirausahaan digital dan partisipasi dalam perekonomian
berbasis teknologi.
Mendukung pelatihan kewirausahaan dan akses terhadap platform e-commerce
adalah hal yang penting.

Partisipasi politik dan sosial: Dunia digital memberikan peluang untuk


meningkatkan partisipasi perempuan di bidang politik dan sosial.Namun,
tantangan terkait kekerasan online dan privasi masih ada.

Kesehatan Digital: Kesehatan digital merupakan aspek penting dalam


mengakses informasi kesehatan dan layanan kesehatan online, khususnya bagi
perempuan.Tantangan privasi dan keamanan harus diatasi
Mempromosikan kesetaraan gender: Kebijakan dan inisiatif diperlukan untuk
membantu mempromosikan kesetaraan gender di industri TIK, termasuk
pengembangan karir dan kesetaraan gaji.

Pelecehan dan Keamanan Online: Ancaman terhadap keselamatan perempuan


di dunia digital, seperti pelecehan dan kekerasan online, harus diatasi melalui
tindakan perlindungan dan penegakan hukum yang efektif.

Peran pendidikan dan kebudayaan: Pendidikan yang mendorong inklusi gender


dan pergeseran budaya menuju pengakuan perempuan dalam teknologi dapat
berdampak positif pada partisipasi perempuan di dunia digital.Perubahan
Kesadaran dan sikap: Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberdayaan
perempuan di era digital sangatlah penting.Mengubah sikap terhadap peran
perempuan di bidang teknologi dapat membuka peluang yang lebih besar.

Dukungan Perusahaan dan Inisiatif CSR: Perusahaan di sektor teknologi harus


proaktif dalam memberdayakan perempuan melalui inisiatif tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR), dukungan keuangan, dan kesempatan karir yang
setara.
Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa meskipun era digital menawarkan peluang
besar bagi pemberdayaan perempuan, masih ada beberapa tantangan yang harus
diatasi untuk mencapai inklusi sejati dan kesetaraan gender di dunia digital .

B. Penegasan terhadap pentingnya peran TIK dalam


pemberdayaan perempuan

Akses terhadap layanan kesehatan dan layanan kesehatan online: TIK


memungkinkan perempuan mengakses informasi kesehatan, konsultasi medis
online, dan layanan telehealth.
Hal ini sangat penting terutama di wilayah dimana akses terhadap layanan
medis tradisional terbatas.

Keseimbangan kehidupan kerja: Penggunaan TIK memungkinkan perempuan


mencapai keseimbangan kehidupan kerja dengan memungkinkan kerja jarak
jauh, manajemen waktu yang lebih efisien, dan fleksibilitas karier.

Menjembatani kesenjangan gender di sektor TIK: Pemberdayaan perempuan di


sektor TIK sendiri merupakan aspek yang penting. Meningkatkan keterwakilan
perempuan di industri berpotensi mengubah relasi kekuasaan di sektor teknologi
dan memperkuat kesetaraan gender.

Pencegahan dan Keamanan Kekerasan: TIK dapat digunakan sebagai alat untuk
mencegah kekerasan terhadap perempuan.
Menggunakan teknologi untuk melaporkan kekerasan dan menyediakan sumber
daya keamanan digital dapat memperkuat perlindungan bagi perempuan.
Mengubah budaya dan pola pikir: TIK dapat berperan dalam mengubah budaya
dan persepsi terhadap peran perempuan.
Media sosial dan platform online dapat menjadi alat untuk mempromosikan
kesetaraan dan mengatasi stereotip gender.

Pemberdayaan desa dan masyarakat: Di pedesaan, TIK dapat menjadi sarana


untuk memberdayakan perempuan dengan memberikan akses terhadap
informasi, pelatihan pertanian digital, dan peluang kewirausahaan.
Menyoroti peran penting TIK dalam pemberdayaan perempuan tidak hanya
sekedar memberikan akses fisik, tapi juga memberdayakan perempuan untuk

VII. Daftar Pustaka


"Closing the Gender Gap: The Role of Information and Communication
Technology for Women’s Empowerment" oleh Y. Author et al. (tahun terbit)
"Empowering Women in the Digital Age: The Role of ICT Skills Training
Programs" oleh V. Author et al. (tahun terbit)
"Gender Digital Divide: The Role of Information and Communication
Technologies in Empowering Women" oleh Z. Author et al. (tahun terbit)

“The Role of ICT in Women's Empowerment: A Critical Review" oleh X.


Author et al. (tahun terbit)
"Women’s Empowerment Through ICT-Based Entrepreneurship: A Case Study"
oleh W. Author et al. (tahun terbit)

Semua data dan isi yang tercantum dalam biodata proposal yang kami buat
adalah benar dan kami pertanggungjawabkan secara hukum. Apabila ada
kesalahan atau kekurangan kami siap untuk menerima konsekuensi yang ada

Demikian isi proposal ini kami buat dengan sebenernya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajian PKM-AI

Mataram, 5 Januari 2024


Anggota kelompok
(Suci Andrika Putri)

Anda mungkin juga menyukai