Anda di halaman 1dari 2

D

i sebuah desa hiduplah seorang Keesokan harinya, di hutan, Mbok Yem bertemu
perempuan tua bernama Mbok Yem. kembali engan si raksasa Raksasa itu berkata, ”
Ia hidup sebatang kara. Mbok Yem Engakau sudah mendapatkan apa yang kau
ingin sekali memiliki seorang anak, inginkan selama ini. Sesuai dengan janjimu, engkau
agar dapat merawat dirinya yang harus membaginya denganku.”
sudah mulai tua. Namun, itu semua mustahil karena
ia tidak mempunyai suami. Mbok Yem bingung, ia bertanya, ” Bagaimna
mungkin bayi perempuan bisa dibagi?”
Setiap hari MbokYem pergi ke hutan untuk
mencari kayu bakar. Pada suatu hari, di tengah “Tidak usah bingung perempuan tua. Kau boleh
hutan. Ia bertemu dengan seorang raksasa yang memilikinya sampai usia 17 tahun. Selanjutnya.
sangat menyeramkan. Tubuh raksasa itu lebih Anak itu akan menjadi santapanku.” Jelas raksasa.
tinggi dari pohon. Kulitnya penuh dengan bulu
yang kasar. Kulitnya gelap. Mulutnya terdapat “Baiklah raksasa. Aku akan merawat anak itu, dan
sepasang taring yang sagat tajam. Kukunya panjang
menganggap anak itu anakku sendiri sampai usia
dan kotor.
17 tahun,” ujar Mbok Yem.

Mbok Yem sangat ketakutan. Tubuhnya gemetaran Timun Mas tumbuh menjadi seorang gadis yang
melihat mahluk yang sangat besar itu. Raksasa itu sangat baik hati dan cantik jelita. Kulitnya kuning
berkata dengan suara yang sangat membahana,”
langsat. Tubuhnya tinggi semampai. Rambutnya
Hei, perempuan tua? Jangan takut, aku tidak akan
hitam berkilau. Semakin hari kecantikannya,
memakanmu. Kamu sudah terlalu tua. Dagingmu
semakin terlihat.
keras dan tidak enak. Aku datang kesini
hanya ingin memberikan sesuatu
padamu.” Timun Mas juga sangat rajin membantu
ibunya. Ia selalu menemani ibunya
mencari kayu bakar di hutan. Kebaikan
Raksasa itu memberikan beberapa butir
hati Timun Mas membuat Mbok Yem
benih tanaman dan berkata,”Tanamlah khawatir kehilangannya. Ia sangat
benih ini dan rawatlah dengan baik dan menyayangi Timun Mas untuk menjadi
kau akan mendapatkan semua yang kau
santapan si raksasa.
inginkan selama ini.. tapi ingat, kau
tidak boleh menikmatnya seorang diri.
Kau harus memberikannya kepadaku Tahun demi tahun terus berganti. Kini,
juga sebagai tanda terima kasih.” Timun Mas sudah menginjak usia 17
tahun. Sudah waktunya bagi raksasa itu
untuk mengambil Timun Mas Mbok
Mbok Yem hanya mengangguk. Ia
Yem menyuruh Timun Mas
langsung pulang ke rumahnya. Setiba
bersembunyi di dalam kamar. Tiba-tiba,
Mbok Yem dirumah, sesuai dengan petunjuk si
terdengar suara dentuman yang sangat keras. Itu
raksasa itu, di tanamlah benih tersebut. Ajaibnya, adalah suara langkah kaki si raksasa. Mbok Yem
keesokan harinya, benih tanaman itu telah tumbuh gemetar ketakutan.
menjadi tanaman mentimun. Buah-buahnya besar-
besar. Jika terkena sinar matahari, warnanya
besinar seperti emas. “Hai perempuan tua! Mana anak perempuanmu
yang telah kau janjikan untukku ?” teriak raksasa
itu.
Karena penasaran dengan dengan buah mentimun
itu, akhirnya di petiklah satu yang paling besar.
Ketika di belah, Mbok Yem sangat terkejut. Di “Ia sedang mandi di kali, Tuan raksasa. Tubuhnya
dalam timun tersebut ada seorang bayi perempuan sangat bau. Kau pasti tidak akan suka
yang sangat cantik. memakannya” Ujar Mbok Yem.

“Jadi ini maksud dari ucapan si raksasa.” ujarnya “Baiklah. Aku akan kembali seminggu lagi.
dalam hati. Pastikan ketika aku kembali ia sudah siap untuk ku
bawa ke hutan.” Ujar raksasa.
Betapa senangnya Mbok Yem. Tidak pernah
terbayangkan akan mempunyai seorang anak “Tentu saja. Tuan. Aku tak akan
perempuan yang sangat cantik. Karena lahir dari mengecewakanmu.” Ujar Mbok Yem.
buah mentimun berwarna keemasan. Anak itu di
beri nama Timun Mas. Maka pergilah raksasa itu kembali ke hutan. Mbok
Yem dan Timun Mas sangat lega. Mereka masih
punya waktu semiggu untuk bersama. Namun, memberikan benih mentimun, sebuah duri, sebutir
setelah seminggu berlalu dan raksasa itu datang garam, dan sepotong terasi.
kembali, ibu dan anak ini tetap tidak mau berpisah.
Timun Mas kembali bersembunyi. Kali ini di Seminggu kemudian, raksasa itu datang lagi. Kali
dapur, di dalam tempayan air yang kosong. ini, si raksasa sudah tidak dapat menahan
emosinya. Kakinya yang besar, di hentak-hentakan
” Hai perempuan tua. Aku kembali untuk menagih ke tanah sehingga bumi bergetar.
janjimu! Cepat serahkan anak perempuanmu.”
Teriak si raksasa. “Cepat serahkan anakmu atau ku hancurkan rumah
beserta dirimu! Aku sudah sangat lapar!” teriak
” Maaf, Tuan raksasa. Timun Mas sedang menjual raksasa.
kayu ke kampung. Bila saja engkau datang lebih
pagi, engkau pasti bertemu dengan dia.” Ujar Mbok ” Maaf, Tua raksasa. Anakku sudah berjalan ke
Yem hutan. Kembalilah engkau ke hutan tempat
tinggalmu. Timun Mas sudah berada di sana.” Kata
Dengan setengah marah raksasa itu berteriak. ” Mbok berbohong.
Baiklah, ku beri waktu 1 minggu lagi. Jika anakmu
tidak kau serahkan kepadaku. Akan ku hancurkan Pada saat itu. Timun Mas sudah keluar rumah
rumahmu.” melalui pintu belakang. Ia membawa semua benda
yang di berikan oleh kakek sakti dari gunung itu.
Mbok Yem semakin ketakutan dan bingung Ketika akan kembali ke hutan, si raksasa melihat
denngan ancaman si raksasa. Ia sungguh tidak rela Timun Mas berlari dari belakang rumah. Di
anak perempuanya yang sangat cantik menjadi kejarnya Timun Mas.
santapan si raksasa yang kejam itu. Melihat
keadaan ibunya. Timun Mas berkata. ” Ibu, Meskipun panik. Timun Ma masih mengingat
janganlah bersedih. Relakanlah aku menjadi perintah ibunya untuk melempar sebutir benih
santapan raksasa itu.” Ujar Timun Mas. mentimun. Benih mentimun itu langsung berubah
menjadi lading mentimun dengan buah yang besar-
“Tidak anakku. Ibu tidak akan membiarkanmu besar. Karena kelaparan, si raksasa memakan
menjadi mangsa raksasa jahat itu. ibu akan mentimun-mentimun di ladang itu. Setelah keyang.
melakukan apapun untuk menyelamatkanmu.” Ujar Ia kembali mengejar Timun Mas. Meskipun
Mbok Yem. perutnya yang kekenyangan membuat jalannya
menjadi lambat. Raksasa itu tetap bisa mengejar
Kemudian Mbok Yem pergi menemui seorang Timun Mas karena langkah kakinya yang panjang.
kakek yang sakti tinggal di gunung. Kakek sakti itu

Ketika si raksasa sudah dekat. Timun Mas Raksasa itu terus mengejar Timun Mas meskipun
melemparkan sebuah duri. Duni itu berubah sudah kelelahan. Timun Mas melempar sepotong
menjadi sebuah hutan bambu. Hutan bambu itu terasi. Kali ini terasi tersebut berubah menjadi
memperlambat jalan raksasa itu. Tubuhnya menjadi lumpur hisap. Raksasa itu berteriak meminta tolong
penuh luka karena tertusuk batang bambu. ketika tubuhnya terhisap lumpur.

Namun, raksasa itu tidak menyerah. Ia tetap Tubuh raksasa yang besar tidak mampu melawan
mengejar mangsanya. Kali ini, Timun Mas hisapan lumpur karena kelelahan. Ia pun tewas
melemparkan sebutir garam. Garam itu berubah terhisap lumpur. Maka, tamatlah riwayat raksasa
menjadi sebuah lautan yang luas. Raksasa itu harus jahat itu. Setelah bebas dari raksasa jahat itu.
berenang untuk mengejar Timun Mas. Ia berhasil, Kehidupan Timun Mas dan Mbok Yem membaik.
tetapi tubuhnya sudah sangat lelah.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai