Anda di halaman 1dari 8

1042

Juwita Pratiwi Lukman dan Ahmad Rosandi Sakir

https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple
Volume 2 Issue 1 (2024) E-ISSN 2988-7828 INSTITERCOM PUBLISHER

Transformasi Digital dalam Administrasi Publik: Peluang dan Tantangan

Juwita Pratiwi Lukman1*, Ahmad Rosandi Sakir2


1Universitas Udayana, Indonesia
2Universitas Pattimura, Indonesia

Article Info:
Submitted: Accepted: Approve: Published:
2 Januari 2024 22 Januari 2024 25 Januari 2024 31 Januari 2024

Correspondence Author: Abstrak. Perubahan dalam penyelenggaraan layanan pemerintah didorong oleh
Juwita Pratiwi Lukman, transformasi digital administrasi publik, yang mencakup penggunaan teknologi
Universitas Udayana, Indonesia. seperti analisis data, kecerdasan buatan, dan otomatisasi proses untuk
Jalan P.B. Sudirman, Dangin Puri Klod, mengoptimalkan layanan publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Kec. Denpasar Bar., Kota Denpasar, Bali deskriptif yang pembahasannya berasal dari study literature melalui beberapa
80234 sumber buku, artikel ilmiah, jurnal yang relevan dengan tujuan untuk melihat
dan menyajikan gambaran holistic bagaimana transformasi digital dalam
Email: juwitalukman96@gmail.com administrasi public, peluang dan tantangannya dalam menggunakan teknologi
digital ini. Peluang mencakup kemudahan dalam berkomunisasi dan
aksesibilitas melalui e-government, open government, dan penggunaan data
yang lebih besar. Selain itu, tantangan berbicara terkait keterbatasan dalam
mengelola dan menggunakan teknologi digital termasuk keamanan data.
Operasional pemerintahan dan pelayanan publik sangat dipengaruhi oleh
revolusi digital dalam administrasi publik. Aksesibilitas ditingkatkan oleh
teknologi digital di sejumlah bidang, termasuk politik, pemerintahan, kesehatan,
pendidikan, dan ekonomi. Transparansi, efektivitas, keterlibatan, dan
pengambilan keputusan berdasarkan data semuanya didorong. Peluang bagi
pemerintahan yang terbuka, transparansi, dan kemampuan pemerintahan juga
dimungkinkan melalui transformasi digital. Ini juga mengangkat masalah hak
asasi manusia, privasi, dan privasi data.
Kata Kunci: Transformasi Digital, Administrasi Public, Peluang, Tantangan.
This is an open access article under the CC BY SA license.

1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin berkembang pesat yang mempengaruhi
semua aspek kehidupan. Berbagai manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi salah
satunya kemudahan dalam berkomunikasi dan mengakses informasi. Tranformasi ini menjadi
kesempatan untuk meningkatkan aksesibilitas dalam berbagai sektor bidang, seperti bidang
pemerintahan, kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi dan sektor bidang lainnya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh wearesocial.com, penerapan digitalisasi di Indonesia
pada awal tahun 2023 mencapai 212.9 Juta pengguna internet dengan penetrasi 77.0%. Selanjutnya,
terdapat 167.0 Juta pengguna media social dari 60.4% total populasi. Kemudian, sekitar 353.8 Juta

MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary


Volume 2 Issue 1 Januari 2024; 1042-1049
https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple
1043
Juwita Pratiwi Lukman dan Ahmad Rosandi Sakir

orang yang aktif dalam penggunaan jaringan seluler dengan rata-rata 128.0% dari total kesuluruhan
penduduk di Indonesia. Dari data tersebut dapat dinilai bahwa sebagian besar masyarakat telah
membuka diri dalam implementasi digital dikeseharian mereka.
Pengumpulan, analisis, dan pertukaran informasi telah mengalami perubahan signifikan
sebagai akibat dari integrasi teknologi informasi dan komunikasi mutakhir. Hal ini dapat
mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan efektivitas dan transparansi proses
administrasi (Myeong & Jung, 2019). Internet of Things (IoT), komputasi awan, big data, dan
kecerdasan buatan (AI) semuanya telah mengubah cara orang belajar, terhubung, menjalankan
bisnis, dan bahkan terlibat dalam politik di era digitalisasi ini. Oleh karena itu, agar tetap relevan dan
mendorong tata kelola yang lebih baik, pemerintah mulai menerapkan berbagai teknologi informasi.
Perubahan digital merupakan proses mengadopsi dan meng- implementasikan teknologi
digital melalui organisasi untuk menciptakan kebaruan atau modifikasi produk, pelayanan, dan
menjalankan urusan dengan penggunaan format digital. Tranformasi digital tidak hanya mengenai
teknologi, tapi juga tentang manusia dan budaya. Hal tersebut mengutamakan digital dan berbasis
pelanggan pada semua aspek bisnis seperti model analisis, pengalaman pelanggan, hingga proses
pelaksanaannya. Penggunaan teknologi digital menciptakan pengalaman baru bagi penggunanya,
penciptaan produk yang cepat, dan model bisnis baru sebagai respon terhadap perubahan.
Transformasi digital membawa perubahan fundamental dalam cara-cara tradisional
administrasi public dilakukan. Transformasi digital mencakup penerapan teknologi informasi dan
komunikasi dalam seluruh aspek administrasi public, mulai dari pengumpulan data, analisis,
pengambilan keputusan, hingga pelayanan publik yang efisien. Transformasi digital adalah strategi
multifaset yang lebih dari sekadar mengubah layanan publik analog menjadi digital atau
mengembangkan formulir online.
Transformasi digital tidak hanya mencakup teknologi baru namun juga perubahan culture dan
attitude perusahaan. Dunia usaha yang mengadopsi transformasi digital harus siap berinovasi,
berubah dengan cepat, dan beradaptasi. Peningkatan produktivitas, layanan pelanggan yang lebih
baik, fleksibilitas, dan efisiensi operasional hanyalah beberapa keuntungan dari transisi digital. Selain
itu, menerapkan transformasi digital dapat melahirkan kesempatan baru untuk menciptakan barang
serta jasa secara mutakhir (Roblek et al., 2021).
Aplikasi berbasis online, sistem e-government, dan analisis big data dalam ranah administrasi
publik membuat pemerintah dan masyarakat memiliki peluang digital untuk menyediakan pelayanan
public. Baik pihak internal maupun eksternal mempunyai dampak yang signifikan terhadap proses
transformasi digital, sehingga memerlukan penyesuaian proses, layanan, dan produk secara
berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan eksternal (Pangandaheng et al., 2022). Transformasi

MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary


Volume 2 Issue 1 Januari 2024; 1042-1049
https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple
1044
Juwita Pratiwi Lukman dan Ahmad Rosandi Sakir

digital memudahkan akses masyarakat terhadap berbagai jenis informasi melalui layanan, data, dan
solusi yang didukung oleh teknologi. Transformasi digital memberikan peluang bagi masyarakat
untuk berinovasi melalui penggunaan aplikasi secara online.
Keamanan data dan privasi adalah aset penting dalam transformasi digital. Tantangan
terbesar adalah melindungi data dari ancaman cyber seperti peretasan, malware, dan serangan
phishing serta masalah privasi yang muncul disebabkan penyimpanan, pengumpulan dan
penggunaan data pribadi. Selain itu, ketergantungan pada teknologi digital menjadi resiko bagi
organisasi, pemerintah dan masyarakat berupa rentan terhadap gangguan atau kegagalan sistem,
pemadaman listrik yang dapat menghentikan operasi teknologi, kecanduan terhadap internet, dan
dapat mengabaikan interaksi sosial.
Transformasi digital administrasi publik mungkin menyebabkan kesenjangan digital, yang
mungkin membatasi akses masyarakat terhadap teknologi dan informasi. Kesenjangan-kesenjangan
ini mungkin berdampak pada adopsi layanan digital di sektor publik. Oleh karena itu, analisis
tranformasi digital administrasi publik: peluang dan tantangan menemukan hubungan penting
antara penggunaan teknologi dan identifikasi.

2. KAJIAN TEORI
Transformasi digital merupakan proses memanfaatkan teknologi digital yang ada seperti
terknologi virtual, komputasi bergerak, komputasi awan, kecerdasan buatan, dan integrasi semua
sistem yang ada di organisasi dan sebagainya. Konsep “transformasi digital” untuk organisasi sektor
publik diadaptasi dari definisi transformasi digital yang mengacu pada proses adopsi dan praktik
untuk membantu organisasi public memberikan nilai social di dunia yang semakin digital.
Perkembangan teknologi informasi menjadi momen yang sangat penting dalam keberlanjutan
kehidupan social dan menjadi peluang dalam peningkatan kualitas diberbagai bidang. Era industry
5.0 yang mengedepankan revolusi atau perubahan pada sektor sumber daya manusia, menuntut
manusia untuk bekerja dan hidup berdampingan dengan teknologi yang semakin canggih dan
berkembang secara berkesinambungan. Pesatnya teknologi di berbagai belahan dunia, berdampak
pada pola kehidupan masyarakat serta tata kelola administrasi public di Indonesia, sehingga aktor
atau pelaku administrasi publik harus mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis.
Pemanfaatan teknologi informasi mencakup dua aktivitas yang berkaitan dalam
meningkatkan kualitas layanan dalam digital, yaitu: 1) Pengolahan data, pengelolaan informasi,
sistem manajemn dan proses kerja secara elektronis; dan 2) pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi agar layanan public dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat diseluruh
wilayah negara (Wirawan, 2020).

MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary


Volume 2 Issue 1 Januari 2024; 1042-1049
https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple
1045
Juwita Pratiwi Lukman dan Ahmad Rosandi Sakir

Istilah "transformasi digital" dalam administrasi publik menggambarkan penyesuaian


signifikan yang dilakukan terhadap cara organisasi pemerintah menggunakan teknologi digital untuk
meningkatkan produktivitas, transparansi, dan kualitas layanan yang diberikan kepada publik.
Pergeseran ini memerlukan pemanfaatan teknologi digital dan pengintegrasian sistem untuk
meningkatkan pengambilan keputusan, prosedur administratif, dan keterlibatan publik
(Sukomardojo et al., 2023). Transformasi digital administrasi publik dibantu oleh berbagai teknologi
digital. E-government adalah istilah yang mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efektivitas dan transparansi penyelenggaraan layanan publik. Open
government mencakup transparansi, partisipasi, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan, sejalan dengan Big Data Analytics yang mengidentifikasi pola
dan tren relevan dalam pengambilan keputusan melalui analisis data. Mobile Government digunakan
untuk menyediakan layanan pemerintah yang dapat diakses melalui perangkat mobile, seperti
smartphone. Cloud computing menawarkan nfrastruktur yang terukur dan mudah beradaptasi untuk
mengelola dan menyimpan data. Pengenalan pola, otomatisasi proses, dan pengambilan keputusan
cerdas adalah semua contoh aplikasi kecerdasan buatan (AI). Berbagi data secara real-time dapat
dilakukan antara perangkat melalui Internet of Things (IoT). Blockchain memastikan bahwa data dan
transaksi tetap aman dan transparan.

3. METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode studi kepustakaan atau
study literature. Studi ini dilakukan untuk meneliti peluang dan tantangan digitalisasi dalam
administrasi public untuk mewujudkan tranformasi digital.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Administrasi publik mengalami perubahan dan adaptasi dalam menghadapi tantangan dan
peluang yang ditawarkan oleh teknologi informasi dan komunikasi. Digitalisasi membawa
administrasi publik untuk berbaur dengan teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan,
penyelenggaraan, dan pelaksanaan kebijakan, program, dan layanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Administrasi publik bertujuan untuk mencapai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan layanan publik dan kebijakan pemerintah. Dapat dikatakan, administrasi public
tidak terlepas dari perubahan. Maka dari itu peluang dan tantangan yang dihadapi menjadi salah satu
tolak ukur keberhasilan dalam melakukan perubahan yang dapat berdampak pada setiap bidang
dalam administrasi publik utamanya dalam pemberian pelayanan.
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary
Volume 2 Issue 1 Januari 2024; 1042-1049
https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple
1046
Juwita Pratiwi Lukman dan Ahmad Rosandi Sakir

4.2 Pembahasan
Peluang yang terbuka melalui transformasi digital mencakup kemudahan bertransaksi,
berbelanja, dan berkomunikasi. Proses penerapan teknologi digital dapat mengubah proses eksisting,
membuka peluang untuk menemukan hal, nilai, atau cara baru yang dapat memberikan pengalaman
baru bagi masyarakat sebagai konsumen (Lukman, 2022). Salah satu aspek penting dalam
transformasi digital adalah E-government, yang merupakan sistem informasi yang menggunakan
internet dan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan
akuntabilitas manajemen pemerintahan (Lukman, 2022). Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003
tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan E-government menetapkan tujuan strategis, termasuk
pembangunan sistem pelayanan terjangkau dan handal, penataan sistem dan prosedur operasi
pemerintah daerah, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pemerintah (Indrajit, 2002).
Open government juga merupakan peluang penting dalam transformasi digital administrasi
publik. Konsep ini mencakup transparansi tindakan pemerintah, akses terhadap layanan dan
informasi pemerintah, serta responsivitas terhadap ide dan kebutuhan baru dari masyarakat (Wirtz
et al., 2018). Keberhasilan open government memerlukan komitmen untuk menjaga transparansi,
meningkatkan partisipasi publik, dan membangun kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak
(Wirtz et al., 2018). Aspek-aspek ini berkontribusi pada akuntabilitas, peningkatan keberhasilan
kebijakan, dan pembangunan sosio-ekonomi yang inklusif.
Big data menjadi peluang besar dalam transformasi digital administrasi publik dengan
menyediakan sumber daya data yang besar dan beragam. Penggunaan teknologi big data dapat
membantu pemerintah mengambil keputusan yang lebih cerdas dan berbasis bukti. Data dari
berbagai sumber, seperti sensor, smartphone, dan media sosial, dapat membantu pemerintah
memahami kondisi masyarakat, perilaku, kebutuhan, dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat
(Nur, 2020). Analisis data mendalam dapat membantu pemerintah mengarahkan kebijakan publik
dengan tepat.
Keamanan cyber menjadi peluang dan tantangan dalam transformasi digital administrasi
publik. Penerapan kebijakan dan regulasi keamanan siber, peningkatan kesadaran pegawai
pemerintah, pelatihan tentang praktik keamanan yang baik, penggunaan teknologi keamanan
canggih, dan manajemen identitas dan akses yang baik dapat melindungi data pribadi masyarakat
dan infrastruktur publik dari risiko serangan siber (Ardiyanti, 1986).
Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan literasi siber menjadi faktor kunci
dalam mengoptimalkan peluang yang terbuka melalui transformasi digital. Penerapan teknologi
informasi dan komunikasi dengan memperhatikan aspek keamanan dan privasi dapat memberikan
dampak positif pada tata kelola organisasi dan pelayanan publik. Keinginan dan komitmen yang kuat

MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary


Volume 2 Issue 1 Januari 2024; 1042-1049
https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple
1047
Juwita Pratiwi Lukman dan Ahmad Rosandi Sakir

dari pimpinan organisasi sektor publik menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan transformasi
digital dan memenuhi kebutuhan serta keinginan masyarakat.
Dalam konteks administrasi publik, E-government menjadi elemen utama transformasi digital
yang dihadapkan pada sejumlah kendala. Pengembangan E-government bertujuan meningkatkan
kualitas layanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Namun, kendala
muncul dalam bentuk rendahnya literasi digital masyarakat, infrastruktur telekomunikasi yang
belum merata di pelosok daerah, dan kesiapan sumber daya manusia yang belum sepenuhnya
memadai (Sosiawan, 2008).
Big data, sebagai peluang besar, juga membawa sejumlah tantangan dalam implementasinya.
Volume data yang sangat besar memerlukan penyimpanan, pemrosesan, dan bandwidth jaringan
yang besar, menghadirkan tantangan kekuatan. Kecepatan data yang dihasilkan, diproses, dan
dianalisis secara real-time menuntut pemrosesan secepat mungkin, menimbulkan tantangan
kecepatan. Sumber data yang beragam, baik terstruktur, semi-struktur, maupun tidak terstruktur,
memunculkan tantangan variasi. Selain itu, aspek kebenaran data (veracity) menjadi kunci penting,
mengingat kualitas data sangat memengaruhi aplikasi bisnis seperti manajemen risiko dan analisis
pelanggan (Sepriano et al., 2023).
Keamanan data menjadi isu krusial dalam era digitalisasi. Pencurian data atau informasi
pribadi lebih mungkin terjadi, dan tindak kejahatan siber (cybercrime) menjadi kekhawatiran.
Langkah-langkah komprehensif, terintegrasi, dan berkesinambungan dari semua pihak diperlukan
untuk memberantas kejahatan siber (Ardiyanti, 1986).
Masalah anggaran menjadi hambatan dalam pengaplikasian transformasi digital di berbagai
sektor pemerintahan. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi memerlukan anggaran
yang signifikan, termasuk perbaikan sistem secara berkala untuk menjaga keberlanjutan digitalisasi
(Nuryanto, 2021).
Sumber daya manusia (SDM) juga menjadi tantangan dalam transformasi digital. Pekerja
harus memiliki kemampuan analitik dan kreatif, serta keterampilan menggunakan komputer dan
akses ke platform online. Pendidikan dan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kapabilitas SDM
agar dapat mengikuti perkembangan teknologi digital (Sepriano et al., 2023).
Dengan demikian, transformasi digital membawa dampak yang signifikan pada organisasi,
dengan munculnya peluang dan tantangan yang dapat mengubah beberapa aspek dari organisasi
menjadi sebuah kebaruan. Kendala-kendala tersebut membutuhkan perhatian dan upaya bersama
untuk mencapai kesuksesan dalam implementasi transformasi digital di administrasi publik.

MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary


Volume 2 Issue 1 Januari 2024; 1042-1049
https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple
1048
Juwita Pratiwi Lukman dan Ahmad Rosandi Sakir

5. KESIMPULAN
Proses transformasi digital dalam administrasi publik sangat memengaruhi bagaimana
pelayanan publik diberikan dan bagaimana pemerintahan berfungsi secara keseluruhan. Mengangkat
teknologi digital menjadi kesempatan untuk meningkatkan aksesibilitas diberbagai bidang seperti
pemerintahan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, social dan politik. Administratif publik dapat
meningkatkan transparansi, efisiensi, partisipasi masyarakat, dan pengambilan keputusan berbasis
data. Organisasi yang mengejar transformasi digital harus fleksibel, inovatif, dan mampu
menyesuaikan diri dengan cepat. Transformasi digital membuka peluang untuk meningkatkan
keterlibatan dan pasrtisipasi masyarakat melalui platform digital seperti e-government. Selain itu,
terdapat pula open government yang dapat berkolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Melalui
digitalisasi, pemerintah dapat membangun kepercayaan masyarakat dengan transparansi seperti
informasi yang mudah diakses dan dipahami serta meningkatkan akuntabilitas pemerintah.
Meskipun memberikan banyak peluang, transformasi digital membawa tantangan berupa keamanan
data dan privasi, anggaran dan juga sumber daya manusia yang belum melek terhadap teknologi.
Sehingga, pemerintah perlu memberikan literasi digital terhadap masyarakat dan berkomitmen
untuk melindungi data sensitive masyarakat, serta menjaga keamanan sistem informasi bagi
masyakarat.

REFERENSI
Ardiyanti, H. (1986). Cyber-Security Dan Tantangan Pengembangannya Di Indonesia. 95–110.
Indrajit, R. E. (2002). Electronic Government: Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem
Teknologi Digital. Andi Offset.
Isaura, G. (2007). Petanda : Jurnal Ilmu Komunikasi dan Humaniora Kemitraan Global untuk
Transparansi Pemerintah : Rencana Aksi Open Government Indonesia. 58–66.
Islah, K. (2018). Peluang dan tantangan pemanfaatan teknologi big data untuk mengintegrasikan
pelayanan publik pemerintah. Jurnal Reformasi Administrasi: Jurnal Ilmiah Untuk …, 5(1), 130–
138.http://ojs.stiami.ac.id/index.php/reformasi/article/view/272%0Ahttp://ojs.stiami.ac.i
d/index.php/reformasi/article/viewFile/272/162
Lukman, J. P. (2022). Efektivitas Outcomes Sistem Keuangan Desa Berbasis E-Government di Desa
Paconne Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu. Indonesian Journal of Intellectual
Publication, 2(3), 103–110. https://doi.org/10.51577/ijipublication.v2i3.265
Myeong, S., & Jung, Y. (2019). Administrative reforms in the fourth industrial revolution: The case of
blockchain use. Sustainability (Switzerland), 11(14), 1–21.
https://doi.org/10.3390/su11143971

MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary


Volume 2 Issue 1 Januari 2024; 1042-1049
https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple
1049
Juwita Pratiwi Lukman dan Ahmad Rosandi Sakir

Nur, S. K. (2020). Pemanfaatan Big Data Pada Smart City. In Jurnal instek informatikan sains dan
teknologi (Vol. 5, Issue 1, pp. 27–36).
Nuryanto, A. (2021). Tantangan Administrasi Publik di Dunia Artificial Intelligence dan Bot. Jejaring
Administrasi Publik, 12(2), 139–147. https://doi.org/10.20473/jap.v12i2.30882
Pangandaheng, F., Maramis, J. B., Saerang, D. P. E., Dotulong, L. O. H., & Soepeno, D. (2022).
Transformasi Digital: Sebuah Tinjauan Literatur Pada Sektor Bisnis Dan Pemerintah. Jurnal
EMBA : Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 10(2), 1106–1115.
https://doi.org/10.35794/emba.v10i2.41388
Roblek, V., Meško, M., Pušavec, F., & Likar, B. (2021). The Role and Meaning of the Digital
Transformation As a Disruptive Innovation on Small and Medium Manufacturing Enterprises.
Frontiers in Psychology, 12(June), 1–18. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.592528
Sepriano, S., Hikmat, A., Munizu, M., Nooraini, A., Sundari, S., Afiyah, S., Riwayati, A., & Sri Indarti, C. F.
(2023). Transformasi Administrasi Publik Menghadapi Era Digital (EFitra (ed.); 1st ed.). PT.
Sonpebia Publishing Indonesia.
Sosiawan, E. A. (2008). Tantangan Dan Hambatan Dalam Implementasi E-Government Di Indonesia.
Seminar Nasional Informatika, 2008(semnasIF), 99–108.
Sukomardojo, T., Akbar, R. A., Aripin, Z., Amin, F., & Fatmawati, E. (2023). Transformasi Digital dalam
Administrasi Publik dan Dampaknya terhadap Kesadaran Politik Ekonomi: Analisis
Pendekatan Kualitatif dalam Connected Community. Jurnal Birokrasi & Pemerintahan Daerah,
5(2), 196–204.
Wirawan, V. (2020). Penerapan E-Government dalam Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0
Kontemporer di Indonesia. Jurnal Penegakan Hukum Dan Keadilan, 1(1), 1–16.
https://doi.org/10.18196/jphk.1101
Wirtz, B. W., Weyerer, J. C., & Rösch, M. (2018). Citizen and Open Government: An Empirical Analysis
of Antecedents of Open Government Data. International Journal of Public Administration, 41(4),
308–320. https://doi.org/10.1080/01900692.2016.1263659

MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary


Volume 2 Issue 1 Januari 2024; 1042-1049
https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple

Anda mungkin juga menyukai