Anda di halaman 1dari 6

• BAM 024 ‘Mengingat Ajaran, Mensejahterakan Kehidupan’ (Amsal 3:1-2)

Kesejahteraan seringkali diungkapkan dalam kehidupan, dalam susunan angka. Berapa angka yang peril
didapatkan untuk disebut sejahtera? Maka orang berpacu dalam angka yang bernama rupiah. Sayang
orang lupa, angka sepuluh ribu belum tentu nilainya sepuluh ribu karena sangat tergantung pada
persepsi seseorang. Angka itu bisa jadi tinggi bagi yang satu tetapi tidak bagi yang lainnya. Angka sejuta
dijadikan modal untuk mencuri adalah malapetaka, tetapi angka yang sama adalah angka yang luar biasa
menyenangkan kalau dibagikan pada yang miskin yang memang membutuhkan. Karena itu jangan
terjebak hanya pada angka, temukan nilai dibaliknya. Disanalah ajaran tiba pada diri kita untuk
menjelajah dalam hidup dan tak terjebak pada satu tempat. Menemukan nilai demi nilai dibalik
fenomena yang tampak oleh mata. Karena nilai seringkali terabaikan, ajaranlah yang menyuburkan.
Ajaran yang baik, ajaran yang bijak dari amsal memberikan kita pemahaman nilai yang tinggi. Membuat
kita hidup didalamnya dan berbagi nilai dengan cara yang luar biasa. Temukan dan miliki supaya hidup
menjadi penuh arti. Nilai hanya bisa didapatkan dari ajaran yan bermutu tinggi. Ajaran benar yang ada
pada amsal, itulah bijaksana yang coba dibagi. Tidakah itu menyenangkan? Cintailah ajaran dan temukan
nilai sejati.

• BAM 025 ‘Mendapat Tempat Terhormat Karena Berbuat Kasih’ (Amsal 3:3-4)

Tempat terhormat, semua orang menggugat. Berlomba dan berlari untuk mendapatkannya, tapi
pernahkah kita mengerti bahwa tempat terhormat tak pernah didapat oleh mereka yang dengki hati.
Tempat terhormat itu bukan untuk mereka yang bersikap jumawa, merasa diri lebih dari yang lainnya
dan memandang hina sesamanya. Tempat terhormat bukan juga karena anda punya tumpukan harta
dan kaya raya tapi sangat pelit luar biasa tak rela berbagi dengan sesama. Tempat terhormat hanya bagi
sang juara dan sang juara adalah mereka yang berkelahi melawan rasa dengki, mereka yang berkelahi
meghabisi rasa jumawa. Ke tempat yang terhormat tak bisa hanya sekedar keinginan diri tapi tempat
terhormat hanyalah bagi mereka yang telah berhasil menabur kasih, kasih terhadap sesama. Sehingga
tiap kali dalam kehidupannya, apapun yang didapatnya dia sadar ada panggilan untuk membagikannya.
Tiap orang disekitarnya merasakan kasihnya dan jangan lupa, disanalah warna kehormatan kursi yang
didudukinya. Pandangan mata banyak orang, ucapan kata yang terdengar disana. Dia orang yang penuh
kasih, itulah kehormatan limpah yang tak pernah habis dihidup ini. Berkelahilah dengan benar melawan
iri hati, dengki dan jumawa. Jadilah juara dengan cinta kasih.

• BAM 026 ‘Bukan Aku Tapi Tuhan’ (Amsal 3:5)

Diri memang selalu menggoda kita, pengalaman dan kepintaran merangsang kita untuk menjadi raja.
Celakanya kita disaat yang sama juga lupa bahwa apa yang ada pada kita hanyalah keterbatasan belaka.
Kita lupa bahwa sebetulnya perlu sesuatu yang lebih tinggi dihidup ini, kita lupa bahwa kita adalah orang
yang membutuhkan pertolongan dikeseharian kita dan kita lupa Tuhan sang penciptalah yang
sebetulnya menjadi pemimpin kita, penguasa atas hidup kita. Tapi lagi-lagi keunggulan diri kita coba
bangun, kita merasa bisa untuk merancang segala sesuatu, bangga dengan kecerdasan yang ada. Dan
celakanya kalaupun Tuhan tersebut Dia hanya basa-basi dalam hidup kita, Dia hanya pemanis warna
supaya tampak beragama padahal dengan terang benderang mulut kita berkata semua adalah kita,
tentang kita, oleh kita dan apapun yang kita bisa. Bukankah itu semangat yang dibangun dunia? Lalu
dibungkuslah disana anugerah Tuhan akan mengikutimu. Ironis, bagaimana jika itu keinginanmu dan
kemauanmu? Lalu Tuhan akan menolongmu. Pernahkah kau bertanya memang Tuhan menginginkan itu
atau tidak? Karena itu hidup dalam keberhasilan dengan tidak mengabaikan kehendak Tuhan di
dalamnya. Kehendak diri sangat manipulasi, hati-hati jangan terjebak. Diri tak serta merta salah, namun
tanpa Tuhan betapa berbahaya. Amsal mengingatkan kita.

• BAM 027 ‘Bijak Ketika Mampu Menilai Diri Kurang Bijak’ (Amsal 3:6-8)

Tahukah anda siapa orang yang bijaksana? Tahukah anda bagaimana mendapatkan kebijakan itu dalam
kehidupan? Jawabannya sangat sederhana, mereka yang sadar dirinya kurang bijak maka mereka akan
mendapat bijak itu. Tapi mereka yang selalu merasa dirinya bijak, mereka justru akan kehilangan. Karena
itu diperlukan kesadaran dalam kehidupan. Amsal mengingatkan kita, supaya kita melangkah dalam
langkah yang tepat arah dan tak menjadi salah. Itu sebab orang bijak akan sadar ada Tuhan yang
mengatur langkah, karena itu ia tak sembarang disana. Mensyukuri anugerah ilahi itu penting dalam
hari-hari hidup ini. Orang bijak akan terus mampu melihat diri, mengevaluasi dan menyadari apa yang
belum ia punya dan ia pergi mencari, menemukan dan memiliki. Satu bijak kini sudah menjadi dua.
Demikian tiap hari maka dua menjadi tiga dan terus bertambah tiada henti. Bukankah itu
menyenangkan? Karena bertambah bijak maka bijak pulalah kita menilai dan memahami arti nikmat
hidup ini. Bukankah itu akan sangat mengairahkan? Karena kita sadar diri dan tahu betul betapa
bahagianya hidup kita. Tidakkah itu patut untuk dipikirkan? Bagaimana supaya kita berjalan dalam
kehidupan. Tidakkah itu patut untuk direnungkan? Sehingga kita mempunyai kehidupan yang
berkelimpahan, bukan karena tumpukan harta tapi kemampuan menikmatinya. Temukan misteri itu,
ada jawabannya pada orang yang bijaksana.

• BAM 028 ‘Tuhan Bukan Untuk Tahta, Tapi Kemuliaan-Nya’ (Amsal 3:9-10)

Jika kau mendapatkan harta bukan untuk mendapatkan tahta. Jika kau mendapatkan tahta bukan untuk
mempermulia diri. Tapi ingatlah harta yang didapatkan anak manusia hanyalah anugerah ilahi.
Muliakanlah Tuhan dengan hartamu, jangan sampai harta membuatmu besar kepala karena itu sangat
berbahaya. Muliakan Tuhan dengan hartamu, kata bijak dari amsal mengingatkan kita hidup bukan
cuma tumpukan harta. Bertuhan bukan hanya untuk mendapat kelimpahan harta bendatapi bagaimana
harta benda tak lebih tak kurang, ia hanyalah alat untuk kemuliaan Tuhan. Harta benda bukan tujuan
dan tak layak dijadikan tujuan, tapi tujuan adalah memuliakan nama Tuhan lewat harta benda yang
dilimpahkan Tuhan. Tidakkah rumusan itu menjadi penting dalam kehidupan? Sayangnya banyak orang
menjadikan harta menjadi tujuan, dia lupa kemuliaan Tuhan. Itu sebab dengan harta ia coba membeli
kebenaran, dengan harta ia mengadaikan kejujuran dan dengan harta ia rela melakukan apa saja yang
berdosa. Itu menyakitkan. Ingat, harta Tuhan berikan menjadi upah bagi orang percaya tapi harta
hanyalah alat untuk memuliakan Allah. Jangan salah! Muliakan Allah dengan hartamu kalau itu ada
padamu tapi jangan juga lupa memuliakan Allah dikesusahanmu dan dikemiskinanmu. Karena apapun
keadaanmu tujuannya satu dan sama, muliakan Dia. Ingat harta bukan kebanggaan diri tapi alat
memuliakan Tuhan.

• BAM 029 ‘Mencintai Didikan dan Menyukai Ajaran dan Hajaran’ (Amsal 3:11-12)

‘Mencintai’ seringkali kita terkurung pada lawan jenis bukan? Ya itu cintaku yang pertama, itu yang
paling kucintai dalam hidupku. Warna diskusi seperti ini selalu berujung pada satu kegairahan tentang
seseorang yang memikat hati. Tapi mencintai yang sejati adalah mencintai ajaran dan mencintai didikan,
tetapi juga belajar mencintai hajaran. Ajaran dan hajaran memang dua hal yang berbeda. Ajaran
mengajarkan kita tentang suatu susunan nilai, hajaran memperingatkan sekaligus menjaga agar tak
salah melangkah. Orang yang mecintai didikan seutuhnya mencintai ajaran dan hajaran maka langkah
mereka terjaga, cinta berikutnya menjadi luar biasa. Cinta pada diri menjadi cinta yang mesti, cinta pada
sesama menjadi cinta yang tak bisa dimanipulasi. Ia menjadi cinta yang diwujudkan sehingga hidupnya
menjadi penuh gairah. Namun orang yang menolak didikan, orang yang menolak ajaran dan orang yang
menolak hajaran, mereka terpuruk masuk dalam singgasana yang semu. Seakan-akan mereka bertahta,
sejatinya mereka tak berdaya. Awas jangan tertipu, jangan ada disana. Cintai ajaran, cintai juga hajaran.
Biarkan hidupmu berjalan dalam nada proses yang tak menyenangkan. Tapi pahamilah ujungnya, itulah
kehidupan. Sehingga kita menemukan nilai yang sesungguhnya. Selamat bijaksana.

• BAM 030 ‘Betapa Mulia dan Berharganya Orang Yang Mendapat Hikmat Amsal’ (Amsal 3:13-15)

Permata sangat berharga, tak salah karena permata memang berharga. Semua orang merindukannya
apalagi wanita sangat rindu bertahta Mutiara. Para pria tak kalah, mereka mencari untuk mendapatkan
harga dirinya karena permata selalu memberi nilai tambah pada diri seseorang yang memilikinya.
Namun amsal mengingatkan seberharganya permata tak seberharga hikmat yang kita punya. Karena
hikmat jauh lebih berharga dari tumpukan permata. Hikmat taka da yang menandinginya. Punya
permata belum tentu orang berhikmat tapi orang berhikmat tak susah mencari permata. Bukan hanya
permata dalam bentuk yang tampak indah, tapi juga permata yang luar biasa yang ada di dalam
batinnya membuat dia luar biasa dalam relasinya. Tidakkah itu menyenangkan? Patut untuk dipikirkan
supaya jangan salah dalam kehidupan. Digeluti, digumuli dan dinikmati. Semoga itu menjadi bagian yang
memberi kegairahan. Ingat jangan hanya tergila-gila dengan sebuah benda yang bernama permata, tapi
mulailah belajar tergila-gila pada hikmat yang melebihi permata. Karena ia bisa membuat anda menjadi
permata jiwa bagi banyak orang. Hikmat akan membawa kita melangkah ke tempat yang tak terduga.
Alangkah luar biasanya karena hikmat memberi lebih dari permata. Bangga yang sesungguhnya.

• BAM 031 ‘Umur Panjang dan Kekayaan Harus Ada Dalam Kehormatan’ (Amsal 3:16-18)

Umur Panjang ditangan kanan dan kekayaan ditangan kiri selalu jadi impian. Namun mengabaikan
kehormatan itu tidak ada guna. Untuk apa umur yang Panjang, untuk apa kekayaan yang limpah kalau
tidak ada kehormatan di dalamnya. Karena itu pikirkanlah dengan sungguh bahwa kekayaan dan umur
panjang hanya bernilai kalau ada kehormatan. Mari belajar untuk hidup terhormat, sehingga kita
dihormati orang. Mari belajar membangun kehormatan, supaya kehormatan mewarnai tiap langkah
kehidupan. Hanya karena ada kehormatanlah kekayaan punya nilai. Hanya karena ada kehormatanlah
umur panjang jadi berarti. Karena itu cari yang pertama dan utama, kehormatan jangan terbalik karena
kekayaan yang dihormati itu semu bukan diri yang dihormati tapi asset yang ada pada diri. Kalau itu
hilang maka hilang pulalah rasa hormat. Umur panjang nasipnya sama, tak aka nada orang yang
menghormati kalau hanya karena umur panjang. Kalau umur tak panjang tentu akan dihina. Tetapi
kehormatan akan memberi nada yang luar biasa, kehormatan yang dimiliki akan mewarnai umur
panjang ataupun pendek tak jadi masalah. Kehormatan akan mengaransi dan meliputi kekayaan, banyak
atau sedikit tak jadi persoalan. Kehormatan milikilah pertama dan utama mewarnai apa yang lain milik
anda. Jangan salah menempatkannya.

• BAM 032 ‘Alam Semesta Adalah Keturunan Yang Luar Biasa’ (Amsal 3:19-20)

Dalam keagunagan hikmat yang luar biasa, Tuhan menciptakan dunia. Dalam pengetahuan yang tak
ternilai, tata dunia tampak indah. Pernahkah anda menyadari semua datang dari Dia. Keteraturan yang
tak terbilang berbeda dengan paham yang dikembangkan. Dunia dimulai dari ketidakteraturan menuju
keteraturan. No! justru dari keteraturanlah dunia dijadikan, menjadi tidak teratur karena perlaku
manusia yang berdosa. Syukurilah anugerah ilahi, bertanggung jawab di dalamnya. Biarlah dihidupi
kebenaran firman-Nya, menikmati keteraturan yang dibuat-Nya. Jangan pernah anda merusak dunia,
karena Dia tidak merancangnya melainkan kita memuaskan hawa nafsu kita untuk melakukan apa yang
kita mau. Dia membuat keteraturan supaya teratur pula hidup kita. Teratur di dalam langkah, teratur di
dalam Bersama. Bukankah itu indah? Keteraturan seharusnya menjadi gairah yang kita cari untuk
membuktikan kemanusiaan kita, karena manusia seharusnya teratur. Bahkan hewanpun mempunyai
keteraturan di dalam ritme waktu yang dijalaninya. Burung berkicau pada waktu yang kita kenali, ayam
berkokok membangunkan mentari. Bukankah itu indah? Lagi-lagi kita perlu menelusuri betapa kacaunya
dunia karena kita. Keteraturan harusnya menjadi mimpi karena Tuhan sudah memulai dari sana. Kita
hanya mewarisi untuk menjalani. Mengapa kita meraih celaka dan merancang hal yang salah, membuat
kita terpinggirkan dari kehidupan. Ingat dunia dimulai dari keteraturan oleh Tuhan yang hebat, tetapi
kita membuatnya tidak teratur. Dunia tidak dimulai dari ketidakteraturan menuju ke keteraturan, jelas
itu salah.

• BAM 033 ‘Jangan Kehilangan Pertimbangan Kebijaksanaan’ (Amsal 3:21-23)

Kebijaksanaan dan pertimbangan selalu diperlukan dalam kehidupan kalau kau ingin melangkah dengan
aman. Pemikiran bahwa segala sesuatu kerjakan sekarang urusan belakangan adalah kebodohan yang
tidak termaafkan. Jangan pernah melangkah sebelum membuat pertimbangan. Bahasa orang di dalam
bekerja berkata: “Jangan pernah bekerja tanpa rencana karena itu kebodohan”, betul sekali. Amsal
sudah jauh lebih dulu menyadari dan mengerti rencana pun tak bisa sekedar rencana tanpa
pertimbangan yang matang di dalamnya. Tetapi pertimbangan pun tak bisa jadi sekedar pertimbangan
tanpa ada bijaksana yang mewarnainya. Bijaksana untuk mempertimbangkan, memutuskan hasil
pertimbangan yang bijaksana akan memberi rasa aman dalam jalan kehidupan. Hari-hari yang kita lewati
akan terasa indah. Penyesalan terpinggirkan dari kehidupan karena tak pernah tiba, mengingat segala
sesuatu sudah sudah dipertimbangkan dalam bijaksana yang penuh. Tidakkah hidup ini ironi? Kita
bekerja, mengumpulkan, mendapatkan dan menyesali. Persoalan demi persoalan datang silih berganti
justru kita yang mengukirnya. Amsal mengajar kita jangan menjadi bodoh. Amankan langkah dan raih
masa depan. Jangan menciptakan masalah hanya karena tidak mempertimbangkan dengan bijaksana,
tiap apa yang harus diambil dalam kehidupan. Jangan pernah memiliki apapun yang engkau inginkan
tapi menyesalinya kemudian, karena itu akan sangat menyedihkan. Pertimbangan dan bijaksana harus
ada dalam hidup kita.

• BAM 034 ‘Hidup Penuh Dengan Kejutan Tak Terduga’ (Amsal 3:24-26)

Hidup penuh kejutan. Jangan mimpikan hidup berjalan nyaman, karena itu hanya janji penuh
kebohongan. Hidup penuh kejutan bahkan datangnya seringkali tiba-tiba dan tak terduga, membuat kita
tersentak. Banyak orang yang jatuh karenanya, tetapi hidup yang penuh kejutan tak perlu terkejut
menghadapinya. Untuk itu mengertilah jangan membangun pikiran salah, memakan janji-janji yang tak
berguna. Hidup penuh kejutan itu biasa, karena hidup kita berjalan dalam ruang dan waktu yang serba
terbatas. Tak terduga itu sudah semestinya, tapi bagaimana untuk tak terkejut itu yang patut untuk kita
pikirkan. Amsal berkata, keterbatasanmu akan penuh kejutan, kekekalan Tuhan yang melintasi ruang
dan waktulah yang bisa memberi ketenangan. Dia tahu apa yang di depan dan yang sudah jauh
dibelakang tak pernah terlupakan. Apa yang tak kita tahu Dia tahu, apa yang kita lupakan Dia masih
mengingatnya. Karena Dia Allah yang maha. Mengapa tidak mempercayakan diri kepada-Nya? Supaya
hidup yang penuh kejutan, tak terkejut kita melewatinya. Riang dan goncangan boleh datang silih
berganti tapi tak perlu mati disana. Ya alangkah indahnya kalau saja kita bijaksana seperti yang amsal
ajarkan, untuk memberikan dan menggantungkan seluruh kehidupan hanya kepada Tuhan. Hidup
memang penuh kejutan, itu tak terhindari tapi bukan tidak terlewati. Jangan mengumbar janji dan
jangan termakan olehnya. Selamat menjalani hidup penuh kejutan.

• BAM 035 ‘Jangan Menahan Kebaikan, Berbagilah’ (Amsal 3:27-28)

Jangan pernah menahan kesempatan untuk mewujudkan kebaikan, karena itulah kebodohan yang tidak
termaafkan. Justru berlombalah untuk berbuat kebaikan, menolong mereka yang membutuhkan. Karena
itulah sebetulnya kunci kebahagiaan. Ya, melihat sekeliling terlalu banyak yang membutuhkan kehadiran
kita. Yang lapar membutuhkan sesuap makanan, yang jatuh memerlukan uluran tangan, yang susah
sangat merindukan sebuah penghiburan dan mereka yang tersesat memerlukan tuntunan untuk kembali
ke jalan kebenaran. Tidakkah menyenangkan berbuat kebaikan? Pikirkanlah apa yang ada di sekitar
hidup anda. Lakukanlah supaya anda tidak kecewa. Jangan berhenti berbuat kebaikan, lupa pun tak
boleh jadi alasan. Tanamkan pada diri seperti kita harus mengurus diri. Memakan makanan supaya
menyegarkan hidup ini dan memberi kehidupan didalamnya, itulah kebaikan. Dengan berbuat kebaikan
anda sedang memakan buah kehidupan, sehingga hidupmu menjadi penuh dengan makna. Berlombalah
berbuat kebaikan dan jangan berhenti. Berbuat kebaikan juga tak perlu kecewa kalau yang menerima
kebaikanmu tak mampu menghargaimu dalam kesemestian, tidak mengapa! Memang sangat
menjengkelkan tetapi ada upah dibalik semuanya. Orang yang berbuat baik, ia berhak untuk hidup baik.
Orang yang berbuat baik, ia mempunyai masa depan yang baik. Berlombalah berbuat yang baik.

• BAM 036 ‘Kejahatan Jangan Pernah Ada Di Catatan Rencanamu’ (Amsal 3:29)

Kejahatan adalah satu kata yang paling tidak kita sukai. Kejahatan memakan korban yang tak terbilang,
selalu meninggalkan sisa cerita yang menyakitkan. Awas, saat sesamamu duduk bersamamu dalam rasa
percaya tanpa rasa curiga, jangan sampai engkau memikirkan kejahatan atas mereka. Itulah gambar
kengerian dalam sebuah kehidupan. Orang tak curiga dan berburuk sangka duduk makan Bersama,
bagaimana mungkin ada satu orang lain merancang kejahatan dan kemudian menyakiti yang lainnya.
Camkan dan pikirkanlah, supaya didalam tiap langkahmu engkau memperhitungkan apa yang harus kau
kerjakan sehingga tidak ada satu tindakan salah, kejahatan yang kau lakukan. Kejahatan yang
mengerikan adalah menjahati seseorang yang tidak curiga dan duduk disamping kita. Perhatikan tiap
tindakan, hargai tiap hubungan supaya panjang kenyamanan dalam kehidupan. Karena itu akan
menolong kita dalam tiap langkah-langkah kita. Jadilah bijak dalam hidup dengan bisa tahu memahami
hari-hari kita. Jangan berbuat kejahatan diantara kawan yang tak bercuriga pada kita. Bahkan ketika
banyak rekan berburuk sangka bukan kejahatan yang kau pikirkan, tapi bagaimana mengubahnya
menjadi kebaikan. Bukankah itu sangat indah? Dan itu akan memberikan ketenangan dalam kehidupan
karena pada akhirnya engkaulah yang bahagia mendapatkan nilai-nilai luar biasa. Hati yang nyaman, hati
yang tenang. Siapa yang tak menginginkannya? Hanya orang bodoh saja, tapi orang bijak
merindukannya dan terus mencarinya.

• BAM 037 ‘Pertengkaran dan Iri Hati Jangan Pernah Diimpikan’ (Amsal 3:30-31)

Pertengkaran dan iri hati layak dibenci, kebencian yang mesti. Kebencian tentu tidak dianjurkan, kalau
benci terhadap sesama. Tapi bencilah pada sikap iri hati, bencilah kepada pertengkaran dan jangan
pernah bersahabat dengannya. Apalagi kalau kita mengikat diri, mimpipun jangan pernah terjadi.
Ayunkan langkah, evaluasi tiap hari-hari kita. Seringkali dengan melalui hari dengan iri hati yang tidak
kita sadari bertumbuh menjadi menakutkan, menguasai diri itu sangat mengerikan. Karena hidup kita
akan habis terkuras oleh rasa iri hati, awas jangan disana. Karena itu jangan biarkan iri hati datang
mengintip, ia tak layak dihidup ini. Pertengkaran itu hanya buah iri hati karena iri hati yang datang bisa
menimbulkan pertengkaran yang tidak jelas. Entah mengapa ada pertengkaran dan tak bisa diungkap.
Sehingga perdamaianpun sulit untuk dibangun karena sumbernya adalah iri hati. Jagalah hati supaya ia
tak iri, perliharalah supaya ia tak bertengkar sehingga demikian mengisi hati dengan sikap yang bersih,
damai yang terus menerus dibangun dalam hubungan dengan sesama. Membuat kita terhindar dari iri
dan pertengkaran yang tak berguna. Renungkanlah dan pikirkanlah. Nilailah dirimu sendiri dan beranilah
memberi angka . kalau kau orang yang suka iri dan bertengkar, berhenti dan jangan ada disana.

• BAM 038 ‘Kesesatan dan Cemooh, Musuh Yang Harus Dibasmi’ (Amsal 3:32-35)

Kesesatan selalu mengerikan, karena selalu membawa orang ke tempat yang akan disesali seumur
hidup. Tentu anda tak mau kesana bukan? Karena itu bijaksanalah. Cemooh adalah satu kata yang tak
menyenangkan, apalagi menimpa diri. Karena itu jangan pernah untuk melakukan kesesatan dan
cemooh yang harusnya dibasmi, tak boleh ada dikehidupan. Jangan suka mencemooh tapi belajar
rendah hati, itu ajar amsal pada kita. Supaya hidup menjadi indah, mari kita jalani dalam kebersamaan
yang luar biasa. Cemooh hanya menimbulkan permusuhan yang tidak akan pernah berkesudahan.
Kesesatan itu lebih gila lagi karena dia akan terus berjalan dari hari-hari kita membuat kita menjadi
seorang yang sangat menakutkan. Kesesatan membuat kita tidak menemukan perjalanan yang
semestinya dikehidupan. Kesesatan membuat kita terus bergerak dari satu arah salah ke arah yang
lainnya. Kesesatan jangan pernah ada, bahkan jangan pernah pikirkan. Disesatkan atau menyesatkan
sama celakanya. Disesatkan atau menyesatkan itu harus dibasmi dan tak boleh ada dalam kehidupan.
Alangkah indahnya hidup berbijaksana, tak tersesat dan tak menyesatkan. Tak dicemooh dan tak
mencemooh. Supaya kita tak dicemooh hiduplah dalam garis lurus dan bukan kesesatan. Bersikaplah
rendah hati, sehingga hidup menjadi menyenangkan karena disekeliling diri adalah orang yang bisa
menghargai. Karena kita memang berharga dihari-hari yang kita lalui. Jangan pernah meninggalkan
gores salah yang membuat anda akan selalu menyesalinya.

Anda mungkin juga menyukai