Anda di halaman 1dari 2

Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sarana Peningkatan Layanan di Masa Pandemi

Rakhmayani Ardhanti
Rabu, 30 Juni 2021   |   9827 kali
   

Teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan,
atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia (kbbi.web.id-Juni 2021). Sejarah teknologi dimulai dari munculnya spesies
manusia di muka bumi, jejak-jejak peralatan dan teknologi yang dimiliki manusia sejak awal peradaban
ditemukan, kemudian direkonstruksi secara historis dan kemudian dianalisis kaitannya dengan
perkembangan peradaban manusia. Istilah teknologi mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan
bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti
serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan
tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode, dan seni (id.wikipedia.org-Juni 2021). Saat
ini teknologi telah memasuki hampir semua bidang kehidupan manusia, diantaranya adalah teknologi
informasi dan komunikasi.
                Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya (id.wikipedia.org-Juni 2021). Oleh karena itu teknologi informasi dan
komunikasi sering tidak terpisahkan satu sama lain.
            Sejak diumumkan oleh pemerintah pada bulan Maret 2020 lalu, Indonesia hingga saat ini masih
berjibaku melawan pandemi Covid-19. Sehingga semua elemen perlu mendorong inisiatif pembatasan
sosial bukan hanya berskala besar tetapi juga lokal. Salah satu cara mencegah penyebaran Covid-19 ini
adalah dengan adanya pembatasan-pembatasan dimulai dari instansi pemerintah hingga masyarakat umum
dalam melaksanakan kegiatan. Pembatasan yang ada tentunya memiliki dampak yang cukup besar baik
dari sisi ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, maupun kebijakan. Termasuk pelayanan kepada
masyarakat yang dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah menjadi terbatas dan tidak berjalan seperti
sebelumnya.
          Permasalahan itu muncul dan memaksa semua lini masyarakat untuk dapat berinovasi dan
memanfaatkan teknologi yang ada terutama teknologi informasi dan komunikasi (TIK). TIK menjadi gaya
hidup dan juga kebutuhan utama dalam mempermudah pelaksanaan kegiatan. Dengan adanya TIK, layanan
masyarakat dapat dilaksanakan dimanapun dan kapanpun. Adanya pandemi Covid-19 saat ini
memunculkan istilah Work From Home (WFH) yang berarti melaksanakan kegiatan atau bekerja dari
rumah. WFH bukan alasan seseorang untuk menunda pekerjaan dan tidak melaksanakan kewajibannya
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
            Tuntutan untuk tetap menjaga jarak dan mengurangi mobilitas selama pandemi , membuat Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta meluncurkan kpknljogja.id dimana
pengguna jasa/masyarakat dapat mengakses layanan melalui handphone, komputer,
maupun gadget lainnya selama berdiam di rumah. Memanfaatkan teknologi yang ada, masyarakat dapat
melakukan pengajuan permohonan layanan baik di bidang Pengelolaan Kekayaan Negara, Piutang Negara,
Pelayanan Lelang, Pelayanan Penilaian maupun konsultasi secara virtual.
            Pada awalnya, bagi beberapa pengguna layanan yang tidak familiar dengan internet akan kesulitan
dalam mengakses dan melakukan permohonan layanan. Namun demikian, dengan kondisi saat ini
memanfaatkan layanan online (e-service) dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat adalah solusi
terbaik bagi semua pihak. Dengan pelayanan secara online, selain lebih efektif juga efisien bagi
masyarakat. Efisien dalam hal penghematan mulai dari transportasi, waktu, tenaga, hingga biaya lain yang
dikeluarkan pada saat menuju kantor layanan. Pada KPKNL Yogyakarta sendiri, pengguna jasa berasal
dari luar kota bahkan luar provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, maupun Jawa Timur. Tentunya,
ditengah kondisi ekonomi sekarang hal tersebut juga dapat dialokasikan untuk hal lain yang lebih
bermanfaat seperti membantu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
            Di samping itu, pemanfaatan TIK dalam pelayanan instansi pemerintah selaras dengan Inpres No 3
tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan secara Elektronis di Indonesia.
Penggunaan TIK oleh pemerintah atau E-Government membantu memperbaiki kualitas pelayanan,
meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah. Secara tidak langsung,
pandemi yang terjadi sekarang memaksa pemerintah dalam melakukan pembenahan dan penerapan E-
Government.
           Adanya pemanfaatan TIK oleh instansi pemerintah dalam melakukan layanan di masa pandemi
merupakan salah satu strategi dalam mengefektifkan pelayanan publik dan mendukung E-Government.
Masyarakat yang terbiasa menggunakan TIK juga akan lebih mudah dalam melakukan kegiatan selama di
rumah. TIK juga mendukung pemerintah dalam mengatasi permasalahan selama pandemi Covid-19. 
Penulis : Perwita Andy Safitri – KPKNL Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai