Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

“KEDUDUKAN BK KARIR DAN ISTILAH DALAM KARIR “

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Daharnis, M.Pd., Kons.

Prof. Ifdil, Ph. D., Kons.

Oleh

Feni listari 23151032

PROGRAM STUDI S2 BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATAPENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Terutama kepada Prof. Dr. Daharnis, M.Pd., Kons. Dan Prof.
Ifdil, Ph. D., Kons. Selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan
Konseling Karir. Berkat beliau, kami dapat menyusun makalah ini dengan
judul " Kedudukan Bk Karir Dan Istilah Dalam Karir” Kami sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di
praktekkan oleh para pembaca dalam kehidupan sehari-hari Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan daa pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 20Februari2024

Kelompok 1
DAFAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................

A. Latar Belakang .......................................................................

B. Rumusan Masalah ..................................................................

C. Tujuan ...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................

A. Pengertian Bimbingan Karir ...................................................

B. Kedudukan BK Karir .............................................................

1. BK Pola 17 Plus ...............................................................

2. Bk Komprehensif (Perkembangan) ...................................

3. POP BK ...........................................................................

4. BK Kurikulum 2013 (81 A)..............................................

5. BK Luar Negeri ...............................................................

C. Istilah Dalam BK Karir ..........................................................

1. Kerja ..............................................................................

2. Okupasi ..........................................................................

3. Job..................................................................................

4. Task................................................................................

5. Karir ...............................................................................
BAB III PENUTUP ............................................................................

A. Kesimpulan............................................................................

B. Saran .....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Karir
Istilah Bimbingan karir pada masa lampau sering kali di artikan
sebagai vocational Guidnce atau bimbingan jabaan/vokasional, namun
keduanya memiliki ruang lingkup dan makna yang bereda.Bimbingan karir
lebih menitik beratkan pada perencanaan kehidupan dengan
mempertimbangkan potensi diri serta lingkungan agar dapat berperan
secara positiif dalam masyarakat.Sedangkan Bimbingan vokasional lebih
menitik beratkan pada pemberian informasi pasar kerja dan jabatan
(Sukardi, 2003).
Yusuf (2006) mengatakan bahwa bimbingan karir adalah layanan
pemenuhan perkembangan siswa terkait dengan kemampuan kognitif,
afektif, maupun keterampilan siswa dalam mewujudkan konsep diri,
pengetahuan, dan proses pengambilan keputusan dalam kehidupan sosial
budaya dalam kehidupan yang secara terus menerus berubah.
Menurut hikmawati dalam (Kurinawan, dkk, 2021) bimbingan
karir adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memenuh dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
kair.Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri dalam
menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilh lapangan pekerjaan atau
jabatan tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahawa
bimbingan karir adalah suatu proses pemberian bantuan/bimbingan dari
orang yang profesional terkait perkembangan karir yang akan dijalani
seorang individu, untuk menentukan pilihan jurusan atau pekerjaan di
masa yang akan datang.
B. Kedudukan BK Karir
1. BK Pola 17 Plus
2. Bk Komprehensif (Perkembangan)
3. POP BK
POP BK merupakan tahapan tahapan kegiatan dalam
layanan bimbingan dan konseling (BK) yang akan memudahkan
guru BK dalam merencanakan dan melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah. POP BK ini
dimaksudkan untuk memberi arah penyelenggaraan layanan BK
dalam implementasi kurikulum 2013. Secara khusus Pedoman
penyelenggaran Bimbingan Konseling di sekolah/madrasah ini
bertujuan untuk:
a. Memfasilitasi guru BK atau konselor dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan tindak
lanjut layanan BK;
b. Memberi acuan dalam mengembangkan program
layanan BK secara utuh dan optimal dengan
memperhatikan hasil evaluasi dan daya dukung sarana
dan prasarana yang dimiliki satuan pendidikan;
c. Memberi acuan dalam monitoring, evaluasi dan
supersivi penyelenggaraan BK di sekolah/madrasah.
Bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional
disekolah/madrasah dilaksanakan oleh tenaga professional
(Konselor) atau Guru BK.
Penerapan POP BK dalam kegiatan layanan bimbingan dan
konseling, bertujuan agar guru BK dapat memberikan layanan yang
dapat membantu peserta didikdalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosi,
moral, sosial dan spiritual.Saat inipenerapan POP BK belum
sepenuhnya dilakukan oleh guru BK di Aceh dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling disekolah, baik dalam pembuatan
program maupuan pelaksanaan program. Hal ini dibuktikan dengan
proses pemberian layanan hanya menangani anak-anak yang
mengalami masalah. Guru BK pada setiap ajaran baru sebaiknya
sudah siap dengan administrasi yang baru, program tahunan,
program semester, program bulanan, program harian, dan persiapan
pemberian layanan dengan rancangan pelaksanan layananan (RPL)
yang sesuai dengan panduan pada POP BK (Khairiyyah, 2019).
Program layanan bimbingan dan konseling harus disusun oleh guru
BK berdasarkan hasil need assessment dan harus dilakukan oleh
guru BK itu sendiri. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Isumit
(2017) yang mengatakan bahwa program layanan bimbingan dan
konseling adalah suatu rancangan kegiatan layanan bimbingan dan
konseling yang disusun oleh guru BK untuk dilaksanakan dalam
priode tertentu bersama seluruh warga yang berada disekolah.
POP BK merupakan tahapan tahapan kegiatan layanan
bimbingan dan konseling yang akanmemudahkan guru BK dalam
perencanaan dan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
disekolah. Sampai saat ini, terdapat beberapa masalah yang dialami
oleh guru BK terkait dengan penyusunan dan pelaksanaan program
masih ditemukan. Arif, wirjosoehardjo dan sudibyo (2017)
mengatakan bahwa masih terdapat guru BK yang belum mampu
melakukan kegiatan penyusun program tahunan.Selanjutnya
Permana, Syahniar dan Daharnis (2016) juga mengatakan bahwa
pelaksanaan need assessment dan penyusunan program belum
dilakukan guru BK secara mendalam, karena tidak tersedianya jam
khusus untuk guru BK untuk melaksanakan layanan.
4. BK Kurikulum 2013 (81 A)
Bimbingan dan Konseling adalah upaya pendidikan dan
merupakan bagian integraldari pendidikan yang secara sadar
memposisikan " kemampuan peserta didik untukmengekplorasi,
memilih, berjuang meraih, serta mempertahankan karir itu
ditumbuhkansecara isi-mengisi atau komplementer oleh Guru
bimbingan dan konseling atau konselordan oleh Guru mata
pelajaran dalam setting pendidikan khususnya dalam jalur
pendidikanformal, dan sebaliknya tidak merupakan hasil tidak
merupakan hasil upaya yang dilakukansendirian oleh Konselor,
atau yang dilakukan sendirian oleh Guru.Ini berarti bahwa proses
peminatan dan pendalaman mata pelajaran, yang difasilitasioleh
layanan bimbingan dan konseling, tidak berakhir pada penempatan
pilihan dankeputusan bidang atau rumpun keilmuan yang dipilh
peserta didik di dalammengembangkan potensinya, yang akan
menjadi dasar bagi perjalanan hidup dan karirselanjutnya,
melainkan harus diikuti dengan layanan pembelajaran yang
mendidik,aksebilitas perkembangan yang luas dan terdiferensiasi,
dan penyiapan lingkungan perkembangan/ belajar yang
mendukung. Dalam konteks ini bimbingan dan konseling berperan
dan berfungsi, secara kolaboratif, dalam hal-hal berikut :
1. Menguatkan Pembelajaran Yang Mendidik
Untuk mewujudkan arahan pasal 1 (1), 1 (2), Pasal 3, dan
Pasal 4 (3), Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional secara utuh,kaidah-kaidah
implementasi Kurikulum 2013 sebagaimana dijelaskan harus
bermuara pada perwujudan suasana dan proses pembelajaran
mendidik yang memfasilitasi perkembangan potensi peserta
didik. Suasana belajar dan proses pembelajarandimaksud pada
hakikatnya adalah proses mengadvokasi dan memfasilitasi
perkembangan peserta didik yang dalam implementasinya
memerlukan penerapan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling. Bimbingan dan konseling harus meresap kedalam
kurikulum dan pembelajaran untuk mengembangkan lingkungan
belajar yangmendukung perkembangan potensi peserta didik.
Untuk mewujudkan lingkungan belajar dimaksud, guru
hendaknya:
a. memahami kesiapan belajar peserta didik dan
penerapan prinsip bimbingan dankonseling
dalam pembelajaran,
b. melakukan asesmen potensi peserta didik,
c. melakukan diagnostik kesulitan
perkembangan dan belajar peserta didik,
d. mendorong terjadinya internalisasi nilai
sebagai proses individuasi peserta
didik.Perwujudan keempat prinsip yang
disebutkan dapat dikembangkan
melaluikolaborasi pembelajaran dengan
bimbingan dan konseling.
2. Memfasilitasi Advokasi dan Aksebilitas
Kurikulum 2013 menghendaki adanya diversifikasi layanan,
jelasnya layananarah peminatan dan pendalaman mata
pelajaran.Bimbingan dan konseling berperanmelakukan advokasi,
aksesibilitas, dan fasilitasi agar terjadi diferensiasi
dandiversifikasi layanan pendidikan bagi pengembangan pribadi,
sosial, belajar dan karir peserta didik. Untuk itu kolaborasi guru
bimbingan dan konseling atau konselor denganguru mata
pelajaran perlu dilaksanakan dalam bentuk:
a. memahami potensi dan pengembangan kesiapan belajar
peserta didik,
b. merancang ragam program pembelajaran dan melayani
kekhususan kebutuhan peserta didik,
c. membimbing perkembangan pribadi, sosial, belajar dan
karir.
3.Menyelenggarakan fungsi Outreach
Dalam upaya membangun karakter sebagai suam keutuhan
perkembangan,sesuai dengan arahan Pasal 4 (3) UU No.
20/2003, Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran sebagai
proses pemberdayaan dan pembudayaan. Untuk mendukung
prinsip dimaksud bimbingan dan konseling tidak cukup
menyelenggarakan fungsi-fungsi inreach tetapi juga
melaksanakan fungsi outreach yang berorientasi pada
penguatan daya dukung lingkungan perkembangan sebagai
lingkungan belajar. Dalamkonteks ini kolaborasi guru
bimbingan dan konseling atau konselor dengan guru mata
pelajaran hendaknya terjadi dalam konteks kolaborasi yang
lebih luas, antara lain:
a.kolaborasi dengan orang tua/keluarga,
b.kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan,
c."intervensi" terhadap institusi terkait lainnya dengan tujuan
membantu perkembangan peserta didik
5. BK Luar Negeri
Suatu perkembangan baru di sejumlah kampus perguruan
tinggi di Amerika Serikat adalah lahirnya pusat-pusat bimbingan
karier yang dikenal dengan namaCarrer Planning and Placement
Office, yang dikelola oleh staf tenaga profesional bimbingan. Yang
dikenal dahulu adalah Biro Penempatan Tenaga (Placement office)
sebagai unit tersendiri pada pusat bimbingan, yang bertugas
menyalurkan permintaan tenaga kerja dari kalangan luar kampus
kepada mahasiswa-mahasiswi di berbagai fakultas.Jadi biro ini
menjadi penghubung antara pihak mahasiswa yang ingin melamar
untuk diterima di lingkup jabatan tertentu dan pihak pengusaha
yang mencari lulusan sebagai tenaga kerja untuk mengisi lowongan
kerja tertentu.Biro ini menangani secara khusus unsur pemasukan
atau penyaluran ma hasiswa ke dunia kerja.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka program
bimbingan karier di Pusat Bimbingan Karier adalah sebagai
berikut:
d. Mengelola arsip permintaan mendapatkan tenaga kerja
untuk lingkup jabatan ter entu dan mengedarkan
pengumuman yang resmi kepada para mahasiswa
tentang lowongan kerja itu.
e. Mengelola arsip permohonan pelamaran dari para
mahasiswa untuk diterima dalam lingkup jabatan
tertentu dan mengedarkannya kepada pengusaha atau
instarsi yang membutuhkan tenaga kerja (personnel
brief)
f. Mengelola arsip permintaan memperoleh tenaga kerja
part time sepanjang tahun atauuntuk masa liburan
panjang dan mengedarkan secara luas pengumuman
kepada para mahasiswa tentang hal ini.
g. Mengelola pertemuan pertemuan kelompok bagi
mahasiswa yang ingin memantap- kan diri dalam
perencanaan karier sesudah tamat, termasuk
pemahaman diri dalam berbagai aspeknya dan studi
tentang konstelasi kualifikasi yang harus dimiliku
dalammemegang jabatan tertentu.
h. Menyelenggarakan lokakarya-lokakarya dalam
membuat lamaran pekerjaan dan mempersiapkan diri
untuk wawancara seleksi dengan pihak yang mem
butuhkan tenaga kerja baru (employment interview,
assessment inarios).
i. Mengumpulkan dan mengelola bahan informasi karie
yang relevan (seperti pada laboratorium bimbingan
karier).
j. Mengelola program testing
k. Menyelenggarakan wawancara konseling individual.
l. Mengadakan studi survai (Winkel & Astuti, 2007).
Dalam penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir
di luar negeri sering kali menjadi bagian integral dari layanan bimbingan
konseling.Bimbngan karir di berikan sebagai bgian dari program
pendidikan di sekolah, peguruan tinggi, atau lembaga pendidikan yang
menyediakan informasi mengenai dunia kerja.
C. Istilah Dalam Bk Karir
1. Kerja
Pekerjaan yaitu keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk
memenuhi tugas-tugas dan tanggung jawab dari posisi serupa lintas
situasi kerja yang berbeda (Likoff, 2008).
2. Okupasi
Okupasi adalah kumpulan pekerjaan-pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan serupa untuk memenhi tugas-tugas dan
tanggung jawab (Likoff, 2008).
3. Job
4. Task
Task sering diterjemahkan sebagai tugas.Namun sebenarnya
kata tugas saja tidak dapat mendefinisikan task secara
keselurhan.Secara sederhana task dapat diartikan sebagai tugas
kinerja. Meskipun demikian, dalam buku ini akan tetap digunakan
istilah aslinya yaitu task. Istilah asli task akan tetap digunakan
untuk menjaga kebermaknaan konsep tersebut.
Task dapat didefinisikan sebagai perangkat tugas yang
mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan kinerja tertentu
yang akan dinilai. Guru kadang-kadang menempelkan kertas berisi
arahan tugas atau PR (pekerjaan rumah) di papan pengumuman.
Kertas tersebut merupakan salah satu bentuk lain dari task. Suskie
(2009) menyatakan task dengan istilah assignment. Baik task
maupun assignment, pada konteks asesmen kinerja mengandung
makna yang sama.
Menurut Guskey dan Marzano (2001) task dapat disusun
mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
5. Karir
Karir adalah itegrasi kerja dalam hidup seseorang yang
mempertimbangkan perjalanan hidup seseorang, serta
mempengaruhi asppek lain dalam kehdupan seperti psikologis,
sosiologis, dan ekonomis (Likoff, 2008).
Marinhu (1992) mendefinisikan karir adalah sekuensi
okupasi-okupasi dimana seseorag ikut serta didalamnya, beberapa
orang mungkin tetap dalam okupasi yang sama sepanjang tahap-
tahap kehidupannya sedang yang lainnya mungkin memiliki
rangkaian okupasi-okupasi yang berbeda. Bruce Shertzer dalam
sukardi (1994) mendefinisikan karir adalah sebagai suatu rangkaian
okupasi, pekerjaan, dan posisi yang dipegang oleh seseorang
seumur hidupnya.
Saligman (1994) mendefinisikan bahwa karir meliputi
berbagai macam pekerjaan atau lapangan pekerjaan atau posisi,
selain itu karir juga merupakan bagian yang melibatkan pengaaman
kerja seseorang selama hidupnya dan sebagai gabungan total dari
psikologis, sosiologis, pendidikan, fisik, ekonomi, dan faktor
lainna yang dikombiasikan untuk membentuk suatu karir bagi
seseorang sepanjang hidupnya.
Menurut hidayat (2019), karir merupakan jalan kehidupan
manusia itu sendiri.Manusia kemudian melakukan manajemen utuk
memilih pekerjaan yang di inginkan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Daftar Pustaka

Hidayat, D,R. dkk. 2019. Karir: Teori dan aplikasi dalam bimbingan dan
konseling komprehensif. Jawa Barat: CV Jejak.
Kurniawan, A., dkk. 2021. Bimbingan karir: Implementasi pendidikan karakter.
Cirebon: Insania.
Marinhu.1992. Pengantar Bimbingan dan Konselng Karir. Jakarta: Bumi Aksara.
Saligman.1994. Development Career counseling and Assessment (2nd.ed.).
London :SAGE.
Sukardi, D,K. 1998. Bimbingan dan konseling.Jakarta :Bina Aksra
Sukardi, D,K. 2003. Manajemen Bimbingan dan konseling di sekolah .Bandung:
Alpa Beta.
Suskie, L. 2009.Assessing Student Learning.USA: Library o congress cataloging-
in-Publication Data.
Winkel. Hastuti, S. 2007. Bimbingan dan konseling di institusi
pendidikan.Yongyakarta: Media Abadi.
Yusuf, S. 2006. Program bimbingan dan dan konseling di sekolah (SLTP dan
SLTA.).Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Permana, S. A., Syahniar, S., & Daharnis, D. (2016). Pelaksanaan Layanan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4
Kerinci. Konselor, 3 (4), 168-179.
Isumit, F., Rohiat, R., &Zakaria , Z. (2017). Pengelolaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah MenengahAtas. Jurnal Manajemen Pendidikan,
H11(6).
Arif BS, M., Wirjosoehardjo, S.K., & Sudibyo, H. (2017).Penerapan Panduan
Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Penelitian
PendidikanIndonesia, 2(3).
Khairiyyah, I. (2019). Implementasi Panduan Operasional Penyelenggaraan (POP)
Bimbingan dan Konseling DI MAN 2 Model Medan (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).

Anda mungkin juga menyukai